Anda di halaman 1dari 65

    

1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].

[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan
yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih
hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-
benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar
Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah
melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi
pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan
rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].

[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan
yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih
hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-
benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar
Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah
melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi
pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan
rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

PEDOMAN
PENGALAMAN DAN PENGAJARAN
ASMA ‘ABDUL JABBAR
KETERANGAN PEMILIK

No. Reg Buku :


Nama :
No. Anggota :
Alamat Rumah :

Telepon :

Tanda tangan pemilik

( ……………….. )
DAFTAR ISI

o Kata Pengantar
o BAB 1 Pengertian, Dasar dan Tujuan Asma ‘Abdul Jabbar
1. Pengertian
2. Tujuan dan Dasar Asma ‘Abdul Jabar
3. Alloh Memiliki 4.000 Nama
4. Zakat Pembersih Diri
o BAB II Pengamalan
5. Keterangan Doa Hikam
6. Ayat-ayat Rangkuman
7. Do’a Hikam
8. Ayat Alat
9. Ayat Kebutuhan
10. Do’a Masalah
11. Ayat Penetapan
12. Do’a IKRAR
a. Wind IKRAR
b. Penafasan Tiga Belas Titik
13. Anta Muwtu Qoblal Mautu
o BAB III Pengajaran
14. Taum
15. Zakat Kifarat Pembersihan Diri
16. Penambahan Ayat dan Tata Cara Do’a
17. Pelekotan Ayat Alat ( 15 Ayat )
18. Ayat Kebutuhan
19. Tata Cara Pelekotan Ayat
20. Ayat Masalah
Tata Cara Sedekah 3 (tiga) gelas susu
21. Ayat Do’a Hikam
Tata Cara Pelekotan Hikam
22. AYat Penatapan
23. Peningkatan IKRAR
o BAB IV Keterangan Doa Hikam (Kitab Merah)
o BAB V Pesan dan Kesan
o BAB VI Penutup
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin Washsholatu Wassalamu ‘ala Sayyidina
muhammadin Wa’ala Aalihi Washohbihi Ajma’in.
Berkat rahmat dan pertolongan serta izin-Nya juga kami berhasil
menghadirkan rangkuman beberapa sumber risalah untuk dijaikan buku/kitab yang
diberi nama Pedoman Pengamalan dan Pengajaran Asma ‘Abdul Jabbar, yang
telah lama terkandung niat menyusun dan menerbitkan buku ini, namun karena
berrbagai kendala, baru sekaranglah niat itu terwujud.
Pertama kali menyusun buku/kitab ini mencari berkah dan ridlo-Nya dari
Alloh SWT yang Maha Pengasih dan Pemurah di dunia kepada makhlik-Nya, serta
penyayang di akhirat kepada semua makhluk-Nya yang mu’min. Sebagaimana kita
ketahui bahwa sasaran utama ulama dalam mempelajari pengertian “Asma ‘Abdul
Jabbar” itu tidak lain untuk meningkatakan iman islam dan ketaqwaan kepada Alloh
Subhaanahu Wata’ala yang akan melahirakan akhlak dan budi pekerti yang luhur,
sesuai dengan bunyi hadistnya “Innama Bu’itsu Li Utammima Makaarimal
Akhlak”.
Refleksi dari makin meningkatnya iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT
antara lain adalah makin luasnya penyampain, bimbingan dan penyuluhan kepada
ummat berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Maksud dari penyusunan buku/kitab ini
tidak lain untuk menyatukan kesatuan paham dalam penyampaian maupun dalam
pengamalan praktek pengajaran khususnya.
Karena adanya usulan-usulan yang selama ini, ada sedikit perbedaan di dalam
tata cara penyampaian dan prakteknya sehingga membawa dampak yang akan
menimbulkan keraguan dan kegoncangan pada keyakinan akan kebanarn ilmu Asam
‘Abdul Jabbar yang mempunyai tujuan meningkatkan iman islam kepada Allah SWT
dan mewujudkan akhlak budi pekerti.
Kami menyadari sepenuhnya, baha penyajian dalam buku/kitab ini belum
lengkap masih ada kekurangan dan kelebihannya. Tapi yakin sangat berguna dan
bermanfaat untuk dibaca dan dipelajari sebagai bahan acuan dan pedoman dalam
mempelajari pengertian Asma ‘Abdul Jabbar.
Kepada penyumbang sumber ini yang telah berpartisipasi untuk suksesnya
dalam penyusunan buku/kitab ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
Akhirnya kepada Allah jua-lah kami memanjatkan do’a semoga di dalam
buku/kitab ini tercatat sebagai salah satu yang berguna dan bermanfaat bagi diri,
keluarga dan orang-orang yang membutuhkan. Serta mencapai kesempurnaan dalam
meningkatkan keimanan keislaman ketaqwaan kepada Allah SWT. Amin Yaa Robbal
‘Alamiin.

