1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan
yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih
hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-
benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar
Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah
melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi
pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan
rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan
yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih
hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-
benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar
Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah
melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi
pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan
rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
PEDOMAN
PENGALAMAN DAN PENGAJARAN
ASMA ‘ABDUL JABBAR
KETERANGAN PEMILIK
Telepon :
( ……………….. )
DAFTAR ISI
o Kata Pengantar
o BAB 1 Pengertian, Dasar dan Tujuan Asma ‘Abdul Jabbar
1. Pengertian
2. Tujuan dan Dasar Asma ‘Abdul Jabar
3. Alloh Memiliki 4.000 Nama
4. Zakat Pembersih Diri
o BAB II Pengamalan
5. Keterangan Doa Hikam
6. Ayat-ayat Rangkuman
7. Do’a Hikam
8. Ayat Alat
9. Ayat Kebutuhan
10. Do’a Masalah
11. Ayat Penetapan
12. Do’a IKRAR
a. Wind IKRAR
b. Penafasan Tiga Belas Titik
13. Anta Muwtu Qoblal Mautu
o BAB III Pengajaran
14. Taum
15. Zakat Kifarat Pembersihan Diri
16. Penambahan Ayat dan Tata Cara Do’a
17. Pelekotan Ayat Alat ( 15 Ayat )
18. Ayat Kebutuhan
19. Tata Cara Pelekotan Ayat
20. Ayat Masalah
Tata Cara Sedekah 3 (tiga) gelas susu
21. Ayat Do’a Hikam
Tata Cara Pelekotan Hikam
22. AYat Penatapan
23. Peningkatan IKRAR
o BAB IV Keterangan Doa Hikam (Kitab Merah)
o BAB V Pesan dan Kesan
o BAB VI Penutup
KATA PENGANTAR
Wassalam,
Sudirman S Tirtawijaya
Guru Besar Asma ‘Abdul Jabbar
BAB I
PENGERTIAN, DASAR DAN TUJUAN
ASMA ‘ABDUL JABBAR
1. Pengertian
Pengertian asma berasal dari bahasa arab, yang berarti nama. Secara
bahasa, kata tersebut merupakan kalimat jamak dari kata ismun. Jadi dlam
pelajaran asma ini kita belajar beberapa nama atau banyak nama.
Asma atau nama adalah ilmu pertama kali yang diajarkan oleh Allah SWT
kepada Nabi Adam AS. Hal ini dapat kita lihat pada firman Allah dalam
QS. Al-Baqarah ayat 31 :
Artinya :
Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya (yang baik dan buruk), kemudian mengemukakannya kepada
Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"
Nama terbagi menjadi dua, yaitu nama yang baik dan nama yang buruk.
Contoh nama yang baik dapat kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-
hari, contohnya : adil, dermawan, jujur, dsb. Sedangkan contoh nama yang
buruk, misalnya kikir, pendusta, pencuri, dsb. Semua nama-nama tersebut
merupakan atas diri kita dan tentu saja atas tingkah laku yang kita
kerjakan.
Setiap nama ada zat dan fungsi. Contoh yang kita ambil adalah gelas.
Namanya jelas gelas untuk sebutan orang Indonesia, zatnya jelas kelihatan,
ada yang terbuat dari beling, plastik dan sebagainya. Kemudian apakah
fungsinya ?. Fungsinya tergantung kepada seseorang tersebut yang
menggunakan. Bila gelas tersebut digunakan untuk manfaat, maka
fungsinya alat untuk minum, bila tidak digunakan untuk manfaat, maka
dapat saja digunakan untuk mencelakakan orang lain, misalnya dapt
dilempar ke kepala, hidung atau lain sebagainya. Begitu juga halnya
dengan ilmu, hanya digunakan untuk manfaat dan bukan untuk
mencelakakan orang lain.
Begitu juga halnya dengan Allah, ada nama, ada zat dan ada fungsinya.
Allah mempunyai nama yang banyak , hanya segelintir kita manusia yang
baru tahu nama Allah tersebut. Bahkan di salah satu ayat menyatakan
bahwa seandainya seluruh daun-daun yang ada di muka bumi ini dijadikan
kertas, serta air yang di lautan dijadiakan tintanya, niscaya belumlah cukup
untuk menulis kalimat Allah itu. Kemudian apakah zatnya Allah Ta’ala itu
?. Zat-Nya Allah Ta’ala itu terdapat pada ciptaan-Nya yang ada di langit
dan bumi serta segala isinya.
Bagaimanakah cara kita mencari zatnya Allah ?. sanggupkah kita
mempelajari segala yang ada di langit ?. berapa jenis langit, banyaknya
makhluk di langit untuk mencari zatnya Allah ?. Tentu tidak. Sanggupkah
kita pelajarai segala makhluk yang ada di atas langit dan bumi seluruhnya
dari hewan yang terlihat sampai terkecil dan beribu ribu jenis tumbuhan ?.
Tentu bisa, namun agak sulit karena memerlukan waktu yang lama.
Bagaimanakah cara yang mudah menemukan dan mengenali zatnya Allah
Ta’ala ?. Yaitu dengan mempelajari diri kita sendiri bagaimana sebagai
manusia. Dengan singkat kata adanya Allah Ta’ala adalah tempan
menyembah dan memohon pertolongan. Karena Allah Ta’ala mempunyai
janji kepada manusia bahwa barang siapa yang berbuat munkar adalah
neraka. Itulah janji Allah.
Sebagian Hukam (Ulama yang arif tentang keagungan dan kebesaran
Allah dan tahu tentang sifat-sifat yang berkaitan dengan ketuhanan)
mengatakan bahwa :
Artinya :
Siapa yang mengira bahwa ia memiliki penolong lebih utama dari pada
Allah, berarti ia belum mengenal Tuhannya dengan baik. Dan
barangsiapa yang mengira ia mempunyai musuh yang lebih hebat dari
dirinya, maka berarti ia belum mengenal dirinya dengan baik.
(sumber : Terjemah Kitab Syarah Nashaihul Ibad, karya Syekh Nawawi Al
Bantani, penterjemah : H. Ahmad Abdul Majid).
Untuk mengenal diri kita sendiri, maka akan kita bahas satu persatu lebih
lanjut. Dalam diri manusia ada tiga factor yaitu nama, jasad dan
kehidupan. Ketiganya tersebut merupakan hak dari Allah Ta’ala sehingga
manusia itu disebut makhluk yang paling sempurna.
Nama dan jasad pada dasarnya merupakan pemberian dari kedua orang tua
kita. Sejak lahir nama sudah disiapkan dan akan diberikan kepada kita.
Untuk perkembangan jasad kita diberi makan, diurus dan dijaga siang
malam hingga besar dan terbentuk jasad yang baik lengkap dengan organ
tubuh yang baik. Kemudian siapakah yang memberikan kehidupan ?.
Jawabannya adalah Allah Ta’ala.
Hal ini kita mulai dengan membahas asal usul kejadian manusia. Pertama
dimulai dari perkawinan ibu bapak. Dengan terjadinya pembuahan sel telur
oleh sperma. Proses ini terkembang menjadi segumpal darah. Kemudian
berkembang lagi menjadi segumpal daging (janin). Setelah 120 hari (± 4
ulan) ditiupkan ruh atau kehidupan oleh yang maha kuasa. Setelah itu janin
berkembang di dalam rahim hingga sempurna menjadi seorang bayi
manusia selama 5 bulan, hingga proses perkembangan keseluruhan janin
tersebut menjadi 9 bulan, ini menurut ukuran normal pada umumnya.
Setelah itu lahirlah soerang manusia dalam keaadan fitrah (suci).
Ruh atau kehidupan tersebut secara fitrahnya menghendaki hal yang baik-
baik saja atau dalam segi ibadah saja. Hal ini berdasarkan firman Allah
Ta’ala dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi :
Artinya :
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.
Pada manusia ketiga factor tersebut telah dimiliki, namun karena satu dan
lain hal mereka menambahkan factor lain dari luar, misalnya sesambatan
atau kesurupan, maka manusia tersebut menjadi tidak sempurna, karena
pada dirnya ada empat faktor atau lebih yaitu ada nama, jasad, kehidupan
dan kehidupan (misalnya jin atau syetan). Pada dasarnya mereka tidak
sadar dengan mempelajari atau mengamalkan satu ilmu yang
menggunakan syetan atau jin. Sehingga akan berpengaruh pada tingkah
laku an moral pada kehidupan sehari-hari manusia tersebut.
Pengertian secara bahasa/lughah ‘Abdul berarti makhluk atau ghaib,
sedangkan “Jabbar” adalah nama Allah termasuk dalam Asmaul Husna
yang artinya Maha Perkasa. Namun bila kata ‘Abdul dan Jabbar disatukan
mempunyai arti baru.
‘Abdul Jabbar adalah salah satu nam Allah terdapat dalam Asmaul Adzom
atau nama yang agung. Adapun pengertian ‘Abdul Jabbar kepada kadar
keimanan diri kita masing-masing. Ada yang berpendapat bahwa ‘Abdul
Jabbar nama syekh atau wali, berarti orang tersebut men-imani (percaya)
bahwa ‘Abdul Jabbar adalah syekh atau wali. Namun kita menyadari
bahwa ‘Abdul Jabbar adalah sebuah nama yang agung, maka kita akan
coba menanyakan kepada diri kita sendiri. Siapakah yang maha agung
itu ?.
Tentu jawabannya adalah Allah Ta’ala. Berarti bila kita menyebut ‘Abdul
Jabbar berarti menyebut Allah.
Kalau boleh diartikan bahwa ‘Abdul Jabbar itu adalah makhluk yang
menjadikan segala makhluk atau ghaib yang hidup, yang menjadikan
segala yang hidup. Untuk meresepsi pengertian di atas, kita ulangi dengan
pertanyaan. Siapakah yang menjadikan segala makhluk ?. Siapakah yang
menjadikan segala yang hidup ?. Jawabannya adalah Allah.
Mengapa kita mesti menyebut Allah itu ‘Abdul Jabbar ?. Karena pada
dassarnya kita belajar nama atau sebutan dan pelajaran in merupakan
pelajaran pribadi. Sebutan Allah dapat dipahami dan dimengerti oleh
setiap manusia. Mulai dari anak-nak ampai yang tua. Namun pengertia
‘Abdul Jabbar jarang sekali orang yang memahami dan mengetahi
pengertian tersebut.
‘Abdul Jabbar disebut Isim Adzom Isim Sujud artinya Allah dapat
diletakkan dimana saja tergantung keimanan seseorang. Dimana seseorang
tersebut selalu mengerjakan kebaikan dalam iman dan taqwa berarti orang
tersebut meletakkan sebutan Allah itu diagungkan (Adzom). Tetapi bila
seseorang tersebut mengerjakan pekerjaan syirik, keji dan munkar berarti
seseorang tersebut telah meletakkan sebutan Allah di bawah (sujud) atau
boleh dikatakan bahwa meletakkan atau menginjak segala aturan Allah di
bawah telapak kakinya. Na’udzu Billahi min dzalik (semoga Allah
melindungi kita dari perbuatan yang demikian).
