Anda di halaman 1dari 22

MK.

PERENCANAAN KAWASAN AGROPOLITAN

2. HIRARKI DAN TIPOLOGI


KAWASAN AGROPOLITAN

Irsyadi Siradjuddin
1. Sistem Hirarki
2. Analisis Tipologi Kawasan
TOPIK Agropolitan
3. Video Pembelajaran
4. Tugas Pertemuan
1
SISTEM HIRARKI
Kawasan Agropolitan

1 2
Agropolitan Central Hinterland

Fungsi Fungsi
1. Pusat Perdagangan dan 1. Pusat produksi pertanian
transportasi pertanian 2. Intensifikasi pertanian
2. Penyedia jasa pendukung 3. Pusat pendapatan
pertanian perdesaan
3. Pasar konsumen produk 4. Produksi pertanian siap
non pertanian jual
4. Pusat industri pertanian 5. Diversifikasi produk
5. Penyedia pekerjaan non pertanian
pertanian
Pola Agropolitan Central
Sistem Hirarki Kaw. Agropolitan

1 2 3
Desa Penghasil Bahan Desa Pengumpul dan Desa Pusat
Baku Pengolah Bahan Baku Pertumbuhan (DPP)
Sistem Hirarki Kaw. Agropolitan

DPP

DPP DPP

Desa Sentra Produksi (Kawasan Produksi) DPP : Desa Pusat Pertumbuhan

Kota Tani (pengumpul) Jalan dan Dukungan Sapras

Kota Tani Utama Batas kawasan budidaya


Kota sedang / besar (outlet) Batas kawasan agropolitan
1 Kota tani utama

Kota Kecamatan Terpilih, dengan kriteria:


1. Merupakan daerah pusat pertumbuhan agribisnis (DPPA).
2. Meliputi kawasan dengan jumlah penduduk 75.000 – 255.000 jiwa atau 15.000 - 75.000 KK.
3. Memiliki beberapa komoditas unggulan sesuai dengan kota tani pendukungnya.
4. Memiliki fasilitas penyimpanan dengan kapasitas tertentu sesuai dengan volume produksi di setiap kota
tani pengumpul.
5. Memiliki infrastruktur dengan norma dan standar perkotaan.
6. Memiliki pasar grosir keluar daerah kabupaten / kota.
7. Memiliki kegiatan agroindustri menengah dan esar dengan bahan baku komoditas-komoditas unggulan di
setiap kota tani pengumpul.
8. Memiliki tanding house dan workshop agribisnis
9. Memiliki lembaga penelitian, pengkajian dan penyuluhan teknologi
10. Memiliki forum pengembangan kawasan
11. Memiliki lembagan keuangan agribisnis
12. Memiliki lembaga swadaya masyarakat agribisnis
13. Memiliki radius pelayanan sampai 15-35 km.
2 Kota Tani (Pengumpul)

Merupakan sebagian Kecamatan dengan kriteria:


1. Merupakan daerah pusat pertumbuhan agribisnis (DPPA).
2. Meliputi kawasan dengan jumlah penduduk 15.000 – 75.000 jiwa atau 3.000 - 15.000 KK. ¼ jam
perjalanan sepeda motor ke Kota Tani Utama.
3. Memiliki beberapa komoditas unggulan sesuai dengan kota tani pendukungnya.
4. Kegiatan ekonomi utama adalah budidaya pertanian dalam arti luas (pertanian tanaman pangan,
perkebunan, peternakan atau perikanan) dan jasa pelayanan agribisnis.
5. Memiliki kegiatan agroindustri kecil dan menengah dengan bahan baku komoditas unggulan dari kawasan
sentra produksi pendukungnya.
6. Memiliki potensi lahan budidaya dengan agroekologi yang sesuai dengan komoditas unggulan serta
memiliki area pelayanan agribisnis.
7. Memiliki pasar komoditas unggulan kawasan sentra produksi.
8. Memiliki infrastruktur dan suprainfrastruktur dengan norma dan standar perkotaan.
9. Memiliki fasilitas penyimpanan dengan kapasitas tertentu sesuai dengan volume produksi pada kawasan
sentra produksi pendukung.
10. Memiliki pasar grosir keluar kecamatan.
11. Memiliki lembaga swadaya masyarakat agribisnis.
12. Memiliki radius pelayanan sampai 10-15 km.
3 Kawasan Sentra Produksi

Merupakan beberapa desa, dengan kriteria:


1. Memiliki ketergantungan terhadap kota tani / kota tani utama.
2. Meliputi kawasan dengan jumlah penduduk 5.000 – 15.000 jiwa atau 1.000 - 3.000 KK. ½ jam perjalanan
sepeda motor ke Kota Tani Utama.
3. Memiliki komoditas unggulan
4. Memiliki potensi lahan budidaya dengan agroekologi (lahan) yang sesuai komoditas unggulan.
5. Kegiatan ekonomi utama adalah budidaya pertanian dalam arti luas (pertanian tanaman pangan,
perkebunan, peternakan atau perikanan).
6. Memiliki fasilitas penyimpanan dengan kapasitas tertentu sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan.
7. Memiliki kegiatan industri rumah tangga (home industri) dengan bahan baku komoditas unggulan.
8. Memiliki infrastruktur dan suprainfrastruktur dengan norma dan standar perdesaan.
9. Memiliki pasar pengumpul komoditas.
10. Memiliki radius pelayanan sampai 2-5 km.
2
ANALISIS TIPOLOGI KAWASAN
1. Letak
Geografis

4. Sarana dan Analisis


2. Karakteristik
Prasarana Tipologi Fisik Kawasan
Wilayah Kawasan

3. Demografi
1 Letak Geografis
Bujur dan Batas Desa dan Luas
Lintang Administratif Wilayah

No Nama Desa Luas Wilayah (Km2)


1 Desa A 10.000
2 Desa B 11.000
3 Desa C 12.000
2 Karakteristik Fisik Kawasan

Topografi Bentuk Lahan Iklim Geologi

Pola
Hidrologi Penggunaan
Lahan
3 Demografi

Jumlah Kepadatan
Nama Desa Luas (Ha)
Penduduk (jiwa/Ha)

Distribusi (%)
4 Sarana dan Prasarana Wilayah

Sarana Sarana Sarana Sarana


Permukiman Perekonomian Pendidikan Kesehatan

Sarana Utilitas
Peribadatan Permukiman
a Sarana Permukiman
Semi
Desa Permanen Sederhana Jumlah
Permanen

b Sarana Perekonomian
Rumah
Desa Pasar Pertokoan Bank Koperasi
Makan
c Sarana Pendidikan
Diploma /
Desa TK SD SMP SMA
PT

d Sarana Kesehatan
Rumah Klinik Praktek
Desa Poliklinik Poskesmas
Sakit Bersalin Dokter
e Sarana Peribadatan
Desa Masjid Surau Gereja Pura Vihara

f Sarana Permukiman

Sarana air Sarana


Sarana listrik Sarana Jalan
bersih Komunikasi

Desa Aspal (km) Batu (km) Tanah (km) Jumlah (km)


3
Tugas Pertemuan
Tugas Pertemuan = Kehadiran

Selesaikan Tugas Pertemuan


untuk memenuhi kehadiran perkuliahan
secara daring
TERIMAKASIH
semoga jadi amal ibadah

Anda mungkin juga menyukai