Anda di halaman 1dari 34

UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
EKONOMI KREATIF

Latar Belakang
PENURUNAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI DI INGGRIS KARENA PERALIHAN MANUFAKTUR KE
NEGARA-NEGARA BERKEMBANG.EKONOMI KREATIF AWALNYA DIGAGAS OLEH TONY BLAIR
DI INGGRIS PADA TAHUN 1990 DIBENTUK NATIONAL ENDOWMENT FOR SCIENCE AND ART
(NESTA), BERTUJUAN PENDANAAN BAKAT MUDA DI INGGRIS

TAHUN 1997 PERDANA MENTRI INGGRIS TONY BLAIR MEMBENTUK CREATIVE


INDUTRIES TASK FORCE BERTUJUAN MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT
AKAN PERANAN PENTING INDUSTRI KREATIF.TAHUN 1998 DEPARTEMENT OF CULTURE,
MEDIA AND SPORT MEMPUBLIKASIKAN PEMETAAN INDUSTRI KREATIF INGGRIS.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
INDUSTRI KREATIF INDONESIA
INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA TAHUN 2006INDSUTRI YANG BERASAL DARI PEMANFAATAN KREATIFITAS,
KETERAMPILAN SERTA BAKAT INDIVIDU.MENCIPTAKAN KESEJAHTERAAN DAN LAPANGAN KERJA DENGAN
MENGEXPLOITASI DAYA KREASI DAN DAYA CIPTA INDIVIDU.DITETAPKAN 14 SUBSEKTOR INDUSTRI KREATIF

INDUSTRI KREATIF INDONESIA


INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA MELIPUTI:
PERIKLANAN;
ARSITEKTUR;
PASAR BARANG SENI;
KERAJINAN;
DISAIN;
FESYEN;
VIDEO, FILM, FOTOGRAFI; PERMAINAN INTERAKTIF;
MUSIK;
SENI PERTUNJUKAN;
PENERBITAN DAN PERCETAKAN;
LAYANAN KOMPUTER DAN PIRANTI LUNAK;
TV DAN RADIO;
RISET DAN PENGEMBANGAN.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
POTENSI EKONOMI KREATIF
KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA BERUSIA MUDA 43 % ATAU 103 JUTA ORANGPERTUMBUHAN EKSPOR

INDUSTRI KREATIF TAHUN 2006 – 2009 TERCATAT 2,9 %DIBENTUKNYA KEMENTRIAN PERDAGANGAN,

PERINDUSTRIAN, DAN PARAWISATA

TANTANGAN EKONOMI KREATIF

TANTANGAN INDUSTRI DALAM NEGERI SEPERTI PEMBAJAKAN DSB.TANTANGAN PEMBIAYAAN

PERBANKAN SEHINGGA INDSUTRI KREATIF BEKERJA BY JOB ORDER BUKAN

MANDIRIPENGEMBANGAN MANUSIA INDONESIA YANG KREATIFPENDIDIKAN BERBASIS

KOMPETENSI

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF
PERLUNYA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN YANG BERBASIS PADA POTENSI INSANI:SEMANGAT BELAJAR

INOVATIF SEMANGAT PERCAYA DIRISEMANGAT KERJA KERASSEMANGAT KERJA SAMAWAWASAN

ASPIRATIFWAWASAN ETIKAL

MEMBANGUN KEUNGGULAN KEUNGGULAN KOMPARATIF DI AWAL ERA ORDE BARU

KEUNGGULAN KOMPETITIF DI ERA ORDE BARU, KHUSUSNYA BY HABIBIKEUNGGULAN KREATIF BELUM

MAKSIMAL DAN PERLU DIDUKUNG OLEH SISTEM PENDIDIKAN FORMAL MAUPUN NON-FORMAL

INDUSTRI INDONESIA PERLU MEMBANGUN KEUNGGULAN KREATIF, DENGAN BERTUMPU PADA

PEMANFAATAN POTENSI INSANI MUDAPEMERINTAH MEMBANGUN ENVIRONMENT YANG KONDUSIF

BAGI INDUSTRI KRETAIF SEKALIGUS MEMFASILITASINYA

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
PELUANG BISNIS BARU DI ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Revolusi industri 4.0 merupakan fase revolusi teknologi yang mengubah cara
beraktivitas manusia dalam skala, ruang lingkup, kompleksitas, dan
transformasi dari pengalaman hidup yang sebelumnya.
Prinsip dasar revolusi industri 4.0 adalah menggabungkan mesin, alur kerja,
dan sistem dengan menerapkan jaringan cerdas di sepanjang rantai dan
proses produksi.
Hal ini bertujuan untuk mengendalikan satu sama lain secara mandiri.
Perkembangan teknologi yang pesat akan mendorong perubahan perilaku
masyarakat, dan peningkatan kebutuhan akan mendorong berubahnya
dan terciptanya peluang bisnis dan pekerjaan baru.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
BERWIRAUSAHA DI ERA REVOLUSI 4.0

Perubahan dan peluang bisnis yang baru didorong dengan perkembangan


penggunaan internet. Dimana peluang ini juga disadari oleh para pelaku
bisnis untuk memanfaatkan internet dalam proses berbisnis. Penggunaan
internet dalam proses berbisnis akan terus mengalami perkembangan. Mulai
dari pertukaran informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis,
pemasaran, penjualan, hingga pelayanan pelanggan. Internet juga akan
mendukung komunikasi dan kerja sama global antara karyawan, konsumen,
penjual, dan rekan bisnis yang lainnya. Selain itu, internet juga memungkinkan
orang dari suatu organisasi atau lokasi yang berbeda dapat bekerja sama
sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan, memproduksi, memasarkan,
dan memelihara produk atau pelayanan.
PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
SEJARAH SINGKAT REVOLUSI INDUSTRI

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
SEKILAS SEJARAH REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi industri yang pertama terjadi pada abad ke-18, ketika ditemukannya mesin-
mesin bertenaga uap. Dari situ, manusia mulai beralih dari mengandalkan tenaga
hewan ke mesin produksi mekanis. Kemudian, revolusi industri yang kedua
berlangsung di sekitar tahun 1870. Pada saat itu, perindustrian dunia beralih ke
tenaga listrik yang mampu menciptakan produksi massal. Selanjutnya, revolusi industri
ketiga terjadi di era 1960-an, saat perangkat elektronik mampu menghadirkan
otomatisasi produksi. Kini perindustrian dan manufaktur dunia bersiap untuk
menghadapi revolusi industri 4.0. Istilah tersebut berasal dari sebuah proyek
pemerintah Jerman untuk mempromosikan komputerisasi industri manufaktur

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
TREND REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Revolusi industri 4.0 merupakan suatu pengaplikasian kecerdasan buatan


atau artificial intelligence (AI) yang berpotensi untuk meningkatkan
pendapatan global dan kualitas hidup bagi masyarakat dunia. Selain itu, AI
juga akan menghasilkan harga yang murah dan kompetitif, meningkatkan
efisiensi dan produktivitas, menurunkan biaya transportasi dan komunikasi,
meningkatkan efektivitas logistik dan rantai pasokan global, biaya
perdagangan akan berkurang, membuka pasar baru, serta mendorong
pertumbuhan ekonomi.
PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
FAKTOR PENDORONG REVOLUSI INDUSTRI 4.0

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DITANDAI DENGAN PENINGKATAN
DIGITALISASI MANUFAKTUR DENGAN FAKTOR

• Peningkatan volume data, kekuatan komputasi, dan konektivitas.


• Munculnya analisis, kemampuan, dan kecerdasan bisnis.
• Terjadinya bentuk interaksi baru antara manusia dengan mesin.
• Perbaikan instruksi transfer digital ke dalam dunia fisik, seperti robotika dan
3D printing.
• Aktivitas serba internet atau internet of things.
• Mengandalkan keterbukaan informasi dan aksesibilitas.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
MENGHADAPI PERUBAHAN DI ERA 4.0

• Revolusi industri 4.0 terlihat melalui digitalisasi di berbagai bidang yang akan

menghubungkan jutaan manusia melalui web, sehingga akan meningkatkan peluang bisnis,

efisiensi bisnis dan organisasi, serta memperbarui lingkungan hidup melalui manajemen aset

yang lebih baik. Teknologi akan mempermudah manusia untuk mengakses suatu informasi

melalui teknologi digital secara bebas dan terkendali. Kedepannya, perkembangan teknologi

akan membentuk masyarakat dunia baru, yaitu masyarakat era digital.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
MERETAS JIWA WIRAUSAHA DI UNINDRA

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
WIRAUSAHA PERGURUAN TINGGI

• Generasi muda sdh saatnya mengubah pola pandang,jangan hanya


berfikir menjadi pegawai setelah lulus dari Lembaga Pendidikan Tinggi,
apalagi Pegawai Negeri, menjadi Wirausaha perlu difikirkan sebagai pilihan
• Untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan Indonesia butuh 4 juta
wirausaha terutama yg Inovatif,di Indonesia baru ada 400.000 atau 0,18%
sebaiknya 2% dari populasi.
• Bagaimana mengubah pola pikir baik mental maupun motivasi orang
tua,dosen dan mahasiswa agar kelak anak-anak dibiasakan untuk
menciptakan lapangan pekerjaan dari pada mencari pekerjaan

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
WIRAUSAHA/BISNIS BERBASIS ILMU

Penguasaan terhadap konsep Manajemen adalah Kunci sukses menjalankan

bisnis atas dasar wawasan dan cara pandang ke depan yang akhirnya

menjadi pilihan.

