Anda di halaman 1dari 94

PEDOMAN PENGUMPULAN

DATA PRODUKSI TANAMAN PANGAN


BERBASIS TABULAR DAN SPASIAL

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Perdagangan global saat ini menjadi semakin dinamis karena dipengaruhi teknologi informasi yang sangat cepat
berkembang dari waktu ke waktu. Dalam kondisi tersebut, data memiliki peranan penting dalam mengambil keputusan
kebijakan antara lain peningkatan produksi, peningkatan daya saing, dan kebijakan ekspor-impor.

Sistem logistik di negara kepulauan seperti Indonesia, menjadi sangat penting dijadikan sebagai tantangan dalam
menyediakan kebutuhan bersumber dari sektor pertanian, terutama tanaman pangan. Salah satu jenis kebutuhan
strategis yang harus dipenuhi adalah kebutuhan pangan. Strategi pengembangan produksi tanaman pangan akan
semakin efisien dan efektif, ketika data lokasi produksi, jadwal produksi, pola produksi, dan tingkat capaian produksi dapat
diketahui secara baik.

Hal diatas menjadi dasar pemikiran dalam menyusun pedoman pengumpulan data secara tabular dan spasial. Selain itu,
implementasi atas pedoman ini dapat membantu semua pihak dalam melakukan akselerasi produksi sesuai kepentingan
masing-masing. Aspek komoditi, wilayah, jenis lahan, varietas, luas tanam/luas panen/produktivitas, dan bantuan
pemerintah menjadi variabel penting yang harus diinput. Kinerja petugas lapangan dan unit kerja di daerah menjadi titik
kritis dalam penginputan data pada aplikasi yang sudah disediakan.

Keberhasilan pembangunan tanaman pangan berada pada peranan pemangku kepentingan tanaman pangan. Pedoman
ini diharapkan dapat mempermudah dinas pertanian provinsi dan dinas pertanian kabupaten/kota dalam melakukan
pengelolaan data statistik tanaman pangan.
Jakarta, Oktober 2020
Direktur Jenderal Tanaman Pangan,

Dr. Suwandi
DAFTAR ISI
01 PENDAHULUAN
Latar Belakang, Tujuan dan Sasaran, dan Indikator Keberhasilan

DESAIN PENGUMPULAN DATA


02 TABULAR DAN SPASIAL TP
Ruang Lingkup, Metode Pengumpulan Data, dan Tata Kelola Pengumpulan Data

APLIKASI PENGUMPULAN TABULAR


03 DAN SPASIAL TP
Jenis Aplikasi, Tata Cara Input Data Aplikasi, dan Validasi Data Input

DASHBOARD INFORMASI SP TP
04 Pengolahan Data dan Dashboard Informasi Data SP TP

05 PENUTUP
1. Latar Belakang
Kata data berasal dari bahasa Latin yaitu datum. Data ialah sekumpulan fakta yang didapat. Suatu
data diproses atau diolah sehingga menjadi sesuatu yang dapat dimengerti oleh orang lain. Pada
akhirnya, data menjadi informasi.

Presiden RI, Jokowi menyebut bahwa data adalah jenis kekayaan baru
bangsa kita, kini data lebih berharga dari minyak. Hal ini memberikan
pemahaman bahwa pengelolaan atas data menjadi sangat urgen dan
strategis, karena dapat memberikan keuntungan atau kerugian bagi
bangsa kita. Beberapa risiko yang dapat timbul ketika data kurang tepat
antara lain kebiasaan yang tidak efisien dan tidak efektif atau mungkin
salah membangun produk sehingga kita menjadi pasar bagi negara
asing.

Untuk memperoleh data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat


dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan dibagipakaikan,
diperlukan perbaikan tata kelola data yang dihasilkan oleh pemerintah
melalui penyelenggaraan Satu Data Indonesia. Presiden RI
menetapkan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu
Data Indonesia.
Tanaman pangan sebagai salah satu subsektor penting dalam pemenuhan kebutuhan nasional antara
lain pangan dan pakan, memerlukan penguatan pengelolaan data statistik pertanian (SP) dengan
mengelaborasi semua sumber daya dan perubahan lingkungan saat ini.

Pedoman ini merupakan suatu proses perubahan yang sangat penting dalam memperkuat data statistik
pertanian (SP) tanaman pangan.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan pengumpulan data statistik pertanian (SP) tanaman pangan adalah mewujudkan data
tanaman pangan yang akurat, up to date, dan informatif.

Sasaran pengumpulan data statistik pertanian (SP) tanaman pangan adalah terkumpulnya data
statistik pertanian (SP) komoditi strategis tanaman pangan, antara lain padi, jagung, kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, sorghum, dan porang.

3. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan adalah:
a. terkelolanya data statistik pertanian (SP) tanaman pangan secara baik
b. termanfaatkannya data statistik pertanian (SP) tanaman pangan bagi pimpinan
1. Ruang Lingkup
Data statistik pertanian yang sangat penting adalah data produksi. Ruang lingkup pengumpulan data
produksi meliputi 1) wilayah, 2) jenis komoditi, 3) jenis lahan, 4) varietas, dan 5) sumber data.

Wilayah Jenis Komoditi Jenis dan Varietas Sumber Data Produktivitas


Luas Lahan

Pendataan dilakukan berdasarkan informasi tanam atau panen dan produktivitas. Data Primer ialah suatu
data yang dikumpulkan
Wilayah yang dimaksud dalam pendataan ini adalah provinsi, kabupaten/kota, sendiri oleh
perorangan/suatu
kecamatan, dan desa/keluarahan. Sumber data produksi diambil dari data primer organisasi yang secara
(informasi lapangan). langsung dari suatu
objek yang diteliti dan
Jenis komoditi mengacu pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor 104 Tahun 2020 untuk kepentingan
suatu studi yang
tentang Komoditi Binaan lingkup Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal bersangkutan yang
Tanaman Pangan memiliki 34 jenis komoditi . Komoditi yang menjadi prioritas dapat berupa suatu
utama pendataan adalah padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi interview/observasi.
kayu, ubi jalar, sorghum, dan porang.
Mengacu pada BPS, jenis lahan dapat dibagi menjadi lahan sawah dan lahan
bukan sawah.
Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh
pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya
ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperoleh status lahan tersebut.
1
1) Lahan sawah irigasi adalah lahan sawah yang sumber air utamanya berasal
dari air irigasi. Lahan sawah irigasi terdiri dari irigasi teknis, irigasi setengah
teknis, irigasi sederhana, irigasi desa/non PU, termasuk juga sawah sistem
surjan yaitu sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi atau air
reklamasi rawa pasang surut (bukan lebak) dengan sistem tanam pada 2
guludan.
2) Lahan sawah tadah hujan adalah lahan sawah tadah hujan adalah lahan
sawah yang sumber air utamanya berasal dari curah hujan.
3) Lahan sawah rawa pasang surut adalah lahan sawah rawa pasang surut 3
adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang
dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut, termasuk juga disini polder yaitu
lahan sawah yang terdapat di delta sungai.
4
4) Lahan sawah rawa lebak adalah lahan sawah rawa lebak adalah lahan
sawah yang mempunyai genangan hampir sepanjang tahun, minimal selama
tiga bulan dengan ketinggian genangan minimal 50 cm.
 Lahan pertanian bukan sawah adalah semua lahan pertanian selain lahan
sawah.
1) Tegal/Kebun adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang ditanami 1
tanaman semusim atau tahunan dan terpisah dengan halaman sekitar
rumah serta penggunaannya tidak berpindah-pindah.
2) Ladang/Huma adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang
biasanya ditanami tanaman musiman dan penggunaannya hanya 2
semusim atau dua musim, kemudian akan ditinggalkan bila sudah tidak
subur lagi (berpindah-pindah). Kemungkinan lahan ini beberapa tahun
kemudian akan dikerjakan kembali jika sudah subur.
3) Perkebunan adalah lahan yang ditanami tanaman perkebunan/industri,
seperti karet, kelapa, kopi, teh, dan sebagainya, baik yang diusahakan 3
oleh rakyat/rumah tangga ataupun perusahaan perkebunan yang berada
dalam wilayah kecamatan.
4) Hutan Rakyat meliputi lahan yang ditumbuhi kayu-kayuan/hutan rakyat
termasuk bambu, sengon dan angsana, baik yang tumbuh sendiri maupun
yang sengaja ditanami, misalnya, semak-semak dan pohon-pohon yang 4
hasil utamanya kayu. Kemungkinan lahan ini juga ditanami tanaman
bahan makanan, seperti padi atau palawija, tetapi tanaman utamanya
adalah bambu/kayu-kayuan.
5) Padang penggembalaan/padang rumput adalah lahan
yang khusus digunakan untuk penggembalaan ternak. 5
Lahan yang sementara tidak diusahakan (dibiarkan kosong
lebih dari satu tahun dan kurang dari dua tahun) tidak
dianggap sebagai lahan penggembalaan/ padang rumput
meskipun ada hewan yang digembalakan di sana.
6) Hutan negara adalah hutan yang dikuasai oleh negara.
6
7) Lahan yang sementara tidak diusahakan adalah lahan
yang sementara tidak diusahakan adalah lahan pertanian
bukan sawah yang tidak ditanami apapun lebih dari 1
tahun tetapi ≤ 2 tahun. Lahan sawah yang tidak ditanami
apapun > 2 tahun digolongkan menjadi lahan pertanian 7
bukan sawah yang sementara tidak diusahakan. Lahan Sawah Ditanami Sawit

