Anda di halaman 1dari 22

DESA BUMIMULYO

KECAMATAN WONOMULYO
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
PROVINSI SULAWESI BARAT
KELOMPOK TANI
CAHAYA MAPPASITUJUE
Dusun II TUMPILING Desa TUMPILING Kec. Wonomulyo Kab. Polewali Mandar

Polewali Mandar, 16 Nopember 2011


Nomor : 003/KT-CMPSTJ / XI /2011 Kepada
Lampiran : 1 (satu) rangkap Yth. Bapak Dirjen Peternakan
Perihal : Permohonan Bantuan Cq. Direktur Pembibitan ternak
Program Usaha Pembibitan di-
Sapi Bali . Jakarta

Dengan Hormat
Dalam rangka mendukung program peningkatan dan mutu dan
produktifitas ternak sapi di Kabupaten Polewali Mandar khususnya di
Desa TUMPILING Kecamatan Wonomulyo dimana peternak di Desa
tersebut dalam pemeliharaan masih tradisional dan masih merupakan
usaha sambilan, selain daripada itu skala usaha masih rendah karena
keterbatasan modal dan pemanfaatan inovasi teknologi masih
terbatas, akibatnya tingkat produktifitasnya belum optimal.
Sehubungan dengan itu maka kami bermohon Kepada Bapak
kiranya dapat memberikan bantuan Program Usaha Pembibitan sapi
Bali sebagaimana proposal terlampir.
Demikian kami sampaikan atas perhatiannya Bapak kami
ucapkan banyak terima kasih.

Ketua Kelompok
CAHAYA MAPPASITUJUE

JAMALUDDIN

Tembusan disampaikan Kepada Yth.

1. Ka. Dinas Pertanian dan Peternakan Prov. Sul Bar …………Di Mamuju
2. Ka. Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Pol Man …………Di Polewali
3. A r s i p
PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
DINAS PERTANIAN DAN
PETERNAKAN
Alamat : Jl. Mr.Muh. Yamin No. 177, Telp. (0428) 21013 Polman

REKOMENDASI
Nomor : / / / / DISTANAK

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
Provinsi Sulawesi Barat dengan ini menyatakan bahwa sesuai proposal yang
diajukan atas kelompok tani ternak :

Nama Kelompok : CAHAYA MAPPASITUJUE


Alamat : Dusun I TUMPILING Desa TUMPILING
Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar
Jumlah Anggota : 25 Orang
Komoditi Usaha : Pembibitan dan Penggemukan Ternak Sapi Bali

Bahwa berdasarkan pengamatan dan penilaian di lapangan, maka


kelompok tersebut layak untuk memperoleh bantuan ternak / permodalan untuk
keperluan tambahan modal usaha pembibitan ternak dengan penggemukakan sapi
yang berlokasi di Dusun I TUMPILING Desa TUMPILING Kecamatan Wonomulyo
Kabupaten Polewali Mandar.
Demikian rekomendasi ini kami berikan untuk mendapatkan pertimbangan
seperlunya.

Polewali, 02 Maret 2011


An. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Polewali Mandar
Kepala Bidang Peternakan

AGUSTINUS LATUPEIRISSA, SP
Pangkat : Penata Tingkat I
NIP. : 19590828 198603 1017
KELOMPOK TANI
CAHAYA MAPPASITUJUE
Dusun II TUMPILING Desa TUMPILING Kec. Wonomulyo Kab. Polewali Mandar

BAB I
Pendahuluan

Dalam rangka mendukung dan menyukseskan program pemerintah dalam


pengentasan kemiskinan dimana akan menggerakkan disemua sektor :
perdagangan, perindustrian dan koperasi usaha kecil menengah yang di dalamnya
termasuk pemenuhan kebutuhan daging dan susu dalam negeri dengan jalan
mengembangkan usaha peternakan/pemeliharaan sapi potong, yang daerah
pengembangannya di Sulawesi termasuk Sulawesi Barat di mana daerah
Kabupaten Polewali Mandar (Polman) termasuk wilayah pengembangan sapi
potong yang cukup potensial.
Sebagai gambaran umum Daerah Kabupaten Polewali Mandar adalah
sebagai berikut :

