Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN ASET


Disusun oleh:
1. Inge Sulistyo NIM: 212010300015
2. Putri Juni Alita Dwi Bastari NIM: 212010300018
3. Risa’Ida Dwi Mufidah NIM: 212010300019
4. Arrum Hardyana Novyenta NIM: 212010300045
5. Siti Fatikhatur Riskiyah NIM: 212010300049
6. Nanda Silvia NIM: 212010300051
7. Al-Hafidz Asy’ary NIM: 212010300057
8. Adinda Satya Vidianti NIM: 212010300060
9. Evi Rusdianti NIM: 212010300063
10. Vivin Nuriza NIM: 212010300065
11. Reza Marcelina Elisya NIM: 212010300068
12. Faradita Cahya Mardatilla NIM: 212010300071
13. Rindy Wahyu Oktavia NIM: 212010300075

AKUNTANSI/4A1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2023

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunian-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Pengukuran dan Pengendalian Aset" ini dengan
tepat waktu dan tanpa ada hambatan yang berarti. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Sistem Pengendalian dan Kinerja Bisnis.

Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Baginda kita Nabi Muhammad SAW
atas bimbingannya yang telah megantarkan kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang
benderang yaitu Addinul Islam wal Iman.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Akhmad Mulyadi, Drs.Ec., M.S.A.
selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut yang telah mengajarkan serta mengarahkan kami dalam
proses pembuatan makalah ini. Makalah ini telah berupaya kami susun dengan semaksimal mungkin
dalam menyelesaikan tugas ini.

Namun terlepas dari itu kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari
segi isi maupun tata Bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
keritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya akan
kami susun.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun menambah
pengetahuan dan wawasan bagi kita semua.
Sidoarjo, 12 Juni 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan .................................................................................................................................... 4
1.3 Manfaat .................................................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................................ 5
2.1 Pengendalian Internal ............................................................................................................ 5
2.2 Pengukuran Aset ................................................................................................................... 5
2.3 Aset ........................................................................................................................................ 6
2.4 Organisasi .............................................................................................................................. 9
BAB III ................................................................................................................................................ 10
IMPLIKASI TERHADAP ORGANISASI ........................................................................................... 10
BAB IV ............................................................................................................................................... 11
PENUTUP .......................................................................................................................................... 11
BAB V ................................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aset memiliki peranan penting bagi sebuah perusahaan. Aset merupakan kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan guna untuk menunjang aktivitas operasional perusahaan. Pemilihan aset
yang tepat adalah salah satu upaya perusahaan untuk meminimalisir adanya biaya tambahan yang
akan mempengaruhi perolehan laba perusahaan. Oleh karena itu untuk meminimalisir adanya biaya
tambahan yang tidak diharapkan dibutuhkan adanya sistem pengendalian manajemen yang mampu
mendukung dalam proses pengukuran dan pengendalian aset perusahaan.

Pengukuran dan pengendalian aset menjadi faktor utama yang akan dipertimbangkan oleh
perusahaan. Pengukuran aset merupakan pemilihan aset berdasarkan kebutuhan perusahaan.
Sedangkan, pengendalian aset merupakan prosedur dan pedoman pelaksanaan aset perusahaan.
Pengendalian disini termasuk dengan merawat dan mengamankan aset perusahaan. Pembelian aset
yang tidak bermanfaat akan menimbulkan biaya tambahan, sedangkan masa manfaat aset juga
berpengaruh bagi perusahaan. Pemilihan aset yang kurang tepat akan memberikan dampak pada
pendapatan perusahaan. Selain itu, tempat penyimpanan, SDM, dan biaya perawatan juga sangat
mempengaruhi kinerja.

