PARU ANDREAS, S.H., M.H.

BUPATI NGADA
►► DAFTAR ISI
 SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT (STPM)
SANTA URSULA.
 TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI.
 TANTANGAN DUNIA KERJA DI ERA DIGITALISASI.
 MEMBANGUN NGADA BERBASIS KEARIFAN LOKAL;
“TANTE NELA PARIS UNTUK TUKA, TUKU, TEKA”.
 MEMBANGUN KEUNGGULAN : SDM, EKONOMI, TATA
KELOLA PEMERINTAHAN & INFRASTRUKTUR YANG
UNGGUL.
 PERAN DUNIA PENDIDIKAN DALAM MELAHIRKAN
GENERASI YANG MEMILIKI DAN MENGHAYATI NILAI-NILAI
KEPEMIMPINAN YANG BERINTEGRITAS.
 MEMBANGUN RELASI DAN PERTEMANAN YANG LUAS.
 SEKILAS HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN NGADA
DALAM KURUN WAKTU 2021 – 2023.
►►SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT (STPM) ST. URSULA

VISI STPM SANTA URSULA MISI STPMASYARAKAT (STPM) SANTA URSULA ▶▶

▼▼ 1. MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN YANG
PROFESSIONAL DAN BERKARAKTER SERVIAM DI BIDANG
“MENJADI PERGURUAN
PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN SOSIAL SESUAI
TINGGI YANG UNGGUL DENGAN KEBUTUHAN PEMBANGUNAN DAERAH
SECARA NASIONAL, 2. MELAKSANAKAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI DI BIDANG
BERKARAKTER SERVIAM PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN SOSIAL YANG
DALAM MEMBANGUN DAERAH MENDUKUNG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PADA TAHUN 2026.” 3. MELAKSANAKAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
DENGAN MENERAPKAN ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI YANG DIBUTUHKAN DALAM PEM-BANGUNAN
DAERAH.
4. MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI SERVIAM
5. MENGEMBANGKAN TATAKELOLA DAN SUMBERDAYA
YANG MEMADAI
6. MENJALIN KERJASAMA DENGAN BERBAGAI PIHAK DI
DAALAM DAN LUAR NEGERI
►► TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
TIDAK TERLEPAS DARI TUJUAN PENDIDIKAN
TINGGI DIMANA PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN BERTUJUAN UNTUK :
▶▶ MENGEMBANGKAN POTENSI MAHASISWA
AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN
DAN BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG
MAHA ESA DAN BERAKHLAK MULIA, SEHAT,
BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI,
TERAMPIL, KOMPETEN, DAN BERBUDAYA
UNTUK KEPENTINGAN BANGSA.
►► TANTANGAN DUNIA KERJA DI ERA DIGITALISASI
SAAT INI, KITA TELAH BERADA PADA PERUBAHAN INDUSTRI KE-4
YANG DITANDAI DENGAN REVOLUSI DIGITAL DIMANA SEGALA
BENTUK AKTIVITAS DAPAT TERHUBUNG SECARA DIGITAL YANG
MENCAKUP BERBAGAI JENIS TEKNOLOGI, MULAI DARI
KECERDASAN BUATAN HINGGA ROBOTIK CANGGIH YANG DIYAKINI
MAMPU MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS.
►► RESPON PEMERINTAH INDONESIA
MERESPON PERUBAHAN INDUSTRI KE-4 TERSEBUT,  SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL
MAKA PEMERINTAH INDONESIA TELAH MENDESAIN MENJADI KUNCI SUKSES UNTUK
10 (SEPULUH) INISIATIF NASIONAL YANG BERSIFAT MEMBAWA DAERAH DAN INDONESIA
LINTAS SEKTORAL UNTUK MEMPERCEPAT PADA PELAKSANAAN INDUSTRI KE-4.
PERKEMBANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR DI
INDONESIA YAITU :  DALAM DUNIA PENDIDIKAN,
1. PERBAIKAN ALUR ALIRAN BARANG DAN PEMERINTAH TELAH BERUPAYA UNTUK
MATERIAL; MELAKUKAN PENYELARASAN
2. DESAIN ULANG ZONA INDUSTRI; KURIKULUM PENDIDIKAN YANG SESUAI
DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI MASA
3. MENGAKOMODASI STANDAR-STANDAR
MENDATANG, BEKERJASAMA DENGAN
KEBERLANJUTAN;
PELAKU INDUSTRI DAN PEMERINTAH
4. MEMBERDAYAKAN UMKM; NEGARA LAIN UNTUK MENINGKATKAN
5. MEMBANGUN INFRASTRUKTUR DIGITAL KUALITAS SEKOLAH KEJURUAN, DAN
NASIONAL; MEMPERBAIKI PROGRAM MOBILITAS
6. MENARIK MINAT INVESTASI ASING; TENAGA KERJA GLOBAL UNTUK
7. PENINGKATAN KUALITAS SDM; MEMANFAATKAN KETERSEDIAAN SDM
8. PEMBANGUNAN EKOSISTEM INOVASI; DALAM MEMPERCEPAT TRANSFER
9. INSENTIF UNTUK INVESTASI TEKNOLOGI; SERTA KEMAMPUAN.
10. HARMONISASI ATURAN DAN KEBIJAKAN.
 VISI KABUPATEN NGADA
TANTE NELA MASYARAKAT
2021 – 2026
PARIS NGADA UNGGUL
“TERWUJUDNYA
MASYARAKAT NGADA YANG
UNGGUL, MANDIRI DAN TUKA
BERBUDAYA BERBASIS TUKU
PERTANIAN DAN
PARIWISATA BERWAWASAN TEKA
LINGKUNGAN”.

BASIS PERTANIAN DAN

PARIWISATA BERWAWASAN UNGGUL
UNGGUL
UNGGUL UNGGUL TATA
LINGKUNGAN SARANA &
SDM EKONOMI KELOLA
PRASARANA
PEMERINTAH
PETANI UNGGUL
 AGRIBISNIS HULU USAHA TANI AGRIBISNIS HILIR
(up stream – off farm (on-farm agribusiness) (down stream-off farm agribusiness)
agribusiness)
 Pupuk  Pupuk  Pasca panen
 Bibit  Bibit  Pengemasan
 Alat dan mesin  Alat dan mesin  Penyimpanan
 Pestisida  Pestisida  Pengolahan produk
 Obat-obatan  Obat-obatan  Distribusi
 Sarana produksi lain  Sarana produksi lain  Pemasaran
 Eceran

▲▲▲ ▲▲▲ ▲▲▲

KELEMBAGAAN DAN KEGIATAN PENUNJANG
(supporting institution and activities)
Bank, R&D, asuransi, pendidikan, penyuluhan, latihan, konsultasi,
kebijakan pemerintah, dan lain-lain
▶▶TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN KITA

 PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN YANG TERBATAS

 PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PETANI DALAM

MENGELOLA HASIL USAHA MASIH TERBATAS.

 KELEMBAGAAN PETANI BELUM KUAT.

 KEMAMPUAN MENGAKSES PASAR MASIH TERBATAS

TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN KITA
 HAL PENTING DARI KEBERHASILAN PERTANIAN YANG MAJU, MANDIRI
DAN MODERN YANG BERAKHIR PADA TERWUJUDNYA KETAHANAN
PANGAN, KEMANDIRIAN PANGAN DAN KEDAULATAN PANGAN ADALAH
TERLETAK PADA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PELAKU
PEMBANGUNAN PERTANIAN.

 SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL ADALAH YANG MEMILIKI

INTEGRITAS, MEMILIKI PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, MANDIRI DAN
BERDAYA SAING.

