Fullpapers Thtkla439e9b20d2full

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN OTOSKLEROSIS

Irawati, HMS Wiyadi

Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok


Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo Surabaya
PENDAHULUAN tinjauan kepustakaan ini akan dibahas
Otosklerosis merupakan tentang diagnosis dan penatalaksanaan
penyakit pada kapsul tulang labirin otosklerosis.
yang mengalami spongiosis di daerah
kaki stapes dan pada tahap selanjutnya Embriologi
mengeras menjadi sklerotik. Sehingga Proses maturasi dari tulang
stapes menjadi kaku dan tidak dapat labirin memegang peranan penting
menghantarkan suara ke labirin dengan dalam patogenesis dari otosklerosis.
baik kemudian terjadilah gangguan Daerah kapsul otik akan terbentuk
pendengaran .1,2 pada minggu ke-4 perkembangan
Patofisiologi terjadinya embriologi. Pada minggu ke-8 struktur
otosklerosis belum diketahui secara kartilagenus akan terbentuk dan pada
pasti. Proses otospongiosis sampai minggu ke-16 jaringan tulang
sklerosis biasanya terjadi pada foramen endokondral akan menggantikan
ovale , tetapi dapat juga mengenai struktur kartilagenus pada beberapa
ligamentum anulare dan dapat tempat. Pada beberapa kasus proses
menyebabkan fiksasi stapes dan proses pembentukan jaringan tulang yang
tersebut dapat juga mengenai koklea komplit tidak terjadi, salah satunya
dan labirin.3,4 terjadi di daerah fissula ante fenestrum
Dalam kodisi normal suara dan anterior dari foramen ovale yang
dihantarkan dari meatus akustikus biasanya merupakan bagian yang
eksterna ke membran timpani berupa paling akhir terbentuk jaringan
gelombang- gelombang suara yang endokondral di labirin. Kondisi ini
menggetarkan membran timpani dan merupakan predileksi untuk terjadinya
secara simultan menggerakkan rantai otosklerosis.
osikule (maleus, inkus, stapes) menuju Predileksi otosklerosis di
ke telinga dalam. Jika tulang-tulang foramen ovale berdasarkan penelitian
dalam telinga tengah tidak bervibrasi sekitar 80%-90%, di foramen
secara normal maka telinga dalam rotundum 30% , lokasi yang lain di
tidak bisa menerima keseluruhan dinding medial koklea, posterior dari
getaran suara dan terjadilah penurunan aquaduktus koklearis , kaki stapes, dan
pendengaran. Hal inilah yang terjadi pada area dekat kanalis semisirkularis.6
pada otosklerosis. Walaupun maleus
dan inkus bergerak secara normal tapi Insiden
stapes terfiksasi karena proses Insiden otosklerosis paling
otosklerosis. Sehingga gelombang tinggi pada kulit putih ( 8-10%),
suara tidak dapat dihantarkan dengan bangsa Jepang 1 %, Afrika Amerika 1
baik.5 %.6,7
Pada awal penyakit akan Otosklerosis sering dimulai di
timbul tuli konduktif dan dapat usia pertengahan tapi bisa juga lebih
berkembang menjadi tuli campuran awal (15-45 thn). Menurut Morison
dan tuli sensorineural bila penyakit angka kejadian 90 % pada usia 15-45
sudah menyebar ke koklea.3 Pada

29
tahun, dua persen di bawah usia 2
tahun, tiga persen antara 10-15 tahun
dan empat persen diatas usia 45
tahun.7,8
Angka kejadian otosklerosis
lebih banyak didapatkan pada wanita
dari pada laki-laki dengan
perbandingan 2:1.7
Pada wanita hamil penyakit
otosklerosis memburuk menjadi lebih
progresif dibanding wanita tidak hamil.
Sering mulainya tuli menyertai
kehamilan atau tampak kehamilan
mempercepat terjadinya otosklerosis.
Beberapa peneliti menemukan bahwa
kurang lebih 50 % dari penderita
otosklerosis keluhan gangguan
pendengaran meningkat sehubungan
dengan kehamilannya.6,8

