Anda di halaman 1dari 10

Seminar Tugas Akhir

MODIFIKASI INKUBATOR BAYI DILENGKAPI KONTROL


SUHU INKUBATOR DAN MONITORING SUHU TUBUH

Novita Panca Wardani¹, Endro Yulianto² dan Abd. Kholiq³

ABSTRAK

Inkubator Bayi adalah salah satu alat kesehatan yang digunakan untuk merawat bayi prematur
agar suhu tubuhnya tetap terjaga. Prinsip kerja inkubator bayi dengan mengatur serta menstabilkan
suhu dalam ruangan inkubator agar sesuai dengan suhu yang dibutuhkan oleh bayi prematur.
Pembuatan modul ini menggunakan sistem digital dengan window komparator sebagai
pengendali dan ICL7107 sebagai pengolah data analog ke digital dengan tampilan seven segmen. Alat
ini terdapat tiga pengukuran, yaitu suhu ruang, suhu skin dan kelembaban. Prinsip kerja pengaturan
suhu adalah memberikan suhu ruang dengan setting 32°C, 33°C, 34°C, 35°C, 36°C, dan 37°C.
Sedangkan untuk suhu skin adalah mendeteksi suhu tubuh dengan setting antara 36°C dan 37°C.
Sensor yang digunakan untuk mendeteksi suhu adalah sensor LM35.
Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan nilai pengukuran yang tidak jauh berbeda dari alat
ukur. Sehingga dapat disimpulkan blok suhu inkubator bekerja dengan baik dengan error pengukuran
0.5°C.

Kata Kunci : Inkubator Bayi, Suhu, Skin

Pendahuluan sehingga dapat ditetapkan pemilihan suhu pada


Latar Belakang Masalah inkubator bayi. Suhu inkubator bayi yang
Inkubator bayi adalah sebuah alat direkomendasikan oleh (Buku Panduan
kesehatan di bidang life support yang digunakan manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk
untuk merawat bayi prematur atau BBLR (Berat Dokter, Bidan dan Perawat di Rumah sakit
Badan Lahir Rendah) yang lahir dengan berat tentang Maternal & Neonatal Health tahun tahun
kurang dari atau sama dengan 2500 gram. 2003) adalah 32°C-35°C.
Dimana alat ini berfungsi untuk menjaga
kehangatan dan kelembaban tubuh bayi. Prinsip
kerja inkubator bayi dengan mengatur serta
menstabilkan suhu dalam ruangan inkubator agar
sesuai dengan suhu yang dibutuhkan oleh bayi
prematur. Alat ini menggunakan pemanasan
elemen (heater) yang dikontrol oleh suatu
rangkaian kontrol suhu agar suhu tetap stabil.
Tabel 1.1 Suhu inkubator menurut umur dan berat
Heater akan bekerja pada saat sensor suhu
badan bayi
kurang dari setting suhu yang telah ditentukan,
dan sebaliknya apabila sensor suhu lebih besar Sumber : Buku Panduan manajemen Masalah Bayi
dari setting suhu, secara otomatis heater akan Baru Lahir untuk Dokter, Bidan dan
mati. Perawat di Rumah sakit tentang Maternal &
Pengaturan suhu yang cukup hangat pada Neonatal Health tahun tahun 2003
inkubator bayi sangat diperlukan untuk
mencegah hipotermi yang akan terjadi pada bayi Setting suhu inkubator bayi yang tercantum
prematur. Pengaturan suhu pada inkubator bayi dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik
dipengaruhi oleh berat badan bayi dan umur bayi Indonesia Nomor 118/Menkes/Sk/Iv/2014

1
Seminar Tugas Akhir

Tentang Kompedium Alat Kesehatan Adalah Dilengkapi Kontrol Suhu Inkubator Dan
30°C-37°C. Monitoring Suhu Tubuh”.