Wassalam,

Sudirman S Tirtawijaya
Guru Besar Asma ‘Abdul Jabbar
BAB I
PENGERTIAN, DASAR DAN TUJUAN
ASMA ‘ABDUL JABBAR

1. Pengertian
Pengertian asma berasal dari bahasa arab, yang berarti nama. Secara
bahasa, kata tersebut merupakan kalimat jamak dari kata ismun. Jadi dlam
pelajaran asma ini kita belajar beberapa nama atau banyak nama.
Asma atau nama adalah ilmu pertama kali yang diajarkan oleh Allah SWT
kepada Nabi Adam AS. Hal ini dapat kita lihat pada firman Allah dalam
QS. Al-Baqarah ayat 31 :

      


      
 
WA’ALLAMA AADAMAL ASMAA,A KULLAHAA TSUMMA ‘ARODLOHUM
‘ALAL MALAAIKATI FAQOOLA AMBIUNII BI ASMAA,I HAA ULAA,I
INKUNTUM SHOODIQIIN

Artinya :
Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya (yang baik dan buruk), kemudian mengemukakannya kepada
Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"

Nama terbagi menjadi dua, yaitu nama yang baik dan nama yang buruk.
Contoh nama yang baik dapat kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-
hari, contohnya : adil, dermawan, jujur, dsb. Sedangkan contoh nama yang
buruk, misalnya kikir, pendusta, pencuri, dsb. Semua nama-nama tersebut
merupakan atas diri kita dan tentu saja atas tingkah laku yang kita
kerjakan.
Setiap nama ada zat dan fungsi. Contoh yang kita ambil adalah gelas.
Namanya jelas gelas untuk sebutan orang Indonesia, zatnya jelas kelihatan,
ada yang terbuat dari beling, plastik dan sebagainya. Kemudian apakah
fungsinya ?. Fungsinya tergantung kepada seseorang tersebut yang
menggunakan. Bila gelas tersebut digunakan untuk manfaat, maka
fungsinya alat untuk minum, bila tidak digunakan untuk manfaat, maka
dapat saja digunakan untuk mencelakakan orang lain, misalnya dapt
dilempar ke kepala, hidung atau lain sebagainya. Begitu juga halnya
dengan ilmu, hanya digunakan untuk manfaat dan bukan untuk
mencelakakan orang lain.
Begitu juga halnya dengan Allah, ada nama, ada zat dan ada fungsinya.
Allah mempunyai nama yang banyak , hanya segelintir kita manusia yang
baru tahu nama Allah tersebut. Bahkan di salah satu ayat menyatakan
bahwa seandainya seluruh daun-daun yang ada di muka bumi ini dijadikan
kertas, serta air yang di lautan dijadiakan tintanya, niscaya belumlah cukup
untuk menulis kalimat Allah itu. Kemudian apakah zatnya Allah Ta’ala itu
?. Zat-Nya Allah Ta’ala itu terdapat pada ciptaan-Nya yang ada di langit
dan bumi serta segala isinya.
Bagaimanakah cara kita mencari zatnya Allah ?. sanggupkah kita
mempelajari segala yang ada di langit ?. berapa jenis langit, banyaknya
makhluk di langit untuk mencari zatnya Allah ?. Tentu tidak. Sanggupkah
kita pelajarai segala makhluk yang ada di atas langit dan bumi seluruhnya
dari hewan yang terlihat sampai terkecil dan beribu ribu jenis tumbuhan ?.
Tentu bisa, namun agak sulit karena memerlukan waktu yang lama.
Bagaimanakah cara yang mudah menemukan dan mengenali zatnya Allah
Ta’ala ?. Yaitu dengan mempelajari diri kita sendiri bagaimana sebagai
manusia. Dengan singkat kata adanya Allah Ta’ala adalah tempan
menyembah dan memohon pertolongan. Karena Allah Ta’ala mempunyai
janji kepada manusia bahwa barang siapa yang berbuat munkar adalah
neraka. Itulah janji Allah.
Sebagian Hukam (Ulama yang arif tentang keagungan dan kebesaran
Allah dan tahu tentang sifat-sifat yang berkaitan dengan ketuhanan)
mengatakan bahwa :

