Kelompok 5 - Pengetahuan Struktur
Kelompok 5 - Pengetahuan Struktur
PENGETAHUAN STRUKTUR
Kelompok 5
Achmad Baharsyah 2022339040
Arianto 2022339021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas limpahan rahmat dan hidayah nya
kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan salah satu tugas kami dengan tepat
waktu dan dalam keadaan sehat walafiat tanpa halangan suatu apapun. Tak lupa,
sholawat serta salam selalu tercurah pada junjungan nabi agung kita, Muhammad
S.A.W dan semoga kita senantiasa menjadi pengikutnya hingga akhir zaman kelak.
Makalah kami yang berjudul “Analisa Saluran Drainase Studi Kasus Perumahan
Manggar Kecamatan Koja” bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengetahuan Struktur di Universitas Sahid Jakarta. Selama proses penyusunan
makalah ini, kami kelompok 5 bekerja bersama dengan baik. Tak lupa kami juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Purnomosutji Dyah
Prinajati, ST, MT selaku dosen mata kuliah Pengetahuan Struktur ini yang senantiasa
membimbing kami dalam proses penyusunan makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan
ketidak sempurnaan. Karena kami amat sangat menyadari bahwa segala
kesempurnaan hanya milik Allah S.W.T. Oleh karena itu besar harapan kami kepada
para pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran yang membangun agar tulisan
kami lebih baik ke depannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi berbagai pihak dan juga bagi pembaca.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Halaman
iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Kecamatan Koja ............................................................................................3
2.2 Pengertian Sistem Drainase...........................................................................4
2.3 Fungsi Drainase..............................................................................................4
2.4 Perencanaan Sistem Drainase........................................................................5
2.4.1 Sistem Drainase Perkotaan..........................................................................5
2.4.2 Sistem Jaringan Drainase Perkotaan...........................................................6
2.4.3 Jenis Drainase ............................................................................................6
2.4.4 Pola Jaringan Drainase ...............................................................................7
2.4.5 Bentuk Penampang Saluran......................................................................10
BAB III..................................................................................................................12
PEMBAHASAN....................................................................................................12
3.1 Kondisi Saluran drainase.............................................................................12
3.2 Evaluasi Penampang Saluran.......................................................................14
3.2.1 Analisis Hidrologi.....................................................................................14
3.2.2 Analisa Frekuensi Curah Hujan................................................................15
3.2.3 Daerah Pengaliran dan Koefisiesn Aliran.................................................16
3.2.4 Waktu Konsentrasi....................................................................................17
3.2.5 Intensitas Curah Hujan..............................................................................17
3.2.6 Debit Rencana...........................................................................................18
3.2.7 Analisa Hidrolika......................................................................................18
3.2.8 Rencana Perbaikan Penampang Saluran...................................................20
BAB IV..................................................................................................................24
PENUTUP..............................................................................................................24
4.1 Kesimpulan..................................................................................................24
4.2 Saran.............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
iv
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Peta lokasi Kecamatan Koja................................................................................3
7. Pola Jaringan-Jaring...........................................................................................10
8. Penampang Trapesium.......................................................................................10
9. Penampang Persegi............................................................................................11
Halaman
1. Pedoman Konstruksi Drainase...........................................................................13
1.3 Tujuan
1. Mengetahui peranan saluran drainase bagi suatu perumahan.
2. Mengetahui kondisi saluran drainase di Perumahan Manggar.
3. Mengetahui penanganan permasalahan untuk mengatasi kinerja saluran
drainase yang
kurang optimal.
4. Mengetahui bahan apa saja yang tepat untuk pembuatan drainase.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kecamatan Koja seperti halnya dengan kondisi wilayah lainnya yang berada di
wilayah sekitarnya, yang memiliki bentang alam relative datar dengan ketinggian
antar 0 – 20 m di atas permukaan laut, dan berbatasan dengan beberapa wilayah :
3
c. Sebelah Barat = Berbatasan dengan Kabupaten Tanggerang dan Jakarta
Barat.
d. Sebelah Utara = Berbatasan dengan Laut Jawa.