Tujuan dari Asma ‘Abdul Jabbar adalah meningkatkan iman islam dan
mewujudkan akhlak budi pekerti.
Kenapa dikatakan meningkatkan iman dan islam ?. Karena pada dasarnya
kita ini umumnya sudah beriman dan tahu rukun iman dan rukun islam,
hanya saja tingkat kesadaran akan keimanan dan keislaman yang perlu
ditingkatkan lagi. Kita percaya bahwa di dunia ini ada yang menciptakan
dan ada yang Maha Kuasa, dan banyak yang mengerjakan ibadah dan
berbuat kebaikan. Dalam pelajaran asma ini kita tidak lagi diajarkan tata
cara sholat, puasa dan sebagainya, sebagaimana pelajaran tersebut dapat
dojumpai pada malis’ ta’lim atau madraasah. Alasannya adalah karena
pelajaran asma ini merupakan pelajaran pribadi. Yaitu pelajaran
pengenalan diri kita sendiri dan Tuhan kita.
Kenapa mewujudkan akhlak budi pekerti ?. Karena kita adalah generasi
penerus Nabi Muhammad SAW. Dimana misinya adalah
menyempurnakan akhlak yang mulia sehingga tercipta rohmatan lil
‘alamin ata rahmat bagi seluruh alam semesta. Sebagaimana tertera dalam
hadits yang berbuny :
Artinya :
Sesungguhnya Aku (Muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia.
Dari akhlak dapat dikupas banyak hal dan mencakup pengertian yang luas.
Mulai dari akhlak sesame mnusia, sesame makhluk, dan kepada Maha
Pencipta.
Akhlak kepada manusia misalnya dengan bersikap rasa rumasa atau saling
merasakan satu dengan yang lain tanpa keluar dari jalur keimanan dan ke-
islaman. Contohnya kita akan berbuat jahat pada orang lain, maka kita
harus merasakan bagaimana seandainya kita dijahati orang lain. Dengan
sikap demikian maka segala tindakan akn lebih dipikir, ditimbang di hati
sebelum dikerjakan.
Akhlak kepada sesame makhluk misalnya, tidak berbuat aniaya terhadap
makhluk lain yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, misalnya
hewan dan jin.
Akhlak kepada Maha Pencipta, misalnya dalam beribadah kita harus dalam
keadan suci dan bersih baik lahir maupun batin. Karena Firman Allah
menyatakan bahwa baik dan buruk sekecil apapun perbuatan akan ada
balasannya. Sesuai dengan Firman-Nya dalam QS Al-Zalzalah ayat 7 – 8
yang berbunyi :
Artinya :
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia
akan melihat (balasan)ny {7}.
Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula {8}.
Tulisan Arab
Artinya :
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Artinya :
Sesungguhnya beruntunglah (bahagia) orang yang membersihkan
(mensucikan) diri (dengan beriman),
Artinya :
Dan senantiasa mengingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan Sholat
Tulisan Arab
Artinya :
Peliharalah hartamu dengan mengeluarkan zakat, dan sembuhkanlah
(obatilah) para pasienmu (yang sakit dari keluargamu) dengan
bersedekah, dan atasilah, (ditolak) aneka balaak (musibah) dengan
memanjatkan do’a.
BAB II
PENGAMALAN
1. Keterangan Do’a Hikam
Ini bacaan bagi semua yang akhirnya mendapat pangkat keluhuran dalam
menjalankan Tauhid kepada Allah Ta’ala sampai kepada ma’rifat jadi
likoth kepada Allah.
Mengerjakan ini semua bacaan yang ditulis KITAB ini, jangan sampai ada
yan dituju kepada hati, dilirik dengan mata, melainkan kepada Allah
Ta’ala saja di tiap-tiap satu kalimat. Kalau ingat mengerjakan kepada-Nya
saja. Kalau salah tekadnya malah sussah sendiri, maka kalau mau
mengerjakan harus hati-hati jangan sampai salah, kalau salah mengerjakan
tidak salah lagi di dunia dan akhiratnya mendapat penghinaan yang sehina-
hinanya. Kalu ada maksud lagi harus memberitahukan kepada yang
mempunyai barang pemakainya.
Barang Allah SWT, itu ada empat :
1. KALAM ALLAH : rupanya Al-Qur’an
2. ASMA’UL HUSNA : yaitu nama – nama yang halus
3. ASMA’UL ‘ADZOM : yaitu nama – nama yang agung
4. ASMA’UL JAMI’: yaitu nama – nama yang kumpul
2. Ayat-Ayat Rngkuman
=DO’A RANGKUMAN=
Tulisan Arab
1. Illa hadratin nabiyyil mush-thafaa shallallahu ‘alaihi wa sallama wa
alihii wa-azwajihii wa aulaadihii wa-dzurriyyaatihii. Al-fatihah :
Bismillahir Rohmanir Rohiim. Alhamdulillahi Rabbil’aalamiin. Ar
Rahmaanir Rahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaka na’budu wa iyyaka
nasta’in. Ihdinash-shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta
‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihum waladhdhaaliin Amiin.
Tulisan Arab
2. Kemudian kepada para handai tolannya, dari para Nabi dan Utusan, para
Wali, para Pahlawan (Syuhada), orang-orangn yang shaleh , para
sahabat dan tabi’in (pengikut), para ‘ulama, yang mengamalkan imunya,
para pengarang yang ikhlash dan kepada para malaikat yang selalu
taarrub ( mendekatkan diri kepada Allah) Al-Fatihah :
Dengan Nama allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang Maha pengasih lagi
Maha Penyayang. Yang menjadi raja di hari kiamat. Hanya kepada
Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkaulah kami memoohon
pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan mereka
yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang sesat. Semoga
Allah mengabulkan.
Tulisan Arab
3. Kemudian kepada semua ahli kubur dan kaum muslimin laki-laki dan
perempuan; dan kepada kaum mukminin laki-laki dan peerempuan dari
dunua bagian timur sampai bagian baratnya, baik yang di darat maupun
di laut; khusushnya bapak-bapak kami dan para ibu kami, para nenek
kami yang laki-laki dan pperempuan, para guru besar kami dan para guru
besar mereka, kepada guru kami, para gurunya guru kami, dan lebih
utama lagi kebada orang yang menyebabkan kami berkumpul dii sini
Almarhum :
H. Mama Amilin
Bin
H. Sarbini
Al-Fatihah :
Dengan Nama allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang Maha pengasih lagi
Maha Penyayang. Yang menjadi raja di hari kiamat. Hanya kepada
Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkaulah kami memoohon
pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan mereka
yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang sesat. Semoga
Allah mengabulkan.
4. Dengan Nama Allah Yang maha Pengasih lagi maha Penyayang. Alif
laam miim (hanya Allah yang Maha mengetahui maksudnya). Inilah kitab
(Al-Qur’an) yang tidak ragu-ragu lagi di dalamnya terdapat petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa yaitu orang-orang yang beriman dan pada
berita ghaib, mendirikan shalat, dan mau mendermakan sebagian yang
telah kami rezeqikan. Orang-oranng yang beriman pada kitab (Al-
Qur’an)yang diturunkan kepadamu, pada kitab-kitab yang diturunkan
sebelummu, dan pada hari akhirat petunjuk dari Tuhannya dan mereka
itulah orang-orang yang berbahagia (QS Al-Baqarah : 1 s/d 5).
5. Tuhan mu itu Tuhan yang maha Satu. Tidak ada Tuhan melainkan Dia
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (Qs Al-Baqarah : 163)
6. Allah; tidak ada Tuhan melainkan Dia. Yang Maha hidup lagi Maha
Tegak. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Baginya segala yanng ada di
langit dan segala yang ada di bumi. Siapakah yang akan dapat
memberikan pertolongan di sisi-Nya, tanpa izin-Nya ? Dia Maha
mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan apa-apa yang di
belakang mereka, dan mereka tidak akan menjangkau ilmu-Nya
sedikitpun, kecuali pengetahuan yang telah dikehendaki oleh-Nya.
Singgasana-nya sangat luas, seluas semua langit dan bumi, dan tidak sulit
bagi-Nya mengatur keduanya itu. Dia maha luhur lagi Maha Agung. (Qs.
Al-Baqarah : 255)
Tulisan Arab
8. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Bismillahir Rahmaanir Rahiim.
Qul huwallahu ahad. Allahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad.
Walam yakul lahu kufuwan ahad. (3 X)
8. Tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Maha Besar. Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (hai
Muhammad) Dia Allah Maha Satu. Allah tempat tumpuan hajjat. Tidak
melahirkan dan tidak dilahirkan. Tidak ada sesuatupun yang menyerupai-
Nya. (3 X).
Tulisan Arab
9. Tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Maha Besar. Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (hai
Muhammad) aku berlindung diri kepada Tuhan yang (memelihara)
shubuh. Dari kejahatan makhluq-Nya. Dari kejahatan malam apabila
telah gelap. Dari kejahatan perempuan-perempuan tukang sihir yang
meniup buhul (ikatan) tali. Dan dari kejahatan orang yang dengki bila ia
mendengki.
Tulisan arab
10. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Bismillahir Rahmaanir Rahiim.
Qul a’udzu bi rabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril
waswaasil khan naas. Al ladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal
jinnati wan naas.
11. Tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Maha Besar. Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (hai
Muhammad). Aku berlindung kepada Tuhan (pemelihara) manusia. Raja
(baggi) manusia. Tuhan (sembahan) manusia. Dari kejahatan (bisikan)
syaithan yan maju mundur. Yang membisikkan (kejahatan0 di dalam hati
manusia. dari bangsa jin dan manusia.
3. Do’a Hikam
= DO’A HIKAM =
Tulisan Arab
1. BISMILLAAHIR RAHMATI LILLADZIINA
Tulisan Arab
2. BISMILLAAHIS SAMII’IL ‘ALIIMI MINASY SYAITHAANIR
RAJIIMI
Dengan nama Allah yang maha mendengar lag maha mengetahui dari godaan
syaithan yang terkutuk
Tulisan Arab
3. BISMILLAAHI WA BILLAAHI WA MINALLAHI WA ‘ALALLAHI
WA FIL LAAHI
Dengan nama Allah, dan Demi Allah dari Allah dan attas Allah dan dalam
lindungan allah
Tulisan Arab
4. SUBHANALLOHI WALHAMDULILLAAHI WA LAA ILAAHA
ILLALLOHU WALLOHU AKBAR LA HAWLA WA LAA QUWWATA
ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ADZIIM KAAF HAA YAA AIN SHAAD
Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah
maha besar, tiada daya upaya kekuatan kecuali dengan izin Allah yang maha
tinggi lagi maha agung, kaaf haa, yaa, ‘ain shad
Tulisan Arab
5. BISMILLAAHI WA BILLAAHI WA MINALLAHI WA ‘ALALLAHI
‘ALIYYIL ‘ADZIIM WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM KAAF HAA
YAA ‘AIN SHAAD
Dengan nama Allah, dan demi Allah dan dari Allah, dan atas Allah tiada daya
upaya kekuatan kecuali dengan izian Allah yang maha tinggi lagi mahha
agung, dan dia maha mendengar lagi maha mengetahui, kaaf haa, yaa, ‘ain,
shad.