8) Lahan bukan sawah lainnya adalah lahan bukan sawah


misalnya lahan sekitar rumah (pekarangan) yang
diusahakan untuk pertanian.
8

Perlindungan lahan pertanian


menjadi sangat penting bagi pangan nasional
2. Metode Pengumpulan Data Produksi
Metode pengumpulan data produksi dilakukan dengan pendataan
langsung ke setiap lahan yang telah ditanami atau sedang panen.
Provinsi Nasional Data tersebut dicatat dalam bentuk tabular dan spasial (titik
koordinat). Pengelolaan data tersebut akan didukung oleh upaya
pemetaan lahan sesuai dengan jenis lahan dalam bentuk poligonal
Kabupaten/
(hamparan lahan).
Kota
Data yang akan dikumpulkan adalah:
1. data luas tanam
Kecamatan 2. data produktivitas
3. data varietas
4. status lokasi tanam (bantuan pemerintah atau non bantuan
pemerintah)
Desa
Komoditi 9 Komoditi
Foto Open
Lahan Sawah dan Camera
Jenis Lahan Lahan Bukan Sawah
Gabungan
Kelompok Tani
Pribadi Tanam/
Kelompok Tani (NIK) Varietas dan Hari Panen
Luas Tanam Setelah Tanam
Lembaga Lain (LMDH, dll)
Produktivitas

Keterangan:
Untuk melakukan pengukuran produktivitas, berbagai metode yang dapat dipertanggungjawabkan akan dikoordinasikan dengan daerah dan BPS seperti ubinan dan lain-lain.
3. Tata Kelola Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan dilakukan oleh petugas kecamatan yang ditetapkan oleh Dinas pertanian yang
menangani bidang tanaman pangan atau petugas pusat yang sedang melakukan
monitoring/pemantauan. Petugas dimaksud dapat dipilih dari unsur pegawai dinas dan pejabat
fungsional yang ada di daerah masing-masing seperti Pengawas Benih Tanaman (PBT), pengendali
organisme pengganggu tumbuhan (POPT), pengawas mutu hasil pertanian (PMHP), penyuluh
pertanian, dan petugas lainnya.

Tata kelola pengumpulan data sebagai berikut:


Dinas Provinsi menetapkan petugas pengelola data
1 di provinsi, petugas pengelola data di kabupaten dan A Tim Pengumpulan Data
pengumpul data di kecamatan

Setiap minggu, petugas pengelola data provinsi dan


2 petugas pengelola data kabupaten melakukan
evaluasi dan validasi.
B Rekapitulasi Data

Petugas pengumpul data melakukan pendataan


3 secara tabular dan spasial (foto open camera) di
aplikasi yang sudah disediakan. Foto open camera C Input Data Tabular dan Spasial
mewakili satu hamparan pertanaman atau panen.
Karakteristik Data
Data yang masuk terdiri dari data tanam dan
data panen. Data tersebut dapat dilakukan
konversi berdasarkan umur tanaman (Hari
Setelah Tanam /HST). Contoh Model Validasi Data Tanam Bulanan:
Konversi Tanggal Tanam dan Panen
Pengumpulan data ini menitikberatkan pada
akurasi realitas komoditi tertanam, yang akan Data Tanam Validasi Tanam Kecamatan Data Panen
dihitung melalui validasi dan konsolidasi
dengan dinas pertanian
Total Tanam
provinsi/kabupaten/kota.
Padi Bulanan
Padi
Pertimbangan validasi adalah waktu
pertanaman yang tidak selalu sama di satu Desa A (100 Ha, 5 HST) Desa F (22 Ha)
Desa A
wilayah. Perbedaan kondisi dari input data
yang masuk tidak menjadi hambatan dalam Desa B (10 Ha, 50 HST) Desa B Desa G (10 Ha)
menghitung produksi wilayah yang
bersangkutan. Desa C (25 Ha, 40 HST) Desa C Desa H (3 Ha)

Tingkat penguasaan lapangan menjadi titik Desa D (30 Ha, 10 HST) Desa D Desa I (23 Ha)
kritis dari pengumpulan data ini.
Desa E (5 Ha, 1 HST) Desa E Desa J (11 Ha)

Dan seterusnya Dan seterusnya Dan seterusnya


Contoh Data Pemanfaatan Lahan

Asumsi Kebiasaan Pertanaman: Input Data


1) Musim Hujan: pertanaman padi umumnya akan diprioritaskan
di lahan sawah, sehingga potensi pertanaman lahan kering
menjadi fokus utama dipantau (untuk mendorong optimalisasi
data luasa tanam).
2) Musim Kemarau: sebagian lahan sawah akan ditanami padi,
sebagian lagi ditanami tanaman lain atau sama sekali tidak
ditanami, Lahan kering kemungkinan banyak tidak
dimanfaatkan. Perlu pemantauan yang sistematis.

83.820 7.252 514 34


DESA/KELURAHAN KECAMATAN KAB/KOTA PROV

Lahan Sawit Lahan Ladang

Pembagian
Tugas
Lahan Perhutani Lahan Tadah Hujan
Pertanaman Padi
Lahan Kelapa Lahan Bukit

Lahan Sawah Irigasi Lahan Sawah Rawa Lahan Sawah Tadah Hujan Lahan Kering
Pertanaman Jagung
LUAS PANEN PRODUKTIVITAS PRODUKSI

K PADI
O
N APA NAMA SATUAN
V UKURAN? GABAH GABAH
E KERING KERING
R 1. BERAPA CARA PANEN
S YANG ADA?
PANEN KONVERSI GILING
I
1. FAKTOR YANG DAPAT 2. METODE (GKP) (GKG)
MENYEBABKAN PENGUKURAN APA
SAJA YANG ADA?
LUAS TANAM 2.
KONVERSI?
SETIAP DAERAH
BERBEDAKAH? SATUAN UKURAN DALAM APLIKASI:
1. PADI = GABAH KERING PANEN
2. JAGUNG = PIPILAN KERING PANEN
3. KEDELAI = BIJI KERING PANEN
1. APA JENIS LAHAN YANG 4. KACANG TANAH = BIJI KERING PANEN
DIMANFAATKAN?  KETERSEDIAAN AIR
5. KACANG HIJAU = BIJI KERING PANEN
2. BERAPA INDEKS  UMUR TANAMAN
6. UBI KAYU = UMBI KERING PANEN
PERTANAMAN?  MASA PANEN
7. UBI JALAR = UMBI KERING PANEN
8. SORGHUM = KERING PANEN
9. PORANG = UMBI KERING PANEN

Apabila melakukan perhitungan produktivitas, maka satuan yang digunakan dalam aplikasi seperti diatas (lihat kotak satuan
ukuran dalam aplikasi). Untuk itu, diminta melaporkan ukuran konversi yang digunakan di provinsi masing-masing yaitu
konversi luas tanam ke luas panen dan konversi gabah kering panen ke gabah kering giling.
DESAIN PERHITUNGAN LUAS TANAM
“MEMBANGUN REALITAS TANAM BUKAN KORIDOR LAIN”

KONFIRMASI VALIDASI TITIK KOORDINAT


PENDATAAN YANG SUDAH MEMBANGUN BASIS HAMPARAN.
PERNAH DILAKUKAN OLEH BASIS HAMPARAN DIVALIDASI PADA
INSTANSI TERTENTU (SATELIT) STRUKTUR WILAYAH DESA.