1. Luas wilayah 2149 km2 terdiri dari :


a. Sawah Irigasi Tehnis 497 Ha
b. Tegalan 75 Ha
c. Empang / tambak 652 Ha
d. Pekarangan 25 Ha
e. Hutan Bakau - Ha

2. Jumlah Penduduk 2332 jiwa

3. Jumlah ternak besar :


a. Sapi potong 560 Ekor
b. Kerbau 80 Ekor
c. Kuda 89 Ekor
d. Kambing 100 Ekor

4. Pakan ternak :

a. Jerami padi 31.224 ha


b. Jerami jagung 1.231 ha
c. Jerami kedelai 863 ha
d. Jerami kacang hijau 431 ha
e. Jerami kacang tanah 41 ha
f. Daun ketela 502 ha
g. Rumput lapangan 13.147 ha
h. Rumput unggul (gajah) 6.332 ha
i. Daun pohon / belukar 4.412 ha

Dari data tersebut diatas peluang untuk meningkatkan usaha bidang


peternakan sapi potong masih sangat memungkinkan.
Bersama dengan ini kami mohon kepada Bapak Dirjen Peternakan untuk
berkenan memberikan bantuan berupa bakalan sapi potong 50 Ekor di kelompok
tani “ CAHAYA MAPPASITUJUE ” sebagai modal kelompok tani ternak di Dusun
I TUMPILING Desa TUMPILING Kab. Polewali Mandar.
1. a. Latar Belakang
 Banyak waktu luang petani sesudah mengerjakan sawah/tegalan
 Tersedianya pakan ternak terutama pada musim penghujan
 Banyaknya tenaga kerja yang belum memperoleh pekerjaan
b. Dasar Pemikiran
 Banyaknya pakan ternak yang dihasilkan para petani terbuang/belum
dimanfaatkan secara maksimal
 Masih sangat luasnya peluang untuk beternak
 Pengelolaan yang masih tradisional perlu ditingkatkan
 Waktu para petani masih sangat longgar sesudah mengerjakan pertaniannya
 Tenaga kerja yang banyak
 Adanya pengola daging sapi (abon, dendeng dan bakso)
c. Analisa dan Peluang
 Belum tercukupinya daging secara nasional
 Makin bertambahnya konsumen daging sapi
2. Maksud dan Tujuan
 Pemanfaatan limbah pertanian
 Penyerapan tenaga kerja
 Mengurangi angka kemiskinan
 Peningkatan pemeliharaan sapi secara intensif
 Mendukung tercukupinya daging secara nasional
 Menumbuhkan industri rumah tangga baru
 Memberdayakan masyarakat petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
3. Sasaran
 Mengurangi pengangguran
 Menumbuhkan kesempatan berusaha dan berwirausaha
 Meningkatkan tenaga terampil dan professional
 Meningkatkan pendapatan masyarakat petani
 Pemenuhan akan pupuk organik
 Menggerakkan perekonomian desa
 Tercukupinya energi pedesaan (Biogas)
4. Rencana penggunaan modal
a. Pengadaan sapi bibit
b. Renovasi kandang
c. Pengadaan pakan
5. Bantuan yang diharapkan kelompok tani ternak 55 ekor sapi bakalan potong
siap kawin.
6. Nama kelompok : kelompok tani ternak “ CAHAYA MAPPASITUJUE ”
7. Lokasi : Dusun I TUMPILING Desa TUMPILING Kec. Wonomulyo Kab.
Polewali Mandar
8. Lampiran
 Susunan pengurus dan anggota
 Peta Desa
9. Hambatan / masalah
 Lemahnya modal
 Kandang kurang sempurna
10. Solusi
Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat peternak dalam mencukupi
kebutuhan hidupnya maka perlu diberikan modal berupa modal lancar dan
modal tetap
 Modal lancar berupa :
a. Pembelian sapi bibit 2-3 ekor / kk
b. Pakan ternak
 Modal tetap berupa :
a. pembuatan / perbaikan kandang
11. Kesimpulan
Kelompok tani ternak “CAHAYA MAPPASITUJUE” memerlukan Bantuan
berupa :
a. Pengadaan sapi : Jantan 5 ekor @ Rp. 10.000.000,- = Rp. 50.000.000,-
Betina/induk @ Rp. 8.500.000,- = Rp. 425.000.000,-
b. Biaya transportasi sapi bibit 55 ekor @ Rp.100.000,- = Rp. 5.500.000,-
c. Perbaikan kandang 55 ekor @ Rp. 500.000,- = Rp. 27.500.000,-
d. Pembelian chopper 1 unit @ Rp.15.000.000,- = Rp.
15.000.000,-
e. Pakan selama 6 bulan 55 ekor @ Rp. 1.620.000,- = Rp. 89.100.000,-
f. Obat-obatan 1 paket @ Rp. 3.000.000,- = Rp. 3.000.000,-
g. Peningkatan kapasitas kelembagaan (ATK) = Rp. 1.500.000,-
h. Monitoring, pembinaan, evaluasi dan pelaporan = Rp. 10.000.000,-
Jumlah = Rp. 626.600.000,