Otosklerosis bersifat herediter


yang diturunkan secara autosomal
dominan. Tetapi penetrance dan Gambar 1. Anatomi telinga normal 7
ekspresi di masing – masing degree
sangat berbeda sehingga sulit dibuat Pada fase selanjutnya terjadi
inheritance patternnya .6 proses sklerosis, yang terjadi jika
osteoklas secara perlahan diganti oleh
Patofisiologi osteoblas sehingga terjadi perubahan
Patofisiologi otosklerosis densitas sklerotik pada tempat-tempat
sangat kompleks. Lokasi lesi sangat yang mengalami spongiosis. Jika
multifokal di area- area endokondral proses ini terjadi pada foramen ovale
tulang temporal. Secara histologis di dekat kaki stapes, maka kaki stapes
proses otosklerosis dibagi menjadi 3 akan menjadi kaku dan terjadilah tuli
fase, fase otospongiosis ( fase awal ), konduksi.6,8 Hal ini terjadi karena
fase transisional, dan otosklerosis ( fiksasi kaki stapes akan menyebabkan
fase lanjut ). Tapi secara klinis dibagi 2 gangguan gerakan stapes sehingga
fase otospongiosis dan otosklerosis.6,7 transmisi gelombang suara ke telinga
Pada awalnya terjadi proses tengah ( kopling osikule )
spongiosis ( fase hipervaskulerisasi). terganggu.Jika foramen ovale juga
Pada fase ini terjadi aktivitas dari sel- mengalami sklerotik maka tekanan
sel osteosit, osteoblas dan histiosit gelombang suara menuju telinga dalam
yang menyebabkan gambaran sponge. ( akustik kopling ) juga terganggu.7
Aktivitas osteosit akan meresorbsi
jaringan tulang di sekitar pembuluh
darah yang akan mengakibatkan
sekunder vasodilatasi. Pada
pemeriksaan otoskopi akan tampak
gambaran Schwartze sign. Aktivitas
osteosit yang meningkat akan
mengurangi jaringan kolagen sehingga
tampak gambaran spongiosis.6,8

30
predisposisi terjadinya otosklerosis
seperti faktor herediter, endokrin,
metabolik, infeksi measles, vaskuler
autoimun, tapi semuanya tidak bisa
dibuktikan proses terjadinya secara
pasti.8
Dari bebrapa penelitian genetik
dinyatakan otosklerosis diturunkan
secara autosomal dominan dengan
penetrasi inkomplit 20%-40%.
Otosklerosis bersifat heterogenetik
dengan lebih dari satu gen yang
menunjukkan fenotipe otosklerosis.
Gambar 2. Otosklerosis pada kaki Dari beberapa kasus dinyatakan gen
stapes 5 yang berhubugan dengan otosklerosis
adalah COLIAI gen yang merupakan
salah satu dari dua gen yang mengkode
Pada fase lanjut tuli koduksi type I kolagen dari tulang.9
bisa menjadi tuli sensorineural yang Diduga virus measles juga
disebabkan karena obliterasi pada merupakan predisposisi terjadinya
struktur sensorineural antara koklea otosklerosis. Secara epidemiologi
dan ligamentum spirale. Hal tersebut dibuktikan dengan menurunnya angka
bisa juga disebabkan oleh kerusakan kejadian otosklerosis sejak
outer hair cell yang disebabkan oleh ditemukannya vaksin measles. Infeksi
pelepasan enzim hidrolitik pada lesi- virus measles diduga menyebabkan
lesi spongiosis ke telinga dalam. persistennya virus measles pada kapsul
Masuknya bahan metabolit ke telinga otik. Dengan pemeriksaan mikroskop
dalam , menurunnya vaskularisasi dan elektron pada stapes penderita
penyebaran sklerosis secara langsung otosklerosis post stapedektomi
ke telinga dalam yang menghasilkan didapatkan struktur filamen pada
perubahan kadar elektrolit dan retikulum endoplasmik dan sitosol dari
perubahan biomekanik dari membran osteoblas dan preosteoblas yang
basiler juga menjadi penyebab merupakan gambaran morfologi dari
terjadinya tuli sensorineural.8 measles nucleocapsid. Dalam
penelitian immunohistochemical juga
Bagian yang tersering terkena disebutkan adanya ribonucleic acid
adalah anterior dari foramen ovale dari virus measles pada lesi
dekat fissula sebelum fenestrum ovale. otosklerosis. Pada perilimf juga
Jika bagian anterior stapes dan didapatkan peningkatan antibodi
posterior kaki stapes terkena disebut terhadap virus measles. Dari kenyataan
fiksasi bipolar. Jika hanya kaki stapes tersebut ada teori yang menyatakan
saja disebut biscuit footplate. Jika kaki bahwa infeksi virus measles
stapes dan ligamen anulare terkena menginisiasi terjadinya otosklerosis.9
disebut obliterasi otosklerosis.8
Gejala Klinis
Etiologi Pendengaran Menurun
Penyebab otosklerosis belum Pada penderita otosklerosis
dapat diketahui dengan pasti. didapatkan adanya pendengaran
Diperkirakan beberapa faktor ikut menurun secara progresif yang
sebagai penyebab atau merupakan biasanya bilateral dan asimetris. Pada
awalnya berupa tuli konduksi dan pada

