lainnya, maka penegakan hukum yang korupsi harus ditempuh dengan pendekatan
merupakan bagian integral dari kebijakan secara integral (komprehensif), baik preventif,
maknanya di dalam upaya pemberantasan reduce crime and victimization. We urge that
tindak pidana korupsi. such strategies address the root causes and
Bertitik tolak dari pandangan yang risk factors of crime and victimization and
demikian itu, tulisan sederhana dan sangat that they be further developed and
singkat ini akan berusaha mengulas tentang implemented at the local, national and
berbagai ide/ konsepsi mengenai integral international levels, taking into account,
RechtsVinding Online
inter alia, the Guidelines for the Prevention Menyangkut penanggulangan tindak
of Crime). pidana korupsi melalui upaya pencegahan,
Menurut berbagai Konvensi PBB, dalam konferensi ketiga PBB di Doha tanggal
strategi yang sangat mendasar (the basic 9 s/d 13 Nopember 2009 yang lalu dari 4
strategy) dalam penanggulangan kejahatan resolusi yang dihasilkan, ternyata masalah
mencakup 2 kata kunci (Arief, 2016: 2) : pencegahan masih mendapat perhatian
1. Penanggulangan Kausatif, yaitu yang serius dari peserta konferensi, hal itu
mengeliminir sebab-sebab dan kondisi terlihat dari 4 resolusi yang dihasilkan
yang menimbulkan terjadinya kejahatan. tersebut, masalah pencegahan ditempatkan
2. Pendekatan Integral (komprehensif), pada urutan kedua setelah kajian
yaitu menempuh upaya pencegahan mekanisme penanggulangan tindak pidana
kejahatan tidak secara simplistik dan korupsi, dapat dilihat dari urut-urutan
fragmentair, tetapi dari berbagai resolusi sebagai berikut:
pendekatan/ kebijakan sosial (aspek 1. Resolusi Mekanisme Pengkajian (UN
sosial, budaya, ekonomi, politik, Resolution CAC/COSP/2009/L.9)
pendidikan, agama, moral dsb). 2. Resolusi Tindakan Pencegahan (UN
Salah satu statement Kongres PBB Resolution CAC/COSP/2009/L.7/Rev.2)
terkait pendekatan integral ini, terlihat 3. Resolusi Pengembalian aset (UN
antara lain dalam Deklarasi Wina Kongres Resolution CAC/COSP/2009/L.8/Rev.1)
PBB ke-10 (2000): "Comprehensive crime 4. Resolusi Bantuan Teknis (UN Resolution
prevention strategies at the international, CAC/COSP/2009/L.3/Rev.1)
national, regional and local levels must Resolusi Tindakan Pencegahan
address the root causes and risk factors mengamanatkan pembentukan interim open
related to crime and victimization through ended working on prevention (kelompok
social, economic, health, educational and kerja tidak tetap mengenai pencegahan)
justice policies" (Dokumen A/CONF.187/15, yang mempunyai tugas mengembangkan
10th UN Congress Report, Prevention of Crime dan mengakumulasi pengetahuan tentang
and The Treatmenf of Offenders, 2000). pemberantasan korupsi, memfasilitasi
pertukaran informasi, pengumpulan,
RechtsVinding Online
*
Penulis adalah Analis Penuntutan (Calon Jaksa) pada Cabang Kejaksaan Negeri Tojo Una-una di Wakai