Sistem pengendalian manajemen dalam proses pengukuran dan pengendalian aset perusahaan
dapat dikatakan baik apabila telah memenuhi unsur pengendalian internal, yakni terdapat struktur
perusahaan yang tanggung jawabnya terpisah namun saling berkaitan. Konsep pengendalian
manajemen memberikan informasi mengenai kinerja manajer dan unit bisnis atau divisi dan
pengendalian strategik menghasilkan informasi yang berhubungan dengan kinerja keuangan dan
tingkat kompetisi perusahaan jangka panjang. Pengendalian atas aset yang dimiliki harus selalu
diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik agar memberikan keuntungan yang besar bagi
perusahaan. Pengelolaan aset yang kurang baik akan membawa pengaruh buruk pada kegiatan
operasional perusahaan, sehingga hal tersebut tentu akan sangat merugikan.

Harapan dari adanya sistem pengendalian manajemen dalam proses pengukuran dan
pengendalian aset adalah agar perusahaan memiliki pedoman pelaksanaan operasionalnya untuk
merawat dan mengamankan aset yang dimiliki. Tercapainya visi dan misi organisasi dalam suatu
perusahaan serta bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan, sehingga pihak manajemen

3
secara terus-menerus menilai dan mengevaluasi sistem pengendalian manajemen untuk memastikan
bahwa sistem pengendalian telah dirancang untuk beroperasi secara baik, dimutakhirkan secara tepat
untuk mengantisipasi perubahan kondisi dan lingkungan, yang pada akhirnya untuk memastikan
pencapaian tujuan organisasi.

1.2 Tujuan

a. Untuk memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan terbaik


mengenai aset yang akan dipilih oleh suatu perusahaan.

b. Untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan terhadap sistem pengendalian manajemennya


dalam mengukur dan mengendalikan aset yang dimiliki.

1.3 Manfaat

a. Bagi Penulis : Melatih kemampuan penulis dalam menganalisa sistem pengendalian


manajemen terkait pengukuran dan pengendalian aset yang dimiliki oleh perusahaan.

b. Bagi perusahaan : Mendapat masukan atas analisa penulis terkait sistem pengendalian
manajemen dalam pengukuran dan pengendalian pada aset yang dimiliki.

c. Bagi Pembaca : Menambah wawasan mengenai sistem pengendalian manajemen dalam


proses pengukuran dan pengendalian aset perusahaan, serta membandingkannya dengan
teori yang didapat pada perkuliahan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengendalian Internal

Dikutip dari Dinapoli (2010), menyebutkan bahwa pengendalian merupakan suatu proses yang
dilakukan perusahaan untuk dapat meyakinkan bahwa operasi akan berjalan berdasarkan tujuan yang
telah ditentukan. Menurut Valery G. Kumaat (2011:15), Pengendalian adalah bagaimana cara
memberikan arahan, pengawasan dan pengukuran semua aset tetap yang ada dalam suatu perusahaan.
Sangat penting bagi perusahaan untuk menghindari penyalahgunaan serta melindungi semua aset
yang ada di dalam perusahaan. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian merupakan rencana
perusahaan serta cara yang digunakan untuk melindungi aset yang ada dalam perusahaan agar dapat
memberikan informasi benar adanya. Menurut Sukrisno Agoes (2008:79), Pengendalian merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan untuk memberikan kepastian terhadap
pencapaian suatu perusahaan (Gerung & Pontoh, 2018). Tujuan Pengendalian Dikutip dari Danang
Sunyoto (2014:157), menyebutkan pengendalian terdiri dari strategi perusahaan yang disiapkan untuk
memberikan kejelasan bagi perusahaan, bahwa tujuan dan sasaran perusahaan telah tercapai. Menurut
Mulyadi (2010:163), pengendalian bertujuan untuk menjaga keamanan aset yang dimiliki
perusahaan, meneliti kebenaran data-data akuntansi perusahaan, memaksimalkan keefisienan dalam
operasional perusahaan dan mendorong agar mematuhi semua kebijakan-kebijakan manajemen yang
ada dalam perusahaan.

2.2 Pengukuran Aset

Pengukuran aset adalah jumlah rupiah yang dilekatkan pada aset yang dimiliki dan akan
dijadikan dasar untuk mengikuti aliran fisik aset tersebut. Pengukuran aset merujuk pada proses
menentukan nilai atau jumlah yang terkait dengan aset tertentu. Ini melibatkan penilaian atau
penentuan angka yang mewakili nilai ekonomi aset dalam suatu konteks tertentu.

