REVITALISASI PEMBANGUNAN PETERNAKAN

SUB POKOK BAHASAN:

1. PERMASALAHAN PETERNAKAN DAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN

2. SASARAN AKHIR DARI PEMBANGUNAN PETERNAKAN.

 PERMASALAHAN PETERNAKAN DAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN

 REVITALISASI PETERNAKAN : MEMBERDAYAKAN SUMBER DAYA HEWAN DALAM

RANGKA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN
PERMASALAHAN PETERNAKAN INDONESIA DAPAT KITA CERMATI DARI 4 ASPEK, YAKNI:
1. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
- MASYARAKAT PEDESAAN KURANG BERMINAT UNTUK USAHA TERNAK KARENA
DIANGGAP KURANG MENJANJIKAN.
- MASYARAKAT DESA LEBIH SUKA PINDAH KE KOTA MENCARI PEKERJAAN.
2. ASPEK SUMBER DAYA ALAMI
- EFEK DARI GLOBAL WARMING
- KEKURANGAN AIR DAN PAKAN
3. ASPEK SUMBER DAYA MODAL
- SEDIKIT PEMODAL YANG BERSEDIA BERINVESTASI DI DUNIA PETERNAKAN
- PEMERINTAH HANYA BISA MENGHIMBAU PEMODAL UNTUK BERINVESTASI

4. ASPEK KEBIJAKAN
- KEBIJAKAN IMPOR YANG MENGALIR DERAS MEMBUAT PETERNAKAN RAKYAT
TIDAK MAMPU BERSAING DENGAN PRODUK LUAR NEGERI
- BIAYA PRODUKSI YANG TINGGI.
 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
PETERNAKAN
• PERMASALAHAN PAKAN,
• REPRODUKSI
• PENYAKIT HEWAN
• KEKURANGAN DAGING SAPI
 2. SASARAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN.

1.MENINGKATKAN PRODUKSI PETERNAKAN

 MENINGKATKAN PENDAPATAN
 MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETERNAK
 MENYEDIAKAN PANGAN ASAL HEWAN BAGI MASYARAKAT SECARA
BERKELANJUATAN.
2. PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN DAN GIZI
3. PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA
4. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI DAN AGRIBISNIS
 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PETERNAKAN
1. PENYEDIAAN PAKAN BERKUALITAS
 SUMBER DAYA ALAM
- PROGRAM INTEGRASI PERTANIAN DAN PETERNAKAN
 TEKNOLOGI PAKAN
- PAKAN FERMENTASI
2. SUMBERDAYA MANUSIA
 PENDIDIKAN, PENGALAMAN BETERNAK
 PENGUASAAN TEKNOLOGI BIDANG PETERNAKAN

3. POTENSI PASAR
PENINGKATAN PENDAPATAN
PENDAPATAN PETERNAK DITENTUKAN OLEH FCR (FEED CONVERSION RATIO) DAN PERSENTASE
MORTALITI TERNAK. RATA-RATA FCR AKTUAL PADA SATU PERIODE PEMELIHARAAN YANG DIPEROLEH
PETERNAK PESERTA SEBESAR 1,856 (LEBIHKECIL DARI FCR STANDAR = 1,865)
 RATA-RATA PERSENTASE MORTALITI TERNAK AYAM RAS PEDAGING
SEBESAR 4,58% (LEBIH KECIL DARI PERSENTASE MORTALITI TERNAK AYAM RAS PEDAGING
STANDAR =
 2. PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN DAN
GIZI
 PRODUKSI PETERNAKAN SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI
MASYARAKAT.
- PERSEDIAAN DAGING SAPI DAN KERBAU KURANG
FAKTOR KELANGKAAN DAGING SAPI DAN KERBAU DI INDONESIA
 REPRODUKSI SAPI LAMBAT
 USAHA PEMELIHARAAN SKALA KECIL
 MODAL KURANG
 SISTEM PEMELIHARAAN SECARA SAMPINGAN/TRADISIONAL
 PEMOTONGAN SAPI BETINA PRODUKTIF.
 3. PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA
USAHA PETERNAKAN MENYERAP TENAGA KERJA
- MEMELIHARA TERNAK
JUMLAH TENAGA KERJA YANG DIBUTUHKAN ADA
SEBANYAK 607
ORANG (168 ORANG TENAGA KERJA TETAP DAN 439
ORANG TENAGA KERJA TIDAK TETAP) UNTUK
MEMELIHARA POPULASI TERNAK SEBANYAK 735.000
EKOR UNTUK SATU PERIODE PEMELIHARAAN.
- PENYEDIAAN SARANA PRODUKSI PETERNAKAN
SEPERTI BIBIT, PAKAN, OBAT-OBATAN, PERALATAN
KADANG, PEMASARAN DAN PENGOLAHAN HASIL
TERNAK.
 4. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI DAN AGRIBISNIS
• AGRIBISNIS PETERNAKAN MELIPUTI EMPAT SUBSISTEM:

