TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-2
DESSY ARIYANTI
NIM: L4C 007 001
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009
TESIS
STUDI METODE AUTOFLUSH:
PENGENDALIAN SCALING PADA SISTEM MEMBRAN
REVERSE OSMOSIS SKALA RUMAH TANGGA
disusun oleh:
DESSY ARIYANTI
NIM: L4C 007 001
Menyetujui,
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Penulis
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri
dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya.
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak
diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
(Dessy Ariyanti)
DAFTAR ISI
Tabel 1.1 Beberapa jenis air tanah dan kandungan ion-ion utama ........................ 2
Tabel 2.1 Jenis membran RO............................................................................... 10
Tabel 2.2 Potensi scaling berdasarkan nilai LSI.................................................. 22
Tabel 3.1 Konsentrasi larutan model ................................................................... 30
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Sistem Tanpa Autoflush ................................... 31
Tabel 3.3 Rancangan Penelitian Sistem dengan Autoflush .................................. 31
Tabel 4.1 Waktu total autoflush selama 6 jam proses ......................................... 48
Tabel 4.2 Kombinasi durasi/interval yang optimum untuk nilai LSI tertentu ..... 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.7 Tipe resistensi pada membran saat perpindahan massa melewati
membran dengan driving force tekanan .....................................19
Gambar 4.3 Hasil analisa SEM pada permukaan membran setelah operasi
membran RO tanpa autoflush.....................................................37
Gambar 4.4 Hasil analisa EDS pada permukaan membran setelah operasi
membran RO tanpa autoflush.....................................................38
Gambar 4.5 Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi
membran RO menggunakan air umpan LSI 0,8 dengan waktu
(durasi) autoflush 15 detik dan variasi interval 5-60 menit ......39
Gambar 4.17 Grafik % air yang terbuang vs interval autoflush pada durasi 15;
30; dan 60 detik ..........................................................................48
Gambar 4.18 Grafik hubungan interval dengan nilai LSI umpan pada sistem
membran RO tekanan dan waktu operasi 5 kg/cm2 ..................49
Gambar 4.19 Grafik pengaruh dengan metode autoflush 15/15 dan tanpa
metode autoflush terhadap fluks permeat pada sistem membran
RO air umpan LSI = 1,5.............................................................50
Tabel 1.1. Jenis-jenis air tanah dan kandungan ion-ion utama [1]
Jenis Air Tanah
Parameter
Magmatic Sand Carbonate
(mg/L) Gypsum Rock Salt
Rock Stone Rock
2+
Na 5-15 3-30 2-100 10-40 hingga 1000
K+ 0.2-1.5 0.2-5 hingga 1 5-10 hingga 100
Ca2+ 4-30 5-40 40-90 hingga 100 hingga 1000
Mg2+ 2-6 0-30 10-50 hingga 70 hingga 1000
Fe2+ hingga 3 0.1-5 hingga 0.1 hingga 0.1 hingga 2
Cl- 3-30 5-20 5-15 10-50 hingga 1000
NO3- 0.5-5 0.5-10 1-20 10-40 hingga 1000
HCO3- 10-60 2-25 150-300 50-200 hingga 1000
SO42- 1-20 10-30 5-50 hingga 100 hingga 1000
SiO3 hingga 40 10-20 3-8 10-30 hingga 30
Perkembangan yang sangat pesat terjadi pada akhir abad 19, seperti yang
terlihat pada Gambar 2.1. [6]. Perkembangan teori reverse osmosis oleh Leob dan
Sourirajan pada tahun 1960-an menjadikan membran sebagai salah satu teknologi
yang berkembang dari proses pemisahan skala laboratorium menjadi proses
pemisahan skala industri. Para peneliti ini menyatakan bahwa perbedaan sifat
permeabilitas antara garam dan air yang dipisahkan oleh membran selulosa asetat
dapat menjadi dasar proses desalinasi air secara ekonomis yang disebut reverse
osmosis [39].
Pada Gambar 2.2.a. air mengalir dari konsentrasi zat terlarut rendah ke
konsentrasi zat terlarut tinggi sampai kesetimbangan kimia pada larutan terjadi.
Saat kesetimbangan, perbedaan tekanan antara dua sisi membran sebanding
dengan tekanan osmosis larutan dan untuk membalikkan aliran air (pelarut), maka
larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi harus diberi tekanan yang
lebih besar dibandingkan tekanan osmosisnya seperti yang terlihat pada Gambar
2.2.b. [39]. Pada sistem pemisahan air, akan dihasilkan air murni dari konsentrasi
zat terlarut tinggi ke konsentrasi rendah dengan menggunakan konsep reverse
osmosis.
Lapisan penyangga
berpori
Sisi permeat
Lapisan penyangga Sisi permeat Lapisan penyangga
berpori tambahan
(a) (b)
Gambar 2.3. Skema tipe membran RO; a) membran asimetrik; b) membran komposit
dengan lapisan tipis (thin film composite membrane) [39]
Efektivitas aliran air melewati membran dapat dilihat dari parameter fluks Jw :
tingkat permeasi (volumetrik atau massa )
JW = ...............................................(2.1)
area membran
dengan JW adalah Fluks air pada aliran permeat, sedangkan untuk zat terlarut:
tingkat permeasi (massa)
JS = .........................................................................(2.2)
area membran
dengan JS adalah fluks zat terlarut pada aliran permeat.
Persamaan 2.7 dapat diintegrasikan pada kondisi batas misalnya batas atas adalah
konsentrasi zat terlarut pada permukaan membran dan batas bawah adalah
konsentrasi zat terlarut pada larutan bulk serta boundary layer ketebalan, δ.
Penyelesaian persamaan 2.7 menghasilkan persamaan teori polarisasi konsentrasi
model teori film.
Cm − C p Jv
CP = = exp ( ) ……………………………..………......…….....…(2.8)
Cb − C p k
CP sangat bergantung pada dua parameter, yaitu Jv dan k seperti yang ditunjukkan
pada pada persamaan 2.8. Fluks permeat dapat dengan mudah diukur dan
koefisien perpindahan massa yang hanya dipengaruhi oleh aliran geometri,
Reynold number dan Schmidt number dapat dihitung dengan menggunakan
korelasi teoritis. Persamaan 2.8 juga dapat dinyatakan dengan rejeksi membran.
Rejeksi aktual R bergantung pada konsentrasi zat terlarut pada permukaan
membran.
Cm − C p
R= ………………………………………………….….…..……….(2.9)
Cm
Fraksi rejeksi yang teramati (Robs) yang menyatakan kinerja membran berdasarkan
konsentrasi zat terlarut pada larutan bulk dapat dihitung dengan persamaan :
Cb − C p
Robs = ………………………………………...……….....…………(2.10)
Cb
Berikut persamaan polarisasi konsentrasi apabila dihubungkan dengan rejeksi :
1 − Robs 1 − R ⎛J ⎞ J 1 − Robs 1− R
= exp⎜ v ⎟ atau v = ln − ln ……...………......(2.11)
Robs R ⎝ k ⎠ k Robs R
flux
waktu
driving force
flux =
viskositas × resistensi total ................................................................. (2.12)
∆P
atau flux = ....................................................................................... (2.13)
η × Rtotal
Pada keadaan ideal resistensi yang berpengaruh pada membran hanya resistensi
membran itu sendiri, Rm, tetapi membran memiliki batas resistensi tertentu
terhadap zat terlarut maka akan terjadi akumulasi zat terlarut yang tertahan oleh
membran di sekitar permukaan membran. Hal ini menyebabkan terbentuknya
lapisan zat terlarut yang terkonsentrasi, sehingga menimbulkan resistensi baru
terhadap proses perpindahan massa yaitu resistensi polarisasi konsentrasi Rcp.
Zat terlarut yang terkonsentrasi ini memiliki kecenderungan yang besar
untuk membentuk lapisan gel dipermukaan membran dan menghasilkan resistensi
lapisan gel Rg. Pada kasus membran berpori, terdapat kemungkinan zat terlarut
masuk kedalam pori membran dan menyumbat pori sehingga timbul pore
blocking resistance Rp. Akhirnya, resistensi total bertambah akibat fenomena
adsorpsi Ra. Hal-hal tersebut terjadi pada semua jenis membran, baik yang berpori
maupun yang tidak berpori [9]. Jenis-jenis resistensi yang berpengaruh pada
membran terlihat pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7. Tipe resistensi pada membran saat perpindahan massa melewati membran
dengan driving force tekanan.
transport balik
Inti
kristal
Nukleasi homogen partikel
Larutan lewat jenuh
deposisi
Nukleasi heterogen
Lapisan cake
Hal yang hampir sama telah ditemukan sebelumnya oleh Cohen (2002)
pada penelitian tentang mekanisme scaling CaSO4 seperti yang terlihat pada
Gambar 2.9 [6, 42]. Scaling diawali oleh polarisasi konsentrasi yang telah dibahas
tersendiri pada bagian 2.2. Mekanisme selanjutnya adalah: (1) Induction time
untuk proses inisiasi kristal; (2) Transportasi kristal (crystal transportation); (3)
Pengikatan kristal (crystal attachement); (4) Removal; (5) Ageing
Gambar 2.9. Mekanisme scaling [42]
Untuk menghitung LSI, perlu diketahui data-data seperti jumlah kalsium Ca2+
(mg/L sebagai CaCO3), alkalinity (mg/L sebagai CaCO3), TDS (mg/L), pH dan
temperatur sistem [19, 43, 44].
Persamaan:
LSI = pH − pHs ............................................................................................(2.14)
Pelarutan larutan
Ion dalam larutan
kembali
Pertumbuhan
Anglomerasi
Mekanisme
antiscalant
2. Kondisi proses
Scaling dapat diminimalisasi apabila polarisasi konsentrasi menurun.
Polarisasi konsentrasi dapat diturunkan dengan cara meningkatkan
koefisien perpindahan massa dan menurunkan fluks membran.
3. Cleaning
Cleaning merupakan proses yang paling praktis yang digunakan untuk
mereduksi scaling. Terdapat beberapa metode cleaning antara lain:
hydraulic cleaning, meliputi:, backward flushing yang biasa digunakan
pada sistem membran mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi, mengubah tekanan
dan arah aliran pada frekuensi tertentu [9, 36], air flushing yang
menggunakan campuran air dan udara [36], vibrating membrane [51] dan
forward flushing (autoflush). Metode yang akan diterapkan pada penelitian
kali ini, yaitu autoflush juga termasuk metode hydraulic cleaning. Selain
hydraulic cleaning, metode mechanical cleaning, merupakan metode yang
hanya dapat digunakan pada sistem tubular dengan menggunakan
oversized sponge balls. Chemical cleaning adalah metode cleaning yang
paling banyak digunakan untuk meminimalisasi scaling dihampir semua
industri yang menggunakan membran. Poin penting dalam
mengaplikasikan metode ini adalah pemilihan bahan kimia yang akan
digunakan dan waktu cleaning itu sendiri. Beberapa bahan kimia yang
biasa digunakan adalah sebagai berikut: asam seperti asam kuat H3PO4
atau asam lemah asam sitrat, basa seperti NaOH, detergen, complexing
agent seperti EDTA, polyacrylates, dll. Electric Cleaning adalah metode
yang sangat spesial. Cara kerjanya yaitu menambahkan bidang listrik pada
membran sehingga partikel yang semula menempel pada membran akan
berpindah ke bidang listrik tersebut. Metode ini dapat dilakukan tanpa
menghentikan proses membran. Kelemahan dari metode ini adalah
kebutuhan akan membran khusus dan module khusus yang dilengkapi
elektroda [9].
membran membran
ion-ion yang
retentat terkonsentrasi
pada permukaan
membran terbawa
umpan
permeat
umpan
ion-ion yang
terkonsentrasi Umpan = retentat
pada permukaan
membran
(a) (b)
Gambar 2.11. Konsep metode autoflush pada operasi membran. (a) kondisi saat
operasi membran; (b) kondisi saat sistem di autoflush
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi metode autoflush, yaitu durasi dan
interval [34].
1. Waktu (Durasi)
Waktu (durasi) adalah lama metode autoflush diterapkan. Durasi optimum
adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan seluruh lapisan kerak
yang berada pada permukaan membran [35].
2. Interval
Interval, yaitu jarak waktu antara perlakuan autoflush yang pertama dan
yang selanjutnya. Interval sangat berpengaruh pada fluks permeat [35].
Semakin panjang interval atau proses pemisahan dilakukan maka
penurunan fluks permeat akan semakin signifikan.
Pressure indicator
Retentat
Needle valve
Permeat
Timer
Sampel permeat
Modul membran
Pressure indicator
TAHAP 1
Conditioning membran
Tekanan operasi : 5 kg/cm2
Waktu operasi : 6 jam
TAHAP 2
(Tanpa Autoflush)
sesuai tabel 3.2
Tekanan operasi : 5 kg/cm2
Waktu operasi : 6 jam
TAHAP 3
(Dengan Autoflush)
sesuai tabel 3.3
Tekanan operasi : 5 kg/cm2
Waktu operasi : 6 jam
Efektivitas Autoflush
selama 6 hari berturut-turut
Tekanan operasi : 5 kg/cm2
Waktu operasi : 6 jam
Nilai LSI Umpan : 1,5
2. SEM-EDS
Gambar mikro dan analisa kimia terhadap kerak (scale) yang terbentuk
pada permukaan membran dilakukan dengan menggunakan instrumen
analytical scanning electron microscope (SEM) JEOL JSM 6063 yang
berhubungan dengan energy dispersive X-ray spectrometer (EDS) Oxford
Instruments Link ISIS 200. Tujuan dari analisa menggunakan instrumen
SEM adalah untuk melihat lebih jelas keberadaan kerak (scale) pada
permukaan membran. Sedangkan, tujuan analisa menggunakan EDS
adalah untuk menentukan elemen-elemen yang terkandung dalam kerak
dan membran.
Membran yang mengalami scaling dipisahkan dari modul dan dikeringkan
pada temperatur kamar selama 24 jam. Setelah itu, membran dipotong
sesuai dengan ukuran yang diperlukan. Spesimen membran kemudian
dilapisi oleh karbon sehingga spesimen bisa lebih rata dan konduktif.
4.1. Pengaruh Nilai LSI terhadap Fluks Permeat pada Sistem Tanpa
Autoflush
Gambar 4.1. menunjukkan bahwa air umpan yang memiliki nilai LSI = 0
mengalami tren fluks yang relatif stabil terhadap waktu. Hal yang sama terlihat
pada air umpan yang memiliki nilai LSI = 0,31. Penurunan fluks permeat yang
terjadi pada variasi nilai LSI tersebut selama operasi berlangsung hanya berkisar
3-6%. Penurunan fluks yang tidak signifikan berkisar 5-8% lebih dikarenakan
oleh proses membrane conditioning (kompaksi dll) yang masih terjadi [22].
Gambar 4.1. juga memperlihatkan adanya penurunan fluks permeat pada
air umpan yang memiliki nilai LSI 0,8; 1,2 dan 1,5. Fluks permeat air umpan LSI
0,8 mengalami penurunan sekitar 16%, begitu juga untuk LSI 1,2 dan 1,5 masing-
masing mengalami penurunan 21,23%; 31,28% dari fluks awal.
Berdasarkan metode Langelier Saturation Index (LSI), air umpan yang
memiliki nilai LSI positif menunjukkan adanya potensi scaling; sedangkan nilai
yang mendekati nol merupakan keadaan netral yang memungkinkan adanya
scaling apabila terdapat interfensi dari luar sistem [19, 43, 44]. Pada penelitian ini
terlihat air umpan dengan nilai LSI 0,8 s/d 1,5 mengalami penurunan fluks
permeat yang signifikan.
Gambar 4.1. Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
tanpa autoflush dengan nilai LSI yang bervariasi.
Penurunan konsentrasi Ca2+ pada air umpan ini mengindikasikan bahwa ion
tersebut terpolarisasi pada permukaan membran, kemudian mengalami proses
scaling dan menutupi permukaan membran, sehingga menyebabkan luas
permukaan membran berkurang dan berdampak pada penurunan fluks permeat.
Terjadinya scaling juga dapat dilihat dari hasil analisa permukaan
membran menggunakan instrumen scanning electron microscope (SEM). Gambar
4.3 menunjukkan kerak atau scale dengan bentuk lapisan dan deposit pada
permukaan membran dilihat secara vertikal dan horizontal.
Gambar 4.3. Hasil analisa SEM pada permukaan membran setelah operasi membran RO
tanpa autoflush
Lapisan cake yang terbentuk pada permukaan membran merupakan hasil dari
mekanisme scaling kristalisasi homogen atau kristalisasi bulk, yaitu kristal
terbentuk pada sedimen larutan bulk dipermukaan membran yang menyebabkan
terjadinya penurunan fluks [24].
Kandungan kerak yang terdapat dipermukaan membran dianalisa dengan
menggunakan energy dispersive X-ray spectrometer (EDS). Gambar 4.4
menunjukkan kerak yang terbentuk dipermukaan membran dan hasil analisa EDS
pada zona tersebut. Terdapat peak Ca yang menunjukkan adanya kerak berupa
kalsium karbonat pada permukaan membran.
O
Al
Si S
Na
Ca
Gambar 4.4. Hasil analisa EDS pada permukaan membran setelah operasi membran RO
tanpa autoflush
40
35
25
AF 15/5
20
AF 15/10
15 AF 15/15
AF 15/20
10 AF 15/25
AF 15/30
5
AF 15/60
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (Jam)
Gambar 4.5. Grafik laju alir permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
menggunakan air umpan LSI = 0,8 dengan waktu (durasi) autoflush 15 detik dan variasi
interval 5-60 menit.
Keterangan :
AF = kombinasi autoflush (waktu atau durasi (detik)/(interval (menit))
Pada Gambar 4.5. dapat dilihat kecenderungan fluks permeat pada sistem
RO air umpan LSI = 0,8 dengan variasi interval 5-60 menit dan waktu (durasi) 15
detik. Fluks permeat pada interval 5-25 menit cenderung stabil dengan kisaran 37-
38 L/jam m2 sedangkan fluks permeat pada interval 30 dan 60 menit cenderung
turun walaupun tidak signifikan dan berada pada kisaran 34-35 L/jam m2.
Fenomena yang sama terjadi pada sistem RO air umpan LSI = 0,8 dengan variasi
interval 5-60 menit dan waktu (durasi) 30 detik dan 60 detik seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.6 dan 4.7.
Pada Gambar 4.6. dan 4.7 kecenderungan fluks permeat pada interval 5-25
menit relatif stabil dengan kisaran 37-38 L/jam m2 sedangkan fluks permeat pada
interval 30 dan 60 menit mengalami penurunan walaupun tidak signifikan dan
berada pada kisaran 34-35 L/jam m2.
45
40
35
25
AF 30/5
20
AF 30/10
15 AF 30/15
AF 30/20
10 AF 30/25
5 AF 30/30
AF 30/60
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (jam)
Gambar 4.6. Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
menggunakan air umpan LSI = 0,8 dengan waktu (durasi) autoflush 30 detik dan variasi
interval 5-60 menit.
45
40
35
Fluks Permeat (L/jam m )
2
30
25
20 AF 60/5
AF 60/10
15 AF 60/15
AF 60/20
10
AF 60/25
5 AF 60/30
AF 60/60
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (jam)
Gambar 4.7. Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
menggunakan air umpan LSI = 0,8 dengan waktu (durasi) autoflush 60 detik dan variasi
interval 5-60 menit.
Pada sistem yang menggunakan air umpan dengan nilai LSI 0,8
konsentrasi Ca2+ yang teramati mulai menurun pada interval 30 menit. Persentase
penurunan konsentrasi Ca2+ pada air umpan mencapai 10% dari konsentrasi awal.
Hal ini menunjukkan bahwa pada interval 30 menit, metode autoflush tidak lagi
dapat menstabilkan fluks dan kinerja membran dengan mendepolarisasi
konsentrasi ion dipermukaan membran. Fenomena ini mungkin dapat
dihubungkan dengan laju polarisasi konsentrasi ion-ion saat proses pemurnian air
berlangsung atau induction time dari pembentukan kristal kalsium karbonat yang
tidak melebihi 30 menit. Sehingga saat interval autoflush mencapai waktu
tersebut, proses scaling yang diawali dengan polarisasi konsentrasi telah terjadi.
Namun, hubungan-hubungan tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut.
Kecenderungan fluks permeat pada sistem membran RO air umpan LSI
1,2 dengan variasi interval 5-60 menit dan variasi waktu (durasi) 15-60 detik
dapat dilihat pada Gambar 4.8., 4.9. dan 4.10. Seperti kecenderungan yang
ditunjukkan pada sistem dengan nilai LSI 0,8, kestabilan fluks permeat didapat
pada interval 5-25 menit dengan kisaran 37-38 L/jam m2 sedangkan fluks permeat
pada interval 30 dan 60 menit dengan durasi 15-60 detik cenderung turun
walaupun tidak signifikan dan berada pada kisaran 34-35 L/jam m2.
45
40
35
Fluks Permeat (L/jam m )
2
30
25
20 AF 15/5
AF 15/10
15 AF 15/15
AF 15/20
10
AF 15/25
5 AF 15/30
AF 15/60
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (Jam)
Gambar 4.8. Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
menggunakan air umpan LSI = 1,2 dengan waktu (durasi) autoflush 15 detik dan variasi
interval 5-60 menit.
45
40
35
25
20 AF 30/5
AF 30/10
15 AF 30/15
AF 30/20
10
AF 30/25
5 AF 30/30
AF 30/60
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (jam)
Gambar 4.9. Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
menggunakan air umpan LSI = 1,2 dengan waktu (durasi) autoflush 30 detik dan variasi
interval 5-60 menit.
45
40
35
Fluks Peremat (L/jam m)
2
30
25
20 AF 60/5
AF 60/10
15 AF 60/15
AF 60/20
10 AF 60/25
AF 60/30
5 AF 60/60
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (jam)
Gambar 4.10. Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
menggunakan air umpan LSI = 1,2 dengan waktu (durasi) autoflush 60 detik dan variasi
interval 5-60 menit.
35
30
Fluks Permeat (L/jam m )
2
25
20
AF 15/5
15 AF 15/10
AF 15/15
10 AF 15/20
AF 15/25
5 AF 15/30
AF 15/60
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (Jam)
Gambar 4.11. Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
menggunakan air umpan LSI = 1,5 dengan waktu (durasi) autoflush 15 detik dan variasi
interval 5-60 menit.
40
35
2
25
20
AF 30/5
15 AF 30/10
AF 30/15
10 AF 30/20
AF 30/25
5 AF 30/30
AF 30/60
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (jam)
Gambar 4.12. Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
menggunakan air umpan LSI = 1,5 dengan waktu (durasi) autoflush 30 detik dan variasi
interval 5-60 menit.
40
35
Fluks Peremat (L/jam m )
2
30
25
AF 60/5
20
AF 60/10
15 AF 60/15
AF 60/20
10 AF 60/25
5 AF 60/30
AF 60/60
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (jam)
Gambar 4.13. Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
menggunakan air umpan LSI = 1,5 dengan waktu (durasi) autoflush 60 detik dan variasi
interval 5-60 menit.
Pada nilai LSI = 1,2 dengan interval autoflush 5 menit, fluks permeat
berada pada kisaran 37-38 L/jam m2 pada waktu (durasi) 15, 30, dan 60 detik
pengaruh waktu (durasi) terhadap fluks permeat dapat dilihat pada Gambar 4.15.
Fluks permeat pada waktu (durasi) 15, 30, dan 60 detik cenderung stabil pada
kisaran 37-38 L/jam m2.
Gambar 4.15. Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
menggunakan air umpan LSI = 1,2 dengan interval autoflush 5 menit dan variasi waktu
(durasi) 15-60 detik.
Pada sistem dengan nilai LSI 1,5 dengan interval autoflush 5 menit dan
variasi waktu (durasi) 15 detik, fluks permeat berkisar antara 35-36 L/jam m2
sama dengan fluks permeat pada waktu (durasi) 30 dan 60 detik seperti yang
terlihat pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16. Grafik fluks permeat vs waktu pengamatan pada operasi membran RO
menggunakan air umpan LSI = 1,5 dengan interval autoflush 5 menit dan variasi waktu
(durasi) 15-60 detik.
18%
Durasi 15 detik
% Air umpan yang terbuang terhadap umpan
12%
10%
8%
6%
4%
2%
0%
5 10 15 20 25 30 60
Interval Autoflush (menit)
Gambar 4.17. Grafik % air yang terbuang vs interval autoflush pada waktu (durasi) 15;
30; 60 detik
Setelah ditinjau dari segi jumlah air umpan yang terbuang pada saat proses
autoflush dapat diketahui interval autoflush yang optimum dan ekonomis bagi
suatu sistem dengan nilai LSI tertentu pada kondisi operasi yang sama seperti
yang dirangkum dalam Tabel 4.2.
Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara
interval dengan karakteristik air umpan yang ditunjukkan dengan nilai LSI pada
sistem membran RO skala rumah tangga. Hubungan antara karakteristik air
umpan yang ditunjukkan dengan nilai LSI dengan interval dapat digambarkan
pada grafik seperti yang terlihat pada Gambar 4.18, yang dikhususkan pada sistem
membran RO skala rumah tangga dengan tekanan operasi 5 kg/cm2.
Gambar 4.18. Grafik hubungan interval dengan nilai LSI umpan pada sistem membran
RO tekanan operasi 5 kg/cm2
Gambar 4.19. Grafik pengaruh dengan metode autoflush 15/15 dan tanpa metode
autoflush terhadap fluks permeat pada sistem membran RO air umpan LSI = 1,5
35
30
Fluks Permeat (L/jam m2)
25
20
15
Hari ke 1
Hari ke 2
10
Hari ke 3
Hari ke 4
5 Hari ke 5
Hari ke 6
0
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (Jam)
Gambar 4.20. Grafik efektifitas metode autoflush pada sistem membran RO tekanan dan
waktu operasi 5 kg/cm2 dan 6 jam
Penggunaan membran RO skala rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan
air bersih dengan jumlah 3-6 kemasan galon/hari hanya berkisar 1-2 jam perhari.
Sedangkan kondisi operasi yang digunakan pada penelitian ini merupakan kondisi
ekstrim (6 jam), sehingga dapat dinyatakan bahwa metode autoflush dapat
digunakan pada sistem membran RO sebagai salah satu metode untuk
meminimalisasi pembentukan scaling dengan mendepolarisasi konsentrasi pada
permukaan membran [34]. Selain itu, pada dasarnya physical cleaning seperti
autoflush tidak dapat mencegah adsorpsi zat terlarut ke permukaan membran yang
menyebabkan meningkatnya resistensi pada membran dan salah satu penyebab
scaling [9].
BAB V
HASIL KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Scaling yang diakibatkan oleh CaCO3 dalam air umpan pada sistem
membran RO skala rumah tangga telah dipelajari dengan mengamati perubahan
fluks permeat yang terjadi selama proses pada nilai LSI 0-1,5. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa proses scaling pertama kali terjadi pada air
umpan yang memiliki kisaran nilai LSI 0,31-0,8. Penurunan fluks yang
merupakan salah satu parameter fenomena scaling terjadi secara signifikan (16-
31%) pada air umpan yang memiliki nilai LSI 0,8-1,5. Pengamatan terhadap
konsentrasi Ca2+ pada air umpan juga mulai menunjukkan penurunan pada nilai
LSI 0,8. Hal ini mengindikasikan bahwa ion tersebut terpolarisasi pada
permukaan membran, kemudian mengalami proses scaling sehingga
menyebabkan luas permukaan membran berkurang dan berdampak pada
penurunan fluks permeat.
Penelitian ini juga mempelajari metode autoflush sebagai cara untuk
mengendalikan scaling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter autoflush
yaitu interval, dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap
stabilitas fluks permeat. Persamaan interval (Int) = (-10,899 x LSI) + 34,132 dapat
digunakan untuk mencari interval optimum yang akan diterapkan pada suatu
sistem membran RO tekanan operasi 5 kg/cm2, pada kisaran LSI 0,31-1,5. Waktu
(durasi) minimum yang ditetapkan yaitu 15 detik, telah dapat menstabilkan
kinerja membran dan penambahan waktu (durasi) menjadi 30 dan 60 detik tidak
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja membran.
Secara umum metode autoflush dapat digunakan pada sistem membran
RO skala rumah tangga sebagai salah satu metode mengendalikan scaling dengan
mendepolarisasi konsentrasi zat terlarut pada permukaan membran.