Tulisan Arab
6. BISMILLAAHI SYAAFI (3 X)
BISMILLAAHI KAAFI (3 X)
BISMILLAHI MU’AAFI (3 X)
BISMILLAHIL LADZII LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL
ARDHI WA LAA FIS SAMAA-I WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM
Tulisan Arab
7. BISMILLAHIS SAMII’IL LADZII LAISAKMITSLIHI SYAI-UN WA
HUWAS SAMII’UL ALIIM, KAAF HAA YAA ‘AIN SHAAD
Dengan nama Allah yang maha mendengar , yang tidak ada sesuatu yang
menyerupai-Nya, dan dia maha mendengar lagi maha mengetahui, kaaf, haa,
yaa, ‘ain, shad
Tulisan Arab
8. BISMILLAHI KHOIRIL ASMAA-I, BISMILLAHIL LADZII LA
YADURRU MA ‘ASSMIHII DAA-UN, BISMILLAHI IFTATAHTU WA
‘ALALLAHI TAWAKKALTU ‘ALALLAHU RABBIL ‘ARSYIL
‘ADZIIM
Dengan nama Allah yang sebaik-baiknya nama, dengan nama Allah Tuhan
bumi dan langit, dengan nama Allah yang tidak berbahaya dengan nama-Nya
seegala penyakit, dengan nama Allah akau membuka dan kepada Allah aku
berserah diri, Allah, Tuhanku yang tidak aku mensekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun.
)١( يم
ِ حِ ن ال َّر
ِ م
َ ح ِ َّم الل
ْ ه ال َّر ِ س
ْ ِب
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap
pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan,
minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang
berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi
makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang
memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar
Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah
yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
Tulisan Arab
9. BISMILLAAHI JABBARUL ASMAA-I, BISMILLAHIJADDIIRUL
ARDHI WAS SAMAA-I, BISMILLAHIL LADZI LA YADHURRU
MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA-I, WA
HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM.
Dengan nama Alllah, nama yang maha perkasa, dengan nama Allah yang
maha pasti keputusan-Nya, di bumi maupun di langit, dengan nama Allah
yang tidak berbahaya, dengan nama-Nya segala sesuatu baik di bumi dan
tidak pula di langit, dan dia maha mendengar lagi maha mengetahui.
Tulisan Arab
10. BISMILLAHI ‘ALAA QALBI HATTA YURWAA, BISMILLAHI
‘ALAA RUKKABI HATTA TAQWA, BISMILLAHI ‘ALLAL ARDHI
HATTA TUTHWA, KASADDIL KAAFI WA JADDIL KAAFI, YAA
KAAFI YAA MU;AAFI
Dengan nama Allah, atas hatiku sampai diceritakan, dengan nama allah atas
kendaraanku sampai muat, dengan nama Allah atas bumi sampai dilewatkan,
wahai Zat yang merahaisiakan kecukupan, wahai Zat yang menemukan
kecukupan, wahai Zat yang maha mencukupi, wahai Zat yang maha
memaafkan segala kesalahan.
Tulisan Arab
11. ALLAHUMMMA HASHANTU NAFSI BIL HAYYIL QOYYUMIL
LADZII LA YAMUUTU ABADA WA DAFA’TU ‘ANIS SUU-A BI ALFI
ALFI ALFI LAA HAULA WA LAA KUWWATA ILLA BILLAHIL
‘ALIYYIL ‘ADZIIM
Ya Allah, bentengilah diriku dengan zat yang maha hidup lagi maha berdiri
sendiri yang tidak mati selama-lamana dan cegahlah diriku dari segala
kejahatan yang tak terhitung nilainya, tiada daya upaya kekuatan kecuali
dengan izin allah yang maha tinggi (kedudukannya) lagi maha agung
Tulisan Arab
12. A’UUDZU BIWAJHIKAL KARIIMIL LAADZII LAA YAMUUTU
ABADA YAA HAYYU YAA QOYYUMU BIRAHMATIKA
ASTHAGITSU BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN
Aku berlindung dengan Zat yang maha mulia yang tidak mati selama-
lamanya, wahai Zat yang maha hidup agi maha berdiri sendiridengan kasih
sayang-Mu, aku mohon pertolongan, dengan kasih saying-Mu, wahai Zat yang
maha mengasihi.
Tulisan Arab
13. ALLAHU HAFIIDZUN, ALLAHU LATHIIFUN, QODIIMUN
AZALIYYUN HAYYUN QOYYUUMUN LAA YANAAMU
Allah itu maha menjaga, Allah itu maha halus (lembut), Zat yang terdahulu,
yang tidak ada mulanya, hidup, berdiri sendiri, tidak pernah tidur.
Tulisan Arab
14. YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AW HAAMU KULLA
KUNHI TSANAA IHI MA MAJDIHI
Tulisan Arab
15. YA MUNTQIIMU YAA BAA’ITSU SHOLLALLAHU ‘ALAA
MUHAMMAD ASTAGHFIRULLAH
Wahai Zat yang maha benar, wahai Zat yang maha membangkitkan. Allah
senantiasa membrikan rahmat-Nya atas Nabi Muhammad, aku mohon ampun
kepada Allah.
Tulisan Arab
16. YAA MAN TAQAMNAA YAA SYADIIDAL BATHSYI
Wahai Zat yang membalas kebaikan kami, wahai Zat yang amat dahsyat
amukan-Nya
Tulisan Arab
17. YAA BARIIUN NUFUUSI BILAA MATSAALIN MIN GHAIRIHI
Tulisan Arab
18. BIHAQQI KAAF HAA YAA ‘AIIN SHOOD, WA BIHAAKI HAA MIIM
‘AIIN QOOF THOO HAA YAA SIIN WAA SHOOD AKFINAA
SYARRODZ DZAA LIMIINA WAL HAASIDIIN.
Dengan kebenaran kaaf haa yaa ‘aiin shood dengan kebennaran haa miim
‘aiin siin qoof thoo haa dan yaa siin dan shood. Cegahlah kami dari kejahatan
orang-orang yang ingin berbuat zalim dan orang-orang yang ingin berbuat
dengki.
Tulisan Arab
19. YAA JABBARU YAA QOHHAARU YAA DZAL BATHSYIS SYADIIDI
KHUDZLII BIHAQQII MAN DZOLAMANII
Wahai Dzat yang maha perkasa, Wahai Dzat yang maha mengalahkan, Wahai
Dzat yang maha dahsyat amukannya, berilah aku dengan kebenaran-Mu,
tehadap orang yang menganiyayaku.
Tulisan Arab
20. ASHSHOLAATU WAS SALAAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI YAA
ROSUULALLAH KHUDZ BIYADI QOLLT HILLATI ADRIKNII
Sholawat serta salam semoga untukmu wahai bagindaku, waha utusan Allah,
ambillah kekuasaanku, teteap sedikit rahasiaku yang akan kau temukan.
Tulisan Arab
21. ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD
SHOLATUN TAKUUNU LANAA ‘ALALLAHI BAA BAN
MASYHUUDAN WA’AN A’DAAIHII HIJAABAN MASDUUDAN
WA’ALAA AALIHI WASOHBIHI WASALLAM.
Yaa Allah semoga sholawat tercurah kepada baginda kami nabi Muhammad,
satu do’a yang menjadikan untuk kami atas Allah pintu yang menjadi saksi-
saksi, dan penghalang-Nya menutupi musuh-musuh, dan atas keluarganya
dan sahabat keselamatan.
Tulisan Arab
22. YAA ALLAHU YAA SAMII’U YAA QORIIBU YAA MUJIIBU YAA
SARII’U YAA MUNTAQIIMU YAA SYADIIDAL BATSYI
Wahai Allah, Wahai Dzat yang maha mendengar, Wahai yang maha dekat,
Wahai Dzat yang maha mengabulkran, Wahai Dzat yang maha cepat
penghitungannya, Wahai Dzat yang maha membalas, Wahai Dzat yang maha
dahsyat amukannya.
Tulisan Arab
23. YAA HAYYU YAA ‘ALIYYU YAA MALIYYU YAA WAFIYYU YYAA
QOWIYYU YAA WAA QIYYU YAA GHONIYYU YAA BAQIYYU
WASHOLLALLAHU ‘ALAA MUHAMMAD ASTAGHFIRULLAH
Wahai Dzat yang maha hidup, Wahai Dzat yang maha tinggi, Wahai Dzat
yang maha memenuhi janji-janjinya, Whai Dzat yang maha kuat, Wahai Dzat
yang maha memelihara, Wahai Dzat yang maha kaya, Wahai Dzat yang maha
kekal, dan Allah senantiasa memberikan Rahmat-Nya kepada baginda kami
Nabi Muhammad aku mohon ampun kepada Allah
Tulisan Arab
24. YAA KAAFI YAA WAAFI YAA SYAFII YAA MU’AAFII YAA
ILAAHI YAA ASAFI
Wahai Dzat yang maha mencukupi, Wahai Dzat yang maha menyempurnakan
janji-janji-Nya, Wahai Dzat yang maha menyembuhkan, Wahai Dzat yang
maha memaafkan kesalahan, Yaa Tuhanku, Wahai Dzat yangn maha
menyayangi.
Tulisan Arab
25. YAA KAAFII YAA WAAFII YAA SYAAFII YAA MU’AAFII YAA
MUJIIBA DA’WATAL MUDDHTHORRIINA YAA HAADII YAA
GHIYAATSAL MUSTAGHIITSIINA AGHITSNAA AGHITSNAA
AGHITSNAA
Wahai Dzat yang maha mencukupi, Wahai Dzat yang maha menyempurnakan
janji-janji-Nya, Wahai Dzat yang maha menyembuhkan, Wahai Dzat yang
maha memaafkan, Wahai Dzat yang maha mengabulkan do’a orang-orang
yang terdesak, Wahai Dzat yang maha memberi petunjuk, Wahai Dzat yang
maha menolong orang yang membutuhkan pertolongan, tolonglah kami,
tolonglah kami, tolonglah kami
Tulisan Arab
26. KAAF HAA YAA ‘AIIN SHOOD KIFAA YATUNAA HAA MIIM ‘AIIN
SIIN QOOF HIMAA YATUNAA YAA BUNAA TABAAROKA
HITHOONUNAA YAA SIIN SAKFUNAA WALLAHU MIN
WARAAIHIM MUHIITH BAL HUWA QUR’AANUM MAJIID FII
LAUHIMM MAHFUUDZ
Kaaf haa yaa ‘aiin shood yang mencukupi kami, haa miim ‘ain siin qoof
pelindung kami, pintu kami berkahkanlah perjalanan kami, yaa siin atap kami
dan Allah mengawasi dari belakan mereka, yang maha adil, yang mempunyai
Qur’an yang mulian di lauhim mahfudz.
