A. Latar Belakang
Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada
hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam rangka membangun peradaban bangsa. Sejalan dengan
paradigma baru di era globalisasi yaitu Tekno-Ekonomi (Techno-
Economy Paradigma), teknologi menjadi faktor yang memberikan
kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas hidup suatu bangsa.
Implikasi paradigma ini adalah terjadinya proses transisi
perekonomian dunia yang semula berbasiskan pada sumber daya
(Resource Based Economy) menjadi perekonomian yang berbasiskan
pengetahuan (Knowledge Based Economy/KBE). Pada KBE, kekuatan
bangsa diukur dari kemampuan iptek sebagai faktor primer ekonomi
menggantikan modal, lahan dan energi untuk peningkatan daya saing.
Pembangunan iptek merupakan sumber terbentuknya iklim
inovasi yang menjadi landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumberdaya
manusia (SDM), yang pada gilirannya dapat menjadi sumber
pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Selain itu iptek menentukan
tingkat efektivitas dan efisiensi proses transformasi sumberdaya
menjadi sumberdaya baru yang lebih bernilai. Dengan demikian
peningkatan kemampuan iptek sangat diperlukan untuk meningkatkan
standar kehidupan bangsa dan negara, serta kemandirian dan daya
saing bangsa Indonesia di mata dunia.
Kontribusi lembaga Litbang terhadap pertumbuhan ekonomi
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat masih relatif kecil. Hal ini
terlihat dari rendahnya daya saing Indonesia ditingkat dunia yang
disebabkan antara lain oleh rendahnya kualitas lembaga Litbang.
Sebagian besar lembaga Litbang yang ada pada saat ini lebih banyak
berorientasi pada supply push.
Tidak banyak lembaga Litbang yang mau memahami
kebutuhan dari pengguna teknologi, yang berakibat sebagian besar
hasil-hasil Litbang tidak menghilir ke pengguna teknologi. Indeks daya
saing Indonesia menurut Global Competitiveness Index ( GCI ) yang
dimuat dalam The Global Competitiveness Report 2014-2015 yang
diterbitkan oleh World Economic Forum pada 18 Januari 2016
menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat 34 dari 144.
Inovasi dapat berkaitan dengan penambahan atas sesuatu
yang telah ada, memunculkan unsur yang sama sekali baru atau
melakukan perubahan cara berpikir yang radikal dan revolusioner.
Kemampuan inovasi teknologi dari masyarakat umum terbukti telah
dapat menghasilkan berbagai produk industri/rekayasa yang cukup
potensial, yang sangat berguna bagi kehidupan masyarakat; namun
dalam persaingan global saat ini, produk-produk tersebut masih kalah
bersaing dengan produk-produk luar. Oleh karena itu masyarakat perlu
dipacu agar secara nyata dapat lebih kreatif dan inovatif, sehingga
bermakna bagi pembangunan ekonomi nasional.
D. Sasaran
1. Pemerintah, diharapkan untuk mengetahui teknologi tepat guna dan
inovasi iptek yang ada di jawa Tengah;
2. Akademisi, untuk mengetahui dan mengukur teknologi tepat guna
yang diinginkan masyarakat dan peran yang telah dilakukan dari
Perguruan Tinggi;
3. Pengusaha, diharapkan mampu mengembangkan teknologi yang ada
untuk pengembangan usahanya sehingga mempunyai nilai jual, ramah
lingkungan, mudah pemakaian, mampu mengembangkan bahan
sumber daya lokal, mudah perawatannya;
4. Masyarakat, mampu menerapkan dan berinovasi dalam pemakaian
teknologi tepat guna dan inovasi yang diciptakan oleh Perguruan
Tinggi dan yang telah dibuat oleh Pengusaha/Industri.
E. Lokasi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah dan
luar daerah.
F. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mulai bulan Januari s.d Desember
2018 (terlampir).
G. Keluaran
Terlaksananya Pelatihan HKI; Pendaftaran paten, merek; Event Pameran
Produk Inovasi dan Penyertaan Pameran; Pertemuan Forum Jarlit ;
Diseminasi hasil kelitbangan; Kelitbangan masyarakat; Tersusunnya
Perda Inovasi dan hasil survei kepuasan.
H. Anggaran
Sumber pembiayaan dari APBD Provinsi Jawa Tengah pada Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Perangkat Daerah (DPA-PD) UPP IPTEKIN
BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp. 2.424.200.000,- (Dua milyar empat ratus dua puluh empat juta dua
ratus ribu rupiah).
I. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan Diseminasi Hasil Kelitbangan disusun
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan, diharapkan dapat bermanfaat
bagi Akademik, Bisnis, Goverment dan Comunity, dalam rangka
peningkatan kesejahteraan, daya saing bangsa, membudayakan iptek,
menumbuhkembangkan teknologi dan inovasi iptek.
Semarang, Januari 2018
KEPALA UPP IPTEKIN BAPPEDA
PROVINSI JAWA TENGAH
KELITBANGAN RAPERDA
NO. URAIAN BELANJA HKI PPI JARLIT DISEMINASI JUMLAH
MASYARAKAT INOVASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Honor Pelaksana kegiatan 31.350.000 31.350.000
2 Upah Tenaga kerja 9.000.000 9.000.000
3 Uang harian Peserta keg 15.000.000 7.500.000 15.000.000 15.000.000 20.000.000 72.500.000
16 Belanja Makanan dan Minuman 17.000.000 12.050.000 16.000.000 16.000.000 24.000.000 28.000.000 113.050.000
17 Perjlan Dinas Dalam Daerah 39.547.000 48.237.000 29.330.000 21.372.000 47.382.000 64.138.000 250.006.000
18 Perjlan Dinas Luar Daerah 60.900.000 24.360.000 17.240.000 19.770.000 29.950.000 101.500.000 253.720.000
Bulan
Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des
1. Persiapan kegiatan
3. Fasilitasi Jarlitbangnov
4. Penyelenggaraan Pameran
Produk Inovasi (PPI)
5. Diseminasi hasil litbang
6. Fasilitasi kelitbangan
masyarakat
7. Penyempurnaan Raperda
Inovasi
8. Konsultasi dan koordinasi
9. Penyusunan Laporan
kegiatan