5.2 Saran
Penelitian ini dapat menjadi dasar dari penelitian lanjutan dimasa depan. Terdapat
banyak hal yang bisa dikembangkan dari penelitian tentang pengendalian scaling
dengan metode autoflush. Mulai dari pengembangan variasi waktu operasi,
tekanan operasi, kandungan air umpan, kombinasinya dengan proses cleaning
lainnya dapat diteliti lebih lanjut. Efektifitas autoflush ditinjau dari resistensi total
membran serta efektifitas autoflush apabila dihadapkan pada sistem dengan
kandungan ion kompleks.
BAB VI
RINGKASAN
[1] Effendi, H., 2003, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan., Edisi ketiga, Yogyakarta, Kanisius, 11, 44-49.
[2] Anonym, 2008, Water Resources., www.wikipedia.com, 19 November
2008 10:00am
[3] Daigger, G.T., 2008, New Approaches and Technologies for Wastewater
Management., National Academy of Engineering Publications Vol. 38
No.3, www.nae.com, 22 November 2008 10:00 am.
[4] Singh, R., 2006, Hybrid Membrane Systems for Water Purification:
Technology Systems Design and Operations., Elsevier Science &
Technology Books, 1-3, 87-88.
[5] Tay, K.G., Song, L., 2005, “A More Effective Method for Fouling
Characterization in a Full Scale Reverse osmosis Process.”, Desalination,
Vol 177, 95-107.
[6] Wang, Y., 2005. Composite Fouling of Calcium Sulfate and Calcium
Cabonate in Dynamic Seawater Reverse osmosis Unit. School of Chemical
Engineering and Industrial Chemistry. University of New South Wales.
[7] Fisher, A., Reisig, J., Powell, P., Walker, M., 2007, Reverse osmosis (R/O):
How it Works., University of Nevada.
[8] www.HomeWaterPurifiersAndFilters.com , Reverse osmosis (RO) Water
Filters., 1-06-2009: 10:00am.
[9] Mulder, M., 1996, Basic Principles of Membrane Technology. 2nd edition.,
London, Kluwer Academic Publishers, 6, 448, 416-418, 453-456.
[10] Kamrin, M., Hayden, N., Christian, B., Bennack, D., D’Itri, F., 1999,
Reverse osmosis for Home Drinking Water., Bulletin WQ24, Michigan
University.
[11] Clemson Extension, 1990, Home Water Treatment Systems., Bulletin of
Water Quality, The Clemson University Cooperative Extension Service.
[12] Gales, M.A., Magidson, S.I., Wistrand, J., Guy, D.B., 1988, Reverse
osmosis Purifier., US Patent 4744895.
[13] Birdsong, T.E., Mork, S.O., Peace, S.L., 1992, Reverse osmosis System.,
US Patent 5132017.
[14] Whittier, S., 1992, High Flow Rate Reverse osmosis Water Filtration
System for Home Use., US Patent 5078864.
[15] Kuepper, T.A., 1996, Zero Waste Effluent Desalination System., US Patent
5520816.
[16] Klein, K.C., 1997, Portable Reverse osmosis Water Purification Plant., US
Patent 5632892.
[17] Bowman, D.E., 1997, Reject Water Drain Line Installation System and
Apparatus for Under Sink Reverse osmosis Filter System., US Patent
5635058.
[18] Chen, K.R., 1999, Reverse osmosis Drinking Water Treatment System with
Backwashable Precise Prefilter Unit., US Patent 5958232.
[19] Mustofa, G.M., 2007, The Study of Pretreatment Options for Composite
Fouling of Reverse osmosis Membrane Used in Water Treatment and
Production. School of Chemical Science and Engineering. University of
South Wales.
[20] Song, L., Hu, J.Y., Ong, S.L., Ng, W.J., Elimelech, M., Wilf, M., 2003,
“Performance Limitation of The Full-Scale Reverse osmosis Process.”,
Journal of Membrane Science, Vol 214, 239-244.
[21] Gloede, M., Melin, T., 2007, “Physical Aspects of Membrane Scaling.”,
Desalination, Vol 224, 71-75.
[22] Tzotzi, C., Pahiadaki, T., Yiantsios, S.G., Karabelas, A.J., Andritsos, N.,
2007, “A Study od CaCO3 Scale Formation and Inhibition in RO and NF
Membrane Processes.”, Desalination, Vol 296, 171-184.
[23] Chesters, S.P., 2009, “Innovations in the Inhibition and Cleaning of
Reverse osmosis Membrane Scaling and Fouling.”, Desalination, Vol 238,
22-29.
[24] Oh, H.J., Choung, Y.K., Lee, S., Choi, J.S., Hwang, T.M., Kim, J.H., 2009,
“Scale Formation in Reverse osmosis Desalination: Model Development.”,
Desalination, Vol 238, 333-346.
[25] Drak, A., Glucina, K., Busch, M., Hasson, D. Laîne, J.M., Semiat, R., 2000,
“Laboratory Technique for Predicting The Scaling Propensity of RO Feed
Waters.”, Proceedings of the Conference on Membranes in Drinking and
Industrial Water Production, Vol.2, 483-492.
[26] Stamatakis, E., Stubos, A., Palyvoz, J., Chatzichristos, C., Muller, J., 2005,
“An Improved Predictive Correlation for The Induction time of CaCO3
Scale Formation during Flow in Porous Media.”, Journal of Colloid and
Interface Science, Vol.286, 7-13.
[27] Rahardianto, A., Shih, W.Y., Lee, R.W., Cohen, Y., 2006, “Diagnostic
Characterization Of Gypsum Scale Formation And Control In Ro
Membrane Desalination Of Brackish Water.”, Journal of Membrane
Science, Vol 279, 655–668.
[28] Zeiher, E.H.K., Ho, B., William, K.D., 2003, “Novel Antiscalant Dosing
Control.”, Desalination, Vol 157, 299-316.
[29] Sheikholeslami, R., Ong, H.W.K., 2003, “Kinetics and Thermodynamics of
Calcium Carbonate and Calcium Sulfate at Salinities up to 1.5 M.”,
Desalination, Vol 157, 217-234.
[30] Sagle, A., Freeman, B., 2004, Fundamentals of Membranes for Water
Treatment., University of Texas at Austin.
[31] Lisitsin, D., Yang, Q., Hasson, D., Semiat, R., 2005, “Inhibiton of CaCO3
Scaling on RO Membranes by Trace Amounts of Zinc Ions.”, Desalination,
Vol 183, 289-300.
[32] Yang, Q., 2006, “Inhibiton of CaCO3 Scaling in Reverse osmosis System by
Zinc Ion.”, Chinese Journal Chemical Engineering, Vol 14(2), 178-183.
[33] Bray, D.T., 1976, Reverse osmosis System with Automatic Flushing., US
Patent 3959146.
[34] Chen, J.P., Kim, S.L., Ting, Y.P., 2003, “Optimization of Membrane
Physical and Chemical Cleanig by a Statistically Designed Approach.”,
Journal of Membrane Science, Vol 219, 27-45.
[35] Shon, H.K., Smith, P.J., Vigneswaran, S., Ngo, H.H., 2007, “Effect of a
Hydrodynamic Cleaning of a Cross-flow membrane System with a Novel
Automated Approach.”, Desalination, Vol 202, 351-360.
[36] Anonym, 2008, Membrane Cleaning Methods., www.lentech.com, 12
November 2008, 10:00 am.
[37] Mora, H.F., Ohara, R.J., Hills, A., 1992, Compact Reverse osmosis System
with Cold Water Flush., US Patent 5122265.
[38] Schoenmeyr, I., 1997, Hydrosticcaly Driven Osmotic Membrane Flush
System for a Reverse Osmotic Water Purification System., US Patent
5658457.
[39] William, M.E., 2003, A Brief Review of Reverse osmosis Membrane
Technology., EET Corporation and Williams Engineering Services
Company.
[40] Technical Manual Filmtec: Reverse osmosis Membranes., Dow Liquid
Separations, 11-12.
[41] www.HomeWaterPurifiersAndFilters.com , Residential Reverse osmosis
Applications., 1-06-2009: 10:00am.
[42] Cohen, Y., 2002, Scale Formation Control., DRIP Workshop, Los Angeles,
CA. www.polysep.uncle.edu. 28 November 2008 10:19am.
[43] Edstrom Industries, 2003, Scale-Forming Tendency of Water., Edstrom
Industries, Inc. or www.edstrom.com November 2008 10:31am.
[44] Anonym, 2008, Langlier Saturation Index and Carbonate Equilibium.,
www.lentech.com. 11 Maret 2009 10:00am.
[45] Sheikholeslami, R., 2004, “Assesment of The Scaling Potential for
Sparingly Soluble Salts in RO and UF Units.”, Desalination, Vol 167, 247-
256.
[46] Shon, H.K., Kim, S.H., Vigneswaran, S., Aim, R.B., Lee, S., Cho, J., 2009,
“Physicochemical Pretreatment of Seawater: Fouling Reduction and
Membrane Characterization.”, Desalination, Vol 238, 10-21.
[47] Hanson, D., Drak, A., Semiat, R., 2003, “Induction times Induced in an RO
System by Antiscalant Delaying CaSO4 Precipitation.”, Desalination, Vol
157, 193-207.
[48] Hamrouni, B., Dhahbi, M., 2001, “Thermodynamic Description of Saline
Waters-Prediction of Scaling Limits in Desalination Process.”,
Desalination, Vol. 137, 275-284.
[49] Lueck, S., 2000, Membrane Cleaning., RODI Systems Corp.
www.rodusystems.com , 28 November 2008 10:15am.
[50] Darton, E. G., 2000, Scale Inhibition Techniques Used in membrane
Systems. PermaCare USA, Inc.
