Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
GEOLOGI URBAN
ASPEK GEOLOGI URBAN DUISBURG, RUHN

PAPER

OLEH:
GYNA CHRISTIN EKKE
D061201021

GOWA
2023
URBAN REGENERATION DALAM PEMBANGUNAN DAN
PERKEMBANGAN KOTA :
URBAN REGENERASI DI DUISBURG, RUHR

A. Latar Belakang

Duisburg, merupakan sebuah kota kecil yang termasuk ke dalam


kawasan Ruhr Metropolitan. Ruhr atau Ruhrgebiet merupakan daerah
perkotaan di North Rhine- Westphalia, Jerman. Duisburg yang terkenal
dengan industri bajanya memilik pelabuhan darat yang terbesar di eropa
dan menjadikannya sebagai kota penting dalam perdagangan dan
industri.

Sejarah mencatat bahwa sebagian lahan yang berada di dekat


lembah sungai ruhr mengalami penurunan kualitas akibat peperangan
yang terjadi.

Kota mulai ditinggalkan secara bertahap oleh penduduknya, dari


tahun 1965 industri mulai ditinggalkan. Pada tahun 1985, Duisborg
terkena lumpur arsenik, hidrokarbon dan logam berat sehingga
daerahnya tidak produktif. Hal ini menyebabkan lebih dari 120.000
warga kehilangan pekerjaan akibat penyusutan industry batu bara serta
industry baja. Pada tahun 1992 hingga 2010, kota Duisburg juga
mengalami penurunan jumlah penduduk karena penduduk yang
pendapatannya tinggi bermigrasi ke daerah lain sehingga menjadi
“shrinking city”.

Sebagai upaya untuk mengembalikan produktivitas daerah


industry baja dan batu bara, Pemerintah Negara bagian North Rhine-
Westphalia mengambil jalan yang berbeda untuk mengembangkan
wilayah yang tanahnya terkontaminasi tersebut. Tahun 1989,
Pemerintah bekerjasama dengan International Building Exhibition
(IBA) menyiapkan strategi untuk pembangunan ekologi, ekonomi dan
sosial. Maka dibuatlah suatu proyek yang bernama The Emscher
Landscape Park Project. Proyek ini berlangsung selama 10 tahun yakni
dari tahun 1989 hingga tahun 1999. Pada tahun 1990 diadakan
kompetisi untuk memperbaharui bagian lembah Sungai Ruhr yang
terkontaminasi dan pada tahun 1991 Petter Latz dan rekannya
memenangkan kompetisi tersebut dengan desainnya. Pada tahun 2002
dibangunlah Duisburg-Nord Landscape Park. Pendekatan yang diambil
pada proyek ini memakai pendekatan pengembangan ekonomi local
yang berbasis lingkungan (environmental-local economic development).

1. Visi dari Proyek ini adalah :

Pertama: Landscape Park Duisburg Nord secara bertahap membuat


area hijau berkelanjutan dan taman lanskap melintasi area Ruhr utara dari
timur ke barat. Sembilan belas proyek yang berafiliasi dengan pedoman
ini.

Kedua: Peningkatan ekologi dari Sistem Sungai Emscher. Ini target


pembangunan kembali Sungai Emscher dan anak-anak sungainya. Sistem
pembuangan limbah juga berada di bawah tahap ini yang telah menjadi
salah satu perhatian utama dalam proyek tersebut.

Ketiga: Pemanfaatan Baru (Revitalisasi )bangunan industri.

Keempat: “Working in Parks”. Perumahan baru, manufaktur dan


industri jasa yang terintegrasi dengan situs bekas industri.

Kelima: Perumahan dan pengembangan terpadu kabupaten kota.


Tujuan dari langkah ini adalah untuk merehabilitasi perumahan pekerja
tua dengan cara yang lebih baik melayani penggunaan baru untuk taman.
Sebagian besar proyek memiliki pemikiran ekologi yang inovatif dan
desain yang menarik.

2. Pendekatan yang Digunakan

Pendekatan yang digunakan dalam proyek adalah :

Menggunakan partisipasi masyarakat, semacam kerjasama antara


pemerintah yaitu antara International Building Exhibition (IBA –
from the German Internationale Bauausstellung) dan
masyrakat/swasta atau dengan kata lain Public-Private Partnership.
IBA ini mempunyai maksud agar Duisburg Nord Park hanya
mewakili sebagian kecil dari upaya yang telah dilakukan di DAS
Sungai Ruhr untuk digunakann kembali daerah industri tua. Terlihat
dari Pemerintah Duisburg menyelenggarakan kompetisi desain
Internasional untuk mendesain tamannya. Duisburg Landschaftspark
Nord. Tema yang ditekankan disini lebih kepada Landscape.
Kebijakan yang diambil pemerintah untuk proses pembuatan
Landscape Park Duisburg-Nord ini adalah