Pengukuran aset dapat dilakukan untuk berbagai tujuan, termasuk akuntansi, penilaian,
pelaporan keuangan, atau pengambilan keputusan. Tujuan pengukuran dapat mempengaruhi metode
dan prinsip yang digunakan dalam menentukan nilai aset.

5
2.3 Aset

Aset merupakan harta berharga yang dimiliki oleh suatu individu atau badan usaha yang
memiliki nilai ekonomis, nilai tukar, dan nilai komersial, yang diharapkan dapat memberikan manfaat
usaha di masa depan.

Definisi Aset Menurut Beberapa Ahli:

1. Menurut IAI pengertian aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat
dari kejadian yang terjadi pada masa lalu dan mendatangkan manfaat ekonomis di masa depan
bagi perusahaan.
2. Menurut PSAK No. 16 revisi tahun 2011 pengertian aset adalah semua kekayaan yang dimiliki
oleh seseorang atau perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud yang berharga atau
bernilai yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut. (M.
Prawiro, 2023).
3. Menurut IASC pengertian aset adalah suatu sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan
sebagai hasil kejadian masa lalu dimana diharapkan perusahaan akan mendapatkan manfaat
ekonomis di masa depan.
4. Menurut IFRS definisi aset adalah suatu sumber yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu (misalnya menciptakan sendiri atau membeli) dan dari manfaat
ekonomis masa depan (arus kas masuk dan aset lain) yang diharapkan.
5. Menurut FASB pengertian aset dalam kerangka konseptualnya (SFAC No. 6, prg. 25) adalah
sebagai manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti yang diperoleh atau dikuasai/
dikendalikan oleh suatu entitas sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
6. Aset Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Lampiran 1.01 Kerangka Konseptual menjelaskan bahwa aset adalah sumber daya ekonomi
yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
darimana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya
non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-
sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.(Ujiyantho, n.d.). Manfaat
ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi aset tersebut untuk memberikan
sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional pemerintah,
berupa aliran pendapatan atau penghematan belanja bagi pemerintah. Aset diakui pada saat
potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau

6
biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan
manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin diperoleh pemerintah setelah periode akuntansi
berjalan.

➢ Aset Tetap

Menurut Sumarsan (2011:56) Aset tetap adalah aset yang relatif berharga yang diperoleh
perusahaan untuk digunakan dalam operasi perusahaan selama lebih dari satu tahun (Herdiyana,
2021). Aset tetap adalah aset yang memiliki karakteristik yang tidak dapat diubah menjadi uang
tunai selama siklus bisnis, termasuk bangunan, peralatan dan tanah, atau aset berwujud yang
diinginkan dalam bisnis tetapi diharapkan tidak akan habis atau selama siklus bisnis untuk
diubah menjadi uang tunai dalam perjalanan bisnis biasa. Sedangkan Menurut Warren et al.
(2011), aset tetap merupakan aset yang dimiliki dan digunakan dalam jangka panjang oleh
perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai pemenuhan fungsi dari proses
operasional entitas. PSAP Nomor 07 tentang Aset Tetap dan PMK Nomor 225/PMK.05/2019
tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat menjelaskan mengenai definisi dari aset tetap
yakni aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun yang digunakan untuk
kegiatan operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh publik.

➢ Aset Lancar

Aset (assets) adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan. Menurut Hanafi (2016:51), “Aset adalah manfaat ekonomis yang akan diterima
pada masa mendatang, atau akan dikuasai oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi atau
kejadian”. Menurut Gill (2016:9) “Aktiva (Assets) ialah uang tunai, barang dagangan, tanah,
bangunan/gedung, dan peralatan atau sejenisnya yang bernilai, yang dimiliki oleh perusahaan”.
Menurut Martani (2012:139) “Aset adalah sebagai sumber daya yang dikuasai oleh entitas
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan
diharapkan akan diperoleh” (Andriyani et al., 2022).