Tulisan Arab
27. YAA HANAANU YA MANAANU YAA DAYYANU YAA BURHAANU
YAA BADII’AS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA HAYYU YAA
QOYYUUMU YAA ARHAAMAR ROOHIMIIN
Wahai Dzat yang maha mengasihani, Wahai Dzat yang memberi kurnia,
Wahai Dzat yang maha melunasi hutang, Wahai Dzat yang maha membri alas
an, Wahai Dzat pencipta langit dan bumi, Wahai Dzzt yang maha hidup,
Wahai Dzat yang maha berdiri sendiri, Wahai Dzat yang maha mengasihi
orng-orang yang dikasihi
Tulisan Arab
28. ALMUHIITHUL ‘ALIIMUR ROBBUSY SYAHIIDUL HASIIBUL
FA’AALUL KHOLLAAQUL KHAALIQUL BAARI-UL
MUSHOWWIRU
Wahai dzat yang maha mengawasi lagi maha mengetahui, Tuhan yang
menyaksikan serta menghitung lagi melakukan, yang maha mebuat serta
menciptakan, yang maha membentuk serta membebaskan
Tulisan Arab
29. ALLAHUMMA ANTA ROBBUL ‘ARSYIL ‘ADZIIM MAA SYAA
ALLAHU KAANA WAMAA LAM YASYA LAM YAKUN LAA HAULA
WALAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM
INNALLAHA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR WA INNALLAHA
TA’AALA QOD AHAATHO BIKULLI SYA-IN ‘ALIIMA
Ya Allah, Engkau Tuhan ‘arasy yang agung, apa-apa yang Allah kehendaki
pasti terjadi dan ap-pa yang idak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi, tiada
daya upaya kekuatan kecuali dengan izin Allah yang maha tinggi lagi maha
agung, sesungguh-Nya Allah maha kuasa atas segala sesuatu dan sesungguh-
Nya pula Allah telah mengelilingi sesuatu dengan ilmu pengetahuan.
Tulisan Arab
30. YAA NUURON NUURI YAA NUURO KULLAN NUURI YAA
KHOOLIQON NUURI YAA MAN LAIA KAMISLIHI NUURU
SUBHAANAKA LAA ILAAHA ILLA ANTAL GHOUTSUL GHOUTSU
KHOLLISHNAA MINAN NAAR
Wahai cahaya di atas cahaya, wahai cahaya untuk semua cahaya, wahai
pencipta cahaya, wahai Dzat yang tidak ada sesuatu cahaya apaun
menyerupai-Nya, maha suci Engkau, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, yang
menolong melepaskan kami dari api neraka
Tulisan Arab
31. YAA ALLAHU NI’MAL QORIIBU MUNIIBUS SARIII’U AJIBNAA
Tulisan Arab
32. YAA ROBBANAA YAA ILAAHANAA YAA SAYYIDANAA YAA
MAULANAA YAA NAASHIRONAA YAA HAFIIDZONAA YAA
QODIIRONAA YAA DALIILANAA YAA MUGHIITSANAA YAA
HABIIBANAA SHUBHAANAKA LAA ILAAHA ILLA ANTAL
GHOUTSUL GHOUTSU KHOLLISHNAA MINAN NAAR
Wahai tuhan kami, wahai Tuhan kami, wahai baginda kami, wahai raja kami,
wahai penolong kami, wahai pelindung kami, wahai yang menguasai kami,
wahai yang memberi petunjuk kami, wahai penolong kami, wahai kekasih
kami, maha suci Engkau, tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau,
yang menolong kami melepaskan dari api neraka.
Tulisan Arab
33. WA AS-ALUKA BI ASMAAIKA YAA JABBAARU YAA GHOFFARU
YAA QOHHARU YAA ROZZAAQU YAA ‘ALLAAMU YAA ‘ALIIMU
SHUBHAANAKA LAA ILAAHA ILLA ANTAL GHOUTSUL
GHOUTSU KHOLLISHNAA MINAN NAAR
Tulisan Arab
34. MAN YAQUULU ILAIHI SYAIUN KUN FAYAKUUN IF ALLIF YAA
KADZAA WA KADZAA
Dzat berfirman kepada sesuatu, jadi maka jadilah, lembutkanlah yang itu dan
yang itu
Tulisan Arab
35. ALLAHU JABBAARU ALLAHU JADDIIRU JABBAARULLAHU
JADDIIRULLAHU YAA MU’IIZU YAA ‘AZIIZU
Allah itu Dzat yang maha perkasa, Allah itu Dzat yabg maha layak, Allah itu
Dzat yang maha layak, Wahai Dzat yang maha menolong, Wahai Dzat yang
maha mulia
Tulisan Arab
36. ILAAHI LAYYIN QOLBA MAN RO-AANII WARHAM QOLBA MAN
ROO-AANII WARZUQNII MAA FII QOLBII WA NAJJINII MIN
HAADZAL GHOMMI BIROHMTIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN
Tulisan Arab
37. YA ALLAH (3 X), HUWAL JALIILUL AKBARI WAL MUHIBBATU
‘ALAL MAKHLUUQI BIL AJHAARI WAKFINAA SYARRODZI
KULLI SYARRI BIHAULIKA WA QUWWATIKA FIL AKBAARI
BIHAQQI ISMIL ‘ADZOMIL AKBARI LAA HAULA WALAA
QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYYIL ‘ADZIIM
Yaa Allah, Yaa Allah, Yaa allah, Allah yang maha besar dan cinta kepada
makhluk_Nya yang amat jelas, cegahlah kami akan kejahatn dari tiap-tiap
orang yang berbuat jahat kepada kami, dengan daya upaya_Mu dan
kekuatan_Mu yang amat besar, dang dengan hak kebesaran nama_Mu yang
amata agung lagi maha besar, tiada daya upaya kekuatan kecuali dengan izin
allah yang maha tinggi lagi maha agung.
Tulisan Arab
38. YAA LATHIIFU (3 X) ULTHUF BINA FII KULLI MAA
QODDARTAHU
Wahai Dzat yang maha lembut (3 X), lembutkanlah untuk kami pada tiap-tiap
apa yang Engkau kegendaki
Tulisan Arab
39. A’UUDZU BINNUURI WAJHIKAL KARIIMIL LADZII ADHOO-AN
LAHUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA ASROQOT LAHUDZ
DZULUMAATU WASHOLUHA ILAIHI AMRUD DUNYAA WAL
AAKHIROTI
Tulisan Arab
40. ALLAHUMMA INNII ASALUKA BIHAQQI LUTHFIKA WA
BILUTHFI SHON’ILLAHI WA BILJAMIILI SYARRILLAHI WA
DAKHOLTU MAA FII KUN FILLAHI WA SYAAFA’ATU
ROSUULILLAHI SHOLLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM
BIYAAHIM (2 X) AHILIN (2 X) AHYASIN (2 X) HUJJIBAT NAFSI
BIHIJAABILLAHI WA NA’TUHAA BIAAYATILLAHI WABIL
AYAATIL BAYYINATI WA BIHAQQI MAN YUHYIIL ‘IDZOOMI
WAHIA ROMIIM
Tulisan Arab
41. ALLAHUMMADFA’ ‘ANNAL GHOLAA-A WAL WABAA-A WA
KAIDAL KHOOSIRIINA WAL HAASIDIINA WAHJIBNA MAN
GHOLABANAA MINAL JINNI WAL INSI WAS SULTHOONI WASY
SYAYAATHIINI WAHFINAA ‘AN A’YUUNIN NAADZIRIINA KAMA
AHFAITA RUUHA FII JASADINAA WAHFADZNAA FII LIAANIHIM
WA QUWWATIHIM KAMAA AHFADZTA WA MUHAMMADAN
SHOLLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM MIN JAMII’IL KAAFIRIINA
WALHAASIDIINA
Yaa Allah, cegahlah kami dari berlebih-lebihan dan penyakit menular dan
dari tipu daya orang yang merugi dan dengki. Dan menangkanlah dari orang-
orang yang mau mengalahkan kami, dari sebangsa jinm manusia, raja, serta
setan-setan. Dan sembunyikanlah kami dari pandangan orang yang melihat,
seperti Engkau menyembunyikan ruh pada tubuh kami, dan jagalah kami pada
lidah-lidah mereka dan kekuatan meereka , seperti Engkau telah menjaga
Nabi Muhammad SAW, dari sejumlah orang-orang kafir dan orang-orang
yang dengki
Tulisan Arab
42. ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA BI ’ADAADI KHOLKIKA BI
’IZZATI ‘ARSYIKA BI RIDHAA-I NAFSIKA BI NUURI WAJHIKA BI
MABLAGHI ‘ILMIKA BI GHOOYATI QUDROTIKA BI BASTHI
QUDROTIKA BI HAQQI HAQIIQOTI SYUKRIKA BI MUNTAHAA
ROHMATIKA BI IDROOKI MASYII-ATIKA BI KULLIYATI
DZAATIKA BI KULLI SIFAATIKA BI ITMAAMI WASFIKA BI
NIHAAYATI ASMAAIKA BI MAKNUUNI SIRRIKA BI JAMIILI
SIRRIKA BI JAZIILI SIRRIKA BI KAMAALI MINKA BI GHOIDI
JUUDIKA BI SYADIIDI ‘ADHBIKA BI SAABIQI ROHMATIKA BI
A’DAADI KALIMAATIKA BI GHOOYATI BULUUGHIKA BI
TAFRIIDHI FARDAN NIYYAATIKA BI TAUHIIDI WAAHIDAN
NIYYATIKA BI BIQAA-I BAQAAIKA BI SARMADIYYATI AU
QOOTIKA BI ’IZZATI RUBUU BIYYATIKA BI ’UDZMATI
KIBRIIYATIKA BI JAAHILIKA BI JAALIKA BI AF’AALIKA BI
AN’AAMIKA BI SIYAADATIKA BI MALKUU NIYYATIKA BI
JABBARIYYATIKA BIMANNAA NIYYATIKA BI ‘UTHFIKA BI
LUTHFIKA BI BARRIKA BI IHSAANIKA BI HAQQIKA WA
BIHAQQI HAQQIKA AN TAJ’AL LANA FARJAN WA MAHROJAN
WA SYIFAA-AN MINAL HUMUUMI WAL GHUMUUMI WAL
WABAA-I WAL BALAA-I WAL ‘ANAA-I WA JAMII’AL AAFAATI
WAL ‘AAHAATI FIDDUNYA WAL AAKHIROTI BIHAQQI KAAF
HAA YAA ‘AIIN SHOOD WABIHAQQI THOO HAA WA YAA
SIINWA SHOO WA BIHAQQI HAA MIIM ‘AIIN SIIN QOOF WA
BIHAQQI INNA FATAHNA LAKA FATHAM MUBIINA
BIROHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN
Yaa Allah, sesungguhnya saya mohon pada_Mu pertolongan sejumlah
ciptaan_Mu, dengan kemulyaan Arsy_Mu, dengan keridhoan_Mu, dengan
cahaya Dzat_mu, dengan keinggian ilmu_Mu yang tak terbatas, dengan
kekuasaan_Mu yang luas, denngan kebenaran_Mu aku besyukur kepada_Mu,
dengan kemurahan rahmat_Mu dengan memperolehkehendak_Mu, dengan
semua Dzat_Mu, dengan semua sifat_Mu, dengan kesempurnaan sifat_Mu,
dengan ketinggian nama_Mu, dengan segala rahasia_Mu, dengan tutupan
rahasia_Mu, denngan kebagusan rahasia_Mu, dengan banyak rahasia_Mu,
dengan kesempurnaan diri_Mu, dengan sedikit kebagusan dari pada_Mu,
denngan dahsyat angkara murka_Mu (kebencian_Mu), denngan limpahan
kemurahan kasih syang_Mu, dengan sejumlah firman-firman_Mu, dengan
ketinggia_Mu yang tak terbatas, dengan keputusan_Mu, dengan ke-
Esaan_Mu, dengan kekkekalan sifat_Mu, dengan tidak terbattas waktu-
waktu_Mu, dengan kemulyaan sifat ke-Tuhanan_Mu dengan kebesaran sifat
kesombongan_Mu, dengan pangkat_Mu, dengan ketinggian_Mu, dengan
perbuatan_Mu, dengan nikmat-nikmat_Mu, dengan keagunagan_Mu, dengan
kepemimpinan_Mu, dengan kerajaan_Mu, dengan pembinaan_Mu, dengan
kemurahan_Mu, dengan kelembutan/kehalusan_Mu, dengan kebaikan_Mu,
dengan kebenaran_Mu agar Engkau jadikan kepada kami sebagai
kelapangan, dan mempunyai jalan keluar sebagai penawar/obat dari
kessahan, kebingungan, bala dan semua bahaya di dunia maupun di akhirat,
dengan kebenaran kaaf haa yaa ‘aiin shood dan dengan kebenaran thoohaa
dan yaasiin dan shood dan dengan kebenaran inna fatahna laka fathum
mubiina dengan kasih saying_Mu, wahai Dzat yang maha menyayangi.
