ANALOG KURKUMIN 3,5 BIS((E)- METOKSI BENZILIDEN)-1-(2-ETIL ASETAT)-PIPERIDIN-4-ON Nama jurnal Jurnal Photon Volume dan halaman Vol. 9. No. 1 hal 159-163 Tahun terbit Oktober 2018 Penulis Siti Aisyah, Adel Zamri, Hilwan Yuda Teruna Reviewer Nelly Aryanti Tanggal reviewer 13 juni 2023 Latar belakang Perkembangan obat dapat dilakukan dengan mengembangkan senyawa yang berasal dari alam, seperti kurkumin sebagai senyawa penuntun. Salah satu senyawa alam yang telah ditemukan dan dilakukan pengembangan dengan modifikasi struktur melalui sintesis adalah kurkumin. Kurkumin adalah senyawa alami yang diisolasi dari Curcuma yang merupakan zat pewarna utama yang terdapat pada kunyit (Curcuma longa), dan mengandung beberapa senyawa kurkuminoid, seperti kurkumin, 4- metoksi kurkumin, bisdimetoksi kurkumin (diarylheptanoid) dan dihidroksi kurkumin (asimetris). Senyawa analog kurkumin diketahui juga memiliki aktivitas biologis seperti antiinfeksi dan antiallergi, agen hepatoprotektor, dan penghambatan virus HIV. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian jurnal ini adalah untuk mensintesis senyawa analog kurkumin baru dan menguji toksisitasnya menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi potensi aktivitas biologis senyawa analog kurkumin sebagai agen anti-inflamasi, antikanker, dan antioksidan. Penelitian ini juga menyoroti potensi senyawa analog kurkumin sebagai target pengembangan obat. Permasalahan penggunaan kurkumin dalam penggunaan obat tradisional masih belum murni, sehingga sulit untuk dipisahkan karena masih terdapat senyawa-senyawa lain. Hal tersebut memacu gagasan untuk mendapatkan senyawa analog kurkumin yang murni dengan berbagai aktivitas Metodologi penelitian penelitian ini menggunakan metode sintesis kimia untuk mensintesis senyawa analog kurkumin baru. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test untuk menguji toksisitas senyawa analog kurkumin yang disintesis. Selanjutnya, senyawa hasil sintesis dievaluasi untuk aktivitas biologisnya sebagai agen anti-inflamasi, antikanker, dan antioksidan. Penelitian ini juga menggunakan berbagai teknik analisis spektroskopi seperti UV, FTIR, NMR, dan LC-MS untuk mengidentifikasi struktur senyawa hasil sintesis. Hasil penelitian Hasil penelitian dalam jurnal ini menunjukkan bahwa senyawa analog kurkumin baru berhasil disintesis dengan rendemen sebesar 83,01%. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis dilakukan melalui analisis spektroskopi UV, FTIR, NMR, dan LC-MS, dan hasilnya menunjukkan bahwa senyawa SA-4EtOAC sesuai dengan senyawa target. Uji toksisitas senyawa SA-4EtOAC menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menunjukkan nilai LC50 sebesar 1.061 μg/mL. Selain itu, senyawa hasil sintesis juga dievaluasi untuk aktivitas biologisnya sebagai agen anti-inflamasi, antikanker, dan antioksidan. Hasil analisis spektroskopi UV, FTIR, MS, dan HNMR menunjukkan bahwa senyawa SA-4EtOAC memiliki potensi sebagai agen antioksidan dan antikanker. Kelebihan Jurnal ini memberikan saran untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai molecular docking senyawa hasil sintesis dengan berbagai reseptor untuk mempercepat proses penemuan obat baru dan Jurnal ini memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang sintesis senyawa analog kurkumin dan potensi penggunaannya sebagai agen terapeutik. Kekurangan Tidak disebutkan secara spesifik mengenai permasalahan yang ingin diselesaikan dalam penelitian ini dan tidak disebutkan secara rinci mengenai hasil uji aktivitas biologis senyawa hasil sintesis dan interpretasi hasil uji toksisitas senyawa hasil sintesis. Kesimpulan Berdasarkan ringkasan yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa jurnal ini membahas tentang sintesis senyawa analog kurkumin baru dan pengujian toksisitasnya menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test. Senyawa tersebut juga dievaluasi untuk aktivitas biologisnya sebagai agen anti-inflamasi, antikanker, dan antioksidan. Penelitian ini juga menyoroti potensi senyawa analog kurkumin sebagai target pengembangan obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa analog kurkumin baru memiliki potensi sebagai agen antioksidan dan antikanker. Namun, terdapat beberapa kekurangan dalam jurnal ini, seperti tidak disebutkan secara rinci mengenai hasil uji aktivitas biologis senyawa hasil sintesis dan interpretasi hasil uji toksisitas senyawa hasil sintesis. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperjelas hasil penelitian ini dan mempercepat proses penemuan obat baru.