Big Data Dan Komunikasi Politik Di Indonesia: Studi Kasus PILPRES 2019 Dan RUU Perlindungan Data Pribadi
Big Data Dan Komunikasi Politik Di Indonesia: Studi Kasus PILPRES 2019 Dan RUU Perlindungan Data Pribadi
net/publication/351307911
Big Data dan Komunikasi Politik di Indonesia : Studi Kasus PILPRES 2019 dan
RUU Perlindungan Data Pribadi
CITATIONS READS
2 2,606
1 author:
Gregorius Aditya
Airlangga University
3 PUBLICATIONS 2 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Gregorius Aditya on 04 May 2021.
Pendahuluan
Big Data secara harfiah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu Big, yang artinya besar, dan Data, yang
artinya catatan atau kumpulan fakta. Big Data sendiri berarti data yang besar, memiliki variasi sumber data yang
tinggi, dan perlu dikelola dengan metode dan perangkat bantu yang kinerjanya sesuai ( Maryanto, 2017 ). Big Data
ini menjadi sesuatu yang penting di era Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi Informasi, yang ditandai dengan
teknologi data mining. Teknologi Data Mining berarti proses mencari pola atau informasi menarik dalam data
terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu ( Mardi, 2017 ). Karena itu, dapat disimpulkan bahwa
Big Data merupakan bagian dari Teknologi Data Mining, yang merupakan proses mencari pola atau informasi
menggunakan kumpulan daya yang besar, variasi tinggi, dan perlu metode khusus dalam mengelolanya.
Dalam hubungannya dengan Komunikasi Politik, tentu Big Data ini sangat berpengaruh terhadapnya,
dimana Aktor Politik, Media, dll pastinya memerlukan big data dalam melakukan tugasnya, misalnya dengan
mengadakan sensus penduduk, melakukan Survei Elektabilitas sebelum diadakan Pemilihan Umum, memetakan
arah dukungan, melakukan Quick Count dalam Pemilihan Umum, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan dengan
adanya Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi Informasi, Big Data merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan,
baik oleh pemerintah, media, dll karena secara tidak langsung teknologi informasi dan digital, khususnya di
Indonesia, sudah merupakan sesuatu yang menyebar luas, terbukti dengan jumlah pengguna di Internet yang
jumlahnya mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, yang mana ini mengalami peningkatan sebesar 27 juta
jiwa atau 15,5 persen bila dibandingkan dengan Januari 2020 lalu ( Riyanto, 2021 ). Jumlah penduduk Indonesia
adalah 274,9 juta jiwa, yang artinya sebanyak 73,7 persen penduduk Indonesia merupakan pengguna Internet. Ini
juga akibat dari adanya Pandemi COVID - 19 yang mengharuskan semuanya untuk bekerja dan berkegiatan dari
rumah atau jarak jauh dan menggunakan koneksi Internet. Untuk itu, dalam makalah ini, ada beberapa pembahasan
penting, yaitu mengenai Pengertian Big Data, Pengertian Komunikasi Politik, Big Data dalam Pemilihan Umum
Presiden Indonesia 2019, dan Cambridge Analytica serta perlu adanya regulasi untuk mengontrol upaya
penggunaan big data, dalam hal ini Rancangan Undang - Undang Perlindungan Data Pribadi.
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas, dapat ditarik benang merah bahwa Big Data merupakan sebuah data yang
bervolume besar, kecepatan tinggi, dan variasi yang beragam, dan perlu diolah dengan metode tertentu.
Komunikasi Politik sendiri artinya Proses pemberian pesan dan penerima pesan yang dilakukan antar aktor politik
dan nonpolitik, yang saling berinteraksi satu sama lain, untuk memenuhi tujuan politik tertentu. Big Data
merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari, apalagi di era Globalisasi, Revolusi Industri 4.0, dan Revolusi
Informasi saat ini. Big Data digunakan sebagai alat yang menunjang Komunikasi Politik. Dalam kasus Pemilihan
Umum Presiden Indonesia 2019 yang lalu, Big Data digunakan kedua pasangan calon untuk memetakan fokus dan
sasaran kampanye serta strategi komunikasi yang tepat sehingga fokus dan sasaran tersebut dapat terwujud dan
akhirnya pasangan calon tersebut memperoleh kemenangan. Big Data ini meliputi Data Pribadi di dalamnya
sehingga rawan akan kebocoran data seperti yang terjadi dalam kasus Cambridge Analytica di Amerika Serikat.
Oleh karena itu, penting untuk mengesahkan Rancangan Undang - Undang Perlindungan Data Pribadi, yang sudah
masuk dalam Prolegnas 2021, agar kelak kejadian seperti di Cambridge Analytica dan kasus kebocoran serta
penjualan data pribadi lainnya tidak terjadi lagi di masa depan karena Perlindungan Data Pribadi merupakan Hak
Privasi, yang merupakan salah satu dari Hak Asasi Manusia dan Hak Warga Negara yang perlu untuk ditegakkan
oleh setiap negara, dalam hal ini Indonesia.
