Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Kampus Baru Padhang-Phadang Universitas Sulawesi Barat,
Email: fikes@ unsulbar.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


MATA KULIAH : PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
PRODI : ADMINISTRASI KESEHATAN (S1)
DOSEN : NURGADIMA ACHMAD DJALALUDDIN, SKM., M.KES
SEMESTER : II (DUA)

NAMA MAHASISWA :
NIM :
KELAS :

SOAL
1. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Komisi Pemberantasan Korupsi
berasaskan pada :
a. Independen c. Meningkatkan daya guna
b. Keterbukaan d. Pengaruh kekuasaan manapun

2. Dugaan aliran sejumlah uang dari berbagai fee proyek di Pemkab Lampung Utara
yang disetorkan dan dikumpulkan oleh pihak yang terkait dengan perkara ini.
Kasus tersebut merupakan contoh dari kasus :
a. Suap menyuap c. Gratifikasi
b. Perbuatan merugikan Negara d. Semua Benar

3. Suatu tindakan pemberian uang atau menerima uang atau hadiah yang dilakukan
oleh pejabat pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan kewajibannya, merupakan pengertian dari kasus :
a. Profosionalitas
b. Perbuatan merugikan Negara
c. Suap menyuap
d. Gratifikasi
4. Di dalam Undang-Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,Komisi
Pemberantasan Korupsi dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan
hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi yang tercantum
pada pasal:
a. Pasal 1 c. Pasal 3
b. Pasal 2 d. Pasal 4

5. Tindak Pidana Pencucian Uang saat ini diatur oleh:


a. KUHP c. UU TPPU
b. Penegak Hukum d. semua benar

6. Upaya pencegahan dan pemberantasan pencucian uang di Indonesia dimulai pada:


a. tanggal 17 April 2002 c. tanggal 17 April 2005
b. tanggal 17 April 2003 d. tanggal 17 April 2006

7. Dalam melaksanakan tahap-tahap pencegahan tindak pidana dan dalam transaksi


terdapat salah satu transaksi yang mencurigakan seperti yang terdapat dalam
Pasal:
a. Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang No. 8 Tahun 2010
b. Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang No. 8 Tahun 2010
c. Pasal 3 ayat (5) Undang-Undang No. 8 Tahun 2010
d. Pasal 4 ayat (5) Undang-Undang No. 8 Tahun 2010

8. Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai tugas:


a. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi
b. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi
c. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintaham negara
d. Semua Benar

9. “Barangsiapa dengan sengaja menghalangi, mempersulit, secara langsung tidak


langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan dimuka Pengadilan terhadap
terdakwa maupun para saksi dalam perkara korupsi diancam dengan hukuman
penjara selama-lamanya 12 tahun dan/atau denda setinggi-tingginya 5 (lima)juta
rupiah”, merupakan bunyi dari
a. Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang No. 8 Tahun 2010
b. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 Persayaratan tugas
c. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 Persayaratan tugas
d. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Komisi Pemberantasan Anti Korupsi

10.Sifat selalu merasa kurang, moral lemah, penghasilan kurang mencukupi,


kebutuhan hidup yang mendesak, Gaya Hidup Konsumsif, Malas dan tidak mau
bekerja merupakan Faktor penyebab korupsi dari aspek :
a. Individual c. Internal
b. Eksternal d. Organisasi
11.Teori korupsi menurut Jack Bologne Gone Theory menyebutkan bahwa faktor
penyebab korupsi kecuali :
a. Keserakahan c. Keterbukaan
b. Kesempatan d. Kebutuhan

12.Faktor yang diduga sebaga faktor utama korupsi, yaitu:


a. Faktor Ekonomi c. Faktor Politik
b. Faktor Organisasi d Faktor Hukum

13.Sistem Akuntabilitas di Instansi Pemerintah Kurang Memadai merupakan salah


satu penyebab korupsi dari segi
a. Faktor Ekonomi c. Faktor Politik
b. Faktor Organisasi d. Faktor Hukum

14. Adanya dorongan dan memperoleh kepuasan yang ditimbulkan oleh tindakan
korupsi. Dalam hal ini pelaku merasa mendapatkan kekuatan dan kenyamanan
tersendiri ketika berhasil melakukannya. Pada tahap selanjutnya korupsi menjadi
gaya hidup kebiasaan dan budaya yang dianggap lumrah oleh pelakunya
merupakan penertian dari motivasi
a. Intelektual c. Intrinsik
b. Individual d. Ekstrinsik