31
tahap selanjutnya bisa menjadi tuli ditemukan oleh Schwartze tahun 1873
campuran atau tuli sensorineural jika dan didapatkan pada 10 % penderita
proses otosklerosis sudah mengenai otosklerosis.6,8
koklea. Penderita biasanya datang pada
awal penyakit dimana ketulian telah Pemeriksaan Garpu Tala
mencapai 30-40 db ( tuli konduksi Dengan pemeriksaan garpu tala
pada frekuensi rendah ). Penurunan akan didapatkan hasil yang
pendengaran pada otosklerosis tanpa mendukung adanya tuli konduksi.
disertai adanya riwayat infeksi telinga Rinne test negatif yang
atau riwayat trauma.6,10 menggambarkan hantaran tulang lebih
baik dari hantaran udara. Tes weber
Tinitus didapatkan lateralisasi ke sisi telinga
Sekitar 70 % penderita yang lebih berat derajat tuli
otosklerosis datang dengan mengeluh konduksinya. Pada kasus dengan tuli
adanya tinnitus yang digambarkan oleh campuran mungkin sangat sulit untuk
penderita sebagai suara berdenging dilakukan pemeriksaan garpu tala.6,10
atau bergemuruh, dapat juga berupa
suara bernada tinggi yang dapat Pemeriksaan Audiometri
muncul berulang-ulang, Makin lama Pada tahap awal otosklerosis
tinnitusnya memberat sejalan dengan pemeriksaan audiogram nada murni
memberatnya ketulian. 6,10 didapatkan air bone gap yang melebar
pada frekuensi rendah dan ada ciri
Paracusis Willisii khas dimana pada frekuensi 2000 Hz
Penderita otosklerosis dapat didapatkan hantaran tulang lebih dari
mendengar lebih baik pada lingkungan 20 db yang dikenal dengan istilah
yang bising yang disebabkan karena Carhart Notch. 6,11 Gambaran ini akan
tuli konduksinya menutupi kebisingan hilang setelah dilakukan operasi
disekitarnya.3,10 stapedektomi.

Vertigo
Pada penderita otosklerosis
juga didapatkan keluhan vertigo sekitar
25%-30% kasus. Vertigo biasanya
timbul dalam bentuk ringan dan tidak
menetap yaitu bila penderita
menggerakkan kepala. Penyebab pasti
dari vertigo ini belum diketahui secara
pasti.7,10

Pemeriksaan Otoskopi
Pada penderita otosklerosis
pemeriksaan otoskopi pada umumnya
didapatkan gambaran membran
timpani intak dalam batas normal.7
Pada kondisi tertentu pada fase
otospongiosis bisa didapatkan
gambaran Schwartze sign. Pada
membran timpani tampak warna
kemerahan di dekat promontorium
yang disebabkan vaskulerisasi yang
meningkat pada fase aktif. Tanda ini

32
gambaran kondisi rantai osikule
sampai tulang labirin. Pada fase awal
terlihat gambaran radiolusen di dalam
dan sekitar koklea yang disebut “hallo
sign”. Pada stadium lanjut didapatkan
gambaran sklerotik yang difus.1,6

Diagnosis Banding
Ada bebrapa penyakit yamg
mempunyai gambaran klinis yang
hampir sama dengan otosklerosis
terutama penyakit-penyakit dengan tuli
Gambar 3. Audiogram penderita konduksi dan tuli campuran.
otosklerosis pada tahap awal ( Carhart Otosklerosis tanpa disertai adanya
notch ) dan tahap lanjut 2 riwayat trauma atau infeksi
Pada pemeriksaan audiometri sebelumnya. Diagnosis pasti dari
nada tutur didapatkan hasil dalam batas otosklerosis baru bisa dipastikan
normal. Impedance audiometri juga dengan timpanotomi eksplorasi.6,10,12
didapatkan hasil yang pada umumnya
normal yaitu gambaran timpanometri Fiksasi Tulang Osikule ( Ossicular
tipe A atau kadang-kadang disertai Immobillity )
dengan penurunan compliance 1. Fiksasi osikuler kongenital tanpa
membran timpani ( tipe As ).2,11 atresia meatus
Pemeriksaan refleks stapedius bisa Pada penyakit ini ketulian timbul
positif atau negatif tergantung derajat sejak lahir, sehingga
fiksasi yang dikenal dengan istilah “ menimbulkan gangguan bicara.
on-off efek refleks stapedius “.1,6 Penyakit ini tidak progresif, lebih
sering didapatkan fiksasi maleus
inkus junction.
2. Fiksasi tulang pendengaran
setelah reaksi inflamasi
Pada otitis media kronika
adhesiva pemeriksaan otoskopi
didapatkan membran timpani
yang adhesiv, gambaran
audiogram menyerupai
otosklerosis. Pada pemeriksaan X
foto mastoid tidak tampak adanya
gambaran udara pada mastoid
dan rongga telinga tengah.
Pada otitis media sekretorika
pemeriksaan otoskopi membran
Gambar 4. Hasil timpanogram timpani tampak agak suram, X
penderita otosklerosis tipe A atau As2,3 foto mastoid menunjukkan
adanya kesuraman pada sel-sel
Pemeriksaan Radiografi mastoid dan rongga telinga
Pemeriksaan CT Scan juga bisa tengah.
digunakan sebagai sarana konfirmasi 3. Timpanosklerosis
untuk membantu diagnosis Pada pemeriksaan otoskopi
otosklerosis. Pada Ct-scan didapatkan membran timpani tampak suram
seluruhnya , proses sklerosis

33
disini sampai pada osikule. rendah. Peningkatan serum alkali
Didapatkan riwayat OMK fosfatase dan deformitas tulang
berulang. skeletal serta nyeri tulang
merupakan tanda diagnosis
Diskontinuitas Tulang Pendengaran penyakit ini.
Beberapa penyakit yang dapat
menyebabkan kelainan ini adalah: Penatalaksanaan
1. Trauma kepala atau tindakan Mayoritas penatalaksanaan
operasi (mastoidektomi) otosklerosis ditujukan untuk
Tuli biasanya unilateral, pada memperbaiki gangguan pendengaran.
pemeriksaan sering didapatkan Hanya sebagian kecil yang disertai
dislokasi osikule yang tersering dengan gangguan vestibuler yang
pada inkus. Bila mengenai stapes membutuhkan penanganan yang lebih
dapat menimbulkan gangguan spesifik sesuai kausanya.
pada perilimf dan tuli persepsi
yang progresif. Keadaan ini dapat Medikamentosa
ditemui sebagai komplikasi Walau saat ini sudah jarang
tindakan operasi. dipakai tapi sodium fluoride masih bisa
2. Cacat kongenital dipakai untuk terapi suportif. Ion-ion
Penyakit ini jarang ditemukan, fluoride akan menggantikan hydroxyl
dapat diketahui dengan radical yang normal sehingga
pemeriksaan timpanometri terbentuk fluroapatite complex yang
complience lebih tinggi dari pada lebih stabil dibandingkan
normal hidroxyapatite kristal. Fluoroapatite
complex akan menghambat aktivitas
Penyakit Tulang Sistemik osteoklas dan hal ini dibuktikan
1. Osteogenisis Imperfeta ( dengan pemeriksaan histologis .
Sindroma van der Hoeve) Disamping itu penggunaan fluoride
Didapatkan adanya tuli persepsi, juga bisa menghambat progresifitas
dimana patologinya mengenai otosklerosis.
semua osikule dan labirin Dosis sodium fluoride antar 20-
disamping tulang- tulang lainnya. 120 mg/hari. Evaluasi keberhasilan
Dan sering terjadi fraktur spontan bisa dilihat dari hilangnya gambaran
dari osikule. Penyakit ini bersifat schwartze sign, kestabilan
herediter yang diturunkan secara pendengaran , perbaikan Ct-scan di
otosomal dominan. Didapatkan kapsul otik.
adanya blue sclera dan fraktur Efek samping terapi sangat
tulang multipel. ringan misalnya berupa gejala
2. Penyakit Paget gastrointestinal seperti mual-muntah
Biasanya menyebabkan ketulian yang bisa dihindari dengan penurunan
seperti pada otosklerosis. dosis atau dengan pemberian kapsul
Penyakit ini dapat menyebabkan selaput . Pada penderita otosklerosis
fiksasi stapes, mengumpulnya yang mendapatkan terapi ini 80 %
osikel pada epitimpanum dan didapatkan perbaikan keluhan dan
kekakuan rantai osikule. Pada tidak memburuknya progresifitas
10,12
pemeriksaan otoskopi membran keluhan.
timpani tampak normal dan bila
transparan dapat dilihat adanya Alat Pembantu Mendengar
Schwartze sign, audiogram Biasanya digunakan pada
biasanya simetris, air bone gap stadium lanjut otosklerosis yang tidak
paling besar pada frekuensi memenuhi indikasi untuk operasi.

34
Misalnya pada otosklerosis dengan tuli dengan vein graft untuk menutup
sensorineural dimana sudah didapatkan vestibulum sehingga tidak terjadi
kerusakan di koklea yang prognose kebocoran endolimf. Stapes diganti
keberhasilan operasinya kecil sekali. dengan prostesis dari polietilen. Ada
Pada kasus ini dianjurkan untuk beberapa modifikasi stapedektomi
penggunaan alat pembantu mendengar dengan penggunaan graft dari jaringan
atau penggunaan BAHA (bone lemak atau jaringan ikat dan
anchored hearing aid) bisa unilateral penggunaan prostesis dari kawat besi
atau bilateral. Sedangkan pada kasus atau dengan menggunakan gelatin
dengan tuli sensorineural severe atau sponge untuk menutup vestibulum.13,14
profound bilateral dianjurkan untuk Operasi sebaiknya dilakukan
pemasangan koklear implan. pada satu telinga setiap kali operasi,
telinga yang gangguan
Pembedahan pendengarannya lebih jelek
Mayoritas penderita lebih didahulukan. Operasi yang kedua baru
memilih tindakan operasi untuk dilaksanakan jika operasi yang pertama
penatalaksanaan otosklerosis. Angka berhasil dan hasilnya permanen.
keberhasilan operasi cukup baik lebih Operasi yang kedua sebaiknya 3-12
dari 90% penderita mendapatkan bulan setelah operasi pertama.9,13
perbaikan pendengaran dengan air Setelah operasi penderita harus
bone gap kurang dari 10 dB. Prosedur tetap kontrol untuk mengevaluasi efek
operasi hanya membutuhkan waktu samping yang terjadi terutama
satu hari bisa dengan lokal anstesi atau
general anastesi. Rata- rata operasi
dapat selesai dalam 45-60 menit.13

Gambar 5. Telinga tengah normal, otosklerosis dan postop stapedektomi14

Ada beberapa tehnik operasi kemungkinan terjadinya koklear


yaitu stapedektomi total,partial dan sklerosis. Ada beberapa komplikasi
stapedotomi. Sebelum operasi harus yang mungkin terjadi baik durante
dipastikan bahwa fungsi N VIII masih operasi atau post operasi. Sebesar 1-2
baik yang berarti fungsi penerimaan % kasus bisa terjadi tuli sensorineural
dan transmisi suara menuju otak masih post operasi. Paresis N VII yang
baik. Sehingga prognosis keberhasilan permanen terjadi < 1 per 1000 kasus.
post operasi lebih baik.9,13 Perforasi membran timpani terjadi 1-2
Pada stapedektomi seluruh % kasus yang terjadi pada waktu
stapes dan kaki stapes diangkat mengelevasi membran timpani.
kemudian foramen ovale ditutup Gannguan fungsi pengecapan karena