Dalam bidang teknik sipil, drainase adalah salah satu upaya teknis dengan
membuat saluran air atau jalur pembuangan air untuk mengurangi kelebihan air yang
berasal dari air hujan, rembesan, dan kelebihan air irigasi dari suatu kawasan atau
lahan. Jika penanganan drainase kurang baik, maka akan mengakibatkan
tergenangnya lingkungan sekitar saluran drainase yang pada akhirnya menyebabkan
kerusakan terhadap lingkungan. Drainase merupakan salah satu komponen yang tidak
terpisahkan dalam rancangan perencanaan pembangunan. Komponen ini telah
menjadi prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat khususnya diperkotaan dalam
rangka menuju kehidupan kota yang nyaman, bersih, dan sehat.
4
4. Berfungsi untuk menciptkan sistem tata guna lahan yang baik yang dapat
dioptimalkan dan juga memperkecil kerusakan-kerusakan struktur tanah untuk
jalan dan bangunan lainnya.
5
2.4.2 Sistem Jaringan Drainase Perkotaan
Sistem jaringan drainase perkotaan umumnya dibagi atas 2 bagian, yaitu :
1. Sistem Drainase Mayor
Sistem drainase mayor yaitu sistem saluran atau badan air yang
menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan (Catchment
Area). Pada umumnya sistem drainase mayor ini disebut juga sebagai sistem
saluran pembuangan utama (major system) atau drainase primer. Sistem jaringan
ini menampung aliran yang berskala besar dan luas seperti saluran drainase primer,
kanal-kanal atau sungai-sungai. Perencanaan drainase makro ini umumnya dipakai
dengan periode ulang antara 5 sampai 10 tahun dan pengukuran topografi yang
detail mutlak diperlukan dalam perencanaan sistem drainase ini.
2. Sistem Drainase Mikro
Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap
drainase yang menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan.
Secara keseluruhan yang termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di
sepanjang sisi jalan, saluran/selokan air hujan di sekitar bangunan, goronggorong,
saluran drainase kota dan lain sebagainya dimana debit air yang dapat
ditampungnya tidak terlalu besar. Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan
untuk hujan dengan masa ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan
yang ada. Sistem drainase untuk lingkungan permukiman lebih cenderung sebagai
sistem drainase mikro.
6
b) Drainase Buatan (Artificial Drainage) dibuat dengan maksud dan tujuan
tertentu sehingga memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan
pasangan batu/beton, gorong-gorong, pipa pipa, dan sebagainya.
3. Menurut Konstruksi
a) Saluran terbuka yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase yang terletak di
daerah yang menpunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non
hujan yang tidak membahayakan bagi kesehatan atau menganggu lingkungan.
b) Saluran tertutup yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran
air kotor (air yang mengganggu kesehatan atau lingkungan) atau untuk saluran
yang terletak ditengah kota.
7
Gambar 2. Pola Jaringan Drainase Siku
2. Pararel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran cabang
(sekunder) yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan
kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.
3. Grid Iron
8
Gambar 4. Pola Jaringan Drainase Grid Iron
4. Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar
5. Radial
Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala arah.
9
6. Jaring-jaring
Mempunyai saluran-saluran pembuang yang mengikuti arah jalan raya dan
cocok untuk daerah dengan topografi datar.
1. Trapesium
Pada umumnya saluran ini terbuat dari tanah akan tetapi tidak menutup
kemungkinan dibuat dari pasangan batu dan beton. Saluran ini memerlukan
cukup ruang. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan
serta air buangan domestik dengan debit yang besar.
2. Persegi
Saluran ini terbuat dari pasangan batu dan beton. Bentuk saluran ini tidak
memerlukan banyak ruang dan areal. Berfungsi untuk menampung dan
10
menyalurkan limpasan air hujan serta air buangan domestik dengan debit yang
besar.
3. Segitiga
Saluran ini sangat jarang digunakan tetapi mungkin digunakan dalam kondisi tertentu.
4. Setengah Lingkaran
Saluran ini terbuat dari pasangan batu atau dari beton dengan cetakan yang
telah tersedia. Berfungsi untuk menampung dan menyalurkan limpasan air hujan
serta air buangan domestik dengan debit yang besar.