 SUMBER DAYA MANUSIA YANG UNGGUL DIBIDANG PERTANIAN DAPAT

MENCIPTAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN MAJU, DENGAN
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS, SEHINGGA PETANI MENJADI
SEJAHTERA.
▶▶ PENGEMBANGAN METODE PERTANIAN BERORIENTASI AGRIBISNIS.
MELALUI METODE INI, PARA PETANI DIAJAK UNTUK MENERAPKAN
SISTEM PERTANIAN PRESISI YANG MELIPUTI :
a. PENYIAPAN BENIH
b. PENGOLAHAN LAHAN
c. MENGATUR SISTEM PENGAIRAN
d. CARA TANAM
e. PEMUPUKAN YANG TEPAT
f. PENGGUNAAN PESTISIDA YANG BIJAKSANA (DALAM AMBANG
BATAS)
g. TEKNIK PANEN
h. MEMBENTUK BADAN USAHA MILIK PETANI
i. TENAGA PENYULUH PERTANIAN
“Apabila Tuka, Tuku dan Teka
terwujud,
maka masyarakat Ngada
diharapkan sudah tercukupi;
kebutuhan fisiologinya
(physiological needs),
kebutuhan akan keamanan
(safety needs),
kebutuhan akan memiliki dan
kasih sayang (social needs),
kebutuhan akan penghargaan
(esteem needs), dan
kebutuhan akan aktualisasi diri
(self-actualization)”.
►► MEMBANGUN SDM UNGGUL
INDIKATOR
BIDANG
KECERDASAN KEBERHASILAN
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
 KECERDASAN OTAK (IQ)  PENDIDIKAN
Membentuk Pribadi yang Bernalar, Waras, dan  PERPUSTAKAAN
Logis  KETENAGA-
KERJAAN  INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA (IPM)
 KECERDASAN SPIRITUAL (SQ)  USIA HARAPAN HIDUP
Membentuk Pribadi yang Beriman, Bermoral dan  HARAPAN LAMA
Taqwa SEKOLAH
 KEROHANIAN  RATA-RATA LAMA
 KECERDASAN SOSIAL/EMOSIONAL (EQ)  KEBUDAYAAN SEKOLAH
Membentuk Pribadi yang Beretika, Santun,  PENGELUARAN RIIL
Berbudi Luhur/Berbudaya, Berjiwa Besar, Jujur, PERKAPITA
Setia Kawan, Tekun, Rajin dan Disiplin  PREVALENSI STUNTING
 KECERDASAN FISIK  KESEHATAN
Membentuk Pribadi yang Memiliki Kesehatan Fisik.  OLAHRAGA
►► MEMBANGUN EKONOMI UNGGUL
INDIKATOR
BIDANG
ASPEK KETAHANAN PANGAN KEBERHASILAN
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
 ASPEK KETERSEDIAN PANGAN MENUNJUKKAN
BAHWA PRODUKSI PANGAN MENCUKUPI,
STOK/CADANGAN PANGAN DITINGKAT BULOG,
PEDAGANG DAN PETANI MENCUKUPI. PERTANIAN,
PETERNAKAN,
 ASPEK KETERJANGKAUAN PANGAN MENUNJUKAN
PERIKANAN,
BAHWA; DISTRIBUSI PANGAN CUKUP LANCAR,
PARIWISATA,
STABILISASI PASOKAN DAN HARGA CUKUP
PERINDUSTRIAN
TERKENDALI, SYSTEM LOGISTIC DITERAPKAN CUKUP  INDEKS KETAHANAN
DAN
BAIK, DAYA BELI MASYARAKAT CUKUP BAIK, DAN PANGAN
PERDAGANGAN,
AKSES MASYARAKAT TERHADAP PASAR TERJANGKAU.
KOPERASI &
 ASPEK PEMANFAATAN PANGAN MENUNJUKKAN UMKM,
BAHWA; TERDAPAT PERBAIKAN POLA KONSUMSI LINGKUNGAN
DITENGAH MASYARAKAT, ADANYA HIDUP, PUPR
PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DENGAN
MEMANFAATKAN PANGAN LOKAL, PERBAIKAN GIZI,
DAN ADANYA KEAMANAN DAN MUTU PANGAN.
►► MEMBANGUN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG UNGGUL
►MEMBANGUN INFRASTRUKTUR (PRASARANA & SARANA) YANG UNGGUL
INFRASTRUKTUR EKONOMI DAN SOSIAL
(PERATURAN PRESIDEN NOMOR 38 TAHUN 2015)
1. INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI 10. INFRASTRUKTUR KONSERVASI ENERGI
2. INFRASTRUKTUR JALAN 11. INFRASTRUKTUR FASILITAS PERKOTAAN
3. INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR DAN IRIGASI 12. INFRASTRUKTUR FASILITAS PENDIDIKAN
4. INFRASTRUKTUR AIR MINUM 13. INFRASTRUKTUR FASILITAS SARANA DAN PRASARANA
OLAHRAGA, SERTA KESENIAN
5. INFRASTRUKTUR SISTEM PENGOLAAN AIR LIMBAH 14. INFRASTRUKTUR KAWASAN
TERPUSAT
6. INFRASTRUKTUR SISTEM PENGOLAAN AIR LIMBAH 15. INFRASTRUKTUR PARIWISATA
SETEMPAT
7. INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 16. INFRASTRUKTUR KESEHATAN
8. INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN 17. INFRASTRUKTUR LEMBAGA PEMASYARAKATAN; DAN
9. INFRASTRUKTUR MINYAK DAN GAS BUMI, DAN ENERGI 18. INFRASTRUKTUR PERUMAHAN RAKYAT
TERBARUKAN
P I
E N
T
M E
I G
M R
P I
I T
A
N S
 AKAN MEMILIKI RELASI DAN PERTEMANAN YANG LUAS.
 MEMILIKI CITRA DIRI YANG POSITIF.
 MENJADI PRIBADI YANG LAYAK DIPERCAYA.
 MEMILIKI KEPEDULIAN YANG TINGGI TERHADAP SESAMA
ATAU PEKA PADA HAL-HAL KECIL DAN SEDERHANA.
 SENANTIASA MELAHIRKAN INOVASI.
SENIN, 9 MEI 2022, TEPAT PUKUL 10.00 WIB, DI KANTOR MENTERI KOORDINATOR
BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI REPUBLIK INDONESIA, GEDUNG BPPT 1
LANTAI 3, JALAN M.H. THAMRIN NOMOR 8, JAKARTA.
KUNJUNGAN KERJA PRESIDEN RI DAN IBU NEGARA
KE KABUPATEN NGADA PADA RABU, 01 JUNI 2022.
 MENYAMPAIKAN USULAN
PENGEMBANGAN BAMBU NGADA DAN PEMBANGUNAN RSUD DI LATE
 HARI RABU, TANGGAL 13 JULI 2022, PUKUL 11.00 WIB.
PERTEMUAN DENGAN MENTERI KESEHATAN RI, BAPAK IR.
BUDI GUNADI SADIKIN, CHFC, CLU., YANG DIDAMPING DRG.
ARIANTI ANAJAYA SELAKU DIRJEN TENAGA KESEHATAN,
DRG. MURTI UTAMI SELAKU PLT. DIRJEN PELAYANAN
KESEHATAN, RONALDUS MUJUR SELAKU STAF KHUSUS
MENTERI BIDANG TKP, DAN AZHAR JAYA SELAKU SES DITJEN
YANKES, BERTEMPAT DI RUANG RAPAT MENTERI KESEHATAN
RI, JALAN HR RASUNA SAID BLOK X5 KAV 4-9 JAKARTA.
 PERTEMUAN DENGAN WAKIL MENTERI KESEHATAN RI
DOKTER DANTE SAKSONO HARBUWONO
PADA TANGGAL 25 OKTOBER 2022 DI KANTOR KEMENKES JAKARTA
 PERTEMUAN DENGAN DIRJEN PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN
PRODUKTIVITAS (BINALAVOTAS) KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
TANGGAL 20 FEBRUARI 2023
BERTEMPAT DI HOTEL SUTAN JAKARTA
PADA MINGGU, 11 SEPTEMBER 2022, DR.
MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO,
M.SC., PH.D. SELAKU MENTERI PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (PUPR)
REPUBLIK INDONESIA MENGUNJUNGI
KABUPATEN NGADA DENGAN TITIK
KUNJUNGAN DI KAMPUS BAMBU
TURETOGO RATOGESA.