Tulisan Arab
43. ALLAHUMMA BITALA’ LUU-I NUURI BIHAA-I HUJUUBI
‘ARSYIKA MIN A’DAA-I IHTAJABTU WA BISYATHWAATIL
JABBARU MIMMAN YAKIIDUUNII ISTATARTU WA BITHOULISY
SYADIIDI QUWWATIKA MIN KULLI SULTHOONI
TAHOSKHSHONTU WA BISAIMUUMI QOYYUMI DAWAAMI
ABADIYYATIKA MIN KULLI SYAITHOONII ISTA’ADTU WA
BIMAKNUUNI SIRRI MIN SIRRIKA MIN KULLI HAMMIN WA
GHOMMA TAKHOLLASHTU YAA HAMALATAL ‘ARSYI ‘AN
HAMALATAL ‘ALRSYI YAA SYADIIDAL BATHSYI YAA HABISAL
WAHSI IHBIS ‘ANNI MAN DZOLAMANII WAGHLIB MAN
GHOLABANII KATABALLAHU LAA AGHLIBANAA ANAA WA
ROSULII INNALLAHA QOWIYYUN ‘AZIIZ. ALLAHUMMA INNII
AS-ALUKA BISYIRRI DZAATI WA BIDZAATIS SIRRI HUWA ANTA
ANATA HUWA LAA ILAAHA ILLA ANTA IHTAJABTU
BINUURILLAHI WA BINUURI ‘ARSYILLAHI WA BIKULLI
ASMILLAHI MIN ‘ADUWWI WA ‘ADUWWILLAHI WA MIN KULLI
SYARRI KHOLKQILLAHI BIMAA-ATI ALFI ALFI ALFI LAA
HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI KHOTAMTU ‘ALAA
NAFSI WALLADZIINA WA AHLII WAWAA LIDII WA JAMII’I MAA
A’THONII ROBBI BIKHOTAMILLAHI ‘AN KUDDUUSIL MAANI’IL
LADZII KHOTAMA BIHII AFTHOOROS SAMAAWAATI WAL
ARDHI HASBUNALLAHU WA NIMAL WAKIIL LAA HAULA
WALAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM
Yaa Allah, dengan sinar chaya_Mu dan dinding arsy_Mu yang tetap untuk
musuh-musuh_Mu, aku mohon pelindung dan dengan keperkasaan_Mu dari
orang-orang yang ingin menipuku, aku mohon kepada_Mu tutupan yang kuat
dengan kekuatan_Mu, dari semua raja-raja yang dzolim, aku bentengi diriku
dengan sifat_Mu yang terus menerus dan berdiri selama-lamanya dari pada
syaithan, aku mohon bantuan-Mu dengan tutupan rahasia dari pada
rahasia_Mu, dari segala kesedihan dan kebingungan, aku ikhlashkan diriku,
wahai penjaga arsy, wahai pemukul yang keras, wahai yang memenjarakan
makhluk yang jahat, tolonglah aku dari orang-prang yang mendzolimi aku,
dan kalahkanlah orang yang mengalahkan aku. Allah teleh menetapkan
dengan pasti orang-orang yang aku dengan rosulku telah kalahkan.
Sesungguhnya Allah maha kuat lagi maha perkasa. Yaa Allah, sesungguhnya
aku memohon pada_Mu dengan rahasia Dzat_Mu, dan dengan asma-
asma_Mu (asma Allah) dari semua musuh-musuhku, dari semua musuh-
musuh Allah dan dari segala keburukan/kejahatan makhluk-makhluk_Mu
dengan 1.000.000.000 tiada daya dan upaya kecualli dengan kekuatan_Mu
Yaa Allah. Aku tutup atas diriku, anak-anakku, para ahli-ahliku, dan orang
tuaku dan para kepada semua orang yang Engkau berikan kepadaku. Tuhanku
dengan tutupan_Mu tentang larangan kesucian-Mu yang akhir padanya
memerintah langit dan bumi, cukup kepada_Mu Yaa Allah, aku berserah diri
dan Engkaulah sebaik-baiknya tempat berserah. Tiada daya dan upaya
kekuatan melainkan dengan izin Allah yang maha tinggi dan maha agung.
Tulisan Arab
44. YAA DAA FI’U YAA MAANI’U YAA HAAFIIDZU YAA KAIIMU
Wahai Dzat yang maha menolak, wahai Dzat yang maha mencegah, wahai
Dzat yang maha menjaga, wahai Dzat yang maha mulia
Tulisan Arab
45. ALLAHUMMA YAA ‘ALIYYU YAA ‘ADZIIMU YAA HALIIMU YAA
‘ALIIMU ANTA ROBBII WA ‘ILMUKA HASBII FANI’MAR ROBBU
ROBBI WA NI’MAL HASBU HASBII TANSURU MAN TASYAA-U
WA ANTAL ‘AZIIZUL ROHIIM
Yaa Allah Dzat yang maha tinggi, wahai Dzat yang maha agung, wahai Dzat
yang maha shabar lagi maha mengetahui Engkau Tuhanku, ilmuku tempat
berserahku dan sebaik-baiknya Tuhan, Tuhanku dan sebaik-baiknya tempat
berserah, berserahku. Engkau menolong orang-oraang yang Engkau
kehendaki, dan Engkau yang maha mulia lagi mha penyayang.
Tulisan Arab
46. ALLAHUMMA AHRUSNAA BIAINIKAL LATII LAA TANAAMU WA
AKNUFNAA BIKANAFIKAL LADZII LAA YUROOMU
WARHAMNAA BIKUDROTIKA INNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-IN
QODIIR
Yaa allah, jagalah kami dengan Dzat_Mu yang tidak tudur dan peliharalah
kami dengan pemeliharaan_Mu yang tidak pernah meleset dan kasihanilah
kami dengan kekuasaan_Mu. Sesungguhnya engkau maha kuasa ataas segala
sesuatu
Tulisan Arab
47. YAA SYADIIDAL BATHSYI YAA JABBARU YAA QOHHARU YAA
SAIFAL HAIBATI WAS SIDATI W WAAL QUWWATI WAL
‘ANAMATI MIN BA-SI JABBAARUUTI ‘IJJATI WWA MAN
NASHRU ILLAA MIN INDILLAH
Wahai Dzat pemukul yang palling keras, wahai Dzat yang paling kuat, wahai
Dzat yang maha perkasa, wahai pedang kewibawaan senjata yang paling
hebat, dan mencegah dari kerusakan denngan kekuasaan-Nya yang paling
mulia, dan tidak ada ppertolongan kecuali dari Allah
Tulisan Arab
48. LAA TUDRIKUHUL ABSHOORU WAHUA YUDRIKUL ABSHOORU
WAHUAL LATHIIFUL KHOBIIRU ALIF LAAM ROO KAAF HAA
YAA ‘AIIN SHOOD HAA MIIM ‘AIIN SIIN QOOF ROBBIHKUM BIL
HAQQI WA ROBBUNAAR ROHMAANUL MUSTA’AANU ‘ALAA
MAA TASIFUUN
Dan tidak dapatt dicapai dengan penglihatan, sedangkan Dia dapat mencapai
segala penglihatan, karena Dia-lah yang maha halus lagi maha mengetahui,
Alif Laam Roo Kaaf Haa Yaa ‘Aiin Shood Haa Miim ‘Aiin Siin Qoof. Tuhanku
, adillah dengnan benar, dan Tuhan kami maha penyayang lagi maha
penolong atas apa-apa yang kamu gariskan
Tulisan Arab
49. YAA HAYYU YAA QOYYUMU TAKHOSSUNAA BIKA FAA
HAMNAA BIHIMAA YATIKA YAA HALIIMU YAA SATTARU
WADKHILNAA YAA AWWALU YAA AAKHIRU MAKNUUNI
GHOBIS SIRRI MAA SYAA ALLAHU LAA HAULA WALAA
QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM
Wahai Dzat yang maha hidup, wahai Dzat yang maha berdiri sendiri, kami
mohon penjagaan dari-Mu, tetapkanlah kami dengan perlindungan_Mu.