INDEKS PERTANAMAN POLIGONAL


DILAKUKAN DENGAN METODE DILAKUKAN DENGAN METODE
TERTENTU ARCGIS ATAU PEMETAAN DRONE

Dalam meningkatkan validasi data yang dimiliki saat ini, diminta setiap kabupaten/kota melakukan pengembangan data
berbasis kelompok tani/gapoktan dengan informasi petani. Data ini akan diverifikasi dengan luas baku sawah yang ada.
Apabila ada lahan sawah yang beralih fungsi agar dibuatkan catatan. Apabila ada lahan sawah belum tercatat dalam luas
baku sawah agar dibuatkan titik koordinatnya dan kemudian dilaporkan ke Dinas Provinsi dan kemudian dilaporkan ke Ditjen
Tanaman Pangan.
Cara Penentuan Jumlah Hamparan
Lokasi Foto Open Camera
1 petak hamparan
1 petak hamparan (jika (jika berada di 1
berada di 1 desa) desa)

1 petak hamparan
(jika berada di 1
desa)

1 petak hamparan
(jika berada di 1
desa)

1 petak hamparan Keterangan:


1. Jika ada pembatas seperti jalan, namum masih 1 kelompok tani maka dapat difoto
(jika berada di 1 sebagai satu input data tanam dalam SI PDPS dan BANPEM.
desa) 2. Luasan yang diinput sudah memperhitungkan konversi galengan sehingga luas
panen ke depan tidak perlu dikonversi
3. SI PDPS dan BANPEM dapat diisi dengan 4 Foto open camera dalam 1 input data
Penentuan Basis Waktu Tanam
untuk Produksi Tahun Berikutnya
GANGGUAN
LAHAN PRODUKSI
SAWAH

LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS, DAN PRODUKSI 1 TAHUN

X 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

KONTRIBUSI TANAM UNTUK PRODUKSI TAHUNAN

UMUR
TANAMAN Basis Waktu Tanam :
1. Untuk Tanaman Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau dan
LAHAN Sorghum: 3 bulan sebelum Januari 20XX berikutnya, kecuali padi varietas lokal
KERING (umur 6 bulan sebelumnya, Juli)
2. Untuk Tanaman Ubi Kayu dan Ubi Jalar: 6 bulan sebelum Januari 20XX berikutnya.
3. Untuk Tanaman Porang: umumnya 1 tahun sebelum Januari 20xx berikutnya.
TIM PENGELOLA DATA DAN PENGUMPUL DATA

Tim Pengelola Bidang yang


Data Pusat menangani Data TP

Tim Pengelola Tim Pengelola Tim Pengelola Bidang


Data Provinsi 1 Data Provinsi 2 Data Provinsi 34 TP

Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator Bidang


Pengelola Data Pengelola Data Pengelola Data Pengelola Data Pengelola Data Pengelola Data
Kabupaten 1.1 Kabupaten 1.X Kabupaten 2.1 Kabupaten 2.X Kabupaten 34.1 34.X TP

Kecamatan Kecamatan Petugas


Kecamatan 1.1.1 Kecamatan 1.1.X Kecamatan 1.X.1 Kecamatan 1.X.Y Kecamatan 2.1.1 Kecamatan 2.X.1
34.1.1 34.X.1 Pengumpul Data

Desa A1, A2, Desa B1, B2, Desa C1, C2, Desa D1, D2, Desa E1, E2, Desa F1, F2, Desa G1, G2, Desa H1, H2,
Aseterusnya Bseterusnya Cseterusnya Dseterusnya Eseterusnya Fseterusnya Gseterusnya Hseterusnya

Keterangan:
1. Struktur Tim Pengelola Data Pusat meliputi Pengarah, Pelaksana, dan Sekretariat
2. Struktur Tim Pengelola Data Provinsi meliputi Ketua, Sekretaris, Koordinator, dan Petugas Pengumpul Data
3. Ketua Tim Pengelola Data Provinsi adalah Kepala Dinas Pertanian yang membidangi Tanaman Pangan
4. Koordinator Provinsi diisi oleh Kepala Bidang yang menangani Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi
5. Koordinator Kabupaten diisi oleh Kepala Bidang yang menangani Tanaman Pangan di Dinas Pertanian Kabupaten
6. Petugas Pengumpul Data dengan Penugasan di Kecamatan dapat diisi oleh petugas yang dianggap kompeten melaksanakan tanggung jawab pendataan sesuai ketetapan
Ditjen Tanaman Pangan (Pusat), Dinas Pertanian Provinsi, dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota memiliki admin pengelola data untuk memasukkan semua petugas yang melakukan pengumpulan
data. Selain Petugas Pengumpul Kecamatan, petugas pusat dan dinas pertanian dapat melakukan input data (menginput hamparan yang belum terinformasikan dalam laporan).
HUBUNGAN KERJA DITJEN TP DENGAN DINAS (SEKRETARIAT DINAS
DAN BIDANG YANG MENANGANI TP)

KEPALA DINAS KEPALA DINAS


DITJEN TP
PROVINSI KAB/KOTA

SEKRETARIAT DINAS SEKRETARIS DINAS


SEKRETARIAT
PROVINSI KAB/KOTA
DITJEN TP
(SEKRETARIS (SEKRETARIS
(SEKRETARIS
PENGELOLA DATA PENGELOLA DATA
PENGELOLA DATA)
PROVINSI) KAB/KOTA)

BIDANG TP
BIDANG TP RPOVINSI
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT KAB/KOTA
DIREKTORAT AKABI DIREKTORAT PPHTP BBPPMBTPH BBPOPT (KOORDINATOR
SEREALIA PERBENIHAN TP PERLINDUNGAN TP (KOORDINATOR
PENGELOLA DATA)
PENGELOLA DATA_

REPORTER
REPORTER REPORTER REPORTER REPORTER REPORTER REPORTER REPORTER REPORTER KECAMATAN
(PENGUMPUL DATA) (PENGUMPUL DATA) (PENGUMPU DATA) (PENGUMPUL DATA) (PENGUMPUL DATA) (PENGUMPUL DATA) (PENGUMPUL DATA) (PENGUMPUL DATA) (PENGUMPUL DATA
KECAMATAN)

20 ORANG 20 ORANG 20 ORANG 20 ORANG 20 ORANG 20 ORANG 20 ORANG 340 ORANG 7.176 ORANG

1. MEMBENTUK TIM PENGELOLA DATA PRODUKSI TANAMAN PANGAN (PUSAT/PROVINSI/KAB/KOTA)


2. PETUGAS PENGUMPUL DATA (REPORTER) KECAMATAN DIPILIH DARI PETUGAS DINAS ATAU PETUGAS LAPANGAN
YANG MEMILIKI KOMITMEN BERSAMA
3. PUSAT DENGAN DINAS PROVINSI/KAB/KOTA AKAN BEKERJA SAMA MELAKUKAN PENGINPUTAN DATA
4. KINERJA INPUT DATA MENJADI BASIS PENILAIAN ATAS PENUGASAN KEPADA REPORTER KECAMATAN
Standar Kompetensi Petugas Pengumpul Data Kecamatan dan Pengelola Data
Kabupaten/Kota/Provinsi

Petugas Pengumpul Data Kecamatan Petugas Pengelola Data Kab/Kota/Prov

Memahami input data pada aplikasi SI


PDPS dan BANPEM
a) Memiliki handphone android atau IOS Memahami wilayah produksi
b) Mengerti pemanfaatan open camera
Wilayah produksi merupakan daerah sentra atau non sentra atas
c) Mampu melakukan pengisian aplikasi SI
suatu komoditi tertentu. Konsolidasi prioritas lokasi yang diinput
PDPS dan BANPEM
disesuaikan dengan informasi pertanaman setiap daerah.

Memahami penggunaan ArcGIS Mampu merencanakan pendataan dengan


(Lampiran 4) baik
a) Mampu melakukan pengisian aplikasi ArcGIS Untuk memperkuat pendataan, diperlukan rencana pendataan yang
b) Memahami jenis lahan detail kepada petugas lapangan (petugas kecamatan) dan proses
validasi oleh petugas kabupaten/kota dan provinsi

Mampu melakukan analisis data produksi


Memahami sistem produksi tanaman
pangan Analisa data produksi harus dipahami secara baik antara lain luas
tanam, konversi (jika ada) luas panen, luas panen, produktivitas, dan
You can simply impress your audience and add a
puso. Informasi produktivitas diupayakan dengan berbagai cara
unique zing and appeal to your Presentations.
yaitu ubinan atau metode lainnya.
Easy to change colors, photos and Text.
1. Jenis Aplikasi Pengumpulan Data

Aplikasi pengumpulan data statistik produksi tanaman pangan adalah SI PDPS dan BANPEM TP
(Sistem Informasi Pengumpulan Data Pangan Strategis dan Bantuan Pemerintah Tanaman
Pangan). Aplikasi ini dilakukan dengan menginput langsung data yang diperoleh dari lapangan
dengan basis tabular dan spasial (titik koordinat).

Aplikasi ini akan menghasilkan data sebagai berikut:


a) data tanam per jenis lahan
b) data penerima bantuan pemerintah, berkaitan bantuan budi daya tanaman pangan
c) data penggunaan (penyebaran) varietas.

Hasil aplikasi ini berupa database excell, sehingga pemantauan lokasi wilayah yang belum terdata,
dengan mudah diketahui. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur validasi atas input data. Sebagai contoh,
apabila data yang dimasukkan tidak sesuai maka dapat ditolak dengan mengembalikan informasi input
data kepada petugas yang mengirimkan data.

