Anda di halaman 1dari 12

JENIS & FUNGSI

PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

Muhammad Taufik Page


JENIS
Perbedaan Jenis dan Bentuk
Arti jenis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti: (1) yang mempunyai ciri (sifat, keturunan, dan sebagainya) yang
khusus; macam: (2) mutu.

Sedangkan arti kata bentuk berarti: 1 lengkung; lentur; 2 bangun; gambaran; 3 rupa; wujud; 4 sistem; susunan (pemerintahan,
perserikatan, dan sebagainya):; 5 wujud yang ditampilkan (tampak): ; 6 acuan atau susunan kalimat; 7 kata penggolong bagi
benda yang berkeluk (cincin, gelang, dan sebagainya).
“Bentuk lebih menekankan kepada wujud lahiriah, sedangkan jenis lebih kepada macam atau ragam dari
sesuatu yang mempunya sifatsifat yang sama. Terkait dengan berbagai macam peraturan perundang-
undangan seperti UUD, TAP MPR, UU dan sebagainya, maka lebih tepat memakai nomenklatur “jenis”
Peraturan Perundang-undangan. Sedangkan pengunaan nomenklatur ”bentuk” lahiriah (konverm), maka
menunjuk pada: Judul, Pembukaan, Konsideran, Batang Tubuh, Penutup dan Penjelasan.”
Fase Berlakunya Hukum di Indonesia
◦ Masa Hindia Belanda
◦ Masa Pendudukan Jepang
◦ Masa Kemerdekaan
◦ Masa berlakunya UUD Tahun 1945.
◦ KRIS TAHUN 1949
◦ UUDS TAHUN 1950
◦ DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
Dalam Lampiran II Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966, ditentukan bentuk peraturan dengan tata
urutan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Dasar.
2. Ketetapan MPR.
3. Undang-Undang/Perpu.
4. Peraturan Pemerintah.
5. Keputusan Presiden
6. Peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya seperti Peraturan Menteri, Instruksi Menteri, dan lain-lain.
Setelah runtuhnya Pemerintahan Orde Baru, MPR menetapkan TAP MPR No.III/MPR/2000
tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundangundangan sebagai pengganti
TAP MPRS No. XX/MPRS/1966. Jenis dan tata urutan (susunan) peraturan perundang-
undangan yang diatur dalam Pasal 2 TAP MPR No.III/MPR/2000 adalah:

1. UUD 1945;
2. Ketetapan (TAP) MPR;
3. Undang-Undang (UU);
4. PeraturanPemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu);
5. PeraturanPemerintah (PP);
6. KeputusanPresiden (Keppres); dan
7. Peraturan Daerah (Perda).
Dalam Pasal 7 ayat (1) UU N0.12 Tahun 2011 menyebutkan jenis dan hierarki Peraturan Perundang-
undangan terdiri atas:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
FUNGSI
Fungsi Peraturan Perundang-Undangan

“Terkait peraturan perundang-undangan maka fungsi peraturan perundang-undangan dapat diartikan

sebagai kegunaan peraturan perundang-undangan secara umum dan secara khusus sesuai dengan jenisnya.

Atau dapat dikatakan bahwa peraturan perundang-undangan adalah sebagai instrumen kebijakan (beleids

instrument), yang dikeluarkan oleh pejabat atau lembaga yang berwenang yang memiliki kegunaan atau

fungsi-fungsi tertentu”
Robert Baldwin dan martin cave, sebagaiman di kutip oleh Ismail Hasani dan Prof. DR. A.
Gani Abdullah, SH, mengemukakan bahwa peraturan perundang undangan memiliki
fungsi :
a. Mencegah monopoli atau ketimpangan kepemilikan sumber daya;
b. Mengurangi dampak negatif dari suatu aktivitas dan komunitas atau lingkunganya;
c. Membuka informasi bagi publik dan mendorong keseteraan antar kelompok (mendorong perubahan institusi, atau
affirmative action kepada kelompok marginal);
d. Mencegah kelangkaan sumber daya public dari eksploitasi jangka pendek;
e. Menjamin pemerataan kesempatan dan sumber daya serta keadilan sosial, perluasan akses dan redtribusi sumber daya,;dan
f. Memeperlancar koordinasi dan perencanaan dalam sektor ekonomi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai