Anda di halaman 1dari 3

Puisi perpisahan

Bibir ini tak sanggup lagi terbuka tuk pagi


ini
Yang ada hanya satu titik fokus disini
13 Juli 2020
Kami Resmi diterima di sekolah ini
Guru, Engkau menyambut kami dan
berkata “Selamat datang dan selamat
berjuang ditempat yang nantinya kau akan
merakit mimpi”
Hampir 1,5 tahun Engkau mengajar kami
secara daring,
dan 1,5 tahun kau mengajar kami secara
luring.

Kini semua telah usai, terbayang sebuah


kisah
Tempat dimana kami berdiri, berlari bahkan
menyapa masa depan.
Guru,
kami ingin engkau tau
Pagi ini lidah kami terasa kelu
Karena tak mampu mengingat kesalahan
dulu
Mengingat apa yang kami lakukan padamu
Yang terbiasa mengabaikanmu bahkan
enggan mengingat bagaimana kabarmu.
Guru,
Terimakasih telah menjemput kami dari
ketidaktauan,
hingga kami mampu berlari jauh dari
kesesatan
dari bodohnya sebuah pikiran
Hampanya sebilah hati.
Guru,
langkah kami masih panjang
Kami pamit menjemput masa depan
sebagaimana yang engkau doakan

Ibu, Ayah
Terimakasih, karena kalianlah kami bisa
disini
Merasakan kebersamaan di sekolah ini
Ibu, Ayah
kuat jalan kami karena landasan yang
dibangun oleh paduan kukuh tulangmu, air
matamu, dan keringatmy yang tak pernah
berhenti menetes.
Engkau melampaui batas dayamu hanya
untuk kami
Hanya untuk biaya kebutuhan sekolah kami
Agar kami tak malu dengan teman-teman
kami
Agar kami bisa belajar dengan nyaman
disini.
Maafkan kami yang tak tau diri
Tak mau tahu bagaimana lelahnya kakimu
berdiri
Maaf,
Kami tak mampu menepati janji
Kami tak mampu menepati janji dengan
belajar sepenuh hati

Sahabat,
saat itu, saat kita bisa bertemu secara
langsung.
Sekadar tahu nama namun tidak tahu
wajahnya seperti apa.
Semua itu karena kita berteman hanya
melalui ponsel saja.
Wajah wajah asing yang akhirnya menjadi
pengisi hari hariku.
Sahabat,
Senang bisa mengenal kalian
Senang bisa tertawa dan bercerita
bersama kalian.
Terimakasih telah menghias hari hari di
sekolah ini dengan penuh warna.
Bersamamu adalah penghormatan tawa
besar bagiku.
Mulai esok aku akan menjadi puzzle yang
kehilangan kepingan.
Aku akan sendiri.

Tuhan,
Terimakasih telah menyatukan hati kami
Tuhan, Hari ini kami berpisah
dan engkau,
menjadi saksi kebersamaan kami selama 3
tahun ini.
Tuhan, izinkanlah kami suatu hari nanti
berkumpul bersama seperti ini.

Anda mungkin juga menyukai