Mengetahui teknik pemasaran.

Menanamkan motivasi sehingga bergerak secara dinamis, kompak.

Mengatur pos pengeluaran, tidak besar pasak daripada tiang


PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
TREND KEWIRAUSAHAAN

WARALABA/FRANCHISING

MULTI LEVEL MARKETING

ECOPRENEUR

TECHNOPRENEUR

CREATIVEPRENEUR
DIGITALPRENEUR

SOCIAL PRENEUR

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
PENGERTIAN WARALABA/FRANCHISING

• Waralaba adalah Menurut pemerintah Indonesia,


waralaba merupakan perikatan dimana salah satu
pihak diberikan hak untuk memanfaatkan atau
menggunakan hak dari kekayaan intelektual.
• Menurut Campbell Black dalam bukunya Black’s
Law Dict menjelaskan franchise sebagai sebuah
lisensi merek dari pemilik yang mengijinkan orang
lain untuk menjual produk atau servis atas nama
merek tersebut.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
ISTILAH DALAM WARALABA
• Franchise (waralaba) adalah suatu strategi pengembangan produk, jasa atau
teknologi yang saling berkerjasama secara erat antara perusahaan baik secara
hukum maupun financial dan independen yaitu franchisor (pemberi waralaba) dan
franchisee (penerima waralaba).
• Franchisor(pemberi waralaba) memberikan kepada franchisee hak untuk
menggunakan kekayaan intelektual yang dimilik franchisor dan berkewajiban
mematuhi peraturan yang berlaku.Franchisor sebagai pemimpin perusahaan yang
harus memiliki keahlian dan kompeten dan menghindari tindakan tanpa
pertimbangan matang. Franchisor juga memberikan teknik secara
berkesinambungan, sesuai dengan kontrak franchise tertulis.
• Franchisee, dalam memberikan kontribusi keuangan/finansial, baik secara langsung
dan tidak langsung, metode dan teknik komersial, prosedur, dsb.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
JENIS-JENIS WARALABA
• Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih
jelas, merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih
bergengsi.
• Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi
untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak
memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini
yang disediakan oleh pemilik waralaba.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FRANCHISING

Kelebihan Kekurangan

Mendapatkan Menjadi Independen,


bantuan modal. terdominasi.
Profit tinggi karena Tidak mandiri.
telah teruji. Kreativitas tidak
Standarisasi mutu. berkembang.

Mendapatkan Rentan terhadap


perubahan franchisor.
bantuan manajemen.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
PENYEBAB KEGAGALAN FRANCHISING

Kegagalan Franchisor Kegagalan Franchise

•Uji coba yang tidak •Franchise yang puas


memadai. dengan dirinya sendiri
•Penyeleksian franchise •Franchise yang penakut
secara sembrono. •Franchise yang tidak
•Pembuatan struktur yang mengikuti sistem
buruk. •Franchise yang
•Franchise kekurangan modal berharap terlalu banyak

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
MULTI LEVEL MARKETING
• Multi Level Marketing adalah suatu cara atau
metode yang dirancang oleh perusahaan untuk
menawarkan suatu produk dan menciptakan
hubungan yang saling menguntungkan, dengan
jalan melaksanakan penjualan secara langsung
kepada konsumen melalui suatu jaringan yang
dikembangkan oleh para distributor lepas.
• MLM disebut juga dengan network marketing, yang
intinya adalah membentuk jaringan bisnis atau
pemasaran dan membagi-bagi keuntungan
bersama. Perusahaan yang menggunakan strategi
MLM akan mendistribusikan produk-produknya
melalui sebuah jaringan yang terdiri dari para
pelaku bisnis independent di seluruh dunia secara
bebas (Valentine, 2003).

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MLM

Kelebihan Kekurangan
• Memperkecil resiko kerugian • Faktor distributor.
financial. • Faktor Produk.
• Biaya promosi relatif rendah. • Dukungan infrastruktur.
• Investasi relatif rendah. • Sikap Masyarakat.
• Mekanisme kerja sederhana. • Keberatan membayar uang
• Harga produk relatif terjangkau. pangkal.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
CARA KERJA MLM
• Pertama-tama Anda akan disponsori oleh seorang
distributor perusahaan MLM.
• Membayar uang pangkal/pendaftaran.
• Menandatangani perjanjian atau kontrak.
• Melaksanakan aktivitas penjualan produk.
• Mengembangkan jaringan

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
ECOPRENEUR
Ecopreneur adalah wirausaha yang peduli dengan masalah
lingkungan atau kelestarian lingkungan Dengan demikian dalam
menjalankan kegiatannya, mereka juga selalu memperhatikan daya
dukung lingkungan dan berusaha meminimisasikan dampak
kegiatannya terhadap lingkungan