Perhitungan dan rencana tersebut diatas berdasarkan pada budidaya pemeliharaan


ternak yang ada. Dan untuk lebih cepatnya pengembangan ternak yang dikelola
kelompok diperlukan cara pola penggemukkan sesuai inovasi teknologi peternakan.
BAB II
RENCANA POLA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG MELALUI
SISTEM PENJARINGAN TERNAK

Pola yang akan diterapkan pada pembibitan sapi potong di kelompok tani
ternak “CAHAYA MAPPASITUJUE” adalah dengan sistem penjaringan ternak bibit
sapi potong pada peternak khususnya sapi jantan, dimana dilakukan penjaringan
yang pada akhirnya disebarkan lagi kepada peternak.
Ternak sapi potong yang dikelola dalam bentuk sapi bakalan ditingkat
peternak akan dimonitoring perkembangannya. Sosialisasi dan pembinaan yang
intensif dalam rangka upaya peningkatan SDM peternak sapi potong “CAHAYA
MAPPASITUJUE” merupakan modal utama. Selain itu penguatan sarana dan
prasarana untuk menunjang perkembangan agribisnis sapi potong seperti kandang
dan peralatannya, demikian pula lahan hijauan makanan ternak perlu
penyediaannya.

STRATEGI PELAKSANAAN
1. Sosialisasi program
Pelaksanaan program sosialisasi mengenai pola agribisnis sapi potong
pada ternak terutama diarahkan kepada para peternak yang tersebar diseluruh
anggota kelompok peternak sapi potong, sehingga memahami secara benar
mengenai program yang akan dilaksanakan, dengan demikian akan tercipta
iklim yang kondusif bagi pengembangan agribisnis sapi potong.
2. Penanaman hijauan makanan ternak (HMT)
Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan usaha
peternakan adalah tersedianya bahan makanan ternak sepanjang tahun.
Budidaya hijauan makanan ternak merupakan unsur yang turut
menentukan keberhasilan Sapta Usaha Peternakan, untuk mendapatkan
produksi ternak yang tinggi perlu tersedia pakan yang cukup baik jumlah
maupun mutunya. Cara praktis dan ekonomis untuk meningkatkan produksi
hijauan makanan ternak adalah menggunakan bibit yang unggul.
Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di kelompok
tani “ CAHAYA MAPPASITUJUE ” dengan melaksanakan program
penanaman hijauan makanan ternak perlu lahan pertanian kelompok seperti ;
tegalan, tanah kering dan pematang-pematang sawah serta penanaman
hijauan makanan ternak pada lereng tanggul pengairan.
3. Pengadaan sarana dan prasarana pembibitan sapi potong
Pengadaan sarana dan prasarana peternakan dalam pola pembibitan
sapi potong pada kelompok peternak merupakan hal yang sangat penting.
Pengadan sarana dan prasarana ini meliputi pengadaan kandang, gudang
pakan dan pengolahan kotoran ternak untuk dibuat menjadi pupuk organik
(Bokhasi) dan biogas.
Disamping itu perbaikan kandang anggota kelompok akan
dilaksanakan, sehingga dengan perbaikan ini diharapkan mampu memberikan
kontribusi yang jelas pada peningkatan produktifitas ternak yang dipelihara.
4. Pengadaan sapi bibit
Dalam pengadaan sapi potong bakalan untuk pembudidayaan terlebih
dahulu dilakukan seleksi sesuai dengan aspek teknis yang telah ditetapkan.
Dalam proses penyeleksian ini didasarkan atas ; jenis/ras, umur, tinggi badan