MAN TAWAHHAMA ANNA LAHU WALIYYAN AULAA MINALLAHI QOLAT


MA’RIFATUHU BILLAHI WAMAN TAWAHHAMA ANNA LAHU ‘ADUWWAN
A’DAA MINNAFSIHI QOLAT MA’RIFATUHU BINAFSIHI

Artinya :
Siapa yang mengira bahwa ia memiliki penolong lebih utama dari pada
Allah, berarti ia belum mengenal Tuhannya dengan baik. Dan
barangsiapa yang mengira ia mempunyai musuh yang lebih hebat dari
dirinya, maka berarti ia belum mengenal dirinya dengan baik.
(sumber : Terjemah Kitab Syarah Nashaihul Ibad, karya Syekh Nawawi Al
Bantani, penterjemah : H. Ahmad Abdul Majid).

Untuk mengenal diri kita sendiri, maka akan kita bahas satu persatu lebih
lanjut. Dalam diri manusia ada tiga factor yaitu nama, jasad dan
kehidupan. Ketiganya tersebut merupakan hak dari Allah Ta’ala sehingga
manusia itu disebut makhluk yang paling sempurna.
Nama dan jasad pada dasarnya merupakan pemberian dari kedua orang tua
kita. Sejak lahir nama sudah disiapkan dan akan diberikan kepada kita.
Untuk perkembangan jasad kita diberi makan, diurus dan dijaga siang
malam hingga besar dan terbentuk jasad yang baik lengkap dengan organ
tubuh yang baik. Kemudian siapakah yang memberikan kehidupan ?.
Jawabannya adalah Allah Ta’ala.
Hal ini kita mulai dengan membahas asal usul kejadian manusia. Pertama
dimulai dari perkawinan ibu bapak. Dengan terjadinya pembuahan sel telur
oleh sperma. Proses ini terkembang menjadi segumpal darah. Kemudian
berkembang lagi menjadi segumpal daging (janin). Setelah 120 hari (± 4
ulan) ditiupkan ruh atau kehidupan oleh yang maha kuasa. Setelah itu janin
berkembang di dalam rahim hingga sempurna menjadi seorang bayi
manusia selama 5 bulan, hingga proses perkembangan keseluruhan janin
tersebut menjadi 9 bulan, ini menurut ukuran normal pada umumnya.
Setelah itu lahirlah soerang manusia dalam keaadan fitrah (suci).
Ruh atau kehidupan tersebut secara fitrahnya menghendaki hal yang baik-
baik saja atau dalam segi ibadah saja. Hal ini berdasarkan firman Allah
Ta’ala dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi :

      


WAMA KHOLAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA’BUDUUN

Artinya :
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.

Ketiga factor tersebut di atas (nama, jasad dan kehidupan) dikatakan


bahwa manusia itu telah sempurna secara logis kita ambil contoh :
 Ada nama dan ada jasad namun tidak ada kehidupan, maka disebut
mayat. Mayat tersebut tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga dikatakan
tidak sempurna.
 Ada nama dan ada kehidupan namun tidak ada jasad, maka disebut
ghaib. Contohnya, jin, syetan dan malaikat. Dikatakan ini juga tidak
empurna.

