Anda di halaman 1dari 11

Industri 5.

0
Kelompok 6
Kelas : 9.2
INDUSTRI SEBELUM 5.0
Industri 4.0 identik dengan industri konsumsi massal (ma
ss consumption), menggunakan kolaborasi media roboti
k dengan kecerdasan buatan dan internet of things (IoT),
bertujuan untuk menekan biaya produksi secara total ka
rena barang yang diproduksi dalam jumlah massal juga h
abis terkonsumsi karena tepat dengan keinginan pelangg
an.
Industri 4.0 berkembang berlandaskan pada perkemban
gan industri sebelumnya, yakni industri 3.0 yang berfoku
s pada penggunaan media robotik pada aspek produksi
dengan tujuan produksi massal (mass production) saja.
INDUSTRI SEBELUM 5.0
Penggunaan kolaborasi dengan media robotik pada ke dua era indust
ri ini ditujukan untuk menciptakan proses yang lean. Dengan penggun
aan media robotik, diharapkan mampu menciptakan proses kerja yan
g efisien dan meminimalkan biaya kegagalan yang mungkin timbul se
hingga dapat menekan keseluruhan biaya produksi secara optimal.
Selain itu, pendorong utama kolaborasi dengan media robotik dilanda
skan oleh keinginan untuk menghilangkan risiko operasional pada obj
ek pekerja (manusia). Media Robotik atau proses yang diautomasi be
rtujuan menghilangkan pekerjaan yang berulang dan membosankan,
mencegah pekerja berhadapan dengan pekerjaan yang berbahaya, da
n meminimalkan “pekerjaan kotor” yang dilakukan oleh pekerja terdi
dik (dikenal dengan eliminasi Three D’s” – dull, dangerous dan dirty jo
bs”).
INDUSTRI SEBELUM 5.0
Perubahan yang terjadi pada masa industri 3.0 – 4.0 t
entu saja diprakarsai oleh karakteristik pasar dan pel
anggannya. Pada era itu (tahun 1960s hingga saat ini)
pola konsumsi pasar lebih mengarah kepada pengelu
aran yang ekonomis. Hal ini menjadi pemicu para pe
main industri untuk memikirkan cara-cara menguran
gi biaya-biaya yang ada diperusahaan. Salah satu cara
yang paling efektif adalah menggunakan mesin-mesi
n robotik untuk menstandarisasi proses produksi dala
m jumlah massal, meminimalkan risiko kegagalan, da
n meminimalkan biaya human error.
INDUSTRI 5.0
Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa ada kecenderungan pada
60 persen milenial untuk melakukan pembelian yang mendukung mer
eka dalam berekspresi. Technology International (Neurosensum) dala
m hasil riset mereka yang bertajuk “Memahami Tren Konsumen Masa
Kini”, yakni riset tentang pola konsumsi generasi milenial di Indoensi
a, mengungkap bahwa pengeluaran di kategori rekreasi telah mening
kat 40 persen (1,4 kali) dalam dua tahun terakhir. Ini menunjukkan b
ahwa milenial menggap penting pengalaman dan lebih berani bereks
perimen.
Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakteristik pasar
di tahun yang akan datang adalah golongan pasar yang mendambaka
n produk dan jasa yang spesifik, unik, serta adjustable (personalisasi)
terhadap masing-masing keinginan pelanggan yang membutuhkan pe
ngakuan dan harga diri tinggi.
INDUSTRI 5.0
Keinginan untuk personalisasi massal ini membentuk pen
dorong psikologis dan budaya di balik Industri 5.0 yang me
libatkan penggunaan teknologi yang dipersonalisasi denga
n sentuhan manusia untuk meningkatkan nilai tambah da
n eksperimen yang berbeda pada setiap output-nya.
Output di Industri 5.0, hasil dari memberdayakan teknolo
gi dan sentuhan unik manusia untuk mewujudkan dorong
an dasar pasar di masa yang akan datang untuk mengeksp
resikan diri mereka, bahkan mereka berkenan membayar
harga premium untuk medapatkan produk atau jasa yang
terpersonalisasi tersebut.
INDUSTRI 5.0
Society 5.0 adalah revolusi industri yang dirumuskan oleh Perdana Mente
ri Jepang Shinzo Abe pada bulan Maret 2017 di pameran CeBIT, Hannover
, Jerman untuk menangani segala permasalahan yang terjadi di Jepang da
n baru diresmikan pada 21 Januari 2019. Dimana pada saat itu Jepang se
dang mengalami sebuah tantangan berkurangnya populasi yang membua
t penduduk/pekerja usia produktif berkurang, sehingga Jepang berusaha
memperbaiki kondisi tersebut dengan menerapkan Society 5.0.
Society 5.0 sendiri menjadi sebuah “solusi” dari Revolusi Industri 4.0, dim
ana banyak masyarakat beranggapan bahwa Industri 4.0 akan mengguna
kan mesin-mesin berteknologi canggih yang akan menekan jumlah pekerj
aan yang dilakukan oleh tenaga manusia. Society 5.0 ini diharapkan dapat
menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi canggih dapat m
engurangi adanya kesenjangan antara manusia dengan masalah ekonomi
ke depannya.
PERBEDAAN INDUSTRI 4.0 & 5.0
Perbandingan dari kedua konsep ini yaitu pada industri 4.0, masyarakat
mencari, mengutip, dan menganalisis dta atau informasi dengan mengak
ses layanan cloud melalui internet.
Sedangkan, pada Society 5.0 sejumlah besar informasi dari sensor di rua
ng fisik terakumulasi di dunia maya dan dianalisis oleh kecerdasan buata
n, dan hasilnya diumpan kembali ke manusia dalam ruang fisik dalam be
rbagai bentuk.
Dampak dari revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 membuat kesempatan
baru untuk Indonesia. Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartant
o, revolusi industri 4.0 justru memberi kesempatan bagi Indonesia untuk
berinovasi.
Revolusi yang fokus pada pengembangan ekonomi digital dinilai mengun
tungkan bagi Indonesia. Pengembangan ekonomi digital adalah pasar da
n bakat, dan Indonesia memiliki keduanya.
PERKEMBANGAN INDUSTRI
• Industri 1.0(1784) dimana produk industrial mulai dipr
oduksi dengan air dan uap.
• Industri 2.0(1870) dimana massa produksi sudah mulai
ditanggung oleh kekuatan electrical.
• Industri 3.0(1969) dimana pengolahan sudah menggun
akan teknologi komputer dan elektronik yang otomatis.
• Industri 4.0(hari ini) dimana industri menggunakan cyb
er systems dan networks.
• Industri 5.0(masa depan.) diharapkan sudah bisa mem
ebuat koperasi antara mesin dan manusia.
PENGARUH INDUSTRI 5.0 PADA
KARIR
Industri 5.0 menggunakan teknologi dalam banyak ke
giatan. Pada masa depan, semua orang akan bergant
ung pada teknologi. Banyak pekerjaan seperti pelaya
n rumah tangga akan digantikan dengan robot yang d
ikendalikan manusia. Suatu perusahaan besar juga ak
an merekrut lebih sedikit pekerja karena dapat diban
tu dengan robot. Pekerjaan manusia akan sangat terb
antu dengan berbagai macam teknologi yang sudah
maju nantinya.
PENGARUH INDUSTRI 5.0 PADA
KARIR
• Valerie = Dampak industri 5.0 pada karir saya (berdasarkan test pradita, buk
an cita cita saya)adalah periklanan akan menggunakan teknologi.
• Selina = Bisnis dan manajemen akan dilakukan dengan bantuan teknologi. K
ita bisa memanajemen segala sesuatu lebih mudah dengan bantuan teknol
ogi. Akan tetapi, lapangan kerja akan jadi lebih sedikit karena adanya bantu
an teknologi
• Arta = Bisnis dan manajemen akan dilakukan dengan bantuan teknologi. Kit
a bisa memanajemen segala sesuatu lebih mudah dengan bantuan teknolo
gi. Akan tetapi, lapangan kerja akan jadi lebih sedikit karena adanya bantua
n teknologi. Menurut saya, karir saya udh cukup baik kok.
• Richie = Bisnis akan sangat terbantu dengan penggunaan teknologi di kehid
upan sehari-hari. Bisnis seperti berjualan akan terbantu dengan bisa menju
al barang secara online. Promosi barang atau jasa yang berkaitan dengan bi
snis juga bisa dilakukan dengan iklan di sosial media. Bisnis berjualan alat te
knologi seperti handphone juga akan berkembang pesat.

Anda mungkin juga menyukai