Wahai Dzat yang maha shabar, wahai Dzat yang maha menutupi dan
memasukkan kami, wahai Dzat yang maha awal, wahai Dzat yang maha
akhir, pada tutupan rahasia ghaib_Mu, apa-apa yang Allah kehendaki tidak
ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah yang maha tinggi lagi maha
agung
Tulisan Arab
50. YAA HAYYU YAA QOYYUMU YAA DZAL JALAALI WAL
IKROOMI YAA NUUROS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA
ZAINAS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA JABBAROS
SAMAAWAATI WALARDHI YAA ‘AMIIDAS SAMAAWAATI
WALARDHI YAA BADII’AS SAMAAWAATUI WAL ARDHI YAA
QOYYAMAS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA DZAL JALAALI
WAL IKROOMI YAA SARIIKHOL MUSTASHRI KHIINA
WAMUNTAHAL ‘AA-IDIINA WAL MUFARRIJA ‘ANIL
MAKRUUBIINA WAL MUROWWIHA ‘ANIL MAHMUUMIINA WA
YAA KAASIFAL KURBI YAA ILAAHAL ‘AALAMIINA WA YAA
ARHAMARROOHIMIIN
Wahai Dzat yang maha hidup, wahai Dzat yang maha berdiri sendiri, wahai
Dzat yang maha mulia, wahai Dzat cahaya langit dan bumi, wahai Dzat yang
maha perkasa atas langit dan bumi, wahai Dzat sebagai sandaran langit dan
bumi, wahai Dzati pembagus langit dan bumi, wahai Dzat yang mulia, wahai
Dzat yang maha mendengar terhadap teriakan orang yang meminta
pertolongan, dan sebagai akhir tempat kembalinya orang-orang, wahai Dzat
yang membebaskan orang-orang yang dalam kesusahan, dan yang
menggembirakan orang-orang yang dalam ke-adaan sedih/bingung, wahai
penerima do’a orang-oraang yang dalam ke-adaan bahaya, wahai pembuka
kesukaranku, wahai Tuhan semesta alam, wahai Dzat yang maha pengasih
Tulisan Arab
BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN ‘ABDUL JABBAR
4. Ayat Alat
Setelah selesai membaca do’a hikam dilanjutkan dengan do’a alat
sambil mengangkat tangan
Tulisan Arab
1. A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONIR ROJIIM
Tulisan Arab
2. BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM (3 X)
Tulisan Arab
3. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR ROSUULULLOH
Tulisan Arab
4. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN
Tulisan Arab
5. YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU
Tulisan Arab
6. YAA JABBARU YAA QOHHARU
Tulisan Arab
7. YAA JABBARU YAA JADDIRU
Tulisan Arab
8. ALLAHU JABBARU ALLAHU JADDIIR
Tulisan Arab
9. YAA HANNANU YAA MANNANU YAA BURHAAM
Tulisan Arab
10. YAA KAAFI YAA WAAFI YAA MU’AAFI ALLAHU KAAFI ALLAHU
WAAFI
Tulisan Arab
11. YAA MAN TAQOMNAA YAA SYADIIDAL BATHSYI
Tulisan Arab
12. YAA MUNTAQIIMU YAA BA’IITSU ASTAGHFIRULLAH
Tulisan Arab
13. YAA MUHAMMAD FALAA TABLUGHUL AUHAAMU KULLA
KUNHI TSANAA IHI WA MAJDIH
Tulisan Arab
14. BISMILLAHI ALLAHUMMA YAA ALLAH (4 X) YAA MUHAMAD (4
X)
Tulisan Arab
15. YAA ALLAH YAA ROSUULALLAH YAA MUHAMMAD (47 X)
Tulisan Arab
LAA ILAAHA ILLALLAH (3X)
Tulisan Arab
‘ABDUL JABBAR
Do’anya :
Mohon Rahmat dan pertolongan atas diri saya . . . saya mohon hijib Allah, saifullah,
hijbullah, saifullah, mohon syafa’at dan manfa’at dari nabi – nabi dan rosul – rosul,
dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabat –sahabatnya, Sayyidina Abu Bakkar,
Sayyidina ‘Ummar, Sayyidina Utsman, dan Sayyidina ‘Ali, mohon karomahnya
daripada guru – guru saya, ibu bapak saya serta leluhur – leluhur saya melalui Asma
‘Abdul Jabbar, supaya nyata buktui atas diri saya karena ‘Abdul Jabbar (sedot melalui
mulut tahan di dada sejenak turunkan ke perut dan dilepas perlahan-lahan)
5. Ayat Kebutuhan
Tulisan Arab
YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AUHAAMU KULLA KUNHI
TSANAA IHI QA MAJDIH
BISMILLAHI ALLAHUMMA YAA ALLAH (4 X)
YAA MUHAMMAD (3 X)
Dibaca sebanyak 101 kali yaitu denggan cara diwirid biasa dan 11 kali dengan angkat
tanggan (do’a)
Do’anya :
Mohon Rahmat dan pertolongan atas diri saya . . . mohon . . . (niat/hajat kita supaya
nyata bukti atas diri saya melalui asma ini )
Tulisan Arab
YAA ALLAH YAA ROSUULALLAH YAA MUHAMMAD (47 X 7)
Di baca sebanyak 47 kali X 7 kali dengan cara di wirid biasa sebanyak 47 kali X 6
dan 47 kali X 1 dengan angkat tangan (do’a). *do’anya sama yang di atas
6. Do’a Masalah
Tulisan Arab
YAA JABBARU YAA QOHHARULLAHU JADDIIRU YAA ‘ABDUL JABBAR
(3 X)
Di baca 3 kali, sebut maslah . . . sedot dari mulut, tahan sambil niat. Mohon . . .
(niat/hajat kita) supaya nyata bukti atas diri saya melalui asma ‘Abdul Jabbar. LAA
ILAAHA ILLALLAH . . . 3 X (kepalan tangan dikuatkan), lepas perlahan (kepalan
tangan dibuka) sambil membaca LAA ILAAHA ILLALLAH . . . (baca dalam hati,
supaya nyata bukti atas diri saya*) dilakukan terus berulang-ulang sampai merasa
cukup/puas. Sedot . . . tahan (posisi tangan mengepal). “supaya nyata buktu atas diri
saya” . . . ‘ABDUL JABBAR 3 X (kepalan dikuatkan), lalu lepas perlahan-lahan
dengan dikasih hawa, setelah selesai langsung membaca ALHAMDULILLAHI
ROBBIL ‘AALAMIIN, ARROHMAANIR ROHIIM, MAALIKI YAU
MIDDIIN, IYYAAKA NA’’BUDU WA IYYAKA NASTA’IIN, angkat
tangan/baca diteruskan . . . IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM,
SHIROOTHOL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHOIRIL
MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALLADH DHOOOLLLIIN. ALIF LAAM
MIIM tangan lebih dikencangkan, rasakan getarannya . . . sedot dari hidung . . . tahan
(posisi tangan diletakkan di atas dada) baca DZAALIKAL KITAABU LAA RIBA
FIIHI HUDAL LIL MUTTAQIIN. ALLADZIINA YU-MINUUNA BIL GHOIBI
WA YUQIIMUUNASH SHOLAATA WA MIMMAA ROZAQNAAHUM
YUNFIQUUN. WALLADZIINA YU-MINUUNA BIMAA UNZILA ILAIKA
WAMAA UNZILA MIN QOBLIK. WA BIL AAKHIROTI HUM
YUUQINUUN. ULAA IKA ‘ALAA HUDAMMIR ROBBIHIM WA ULAA-IKA
HUMUL MUFLIHUUN . . . napas ke perut . . . lepas perlahan-lahan.
7. Ayat Penetapan
Tulisan Arab
ASH SHOLAATU WASSALAAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI YAA
ROSUULALLAH KHUD BIYADII QOLLAT HILLATII ADRIKNII
Caranya :
Diwirid sebanyak 13 kali, kemudian dibaca kembali sebanyak 3 kali sambil angkat
tangan/do’a. Tahan . . . dan rasakan gerakannya . . . sedot melalui mulut . . . tahan . . .
sambil membaca ayat penetapan sekali lagi . . . kemudian tekan.
Tulisan Arab
MAN YAQUULU ILAIHI SYAI-IN KUN FAYAKUUN IF ALLIU YAA
KADZAA WA KADZAA
Caranya :
Diwirid sebanayk 13 kali, kemudian dibaca kembali sebanyak 3 kali, sambil angkat
tangan/do’a. Tahan . . . dan rasakan getarannya. Sedot melalui mulut . . . tahan . . .
baca MAN YAQUULU ILAIHI SYAI-IN KUN FAYAKUUNU . . . tekan/pompa.
Tahan . . . IF ALIF . . . kepalan tangan sambil nafas dibuka perlahan . . . baca YAA
KADZAA WA KADZAA
8. Do’a IKRAR
Tulisan Arab
A’UUDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONIR ROJIIM
Tulisan Arab
BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM (3 X)
Tulisan Arab
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR ROSUULULLAH
Tulisan Arab
INNAA LILLAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI’UUN
Tulisan Arab
Tulisan Arab
YAA JABBAARU YAA QOHHARULLAHU JABBAARULLAHU JADDIIRU
(3 X)
Tulisan Arab
YAA ‘ABDUL JABBAAR (3 X)
Tulisan Arab
LAA ILAAHA ILLALLAH (3 X)
Caranya :
a. Wirid Ikrar (selama 7 hari)
Diwirid sebanyak 13 kali, caranya setiap awal hitungan sebut “IKRAR” kemudian
baca yat IKRAR. Setelah selesai, baca kembali sebanyak 3 kali dengan menyebut
IKRAR pada setiap awal hitungan dibaca sambil angkat tangan/do’a.
Do’anya :
Mohon Rahmat dan pertolongan atas diri saya, saya mohon kekuatan, keimanan,
perezeqian, hokum-hukum atau hikmah, janji-janji allah atas diri saya.
Tahan . . . ikuti gerakan tangan, kemudian disedot melalui mulut. Tahan, baca
kembali permohonan di atas dallam hati (mengharap janji-janji allah Ta’ala kepada
diri kita) tahan sekuatnya. Hisap melalui hidung, tahan nafas (niat dalam hati untuk
hasil, setelah Allah penuhi janji-janji kita pada diri sendiri, keluarga dan orang yang
membutuhkan), lepas perlahan-lahan.
2. KEIMANAN
3. PEREZEKIAN
KETERANGAN :
Untuk permohonan/do’a berikutnya, dilakukan satu persatu dengan cara yang
sama dengan permohonan pertama (KEKUATAN).
o Dzikir 5 x nafas
Sedot malalui hidung, lepas melalui mulut sambil mengucap LAA
ILAAHA ILLALLAH, sedot melalui hidung, lepas melalui mulut
sambil mengucap LAA ILAAHA ILLALLAH. Ulangi sampai 5
kali, setelah selesai, pada hitungan ke-5, sedot/hisap kembali melalui
mulut (sambil membaca LAA ILAAHA ILLALLAH di dalam hati
sebanyak 5 kali), tahan nafas (tidak boleh bocor), baca ayat no
3,5,7,9,11,13,15
o Dzikir 10 x nafas
Sama seperti cara 5 x nafas (di ulang 10 x)
o Dzikir 15 x nafas
Sama seperti cara 5 x nafas (di ulang 15 x)
Tahan, ikuti gerakan tangan, sedot pakai mulut (posisi tangan mengepal di atas dada,
sambil niat ANTA MUUTU QOBLAL MAUTU ‘MATI SEBELUM MATI
HARUS MI’RAJ DULU’. Tahan, baca ALLAHU JABBAARU ALLAHU
JADDIRU (3 X), sedot pakai mulut sambil baca ‘LAA ILAAHA ILLALLAH’.
Kemudian sedot/hisap lagi melalui hidung, tahan dan dzikir LAA ILAAHA
ILLALLAH (50 X), (nafas jangan sampai bocor).
Nafas perlahan-lahan.
Jika kurang puas ulangi kembali dari atas hingga 13 x.
BAB III
PENGAJARAN
1. Ta’uth
Setelah disampaikan mengenai dasar, tujuan dan pengertian Asma ‘Abdul
Jabbar, calon murid yang ingin belajar siap untuk di “Ta’uth”
Niat
Untuk petunjuk, membaca do’a maslah.