15.Faktor politik seringkali menjadi salah satu penyebab dan motivasi terjadinya
korupsi. Berikut ini adalah beberapa faktor politik yang dapat memicu terjadinya
korupsi, kecuali
a. Kurangnya regulasi dan hukum yang efektif
b. Sistem politik yang korup
c. Kekuasaan politik yang berlebihan
d. Kontrolpolitik yang kuat

16. Motivasi yang mendorong terjadi Korupsi, yaitu :


a. Sifat serakah/tamak/rakus manusia
b. Gaya hidup konsumtif
c. Moral yang lemah
d. Semua Benar

17. Organisasi yang memberi andil terjadinya korupsi, karena membuka peluang atau
kesempatan, yaitu aspek dari factor
a. Social
b. Eksternal
c. Politik
d. Hukum

18.Salah satu jual beli suara yang umum adalah "serangan fajar". Ini adalah istilah
yang digunakan untuk praktik bagi-bagi uang oleh kader partai kepada warga di
pagi hari sebelum pencoblosan. Tindakan ini dilakukan untuk mempengaruhi
keputusan warga dalam memilih. Ini merupajan cuntoh kasus dari segi
a. Faktor Ekonomi c. Faktor Politik
b. Faktor Organisasi d. Faktor Hukum

19.Aspek-aspek penyebab terjadinya korupsi dari sudut pandang organisasi meliputi:


a. Kurang adanya teladan dari pimpinan, kecuali
b. Tidak adanya kultur organisasi yang benar Transaksional
c. Sistem akuntabilitas di instansi pemerintah kurang memadai
d. Kurangnya regulasi dan hukum yang efektif

20. Seorang pengusaha yang telah melakukan korupsi sedang dalam keadaan
terancam korupsinya akan terungkap. Pengusaha tersebut kemudian melakukan
penekanan terhadap orang yang baru berkecimpung dalam dunia bisnis agar mau
bekerjasama dengan perusahaannya. Di Indonesia, korupsi ekstortif pernah terjadi
dalam kasus korupsi jaksa Urip Tri Gunawan. Urip terbukti memeras mantan
Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Glenn Yusuf, dalam kasus
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Urip terbukti menerima uang terkait
jabatannya sebagai anggota tim jaksa penyeldik perkara BLBI. Urip tertangkap
basah menerima suap senilai 660.000 dolar Amerika atau sekitar Rp 6 miliar pada
Maret 2008. Urip Tri Gunawan divonis hukuman 20 tahun penjara dan denda Rp
500 juta oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Ini adalah contoh
kasus dari Korupsi :
a. Ekstortif c. subversif
b. Nepotistik d. fraud

21. Tips mencegah terjadinya fraud, yaitu :


a. Tegas dalam menerapkan hukum
b. Melakukan evaluasi berkala
c. Mengadakan penyuluhan tentang fraud
d. Semua Benar

22. Konsep Integritas “Executive Brain Assesment”, yaitu :


a. Kejujuran, konsistensi dan keberanian
b. Ketulusan, keberanian dan kejujuran
c. Konsistensi, ketulusan dan kejujuran
d. Konsistensi keberanian dan kejujuran

23. Nilai-nilai integritas , yaitu :


a. Jujur, peduli dan disiplin
b. Tanggung jawab mandiri dan kerja keras
c. Adil berani dan sederhana
d. Semua benar
24.Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang dasar pembentukannya ditentukan dalam
Pasal, yaitu
a. Pasal 52 UndangUndang Nomor 30 Tahun 2002
b. Pasal 53 UndangUndang Nomor 30 Tahun 2002
c. Pasal 52 UndangUndang Nomor 30 Tahun 2003
d. Pasal 53 UndangUndang Nomor 30 Tahun 2003

25. Korupsi menunjuk pada merugikan keuanagan negara dan dapat mengancam
stabilitas nasional. Korupsi ini merupakan tantangan serius bagi pemerintah di
dalam dunia politik yang meruntuhkan demokrasi dan merusak tata kelola
pemerintah yang baik, yaitu korupsi :
a. Ekstortif c. subversif
b. Nepotistik d. fraud

Anda mungkin juga menyukai