Tabel 1.2 Parameter inkubator bayi


Batasan Masalah
1) Kontrol suhu ruangan 32°C-37°C.
2) Resolusi suhu 1 angka dibelakang koma.
3) Menggunakan sensor suhu LM35.
4) Tampilan suhu pada 7segmen.
5) Menggunakan ICL 7107 sebagai pengubah
sinyal analog ke digital.
Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 118/menkes/sk/iv/2014 Rumusan Masalah
tentang kompedium alat kesehatan “Dapatkah dimodifikasi alat inkubator bayi
dilengkapi kontrol suhu inkubator dan
Pada kenyataannya, setting suhu inkubator bayi monitoring suhu tubuh?”.
yang telah dibuat oleh Nita Kusumas Devie
(2007) antara 32°C-36°C. Suhu ini tidak sesuai Tujuan Penelitian
dengan Buku Panduan manajemen Masalah Bayi Tujuan Umum
Baru Lahir untuk Dokter, Bidan dan Perawat di Dimodifikasinya alat inkubator bayi
Rumah sakit tentang Maternal & Neonatal Health dilengkapi kontrol suhu inkubator dan
tahun 2003 adalah 32°C-35°C dan Keputusan monitoring suhu tubuh.
Menteri Kesehatan RI yang menggunakan setting Tujuan Khusus
suhu 30°C-37°C. 1) Membuat rangkaian sensor suhu LM35 untuk
Alat inkubator bayi yang telah dibuat oleh inkubator.
Nita Kusumas Devie dan Lahmudin (2007) 2) Membuat rangkaian sensor suhu tubuh.
menggunakan rangkaian digital dengan batas 3) Membuat rangkaian ADC dengan ICL7107
suhu setting 32°C-36°C dan tampilan dalam sebagai pengubah sinyal analog ke digital.
7segmen. Selanjutnya alat inkubator bayi 4) Membuat tampilan suhu pada 7segmen.
dikembangkan oleh Erik Riskiono (2008) 5) Membuat rangkaian pengaman dengan
menggunakan rangkaian digital dan hanya thermostat.
memiliki tiga pemilihan suhu yaitu 32°C, 34°C
dan 36°C dalam tampilan 7segmen. Selanjutnya Manfaat Penelitian
alat inkubator bayi dikembangkan oleh Rendra Manfaat Teoritis
Willyantoro (2009) menggunakan rangkaian Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
digital dengan batas suhu setting 32°C-36°C di bidang life support, terutama pada
dalam tampilan 7segmen. Selanjutnya alat pengaplikasian, pengembangan dan
inkubator bayi dibuat lagi oleh Affan Kuniaputra penyempurnaan alat inkubator bayi.
(2010) menggunakan rangkaian digital dengan Manfaat praktis
batas suhu setting 32°C-36°C dalam tampilan Menambah wawasan mahasiswa teknik
7segmen. Dari kronologi diatas belum memenuhi elektromedik dalam dunia pembelajaran life
ketentuan yang berlaku di Buku Panduan suport khususnya alat inkubator bayi.
Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk
Dokter, Bidan dan Perawat di Rumah sakit
tentang Maternal & Neonatal Health tahun 2003
dan Keputusan Menteri Kesehatan RI.
Dari hasil indentifikasi diatas penulis akan
membuat “Modifikasi Inkubator Bayi

2
Seminar Tugas Akhir

Metodologi mengontrol driver relay sehingga buzzer akan


Rancangan Mekanik Inkubator Bayi berbunyi dan inkubator alarm akan menyala
sebagai tanda sensor suhu melebihi settting dan
elemen juga akan mati.