[51] Johnson, G., Culkin, B., Monroe, M., 2003, Kinetics of Mineral Scale
Membrane Fouling: A Comparison of Conventional Crossflow Membranes
and V SEP, a Vibratory Membrane System., Technical Article from New
Logic Research, Incorporated.
[52] Anonym, 2004, MoBetta Pro Series Water Store Skid.,
www.mobettawater.com. 13 Maret 2009 10:00am.
Lampiran 1
Prosedur:
• Ambil 5ml sampel, kemudian encerkan sampai 50ml dengan aquades
• Tambahkan 0,5ml KCN 10%, 0,5ml hydroxilamine, 2ml KOH 8M
• Aduk dan tambahkan indikator HHSSNA
• Titrasi dengan larutan standar EDTA sampai terjadi perubahan warna dari
jingga menjadi warna biru terang.
• Catat kebutuhan titran.
V titran x 1 x 400,8
Ca (mg) =
V sampel
Hasil analisis keberadaan Ca pada air umpan
No. CaCl2 NaHCO3 TDS terukur V titran Ca
(ppm) (ppm) (ppm) (ml) (ppm)
1 60 90 110 2,7 21,64
2 100 151 206 6,8 54,50
3 150 227 254 9 72,14
4 200 302 408 11,7 93,78
5 260 393 566 18.1 145,09
6 400 605 893 26,9 215,63
7 800 1210 1290 36 288,57
2. Perhitungan nilai LSI (Langlier Saturation Index)
Langelier Saturation Index (LSI) adalah metode yang digunakan untuk
memprediksi stabilitas kalsium karbonat dalam air.
Persamaan:
LSI = pH − pHs ............................................................................................(2.14)
pHs = (9,3 + A + B ) − (C + D ) .........................................................................(2.15)
dim ana :
(log10 [TDS ] − 1)
A=
10
(
B = − 13,12 × log10 T o C + 273 + 34,55 )
C = log10 Ca [ 2+
] − 0,4
D = log10 [alkalinity ]
Namun persamaan diatas terkoreksi akibat keberadaan nilai koefisien aktivitas,
ionic strengh dan muatan dari masing-masing ion yaitu Ca2+, HCO3-, H+ sehingga
persamaan pHs menjadi:
⎧ K a γ 2 + Ca 2+ γ
⎪ Ca
[ ]
HCO3 −
HCO3
−
[ ]⎫⎪
pHs = − log ⎨ ⎬ ................................................(2.16)
⎪⎩ γ H + K sp ⎪⎭
dengan,
Ka = konstanta kesetimbangan karbonat/bikarbonat terhadap waktu
= 9,2 10-13 T + 2,3 10-11
0 , 5 ( Z i )2 I
−
1+ 1
γ = koefisien aktivitas = 10
Zi = muatan ion, Ca2+ = 2, HCO3- = -1, H+ = 1
I = ionic strengh larutan dalam hal ini adalah air = 2,5 10-5 TDS
Ksp= hasil kali kelarutan sebagai fungsi waktu
= 9,237 10-9 e-0,0277T
Hasil Perhitungan LSI pada variasi konsentrasi air umpan
TDS
CaCl2 NaHCO3 Temp HCO3- Ksp
No. terukur pH Ca2+ (M)
(ppm) (ppm) (0C) (M) CaCO3
(ppm)
1 60 90 110 28 7.1 5,94E-04 1,07E-03 6,37E-07
2 100 151 206 28 7.6 9,90E-04 1,80E-03 1,78E-06
3 150 227 254 29 7.5 1,49E-03 2,70E-03 4,01E-06
4 200 302 408 30 7.5 1,98E-03 3,60E-03 7,12E-06
5 260 393 566 29 7.9 2,57E-03 4,68E-03 1,20E-05
6 400 605 893 30 7.9 3,96E-03 7,20E-03 2,85E-05
7 800 1210 1290 30 7.7 7,92E-03 1,44E-02 1,14E-04
Ionic
No. γ(Ca2+) γ(HCO3-) Ka Ksp (fT) pHs LSI
Strengh
1 0,0028 0,79 0,58 4,88E-11 4,25E-09 -8.24 -1,11
2 0,0052 0,73 0,59 4,88E-11 4,25E-09 -7.82 -0,25
3 0,0064 0,71 0,59 4,97E-11 4,14E-09 -7.46 0,00
4 0,0102 0,66 0,60 5,06E-11 4,02E-09 -7.23 0,31
5 0,0142 0,61 0,60 4,97E-11 4,14E-09 -7.05 0,80
6 0,0223 0,55 0,61 5,06E-11 4,02E-09 -6.71 1,22
7 0,0503 0,43 0,63 5,06E-11 4,02E-09 -6.15 1,51
Lampiran 2
HASIL PERCOBAAN
1. Membrane Conditioning
Tekanan : 5 kg/cm2
Umpan : Air RO
Waktu operasi : 6 jam
45
40
30
25
20
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Waktu (jam)
LSI
Waktu
Pengamatan 0 0,31 0,8 1,2 1,5
(jam) ml ppm ml ppm ml ppm ml ppm ml ppm
0 9 72,14 11,8 94,58 18,3 146,69 26,5 212,42 35,8 286,97
3 9 72,14 11,8 94,58 16,8 134,67 22,3 178,76 21,5 172,34
6 9 72,14 11,8 94,58 15,7 125,85 20 160,32 19 152,3
3. Fluks Permeat pada Sistem Tanpa Autoflush LSI = 0
Umpan :1 Liter Waktu operasi : 6 jam
: CaCl2 = 200 mg Tekanan : 5 kg/cm2
: NaHCO3 = 300 mg TDS permeat : 10 ppm
TDS : 254 ppm Rejeksi 96,06%
Ca2+ : 72,072 ppm
Alkalinitas : 219,82 ppm LSI :0
pH : 7,5
Temp : 29oC
AF 15/25 AF 15/30
Pengamatan Volume
Waktu Laju Alir Fluks Waktu Laju Alir Fluks W
(L/jam (L/jam
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (de
0,33 50 9,57 18,81 37,62 10,17 17,70 35,40 10
0,67 50 9,61 18,73 37,46 9,63 18,69 37,38 10
1,00 50 9,54 18,87 37,74 9,43 19,09 38,18 10
1,33 50 9,26 19,44 38,88 9,42 19,11 38,22 10
1,67 50 9,21 19,54 39,09 9,34 19,27 38,54 10
i
2,00 50 9,26 19,44 38,88 9,29 19,38 38,75 10
2,33 50 9,25 19,46 38,92 9,21 19,54 39,09 10
2,67 50 9,25 19,46 38,92 9,18 19,61 39,22 10
3,00 50 9,17 19,63 39,26 9,35 19,25 38,50 10
3,33 50 9,14 19,69 39,39 9,31 19,33 38,67 10
3,67 50 9,11 19,76 39,52 9,33 19,29 38,59 10
4,00 50 9,2 19,57 39,13 9,55 18,85 37,70 10
4,33 50 9,29 19,38 38,75 9,25 19,46 38,92 10
4,67 50 9,42 19,11 38,22 9,27 19,42 38,83 10
5,00 50 9,36 19,23 38,46 9,06 19,87 39,74 10
5,33 50 9,26 19,44 38,88 9,18 19,61 39,22 10
5,67 50 9,25 19,46 38,92 9,17 19,63 39,26 10
6,00 50 9,35 19,25 38,50 9,17 19,63 39,26 10
ii
2,67 50 9,49 18,97 37,93 9,72 18,52 37,04 9,41
3,00 50 9,36 19,23 38,46 9,58 18,79 37,58 9,49
3,33 50 9,45 19,05 38,10 9,54 18,87 37,74 9,52
3,67 50 9,59 18,77 37,54 9,42 19,11 38,22 9,57
4,00 50 9,51 18,93 37,85 9,42 19,11 38,22 9,68
4,33 50 9,58 18,79 37,58 9,55 18,85 37,70 9,72
4,67 50 9,57 18,81 37,62 9,63 18,69 37,38 9,43
5,00 50 9,54 18,87 37,74 9,59 18,77 37,54 9,42
5,33 50 9,49 18,97 37,93 9,47 19,01 38,01 9,5
5,67 50 9,45 19,05 38,10 9,48 18,99 37,97 9,49
6,00 50 9,48 18,99 37,97 9,63 18,69 37,38 9,47
AF 15/25 AF 15/30
Pengamatan Volume
Waktu Laju Alir Fluks Waktu Laju Alir Fluks W
(L/jam (L/jam
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (de
0,33 50 9,62 18,71 37,42 10,45 17,22 34,45 10
0,67 50 9,64 18,67 37,34 10,36 17,37 34,75 10
1,00 50 9,54 18,87 37,74 10,31 17,46 34,92 10
1,33 50 9,28 19,40 38,79 10,37 17,36 34,72 10
1,67 50 9,46 19,03 38,05 10,29 17,49 34,99 10
2,00 50 9,37 19,21 38,42 10,17 17,70 35,40 10
2,33 50 9,23 19,50 39,00 10,15 17,73 35,47 10
2,67 50 9,49 18,97 37,93 10,21 17,63 35,26 10
3,00 50 9,57 18,81 37,62 10,21 17,63 35,26 10
3,33 50 9,64 18,67 37,34 10,26 17,54 35,09 10
3,67 50 9,6 18,75 37,50 10,22 17,61 35,23 10
4,00 50 9,41 19,13 38,26 10,53 17,09 34,19 10
4,33 50 9,35 19,25 38,50 10,48 17,18 34,35 10
4,67 50 9,42 19,11 38,22 10,63 16,93 33,87 10
5,00 50 9,25 19,46 38,92 10,59 17,00 33,99 10
5,33 50 9,53 18,89 37,78 10,53 17,09 34,19 10
5,67 50 9,27 19,42 38,83 10,57 17,03 34,06 10
6,00 50 9,44 19,07 38,14 10,55 17,06 34,12 10
iii
30/5 30/10
Pengamatan Vol, Laju Fluks Laju Fluks
Waktu Alir (L/jam Waktu Alir (L/jam Waktu
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L
0,33 50 9,86 18,26 36,51 9,77 18,42 36,85 10,27
0,67 50 9,77 18,42 36,85 9,65 18,65 37,31 9,78
1,00 50 9,63 18,69 37,38 9,66 18,63 37,27 10,05
1,33 50 9,45 19,05 38,10 9,59 18,77 37,54 9,56
1,67 50 9,55 18,85 37,70 9,49 18,97 37,93 9,45
2,00 50 9,49 18,97 37,93 9,68 18,60 37,19 9,32
2,33 50 9,47 19,01 38,01 9,65 18,65 37,31 9,39
2,67 50 9,53 18,89 37,78 9,56 18,83 37,66 9,44
3,00 50 9,33 19,29 38,59 9,49 18,97 37,93 9,53
3,33 50 9,49 18,97 37,93 9,55 18,85 37,70 9,55
3,67 50 9,55 18,85 37,70 9,44 19,07 38,14 9,45
4,00 50 9,51 18,93 37,85 9,66 18,63 37,27 9,54
4,33 50 9,58 18,79 37,58 9,46 19,03 38,05 9,67
4,67 50 9,57 18,81 37,62 9,61 18,73 37,46 9,39
5,00 50 9,46 19,03 38,05 9,57 18,81 37,62 9,4
5,33 50 9,55 18,85 37,70 9,41 19,13 38,26 9,45
5,67 50 9,51 18,93 37,85 9,49 18,97 37,93 9,43
6,00 50 9,44 19,07 38,14 9,5 18,95 37,89 9,43
30/25 30/30
Pengamatan Volume
Waktu Laju Alir Fluks Waktu Laju Alir Fluks W
(L/jam (L/jam
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (de
0,33 50 9,67 18,61 37,23 10,43 17,26 34,52 10
0,67 50 9,65 18,65 37,31 10,39 17,32 34,65 10
1,00 50 9,48 18,99 37,97 10,45 17,22 34,45 10
iv
1,33 50 9,29 19,38 38,75 10,54 17,08 34,16 10
1,67 50 9,49 18,97 37,93 10,39 17,32 34,65 10
2,00 50 9,33 19,29 38,59 10,23 17,60 35,19 10
2,33 50 9,28 19,40 38,79 10,38 17,34 34,68 10
2,67 50 9,51 18,93 37,85 10,22 17,61 35,23 10
3,00 50 9,55 18,85 37,70 10,16 17,72 35,43 10
3,33 50 9,64 18,67 37,34 10,17 17,70 35,40 10
3,67 50 9,71 18,54 37,08 10,23 17,60 35,19 10
4,00 50 9,44 19,07 38,14 10,45 17,22 34,45 10
4,33 50 9,41 19,13 38,26 10,44 17,24 34,48 10
4,67 50 9,39 19,17 38,34 10,59 17,00 33,99 10
5,00 50 9,38 19,19 38,38 10,61 16,97 33,93 10
5,33 50 9,51 18,93 37,85 10,5 17,14 34,29 10
5,67 50 9,25 19,46 38,92 10,52 17,11 34,22 10
6,00 50 9,45 19,05 38,10 10,65 16,90 33,80 10
AF 60/5 AF 60/10 AF
Pengamatan Vol, Laju Fluks Laju Fluks L
Waktu Alir (L/jam Waktu Alir (L/jam Waktu A
2
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/
0,33 50 9,98 18,04 36,07 9,43 19,09 38,18 10,34 17
0,67 50 9,69 18,58 37,15 9,44 19,07 38,14 10,31 17
1,00 50 9,65 18,65 37,31 9,32 19,31 38,63 9,67 1
1,33 50 9,52 18,91 37,82 9,78 18,40 36,81 9,54 1
1,67 50 9,49 18,97 37,93 9,49 18,97 37,93 9,23 19
2,00 50 9,64 18,67 37,34 9,46 19,03 38,05 9,54 1
2,33 50 9,44 19,07 38,14 9,56 18,83 37,66 9,65 1
2,67 50 9,51 18,93 37,85 9,66 18,63 37,27 9,39 19
3,00 50 9,32 19,31 38,63 9,48 18,99 37,97 9,51 1
3,33 50 9,38 19,19 38,38 9,65 18,65 37,31 9,23 19
3,67 50 9,55 18,85 37,70 9,37 19,21 38,42 9,88 1
4,00 50 9,41 19,13 38,26 9,42 19,11 38,22 9,56 1
v
4,33 50 9,61 18,73 37,46 9,54 18,87 37,74 9,68 1
4,67 50 9,67 18,61 37,23 9,49 18,97 37,93 9,51 1
5,00 50 9,36 19,23 38,46 9,55 18,85 37,70 9,39 19
5,33 50 9,47 19,01 38,01 9,42 19,11 38,22 9,33 19
5,67 50 9,44 19,07 38,14 9,45 19,05 38,10 9,56 1
6,00 50 9,52 18,91 37,82 9,51 18,93 37,85 9,36 19
AF 60/25 AF 60/30
Pengamatan Volume
Waktu Laju Alir Fluks Waktu Laju Alir Fluks W
(L/jam (L/jam
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (de
0,33 50 9,73 18,50 37,00 10,63 16,93 33,87 10
0,67 50 9,77 18,42 36,85 10,66 16,89 33,77 10
1,00 50 9,47 19,01 38,01 10,83 16,62 33,24 10
1,33 50 9,22 19,52 39,05 10,64 16,92 33,83 10
1,67 50 9,51 18,93 37,85 10,32 17,44 34,88 10
2,00 50 9,48 18,99 37,97 10,25 17,56 35,12 10
2,33 50 9,22 19,52 39,05 10,07 17,87 35,75 10
2,67 50 9,39 19,17 38,34 10,22 17,61 35,23 10
3,00 50 9,37 19,21 38,42 10,43 17,26 34,52 10
3,33 50 9,34 19,27 38,54 10,45 17,22 34,45 10
3,67 50 9,52 18,91 37,82 10,56 17,05 34,09 10
4,00 50 9,48 18,99 37,97 10,55 17,06 34,12 10
4,33 50 9,44 19,07 38,14 10,83 16,62 33,24 10
4,67 50 9,37 19,21 38,42 10,66 16,89 33,77 10
5,00 50 9,21 19,54 39,09 10,62 16,95 33,90 10
5,33 50 9,43 19,09 38,18 10,51 17,13 34,25 10
5,67 50 9,22 19,52 39,05 10,76 16,73 33,46 10
6,00 50 9,42 19,11 38,22 10,88 16,54 33,09 10
vi
10. Fluks Permeat pada sistem LSI 1,2 dengan Autoflush
Umpan :1 Liter Alkalinitas : 659,46 ppm
: CaCl2 = 600 mg pH : 7,9
: NaHCO3 = 905,1 mg Temp :30oC
TDS : 893 ppm Waktu operasi : 6 jam
Ca2+ : 216,22 ppm Tekanan : 5 kg/cm2
LSI : 1,2
AF 15/5 AF 15/10 A
Pengamatan Vol Laju Fluks Laju Fluks
Waktu Alir (L/jam Waktu Alir (L/jam Waktu
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L
0,33 50 9,83 18,31 36,62 9,97 18,05 36,11 9,65
0,67 50 9,75 18,46 36,92 9,83 18,31 36,62 9,51
1,00 50 9,71 18,54 37,08 9,79 18,39 36,77 9,26
1,33 50 9,67 18,61 37,23 9,8 18,37 36,73 9,34
1,67 50 9,69 18,58 37,15 9,58 18,79 37,58 9,54
2,00 50 9,55 18,85 37,70 9,72 18,52 37,04 9,33
2,33 50 9,56 18,83 37,66 9,64 18,67 37,34 9,32
2,67 50 9,48 18,99 37,97 9,57 18,81 37,62 10,17
3,00 50 9,52 18,91 37,82 9,56 18,83 37,66 9,49
3,33 50 9,64 18,67 37,34 9,53 18,89 37,78 9,42
3,67 50 9,72 18,52 37,04 9,4 19,15 38,30 9,33
4,00 50 9,75 18,46 36,92 9,42 19,11 38,22 9,41
4,33 50 9,59 18,77 37,54 9,5 18,95 37,89 9,39
4,67 50 9,56 18,83 37,66 9,49 18,97 37,93 9,47
5,00 50 9,62 18,71 37,42 9,56 18,83 37,66 9,52
5,33 50 9,5 18,95 37,89 9,47 19,01 38,01 9,44
5,67 50 9,53 18,89 37,78 9,48 18,99 37,97 9,49
6,00 50 9,49 18,97 37,93 9,61 18,73 37,46 9,28
AF 15/25 AF 15/30
Pengamatan Volume
Waktu Laju Alir Fluks Waktu Laju Alir Fluks W
(L/jam (L/jam
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (de
vii
0,33 50 9,56 18,83 37,66 10,93 16,47 32,94 10
0,67 50 9,48 18,99 37,97 10,78 16,70 33,40 10
1,00 50 9,34 19,27 38,54 10,84 16,61 33,21 10
1,33 50 9,33 19,29 38,59 10,55 17,06 34,12 10
1,67 50 9,92 18,15 36,29 10,67 16,87 33,74 10
2,00 50 9,96 18,07 36,14 10,55 17,06 34,12 10
2,33 50 9,78 18,40 36,81 10,71 16,81 33,61 10
2,67 50 9,66 18,63 37,27 10,01 17,98 35,96 10
3,00 50 9,31 19,33 38,67 10,05 17,91 35,82 10
3,33 50 9,45 19,05 38,10 10,17 17,70 35,40 10
3,67 50 9,52 18,91 37,82 10,18 17,68 35,36 10
4,00 50 9,29 19,38 38,75 10,78 16,70 33,40 10
4,33 50 9,28 19,40 38,79 10,93 16,47 32,94 11
4,67 50 9,5 18,95 37,89 10,81 16,65 33,30 11
5,00 50 9,64 18,67 37,34 10,88 16,54 33,09 11
5,33 50 9,65 18,65 37,31 10,98 16,39 32,79 11
5,67 50 9,62 18,71 37,42 10,94 16,45 32,91 11
6,00 50 9,55 18,85 37,70 10,67 16,87 33,74 11
AF 30/5 AF 30/10 A
Pengamatan Vol, Laju Fluks Laju Fluks
Waktu Alir (L/jam Waktu Alir (L/jam Waktu
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L
0,33 50 9,88 18,22 36,44 10,32 17,44 34,88 9,64
0,67 50 9,71 18,54 37,08 9,93 18,13 36,25 9,75
1,00 50 9,73 18,50 37,00 9,62 18,71 37,42 9,54
1,33 50 9,66 18,63 37,27 9,56 18,83 37,66 9,33
1,67 50 9,73 18,50 37,00 9,84 18,29 36,59 9,65
2,00 50 9,5 18,95 37,89 9,77 18,42 36,85 9,23
2,33 50 9,54 18,87 37,74 9,53 18,89 37,78 9,38
2,67 50 9,44 19,07 38,14 9,61 18,73 37,46 10,07
3,00 50 9,35 19,25 38,50 9,55 18,85 37,70 9,56
viii
3,33 50 9,66 18,63 37,27 9,45 19,05 38,10 9,43
3,67 50 9,75 18,46 36,92 9,48 18,99 37,97 9,31
4,00 50 9,67 18,61 37,23 9,41 19,13 38,26 9,44
4,33 50 9,55 18,85 37,70 9,55 18,85 37,70 9,41
4,67 50 9,48 18,99 37,97 9,47 19,01 38,01 9,49
5,00 50 9,49 18,97 37,93 9,59 18,77 37,54 9,55
5,33 50 9,38 19,19 38,38 9,44 19,07 38,14 9,42
5,67 50 9,59 18,77 37,54 9,48 18,99 37,97 9,5
6,00 50 9,5 18,95 37,89 9,58 18,79 37,58 9,25
AF 30/25 AF 30/30
Pengamatan Volume
Waktu Laju Alir Fluks Waktu Laju Alir Fluks W
(L/jam (L/jam
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (de
0,33 50 9,55 18,85 37,70 10,99 16,38 32,76 10
0,67 50 9,43 19,09 38,18 10,77 16,71 33,43 10
1,00 50 9,33 19,29 38,59 10,91 16,50 33,00 10
1,33 50 9,35 19,25 38,50 10,45 17,22 34,45 10
1,67 50 9,98 18,04 36,07 10,73 16,78 33,55 10
2,00 50 9,99 18,02 36,04 10,65 16,90 33,80 10
2,33 50 9,56 18,83 37,66 10,78 16,70 33,40 10
2,67 50 9,65 18,65 37,31 10,14 17,75 35,50 10
3,00 50 9,29 19,38 38,75 10,92 16,48 32,97 10
3,33 50 9,44 19,07 38,14 10,95 16,44 32,88 10
3,67 50 9,55 18,85 37,70 10,76 16,73 33,46 10
4,00 50 9,25 19,46 38,92 10,65 16,90 33,80 10
4,33 50 9,21 19,54 39,09 10,95 16,44 32,88 11
4,67 50 9,52 18,91 37,82 10,93 16,47 32,94 11
5,00 50 9,65 18,65 37,31 10,83 16,62 33,24 11
5,33 50 9,67 18,61 37,23 10,95 16,44 32,88 11
5,67 50 9,63 18,69 37,38 10,97 16,41 32,82 11
6,00 50 9,53 18,89 37,78 10,86 16,57 33,15 11
ix
AF 60/5 AF 60/10 AF 6
Pengamatan Vol, Laju Fluks Laju Fluks La
Waktu Alir (L/jam Waktu Alir (L/jam Waktu Al
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/ja
0,33 50 9,81 18,35 36,70 10,35 17,39 34,78 9,89 18,
0,67 50 9,75 18,46 36,92 9,9 18,18 36,36 9,75 18,
1,00 50 9,77 18,42 36,85 9,61 18,73 37,46 9,67 18,
1,33 50 9,69 18,58 37,15 9,55 18,85 37,70 9,45 19,
1,67 50 9,66 18,63 37,27 9,81 18,35 36,70 9,58 18,
2,00 50 9,59 18,77 37,54 9,78 18,40 36,81 9,31 19,
2,33 50 9,57 18,81 37,62 9,49 18,97 37,93 9,27 19,
2,67 50 9,42 19,11 38,22 9,66 18,63 37,27 10,01 17,
3,00 50 9,48 18,99 37,97 9,5 18,95 37,89 9,55 18,
3,33 50 9,62 18,71 37,42 9,43 19,09 38,18 9,52 18,
3,67 50 9,7 18,56 37,11 9,52 18,91 37,82 9,32 19,
4,00 50 9,62 18,71 37,42 9,44 19,07 38,14 9,45 19,
4,33 50 9,59 18,77 37,54 9,59 18,77 37,54 9,51 18,
4,67 50 9,45 19,05 38,10 9,44 19,07 38,14 9,56 18,
5,00 50 9,39 19,17 38,34 9,55 18,85 37,70 9,35 19,
5,33 50 9,42 19,11 38,22 9,41 19,13 38,26 9,67 18,
5,67 50 9,62 18,71 37,42 9,51 18,93 37,85 9,87 18,
6,00 50 9,51 18,93 37,85 9,62 18,71 37,42 9,56 18,
x
AF 60/25 AF 60/30
Pengamatan Volume
Waktu Laju Alir Fluks Waktu Laju Alir Fluks W
(L/jam (L/jam
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (de
0,33 50 9,65 18,65 37,31 10,93 16,47 32,94 10
0,67 50 9,34 19,27 38,54 10,73 16,78 33,55 10
1,00 50 9,39 19,17 38,34 10,95 16,44 32,88 10
1,33 50 9,33 19,29 38,59 10,55 17,06 34,12 10
1,67 50 9,85 18,27 36,55 10,67 16,87 33,74 10
2,00 50 9,69 18,58 37,15 10,62 16,95 33,90 10
2,33 50 9,58 18,79 37,58 10,87 16,56 33,12 10
2,67 50 9,66 18,63 37,27 10,26 17,54 35,09 10
3,00 50 9,27 19,42 38,83 10,76 16,73 33,46 10
3,33 50 9,34 19,27 38,54 10,99 16,38 32,76 1
3,67 50 9,59 18,77 37,54 10,73 16,78 33,55 10
4,00 50 9,22 19,52 39,05 10,53 17,09 34,19 1
4,33 50 9,46 19,03 38,05 10,97 16,41 32,82 11
4,67 50 9,48 18,99 37,97 10,86 16,57 33,15 11
5,00 50 9,66 18,63 37,27 10,88 16,54 33,09 11
5,33 50 9,58 18,79 37,58 10,84 16,61 33,21 11
5,67 50 9,61 18,73 37,46 10,91 16,50 33,00 11
6,00 50 9,49 18,97 37,93 10,85 16,59 33,18 11
xi
Laju Fluks Laju Fluks
Waktu Alir (L/jam Waktu Alir (L/jam Waktu
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L
0,33 50 11,02 16,33 32,67 12,09 14,89 29,78 11,87
0,67 50 10,27 17,53 35,05 10,45 17,22 34,45 11,34
1,00 50 10,22 17,61 35,23 10,49 17,16 34,32 10,98
1,33 50 10,19 17,66 35,33 10,38 17,34 34,68 10,78
1,67 50 10,11 17,80 35,61 10,33 17,42 34,85 10,52
2,00 50 10,14 17,75 35,50 10,33 17,42 34,85 10,55
2,33 50 10,14 17,75 35,50 10,38 17,34 34,68 10,53
2,67 50 10,09 17,84 35,68 10,64 16,92 33,83 10,39
3,00 50 10,05 17,91 35,82 10,59 17,00 33,99 10,43
3,33 50 10,08 17,86 35,71 10,3 17,48 34,95 10,06
3,67 50 10,08 17,86 35,71 10,21 17,63 35,26 10,42
4,00 50 9,86 18,26 36,51 10,2 17,65 35,29 10,12
4,33 50 9,95 18,09 36,18 10,11 17,80 35,61 10,05
4,67 50 9,83 18,31 36,62 10,06 17,89 35,79 10,03
5,00 50 10,01 17,98 35,96 10,06 17,89 35,79 10,07
5,33 50 9,98 18,04 36,07 10,17 17,70 35,40 10,15
5,67 50 10,05 17,91 35,82 10,24 17,58 35,16 10,05
6,00 50 9,88 18,22 36,44 10,31 17,46 34,92 10,09
15/25 15/30
Pengamatan Volume
Waktu Laju Alir Fluks Waktu Laju Alir Fluks W
(L/jam (L/jam
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (de
0,33 50 11,53 15,61 31,22 11,97 15,04 30,08 13
0,67 50 11,55 15,58 31,17 11,86 15,18 30,35 1
1,00 50 11,45 15,72 31,44 11,61 15,50 31,01 12
1,33 50 11,27 15,97 31,94 11,35 15,86 31,72 12
1,67 50 10,98 16,39 32,79 11,31 15,92 31,83 12