1. Memperbaharui Infrastruktur
Fase I (1967-1974) : Kebijakan struktural sebagai akhir dari era
batubara dan baja pada tahun 1960 berencana untuk meluncurkan ulang
Industrialisasi kawasan Ruhr namun gagal karena oposisi.
Fase II (1975-1985) :Tujuan untuk membuat Northrhine-Westphalia pusat
energi Jerman bisa hanya sebagian dapat dicapai sedangkan sebagai krisis
baja besar dari akhir 1970-an menyebabkan tantangan yang belum pernah
terjadi sebelumnya tidak dapat dijawab dengan cara kebijakan struktural
terpusat.
Fase III (1985 - 1999)

a. Diversifikasi Teknologi
Pengangguran massal, pemogokan, liberalisasi dan deregulasi
ekonomi dunia membutuhkan perubahan fundamental dalam
kebijakan strategi pembangunan daerah. Dua aspek baru,
diversifikasi ekonomi dengan perusahaan-perusahaan kecil dan
menengah yang inovatif serta kebijakan daerah-berorientasi
struktural, datang ke fokus, dengan referensi khusus pada
teknologi baru. Daya saing, berwawasan lingkungan dan sosial
sebagai pedoman.

b. Regionalisasi kebijakan struktural

International Building Exhibition EmscherPark (IBA), kebijakan


struktur regional baru ditetapkan sebagai sinyal tambahan tapi
meyakinkan. Prioritas tidak begitu banyak diberikan kepada
struktur ekonomi tetapi untuk perkotaan, dengan warisan
industri, aspek lingkungan dan kesejahteraan sosial. Tujuan-
tujuan tersebut disertai dengan teritorialitas ke dalam simbolik
ditunjukkan dan keluar dengan fokus diletakkan pada kualitas
perumahan dan rekreasi dan oleh niat untuk mengangkat citra
daerah.
Proyek utama "Emscher Landscape Park" telah dirancang untuk
mengembangkan sumbu hijau melalui wilayah Ruhr utara. Proyek "Konversi
Ekologi Sistem Emscher" utama akan mengembangkan kembali sistem
ekologi sungai. Dalam proyek utama "Bekerja di taman" industri yang telah
tercemar yang didaur ulang dan ditransfer ke layanan industri dan taman ilmu
pengetahuan. Sisa-sisa warisan industri dibangun menjadi terdaftar
(monumen industri) dan diperbaharui untuk menarik investor swasta.

Fase IV (sejak tahun 2000) Regional manajemen diri

Pada tahun 2004 "Kommunalverband Ruhrgebiet (KVR)" telah diganti


baru dan didirikan sebagai "Regionalverband Ruhr (RVR)". Kewajiban bagi
organisasi ini untuk mengkoordinasikan tugas-tugas dari kota-kota dan badan-
badan administrasi lainnya di tingkat regional, seperti misalnya dalam hal
pemasaran regional, bidang lingkungan hidup dan liburan, rute budaya
industri, serta untuk mengelola Taman Landscape Emscher. Pada tahun 2009
perencanaan daerah diserahkan kepada RVR termasuk fiksasi rencana induk
regional dan pembangunan ekonomi daerah.

2. Memperbaharui Area Kota


Manajemen untuk memperbaharui kawasan bekas Industri dilakukan oleh
pihak IBA. IBA menilai bahwa ada suatu “nilai” dari bangunan tua dan
kawasa dari brownfield tersebut. Dengan pemodelan eksperimental dari kota
masa depan yang berkelanjutan yang mempertimbangkan ekologi, hal sosial
dan ekonomi, dan berorientasi pada pengembangan tanpa pertumbuhan, yaitu
pembangunan perkotaan kualitatif maka IBA memperbaharui kawasan area
kota dengan cara partisipasi masyarakat.
3. Memperbaharui Ekonomi
Konsep kebijakan ekonomi ataupun pendekatan yang dipakai adalah
dengan memperkuat kekuatan ekonomi lokal atau wilayah. Oganisasi
regional "Pemasaran Metropolis Ekonomi Ruhr" (Wirtschaftsförderung
Metropole Ruhr, WMR) mempunyai tujuh bidang kompetensi,
diantaranya : bidang energi cabang, logistic, perawatan
kesehatan/teknologi kedokteran, kimia yang didasarkan pada
kompetensi tradisional industri tua. Teknologi nanoteknologi, sistem
teknologi mikro serta teknologi bahan yang berkembang
DAFTAR PUSTAKA

Landschaftspark Duisburg Nord—Duisburg, Germany. Latz + Partners Emscher

Landscape Park - a new regional park in the Ruhr area (Germany)

Johnson, Natalie, dkk. 2003. The Potential of Brownfield Redevelopment To


Greenthe Concrete Jungle. 2003.. USA : Michighan State University.

Anda mungkin juga menyukai