1. SUBSISTEM AGRIBISNIS HULU (UPSTREAM AGRIBUSINESS)

 KEGIATAN EKONOMI YANG MENGHASILKAN SARANA PRODUKSI
PETERNAKAN (SAPRONAK), SEPERTI; INDUSTRI PERBIBITAN,
INDUSTRI PAKAN TERNAK, INDUSTRI ALAT DAN MESIN
PETERNAKAN, INDUSTRI OBAT-OBATAN DAN VAKSIN,
2. SUBSISTEM AGRIBISNIS BUDIDAYA (ON-FARM AGRIBUSINESS)
 KEGIATAN EKONOMI MELAKUKAN KEGIATAN BUDIDAYA, YAITU
MENGGUNAKAN SAPRONAK UNTUK MENGHASILKAN KOMODITI
PETERNAKAN PRIMER SEPERTI TERNAK POTONG, SUSU SEGAR,
DAN TELUR SEGAR.
3. SUBSISTEM AGRIBISNIS HILIR (DOWN-STREAM
AGRIBUSINESS)
 KEGIATAN EKONOMI MENGOLAH KOMODITAS
PETERNAKAN PRIMER
MENJADI PRODUK OLAHAN SIAP GUNA (READY FOR
USED), SIAP SAJI
(READY TO COOK), DAN SIAP KONSUMSI (READY TO
EAT) BESERTA PERDAGANGANNYA.
CONTOH: - USAHA PEMOTONGAN TERNAK,
- PENGOLAHAN DAGING,
- INDUSTRY PENGOLAHAN SUSU,
- INDUSTRI PENGOLAHAN TELUR,
- INDUSTRY PENGOLAHAN KULIT,
- PERDAGANGANNYA,
4. SUBSISTEM JASA PENUNJANG (SUPPORTING INSTITUTION)
 KEGIATAN EKONOMI MENYEDIAKAN JASA PENUNJANG YANG
DIBUTUHKAN OLEH SUBSISTEM AGRIBISNIS LAINNYA,
 SEPERTI TRANSPORTASI, PENYULUHAN DAN PENDIDIKAN,
 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PERBANKAN, DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH.
AGRIBISNIS MENGANDUNG DUA DIMENSI PENTING
 AGRIBISNIS MENGANDUNG PENGERTIAN FUNGSIONAL, YAITU
SEBAGAI RANGKAIAN FUNGSI-FUNGSI KEGIATAN MEMENUHI
KEBUTUHAN MANUSIA ANTARA LAIN:
1) ASPEK PENGELOLAAN USAHA PERTANIAN TERMASUK
PETERNAKAN,
2) ASPEK PRODUK PENUNJANG KEGIATAN PRA DAN PASCA PANEN, DAN
3) ASPEK SARANA JASA PENUNJANG SEPERTI PERBANKAN,
PEMASARAN, PENYULUHAN.
AGRIBISNIS MENGANDUNG PENGERTIAN STRUKTURAL, YAITU
UNIT KEGIATAN YANG MELAKSANAKAN FUNGSI-FUNGSI DARI SUBSISTEM.
 CONTOH: PETANI DENGAN USAHATANINYA TIDAK BERBADAN HUKUM HINGGA
PERUSAHAAN BESAR MILIK SWASTA ATAU PEMERINTAH DENGAN BENTUK PT,
CV, PERUM, KOPERASI,
PENDAPATAN USAHA TERNAK (ON-FARM) HANYA 30%, SEMENTARA PENDAPATAN
DARI OFF- FARM DAPAT MENCAPAI 70%
 AGROINDUSTRI PETERNAKAN
• INDUSTRI BIOLOGIS PETERNAKAN YANG MENCAKUP EMPAT
ASPEK,
• (1) PETERNAK SEBAGAI SUBYEK YANG HARUS DITINGKATKAN
PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAANNYA,
• (2) TERNAK SEBAGAI OBYEK YANG HARUS DITINGKATKAN
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITASNYA,
• (3) LAHAN SEBAGAI BASIS EKOLOGI BUDIDAYA YANG HARUS
DILESTARIKAN, SERTA
• (4)PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN
EFISIENSI PERLU SELALU DIPERBAHARUI SERTA DISESUAIKAN
DENGAN KEBUTUHAN
 SELAIN MELAKUKAN BUDIDAYA (ON-FARM) MAKA PETERNAK
JUGA HARUS MENGUASAI INDUSTRI SAPRONAK DAN USAHA PASCA PANEN
(AGROINDUSTRI)
SEPERTI PENGOLAHAN, PENGEMASAN, SERTA MAMPU UNTUK MEMASARKAN
PRODUK YANG DIHASILKAN.
PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN
SISI PENAWARAN (SUPPLY SIDE) DAN SISI PERMINTAAN (DEMAND SIDE).
SISI PENAWARAN, PROSPEK EKONOMI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN
MEMILIKI SUMBERDAYA DASAR AGRIBISNIS PETERNAKAN SEPERTI BERBAGAI
JENIS TERNAK DENGAN POPULASI YANG CUKUP BANYAK,
LAHAN YANG MASIH MEMUNGKINKAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN, DAN IKLIM
YANG MENDUKUNG.
KITA MEMILIKI PETERNAK YANG SUDAH DIKENAL ULET DAN SUKA BEKERJA
KERAS SERTA TELAH BERPENGALAMAN DALAM BETERNAK, NAMUN MEMANG
BELUM TERORGANISIR
SISI PERMINTAAN, PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
PETERNAKAN DAPAT DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT.
KONSUMSI PRODUK PETERNAKAN PER KAPITA PENDUDUK DI INDONESIA
MASIH TERGOLONG RENDAH.
BEBERAPA SUMBER MENYEBUTKAN BAHWA
KONSUMSI DAGING AYAM DI INDONESIA RATA-RATA HANYA SEKITAR 7
KG/KAPITA/TAHUN,FILIPINA 8, THAILAND 16, SINGAPURA 28, DAN MALAYSIA 36
KG/KAPITA/TAHUN
PELUANG PASAR PRODUK-PRODUK PETERNAKAN DI PASAR INTERNASIONAL
MASIH CUKUP BESAR
ADANYA LIBERALISASI PERDAGANGAN DUNIA DAN MENINGKATNYA
INDUSTRIALISASI YANG TIDAK BERBASIS PERTANIAN (NON-AGRO BASED
INDUSTRY) DI NEGARA-NEGARA DUNIA, KHUSUSNYA DI NEGARA-NEGARA YANG
WILAYAHNYA SEMPIT.
LIBERALISASI PERDAGANGAN DUNIA MENGISYARATKAN BAHWA BERBAGAI
KEBIJAKAN PROTEKSI BERUPA TARIF, SUBSIDI, DAN BERBAGAI HAMBATAN
PERDAGANGAN NON TARIF BAGI PRODUK-PRODUK AGRIBISNIS TERMASUK
AGRIBISNIS PETERNAKAN AKAN
DIMINIMUMKAN ATAU BAHKAN DI HAPUS.