Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN


JALAN HARSONO RII NOMOR 3 GEOUI{G C 6.9 PASAR MTNGGU, JAKARTA 12550
KOTAK POS 1180/JKS, JAKARTA 12011
T€lp. (021) 7E155E0 - 03,78E47319,
Fakllmit (021) 781s58i - 83, 78u73r9 E<nait : dit1.nnrk@portenran.go.t(
W.bsito : http://ditienpkh.portanlan.go.id

Nomor i 24oo2/Rc.040/F1. loB/2023 2a Agustus2023


Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Usulan Lokasi Pengembangan Kawasan peternakan Nasional

Yth.
Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi
(Lampiran 1)

di-
Tempat

Menindaklanjuti pembahasan rancangan revisi peraturan Menteri pertanian Nomor


18 Tahun 20'18 tentang Pedoman pengembangan Kawasan pertanian Berbasis
Korporasi Petani menjadi peraturan Menteri pertanian tentang pengembangan
Kawasan Pertanian, secara paralel sedang disusun peraturan turunannya yaitu
Keputusan Menteri Pertanian tentang penetapan Kawasan pertanian Nasional (revisi
dari Kepmenta n 4721201 8).

sehubungan dengan lral tersebut, dimohon kesediaan saudara untuk mengusulkan


calon lokasi Kawasan Pertanian Nasional dengan memperhatikan kriteria kawasan
peternakan (Lampiran 2). Usulan calon lokasi Kawasan pertanian Nasional dapat
disampaikan ke sekretariat DireKorat Jenderal peternakan dan Kesehatan Hewan
paling lambat tanggal 31 Agustus 2023 (Lampiran 3).

Atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terimakasih.

irektorat Jenderal,

n, M.Sc
,+ 2002121006
ERAL
i€

Tembusan :
Direktur Jenderal Petemakan dan Kesehatan Hewan
Lampiran 1. Kepala Dinas yang Membidangi Fungsi peternakan dan Kesehatan Hewan

't. Dinas Peternakan Provinsi Aceh


2. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan provinsi Sumatera Utara
3. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Sumalera Barat
4. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Riau
5. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan peternakan provinsi Jambi
6. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan provinsi Sumatera Selatan
7. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Bengkulu
8. Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Lampung
9. Dinas Pertanaian dan Ketahanan pangan provinsi Bangka Belitung
10. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan provinsi Kep. Riau
11. Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta
12. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan provinsi Jawa Barat
13. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Jawa Tengah
14. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan D.l. yogyakarta
15. Dinas Petemakan Provinsi Jawa Timur
'16. Dinas Pertanian Provinsi Banten
17. Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan provinsi Bali
18. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Nusa Tenggara Barat
19. Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur
20. Dinas Perkebunan dan Petemakan provinsi Kalimantan Barat
21. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan peternakan provinsi Kalimantan
Tengah
22. Dinas Perkebunan dan Peternakan provinsi Kalimantan Selatan
23. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Kalimantan Timur
24. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan provinsi Kalimantan Utara
25. Dinas Pertanian dan Petemakan Provinsi Sulawesi Utara
26. Dinas Perkebunan dan Petemakan provinsi Sulawesi Tengah
27. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi Sulawesi Selatan
28. Dinas Tanaman Pangan dan peternakan provinsi Sulawesi Tenggara
29. Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo
30. Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan peternakan provinsi sulawesi Barat
31. Dinas Pertanian Provinsi Maluku
32. Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara
33. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi papua Barat
34. Dinas Pertanian dan pangan provinsi papua
35. Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan perikanan provinsi papua Barat Daya
36. Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan perikanan provinsi papua Selatan
37. Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan perikanan provinsi papua pegunungan
38. Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan perikanan provinsi papua Tengah
Lampiran 2. Kriteria Kawasan Pertanian nasional yang berupa kawasan peternakan