YAA JABBARU YAA QOHHAARU ALLAHU JABBAR ALLAHU
JADDIIR YAA ABDUL JABBAAR, YAA ‘ABDUL JABBAR, YAA
‘ABDUL JABBAAR. Di ulang 3 x
Masah. Sedot tangan mengepal.
Laporan maslah si A bi si dalam tekad niatnya mempelajari Asma ‘Abdul
Jabbar, mohon diturunkan dn dinyatakan besar kecilnya zakat kifarat
pembersihan dirinya si A bin si B (tahan sejenak/konsentrasi), kepalan
dikuatkan.
Mohon kekuatan, ke-imanan, perezekian dan hokum-hukum/hikmah pada
dirinya.
Mohon izinnya kepada yang mempunyai H. Mama Amilin bin H. Sarbini,
Sukirman bin Suta Tirta Wijaya (sebut silsilah guru masing-masing).
AL FATIHAH
LAA ILAAHA ILLALLAH (3 X), sambil kepalan dilepas, kasih hawa. ASH
SHOLAATU WASSALAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI . . .ADRIKNI.
MAN YAKUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUN . . . tiup. IF ALIF
sedot tangan mengepal, lepas kasih hawa, YAA KADZA WA KADZA.
Guru :
Baca maslah 1 X
Maslah. Tangan mengepal, mohon apa yang menjadi halangan, hambatan
dan ganggguan atas diri saya A bin si B dari da’jal-da’jal dunia dalam
tekad niatnya mempelajari ASMA ‘ABDUL JABBAR, mohon
dibersihkan dengan sebersih-bersihnya, dan apa tekad niatnya dalam
permohonannya supaya nyata bukti atas ddirinya melalui ASMA
‘ABDUL JABBAR. LAA ILAAHA ILLALLAH (3 X) lepas kasih
hawa, baca ASH SHOLAATU . . . MAN YAKUULU ILAIHI SYAI-
UN KUN FAYAKUN, tiup . . .IF ALIF, sedot tangan mengepal. Lepas
YAA KADZA WA KADZA.
B. ANGKAT TANGAN KE 2 (TA’UTH)
A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR ROJIIM
BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM
ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR ROSUULULLAH
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN
YAA JABBAR, YAA QOHHAR, ALLAHU JABBAR
ALLAHU JADDIR (3 X)
YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X)
Do’anya :
Saya mohon rahmat dan pertolongan ataas diri saya. Saya mohon apa
yang menjadi halangan, hambatan dan gangguan dari da’jal-da’jal dunia.
Saya mohon dibersihkan dengan sebersih-bersihnya dan apa segala dosa-
dosa saya senngaja atau tidak sengaja mohon diampunkan karena
‘ABDUL JABBAR. Sedot.
Guru :
Baca maslah 1 X. Niat sama dengan yang di atas.
Caranya sama dengan angkat tangan ke 1.
Do’anya :
Saya mohon rahmat dan pertolongan ataas diri saya. Mohon dijembarkan dan
diluaskan pikiran saya, dilapangkan hati saya, dan saya mohon dimudahkan,
ditingkatkan dan dilimpahkan upaya perizqian saya dalam limpahan
Rahmat_Mu. Saya mohon diselamatkan dari dunia sampai akhirat serta kedua
orang tua saya, karena ‘ABDUL JABBAR. Sedot.
Guru :
Baca maslah 1 X. Niat diulangi kembali seperti di atas, caranya sama dengan
ta’uth ke I.
Do’anya :
Saya mohon rahnat pertolongan atas diri saya, saya mohon diselamatkan ibu
bapak saya, ahli-ahlli saya serta sudara-saudara saya dari dunia sampai akhirat
karena ‘ABDUL JABBAR *) sedot. (khusus bila murid masih bujanngan dan
orang tua lengkap).
Guru :
Baca maslah 1 X. Niat diulangi kembali seperti di atas.
Caranya sama dengan ta;uth I.
AL FATIHAH (untuk murid) Guru : (sedot) berdo’a untuk si murid lepas
baca :
Tulisan Arab
LAA FATAA ILLAA ‘ALAA WALAA SAIFA ILLAA DZULFAQQOR
*) bila si murid telah berkeluarga do’anya sebagai berikut :
Saya mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya, saya mohon diselamatkan
ibu bapak saya, anak serta istri saya, ahli-ahli saya serta saudara-saudara saya
dari dunia sampai akhirat karena ‘ABDUL JABBAR.
Angkat tangan.
Dengan ridho ikhlash penuh ketekatan, saya niat mengeluarkan zakat kifarat
pembersihan diri saya sebesar . . . sebagai tanda sanggup saya mempelajari
ASMA ‘ABDUL JABBAR kepada diri saya supaya nyata bukti dalam tekad
saya dan permohonan saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR.
Guru :
Baca maslah 1 X, niatnya sama dengan di atas. Saya terima.
Diwirid 13 X 7 hari.
Penambahan ayat selanjutnya sebanyak dua ayat.
1. YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU
2. YAA JABBARU YAA QOHHAARU
Contoh :
a. A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONOR ROJIIM
b. BISMILLLAHIR ROHMAANIR ROHIIM
c. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR ROSUULULLAH
d. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN
e. YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU
f. YAA JABBARU YAA QOHHARU YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X).
Do’anya :
Mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya, saya mohon . . . (sebut niat/hajat
kita) supaya nyata bukti atas diri saya karena ‘ABDUL JABBAR, sedot
melalui mulut lwpas kasih hawa.
5. Ayat Kebutuhan
a. Bacaannya
i. Yaa Muhammad falaa tablughul auhaamu kulla kunhi tsanaa ihi wa
majdihi bismillahi Allahumma Yaa Allah (4 X), Yaa Muhammad
(1 X) dengan cara 90 X diwirid, 11 X angkat tangan dan ditutup
do’a.
ii. Yaa Allah Yaa Rosuulullah Yaa Muhammad dengan cara 47 X 6
diwirid, 47 X 1 sambil angkat tangan dan ditutup do’a.
Do’anya :
Mohon rahmat pertolongan atas diri saya, mohon . . . (niat/hajat
kita) supaya nyata bukti atas diri saya, melalui asma ini.
iii. Mengerjakan amalan dianjurkan di satu waktu saja. Waktu yang
paling baik dikerjakkan pada waktu ashar, selama satu minggu
tidak boleh putus.
b. Tujuannya
i. Untuk meningkatkan apa segala niat hajat dalam mempelajari
ASMA ‘ABDUL JABBAR meningkat dalam bidang yang
diinginkan (kebutuhan untuk keluarga, pribadi umum, dll)
ii. Untuk diberikan orang diluar yang mempelajari ASMA ‘ABDUL
JABBAR (contoh : unruk orang yang berobat, baru ingin belajar,
dll).
Membaca maslah
Sebut maslah. Laporan maslah tekad niatnya si A bin si B melekotkan
menyatukan ayat-ayat yang telah diamalkan melalui ASMA ‘ABDUL
JABBAR, supaya nyata dapat menjadi satu bias menyelamatkan dari dunia
sampai akhirat, saya mohon diturunkan zakat kifarat pelekotannya (tahan),
supaya nyata bukti dalam hidupnya. Mohon diturunkan, ditingkatkan
kekuatan, keimanannya, mohon rahmat dan pertolongan, syafa’at, manfa’at,
karomah dan mu’jizat atas dirinya dan mohon izin kepada yang mempunyai
Mama H. Amilin bin H. Sarbini (al fatihah), terus baca LAA ILAAHA
ILLALLAH 3 X, lepas kasih hawa.
Untuk Guru :
Baca maslah 1 X dibarengi niat di atas, kirim LAA ILAAHA ILLALLAH 1
X, baca ASH SOLAATU . . .s/d selesai, lepas kasih hawa. Dilanjutkan, baca
MAN YAQUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUN IF ALIF (sedot,
tahan) kemudian lepas YAA KADZA WA KADZA.
Untuk Guru ;
Baca lagi ayat yang disebut 1 X. Lalu baca LAA ILAAHA ILLALLAH 1 X.
Niat di atas, baca maslah 1X, baca ASH SHOLAATU WASSALAAMU . . .
ADRIKNI (tiup, gentak), lepas baca MAN YAQUULU ILIHI SYAI-UN
KUN FAYAKUN, IF SLIF (sedot, tahan), YAA KADZA WA KADZA
(tiup, gentak).
Baca : LAA ILAAHA ILLALLAH 3 X, mohon masuk, selanjutnya ASH
SHOLAATU . . . (tiup, gentk), MAN YAUULU ILAIHI SYAI-UN KUN
FAYAKUN IF ALIF (sedot, tahan) YAA KADZA WA KADZA (tiup,
gentak). Al fatihah untuk murid, guru membaca maslah 1 X niatkan, lalu tiup
lepas kasih hawa.
6. Ayat Masalah
Diberikan kepada murid yang telah selesai ayat alat dan memang sasuai atau
pantas unttuk menerima ayat maslah.
Caranya :
Diwirid sebanyak 13x6, padda sat do’a dibaca 13x1 dengan focus yang
berbeda setiap satu minggu.
Lama pengamalan selama 21 hari, tidak boleh putus, dibagi dengan tiga
fokus untuk tiap minggunya.
Fokus-1, fokus-2 dan fokus-3. Dua fokus dengan niat bebas sesuai dengan
kebutuhan/maslah yang dihadapi. Salah satu fokus dari tiga fokus harus
diniatkan untuk KESELAMATAN DUNIA AKHIRAT.
Setiap minggunya diadakan selamatan/sedekah.
Fokus-1, sedekahnya tiga gelas susu putih, dilakukan sehabis sholat
maghrib.
Fokus-2, sedekahnya 13 (tiga belas) gelas susu, dilakukan sehabis sholat
maghrib.
Fokus-3, sedekahnya tumpengan terbuat dari beras ketan dilakukan
sehabis sholat asshar.
Cara do’anya :
Maslah . . . mohon . . . (fokus ke . . . ) supaya nyyata bukti atas diri saya
dalam hidup saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR.
Do’a ini dibaca setelah kita sholat, membaca rangkuman dan membaca alat.
Do’anya :
Mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya mohon syafa’at, mana’at dari
nabi-nabi dan rosul-rosul, dari nabi Muhammad dan para sahabt-sahabatnya,
sayyidina Abu Bakkar, Umar, Usman dan Ali.
Mohon karomahnya dari para guru-guru saya, ibu bapak saya serta leluhur-
leluhur saya, supaya dinyatakan kemu’jizatan atas diri saya melalui ASMA
‘ABDUL JABBAR, supaya nyata bukti pada diri saya karena ‘ABDUL
JABBAR. Sedot melalui mulut dalam-dalam dibarengi niat/do’a di atas,
tahan, sedot lagi melalui hidung dibarengi dengan niat tersebut di atas, lallu
dilepas perlahan-lahan.