“Tujuan dari kunjungan kerja Menteri PUPR ke

Kabupaten Ngada ini adalah dalam rangka
menindaklanjuti Kunjungan Kerja Presiden RI
pada tanggal 1 Juni 2022 dimana
Bapak Presiden RI
memberikan dukungan terhadap
pengembangan bambu Ngada.”
PERTEMUAN DENGAN MENTERI PUPR RI TANGGAL 24 OKTOBER 2022
BERTEMPAT DI KANTOR KEMENTERIAN PUPR JAKARTA
 INDEKS KETAHAHAN PANGAN
KABUPATEN NGADA
2019 – 2020 – 2021 – 2022 - 2023
KETAHANAN PANGAN MERUPAKAN SUATU KONDISI
TERPENUHINYA PANGAN MULAI DARI LEVEL NEGARA SAMPAI
DENGAN PERORANGAN, YANG TERCERMIN DARI TERSEDIANYA
PANGAN YANG CUKUP, BAIK JUMLAH MAUPUN MUTUNYA, AMAN,
BERAGAM, BERGIZI, MERATA, DAN TERJANGKAU SERTA TIDAK
BERTENTANGAN DENGAN AGAMA, KEYAKINAN, DAN BUDAYA
MASYARAKAT, UNTUK DAPAT HIDUP SEHAT, AKTIF, DAN PRODUKTIF
SECARA BERKELANJUTAN.
 | PERINGKAT DAN INDEKS KETAHANAN PANGAN (IKP) KABUPATEN/KOTA
BERDASARKAN LAPORAN STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2019, 2020, 2021, 2022, 2023

PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL – KEMENTERIAN PERTANIAN RI

IKP
TAHUN URUTAN
(SKORE NILAI : 0 – 100)
2019 78,24 URUTAN KE-148 DARI 416 KABUPATEN DI INDONESIA
2020 80,24 URUTAN KE-125 DARI 416 KABUPATEN DI INDONESIA
 URUTAN KE-136 DARI 416 KABUPATEN DI INDONESIA
2021 79,87  URUTAN PERTAMA DARI 22 KABUPATEN/KOTA DI
PROVINSI NTT
 URUTAN KE-174 DARI 416 KABUPATEN DI INDONESIA
2022 78,00  URUTAN PERTAMA DARI 22 KABUPATEN/KOTA DI
PROVINSI NTT
 URUTAN KE-125 DARI 416 KABUPATEN DI INDONESIA
2023 81,74  URUTAN PERTAMA DARI 22 KABUPATEN/KOTA DI
PROVINSI NTT
 | PERINGKAT DAN INDEKS KETAHANAN PANGAN (IKP)
KABUPATEN/KOTA

KONDISI INI MENGGAMBARKAN :

 ASPEK KETERSEDIAN PANGAN MENUNJUKKAN BAHWA PRODUKSI PANGAN
MENCUKUPI, STOK/CADANGAN PANGAN DITINGKAT BULOG, PEDAGANG DAN
PETANI MENCUKUPI.
 ASPEK KETERJANGKAUAN PANGAN MENUNJUKAN BAHWA; DISTRIBUSI
PANGAN CUKUP LANCAR, STABILISASI PASOKAN DAN HARGA CUKUP
TERKENDALI, SYSTEM LOGISTIC DITERAPKAN CUKUP BAIK, DAYA BELI
MASYARAKAT CUKUP BAIK, DAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP PASAR
TERJANGKAU.
 ASPEK PEMANFAATAN PANGAN MENUNJUKKAN BAHWA; TERDAPAT PERBAIKAN
POLA KONSUMSI DITENGAH MASYARAKAT, ADANYA PENGANEKARAGAMAN
KONSUMSI DENGAN MEMANFAATKAN PANGAN LOKAL, PERBAIKAN GIZI, DAN
ADANYA KEAMANAN DAN MUTU PANGAN.
 | 9 INDIKATOR SEBAGAI DASAR PENENTUAN INDEKS KETAHANAN PANGAN
Rasio Konsumsi Normatif
1
Per Kapita Terhadap 9 Angka Harapan Hidup
Produksi Bersih Pada Saat Lahir

Persentase Penduduk
2
Yang Hidup Dibawah
Garis Kemiskinan
3 Persentase Rumah Tangga
Dengan Proporsi
Pengeluaran Untuk Pangan
Lebih Dari 65 Persen
Terhadap Total Pengeluaran
Persentase Balita
Dengan Tinggi Badan Di
8
Bawah Standar
(Stunting)
INDEKS KETAHANAN PANGAN
Rasio Jumlah Penduduk
7 Per Tenaga Kesehatan
Terhadap Tingkat
Kepadatan Penduduk

5 6
4 Persentase Rumah
Tangga Tanpa Akses Rata-rata Lama Persentase Rumah
Listrik Sekolah Perempuan Tangga Tanpa Akses Ke
Diatas 15 Tahun Air Bersih