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
KONSEP ECOPRENEURSHIP
• David Kainhart mengungkapkan bahwa terdapat tiga konsep
ecopreneurship, yaitu : Eco-Innovation, Eco-Opportunities, dan Eco-
Commitment. Pengertian dari ketiga aspek ecopreneurship tersebut
adalah sebagai berikut, eco-innovation adalah tindakan yang
berkontribusi terhadap reduksi beban lingkungan, eco-opportunities
adalah kemampuan untuk memanfaatkan atau mengeksploitasi
kegagalan pasar yang dikarenakan aspek lingkungan, dan eco-
commitment adalah kesediaan untuk berkerja keras dan memberikan
tenaga serta waktu untuk perkerjaan atau aktivitas yang ramah
terhadap lingkungan.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
TECHNOPRENEURSHIP
• Technopreneurship adalah kewirausahaan sederhana dalam konteks teknologi
intensif. Proses penggabungan teknologi dan bakat dan keterampilan
kewirausahaan.Technopreneur adalah orang yang menghancurkan tatanan
ekonomi yang ada dengan memperkenalkan produk maupun jasa baru, dengan
menciptakan bentuk – bentuk baru organisasi dan dengan memanfaatkan bahan
baku yang baru. Seseorang yang melakukan resiko yang memiliki kemungkinan
keuntungan membedakan diri melalui kemampuan mereka untuk mengumpulkan
dan mengelola pengetahuan, serta kemampuan mereka untuk sumber daya
dikerahkan untuk mencapai usaha tertentu atau tujuan social.
• Teknologi merupakan cara atau metode untuk mengolah sesuatu agar terjadi
efisiensi biaya dan waktu, sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih
berkualitas.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
KARAKTER TECHNOPRENEUR
• Karakteristik dari seorang technopreneur. Spirit dan karakter seorang
technopreneur dibentuk oleh 3 (tiga) komponen utama pembentuk, yaitu:
• Intrapersonal
• Interpersonal
• Extrapersonal.
• Interpersonal dan interpersonal adalah merupakan komponen soft skill, sedangkan
extrapersonal adalah mengintegrasikan kedua soft skill tersebut menjadi berguna di
dalam lapangan
• Dua komponen utama yang harus dimiliki Technopreneur adalah Teknologi dan
Enterpreneur.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
CREATIVEPRENEUR
• Creativepreneur adalah karakter orang kreatif yang biasanya adalah seniman,
ilmuan dan karakter entrepreneur dimiliki oleh orang yang sangat cerdas, penuh
dengan ide-ide yang luar biasa, namun memiliki mental seorang enterpreneur yang
tangguh dengan naluri bisnis yang terasah.
• Seorang creativepreneur harus memiliki dasar :
Kemampuan berfikir kreatif, Keahlian dalam cross fungsitional, Motivasi internal dan
eksternal, Tindakan seorang enterpreneur, Risk Taker, Agent of Change.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
DIGITAL PRENEUR

Digital preneur adalah sosok kreatif yang cepat membaca trend di bidang teknologi

informasi dan komunikasi. Mereka cepat menyambar peluang yang tak bisa dilihat

pengusaha konvensional.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
SOCIAL PRENEUR
• Social entrepreneur adalah orang-orang yang berupaya
menciptakan perubahan positif atas persoalan yang menimpa
masyarakat; masalah pendidikan, masalah kesehatan, atau masalah
ekonomi. Menariknya, kewirausahaan sosial belakangan terbukti kian
mampu menyelesaikan berbagai macam persoalan tersebut di atas.
• masyarakat social entrepreneur adalah mereka yang berjuang
merajut hidup demi dan atas nama kemaslahatan sosial. Mereka
berikhtiar membentangkan serangkaian tindakan untuk membantu
penciptaan masyarakat sosial yang makmur dan bermartabat.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
SOCIAL PRENEUR
• Social Entrepreneurship tersusun atas dasar 3 aspek: Voluntary Sector bersifat suka
rela,Public Sector menyangkut kepentingan publik bersama, Private Sector adalah
unsur pribadi atau individual yang bersangkutan, bisa termasuk unsur kepentingan
profit.
• Tantangan Kewirausahaan Sosial
bagi social entrepreneur keuntungan yang didapat (sebagian atau seluruhnya)
diinvestasikan kembali untuk pemberdayaan "masyarakat berisiko".
• Terdapat tiga bagian dalam membahas social enterpreneurship :
Social service provider, Social aktivsm, Social enterpreneur.

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA
TERIMA KASIH

PUSAT STUDI & INKUBATOR KEWIRAUSAHAAN


UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai