Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan II

Ketentuan Umum (Lanjutan)


Sub Pokok Bahasan:
 Tujuan umum
 Bidang usaha dan alat perlengkapan
 Penyediaan lahan, tanah dan air
 Pencegahan unsur pemasaran
 Tanah pengembalaan umum
 Ahli-ahli peternakan
 Undang-undang No.18 Tahun 2009 sedang Tahap Revisi menjadi
UNdang2 N0. 41 Tahun 2014.
 Undang2 No. 18 Tahun 2009 diperjelas dengan undang2 N0. 41
Tahun 2014. tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan
Kesejahteraan Hewan.
Tujuan umum
Pengaturan penyelenggaraan peternakan dan kesehatan hewan:
 mengelola sumber daya hewan secara bermartabat, bertanggung jawab, dan
berkelanjutan untuk kemakmuran rakyat;
 mencukupi kebutuhan pangan, barang, dan jasa asal hewan secara mandiri, berdaya
saing, dan berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan peternak dan masyarakat
menuju pencapaian ketahanan pangan nasional;
 melindungi, mengamankan, dan/atau menjamin wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari ancaman yang dapat mengganggu kesehatan atau kehidupan manusia,
hewan, tumbuhan, dan lingkungan;
 mengembangkan sumber daya hewan bagi kesejahteraan peternak dan masyarakat; dan
 memberi kepastian hukum dan kepastian berusaha dalam bidang peternakan dan
kesehatan hewan.
Bidang usaha dan alat perlengkapan

Bidang usaha:
a. pembudidayaan dan pemuliaan
Pemuliaan bertujuan menjaga kemurnian galur atau ras sekaligus memperbaiki
produksi atau kualitasnya.
 harus mengoptimalkan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan pelestarian
sumber daya genetik asli Indonesia.
 Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap setiap orang yang melakukan pembudidayaan dan pemuliaan
b. usaha pembenihan dan/atau pembibitan
 usaha pembenihan dan/atau pembibitan oleh masyarakat belum berkembang,
Pemerintah membentuk unit pembenihan dan/atau pembibitan.
 Setiap benih atau bibit yang beredar wajib memiliki sertifikat layak benih atau
bibit yang memuat keterangan mengenai silsilah dan ciri-ciri keunggulan
tertentu.
 dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi benih atau bibit yang terakreditasi atau
yang ditunjuk oleh Menteri
alat perlengkapan
 Alat dan mesin peternakan yang diproduksi dimasukkan ke
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
mengutamakan keselamatan dan keamanan pemakainya
 peredarannya perlu diawasi wajib diuji sebelum diedarkan.
 wajib menyediakan suku cadang.
 Pemerintah membina dan memfasilitasi berkembangnya industri
alat dan mesin peternakan dalam negeri.
 Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pengadaan dan peredaran alat dan mesin peternakan.
 diutamakan mengandung suku cadang lokal dan melibatkan
masyarakat dalam alih teknologi.
Penyediaan lahan, tanah dan air

a.Persyaratan teknis lahan;


 tata ruang wilayah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 perubahan peruntukan lahan peternakan dan kesehatan
hewan, lahan pengganti harus disediakan terlebih dahulu
di tempat lain yang sesuai dengan persyaratan
peternakan dan kesehatan hewan dan agroekosistem
 dikecualikan bagi lahan peternakan dan kesehatan
hewan untuk kegiatan pendidikan dan/atau penelitian
dan pengembangan.
Penyediaan lahan tanah
Lahan untuk Kawasan penggembalaan umum berfungsi sebagai:
a. penghasil tumbuhan pakan;
b. tempat perkawinan alami, seleksi, kastrasi, dan pelayanan inseminasi buatan;
c. tempat pelayanan kesehatan hewan; dan/atau
d. tempat atau objek penelitian dan pengembangan teknologi peternakan dan kesehatan
hewan.
Penyediaan air

 harus memenuhi persyaratan baku mutu air sesuai dengan peruntukannya.


 Apabila ketersediaan air terbatas pada suatu waktu dan kawasan, kebutuhan air
untuk hewan perlu diprioritaskan setelah kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Indonesia sebagai negara berkembang menetapkan baku mutu air
berdasarkan:
 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan air bersih
diantaranya baku mutu air peternakan yang dikatagorikan sebagai air kelas II ditinjau
dari mikrobiologis dengan jumlah
bakteri Coliform adalah 5000 koloni/100 ml dan Escherichia coli 1000 koloni/100 ml
air.
Pencegahan unsur pemasaran

 Setiap orang atau lembaga nasional melakukan pemasukan dan/atau pengeluaran


sumber daya genetik ke dan dari wilayah NKRI, wajib memperoleh izin dari Menteri
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 lembaga asing yang akan melakukan pemasukan dan pengeluaran sumber daya
genetik, terlebih dahulu harus memiliki perjanjian dengan Pemerintah di bidang
transfer material genetik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pemasukan SDG adalah serangkaian kegiatan memasukkan dari luar negeri ke
dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan penelitian
dan/ataupemuliaan
 Pengeluaran SDG yang selanjutnya disebut Pengeluaran adalah serangkaian
kegiatan membawa dan/atau mengirimkan SDG ke luar wilayah Republik
Indonesia dalam rangka tukar-menukar untuk kepentingan penelitian dan/atau
pemuliaan.
Tanah pengembalaan umum
 Kawasan penggembalaan umum ----lahan negara atau yang
disediakan Pemerintah atau yang dihibahkan oleh
perseorangan atau perusahaan yang diperuntukkan bagi
penggembalaan ternak masyarakat skala kecil sehingga ternak
dapat leluasa berkembang biak
 luas padang penggembalaan di Indonesia, termasuk alang-alang mencapai
8.244.000 ha (Peta Penggunaan Tanah Indonesia, 1972, dalam Sukardi dan
Suhardjo, 1993) yang tersebar
 di Sumatera (3.125.000 ha), Kalimantan (2.039.000 ha), Sulawesi
(1.294.000 ha), NTB (231.000 ha), NTT (625. 000 ha), Maluku (437.000
ha) dan lainnya (493.000ha).
 total luas padang penggembalaan adalah 10.275.300 ha Pasandaran et al. ,
1993) yang terdapat di Jawa (1,58 persen), Sumatera (26,85 persen),
Kalimantan (13,86 persen), Sulawesi (10,84 persen), dan lainnya (47,85
persen)
Ahli-ahli peternakan

 dokter-dokter hewan dan/atau sarjana-sarjana peternakan, berdasarkan pendidikan


dan ilmu pengetahuannya ditetapkan oleh Menteri sebagai ahli
 Dokter hewan adalah orang yang memiliki profesi di
bidang kedokteran hewan, sertifikat kompetensi dan
kewenangan medik veteriner dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan hewan.
 tugas pelayanannya dalam rangka penyelenggaraan kesehatan Hewan.

Anda mungkin juga menyukai