Aset perusahaan berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di masa lalu.
Perusahaan biasanya memperoleh aset melalui pengeluaran berupa pembelian atau produksi
sendiri.Akan tetapi, tidak adanya pengeluaran yang bersangkutan tidak mengecualikan suatu
barang atau jasa memenuhi definisi aset, misalnya barang atau jasa yang telah didonasikan
kepada perusahaan dapat dianggap sebagai aset.

7
Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut
untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk arus kas
dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan
merupakan bagian dari aktivitas operasional perusahaan. Selain itu, ada beberapa manfaat
ekonomi aset di masa depan, misalnya aset dapat:

a. Digunakan baik sendiri maupun bersama aset lain dalam produksi barang dan jasa
yang dijual oleh perusahaan.
b. Dipertukarkan dengan aset lain.Digunakan untuk menyelesaikan liabilitas.
c. Dibagikan kepada para pemilik perusahaan.

Aset lancar terdiri dari : Sumber daya yang dimiliki perusahaan berupa uang tunai, barang
dagangan, tanah, bangunan/gedung, dan peralatan atau sejenisnya yang mempunyai nilai bagi
perusahaan serta memiliki manfaat ekonomis yang akan diterima di masa yang akan dating.

Variabel Aset Lancar berpengaruh signifkan terhadap kinerja keuangan. Hal ini
menunjukan bahwa semakin tinggi aset lancar maka semakin menurun kinerja keuangan
perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa Aset lancar dan kinerja keuangan
memiliki hubungan yang negatif, dimana semakin banyak aset lancar yang dimiliki perusahaan
menyebabkan menurunnya kinerja keuangan perusahaan itu sendiri.Hal itu terjadi karena
perusahaan tidak maksimal menggunakan aset lancar atau terlalu lama aset lancar yang
tersimpan didalam kas tanpa digunakan atau diolah untuk menambah profit
perusahaan.Perusahaan perlu mempertimbangkan pertumbuhan aset lancar yang dimiliki, yang
sangat mempengaruhi dalam kegiatan pembiayaan usaha.Harus bisa memberikan keputusan
dalam mengatur aset lancar yang dimiliki terutama kas dan bank dan mengolahnya untuk
kegiatan usaha agar menggunakan aset lebih efisien dan meningkatkan perputaran aset lancar.
Salah satunya kas dan bank agar tidak terlalu lama disimpan dan sebaiknya diinvestasikan atau
diputar untuk kegiatan usaha, akan sangat mempengaruhi tingkat pendapatan yang diperoleh
perusahaan.

8
2.4 Organisasi

Secara sederhana, organisasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang merupakan wadah
atau sarana untuk mencapai berbagai tujuan. Organisasi memiliki banyak bagian yang mendasarinya,
dan banyak lagi orang, hubungan industrial, pakar tenaga kerja dan kesadaran rasional anggota sesuai
dengan keahlian dan kompetensinya. Menurut Robbins (1994:4) “Organisasi adalah entitas sosial
yang terkoordinasi sadar, dengan batas yang relatif terbatas yang bekerja relatif terus menerus
konsisten mencapai tujuan bersama penonton sasaran"(Sitorus, 2019).

Organisasi selain dipandang sebagai wadah kegiatan orang juga dipandang sebagai proses, yaitu
menyoroti interaksi diantara orang-orang yang menjadi anggota organisasi. Keberhasilan suatu
organisasi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang saling berinteraksi dan
mengembangkan organisasi yang bersangkutan. Organisasi dalam meningkatkan Sumber Daya
Manusia dalam rangka mengoptimalkan kinerja pegawai tidak terlepas dari pemberdayaan potensi
yang ada.

9
BAB III

IMPLIKASI TERHADAP ORGANISASI

Keefektifan pengendalian internal sangat diperlukan dalam kegiatan operasional untuk menjaga
stabilitas dan kinerja organisasi di suatu perusahaan. Dengan adanya pengendalian internal, setiap
kegiatan yang ada di dalam suatu instansi dapat terkontrol dengan baik sesuai dengan yang diharapkan
atau direncanakan sebelumnya dan untuk meminimalisir kecenderungan kecurangan Akuntansi yang
mungkin dapat terjadi (Putri Ayu Parasmita Aprishella Ananda, 2014). Menurut Prof. Dr. Sondang
P. Siagian, organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja
bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam
ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Implikasi pengukuran dan
pengendalian aset dalam sebuah organisasi atau sebuah perusahaan berguna agar perusahaan tersebut
memiliki pedoman dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya untuk merawat dan mengamankan
aset yang dimiliki. Dalam hal ini perusahaan juga akan mendapatkan masukan atas analisa terkait
bagaimana perusahaan tersebut dalam mengukur dan mengendalikan aset yang dimilikinya.

Pengukuran dan pengendalian aset yang baik adalah pengukuran dan pengendalian yang tidak
menimbulkan biaya tambahan bagi perusahaan yang akan mempengaruhi perolehan laba perusahaan
(Noviardy, n.d.). Pengukuran aset yang benar adalah pengukuran aset yang efektif dan efisien. Efektif
disini adalah dengan adanya aset tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sedangkan,
yang dimaksud dengan efisien adalah aset tersebut diharapkan dapat mencapai tujuan yang maksimal
dengan meminimalisir pengeluaran biaya.

Selanjutnya adalah pengendalian aset. Pengendalian aset yang benar bisa dimulai dengan
dilaksanakan pada tahap perencanaan perolehan aset dengan menyusun tabel otorisasi dan tanggung
jawab. Pengendalian internal atas aset dimulai saat proses pembuatan anggaran, pembelian,
pencatatan dan penilaian aset tersebut. Pengendalian internal aset perlu dilaksanakan dengan baik
untuk menghindari kesalahan dalam pengelolaannya. Kesalahan yang sering terjadi salah satunya
adalah kesalahan dalam penafsiran umur ekonomis, kesalahan dalam pemilihan metode penyusutan
aset dan kesalahan dalam pemeliharaan aset yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Pengawasan atas aset harus selalu diperhatikan oleh perusahaan, sebab jika terdapat kesalahan
pengelolaan aset karena kurangnya perhatian akan membawa pengaruh pada kegiatan ekonomi dan
juga merugikan perusahaan. Sebaliknya, apabila pengawasan terhadap aset dilaksanakan dengan baik
akan memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan.

10
BAB IV

PENUTUP
Perusahaan memerlukan aset dalam menunjang kegiatan operasionalnya. Dalam hal ini,
perusahaan harus mempunyai sistem pengendalian manajemen guna pengukuran dan pengendalian
aset agar dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan.

Dengan adanya pengukuran dan pengendalian aset, kegiatan operasional perusahaan dapat
berjalan efektif dan efisien. Pengukuran aset digunakan untuk mengetahui kuantitas aset yang
dibutuhkan. Pengendalian aset berguna untuk menghindari kesalahan pengelolaan aset dengan
menyusun tabel otorisasi dan tanggung jawab, pembuatan anggaran, pembelian, pencatatan dan
penilaian aset tersebut. Keduanya mempunyai pengaruh dalam keberlangsungan suatu perusahaan.

11
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, I., Sakarina, S., Suharti, & Efrizal, H. (2022). Pengaruh Aset Lancar, hutang Jangka
Panjang, Ekuitas, Laba Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnl
Ekombis Review - Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 10(2), 903–916.
Gerung, I. R., & Pontoh, W. (2018). IPTEKS PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP PADA
PT. PLN (PERSERO) UP3 MANADO. In Jurnal Ipteks Akuntansi bagi Masyarakat (Vol. 02,
Issue 02).
Herdiyana, D. (2021). Analisis Penerapan Akuntansi Aset Tetap pada KPPBC Tipe Madya Pabean
C Kantor Pos Pasar Baru. Jurnal Pajak Dan Keuangan Negara, 2(2), 53–70.
Noviardy, A. (n.d.). Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola.
Sitorus, J. (2019). Manajemen Dalam Konteks Pengembangan Organisasi. HIJRI - Jurnal
Manajemen Pendidikan Dan Keislaman, 8(1), 71–85.

12

Anda mungkin juga menyukai