Selain itu, dengan aplikasi ini, petugas pusat yang melakukan monitoring/pemantauan atas
pertanaman dapat mengetahui lokasi wilayah yang sudah atau yang belum dilaporkan.
2. Tata Cara Input Data Produksi 3
Input Aplikasi SI PDPS dan BANPEM
Lakukan penginputan secara perlahan
dengan mengikuti panduan. Hati-hati
mengidentifikasi jenis lahan dan status
penerima (Lampiran 3)
Input data pada aplikasi SI Masa tanam sampai panen
PDPS dan BANPEM menjadi (minimal 4 bulan) relatif cukup
instrumen pembayaran dalam merancang rencana
insentif bagi petugas. kerja petugas pengumpul data.

Pahami Wilayah Penugasan


Pahami Memanfaatkan Foto Open
Wilayah Penugasan dipetakan sesuai
Camera
dengan kondisi pertanaman sebelumnya.
Penggunaan Foto Open Camera sesuai dengan Rute penginputan berbasis desa (kode
Lampiran 1. Bagi lokasi yang tidak dapat wilayah BPS) akan lebih efisien dan fokus
menggunakan foto open camera, dapat dilakukan
dengan foto biasa (dengan tetap mencatat titik
1 2 (Lampiran 2).

lokasi)
3. Validasi Data
Untuk memperkuat kualitas data secara berkelanjutan, diperlukan upaya validasi. Validasi data dilakukan
dengan 3 tahapan yaitu 1) mengetahui lokasi hamparan pertanaman (titik koordinat), 2) melakukan
identifikasi hamparan, dan 3) pengecekan luasan wilayah hamparan menggunakan pemetaan drone/arcGis
(poligonal).

01 Input data yang masuk (tabular dan titik koordinat) dan langsung diidentifikasi lokasi
hamparan prioritas untuk dilakukan pemetaan.

02 Pemetaan akan dilakukan secara bertahap untuk membentuk poligonal hamparan.


Hamparan ini akan menjadi basis informasi di tahun berikutnya

03 Hasil pemetaan akan dikoordinasikan dengan pihak otoritas wilayah sehingga menjadi
peta produksi nasional. Peta ini akan menyesuaikan sesuai komoditi yang ditanam.

04 Melalui proses input data dan pemetaan hamparan, gambaran pertanaman


tanaman pangan akan terkelola dengan baik.

Catatan:
Pelaksanaan pemetaan harus memperhatikan kondisi jaringan. Apabila jaringan kurang kondusif dilakukan melalui pemetaan drone, dapat
dilakukan melalui arcGis. Validasi data akan dilakukan oleh pengelola data kabupaten/kota, pengelola data provinsi, dan pengelola data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data akan dilakukan dengan sebuah sistem dengan menitikberatkan pada penyediaan
dukungan pengambilan keputusan secara terstruktur. Data yang dikumpulkan dikonsolidasi dengan
ketersediaan data lain, sehingga tercipta sebuah informasi pengambilan keputusan. Beberapa data
dukung yang menjadi prioritas antara lain data kelembagaan tani, data iklim, data ketersediaan
benih, data penyebaran alsin, dan data ketersediaan air.
Integrasi data dilakukan untuk memberikan
informasi kebijakan kepada pimpinan.

Data yang dikumpulkan melalui aplikasi SI PDPS


dan BANPEM TP, menjadi basis pengolahan.
Pengolahan data ini ditargetkan dapat
memberikan informasi jenis lahan pertanaman,
indeks pertanaman, dan pola pertanaman.
Contoh Database Olahan Data tanaman pangan akan dikelola dalam Portal PETA
TAMPAN INDONESIA (Pemutakhiran Data Tanaman
Pangan Indonesia)
PROSES PENDAFTARAN ADMIN DAN REPORTER
(PETUGAS PENGUMPUL DATA)

ADMIN PUSAT
01 MENDAFTARKAN ADMIN PROVINSI DAN
REPORTER DITJEN TANAMAN PANGAN (PUSAT)

ADMIN PROVINSI
02 MENDAFTARKAN ADMIN KABUPATEN/KOTA DAN
REPORTER DINAS PROVINSI

ADMIN KABUPATEN/KOTA
03 MENDAFTARKAN REPORTER DINAS KABUPATEN/KOTA
SESUAI WILAYAH KERJA (MAKSIMAL KECAMATAN)

ADMIN DASHBOARD ADALAH PEGAWAI


NEGERI SIPIL (PNS) YANG MEMILIKI
KOMPETENSI KOMPUTASI DAN MEMILIKI
KOMITMEN ATAS PENGELOLAAN DATA.
2. Dashboard Informasi SI PDPS dan BANPEM
Dashboard didefinisikan sebagai mekanisme penyajian informasi secara visual di dalam sistem
manajemen kinerja yang menyajikan informasi kritis mengenai kinerja proses operasional
secara sekilas. Dashboard informasi SI PDPS dan BANPEM meliputi informasi luas tanam, luas
panen, luas puso, penyebaran varietas, dan lokasi bantuan pemerintah, serta produktivitas.
Produktivitas akan dilakukan melalui ubinan pemerintah dan/atau ubinan swadaya.

Dalam hal ini, ada tiga jenis


informasi yang harus diketahui
yaitu:
Kondisi Riil
01
Kondisi yang dicapai saat ini.

Rekomendasi Akselerasi
02
Rekomendasi peningkatan
produksi.

Contoh Dashboard
Fokus Lokasi
03
Dalam dashboard akan terlihat absensi input dari Informasi prioritas akselerasi.
setiap petugas pengumpul data dan hasil input data. Digitalisasi akan dilakukan ke dalam peta Lahan
Data tersebut akan terkoneksi dalam peta digital. Baku Sawah dan Lahan Baku Bukan Sawah
Contoh Rekomendasi Akselerasi

Rekomendasi
akselerasi
peningkatan Fasilitasi Sarana
Peningkatan Indeks Pertanaman
Ketersediaan Air
produksi menjadi
sangat penting Pergantian Varietas atau
karena setiap Peningkatan Produktivitas
Penyebaran VUB
wilayah dapat
mengalami kondisi Fasilitasi Bahan
Pengendali OPT Pengamanan Produksi Akibat OPT
yang berbeda-
beda.
Fasilitasi Pompa Air Pengamanan Produksi Akibat DPI
Hal ini akan
meningkatkan
Fasilitasi Mesin Penanganan Panen
efisiensi dan
Panen
efektivitas alokasi
anggaran.
Pendataan produksi tanaman pangan sangat penting diperbaiki secara terus menerus, agar
memberikan manfaat dan dampak yang lebih signifikan bagi pembangunan tanaman pangan. Akurasi
data produksi menjadi pilihan bagi seluruh pemangku kepentingan, terutama Pemerintah.

Terobosan inovasi harus dilakukan di setiap simpul data produksi. Pengelolaan data produksi harus
dilakukan secara terstruktur dan detail, sehingga kebijakan yang diambil lebih tepat dan stabilitas
pangan pun meningkat.

Pendataan produksi diupayakan dengan menitikberatkan bahwa kinerja produksi tanaman pangan
merupakan tanggung jawab Direktorat Jenderal Tanaman Pangan beserta jajaran Dinas Pertanian
Provinsi dan Kabupaten/Kota. Penguatan pengelolaan data produksi harus dilakukan bersama-sama
dengan mempergunakan ketersediaan teknologi informasi dan sumber daya manusia yang peduli atas
pendataan ini.

Pedoman pengumpulan data ini merupakan bagian dari pengembangan sistem informasi tanaman
pangan. Upaya pengembangan sistem informasi tanaman pangan akan diperbaiki secara terus
menerus sehingga menjadi budaya kerja bagi setiap unit kerja dan pegawai yang terlibat pada
peningkatan produksi tanaman pangan.
Lampiran 1.
Panduan Penggunaan Foto Open Camera
Fitur Aplikasi
• Open camera berguna dalam
menunjang kinerja para
petugas lapangan yang
membutuhkan untuk
menyertakan titik koordinat
disetiap dokumentasi
kegiatannya
Store
StoreLocation
Locationdata
data(Geotagging)
(Geotagging)
• Agar dapat
memunculkan titik
koordinat pada foto,
video maka harus
mengaktifkan fitur
tersebut
1. Buka aplikasi open
camera
2. Pilih setting
3. Pilih menu location
setting
4. Centang semua store
location data
Cara menampilkan titik koordinat pada foto menggunakan open camera

1. Buka aplikasi
open camera
2. Pilih setting
3. Tap/pilih photo
setting
4. Pilih menu stamp
photo (aktifkan)
5. Datestamp,
timestamp, GPS
stamp (default)
6. Setelah selesai,
maka hasil foto
akan tertera
tanggal waktu
dan titik
koordinat
Custom text

Gambar yang diambil dapat


diberi keterangan gambar
dengan menginput text untuk
setiap pengambilan area
terbaru
Aplikasi ini sangat cocok
untuk pendataan area-area
lahan kerena fasilitas custom
text dapat diisi dengan
informasi sesuai dengan
kebutuan kita. Misalnya
keterengan Desa,
Kecamatan, Kabupaten
Contoh hasil foto open camera
Lampiran 2. Rekapitulasi Data
Kecamatan
Rencana Kerja Input Data
(Kecamatan)

DESA X
DESA D
Jenis Tanaman Pangan, Lokasi, Luasan, 0X Jenis Tanaman Pangan, Lokasi, Luasan,
Jenis Lahan, Kelompok, Informasi
Jenis Lahan, Kelompok, Informasi Banpem
Banpem

04
DESA C
Jenis Tanaman Pangan, Lokasi, Luasan,
Jenis Lahan, Kelompok, Informasi 03
Banpem

DESA B 02
DESA A
Jenis Tanaman Pangan, Lokasi, Luasan,
Jenis Lahan, Kelompok, Informasi
Banpem 01 Jenis Tanaman Pangan, Lokasi, Luasan,
Jenis Lahan, Kelompok, Informasi
Banpem
Lampiran 3.
PA N D U A N P E N G I S I A N A P L I K A S I
D A N D A S H B O A R D
SISTEM INFORMASI PENGUMPULAN DATA PANGAN STRATEGIS
D A N B A N T U A N P E M E R I N TA H TA N A M A N PA N G A N
( S I P D P S D A N B A N P E M T P )
Panduan Aplikasi
Mobile SI PDPS dan
Banpem TP
LOGIN
APLIKASI

Untuk Login ke aplikasi


masukkan nomor handphone
dan password yang sudah
didaftarkan sebelumnya ke
Admin.
MENU

• Beranda
Menampilkan Halaman Awal aplikasi.
• Buat Laporan
Membuat laporan baru
• Laporanku
Menampilkan semua laporan yang dikirim
• Ganti Kata Sandi
Menu untuk mengganti password anda.
• Logout
Keluar dari aplikasi
Laporan Tanam

• Jenis Laporan
Pilih Jenis Laporan Tanam.

• Data Wilayah
Pilih Propinsi, Kabupaten/kota, Kecamatan, Desa dari
lokasi lahan yang mau dilaporkan

• Jenis Tanaman Pangan


Pilih Jenis Komoditi

• Jenis Lahan
Pilih Jenis Lahan Sawah atau Bukan Sawah
Laporan Tanam (cont)

• Jenis Lahan Sawah


Pilih Jenis Lahan Sawah maka akan muncul pilihan
Kategori Lahan Sawah. Silahkan pilih yang sesuai.

• Jenis Lahan Non Sawah


Pilih Jenis Lahan Sawah maka akan muncul pilihan
Kategori Lahan Non Sawah. Silahkan pilih yang sesuai.

• Status BanPem/Non Banoem


Pilih status lahan apakah Banpem atau Non Banpem.
Laporan Tanam (cont)

• Status Banpem
Jika status Banpem, selanjutnya akan muncul isian
untuk memasukkan informasi Data Pengelola yang terdiri
dari Kategori Pengelola dan Nama Pengelola serta
Data Bantuan apa yang diterima (Benih, Pupuk, Pestisida)

• Status Non Banpem


Jika status Non Banpem, selanjutnya akan muncul isian
untuk memasukkan informasi Data Pengelola yang terdiri
dari Kategori Pengelola dan Nama Pengelola

Jenis Bantuan Pemerintah:


1. APBN Ditjen TP,
2. APBD Provinsi,
3. APBD Kab/Kota, dan
4. Bantuan Pihak Lain
Laporan Tanam (cont)

• Luas Area
Masukkan luas area dalam Hektar (Ha)

• Hari Setelah Tanam (HST)


Masukkan nilai jumlah hari setelah tanam
Foto open
• Unggah Foto camera:
Klik tombol + untuk menambah foto lahan melaui dipastikan
ada tanaman
open kamera atau pilih dari galeri (maks foto 4)
terlihat diatas
lahan,
Kirim Laporan sebagai
Setelah semua kolom terisi Tekan tombol Kirim Laporan untuk akuntabilitas
melakukan pengiriman data ke server.
data tanam.

Apabila ada 1 kelompok


beda hamparan, dapat
difoto 4 titik.
Laporan Produktivitas

• Jenis Laporan
Pilih Jenis Laporan Produktivitas.

• Data Wilayah
Pilih Propinsi, Kabupaten/kota, Kecamatan, Desa dari
lokasi lahan yang mau dilaporkan

• Jenis Tanaman Pangan


Pilih Jenis Komoditi

• Jenis Lahan
Pilih Jenis Lahan Sawah atau Bukan Sawah
Laporan Produktivitas (cont)

• Jenis Lahan Sawah


Pilih Jenis Lahan Sawah maka akan muncul pilihan
Kategori Lahan Sawah. Silahkan pilih yang sesuai.

• Jenis Lahan Non Sawah


Pilih Jenis Lahan Sawah maka akan muncul pilihan
Kategori Lahan Non Sawah. Silahkan pilih yang sesuai.

• Jenis Pengukuran Produktivitas


Pilih jenis pengukuran produktivitas yang sesuai.

• Produktivitas
Masukkan nilai produktivitas dalam Ton/Ha

Kirim Laporan
Setelah semua kolom terisi Tekan tombol Kirim Laporan untuk
melakukan pengiriman data ke server.
Ganti Kata Sandi

• Kata Sandi Lama


Masukkan kata sandi lama

• Kata Sandi Baru


Masukkan kata sandi baru yang diinginkan

• Ulangi Kata Sandi Baru


Ulangi masukkan kata sandi baru yang sama

Ganti Kata Sandi


Setelah semua kolom terisi Tekan tombol
Ganti Kata Sandi untuk mengganti password Anda
Panduan Aplikasi
Dashboard SI PDPS dan
Banpem TP
LOGIN
APLIKASI

Kunjungi URL : https://sibanpemtp.online

Login dengan email dan password


Admin yang diberikan.
MENU

• Halaman Awal
Menampilkan Halaman Awal aplikasi.
• Manajemen Data
Dengan sub menu utama :
Data Reporter : Mengelola data reporter (petugas pengumpul data)

• Data Laporan Tanam


Menampilkan data tabur laporan tanam
• Data Laporan Produktivitas
Menampilkan data tabular laporan produktivitas

• Data Absensi
Menampilkan absensi laporan yang masuk

• Data Luas Tanam


Menampilkan laporan data luas tanam yang masuk
Data Reporter

Reporter adalah petugas pengumpul data yang akan memakai aplikasi mobile untuk mengirimkan laporan.
Klik tombol Tambah Data untuk menambah Data Reporter
Menambah Data Reporter
• NIP
Masukkan informasi NIP dari reporter yang
mau ditambahkan, untuk Non ASN
masukkan THL
• Nama
Masukkan nama reporter

• No HP
Masukkan nomor handphone dari reporter
• Password
Masukkan password (nanti ini bisa diganti
oleh reporter sendiri lewat aplikasi
• Status
Set ke Active
Manajemen Pengguna

Pengguna aplikasi Dashboard ada dua tipe.


1. User Admin Pusat (Dirjen TP), bisa mengelola data user Admin Propinsi dan Admin Kabupaten/Kota
2. User Admin Propinsi dan Kabupaten/Kota, hanya bisa memantau reporter di daerah wilayah masing-masing

Untuk mengelola user silahkan masuk dari menu Manajemen Pengguna


Menambah Data Pengguna

• Nama
Masukkan nama user

• Email
Masukkan email

• Password
Masukkan password kemudian konfirmasi.
• Provinsi
Pilih provinsi. Kosongkan jika user pusat
• Kabupaten
Pilih Kabupaten, kosongkan jika user provinsi
Reporter vs Pengguna

Reporter adalah petugas pengumpul data yang akan memakai aplikasi mobile untuk mengirimkan
laporan. Sedangkan Pengguna atau User adalah Admin yang akan menggunakan aplikasi
web dashboard.

Reporter tidak ada level atau tingkatan, artinya semua pihak atau orang yang didaftarkan melalui
Dashboard bisa melakukan pengiriman data laporan dengan menggunakan aplikasi mobile.
Sedangkan Pengguna atau User, dibedakan berdasarkan tingkat wilayahnya. Admin Pusat
bisa memantau data di dashboard secara keseluruhan sedangkan Admin Wilayah (Propinsi
dan Kabupaten) hanya bisa memantau data laporan sesuai wilayah masing-masing yang
ditentukan.
Data Absensi

Data Absensi adalah statistik laporan tanam berdasarkan wilayah per bulan. Propinsi bisa diklik untuk melihat
lebih detail ke tingkat Kabupaten dan seterusnya sampai tingkat kecamatan. Tersedia juga menu Export ke
Excel untuk mengunduh data tabel ke file excel.
Data Luas Tanam

Data Luas Tanam adalah data laporan tanam berdasarkan wilayah per bulan. Propinsi bisa diklik untuk melihat
lebih detail ke tingkat Kabupaten dan seterusnya sampai tingkat kecamatan. Tersedia juga menu Export ke
Excel untuk mengunduh data tabel ke file excel.
Data Laporan Tanam

Data Laporan Tanam adalah daftar semua Laporan yang masuk dari Aplikasi Mobile oleh Reporter. Dari daftar
ini bisa dilihat detail data laporan yang dikirim termasuk lokasi atau koordinat. Disini juga bisa dilakukan proses
verifikasi dari data yang dikirim sebelum muncul di Beranda Dashboard dan diakui sebagai data yang valid.
Data Laporan Produktivitas

Data Laporan Produktivitas adalah daftar semua Laporan Produktivitas yang masuk dari Aplikasi Mobile oleh
Reporter. Dari daftar ini bisa dilihat detail data laporan yang dikirim termasuk lokasi atau koordinat. Disini juga
bisa dilakukan proses verifikasi dari data yang dikirim sebelum muncul di Beranda Dashboard dan diakui
sebagai data yang valid.
Lampiran 4.
Pedoman Pemetaan Lahan Kering
Komoditas Tanaman Pangan

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian


Kementerian Pertanian
2020
Rekap Luas Tanam Padi (Total) di lahan sawah + bukan sawah (Hektar) per Kecamatan
Provinsi : JAWA BARAT
Kabupaten PURWAKARTA
Tahun : 2020
No Kecamatan Jan Feb Mar Apr Jan-Apr Mei Jun Jul Agt Mei-Agt Sep Okt Nov Des Sep-Des Jan-Des
1 JATILUHUR 77,0 125,0 95,2 149,1 446,3 115,4 90,4 53,9 75,0 334,7 47,1 0,0 0,0 0,0 47,1 828,2
2 SUKASARI 241,4 247,2 44,2 28,9 561,7 259,7 211,6 19,2 14,4 505,0 9,6 0,0 0,0 0,0 9,6 1076,4
3 MANIIS 219,3 0,0 26,9 594,5 840,7 0,0 0,0 0,0 3,8 3,8 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 844,5
4 TEGAL WARU 1319,7 0,0 0,0 107,7 1427,5 1248,5 0,0 0,0 4,8 1253,4 4,8 0,0 0,0 0,0 4,8 2685,6
5 PLERED 617,5 204,9 65,4 517,5 1405,3 550,2 104,8 72,1 60,6 787,8 44,2 0,0 0,0 0,0 44,2 2237,4
6 SUKATANI 785,9 186,6 31,7 180,8 1185,1 817,6 125,0 25,0 62,5 1030,2 82,7 0,0 0,0 0,0 82,7 2298,0
7 DARANGDAN 267,5 582,0 275,1 396,3 1520,9 768,6 165,4 240,5 238,6 1413,0 203,9 0,0 0,0 0,0 203,9 3137,8
8 BOJONG 223,2 215,5 246,2 263,6 948,4 206,8 264,5 237,6 119,3 828,2 81,8 0,0 0,0 0,0 81,8 1858,4
9 WANAYASA 205,8 479,0 103,9 401,1 1189,9 241,4 439,6 173,1 207,8 1061,9 144,3 0,0 0,0 0,0 144,3 2396,1
10 KIARAPEDES 189,5 393,4 120,2 401,1 1104,3 258,8 151,0 241,4 192,4 843,6 107,7 0,0 0,0 0,0 107,7 2055,6
11 PASAWAHAN 814,7 129,9 29,8 169,3 1143,7 804,1 172,2 43,3 47,1 1066,7 145,2 0,0 0,0 0,0 145,2 2355,7
12 PONDOK SALAM 260,7 270,3 501,1 411,7 1443,8 303,0 240,5 194,3 158,7 896,5 233,7 0,0 0,0 0,0 233,7 2574,0
13 PURWAKARTA 326,1 61,6 0,0 15,4 403,0 207,8 214,5 62,5 7,7 492,5 19,2 0,0 0,0 0,0 19,2 914,8
14 BABAKANCIKAO 78,9 62,5 306,3 181,8 629,5 139,5 33,7 31,7 67,3 272,2 48,1 0,0 0,0 0,0 48,1 949,8
15 CAMPAKA 245,4 399,2 6,7 6,7 658,1 553,1 172,2 4,8 5,8 735,9 47,1 0,0 0,0 0,0 47,1 1441,0
16 CIBATU 86,6 82,7 304,9 389,6 863,8 334,7 243,4 200,1 186,6 964,8 96,2 0,0 0,0 0,0 96,2 1924,8
17 BUNGURSARI 342,6 323,2 58,7 11,5 736,0 563,7 161,6 9,6 0,0 734,9 29,8 0,0 0,0 0,0 29,8 1500,7

Total Kabupaten 6301,7 3763,0 2216,6 4226,6 16507,9 7373,0 2790,5 1609,3 1452,5 13225,2 1345,7 0,0 0,0 0,0 1345,7 31078,8
Rekap Luas Tanam Padi (Total) di lahan bukan sawah (Hektar) per Kabupaten

Propinsi : JAWA BARAT


Tahun : 2020
Tanggal Print : Rabu 14 Oktober 2020 13:52:19
No Kabupaten / Kota Jan Feb Mar Apr Jan-Apr Mei Jun Jul Agt Mei-Agt Sep Okt Nov Des Sep-Des Jan-Des
1 BOGOR 5,0 3,0 2,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0
2 SUKABUMI 6216,0 832,0 30,0 40,0 7118,0 26,0 0,0 0,0 0,0 26,0 20,0 0,0 0,0 0,0 20,0 7164,0
3 CIANJUR 1486,0 92,0 3,0 269,0 1850,0 128,0 5,0 0,0 1,0 134,0 43,0 0,0 0,0 0,0 43,0 2027,0
4 BANDUNG 89,0 203,0 122,0 245,0 659,0 269,0 393,0 2464,0 2232,0 5358,0 4102,0 0,0 0,0 0,0 4102,0 10119,0
5 GARUT 2134,0 3866,0 483,0 0,0 6483,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6483,0
6 TASIKMALAYA 597,0 179,0 84,0 29,0 889,0 26,0 216,0 166,0 71,0 479,0 12,0 0,0 0,0 0,0 12,0 1380,0
7 CIAMIS 110,0 0,0 5,0 0,0 115,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 115,0
8 KUNINGAN 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 CIREBON 45,0 0,0 0,0 0,0 45,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 45,0
10 MAJALENGKA 27,0 0,0 0,0 306,0 333,0 200,0 0,0 0,0 0,0 200,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 533,0
11 SUMEDANG 108,0 371,0 0,0 0,0 479,0 0,0 0,0 183,0 0,0 183,0 90,0 0,0 0,0 0,0 90,0 752,0
12 INDRAMAYU 8718,0 0,0 0,0 72,0 8790,0 5824,0 0,0 0,0 0,0 5824,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 14614,0
13 SUBANG 7,0 42,0 2,0 17,0 68,0 9,0 7,0 10,0 0,0 26,0 10,0 0,0 0,0 0,0 10,0 104,0
14 PURWAKARTA 8,0 1,0 10,0 0,0 19,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 19,0
15 KARAWANG 26,0 0,0 0,0 0,0 26,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 26,0
16 BEKASI 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 BANDUNG BARAT 281,0 50,0 12,0 25,0 368,0 10,0 0,0 0,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 378,0
18 PANGANDARAN 4,0 13,0 5,0 1,0 23,0 0,0 68,0 62,0 0,0 130,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 153,0
19 KOTA BOGOR 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 KOTA SUKABUMI 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 KOTA BANDUNG 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
22 KOTA CIREBON 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 KOTA BEKASI 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
24 KOTA DEPOK 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 KOTA CIMAHI 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 KOTA TASIKMALAYA 117,0 28,0 0,0 0,0 145,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 145,0
27 KOTA BANJAR 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Total Provinsi 19978,0 5680,0 758,0 1004,0 27420,0 6492,0 689,0 2885,0 2304,0 12370,0 4277,0 0,0 0,0 0,0 4277,0 44067,0
Rekap Luas Tanam Padi (Total) di lahan bukan sawah (Hektar) per Kecamatan

Provinsi : JAWA BARAT


Kabupaten PURWAKARTA
Tahun : 2020
Tanggal Print : Rabu 14 Oktober 2020 13:49:43
No Kecamatan Jan Feb Mar Apr Jan-Apr Mei Jun Jul Agt Mei-Agt Sep Okt Nov Des Sep-Des Jan-Des
1 JATILUHUR 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 SUKASARI 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 MANIIS 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 TEGAL WARU 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 PLERED 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 SUKATANI 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 DARANGDAN 2,0 1,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
8 BOJONG 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 WANAYASA 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 KIARAPEDES 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11 PASAWAHAN 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 PONDOK SALAM 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 PURWAKARTA 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
14 BABAKANCIKAO 0,0 0,0 10,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0
15 CAMPAKA 3,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
16 CIBATU 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 BUNGURSARI 3,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
Rekap Luas Tanam Padi (Total) di lahan sawah (Hektar) per Kecamatan

