ABSTRAK
Inkubator Bayi adalah salah satu alat kesehatan yang digunakan untuk merawat bayi prematur
agar suhu tubuhnya tetap terjaga. Prinsip kerja inkubator bayi dengan mengatur serta menstabilkan
suhu dalam ruangan inkubator agar sesuai dengan suhu yang dibutuhkan oleh bayi prematur.
Pembuatan modul ini menggunakan sistem digital dengan window komparator sebagai
pengendali dan ICL7107 sebagai pengolah data analog ke digital dengan tampilan seven segmen. Alat
ini terdapat tiga pengukuran, yaitu suhu ruang, suhu skin dan kelembaban. Prinsip kerja pengaturan
suhu adalah memberikan suhu ruang dengan setting 32°C, 33°C, 34°C, 35°C, 36°C, dan 37°C.
Sedangkan untuk suhu skin adalah mendeteksi suhu tubuh dengan setting antara 36°C dan 37°C.
Sensor yang digunakan untuk mendeteksi suhu adalah sensor LM35.
Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan nilai pengukuran yang tidak jauh berbeda dari alat
ukur. Sehingga dapat disimpulkan blok suhu inkubator bekerja dengan baik dengan error pengukuran
0.5°C.
1
Seminar Tugas Akhir
Tentang Kompedium Alat Kesehatan Adalah Dilengkapi Kontrol Suhu Inkubator Dan
30°C-37°C. Monitoring Suhu Tubuh”.
2
Seminar Tugas Akhir
Gambar 3.1 Rancangan Mekanik Inkubator Bayi Gambar 3.3 Diagram Blok Monitor Suhu Tubuh
Gambar 3.2 Diagram Blok Kontrol Suhu Inkubator Diagram Alir Proses
Monitoring Suhu Tubuh
Setting suhu inkubator antara 32°C-37°C
(Sesuai keadaan bayi). Output dari sensor suhu
dan setting suhu akan dibandingkan oleh
rangakain komparator. Jika setting suhu lebih
besar dari sensor suhu maka SSR akan bekerja
mengendalikan heater.
ADC akan mengubah data outputan pada
sensor suhu LM 35 dari data analog mejadi data
digital dan kemudian ditampilkan pada display 7
segment. Semakin panas elemen yang dihasilkan,
maka suhu yang ditampilkan akan semakin
tinggi. Karena LM35 berpengaruh oleh panas
dari elemen.
Gambar 3.4 Diagram Alir Monitoring Suhu Tubuh
Thermostat berfungsi untuk pengaman
apabila terjadi kegagalan pada rangkaian sensor
suhu dan komparator dari suhu yang berlebihan
yaitu suhu yang melebihi setting. Thermostat
3
Seminar Tugas Akhir
3) Error (Kesalahan)
Error (kesalahan) adalah selisih antara
Gambar 3.5 Diagram Alir Kontrol Suhu Inkubator rata-rata terhadap masing-masing data.
( )
Rumus : %= × 100%
Setting Suhu inkubator 32°C, 33°C, 34°C,
35°C, 36°C dan 37°C. 7segmen menampilkan Dimana : Xn = rata-rata data kalibrator
suhu incubator. Heater ON bila suhu belum = rata-rata data modul
mencapai setting dan Heater OFF bila suhu telah
mencapai setting. 4) UA (Ketidakpastian)
Rumus ketidakpastian adalah
Jenis Penelitian Rumus : =
√
Jenis penelitian dan pembuatan modul ini Dimana : Ua = ketidakpastian
menggunakan metode pre experimental dengan SD = standart deviasi
jenis penelitian one group post test design yaitu n = banyaknya data
langsung memberikan perlakuan pada alat baby 5) U95
inkubator dengan menambahkan pengaturan
setting suhu kemudian langsung dilakukan U95 adalah hasil dari perkalian
pengukuran pada hasilnya. Disini tanpa ada ketidakpastian dengan 2,57 (sudah ketetapan).
kelompok control atau pembanding. Rumus : U95 = × 2,57
4
Seminar Tugas Akhir
5
Seminar Tugas Akhir
Tabel 4.7 Pengukuran suhu tubuh saat suhu 33°C Tabel 4.14 Hasil Perhitungan display saat suhu 35°C
Display (°C) Alat Ukur (°C) Perhitungan
Ref ADC Vin Sensor Display
X1 33.1 33 ADC
X2 33.2 33 Ru(° Sk(° Ru(° Sk(° Ru(° Sk(° Ru(° Sk(°
X3 33.4 33 C) C) C) C) C) C) C) C)
X4 33.4 33 0.97 0.37
0.966 0.364 37.6 3.81 35.1 34.0
X5 33.5 33 6 2
X 33.3 33 0.966 0.97 0.364 0.37 37.6 3.82 35.2
34.1
6 3
Simpangan -0.3 0
0.967 0.97 0.366 0.37 37.6 3.81 35.3
%Error 0.9 0 34.4
6 2
SD 0.16 0
0.967 0.97 0.366 0.37 37.6 3.80 35.4
UA 0.07 0 34.6
6 1
U95 0.17 0
0.966 0.97 0.365 0.37 37.6 3.81 35.4
U95- 32.83 0 34.6
6 2
U95+ 33.17 0
6
Seminar Tugas Akhir
PEMBAHASAN
Blok Rangkaian
Rangkaian Kontrol Suhu Inkubator
V+5
TERMOSTAT
AC IN 220VAC
F1 RELAY DPDT
2 2
D11
2.4V D12
D13
D14
D15
100K 100K 100K 100K 100K 100K 4
K2
2.4V
2.4V
2.4V
2.4V
2.4V
3
R8
SOLID STATE RELAY 1
INPUT REFERENSI 22K R14
5
6
8
R10 R11 R IN
V+5 2 R 9 1K 220 220
+ 7
SNUBBER
3 LM311
R6 - U5 TP3R D2 TR IAC V5
1K TP2R 2 A V5
Q4 LED SMD V5
4
1
1
1 BD139
1 1 ZERO CROSSING L2 SW3
LM 35 V+5 TEST POINT 2 DETECTOR
2
3
1
U19 TEST POINT 3 Q5 PHOTO DETECTOR AND TRIGGERING PUSH OF F
BD139 4 HE ATER LS2
IN
2 R 4 100 R3 1M 1
22
O V5 LS3 BUZZ ER
G
ICL7107 C7 U 17 R 22 1K Q2
8
V+5 C6 C5 31 5 U20 220uF 5 3 SCR
V+
IN+ A1
1N4148
1uF/50V 10nF 30 4 D85 3
1
2
RST
VCC
IN- B1 R23
7 segmen dual
1
R7 COM C1 2 6 3 Q1 100uF 2 Q3
1K U1 D1 8 THRES OUT BD139 1 BD139
34 E1 6 2 7
C4 33 CREF+ F1 7 TRIG DI SCH
100nF CREF- G1 V5 RELAY SPDT
GND
CV
R5 12
A2
D1
100K 11 D84
36 B2 10 NE 555 R25
REF+ C2 Monostabil
1N4148
35 9 R12 10K
5
REF- D2
2.4V
14 10K
R 2 47K 28 E2 13
29 BUFF F2 25 C14
27 A/Z G2 10nF
C3 470nF INT 23
A3 16
B3 24
C2 37 C3 15 R26 U 18
8
220nF TEST D3 18 1N4148 10K
E3 17
RST
VCC
40 F3 22 R27 100
R1 39 OSC1 G3 DI ODE 6 3
100K 38 OSC2 THRES OUT
OSC3 19 DI SPLAY 2 7
GND
POL ASTABIL
GND
CV
C1 100pF SAFE TY SENSOR LED
26
21
5
RUANG C17
47uF
C16
10nF
7
Seminar Tugas Akhir
V+5
R45 R46
1K 1K V+5
D16
D17
R31 R38
1
100K 100K
SW1
2.4V
2.4V
U6
7
1
D 7 4002 SWITC H ON/OFF
TP2S 3
+
6
2
2 LM741
- TP3S
V+5 1
1
>37 1K
TEST POINT V-5 1 LS4
4
5
R20
1K TEST POINT BUZZER
D5
V+5 3M
2
3
2 3 Q7
O BD139
G
U3 1
1
V+5 C9 ICL7107 10K
C8 10nF 31 5
1
V+
1uF /50V 30 IN+ A1 4 V+5
IN- B1
7 segmen dual
R21 32 3
1K COM C1 2
D1 8 U8
7
1
34 E1 6 D8 4002
C10 33 CREF+ F1 7 3
100nF CREF- G1 +
6
<36
D3
R17 12 2 LM741
100K A2 11
-
36 B2 10 1K
REF+ C2
2.4V
35 9 V-5
4
5
R16 47K REF- D2 14
28 E2 13
29 BUFF F2 25 D9
C11 27 A/Z G2
470nF INT 23 LED
A3 16
C12 B3 24
220nF 37 C3 15
TEST D3 18
E3 17
40 F3 22
39 OSC1 G3
R15 100K 38 OSC2
OSC3 19 DI SPLAY
GND
AB4 20
V-
POL
C13 10pF V-5
26
21
S KIN
Cara Kerja Monitaring Suhu Tubuh : tidak saturasi dan buzzer tidak aktif.
Output dari LM35 masuk pada input Saklar (SW1) berfungsi untuk ON/OFF
ADC 7107 yang kemudian dikonversi buzzer.
menjadi data digital dan ditampilkan pada
7segmen. Perhitungan Statistik
Output sensor masuk pada rangkaian Pada Saat Suhu 33°C
window komparator dan dibandingkan 1) Perhitungan Suhu Ruang
dengan 2 referensi, yaitu batas atas (>37°C) T1
∑ Xi 33.5 + 33.5 + 33.9 + 33.9 + 33.9
dan referensi batas bawah (<36°C). Apabila ( )=
n
=
5
= 33.74
output sensor lebih besar dari Vref batas atas Simpangan = 33 − 33.74 = −0.74
0.16
maka komparator batas atas mengeluarkan ( )= = √0.04 = 0.2
5−1
logika 1, transistor BD139 saturasi kemudian 0.2
( )=
= 0.08
2.23
buzzer aktif. Apabila output sensor kurang 33 − 33.73
= × 100% = −2.2%
33
dari Vref batas bawah maka komparator
95 = 0.08 × 2.57 = 0.205
batas bawah akan mengeluarkan logika 1, 95(+) = 33 +0.205 = 33.205
95(−) = 33 − 0.205 = 32.795
transistor BD139 saturasi kemudian buzzer
T2
aktif. ∑ Xi 33.5 + 33.5 + 34 + 34 + 34
( )= = = 33.8
Apa bila output sensor berada diantara n 5
Simpangan = 33 − 33.8 = −0.8
Vref batas atas dan Vref batas bawah, kedua
0.12
( )= = √0.03 = 0.17
komparator mengeluarkan logika 0 yang 5−1
0.27
membuat transistor BD139 ( )=
2.23
= 0.12
33 − 33.8
= × 100% = −2.5%
33
95 = 0.12 × 2.57 = 0.3
8
Seminar Tugas Akhir
95(+) = 33 +0.3 = 33.3 Khosim, M.Sholeh. 2003. Buku panduan Manajemen Masalah Bayi
Baru Lahir Untuk Dokter, Perawat, Bidan di Rumah Sakit.
95(−) = 33 − 0.3 = 32.7
Jakarta.
T3 Muhammad Aldrin. Rangkaian Monostable IC 555 | Rangkaian
∑ Xi
34 + 34 + 33.9 + 33.9 + 33.9 Time. Diakses : 21-5-2015. http://all-
( )= = = 33.94 thewin.blogspot.com/2011/07/rangkaian-monostable-ic-555-
n 5
rangkaian.html
Simpangan = 33 − 33.8 = −0.8
Display
∑ Xi 32.2 + 32.3 + 32.4 + 32.5 + 32.6
( )= = = 32.4
n 5
Simpangan = 32 − 32.4 = 0.4
0.1
( )= = √0.025 = 0.15
5−1
0.15
( )= = 0.06
2.23
32 − 32.4
= × 100% = 1.25 %
32
95 = 0.06 × 2.57 = 0.15
95(+) = 32 +0.15 = 32.15
95(−) = 32 − 0.15 =31.85
DAFTAR PUSTAKA
9
Seminar Tugas Akhir Juni 2014
10