Baca ayat maslah 3x, sebut maslah, sedot dalam-dalam melelui mulut
dibarengi tangan kanan mengepal, ditahan dan baca niat “saya niat sedekah
tiga gelas susu putih dalam hal . . . .(niat fokus-1), supaya nyata bukti atas diri
saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR (kepalan diikutkan) baca LAA
ILAAHA ILLALLAH 3x, lalu lepas perlahan dibarengi denngan kepalan
terbuka sambil membaca LAA ILAAHA ILLALLAH 3x dibarengi niat
“saya niat sedekah tiga gelas susu putih dalam hal . . . (fokus-1) LAA
ILAAHA ILLALLAH, supaya nyata bukti atas diri saya, (dilakukan terus
berulang-ulang sampai puas), kemudian sedot sambil mengepal dan
dikeraskan “supaya nyata bukti atas diri saya ‘’ABDUL JABBAR 3x, lepas
kasih hawa kemudian membaca surat al fatihah, ALHAMDULILLAHI . . .
WA IYYAKA NASTA’IIN, angkat tangan/do’a . . . IHDINASH
SHIROOTHOL MUSTAQIIM WALADH DHOOOLLLIIN . . . ALIF
LAAM MIIM (tangan lebih dikeraskan) ikuti geraknya, sedot melalui hidung
kepalan tangan diletakkan di dada, lalu membaca DZAALIKAL KITAABU
LAA ROIBA FIIHI HUDAL LIL MUTTAQIIN s/d HUMUL
MUFLIHUUN.
Tata cara sedekah 13 (tiga belas) susu dan nasi tumpeng sama dengan tata cara
sedekah tiga gelas susu, hanya fokusnya yyang diganti/beda.
Pada sedekah tumpeng, pada niat sedekahnya, niat fokus-1, fokus-2 dan fokus-
3 dibaca kembali.
III. Pengamalan
Ayat hikam diamalkan sebanyak 13x balik. Kemudian diulang satu kali
lagi dari awal, lalu do’a angkat tangan dengan membaca ayat 15 setiap
pengamalan ayat hikam atau kewajiban selama satu minggu. Caranya
adalah membaca rangkuman, kemudian kewajiban hikam dulu lalu
alat, ayat kebutuhan, dan masalah (lihat BAB PENGAMALAN).
Bila telah sampai pengamalan ke ayat 50, digerakkan ayat hikam satu
per satu setiap habis wirid. Untuk kemudian dilikhot hikam.
Setelah selasai 50 ayat, wajib pula disampaikan zakat perizqian atas diri si
murid.
Penyerahan zaqat perizqian bias untuk siapa saja namun terlebih dahulu
melapor kepada guru.
8. Ayat Penetapan
Bacaannya :
1. ASH SHOLAATU WAS SALAAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI YAA
RASUULULLAH KHUDZ BIYADI QOLLAT HILLATI ADRIKNI
Diwirid 13 kali, 3 kali dibaca sambil angkat tangan/do’a selama satu
minggu.
2. MAN YAKUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUUN IF ALIF
YAA KADZA WA KADZA.
Diwirid 13 kali, 3 kali dibaca sambil angkat tangan/do’a selama satu
minggu.
9. Peningkatan IKRAR
DO’A IKRAR
Pengamalan ini dilakukan selama satu minggu berturut-turut tidak boleh
putus.
Tata cara pengamalan lihat BAB II.8.a
DO’A IKRAR dengan pernafasan titik 13
Pengamalan dilakukan selama 40 hari berturut-turut tidak boleh putus.
Tata cara pengamalan lihat BAB II.8.b
Peningkatan akhir, anta muwtu qoblal mautu
Tata cara pengamalan lihat BAB II.9.
Bila telah selesai pada ini murid atau penuntut diperbolehkan untuk mengjar.
BAB IV
KETERANGAN DO’A HIKAM (KITAB MERAH)
Umpama kamu belum islam, baru pada mengaku saja. Siapa saja yang bias
mi’raj, terus alasannya baru Firman Allah kamu bias islam namanya. Maka kita harus
mengerti semua kebenarannya Firman Allah yaitu ilmu dunia akhirat samppai lahir
dan bathin. Seandainya kita kurang faham mesti yakin dan shabar mengerjakannya,
andai kata kita kurang teliti, misalnya kurang mengertinya sebab kurang shabar dalam
prakteknya.
1. INJIL = Pikiran
2. TAURAT = Tulisan
3. ZABUR = Omongan
4. QUR’AN = Tutup
1. Ilmu = Pengetahuan
2. Hayat = Hidup
3. Bassar = Awas benar
4. Kallam = Omongan
1. Jibril
2. Izrail
3. Mikail
4. Isrofil
1. Iman = Sebenarnya
2. Tauhid = Jujur
3. Ma’rifat = Awas
4. Islam = Bagus
1. Dzat = ada
2. Sifat = bukti
3. Asma = nama
4. Af’al = pekerjaan
1. Rukun = akur
2. Rukun Sujud
3. Rukun Iman
4. Rukun Islam
1. Benar
2. Baik
3. Sehat
4. Napas
1. Tanda
2. Bukti
3. Saksi
QUR’AN NUL HAKIM tidak adanya dari ± tahun 1265 = Hak Allah.
QUR’AN NUL ADZIM tidak adanya dari ± tahun 1265 = Hak Nabi.
QUR’AN NUL MAJID mendapat MERJA GULAM AHMAD
= Hak Mahdi Imam Mahdi adanya Qur’an Nul Majid orang kelinng 1-1-
1265
QUR’AN NUL KARIM adanya dari tahun 2-2-1842 = Hak Kairo.
QUR’AN yang benar tidak adanya sudah ± 637 tahun sampai sekarang sudah
9 turunan.
Sekiranya semua sudah faham hokum islam hak dari Allah, kepada ummat
islam yang harus dipegang kepada semuanya, kata-katanya sama buktinya
lahir bathin. Lahir susah maka tidak ada ketentuannya. Memang umat islam
tidak cina, tidak belanda yaitu sama saja, memang islam tidak ada tandanya.
TUNGGAL seadonan dan yang ada di dunia dua rupa.
1. Islam
2. Kafir
Di antara se-dunia dua rupa, manusia ada empat bagian :
1. Mu’min
2. Muslimin
3. Muslim
4. Taslim
Kalau memang ini kitab bukan campuran kata-katanya kita sudah mengerti
semuanya, sudah mempelajari kepada kebathinan haka dari Allah yaitu Allah,
kalau Allah pujian nama_Nya, Muhammad pekerjaan kita yang benar, kalau
‘abdul mahluq, memang jabbar – Allah maka kita harus menyebut kepada
Allah ‘ABDUL JABBAR memang Allah makhluq yaitu ISIM ADZOM
ISIM SUJUD. Allah adzom jadi kita harus sujud kepada allah yang
menjembarkan kita.
TAMAT
BILA SUDAH MENGERTI TINGGAL MENGERJAKAN YANG NYATA
DAN BUKTI HASILNYA.
BAB V
PESAN DAN KESAN
PESAN
1. Apa yang didapat dari guru/petunjuk agar dipatuhi, karena guru/petunjuk tidak
mungkin mencelakakan kepada murid, sebaliknya ingin supaya lebih baik baik
dari pada gurunya.
2. Jangan pernah berhenti mambaca apa yang selama ini diamalkna walaupun
sudah selesai atau sudah berhaasil dalam bidang masing-masing, bila mungkin
ditingkatkan lebih banyak bilangannya, sehingga selalu mensyukuri yang
Allah berikan kepada kita “enak tidak enaknya” menjadi nikmat yang
dirasakan dan bila Allah sudah mengabulkan do’a kita dan kita sudah
meningkatkan kadar iman, terasa untuk diri kita manfa’at yang besar sekali
untuk ahli keluarga, maupun orang lain yang disebabkan hasil pelajaran,
pengamalan, sholat dan dzikir kita.
3. Walau sudah ucapan kita diturutui atau dipatuhi/dilaksanakan oleh mereka
yang membutuhkan khususnya, namun demikian isnya Allah kadar iman dan
ikhlas kita maksimal.
4. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang patuh, taqwa, ikhas dan bersih hati
sehingga nanti Allah memberi kehendak_Nya kepada kita, apa-apa yang Allah
kehendaki, siapapun tidak ada yang bisa menghalangi_Nya.
5. Jangan memutuskan hubungan silaturrahmi di dalam kemanfa’atan dan
kebaikan
6. Kalau ada niat hajjat (kebutuhan) harus disertakan dengan zakat besar atau
kecilnya.
KESAN
“SATU HILANG DUA TERBILANG”
1. Dan Allah akan menggantikan yang lebih baik lagi, mennambahkan
pengetahuan yang lebih luas lagi dan bertambah kesabaran di dalam
menghadapi masalah-masalah senag maupun susah, terus dan terus lagi tiada
batas seperti matahari tiada hentinya tetap besar menjadi kecil dan kecil
menjadi besar. Itulah yang dirasakan kepada orang yang mengerti. Tiada hari,
detak jam, tanpa kesan innngat Allah, lalu ucap selalu baik dan manfaat bagi
pribadi, keluarga dan masyarakat sekitar kita dan berdo’a untuk norang lain
dan keselamatan orang banyak
2. Bersyukur bagi orang yang masih mengamalkan dan mengingat bacaannya
walaupun tidak pernah bertemu karena keberhasilannya, itu semacam
kehendak Allah SWT dan usaha yang diberikan ikhlash dan kesadaran yang
tinggi dan tanggung jawab ada. Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-
orang yan mendapat ke-ridhoan dari Allah SWT.
BAB VI
PENUTUP
Kode etik adalah segala tingkah laku yang berpengaruh terhadap kesopanan/adab
pada umumnya.
= SANGSI =
Bila terjadi pelanggaran, dewan guru akan mendapatkan sangsi
Berupa teguran, peringatan atau dibawa ke siding dewan guru.
1. Dewan guru wajib memberi contoh perilaku yang baik terhadap muridnya dan
anggota IKRAR pada umumnya.
2. Berpegang teguh kepada buku biru “Pedoman dan Pengajaran Asma
‘Abdul Jabbar” dalam hal pengajaran dan penyebaran Asma ‘Abdul
Jabbar.
3. Mendukung, mengawasi dan berpartisipasi dalam program kerja IKRAR
sebagai wadah/organisasi Asma ‘Abdul Jabbar.
4. bertanggung jawab terhadap Pengamalan dan Pengajaran Asma ‘Abdul
Jabbar terhadap diri sendiri, keluarga dan muridnya dari dunia sampai akhirat
sesuai dengan buku pedoman.
5. Sanggup mengatasi dan membantu penyelesaian segala permasalahan yang
terjadi dalam dewan guru itu sendiri, IKRAR dan kondisi masyarakat social
di lingkungan sekitarnya.
6. Dewan guru wajib menyampaikan dan memotivasi anggota-anggotanya untuk
membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) serta membantu dalam penyebaran
atribut-atribut pengajaran dan pengurus pusat IKRAR.
7. Mambayar setiap bulannya iuran atau angket yang telah disepakati bersama
pada musyawarah dewan guru IKRAR.
Berhak memberikan saran, koreksi serta kritik yang sifatnya membangun terhadap
jalannya kegiatan dalam kepengurusan dewan guru IKRAR untuk kemajuan kita
bersama.