(gumba), bobot badan dan tingkat kesehatan.
kesehatannya dengan menggunakan obat-obatan yang telah
disediakan. Kegiatan ini diharapkan akan lebih memacu tingkat pertumbuhan
secara optimal.
Pengadaan bibit sapi potong ini akan dilakukan melalui penjaringan
ternak-ternak unggul yang ada di Kabupaten Polewali Mandar yang
merupakan ternak sapi potong Bali, tetapi apabila pengadaan Bali kurang dari
jumlah yang telah dianggarkan, maka pengadaan ternak dilakukan dari luar
Kabupaten Polewali Mandar (Polman) seperti daerah Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Tenggara serta Sulawesi tengah.
5. Monitoring Pembinaan dan Evaluasi Kegiatan
Kegiatan pola agribisnis sapi potong pada kelompok ini akan
dimonitoring secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan atau
didasarkan pada kondisi kebutuhan di lapangan. Kegiatan monitoring ini akan
mampu memberikan gambaran perkembangan yang terjadi, sehingga dengan
mudah menentukan kegiatan berikutnya.
Monitoring yang akan dilaksanakan meliputi beberapa parameter yang
diamati dimana parameter ini memiliki nilai strategis terhadap perkembangan
selanjutnya. Adapun sistem pemantauan ini dilaksanakan oleh tim teknis dari
dinas serta instansi terkait secara bergiliran ataupun bersama-sama.
Kegiatan pembinaan merupakan suatu hal yang mutlak dilaksanakan
terhadap para petani peternak dan para pelaksana sehingga terjadi
peningkatan mutu dari sumber daya manusia itu. Materi yang diberikan
menyangkut aspek teknis, sosial, ekonomi dan dinamika proses yang
menyangkut keterlibatan berbagai pihak, sehingga betul-betul hasil dari
pembibitan ini mampu dan memiliki daya saing yang tinggi.
Pelaksanaan pembinaan akan dilakukan secara kontinyu dan
berkesinambungan paling sedikit satu bulan sekali dan dilaksanakan individu
maupun dinas atau lembaga yang memiliki keterkaitan dengan program ini.
Pembinaan yang dilaksanakan secara rutin, berkesinambungan dan terarah
akan mampu mengintegrasikan harapan, pandangan dan keinginan dari pada
para peternak guna mewujudkan peningkatan taraf hidupnya. Pembinaan
diarahkan pada hal-hal yang bersifat teknis budidaya, teknis pasca panen dan
aspek teknis lainnya. Aspek sosial dan ekonomi pun disampaikan secara
terpadu sehingga diperoleh suatu akumulasi pemikiran yang positif dalam
wujud peningkatan motifasi usaha tani secara efektif dan efisien.
Setiap perkembangan yang terjadi baik menyangkut hal yang positif
maupun negatif, harus senantiasa dilaporkan secara rinci dan detail sehingga
laporan yang diberikan ini dapat dipakai sehingga menjadi suatu dasar untuk
pengambilan keputusan melaksanakan kegiatan lain pada tahap berikutnya.
Untuk lebih akuratnya laporan ini akan dilaksanakan setiap bulan sekali,
demikian pula proses evaluasinya. Manfaat lain dari laporan ini akan diberikan
gambaran kemajuan dan kemunduran yang diperoleh dari kegiatan yang
dilaksanakan, hal ini pun dapat dijadikan dasar untuk mengambil suatu
keputusan.
BAB III
RENCANA USAHA KELOMPOK TANI
“ CAHAYA MAPPASITUJUE ” BIDANG USAHA SAPI POTONG

