K3 Psik (Kisi-Kisi)
K3 Psik (Kisi-Kisi)
Melihat hal tersebut, anda lengah dan tangan anda tertusuk jarum
suntik saat menyuntik Tn. A. bagaimana pendapat saudara tentang
peristiwa yang dialami Ns Y? Strategi apa yang harus saudara
perhatikan untuk mencegah hal tersebut?
PENDAHULUAN
1. Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat terjadi di: (1) mana saja (dimensi
ruang), (2) kapan saja (dimensi waktu) pada setiap aktivitas kerja, baik invidual
maupun kelompok.
2. Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi si korban dan keluarganya
3. Secara filosofi, K3: Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
4. Secara keilmuan, K3: Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja ,
dll
KECELAKAAN DITEKAN SERENDAH MUNGKIN MELALUI PENERAPAN MK3, DI INDONESIA = SMK3
TUJUAN:
- PENYAKIT AKIBAT KERJA=0
- KECELAKAAN KERJA=0
- NYAMAN BEKERJA, TIDAK BANYAK KESALAHAN SHG DAPAT MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS.
- DI RS DAN INSTANSI KESEHATAN, KESALAHAN YANG RENDAH DAPAT MENINGKATKAN
“PATIENT SAFETY”
MANAJEMEN K3
MANAJEMEN K3 SMK3
SISTEM
6
KONSEP
PENGETAHUAN DASAR TERKAIT
SUMBER CIDERA, BIOMEKANIKA
TUBUH, DAN JENIS CIDERA DI RS
KESELAMATAN MANAJEMEN
PASIEN RISIKO
BEBERAPA ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN
KECELAKAAN KERJA (ACCIDENT)
Incident/
Near miss/ Safety/
Near accident, Keselamatan
8
KECELAKAAN KERJA (ACCIDENT)
Unplanned Injury;Illness
Accident : Undesired Death
Upset your plans Property damages
9
PENYEBAB KECELAKAAN
(Suma’mur, 1989)
10
Penyebab (lanjutan…..)
1. Ancestry (keturunan)
2. Fault of Person (Kesalahan person)
3. Unsafe factor condition
4. Accident
5. Injury/ Kerugian
11
Hazard-risk
Hazard : something that has the potential to cause
harm to people, prorerty or the environment
SEE
DO
BERTINDAK TEPAT PADA WAKTUNYA
Manajemen Risiko K3
Kemungkinan Akibat
TAHAPAN
MANAJEMEN PERSIAPAN
RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA
Penilaian Risiko
AKIBAT KEMUNGKINAN
EVALUASI RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
Source: AS/NZS4360 (1999)
POTENSI BAHAYA DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN
Alat tidak pada tempatnya atau tidak adekuat
Repetitive travel
Situasi yang tidak diharapkan
Berhenti untuk menunggu sistem pelayanan
Tidak adekuatnya akses terhadap sumber perawatan dan prosedur baru
Misscommunication
Hambatan lingkungan kerja
Perilaku destruktif
STANDAR SKP.1
RUMAH SAKIT MENETAPKAN REGULASI UNTUK MENJAMIN KETEPATAN
(AKURASI) IDENTIFIKASI PASIEN
S TANDAR SKP.2
R UMAH S AKIT M ENETAPKAN R EGULASI U NTUK M ELAKSANAKAN P ROSES
M ENINGKATKAN E FEKTIVITAS KOMUNIKASI V ERBAL D AN ATAU KOMUNIKASI
M ELALUI T ELPON A NTAR - PPA .
S TANDAR SKP.2.1
R UMAH S AKIT M ENETAPKAN R EGULASI U NTUK P ROSES P ELAPORAN H ASIL
P EMERIKSAAAN D IAGNOSTIK K RITIS .
S TANDAR SKP.2.2
R UMAH S AKIT M ENETAPKAN D AN M ELAKANAKAN P ROSES KOMUNIKASI “S ERAH
T ERIMA” (H AND O VER ).
S TANDAR SKP.3
R UMAH S AKIT M ENETAPKAN R EGULASI U NTUK M ELAKSANAKAN P ROSES
M ENINGKATKAN K EAMANAN T ERHADAP O BAT - OBAT YANG P ERLU D IWASPADAI .
S TANDAR SKP.3.1
R UMAH S AKIT M ENETAPKAN R EGULASI U NTUK M ELAKSANAKAN P ROSES
M ENGELOLA P ENGGUNAAN E LEKTROLIT KONSENTRAT.
S TANDAR SKP.4
R UMAH S AKIT M EMASTIKAN T EPAT - LOKASI , T EPAT - PROSEDUR , D AN T EPAT - PASIEN
S EBELUM M ENJALANI T INDAKAN D AN ATAU P ROSEDUR .
S TANDAR SKP.4.1
R UMAH SAKIT MEMASTIKAN DILAKSANAKANNYA PROSES T IME - OUT DI KAMAR
OPERASI ATAU RUANG TINDAKAN SEBELUM OPERASI DIMULAI .
22
WRONG IDENTIFICATION WRONG
PERSON OPERATION
KESALAHAN IDENTIFIKASI
SALAH SPERMA
24
KEBIJAKAN
IDENTITAS PASIEN
1. Identifikasi pasien harus mengikuti pasien kemanapun (gelang identitas) dan yang tak
mudah/bisa berubah.
2. Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari minimal tiga identitas
1. nama pasien ( e KTP)
2. tanggal lahir atau
3. nomor rekam medis
25
WARNA GELANG
PASIEN
26
Pemasangan gelang,
tulisannya
menghadap ke luar
untuk
memudahkan
petugas
mengindentifikasi
SPO
CARA IDENTIFIKASI PASIEN
Petemuan Pertama seorang petugas dengan pasien:
1. Secara verbal : Tanyakan nama pasien
2. Secara visual : Lihat ke gelang pasien dua dari tiga identitas, cocokkan
dengan perintah dokter
Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja ke gelang pasien, dua
identitas dari tiga identitas
28
SPO
SAAT PEMASANGAN GELANG OLEH PETUGAS
1. Jelaskan manfaat gelang pasien
2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang .dll
3. Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan atau memberi obat memberikan
pengobatan tidak menkonfirmasi nama dan mengecek ke gelang
29
PETUGAS HARUS MELAKUKAN
IDENTIFIKASI PASIEN SAAT:
1. pemberian obat
2. pemberian darah / produk darah
3. pengambilan darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan pengobatan
5. Sebelum memberikan tindakan
30
SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
31
Komunikasi yang mudah
terjadi kesalahan
32
Perintah Lisan/ Lewat Telepon
ISI PERINTAH
NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PEMBERI PERINTAH
1. Tulis Lengkap NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PENERIMA
PERINTAH
NORUM/ LASA
3. Konfirmasi lisan dan
tanda tangan
33
Dokumentasi
36
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM (NAMA OBAT RUPA MIRIP)
hidralazine hidroxyzine
cerebyx celebrex
vinblastine vincristine
chlorpropamide chlorpromazine
glipizide glyburide
daunorubicine doxorubicine
37
CONTOH KEBIJAKAN MENERIMA PERINTAH LISAN/LISAN
LEWAT TELEPON
• Penerima perintah menulis lengkap perintahnya, membaca ulang dan melakukan konfirmasi
• Tulisan disebut lengkap bila terdiri dari jam/tanggal, isi perintah, nama penerima perintah
dan tanda tangan, nama pemberi perintah dan tanda tangan (pada kesempatan berikutnya)
• Baca ulang dengan jelas, bila perintah mengandung nama obat LASA, maka nama obat lasa
harus dieja satu persatu hurufnya
• Di unit pelayanan harus tersedia daftar obat Look alike sound alike, look alike, dan sound
alike
• Konfirmasi lisan dan tertulis, konfirmasi lisan sesaat setelah pemberi perintah mendengar
pembacaan dan memberikan pernyataan kebenaran pembacaan secara lisan misal “ya
sudah benar” . Konfirmasi tertulis dengan tanda tangan pemberi perintah yang harus
diminta pada kesempatan kunjungan berikutnya .
• Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat hal-hal yang perlu dicatat, misal
pemberi perintah tak mau tanda tangan
38
SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
Rumah sakit
mengembangkan suatu Obat high alert (yang
pendekatan untuk harus diwaspadai):
memperbaiki keamanan obat yang dapat
obat-obat yang perlu menimbulkan KTD atau
diwaspadai (high-alert) kejadian sentinel bisa
salah digunakan
39
Paralytic agent vs antacid
Pancuronium (Pavulon)
vs Pantoprazole
hidraALAzine hidrOXYzine
ceREBYx ceLEBRex
vinBLASTine vinCRIStine
chlorproPAMIDE chlorproMAZINE
glipiZIde glYBURIde
DAUNOrubicine dOXOrubicine
42
Look Alike Sound Alike
LASA LASA
SUTOTO.KARS 43
44
OBAT HIGH ALERT
45
Look-Alike High
Alert Drugs
HIGH ALERT
Look alike
LASA
47
LASA LASA
48
CONTOH
KEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
DEFINISI:
◦ Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang bermakna bila digunakan secara
salah
KETENTUAN :
1. Setiap unit yan obat harus tersedia daftar obat high alert, Obat LASA, Elektrolit
HIGH Konsentrat, serta panduan penata laksanaan obat high alert
ALERT2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata laksanaan obat high alert
3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi label yang jelas
4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan emergensi, atau nama
obat harus di eja perhuruf
5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah cek 5 tepat, lanjutkan dengan
double check.
49
KEBIJAKAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI FARMASI
SUTOTO.KARS 51
SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,
TEPAT-PASIEN OPERASI
Rumah sakit
mengembangkan suatu
pendekatan untuk
memastikan tepat-lokasi,
tepat-prosedur, dan
tepat- pasien.
52
REGINA TURNER (52)
“LEFT SIDED
CRANIOTOMY BYPASS”
DIOPERASI SISI KANAN,
KARENA TIM OPERASI
TAK MELAKUKAN TIME
OUT
OPERASI SALAH KAKI
54
OPERASI SALAH SISI
KEBIJAKAN PENANDAAN LOKASI OPERASI
SUTOTO.KARS 57
CONTOH PENANDAAN
58
KEBIJAKAN VERIFIKASI PRAOPERATIF :
59
TIME OUT
60
Identifikasi Risiko/Bahaya
PROAKTIF REAKTIF
Penilaian Risiko
Risk Register :
1. Risiko yg teridentifikasi dalam 1 tahun
2. Informasi terkait Insiden pd karyawan,
pengunjung, pasien, dan komplain, serta
investigasi eksternal & internal.
CONTOH RISK REGISTER
PENGENDALIAN RESIKO
HIERARKI PENGENDALIAN
75