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
Gambar 12 Kondisi drainase perumahan manggar Koja, Jakarta Utara
13
3.2 Evaluasi Penampang Saluran
3.2.1 Analisis Hidrologi
Data curah hujan diambil dari Badan Meteorologi dan Geofisika Balai
Wilayah II Ciputat yaitu Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok
selama 10 tahun terakhir.
Tabel 2 Data Curah Hujan
Curah Hujan Harian Maksimum
Sta. Met. Kelas I Maritim Tanjung
Tahun
Priok
2010 210
2011 197
2012 173
2013 161
2014 147
2015 115
2016 98
2017 102
2018 90
2019 118
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Balai Wilayah II Ciputat
R = (R1 + R2 + … + Rn)
R = (161)
R = 80,5 mm
14
3.2.2 Analisa Frekuensi Curah Hujan
Analisa frekuensi curah hujan menggunakan Metode Gumbel, distribusi
gumbel digunakan untuk analisis data maksimum, misalnya untuk analisis
frekuensi banjir.
Tabel 4 Analisa Metode Gumbel
Sta. Met. Kelas I (Xi-
Tahun
Maritim Tj. Priok
Xi Xr
Xr) (Xi-Xr)2
2010 105 105 70,55 34,45 1186,803
2011 98,5 98,5 70,55 27,95 781,2025
2012 86,5 86,5 70,55 15,95 254,4025
2013 80,5 80,5 70,55 9,95 99,0025
2014 73,5 73,5 70,55 2,95 8,7025
2015 57,5 57,5 70,55 -13,05 170,3025
2016 49 49 70,55 -21,55 464,4025
2017 51 51 70,55 -19,55 382,2025
2018 45 45 70,55 -25,55 652,8025
2019 59 59 70,55 -11,55 133,4025
Jumlah 705,5 4133,225
Sumber : perhitungan
Xr = 𝑋𝑖 =705,5 = 70,55 𝑚𝑚
𝑛 10
b. Perhitungan Deviasi Standar
Sx = 2
Sx =
Sx =
Sx = 21,43 mm
15
K=
K 2 tahun = = 0,002
K 5 tahun = = 1,058
Gambar 13. Luas Daerah Pengaliran dan Koefisien Aliran di sekitar Studi
16
3.2.4 Waktu Konsentrasi
Tc =
Td =
Sebagai contoh untuk bangunan
Td =
Tc =
= 0,049 jam
I= ( )n
17
3.2.6 Debit Rencana
Metode rasional adalah salah satu metode untuk menentukan debit
aliran permukaan yang diakibatkan oleh curah hujan, yang umumnya
merupakan suatu dasar untuk merencanakan debit saluran drainase. Secara
sistematis dapat ditulis menggunakan persamaan:
QT = 0,278.C.I.A
Salah satu contoh perhitungan debit aliran tersier (t1) Nilai C dan A diambil
dari hasil perhitungan Cacthment area dan koefisien pengaliran, yaitu:
C = 0.4
b= 0,60m
Sumber : Data Lapangan
18
b. Keliling basah (P) P = b + 2h
P = 0,60 + (2 × 0,40)
P = 1,4 m2
c. Jari – jari hidrolis (R)
R=
R=
R = 0,17 m
d. Kecepatan aliran (V)
V= xR xS
V= x 0,17 x 0,02
V = 2,894 m/detik
e. Debit saluran (Q)
Q=A×V
Q = 0,24 × 2,894
Q = 0,695 m3/detik
h = 4m h
= 4m
b = 2,6m b = 2,6 m
R=
R=
R = 0,98 m
d. Kecepatan aliran (V)
V= xR xS
V= x 0,098 x 0,02
V = 9,302 m/detik
Berdasarkan data diatas didapatkan hasil aman dan tidak aman, dimana untuk
saluran tersier 1 sampai dengan tersier 7 aman, sedangkan untuk tersier 8 dan 9
dinyatakan tidak aman, maka dapat dilihat tabel dibawah ini :
Tabel 6 Perbandingan Kapasitas Eksisting dan Debit Rencana Tersier dan Sekunder
QS QT m3/detik
Saluran 3 QS> QT
m /detik 2 tahun 5 tahun
T 0,695 0,732 0,973 Tidak aman
S 96,75 97,72 98,39 Tidak aman
Sumber : perhitungan
20
1. Saluran rencana sekunder untuk periode ulang 2 tahun Data –
data :
Qt = 97,72 m3/detik
Kemiringan saluran eksisting
h1 = 3,74 m, h2 = 1,58 m
∆h = h1 – h2 = 2,16 m
∆L = 184 m′
S = ∆h / ∆L = 0,0117
Koefisien kekerasan manning (n) beton = 0,015
Penampang Persegi Ekonomi
Q=AxV
Q=Bxhx x( ) xS
97,72 = 2h x h x x ( ) x 0,014
12,42 = 0,028 x h
= h3
h h=
h = 4,59 m
Cari lebar dasar saluran B
B = 2h
B = 2 x 4,59 = 9,18 m
21
h=4m w = 0,6 m
h = 5,19 m
h = 4,59 m
b = 2,6 m b = 9,18 m
Penampang eksisting Penampang rencana
Data – data :
Qt =98,39 m3/detik
Kemiringan saluran eksisting
h1 = 3,74m
h2=1,58 m
∆h = h1 – h2 = 2,16 m
∆L = 184 m′
S = ∆h / ∆L = 0,0117
Koefisien kekasaran manning (n) = 0,015
Penampang persegi ekonomis
Q=AxV
Q=Bxhx x( ) xS
98,39 = 2h x h x x ( ) x 0,014
= 2h2 x
=h
h h=
h = 4,6 m
22
B = 2h
B = 2 x 4,6 = 9,2 m
w = 0,6 m
H=4m h=4m
h = 5,2
m
h = 4,6 m
b = 2,6 m b = 9,2 m
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh beberapa kesimpulan yang
diharapkan dapat memenuhi maksud dan tujuan dari makalah ini. Adapun
kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Berdasarkan analisa frekuensi curah hujan menggunakan metode gumbel
dengan periode ulang 2 dan 5 tahun diperoleh nilai curah hujan yaitu R 2tahun
= 70,59 mm dan R6tahun = 93,22 mm.
2. Intensitas curah hujan yang digunakan adalah intensitas curah hujan hasil
pembacaan grafik lengkung IDF (Insentity Duration Frequency) untuk waktu
konsentrasi rencana.
3. Dari beberapa hasil analisis perhitungan kapasitas penumpang saluran sebagian
saluran tidak dapat menampung dimana QS < QT, seperti S QS = 96,75
m3/detik untuk QT2Tahun = 97,72 m3/detik QT5Tahun = 98,39 m3/detik.
4. Hasil evaluasi Debit Rencana dan Debit Eksisting saluran drainase mikro
periode ulang 2 tahun dan 5 tahun di peroleh hasil QS < QT maka dapat
disimpulkan bahwa drainase tersebut tidak layak digunakan, sehingga dari
beberapa perhitungan ulang didapatkan dimensi saluran
yang cukup menampung debit banjir dengan menggunakan dimensi ekonomis
yaitu penampang persegi dengan ukuran B = 9,18 m; h = 4,59 m; tinggi jagaan
= 0,6 m dengan kapasitas debit 97,72 m3/detik untuk saluran kala ulang 2
tahun dan penampang persegi B = 9,2 m; h = 4,6 m; tinggi jagaan = 0,6 m
dengan kapasitas debit 98,39 m3/detik untuk kala ulang 5 tahun, kondisi ini
untuk mengatasi saluran sekunder. Dengan kondisi lahan yang sempit maka
jenis konstruksi yang digunakan adalah beton.
5. Penyebab meluapnya banjir ini karena beberapa faktor seperti terdapat beberap
sampah, curah hujan, serta debit air yang masuk kurang mengalir, terjadinya
penyempitan penampang di ujung saluran.
24
4.2 Saran
Saran dari penulis yang bermanfaat, yaitu :
1. Perlu adanya operasi pemeliharaan untuk setiap perumahan agar terpelihara
dengan baik.
2. Sistem drainase harus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Perhatikan
sistem drainase wilayah administrasi sekitar.
3. Perlu adanya sumur resapan di setiap rumah untuk mengurangi Direct Run
Off.
25