Untuk mewujudkan rencana kegiatan kelompok agribisnis sapi potong “


CAHAYA MAPPASITUJUE ” melalui pola penjaringan ternak unggul ini sangat
diharapkan dukungan yang komprehensif dari pihak pemerintah serta semua
elemen masyarakat yang peduli akan perkembangan pembibitan sapi potong.
Rencana anggaran biaya dan dana yang akan dialokasikan adalah
bersumber dari dana APBN melalui program Usaha Pembibitan Sapi Bali.
Adapun rencana biaya yang akan dialokasikan untuk kegiatan pola
pembibitan sapi potong dikelompok tani ternak “CAHAYA MAPPASITUJUE”
melalui penjaringan ternak ini Bali ini adalah sebesar : Rp 626.600.000,- (Enam
Ratus Dua puluh Enam Juta Enam Ratus Rupiah) sebagai rincian pada tabel :
HARGA
No. KEGIATAN VOLUME SATUAN SATUAN TOTAL (Rp)
(Rp)
Pengadaan Sapi Pejantan 5 Ekor 10.000.000,- 75.000.000,-
1
Betina Induk 50 Ekor 8.500.000,- 425.000.000,-
Biaya transportasi sapi
2 55 Ekor 100.000,- 5.500.000,-
potong bibit
3 Biaya perbaikan 55 Ekor 500.000,- 27.500.000,-
4 Pembelian chopper 1 Unit 15.000.000,- 15.000.000,-
5 Biaya pakan selama 6 bulan 55 Ekor 1.620.000,- 89.100.000,-
6 Pengadaan obat-obatan 1 Paket 3.000.000,- 3.000.000,-
Peningkatan kapasitas
7 1 Paket 1.500.000,- 1.500.000,-
kelembagaan (ATK)
Monitoring, pembinaan,
8 1 Paket 10.000.000,- 10.000.000,-
evaluasi dan pelaporan
TOTAL 626.600.000,-
BAB IV
ANALISA USAHA UNTUK POLA PEMBIBITAN

Tabel Perkembangbiakan Sapi Potong Pola Pembibitan

BULAN AWAL PEMBELIAN INDUK SAPI PEMBIBITAN


1 MASA ADAPTASI
2 MASA ADAPTASI
3 KAWIN ALAM
4
5
6
7 MASA KEBUNTINGAN-1
8
9
10
11
12 MELAHIRKAN KE -1
13 MENYUSUI
14
15
16
17
18
19 MASA KEBUNTINGAN -2
20
21
22
23 MASA PANEN PENJUALAN ANAK KE-1
24 MASA PANEN PENJUALAN ANAK KE-1
25 MELAHIRKAN KE -2
26 KAWIN ALAM
27
28
29
30
31 MASA KEBUNTINGAN KE-3
32
33
34
35 MASA PANEN PENJUALAN ANAK KE-2
36 MASA PANEN PENJUALAN ANAK KE-2
37 MELAHIRKAN ANAK KE-3
POYEKSI PEMBIBITAN SAPI POTONG SELAMA 3 TAHUN
1 (PERIODE)