1. Terdapat pengusahaan ternak dalam jumlah populasi tertentu;


2. Tersedia sumber pakan dan air
3. Tersedia sumber daya manusia peternakandan kesehatan hewan;
4. Tersedia aksesibilitas sarana transportasi ke lokasi sentra produksi;
5. Memiliki konektivitas fungsional jaringan infrastruktur dan kelembagaan
pendukung lainnya; dan
6. Memperhatikan status kesehatan hewan pada wilayah tersebut beserta
infrastruktur
7. Jumlah populasi tertentu sebagaimana dimaksud dalam pasal 1s huruf a
befiumlah minimal:

a. Ternak sapi Potong, 1000 (seribu) ekor indukan dan 100 (seratus) ekor
pejantan dengan rumah tangga peternak berjumlah 100 (seratus) sampai
dengan 500 (lima ratus) peternak;

b. Temak Kerbau, 500 (rima ratus) ekor indukan dan i00 (seratus) ekor
penjantan dengan jumrah rumah tangga peternak befumrah 100 (seratus)
sampai dengan 500 (lima ratus) peternak;

c. rernak sapi Perah, 1000 (seribu) ekor indukan yang berada pada pulau Jawa
atau 20o (dua ratus) ekor indukan yang berada di luar pulau Jawa dengan
rumah tangga peternak berjumrah 100 (seratus) sampai dengan 500 (rima
ratus) petemak;

d. Ternak Kambing/Domba, 2.000 (dua ribu) ekor indukan dan 2oo (dua ratus)
ekor pejantan dengan rumah tangga peternak berjumrah 100 (seratus) sampai
dengan 500 (lima ratus) peternak

e. Temak Unggas (ayam dan itik), 20.000 (dua puruh ribu) ekor untuk ternak
unggas dengan kepemilikan perpeternak minimal 100 (seratus) ekor; dan

f. Temak Babi, 1000 (seribu) ekor indukan dan 100 (seratus) ekor pejantan
dengan rumah tangga petemak berjumrah 1oo (seratus) sampai dengan s00
(lima ratus) peternak.
Lampiran 3. Format Usulan Calon Lokasi Kawasan pertanian Nasional

Provinsi Kabupaten Kecamatan Komoditas Populasi Jumlah Kelembagaan llnfrastruktur SDM


(t) (il) (ilr) (tv)

I ''"'
Temak Peternak Peternak (vilr)
(ekor) (orang) Mt)
M (vt)
Sapi Potong

Kerbau

Sapi Perah

Kambing/Domba

Unggas

Babi

Keterangan :

(l) : Diisi dengan provinsi calon lokasi kawasan pertanian


(ll) : Diisi dengan 1 (satu) kabupaten calon lokasi atau bisa merupakan gabungan
dari 2 (dua) atau lebih kabupaten/kota
(lll) : Diisi dengan 'l (satu) kecamatan calon lokasi atau bisa merupakan gabungan
dari 2 (dua) atau lebih kecamatan
(lV) : Diisi dengan komoditas unggulan (sesuai kriteria) di calon lokasi Kawasan, 1 (satu)
lokasi Kawasan dapat diisi lebih dari 1
komoditas unggulan
(v) : Diisi dengan populasi ternak komoditas ungguran di calon rokasi Kawasan
(Vl) : Diisi dengan jumlah peternak sesuai ternak komoditas unggulan di calon lokasi
Kawasan
(Vll) : Diisi dengan jenis kelembagaan peternak di calon lokasi Kawasan (poknauGapoknauKEp/non
kelembagaan)
(Vlll) : Diisi dengan infrastruktur hulu-hilir yang ada di di calon lokasi Kawasan (kandang
koloni/puskeswan/RpH/embung/pasar
ternaUUPTD perbibitan/UpTD pakan/bank pakan/d ll)
(lX) : Diisi dengan SDM pendukung peternakan dan kesehatan hewan (inseminator/medik
veteriner/paramedik/pengawas bibit
ternaupengawas mutu pakan/pengawas mutu hasil pertanian/pengawas alsintan/analis pasar hasil pertanian/dll)

Anda mungkin juga menyukai