2,00 50 10,91 16,50 33,00 11,09 16,23 32,46 12
2,33 50 10,99 16,38 32,76 11,45 15,72 31,44 11
2,67 50 11,05 16,29 32,58 11,26 15,99 31,97 1
3,00 50 11,21 16,06 32,11 11,46 15,71 31,41 11
3,33 50 11,23 16,03 32,06 11,38 15,82 31,63 12
3,67 50 11,03 16,32 32,64 11,24 16,01 32,03 11
4,00 50 11,37 15,83 31,66 11,24 16,01 32,03 12
4,33 50 10,98 16,39 32,79 11,29 15,94 31,89 12
4,67 50 10,91 16,50 33,00 11,29 15,94 31,89 11
xii
5,00 50 11,04 16,30 32,61 11,23 16,03 32,06 11
5,33 50 11,63 15,48 30,95 11,15 16,14 32,29 12
5,67 50 11,65 15,45 30,90 11,28 15,96 31,91 12
6,00 50 11,88 15,15 30,30 11,3 15,93 31,86 11
AF 30/5 AF 30/10 A
Pengamatan Vol, Laju Fluks Laju Fluks
Waktu Alir (L/jam Waktu Alir (L/jam Waktu
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m 2) (detik)
0,33 50 11,05 16,29 32,58 12,1 14,88 29,75 11,89
0,67 50 10,35 17,39 34,78 10,43 17,26 34,52 11,3
1,00 50 10,23 17,60 35,19 10,45 17,22 34,45 10,93
1,33 50 10,17 17,70 35,40 10,34 17,41 34,82 10,87
1,67 50 10,15 17,73 35,47 10,31 17,46 34,92 10,53
2,00 50 10,13 17,77 35,54 10,29 17,49 34,99 10,51
2,33 50 10,14 17,75 35,50 10,4 17,31 34,62 10,49
2,67 50 10,07 17,87 35,75 10,56 17,05 34,09 10,38
3,00 50 10,03 17,95 35,89 10,49 17,16 34,32 10,48
3,33 50 10,06 17,89 35,79 10,27 17,53 35,05 10,01
3,67 50 10,09 17,84 35,68 10,19 17,66 35,33 10,35
4,00 50 9,87 18,24 36,47 10,2 17,65 35,29 10,07
4,33 50 9,91 18,16 36,33 10,12 17,79 35,57 10,05
4,67 50 9,82 18,33 36,66 10,02 17,96 35,93 10,01
5,00 50 10,03 17,95 35,89 10,01 17,98 35,96 10,09
5,33 50 9,95 18,09 36,18 10,14 17,75 35,50 10,13
5,67 50 10,03 17,95 35,89 10,22 17,61 35,23 10,09
6,00 50 9,86 18,26 36,51 10,29 17,49 34,99 10,03
xiii
AF 30/25 AF 30/30
Pengamatan Volume
Waktu Laju Alir Fluks Waktu Laju Alir Fluks W
(L/jam (L/jam
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (de
0,33 50 11,56 15,57 31,14 11,95 15,06 30,13 13
0,67 50 11,67 15,42 30,85 11,8 15,25 30,51 13
1,00 50 11,41 15,78 31,55 11,75 15,32 30,64 12
1,33 50 11,23 16,03 32,06 11,39 15,80 31,61 12
1,67 50 10,92 16,48 32,97 11,35 15,86 31,72 12
2,00 50 10,87 16,56 33,12 11,06 16,27 32,55 12
2,33 50 10,95 16,44 32,88 11,43 15,75 31,50 11
2,67 50 11,08 16,25 32,49 11,22 16,04 32,09 11
3,00 50 11,28 15,96 31,91 11,52 15,63 31,25 1
3,33 50 11,19 16,09 32,17 11,36 15,85 31,69 12
3,67 50 11,05 16,29 32,58 11,28 15,96 31,91 11
4,00 50 11,41 15,78 31,55 11,23 16,03 32,06 12
4,33 50 10,96 16,42 32,85 11,35 15,86 31,72 12
4,67 50 10,91 16,50 33,00 11,32 15,90 31,80 11
5,00 50 11,07 16,26 32,52 11,21 16,06 32,11 11
5,33 50 11,69 15,40 30,80 11,17 16,11 32,23 12
5,67 50 11,58 15,54 31,09 11,25 16,00 32,00 12
6,00 50 11,78 15,28 30,56 11,24 16,01 32,03 11
60/5 60/10 60
Pengamatan Vol, Laju Fluks Laju Fluks L
Waktu Alir (L/jam Waktu Alir (L/jam Waktu A
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m 2) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/
0,33 50 11,02 16,33 32,67 12,09 14,89 29,78 11,94 15
xiv
0,67 50 10,4 17,31 34,62 10,34 17,41 34,82 11,43 15
1,00 50 10,21 17,63 35,26 10,53 17,09 34,19 11,01 16
1,33 50 10,21 17,63 35,26 10,37 17,36 34,72 10,84 16
1,67 50 10,13 17,77 35,54 10,28 17,51 35,02 10,65 16
2,00 50 10,17 17,70 35,40 10,31 17,46 34,92 10,55 17
2,33 50 10,12 17,79 35,57 10,45 17,22 34,45 10,43 17
2,67 50 10,05 17,91 35,82 10,52 17,11 34,22 10,33 17
3,00 50 10,08 17,86 35,71 10,44 17,24 34,48 10,49 17
3,33 50 10,02 17,96 35,93 10,35 17,39 34,78 10,07 17
3,67 50 10,1 17,82 35,64 10,15 17,73 35,47 10,25 17
4,00 50 9,88 18,22 36,44 10,23 17,60 35,19 10,21 17
4,33 50 9,95 18,09 36,18 10,11 17,80 35,61 10,06 17
4,67 50 9,81 18,35 36,70 10,04 17,93 35,86 10,03 17
5,00 50 10,06 17,89 35,79 10,05 17,91 35,82 10,05 17
5,33 50 9,91 18,16 36,33 10,1 17,82 35,64 10,1 17
5,67 50 10,05 17,91 35,82 10,27 17,53 35,05 10,03 17
6,00 50 9,84 18,29 36,59 10,25 17,56 35,12 10,07 17
60/25 60/30
Pengamatan Volume
Waktu Laju Alir Fluks Waktu Laju Alir Fluks W
(L/jam (L/jam
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2 ) (detik) (L/jam) m2 ) (de
0,33 50 11,65 15,45 30,90 11,98 15,03 30,05 12
0,67 50 11,56 15,57 31,14 11,83 15,22 30,43 12
1,00 50 11,44 15,73 31,47 11,71 15,37 30,74 12
1,33 50 11,28 15,96 31,91 11,43 15,75 31,50 12
1,67 50 11,02 16,33 32,67 11,32 15,90 31,80 12
2,00 50 10,79 16,68 33,36 11,05 16,29 32,58 13
2,33 50 10,89 16,53 33,06 11,53 15,61 31,22 13
2,67 50 11,02 16,33 32,67 11,19 16,09 32,17 12
3,00 50 11,23 16,03 32,06 11,54 15,60 31,20 11
3,33 50 11,16 16,13 32,26 11,33 15,89 31,77 12
xv
3,67 50 11,08 16,25 32,49 11,27 15,97 31,94 12
4,00 50 11,47 15,69 31,39 11,21 16,06 32,11 11
4,33 50 10,99 16,38 32,76 11,3 15,93 31,86 11
4,67 50 10,86 16,57 33,15 11,34 15,87 31,75 11
5,00 50 11,02 16,33 32,67 11,26 15,99 31,97 11
5,33 50 11,66 15,44 30,87 11,27 15,97 31,94 12
5,67 50 11,54 15,60 31,20 11,22 16,04 32,09 11
6,00 50 11,55 15,58 31,17 11,19 16,09 32,17 11
xvi
4,67 50 10,1 17,82 35,64 10,04 17,93
5,00 50 10,19 17,66 35,33 10,05 17,91
5,33 50 10,28 17,51 35,02 10,24 17,58
5,67 50 10,2 17,65 35,29 9,99 18,02
6,00 50 10,53 17,09 34,19 10,06 17,89
4 5
Pengamatan Volume
Waktu Laju Alir Fluks Waktu Laju Alir Fluks
(L/jam (L/jam
(jam) (ml) (detik) (L/jam) m2) (detik) (L/jam) m2)
0,33 50 12,11 14,86 29,73 13,9 12,95 25,90
0,67 50 11,82 15,23 30,46 13,09 13,75 27,50
1,00 50 11,49 15,67 31,33 12,3 14,63 29,27
1,33 50 11,47 15,69 31,39 12,89 13,96 27,93
1,67 50 11,31 15,92 31,83 13,3 13,53 27,07
2,00 50 11,35 15,86 31,72 13,34 13,49 26,99
2,33 50 11,23 16,03 32,06 13,53 13,30 26,61
2,67 50 11,19 16,09 32,17 13,51 13,32 26,65
3,00 50 11,04 16,30 32,61 13,49 13,34 26,69
3,33 50 10,85 16,59 33,18 13,43 13,40 26,81
3,67 50 10,93 16,47 32,94 13,54 13,29 26,59
4,00 50 10,86 16,57 33,15 12,98 13,87 27,73
4,33 50 10,92 16,48 32,97 13,67 13,17 26,34
4,67 50 12,01 14,99 29,98 12,67 14,21 28,41
5,00 50 11,98 15,03 30,05 12,58 14,31 28,62
5,33 50 11,99 15,01 30,03 12,39 14,53 29,06
5,67 50 11,73 15,35 30,69 12,94 13,91 27,82
6,00 50 11,78 15,28 30,56 12,55 14,34 28,69
xvii