I. ASUMSI
1. Jumlah gaduhan sapi potong betina produktif (induk sapi siap kawin) yang di
kelola kelompok sebanyak 25 ekor
2. Untuk pembibitan, dan pemeliharaan untuk menghasilkan anak sampai umur
jual adalah selama 630 hari (270 hari masa kebuntingan dan 360 hari masa
membesarkan anak)
3. Induk kawin Kembali 90 hari pasca melahirkan, jadi dalam 1 periode
dilaksanakan 3 kali kawin
4. Rata-rata 1 ekor induk menghasilkan anak dalam 1 periode (3 tahun)
sebanyak 2 ekor (2 kali melahirkan)
5. Tingkat induk melahirkan anak 90%
 90% x 25 ekor induk = 22,5 ekor
6. Tingkat kematian anak hasil keturunan 6%
 6% x 22,5 = 1,35 ekor
 Jumlah anak hasil keturunan pada satu kali kelahiran ;
2,5 - 1,35 = 21,15 ekor atau 21 ekor
 Penjualan anak hasil keturunan rata-rata berumur 10-12 bulan dengan
berat 200 kg dan harga jual daging sapi Rp. 30.000,-/kg berat hidup
7. Kebutuhan luas kandang untuk 1 ekor sapi induk 2m 2
8. Biaya perbaikan kandang Rp. 500.000,- / ekor
9. Kebutuhan pakan hijauan ;
- Induk 50 kg/ekor/hari
- Anak 25 kg/ekor/hari
10. Biaya obat-obatan Rp. 50.000,-/ekor/hari
11. Produksi kotoran 5 kg/hari
12. Harga kotoran Rp.100,-/kg
13. Penyusutan kandang / peralatan 15%
14. Selama 630 hari terjadi 2 kali penjualan anak
15. Penyisihan dana hasil pembibitan sapi sebesar 40% digunakan untuk ; biaya
tak terduga 2% Pembina desa dan kecamatan 2% dan Pembina tingkat
kabupaten 2%
16. Jumlah pemelihara 19 orang
II. PERHITUNGAN UNTUK POLA PEMBIBITAN
A. Biaya tetap
1. Pembelian : - Sapi Jantan 5 ekor @ Rp. 10.000.000,- = Rp. 50.000.000,-
- Sapi Betina 50 ekor @ Rp. 8.500.000,- = Rp. 425.000.000,-
2. Biaya angkut 55 ekor x 100.000,- = Rp. 5.500.000,-
3. Perbaikan kandang 55 ekor x 500.000,- = Rp. 27.500.000,-
4. Peralatan kandang 1 paket = Rp. 500.000,-
Jumlah = Rp. 508.500.000,-

B. Biaya tidak tetap


1. HMT
- Dewasa 55 ekor x 50 kg x 630 hari x Rp. 100,- = Rp. 173.250.000,-
- Anak 42 ekor x 25 kg x 600 hari x Rp. 100,- = Rp. 63.000.000,-
2. Obat-obatan Rp. 50.000,- x 3 x 55 ekor = Rp. 8.250.000,-

III. PERHITUNGAN KEUNTUNGAN PETANI TERNAK PEMBIBITAN


Pendapatan
1. Pemasukan penjualan anak keturunan
21 ekor induk x Rp. 6.000.000,- = Rp. 252.000.000,-
2. Pemasukan penjualan kotoran
(25 ekor induk x 5 kg x 600 hari Rp. 100) +
(21 ekor anak x 2 x 5 kg x 600 hari x Rp. 100,-) =
Rp. 7.500.000,- + Rp. 12.600.000,- = Rp. 20.100.000,-
Jumlah Pendapatan = Rp. 272.100.000,-

Perhitungan bagi hasil


1. Bagi hasil
 Untuk kas kelompok = 40 % x Rp. 272.100.000,- = Rp. 108.840.000,-
 Untuk penggaduh = Rp. 163.260.000,-
2. Penyisihan dana Pembinaan dan biaya tak terduga
a. Pembina Kabupaten 2% x Rp. 108.840.000,- = Rp. 2.176.800,-
b. Pembina Kecamatan dan desa 2% x Rp. 108.840.000,- = Rp. 2.176.800,-
c. Biaya tak terduga 2% x Rp. 108.840.000,- = Rp. 2.176.800,-
Jumlah = Rp. 6.530.400,-

Kas bersih kelompok : Rp. 108.840.000,- − Rp.6.530.400,- = Rp. 102.309.600,-


3. Pendapatan penggaduh : Rp. 163.260.000,- : 25 orang = Rp. 6.530.400,-
4. Penghasilan perbulan : Rp. 6.530.400,- : 12 bulan = Rp. 544.200,-
KELOMPOK TANI TERNAK
CAHAYA MAPPASITUJUE
Dusun II TUMPILING Desa TUMPILING Kec. Wonomulyo Kab. Polewali Mandar

SUSUNAN PENGURUS

PEMBINA : KEPALA DESA


PEYULUH PERTANIAN LAPANGAN

KETUA KELOMPOK : JAMALUDDIN


SEKRETARIS : MULYADI
BENDAHARA :T A I B A

SEKSI-SEKSI :
 PENYULUHAN :BAHRI
 KESEHATAN TERNAK :ANDANG
 PRODUKSI :MUSTAFA
 PEMASARAN :P A C I

ANGGOTA :
1. HASBULLAH 10. H A L I M
2. BAPA HENDRIK 11. D A L L E
3. AMBOMULYADI 12. K O N D O N G
4. RUSLI 13. A M I R
5. AGUS 14. N A N D A
6. R U D I. T 15. U S U F
7. U W A’ H A S M A 16. M A D I N G
8. HASAN 17. R U D I R E S K Y
9. LASUDA 18. A C O. H

Ketua Sekretaris

JAMALUDDIN MULIYADI

Mengetahui
KA. BPP Wonomulyo Kepala Desa TUMPILING PPL DESA TUMPILING

H A R U N A, SP DRS.A.M. ISMAIL HUSAIN SOEHARSONO HAMZAH


NIP. 19611231 198803 1 198 NIP. 19781110 200604 1 020
KELOMPOK TANI
CAHAYA MAPPASITUJUE
Dusun II TUMPILING Desa TUMPILING Kec. Wonomulyo Kab. Polewali Mandar

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK TANI TERNAK


“CAHAYA MAPPASITUJUE”

NO NAMA JABATAN ALAMAT KETERANGAN


1 DJAMALUDDIN Ketua Desa TUMPILING
2 MULYADI Sekretaris Desa TUMPILING
3 T A I B A Bendahara Desa TUMPILING
4 B A H R I Seksi Penyuluhan Desa TUMPILING
5 ANDANG Seksi Keswan Desa TUMPILING
6 MUSTAFA Seksi Produksi Desa TUMPILING
7 P A C I Seksi Pemasaran Desa TUMPILING
8 HASBULLAH Anggota Desa TUMPILING
9 BAPA HENDRIK Anggota Desa TUMPILING
10 AMBO MULYADI Anggota Desa TUMPILING
11 RUSLI Anggota Desa TUMPILING
12 AGUS Anggota Desa TUMPILING
13 R U D I. T Anggota Desa TUMPILING
14 UWA’ HASMA Anggota Desa TUMPILING
15 HASAN Anggota Desa TUMPILING
16 LASUDA Anggota Desa TUMPILING
17 HALIM Anggota Desa TUMPILING
18 DALLE Anggota Desa TUMPILING
19 KONDONG Anggota Desa TUMPILING
20 A M I R Anggota Desa TUMPILING
21 N A N D A Anggota Desa TUMPILING
22 USUF Anggota Desa TUMPILING
23 MADING Anggota Desa TUMPILING
24 RUDI RESKY Anggota Desa TUMPILING
25 A C O. H Anggota Desa TUMPILING

Ketua Sekretaris

JAMALUDDIN MULIYADI

Mengetahui :
KEPALA BPP WONOMULYO KEPALA DESA TUMPILING PPL DESA TUMPILING

H A R U N A, SP DRS.A.M. ISMAIL HUSAIN SEOHARSONO HAMZAH


NIP. 19611231 198803 1 NIP.19781110 200604 1 020
198
KELOMPOK TANI TERNAK
CAHAYA MAPPASITUJUE
Dusun II TUMPILING Desa TUMPILING Kec. Wonomulyo Kab. Polewali Mandar

STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK TANI


“ CAHAYA MAPPASITUJUE ”

PENASEHAT/PELINDUNG PEMBINA KELOMPOK


1. Camat Wonomulyo 1. Kepala BPP Wonomulyo
2. Kepala Desa Tumpiling 2. PPL Desa Tumpiling
/Inseminator

KETUA
JAMALUDDIN

SEKRETARIS
BENDAHARA
MULIYADI
TAIBA

Seksi Penyuluhan Seksi Keswan Seksi Produksi Seksi Pemasaran


Kord. : B a h r i Kord. : A n d a n g Kord. : Mustafa Kord. : P a c i
Angg. : Hasbullah Angg : A g u s Angg. : H a l i m Angg. : N a n d a
Bp. Hendrik R u d i. T Dalle U s u f
A.Mulyadi Uwa’ Hasma Kondong Mading
Rusli Hasan A m i r Rudi Resky
Lasuda A c o. H

Ketua Sekretaris

JAMALUDDIN MULIYADI
Mengetahui

KA. BPP Wonomulyo Kepala Desa TUMPILING PPL Desa TUMPILING

H A R U N A, SP DRS.A.M. ISMAIL HUSAIN SOEHARSONO HAMZAH


NIP. 19611231 198803 1 198 NIP. 1978 1110 200604 1 020
DASAR PERHITUNGAN UNTUK SAPI POTONG
DALAM SISTEM PENGGEMUKAN

a. Kemampuan makan seekor Sapi


- Hijaun 10% berat badan
- Penguat 10% berat badan
b. Bakalan Sapi Potong 300 kg berat hidup
c. Harga daging berat hidup Rp. 30.000,-/kg
d. Harga pakan :
- Hijuan dimusim hujan Rp. 50,-/kg dan penguat Rp. 700,-/kg
- Hijaun dimusim kemarau Rp. 150,-/kg dan penguat Rp. 1.500,-/kg
e. Penggemukan selama 6 bulan
f. Kenaikan berat badan 0,8-0,9 % dari berat badan
g. Perhitungan :
- Pembelian pakan pada musim hujan sangat murah, maka stok pakan yang
melimpah perlu pengawetan sehingga harga pakan stabil.
- Hijauan 30 hari x 6 bulan x 30 kg x Rp. 100,- = Rp. 540.000,-
- Penguat 30 hari x 6 bulan x 6 kg x Rp. 1.000,- = Rp. 1.080.000,-
Jumlah = Rp. 1.620.000,-

- Penambahan berat badan 0,9kg/hari selama 180 hari = 162 kg


- Total berat badan = 300 kg + 162 kg = 462 kg (selama 6 bulan)
- Pembelian bibit / bakalan Rp. 7.500.000,-
- Pembelian bibit / bakalan + pakan = Rp. 7.500.000,- + Rp. 1.600.000,-
= Rp. 9.120.000,-
- Penjualan 462 kg x Rp. 30.000,- = Rp. 13.860.000,-
- Keuntungan selama 6 bulan
Rp. 13.860.000,-  Rp. 9.120.000,- = Rp. 4.740.000,-

Kesemuanya kita perhitungkan dengan uang, kecuali tenaga kerja sehingga modal
akan tambah dalam waktu 4 kali periode pemeliharaan / penggemukan (2 tahun
dengan masih memiliki modal awal berupa seekor sapi dan makanan ternak
selama 6 bulan.
PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI
MANDAR
AKTE PENGUKUHAN
NO :

Kami yang bertanda tangan di bawah ini : Kepala


Desa TUMPILING Kecamatan Wonomulyo Kabupaten
Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat.
Setelah memperhatikan hasil keputusan /
musyawarah pembentukan kelompok, pada Hari Sabtu
tanggal 10 bulan Mei tahun Dua ribu delapan (daftar
hadir telampir) maka Kelompok Tani Ternak tersebut
diberi nama :
“ CAHAYA MAPPASITUJUE ”
Yang berkedudukan di
Dusun : II TUMPILING
Desa : TUMPILING
Kecamatan : Wonomulyo
Kabupaten : Polewali Mandar
Provinsi : Sulawesi Barat
Pemberian Piagam Pengukuhan pada Kelompok
Tani ini dimaksudkan sebagai dasar dalam
meningkatkan kerja sama untuk mengembangkan lebih
lanjut usaha yang di tekuninya.
Atas kerjasama Semua pihak diucapkan terima
kasih.

TUMPILING, 12 Mei 2008

Kepala Desa TUMPILING Ketua Kelompok

DRS.A.M. ISMAIL HUSAIN JAMALUDDIN


DAFTAR HADIR PENGUKUHAN KELOMPOK TANI
“ CAHAYA MAPPASITUJUE ”
DUSUN II DESA TUMPILING KEC. WONOMULYO KAB. POLEWALI MANDAR

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
21 21.
22 22.
23 23.
24 24.
25 25.

TUMPILING, 10 Mei 2008

Ketua Sekretaris

JAMALUDDIN MULIYADI

Mengetahui ;
Kepala Desa TUMPILING PPL Desa TUMPILING

DRS.A.M. ISMAIL HUSAIN IIN NANINENGSEH, SP,MM

Anda mungkin juga menyukai