Referensi
Maryanto. Budi. 2017. BIG DATA DAN PEMANFAATANNYA DALAM BERBAGAI SEKTOR. Media
Informatika Vol.16 No.2 hal. 14 -19
Mardi, Yuli. 2017. Data Mining : Klasifikasi Menggunakan Algoritma C4.5. Jurnal Edik Informatika Penelitian
Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika Vol.2 No.2 hal. 213-219.
Riyanto, Galuh Putri. 2021. Jumlah Pengguna Internet Indonesia 2021 Tembus 202 Juta [ Online ] Tersedia di :
https://tekno.kompas.com/read/2021/02/23/16100057/jumlah-pengguna-internet-indonesia-2021-tembus-202
-juta [ Diakses 10/4/2021 ]
Riahi, Youssra dan Sara. 2018. Big Data and Big Data Analytics: Concepts, Types and Technologies. International
Journal of Research and Engineering Vol.5 No.9 hal. 524-528
Zulkarnain, Novan dan Anshari, Muhammad. 2016. Big Data: Concept, Applications, & Challenges. International
Conference on Information Management and Technology (ICIMTech) hal. 307 - 310.
Kubina, Milan ; Varmus, Michal ; Kubinova, Irena. 2015. Use of Big Data for Competitive Advantage of
Company. Procedia Economics and Finance 26 hal 561 – 565.
Lunenburg, Fred C. 2010. Communication: The Process, Barriers, and Improving Effectiveness. SCHOOLING
Vol.1, No.1 hal. 1 - 11.
Fatimayin, Foluke. 2018. WHAT IS COMMUNICATION? [ Online ] Tersedia di :
https://www.researchgate.net/publication/337649561_What_is_Communication [ Diakses 10/4/2021 ]
Boswell, Christina. 2020. What is politics? [ Online ] Tersedia di :
https://www.thebritishacademy.ac.uk/blog/what-is-politics/ [ Diakses 11/4/2021 ]
Nambo, Abdulkadir B. dan Puluhuluwa, Muhamad Rusdiyanto. 2005. MEMAHAMI TENTANG BEBERAPA
KONSEP POLITIK (Suatu Telaah dari Sistem Politik). MIMBAR Vol.21 No.2 hal. 262 - 285
McNair, Brian. 2011. AN INTRODUCTION TO POLITICAL COMMUNICATION Fifth edition. New York :
Routledge. hal. 3 - 14.
Grishin, S. E. 2012. Political Communication. Saratov : Slovo Publishing House. hal. 3 dan 4.
Abdi, Alfian Putra. 2018. Hasil Survei LIPI: 40 Persen Suara di Pemilu Didominasi Milenial [ Online ] Tersedia di
: https://tirto.id/hasil-survei-lipi-40-persen-suara-di-pemilu-didominasi-milenial-dbGF [ Diakses 11/4/2021 ]
Shalihah, Nur Fitriatus, 2021. Indonesia Didominasi Generasi Milenial dan Generasi Z, Apa Plus Minusnya? [
Online ] Tersedia di :
https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/23/163200065/indonesia-didominasi-generasi-milenial-dan-gene
rasi-z-apa-plus-minusnya-? [ Diakses 11/4/2021 ]
Rizky, Fahreza. 2018. Mardani: Pertarungan Pilpres 2019 Berbasis Big Data [ Online ] Tersedia di :
https://news.okezone.com/read/2018/09/26/605/1955634/mardani-pertarungan-pilpres-2019-berbasis-big-dat
a [ Diakses 11/4/2021 ]
View publication stats
Annur, Cindy Mutia. 2020. Berapa Usia Mayoritas Pengguna Media Sosial di Indonesia? [ Online ] Tersedia di :
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/11/23/berapa-usia-mayoritas-pengguna-media-sosial-di-indo
nesia# [ Diakses 11/4/2021 ].
Redaksi WE Online. 2019. 2 Media Sosial Ini Paling Dipercaya Milenial dan Gen Z, Bisa Tebak? [ Online ]
Tersedia di :
https://www.wartaekonomi.co.id/read252785/2-media-sosial-ini-paling-dipercaya-milenial-dan-gen-z-bisa-te
bak [ Diakses 11/4/2021 ].
Faisal, M. 2018. Heboh Kasus Pencurian Data Cambridge Analytica [ Online ] Tersedia di :
https://tirto.id/heboh-kasus-pencurian-data-cambridge-analytica-cGuw [ Diakses 11/4/2021 ]
Araf, Al. 2021. Nasib RUU Perlindungan Data Pribadi [ Online ] Tersedia di :
https://www.kompas.id/baca/opini/2021/03/22/nasib-ruu-perlindungan-data-pribadi/ [ Diakses 11/4/2021 ]