35
lesi korda timpani yang lokasinya klinis terdapat dua fase yaitu fase
melewati tulang osikule. Tapi kondisi otospongiosis dan otosklerosis.
ini akan membaik dalam beberapa Etiologi otosklerosis belum diketahui
minggu atau beberapa bulan. dengan pasti. Ada beberapa faktor
Gangguan keseimbangan dan vertigo predisposisi terjadinya otosklerosis
desertai dengan keluhan mual muntah yaitu faktor herediter, endokrin,
sering terjadi sesaat atau beberapa hari metabolik, infeksi measles dan
paska bedah. Tapi jarang terjadi secara vaskuler autoimun.
permanen. Keluhan tinitus juga sering Gejala klinis didapatkan
terjadi terutama pada pasien yang pendengaran menurun secara progresif
sebelumnya sudah mempunyai keluhan yang biasanya bilateral asimetris,
tinnitus biasanya akan bertambah tinnitus, paracusiss willisii, dan
buruk. Tapi secara keseluruhan vertigo. Pada otoskopi kadang-kadang
prognosis post operasi stapedektomi didapatkan Schwartze sign dan
sangat baik dengan angka lebih dari 90 pemeriksaan audiometri khas
%.9,10 didapatkan gambaran Carhart Notch.
Penatalaksanaan otosklerosis
RINGKASAN yang utama adalah dengan tindakan
Otosklerosis merupakan pembedahan stapedektomi. Pada
penyakit pada kapsul tulang labirin beberapa kasus yang tidak bisa
yang mengalami spongiosis didaerah dilakukan pembedahan penggunaan
kaki stapes dan pada tahap selanjutnya alat pembantu mendengar bisa menjadi
mengeras menjadi sklerotik. Secara alternatif terapi.

36
DAFTAR PUSTAKA

1. Gelfand Stanley A. Auiditory 8. Muller Christopher. Otosclerosis.


System and Related Disorder. In : 2004; Available at :
Essential of Audiology.United http://www.utmb.edu/otoref/ginds/
States of America: Thieme otosclerosis-2003-2004-
Medical Publisher, Inc, 1991;194- 0604/otosclerosis2003-0604.htm.
196 Accessed December 5, 2007
2. Silman Shlomo, Silverman Coral. 9. Shea Jr John J, Shea Paul F.
Basic Audiology Testing. In : Stapedectomy for otosclerosis. In :
Meyerhoff William. Auditory Glasscock ME, Gulya AJ. Surgery
Diagnosis Principles and of the Ear 5th ed. WB Saunders
Applications. Philadelphia : Company, 2003; 517-530
Academic Press, 1997; 24-54 10. Roland Peter S. Otosclerosis. 2006;
3. Hilger Peter, Paparella M. Available at:
Conductive Hearing Loss. In : http://www.emedicine.com/ped/top
Meyerhoff William. Diagnosis and 1692.htm. Accessed December 5,
Management of Hearing Loss. 2007
Philadelphia : WB Saunders 11. Harford Earl R. Basic Audiologic
Company, 1984; 35-37 Evaluation and Remedial
4. Ginsber Irwin A, White Thomas P. Management of The Hearing
Otological Consideration in Impaired. In : Meyerhoff
Audiology.In : Katz J. Handbook William.Diagnosis and Managment
of Clinical Audiology 2nd ed. of Hearing Loss. Philadelphia
Philadelphia : William & Willkins, 12. Shohet Jack A. Middle ear,
1982 ; 15-17 Otosclerosis. 2007; Available at:
5. Hain Timothy. Otosclerosis. 2002; http://www.emedical.com/ent/topic
Available at : 218htm. Accessed December 5,
http://www.tchain.com/otoneurolo 2007
gy/disorders/hearing/otoscler.html. 13. Ear Institute Texas. Treatment of
Accessed November 5, 2007. Otosclerosis.2007; Available at:
6. Roland Peter S, Samy Ravi N. http://www.ear
Otosclerosis. In : Bailey BJ & softexas.com/surgery.otos.htm.
Johnson JT . Head & Neck Accessed December 5, 2007
Surgery-Otolaryngology 4th ed. 14. Ghorayeb BY. Otolaryngology
Philadelphia : Lippincot William & Houston. 2007; Available at :
Wilkins,2006;2125-2137 http://www.ghoyareb.com/Otoscler
7. Patient UK. Otosclerosis. 2005; osishtml.PicturesOtolaryngology.
Available at : Accessed December 5, 2007
http://www.patient.co.uk/showdoc/
23069149/-32k. Accessed
November 5, 2007

37

Anda mungkin juga menyukai