Monitoring Suhu Tubuh

Gambar 3.1 Rancangan Mekanik Inkubator Bayi Gambar 3.3 Diagram Blok Monitor Suhu Tubuh

Diagram Blok Sistem Sensor suhu mendeteksi suhu pada tubuh


Kontrol Suhu Inkubator bayi, dengan output tegangan pada sensor LM
35. Tegangan output pada sesnsor diolah oleh
ADC yang mengubah data analog menjadi digital
dan selanjutnya di tampilkan pada 7 segmen.
Hasil output pada sensor kulit juga sebagai
inputan window komparator yang berfungsi
sebagai pembanding tegangan outputan sensor
dengan tegangan referensi, apabila suhu badan di
bawah 36°C dan diatas 37°C memberikan output
tertentu untuk menggerakkan driver buzzer dan
menyalakan buzzer. Saklar OFF berfungsi untuk
mematikan buzzer.

Gambar 3.2 Diagram Blok Kontrol Suhu Inkubator Diagram Alir Proses
Monitoring Suhu Tubuh
Setting suhu inkubator antara 32°C-37°C
(Sesuai keadaan bayi). Output dari sensor suhu
dan setting suhu akan dibandingkan oleh
rangakain komparator. Jika setting suhu lebih
besar dari sensor suhu maka SSR akan bekerja
mengendalikan heater.
ADC akan mengubah data outputan pada
sensor suhu LM 35 dari data analog mejadi data
digital dan kemudian ditampilkan pada display 7
segment. Semakin panas elemen yang dihasilkan,
maka suhu yang ditampilkan akan semakin
tinggi. Karena LM35 berpengaruh oleh panas
dari elemen.
Gambar 3.4 Diagram Alir Monitoring Suhu Tubuh
Thermostat berfungsi untuk pengaman
apabila terjadi kegagalan pada rangkaian sensor
suhu dan komparator dari suhu yang berlebihan
yaitu suhu yang melebihi setting. Thermostat
3
Seminar Tugas Akhir

Sensor suhu mendeteksi suhu tubuh bayi, Perlakuan diukur


kemudian suhu tubuh bayi ditampilkan ke X -------------------------------- 0
7segmen. Ketika suhu tubuh bayi <36°C dan X = treatmen/perlakuan yg diberikan
>37°C maka buzzer akan menyala. Tetapi jika (variabel Independen)
suhu tubuh bayi diantara 36°C dan 37°C maka 0 = Observasi (variabel dependen)
sensor akan tetap mendeteksi suhu tubuh bayi Rumus-rumus
dan buzzer tidak menyala.
1) Rata-rata
Kontrol Suhu Inkubator Rata-rata adalah bilangan yang didapat
dari hasil pembagian jumlah data oleh
banyaknya data yang terkumpul.
Rumus : ( ) =
Dimana : = rata-rata
X1,.,Xn= nilai data
n = banyak data (1,2,3 … ,n)
2) Standart Deviasi
Standart Deviasi adalah suatu nilai yang
menunjukkan tingkat penyimpangan dari rata-
rata yang dihasilkan.
∑ ( )²
Rumus : ( )=
( )
Dimana : SD = standart deviasi
= rata-rata
X1,..,Xn = nilai data
n = banyak data (1,2,3..n )

3) Error (Kesalahan)
Error (kesalahan) adalah selisih antara
Gambar 3.5 Diagram Alir Kontrol Suhu Inkubator rata-rata terhadap masing-masing data.
( )
Rumus : %= × 100%
Setting Suhu inkubator 32°C, 33°C, 34°C,
35°C, 36°C dan 37°C. 7segmen menampilkan Dimana : Xn = rata-rata data kalibrator
suhu incubator. Heater ON bila suhu belum = rata-rata data modul
mencapai setting dan Heater OFF bila suhu telah
mencapai setting. 4) UA (Ketidakpastian)
Rumus ketidakpastian adalah
Jenis Penelitian Rumus : =

Jenis penelitian dan pembuatan modul ini Dimana : Ua = ketidakpastian
menggunakan metode pre experimental dengan SD = standart deviasi
jenis penelitian one group post test design yaitu n = banyaknya data
langsung memberikan perlakuan pada alat baby 5) U95
inkubator dengan menambahkan pengaturan
setting suhu kemudian langsung dilakukan U95 adalah hasil dari perkalian
pengukuran pada hasilnya. Disini tanpa ada ketidakpastian dengan 2,57 (sudah ketetapan).
kelompok control atau pembanding. Rumus : U95 = × 2,57

6) Perhitungan ADC (Display)


Rumus : Display = × 1000

4
Seminar Tugas Akhir

Urutan Kegiatan Hasil Pengukuran Suhu


1) Mencari kekurangan dari alat sebelumnya.
Pada Saat Suhu 32°C
2) Mempelajari teori - teori dan mencari
Tabel 4.3 Pengukuran suhu ruang saat suhu 32°C
referensi yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan dibahas. Display
T1(°C) T2 (°C) T3 (°C) T4 (°C)
(°C)
3) Penentuan judul. X1 32 32 32 31 32.2
4) Membuat blok diagram dan diagram alir X2 32.5 32 32 31 32.3
X3 32.5 32.5 32.5 31 32.4
untuk modul yang akan dibuat. X4 32.5 32.5 32.5 31.5 32.5
5) Menyusun proposal. X5 33 33 33 31.5 32.6
32.4 32.4 32.4 31.2 32.4
6) Merancang rangkaian mekanik dan Simpangan 0.4 0.4 0.4 0.8 0.4
rangkaian elektronik dalam bentuk modul- %Error 1.5 1.25 1.25 2.5 1.25
SD 0.37 0.41 0.41 0.42 0.15
modul. UA 0.16 0.18 0.18 0.18 0.06
7) Melakukan percobaan perblok rangkaian. U95 0.41 0.40 0.40 0.46 0.15
U95- 31.59 31.6 31.6 31.54 31.85
8) Menyatukan modul-modul membentuk U95+ 32.41 32.4 32.4 32.46 32.15
sistem modul.
Tabel 4.4 Pengukuran suhu tubuh saat suhu 32°C
9) Menguji fungsi sistem modul dan
Display (°C) Alat Ukur (°C)
melakukan pengukuran sesuai dengan yang
X1 31.6 32
dibutuhkan. X2 31.7 32
10) Memasang rangkaian pada box modul. X3 31.8 32
X4 31.9 32
11) Menguji dan melakukan kalibrasi. X5 32 32
12) Menyusun Laporan Karya Tulis Ilmiah X 31.8 32
Simpangan 0.2 0
(KTI). %Error 0.6 0
13) Seminar. SD 2.5 0
UA 1.1 0
U95 2.8 0
U95- 29.2 0
PENGAMBILAN DATA DAN PENGUJIAN
U95+ 34.8 0
Hasil Pengukuran Test Point Tabel 4.5 Perhitungan display saat suhu 32°C

Suhu Ruang Ref ADC Vin Sensor


Perhitungan
Display
ADC
Tabel 4.1 Test Point Suhu Ruang Ru(°C) Sk(°C) Ru(°C) Sk(°C) Ru(°C) Sk(°C) Ru(°C) Sk(°C)
0.968 0.979 0.336 0.345 34.7 35.2 32.2 31.6
Vin Logika 0.968 0.979 0.336 0.346 34.7 35.3 32.3 31.7
Suhu Vref
(Komparator) Komparator 0.968 0.979 0.337 0.345 34.9 35.2 32.4 31.8
32°C 0.347 0.327 0 0.968 0.979 0.338 0.346 34.9 35.3 32.5 31.9
33°C 0.354 0.344 0 0.968 0.979 0.339 0.345 35 35.2 32.6 32
34°C 0.360 0.350 0
35°C 0.362 0.353 0 Pada Saat Suhu 33°C
36°C 0.380 0.370 0 Tabel 4.6 Pengukuran suhu ruang saat suhu 33°C
37°C 0.390 0.380 0
Display
T1(°C) T2(°C) T3(°C) T4(°C)
Suhu Tubuh (°C)
X1 33.5 33.5 34 33 33
Tabel 4.2 Test Point Suhu Skin X2 33.5 33.5 34 33 33.1
X3 33.9 34 33.9 33.5 33.2
Vin Logika Win.Kom X4 33.9 34 33.9 33.5 33.2
Suhu Vref X5 33.9 34 33.9 34 33.2
(Sensor) 1 2
33.74 33.8 33.94 33.6 33.14
<36°C 0.362 0.381 0 <36°C Simpangan -0.74 -0.8 -0.94 -6 -0.14
>37°C 0.394 0.388 1 >37°C %Error -2.2 -2.5 -2.8 -1.8 -0.4
0.363- SD 0.2 0.27 0.17 0.47 0.08
Antara - 0 0 UA 0.08 0.12 0.07 0.21 0.03
0.393
U95 0.205 0.3 0.179 0.53 0.07
U95- 32.795 32.7 32.82 32.47 32.93
U95+ 33.205 33.3 33.17 33.53 33.07

