Anda di halaman 1dari 11

“TUGAS HUKUM ANTI KORUPSI DAN

KEJAHATAN KORPORASI”

DISUSUN OLEH : Steven Stanley Tohres [223309040002]

PRODI : Magister Hukum

PEMBIMBING : Dr. Djaniko M.H. Girsang.,S.H.,M.Hum

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

MEDAN

2022
Modul 7

Tipe 1

1. Ketentuan terkait dengan Pengembalian Aset Hasil Korupsi terdapat pada


A. Undang Undang No 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak Pidana Korupsi
B. Undang Undang No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang Undang No 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
C. Undang Undang No 31 Tahun 1999 jo Undang Undang No 20 Tahun 2001
D. Kitab Undang Undang Hukum Pidana ( KUHP )

Jawaban: C. Undang Undang No 31 Tahun 1999 jo Undang Undang No 20 Tahun 2001

2. Dari hasil studi Laboratorium Ilmu Ekonomi UGM menyebutkan bahwa perbandingan
kerugian negara yang ditimbulkan oleh tindak pidana korupsi dengan pengembalian aset
kerugian negara pada kurun waktu 15 tahun terakhir adalah
A. Seluruh kerugian negara dapat dikembalikan
B. Sebagian besar kerugian negara dapat dikembalikan
C. Separoh dari kerugian negara dapat dikembalikan
D. Hanya sebagian kecil kerugian negara dapat dikembalikan

Jawaban: D. Hanya sebagian kecil kerugian negara dapat dikembalikan

3. Dalam kaitannya dengan pengembalian aset hasil tindak pidana korupsi, berkembang teori
hukum pidana yang mendasarkan lebih pentingnya pengembalian aset serta kerugian
negara dibandingkan pemidanaan, konsep ini disebuh sebagai
A. Restorative Justice
B. Retributive Justice
C. Retroactive system
D. Affirmative system

Jawaban: A. Restorative Justice


4. Pengembalian aset negara hasil dari tindak pidana korupsi dapat dilakukan melalui
berbaagai instrument meliputi
A. Instrumen Pidana dan Perdata
B. Instrumen Pidana dan Tata Usaha Negara
C. Instrumen Pidana dan Peradilan Militer
D. Instrumen Negara dan Peradilan Agama

Jawaban : C. Instrumen Pidana dan Peradilan Militer

5. Pengembalian aset negara hasil dari tindak pidana korupsi dapat dipandang sebagai upaya
menghilangkan atau merampas aset yang dikuasai oleh pelaku tindak pidana sehingga
mereka kehilangan sumber daya untuk melakukan kejahatan lainnya, upaya tersebut
merupakan sebuah upaya
A. Repressive
B. Afirmatif
C. Preventif
D. Kuratif

Jawaban: D. Kuratif
Tipe 2

1. Perhatian dunia Internasional terhadap kepentingan bersama untuk memberantas tindak


pidana korupsi telah di akomodasi oleh PBB yang dituangkan dalam
A. Treaty on the Elimination of Crimes Agains Curruption
B. United Nations Convention Against Corruption
C. Convention on Laundering, Search, Seizure and Confiscation of the proceeds from
Crime
D. Mutual Legal Assistance

Jawaban: B. United Nations Convention Against Corruption

2. Secara umum dalam praktek Internasional untuk memulihkan hasil dan Instrumentalitas
tindak kejahatan dapat dilakukan melalui
A. Repatriasi aset ( Aset Repatriation )
B. Perampasan aset non conviction based crime ( Non Conviction )
C. Pemulihan aset ( Aset Recovery )
D. Pemusnahan aset ( Aset Disposal )

Jawaban: B. Perampasan aset non conviction based crime ( Non Conviction )

3. Dalam praktek International pemulihan aset hasil kejahatan atau tindak pidana korupsi
dapat dilakukan sebelum putusan pidana memiliki kekuatan hukum tetap.Hal ini dilakukan
melalui upaya
A. Perampasan aset secara in personam
B. Perampasan aset secara quo
C. Perampasan aset secara in rem
D. Perampasan aset secara conviction

Jawaban: C. Perampasan aset secara in rem


4. Mutual Legal Assistance ( MLA ) sangat diperlukan untuk proses pengembalian aset hasil
tindak pidana korupsi, MLA pada umunya dapat dilakukan dalam proses mencakup,
Kecuali
A. Penyidikan
B. Penuntutan
C. Pengadilan
D. Pemaksaan

Jawaban: D. Pemaksaan

5. Indonesia menganut prinsip progresif dalam implementasi Mutual Legal Assistance (MLA)
yang ditunjukkan oleh,
A. MLA harus didahului oleh perjanjian bilateral “bilateral / multirateraltreaty”
B. MLA hanya mengikat terhadap penandatangan “ treaty “
C. MLA dapat dilakukan berdasar asas reprositas dan hubungan baik
D. MLA dilakukan secara selektif

Jawaban: C. MLA dapat dilakukan berdasar asas reprositas dan hubungan baik
Modul 8

Tipe 1

1. Pemerintahan yang bebas dari korupsi tidak hanya muncul dari suatu sistem pemerintahan
dan politik yang bersih dari korupsi namun jaga sebagai akibat dari
A. Tekanan dunia internasional
B. Masyarakat yang taat hukum
C. Sejarah perjuangan suatu bangsa
D. Tingkat pendidikan masyarakat yang tinggi

Jawaban : B. Masyarakat yang taat hukum

2. Upaya pemberantasan korupsi tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah namun
juga masyarakat ikut berperan serta aktif dalam melakukan pencegahan meliputi
A. Menghubungi pimpinan kementrian / lembaga adanya tindak pidana korupsi
B. Menyebarluaskan informasi adanya dugaan tindak pidana korupsi
C. Mencari, memperoleh dan memberi informasi adanya dugaan tindak pidana korupsi
D. Mengucilkan mereka yang diduga melakukan tindakan pidana korupsi

Jawaban: C. Mencari, memperoleh dan memberi informasi adanya dugaan tindak


pidana korupsi

3. Dalam melakukan pelaporan adanya tindak pidana korupsi, masyarakat mendapatkan hak
antara lain kecuali
A. Memperoleh jawaban dari penegak hukum
B. Menolak memberikan informasi yang diperlukan untuk pemeriksaan lebih lanjut
C. Memperoleh perlindungan hukum
D. Memperoleh penghargaan

Jawaban: D. Memperoleh penghargaan


4. Peran serta masyarakat untuk ikut melakukan pemberantasan korupsi antara lain pelapor
mendapatkan jaminan dan dilindungi oleh hukum antara lain
A. Perlindungan terhadap kepastian mendapatkan pekerjaan
B. Perlindungan atas kerahasiaan identitas, isi informasi, saran maupun pendapat
C. Perlindungan terhadap pencemaran nama baik
D. Perlindungan terhadap perbuatan tidak menyenangkan

Jawaban: B. Perlindungan atas kerahasiaan identitas, isi informasi, saran maupun


pendapat

5. Penghargaan terhadap masyarakat yang berperan serta dalam pencegahan korupsi dapat
berupa
A. Remisi apabila pelapor sedang menjalani hukuman
B. Premi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
C. Kenaikan pangkat atau jabatan
D. Kenaikan gaji bagi Aparatur Sipil Negara

Jawaban: B. Premi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan


Tipe 2

1. Pencegahan Kejahatan Korupsi harus dilakukan seiring dengan tujuan dari sistem peradilan
pidana secara menyeluruh yang meliputi
A. Memulihkan keadaan korban kejahatan
B. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat
C. Memberikan aspek jera terhadap pelaku kejahatan
D. Mengembalikan keuangan negara

Jawaban: D. Mengembalikan keuangan negara

2. Upaya penanggulangan kejahatan non-penal dalam pemberantasan Korupsi merupakan


tindakan pencegahan, sehingga fokus utamanya adalah
A. Perubahan mental aparat penegak hukum
B. Faktor kondusif sosial baik langsung maupun tidak langsung
C. Pendidikan kesadaran hukum masyarakat
D. Kesadaran berdemokrasi

Jawaban: B. Faktor kondusif sosial baik langsung maupun tidak langsung

3. Hukum pidana memiliki keterbatasan dalam menangani kejahatan tindak pidana korupsi
mengingat latar belakang korupsi sangat komplek, hal ini dikarenakan Hukum Pidana
kecuali
A. Lebih menekankan pada “ remedium” yang mengandung sifat kontradiktif
B. Bersifat individual / personal tidak bersifat structural / fungsional
C. Hanya mengatur pokok pokoknya saja
D. Bersifat pengobatan simptomatik bukan kausatif

Jawaban: D. Bersifat pengobatan simptomatik bukan kausatif


4. Dari berbagai studi terkait fungsi hukum pidana sebagai alat kontrol sosial,menunjukkan,
kecuali
A. Hukum Pidana tidak memiliki pengaruh dengan tingkat kejahatan
B. Hukum Pidana sebagai instrument yang efektif mencegah kejahatan
C. Tidak ada hubungan yang logis antara kejahatan dan lamanya pidana
D. Waktu pemidanaan tidak berpengaruh terhadap penghukuman kembali
(reconviction)

Jawaban: A. Hukum Pidana tidak memiliki pengaruh dengan tingkat kejahatan

5. Pendidikan sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini, faktor
eksternal yang dapat dipergunakan untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi antara
lain
A. Kedisiplinan
B. Keberanian
C. Kemandirian
D. Keterbukaan

Jawaban: A. Kedisiplinan
Modul 9

Tipe 1

1. Indonesia telah meratifikasi UNCAC pada tahun 2006, berdasarkan


A. Undang-Undang No. 7 Tahun 2005
B. Undang-Undang No. 7 Tahun 2006
C. Undang-Undang No. 7 Tahun 2007
D. Undang-Undang No. 7 Tahun 2008

Jawaban : B. Undang-Undang No. 7 Tahun 2006

2. Konvensi pemberantasan suap bagi pejabat public asing dalam transaksi bisnis
internasional yang dilaksanakan pada tahun
A. 1995
B. 1996
C. 1997
D. 1998

Jawaban : C. 1997

3. Strategi yang diterapkan dalam Pasal 52 UNCAC adalah strategi yang bersifat prevensi
agar tidak terjadi proses pencucian uang yang melibatkan system keuangan disuatu
negara. Strategi yang diterapkan Pasal 52 UNCAC adalah strategi
A. Know your patner
B. Regulasi ketat pasar modal
C. Pembatasan transaksi keuangan asing
D. Know your customer

Jawaban : D. Know your customer


4. Asas atau prinsip bantuan timbal balik dalam masalah pidana diatur dalam ketentuan
A. Undang-Undang No.31 Tahun 1999
B. Undang-Undang No.1 Tahun 2006
C. SAR statue
D. Undang-Undang No.7 Tahun 2006

Jawaban : B. Undang-Undang No.1 Tahun 2006

5. Beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia telah menandatangani sebuah perjanjian


multilateral, tepatnya pada 29 November 2004. Perjanjian yang ditandatangani Di
Kuala Lumpur Malaysia, berisi tentang
A. Mutual Legal Assistance
B. Mutual Legal Consultant
C. Mutual Legal Internasional
D. Mutual Legal Nations

Jawaban : A. Mutual Legal Assistance

Anda mungkin juga menyukai