Provinsi : JAWA BARAT


Kabupaten PURWAKARTA
Tahun : 2020
Tanggal Print : Rabu 14 Oktober 2020 14:00:36
No Kecamatan Jan Feb Mar Apr Jan-Apr Mei Jun Jul Agt Mei-Agt Sep Okt Nov Des Sep-Des Jan-Des
1 JATILUHUR 77,0 125,0 95,2 149,1 446,3 115,4 90,4 53,9 75,0 334,7 47,1 0,0 0,0 0,0 47,1 828,2
2 SUKASARI 241,4 247,2 44,2 28,9 561,7 259,7 211,6 19,2 14,4 505,0 9,6 0,0 0,0 0,0 9,6 1076,4
3 MANIIS 219,3 0,0 26,9 594,5 840,7 0,0 0,0 0,0 3,8 3,8 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 844,5
4 TEGAL WARU 1319,7 0,0 0,0 107,7 1427,5 1248,5 0,0 0,0 4,8 1253,4 4,8 0,0 0,0 0,0 4,8 2685,6
5 PLERED 617,5 204,9 65,4 517,5 1405,3 550,2 104,8 72,1 60,6 787,8 44,2 0,0 0,0 0,0 44,2 2237,4
6 SUKATANI 785,9 186,6 31,7 180,8 1185,1 817,6 125,0 25,0 62,5 1030,2 82,7 0,0 0,0 0,0 82,7 2298,0
7 DARANGDAN 265,5 581,0 275,1 396,3 1517,9 768,6 165,4 240,5 238,6 1413,0 203,9 0,0 0,0 0,0 203,9 3134,8
8 BOJONG 223,2 215,5 246,2 263,6 948,4 206,8 264,5 237,6 119,3 828,2 81,8 0,0 0,0 0,0 81,8 1858,4
9 WANAYASA 205,8 479,0 103,9 401,1 1189,9 241,4 439,6 173,1 207,8 1061,9 144,3 0,0 0,0 0,0 144,3 2396,1
10 KIARAPEDES 189,5 393,4 120,2 401,1 1104,3 258,8 151,0 241,4 192,4 843,6 107,7 0,0 0,0 0,0 107,7 2055,6
11 PASAWAHAN 814,7 129,9 29,8 169,3 1143,7 804,1 172,2 43,3 47,1 1066,7 145,2 0,0 0,0 0,0 145,2 2355,7
12 PONDOK SALAM 260,7 270,3 501,1 411,7 1443,8 303,0 240,5 194,3 158,7 896,5 233,7 0,0 0,0 0,0 233,7 2574,0
13 PURWAKARTA 326,1 61,6 0,0 15,4 403,0 207,8 214,5 62,5 7,7 492,5 19,2 0,0 0,0 0,0 19,2 914,8
14 BABAKANCIKAO 78,9 62,5 296,3 181,8 619,5 139,5 33,7 31,7 67,3 272,2 48,1 0,0 0,0 0,0 48,1 939,8
15 CAMPAKA 242,4 399,2 6,7 6,7 655,1 553,1 172,2 4,8 5,8 735,9 47,1 0,0 0,0 0,0 47,1 1438,0
16 CIBATU 86,6 82,7 304,9 389,6 863,8 334,7 243,4 200,1 186,6 964,8 96,2 0,0 0,0 0,0 96,2 1924,8
17 BUNGURSARI 339,6 323,2 58,7 11,5 733,0 563,7 161,6 9,6 0,0 734,9 29,8 0,0 0,0 0,0 29,8 1497,7
Total Kabupaten 6293,7 3762,0 2206,6 4226,6 16488,9 7373,0 2790,5 1609,3 1452,5 13225,2 1345,7 0,0 0,0 0,0 1345,7 31059,8
Rekap Luas Tanam Padi (Total) di lahan sawah (Hektar) per Kecamatan

Provinsi : JAWA BARAT


Kabupaten PURWAKARTA
Tahun : 2020
Tanggal Print : Rabu 14 Oktober 2020 14:02:48
No Kecamatan Jan Feb Mar Apr Jan-Apr Mei Jun Jul Agt Mei-Agt Sep Okt Nov Des Sep-Des Jan-Des
1 JATILUHUR 77,0 125,0 95,2 149,1 446,3 115,4 90,4 53,9 75,0 334,7 47,1 0,0 0,0 0,0 47,1 828,2
2 SUKASARI 241,4 247,2 44,2 28,9 561,7 259,7 211,6 19,2 14,4 505,0 9,6 0,0 0,0 0,0 9,6 1076,4
3 MANIIS 219,3 0,0 26,9 594,5 840,7 0,0 0,0 0,0 3,8 3,8 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 844,5
4 TEGAL WARU 1319,7 0,0 0,0 107,7 1427,5 1248,5 0,0 0,0 4,8 1253,4 4,8 0,0 0,0 0,0 4,8 2685,6
5 PLERED 617,5 204,9 65,4 517,5 1405,3 550,2 104,8 72,1 60,6 787,8 44,2 0,0 0,0 0,0 44,2 2237,4
6 SUKATANI 785,9 186,6 31,7 180,8 1185,1 817,6 125,0 25,0 62,5 1030,2 82,7 0,0 0,0 0,0 82,7 2298,0
7 DARANGDAN 265,5 581,0 275,1 396,3 1517,9 768,6 165,4 240,5 238,6 1413,0 203,9 0,0 0,0 0,0 203,9 3134,8
8 BOJONG 223,2 215,5 246,2 263,6 948,4 206,8 264,5 237,6 119,3 828,2 81,8 0,0 0,0 0,0 81,8 1858,4
9 WANAYASA 205,8 479,0 103,9 401,1 1189,9 241,4 439,6 173,1 207,8 1061,9 144,3 0,0 0,0 0,0 144,3 2396,1
10 KIARAPEDES 189,5 393,4 120,2 401,1 1104,3 258,8 151,0 241,4 192,4 843,6 107,7 0,0 0,0 0,0 107,7 2055,6
11 PASAWAHAN 814,7 129,9 29,8 169,3 1143,7 804,1 172,2 43,3 47,1 1066,7 145,2 0,0 0,0 0,0 145,2 2355,7
12 PONDOK SALAM 260,7 270,3 501,1 411,7 1443,8 303,0 240,5 194,3 158,7 896,5 233,7 0,0 0,0 0,0 233,7 2574,0
13 PURWAKARTA 326,1 61,6 0,0 15,4 403,0 207,8 214,5 62,5 7,7 492,5 19,2 0,0 0,0 0,0 19,2 914,8
14 BABAKANCIKAO 78,9 62,5 296,3 181,8 619,5 139,5 33,7 31,7 67,3 272,2 48,1 0,0 0,0 0,0 48,1 939,8
15 CAMPAKA 242,4 399,2 6,7 6,7 655,1 553,1 172,2 4,8 5,8 735,9 47,1 0,0 0,0 0,0 47,1 1438,0
16 CIBATU 86,6 82,7 304,9 389,6 863,8 334,7 243,4 200,1 186,6 964,8 96,2 0,0 0,0 0,0 96,2 1924,8
17 BUNGURSARI 339,6 323,2 58,7 11,5 733,0 563,7 161,6 9,6 0,0 734,9 29,8 0,0 0,0 0,0 29,8 1497,7
Total Kabupaten 6293,7 3762,0 2206,6 4226,6 16488,9 7373,0 2790,5 1609,3 1452,5 13225,2 1345,7 0,0 0,0 0,0 1345,7 31059,8
Luas Tanam Jagung (Total) di lahan sawah + bukan sawah (Hektar) Menurut Kabupaten

Provinsi : JAWA BARAT


Tahun : 2020
Tanggal : Rabu 14 Oktober 2020 14:06:47
No Kabupaten / Kota Jan Feb Mar Apr Jan-Apr Mei Jun Jul Agt Mei-Agt Sep Okt Nov Des Sep-Des Jan-Des
1 BOGOR 20,8 12,4 12,9 14,9 61,0 46,0 55,8 67,4 10,0 179,2 14,1 0,0 0,0 0,0 14,1 254,2
2 SUKABUMI 655,0 216,8 299,9 8576,1 9747,7 5481,4 1216,8 357,4 857,5 7913,2 1312,2 0,0 0,0 0,0 1312,2 18973,1
3 CIANJUR 183,9 152,9 111,9 3834,0 4282,7 1905,4 663,9 537,2 255,2 3361,7 69,8 0,0 0,0 0,0 69,8 7714,2
4 BANDUNG 922,0 395,0 77,0 3083,0 4477,0 2922,0 302,0 458,0 170,0 3852,0 173,0 0,0 0,0 0,0 173,0 8502,0
5 GARUT 5903,0 6742,0 4384,0 12219,0 29248,0 9253,0 5780,1 2218,0 259,0 17510,0 139,0 0,0 0,0 0,0 139,0 46897,0
6 TASIKMALAYA 475,6 289,9 761,0 2654,0 4180,5 3313,5 1529,5 791,2 410,4 6044,5 305,0 0,0 0,0 0,0 305,0 10530,0
7 CIAMIS 751,0 291,7 66,0 565,0 1673,7 1379,1 1300,0 459,9 42,2 3181,2 32,8 0,0 0,0 0,0 32,8 4887,7
8 KUNINGAN 242,9 3,9 154,0 335,9 736,7 650,1 121,1 14,4 57,7 843,3 56,8 0,0 0,0 0,0 56,8 1636,8
9 CIREBON 721,8 442,4 701,5 456,1 2321,8 776,4 664,9 660,0 564,3 2665,5 596,2 0,0 0,0 0,0 596,2 5583,6
10 MAJALENGKA 438,0 129,8 546,0 6202,0 7315,8 1998,4 493,7 1111,2 1051,4 4654,7 40,4 0,0 0,0 0,0 40,4 12010,9
11 SUMEDANG 129,9 825,8 814,0 3906,3 5676,0 535,8 472,2 51,9 83,9 1143,8 14,7 0,0 0,0 0,0 14,7 6834,6
12 INDRAMAYU 510,0 28,0 0,0 18,0 556,0 700,0 1450,0 0,0 33,5 2183,5 39,4 0,0 0,0 0,0 39,4 2778,9
13 SUBANG 45,7 13,9 26,7 167,0 253,4 96,6 135,5 74,6 47,2 354,0 66,4 0,0 0,0 0,0 66,4 673,7
14 PURWAKARTA 30,8 16,9 15,9 119,9 183,6 198,8 137,3 95,2 90,8 522,1 303,4 0,0 0,0 0,0 303,4 1009,1
15 KARAWANG 14,4 4,9 0,0 2,0 21,3 0,0 99,5 52,9 18,4 170,8 50,0 0,0 0,0 0,0 50,0 242,1
16 BEKASI 50,0 0,0 0,0 0,0 50,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 50,0
17 BANDUNG BARAT 360,6 134,0 183,0 1338,0 2015,6 1628,2 314,1 222,6 99,0 2263,9 773,0 0,0 0,0 0,0 773,0 5052,5
18 PANGANDARAN 14,0 12,0 25,0 43,0 94,0 150,9 491,0 522,0 52,0 1215,9 100,8 0,0 0,0 0,0 100,8 1410,7
19 KOTA BOGOR 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 KOTA SUKABUMI 4,9 4,0 2,0 2,0 12,9 1,0 2,0 3,0 1,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 19,9
21 KOTA BANDUNG 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
22 KOTA CIREBON 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 KOTA BEKASI 1,0 0,0 4,0 1,0 6,0 3,0 2,0 3,0 1,0 9,0 4,0 0,0 0,0 0,0 4,0 19,0
24 KOTA DEPOK 1,0 0,0 1,0 0,0 2,0 1,0 0,0 1,0 2,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0
25 KOTA CIMAHI 1,0 5,0 2,0 2,0 10,0 2,0 3,0 2,0 2,0 9,0 1,0 0,0 0,0 0,0 1,0 20,0
26 KOTA TASIKMALAYA 35,0 8,0 0,0 4,0 47,0 10,0 5,0 2,0 0,0 17,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 64,0
27 KOTA BANJAR 34,0 23,0 17,0 40,0 114,0 79,0 19,0 13,0 11,0 122,0 7,0 0,0 0,0 0,0 7,0 243,0
Total Propinsi 11546,3 9752,5 8204,8 43583,1 73086,6 31131,4 15258,4 7717,9 4119,6 58227,4 4099,1 0,0 0,0 0,0 4099,1 135413,1
Luas Tanam Jagung (Total) di lahan sawah + bukan sawah (Hektar) Menurut Kecamatan

Propinsi : JAWA BARAT


Kabupaten PURWAKARTA
Tahun : 2020
Tanggal : Rabu 14 Oktober 2020 14:10:36
No Kecamatan Jan Feb Mar Apr Jan-Apr Mei Jun Jul Agt Mei-Agt Sep Okt Nov Des Sep-Des Jan-Des
1 JATILUHUR 0,0 0,0 0,0 5,0 5,0 20,0 20,0 0,0 0,0 40,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 45,0
2 SUKASARI 5,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 1,0 5,0 6,0 64,0 0,0 0,0 0,0 64,0 75,0
3 MANIIS 0,0 2,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 6,0 8,0
4 TEGAL WARU 0,0 0,0 0,0 2,0 2,0 1,0 1,0 5,0 28,0 35,0 47,0 0,0 0,0 0,0 47,0 84,0
5 PLERED 1,0 1,0 1,0 5,0 8,0 20,0 32,0 31,7 10,8 94,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 102,5
6 SUKATANI 5,0 5,0 2,0 14,0 26,0 20,0 30,0 0,0 0,0 50,0 1,0 0,0 0,0 0,0 1,0 77,0
7 DARANGDAN 5,0 3,0 4,0 45,0 57,0 60,0 0,0 0,0 0,0 60,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 117,0
8 BOJONG 0,0 0,0 0,0 10,0 10,0 10,0 0,0 0,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 20,0
9 WANAYASA 2,9 0,0 0,0 2,0 4,9 14,8 14,8 0,0 0,0 29,6 1,9 0,0 0,0 0,0 1,9 36,4
10 KIARAPEDES 1,9 1,9 1,9 1,9 7,7 1,0 13,5 31,7 0,0 46,2 1,9 0,0 0,0 0,0 1,9 55,8
11 PASAWAHAN 0,0 1,0 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 3,0 13,0 23,0 26,0 0,0 0,0 0,0 26,0 51,0
12 PONDOK SALAM 0,0 0,0 0,0 19,0 19,0 11,0 0,0 0,0 0,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 30,0
13 PURWAKARTA 0,0 0,0 2,0 0,0 2,0 10,0 10,0 10,0 0,0 30,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 32,0
14 BABAKANCIKAO 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 2,0 5,8 7,8 20,6 8,8 0,0 0,0 0,0 8,8 29,4
15 CAMPAKA 4,0 0,0 0,0 0,0 4,0 3,0 0,0 2,0 6,7 11,7 17,3 0,0 0,0 0,0 17,3 33,0
16 CIBATU 2,0 3,0 3,0 5,0 13,0 10,0 10,0 5,0 5,0 30,0 115,0 0,0 0,0 0,0 115,0 158,0
17 BUNGURSARI 4,0 0,0 2,0 10,0 16,0 10,0 0,0 0,0 14,4 24,4 14,4 0,0 0,0 0,0 14,4 54,9
Total Kabupaten 30,8 16,9 15,9 119,9 183,6 198,8 137,3 95,2 90,8 522,1 303,4 0,0 0,0 0,0 303,4 1009,1
CARA INSTALASI DAN LOGIN

1. Android - Download aplikasi “Collector Classic” di Playstore


2. Iphone – Download aplikasi “ArcGIS Collector” di AppStore
3. Buka aplikasi collector
4. Pilih “enterprise”
5. Ketikkan url : https://geoportal.pertanian.go.id/portal
6. Pilih “continue”
7. Masukkan username : sipetani
8. Masukkan password : pusdatin2020
9. Pilih “Sign In”
LANGKAH-LANGKAH INSTALASI

1
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (LOGIN)

Collector Classic
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (LOGIN)

Isikan user: sipetani


1 password: pusdatin2020

2
3

4
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (SETTINGS)

5 6

1
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (SETTINGS)

10

7
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (ONLINE)

Basemap
(citra)

Posisi
Smartphone/GPS

Membuat
feature
Akurasi GPS
Pencarian
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (ONLINE)

Isi form

1
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (ONLINE)

Cancel 5

Harus Foto Open Camera

Melampirkan
dokumen (foto)

3
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (ONLINE)

Dijitasi On Screen

Tracking
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (TRACKING)

Jalur tracking C

Keliling lahan
yang dipetakan

A
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (DIJITASI ON SCREEN)

K
J
I
L

M H

Dijitasi G
E F
N
7

D C

A B
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (ONLINE)

8
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (ONLINE)

Melakukan
editing/perbaikan
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (OFFLINE)

3
2
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (OFFLINE)

Pilih lokasi
yg akan
dipetakan 5

Proses download
basemap

4
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (OFFLINE)

Isi form
6

Basemap yg
didownload, zoom
in/perbesar ke
lokasi yg akan
dipetakan

7
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (OFFLINE)

11
1 peta yg
sudah dibuat

10 Data
tersimpan
Lakukan di HP
Dijitasi atau
tracking
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (OFFLINE)

12

Proses kirim data Data sudah


Setelah mendapatkan
sinyal internet, lakukan terkirim ke server
Sinkronisasi di Pusdatin
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (PENGGANTIAN BASEMAP)

1
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI (PENGGANTIAN BASEMAP)

Bisa melakukan
download basemap
untuk lokasi lainnya

Anda mungkin juga menyukai