5
Seminar Tugas Akhir

Tabel 4.7 Pengukuran suhu tubuh saat suhu 33°C Tabel 4.14 Hasil Perhitungan display saat suhu 35°C
Display (°C) Alat Ukur (°C) Perhitungan
Ref ADC Vin Sensor Display
X1 33.1 33 ADC
X2 33.2 33 Ru(° Sk(° Ru(° Sk(° Ru(° Sk(° Ru(° Sk(°
X3 33.4 33 C) C) C) C) C) C) C) C)
X4 33.4 33 0.97 0.37
0.966 0.364 37.6 3.81 35.1 34.0
X5 33.5 33 6 2
X 33.3 33 0.966 0.97 0.364 0.37 37.6 3.82 35.2
34.1
6 3
Simpangan -0.3 0
0.967 0.97 0.366 0.37 37.6 3.81 35.3
%Error 0.9 0 34.4
6 2
SD 0.16 0
0.967 0.97 0.366 0.37 37.6 3.80 35.4
UA 0.07 0 34.6
6 1
U95 0.17 0
0.966 0.97 0.365 0.37 37.6 3.81 35.4
U95- 32.83 0 34.6
6 2
U95+ 33.17 0

Tabel 4.8 Perhitungan display saat suhu 33°C


Perhitungan
Ref ADC Vin Sensor Display
ADC
Ru(° Sk(° Ru(° Sk(° Ru(° Sk(° Ru(° Sk(°
C) C) C) C) C) C) C) C)
0.968 0.979 0.344 0.350 35.5 35.7 33.1 33.1
0.968 0.979 0.344 0.351 35.5 35.8 33.1 33.2
0.968 0.979 0.345 0.353 35.6 36.1 33.1 33.4
0.968 0.979 0.345 0.353 35.6 36.1 33.1 33.4
0.968 0.979 0.345 0.354 35.6 36.2 33.1 33.5

4.1.1 Pada Saat Suhu 35°C


Tabel 4.12 Pengukuran suhu ruang saat suhu 35°C
T1(° T2 T3 T4 Displa
C) (°C) (°C) (°C) y (°C)
X1 35 35 35 34 35.1
X2 35 35 35 34 35.2
X3 35.5 35.5 35 34 35.3
X4 35.5 35.5 35.5 34.5 35.4
X5 36 36 35.5 34.5 35.4
35.4 35.4 35.2 34.2 35.28
Simpangan 0.4 0.4 0.2 0.8 0.28
%Error 1,14 1,14 0,57 2,28 0.8
SD 0.41 0.41 0.27 0.27 0.13
UA 0,18 0,18 0.12 0.12 0.05
U95 0.46 0.46 0.30 0.30 0.12
U95- 34.5 34.54 34.70 34.70 34.88
U95+ 35.4 35.46 35.30 35.30 35.12

Tabel 4.13 Pengukuran suhu tubuh saat suhu 35°C


Display (°C) Alat Ukur
(°C)
X1 35 34.5
X2 35 34.5
X3 35 34.5
X4 35.5 35
X5 35.5 35
X 35.2 34.7
Simpangan -0.2 0.3
%Error -0.5 0.8
SD 0.47 0.27
UA 0.21 0.12
U95 0.53 0.30
U95- 34.47 34.70
U95+ 35.53 35.30

6
Seminar Tugas Akhir

PEMBAHASAN
Blok Rangkaian
Rangkaian Kontrol Suhu Inkubator

V+5

TERMOSTAT
AC IN 220VAC
F1 RELAY DPDT
2 2

R39 R40 R41 R42 R43 R44


1
FUS E 3A
T 1
7
1K 1K 1K 1K 1K 1K 6
8
V5 5
R32 R33 R34 R35 R36 R37 3
D10

D11

2.4V D12

D13

D14

D15
100K 100K 100K 100K 100K 100K 4

K2
2.4V

2.4V

2.4V

2.4V

2.4V

V+5 V+5 V+5


1
2
3
4
5
6

3
R8
SOLID STATE RELAY 1
INPUT REFERENSI 22K R14
5
6
8

R10 R11 R IN
V+5 2 R 9 1K 220 220
+ 7

SNUBBER
3 LM311
R6 - U5 TP3R D2 TR IAC V5
1K TP2R 2 A V5
Q4 LED SMD V5
4
1

1
1 BD139
1 1 ZERO CROSSING L2 SW3
LM 35 V+5 TEST POINT 2 DETECTOR
2
3

1
U19 TEST POINT 3 Q5 PHOTO DETECTOR AND TRIGGERING PUSH OF F
BD139 4 HE ATER LS2
IN

2 R 4 100 R3 1M 1

22
O V5 LS3 BUZZ ER
G

ICL7107 C7 U 17 R 22 1K Q2

8
V+5 C6 C5 31 5 U20 220uF 5 3 SCR
V+

IN+ A1

1N4148
1uF/50V 10nF 30 4 D85 3
1

2
RST

VCC
IN- B1 R23
7 segmen dual

32 3 R13 10K C15 4 10K

1
R7 COM C1 2 6 3 Q1 100uF 2 Q3
1K U1 D1 8 THRES OUT BD139 1 BD139
34 E1 6 2 7
C4 33 CREF+ F1 7 TRIG DI SCH
100nF CREF- G1 V5 RELAY SPDT

GND

CV
R5 12
A2
D1

100K 11 D84
36 B2 10 NE 555 R25
REF+ C2 Monostabil

1N4148
35 9 R12 10K

5
REF- D2
2.4V

14 10K
R 2 47K 28 E2 13
29 BUFF F2 25 C14
27 A/Z G2 10nF
C3 470nF INT 23
A3 16
B3 24
C2 37 C3 15 R26 U 18

8
220nF TEST D3 18 1N4148 10K
E3 17

RST

VCC
40 F3 22 R27 100
R1 39 OSC1 G3 DI ODE 6 3
100K 38 OSC2 THRES OUT
OSC3 19 DI SPLAY 2 7
GND

AB4 20 TRI G DI SCH


V-

POL ASTABIL

GND

CV
C1 100pF SAFE TY SENSOR LED
26

21

V-5 ASTA BIL


SUHU NE555_0

5
RUANG C17
47uF

C16
10nF

Cara Kerja Kontrol Suhu Inkubator: thermostat berpidah pada posisi NO


Output sensor LM35 masuk pada input dan kontak relay AC berpindah pada NC
ADC 7107 yang kemudian dikonversi sehingga membuat heater terputus. Kontak
menjadi data digital dan ditampilkan pada relay2 terhubung pada NC, maka rangkaian
7segmen. safety aktif buzzer bunyi dan Led indikator
Output sensor masuk pada komparator menyala. Saklar (SW3) berfungsi untuk
PIN(-) dan kemudian akan dibandingkan mematikan buzzer, led indikator akan tetap
dengan Vref pada komparator PIN(+). Jika menyala selama kontak relay masih berada
tegangan Vref lebih besar dari pada Output pada posisi NO. Kontak thermostat akan
sensor, maka output komparator berlogika 1 kembali pada posisi NC menunggu kondisi
yang membuat transistor BD139 saturasi suhu turun.
sehingga input SSR terhubung kemudian
Heater aktif. Sebaliknya jika Vref lebih kecil
dari output sensor, maka komparator
berlogika 0, transistor BD139 tidak saturasi,
SSR tidak tersulut sehingga SSR dan heater
tidak bekerja.
Ketika thermostat mendeteksi suhu
melebihi batas (39°C), maka kontak

7
Seminar Tugas Akhir

Rangkaian Monitoring Suhu Tubuh

V+5

R45 R46
1K 1K V+5

D16

D17
R31 R38

1
100K 100K
SW1

2.4V

2.4V
U6

7
1
D 7 4002 SWITC H ON/OFF
TP2S 3
+
6

2
2 LM741
- TP3S
V+5 1

1
>37 1K
TEST POINT V-5 1 LS4

4
5
R20
1K TEST POINT BUZZER
D5

V+5 3M

2
3

LM 35 R19 100 R18 1M R29 2


IN

2 3 Q7
O BD139
G

U3 1

1
V+5 C9 ICL7107 10K
C8 10nF 31 5
1

V+
1uF /50V 30 IN+ A1 4 V+5
IN- B1

7 segmen dual
R21 32 3
1K COM C1 2
D1 8 U8

7
1
34 E1 6 D8 4002
C10 33 CREF+ F1 7 3
100nF CREF- G1 +
6
<36
D3

R17 12 2 LM741
100K A2 11
-
36 B2 10 1K
REF+ C2
2.4V

35 9 V-5

4
5
R16 47K REF- D2 14
28 E2 13
29 BUFF F2 25 D9
C11 27 A/Z G2
470nF INT 23 LED
A3 16
C12 B3 24
220nF 37 C3 15
TEST D3 18
E3 17
40 F3 22
39 OSC1 G3
R15 100K 38 OSC2
OSC3 19 DI SPLAY
GND

AB4 20
V-

POL
C13 10pF V-5
26

21

S KIN

Cara Kerja Monitaring Suhu Tubuh : tidak saturasi dan buzzer tidak aktif.
Output dari LM35 masuk pada input Saklar (SW1) berfungsi untuk ON/OFF
ADC 7107 yang kemudian dikonversi buzzer.
menjadi data digital dan ditampilkan pada
7segmen. Perhitungan Statistik
Output sensor masuk pada rangkaian Pada Saat Suhu 33°C
window komparator dan dibandingkan 1) Perhitungan Suhu Ruang
dengan 2 referensi, yaitu batas atas (>37°C) T1
∑ Xi 33.5 + 33.5 + 33.9 + 33.9 + 33.9
dan referensi batas bawah (<36°C). Apabila ( )=
n
=
5
= 33.74

output sensor lebih besar dari Vref batas atas Simpangan = 33 − 33.74 = −0.74

0.16
maka komparator batas atas mengeluarkan ( )= = √0.04 = 0.2
5−1
logika 1, transistor BD139 saturasi kemudian 0.2
( )=
= 0.08
2.23
buzzer aktif. Apabila output sensor kurang 33 − 33.73
= × 100% = −2.2%
33
dari Vref batas bawah maka komparator
95 = 0.08 × 2.57 = 0.205
batas bawah akan mengeluarkan logika 1, 95(+) = 33 +0.205 = 33.205
95(−) = 33 − 0.205 = 32.795
transistor BD139 saturasi kemudian buzzer
T2
aktif. ∑ Xi 33.5 + 33.5 + 34 + 34 + 34
( )= = = 33.8
Apa bila output sensor berada diantara n 5
Simpangan = 33 − 33.8 = −0.8
Vref batas atas dan Vref batas bawah, kedua
0.12
( )= = √0.03 = 0.17
komparator mengeluarkan logika 0 yang 5−1
0.27
membuat transistor BD139 ( )=
2.23
= 0.12

33 − 33.8
= × 100% = −2.5%
33
95 = 0.12 × 2.57 = 0.3
8
Seminar Tugas Akhir

95(+) = 33 +0.3 = 33.3 Khosim, M.Sholeh. 2003. Buku panduan Manajemen Masalah Bayi
Baru Lahir Untuk Dokter, Perawat, Bidan di Rumah Sakit.
95(−) = 33 − 0.3 = 32.7
Jakarta.
T3 Muhammad Aldrin. Rangkaian Monostable IC 555 | Rangkaian
∑ Xi
34 + 34 + 33.9 + 33.9 + 33.9 Time. Diakses : 21-5-2015. http://all-
( )= = = 33.94 thewin.blogspot.com/2011/07/rangkaian-monostable-ic-555-
n 5
rangkaian.html
Simpangan = 33 − 33.8 = −0.8

0.12 Koentjaraningrat, 2006. Metode-Metode Penelitian Masyarakat.


( )= = √0.03 = 0.17 Jakarta : Gramedia.
5−1
0.17 Mochtar, Rostam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta. Buku
( )= = 0.07 Kedokteran EGC.
2.23
33 − 33.94 Not Ordinary Idiot Weblog (2012). Prinsip Kerja Inkubator Bayi.
= × 100% = −2.8%
33 Diakses: Kamis, 2 Oktober 2014.
http://planetcopas.blogspot.com/2012/07/prinsip-kerja-
95 = 0.07 × 2.57 = 0.1799
inkubatorbayi.html
95(+) = 33 +0.1799 = 33.17
Tri Usman Haryanto (2013). ICL7107 As a Segmen Display Driver
95(−) = 33 − 0.1799 =32.82
Of Temperature Control. Diakses: Jum’at, 10 Oktober 2014.
T4 http://sukasukapaktri.blogspot.com/2013/01/icl7107-as-
seven-segment-display-driver.html
∑ Xi 31 + 31 + 31 + 31.5 + 31.5
( )= = = 31.2 TONK-Q inkubator (2014). Pengertian Thermostat dan Jenisnya.
n 5
Diakses: Kamis, 3 Oktober 2014.
Simpangan = 32 − 31.2 = 0.8 http://tonkq.blogspot.com/2014/02/pengertian termostat-dan-
jenisnya.html
0.72
( )= = √0.18 = 0.42
5−1 Winkjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
0.42
( )= = 0.18
2.23
32 − 31.2
= × 100% = 2.5 %
32
95 = 0.18 × 2.57 = 0.46
95(+) = 32 +0.46 = 32.46
95(−) = 32 − 0.46 =31.54

Display
∑ Xi 32.2 + 32.3 + 32.4 + 32.5 + 32.6
( )= = = 32.4
n 5
Simpangan = 32 − 32.4 = 0.4

0.1
( )= = √0.025 = 0.15
5−1
0.15
( )= = 0.06
2.23
32 − 32.4
= × 100% = 1.25 %
32
95 = 0.06 × 2.57 = 0.15
95(+) = 32 +0.15 = 32.15
95(−) = 32 − 0.15 =31.85

DAFTAR PUSTAKA

-----.Mengenal IC Timer 555. Diakses : 30-4-2015-


http://yosmedia.blogspot.com/2009/08/mengenal-ic-timer-
555.html 05 August 2009

Elektronika Dasar (2012). Display 7segmen. Diakses: Selasa, 7


Oktober 2014. http://elektronika-
dasar.web.id/komponen/display-7-segment/

9
Seminar Tugas Akhir Juni 2014

10

Anda mungkin juga menyukai