Pada manusia ketiga factor tersebut telah dimiliki, namun karena satu dan
lain hal mereka menambahkan factor lain dari luar, misalnya sesambatan
atau kesurupan, maka manusia tersebut menjadi tidak sempurna, karena
pada dirnya ada empat faktor atau lebih yaitu ada nama, jasad, kehidupan
dan kehidupan (misalnya jin atau syetan). Pada dasarnya mereka tidak
sadar dengan mempelajari atau mengamalkan satu ilmu yang
menggunakan syetan atau jin. Sehingga akan berpengaruh pada tingkah
laku an moral pada kehidupan sehari-hari manusia tersebut.
Pengertian secara bahasa/lughah ‘Abdul berarti makhluk atau ghaib,
sedangkan “Jabbar” adalah nama Allah termasuk dalam Asmaul Husna
yang artinya Maha Perkasa. Namun bila kata ‘Abdul dan Jabbar disatukan
mempunyai arti baru.
‘Abdul Jabbar adalah salah satu nam Allah terdapat dalam Asmaul Adzom
atau nama yang agung. Adapun pengertian ‘Abdul Jabbar kepada kadar
keimanan diri kita masing-masing. Ada yang berpendapat bahwa ‘Abdul
Jabbar nama syekh atau wali, berarti orang tersebut men-imani (percaya)
bahwa ‘Abdul Jabbar adalah syekh atau wali. Namun kita menyadari
bahwa ‘Abdul Jabbar adalah sebuah nama yang agung, maka kita akan
coba menanyakan kepada diri kita sendiri. Siapakah yang maha agung
itu ?.
Tentu jawabannya adalah Allah Ta’ala. Berarti bila kita menyebut ‘Abdul
Jabbar berarti menyebut Allah.
Kalau boleh diartikan bahwa ‘Abdul Jabbar itu adalah makhluk yang
menjadikan segala makhluk atau ghaib yang hidup, yang menjadikan
segala yang hidup. Untuk meresepsi pengertian di atas, kita ulangi dengan
pertanyaan. Siapakah yang menjadikan segala makhluk ?. Siapakah yang
menjadikan segala yang hidup ?. Jawabannya adalah Allah.
Mengapa kita mesti menyebut Allah itu ‘Abdul Jabbar ?. Karena pada
dassarnya kita belajar nama atau sebutan dan pelajaran in merupakan
pelajaran pribadi. Sebutan Allah dapat dipahami dan dimengerti oleh
setiap manusia. Mulai dari anak-nak ampai yang tua. Namun pengertia
‘Abdul Jabbar jarang sekali orang yang memahami dan mengetahi
pengertian tersebut.
‘Abdul Jabbar disebut Isim Adzom Isim Sujud artinya Allah dapat
diletakkan dimana saja tergantung keimanan seseorang. Dimana seseorang
tersebut selalu mengerjakan kebaikan dalam iman dan taqwa berarti orang
tersebut meletakkan sebutan Allah itu diagungkan (Adzom). Tetapi bila
seseorang tersebut mengerjakan pekerjaan syirik, keji dan munkar berarti
seseorang tersebut telah meletakkan sebutan Allah di bawah (sujud) atau
boleh dikatakan bahwa meletakkan atau menginjak segala aturan Allah di
bawah telapak kakinya. Na’udzu Billahi min dzalik (semoga Allah
melindungi kita dari perbuatan yang demikian).

2. Pengertian dan Dasar Asma ‘Abdul Jabbar

Tujuan dari Asma ‘Abdul Jabbar adalah meningkatkan iman islam dan
mewujudkan akhlak budi pekerti.
Kenapa dikatakan meningkatkan iman dan islam ?. Karena pada dasarnya
kita ini umumnya sudah beriman dan tahu rukun iman dan rukun islam,
hanya saja tingkat kesadaran akan keimanan dan keislaman yang perlu
ditingkatkan lagi. Kita percaya bahwa di dunia ini ada yang menciptakan
dan ada yang Maha Kuasa, dan banyak yang mengerjakan ibadah dan
berbuat kebaikan. Dalam pelajaran asma ini kita tidak lagi diajarkan tata
cara sholat, puasa dan sebagainya, sebagaimana pelajaran tersebut dapat
dojumpai pada malis’ ta’lim atau madraasah. Alasannya adalah karena
pelajaran asma ini merupakan pelajaran pribadi. Yaitu pelajaran
pengenalan diri kita sendiri dan Tuhan kita.
Kenapa mewujudkan akhlak budi pekerti ?. Karena kita adalah generasi
penerus Nabi Muhammad SAW. Dimana misinya adalah
menyempurnakan akhlak yang mulia sehingga tercipta rohmatan lil
‘alamin ata rahmat bagi seluruh alam semesta. Sebagaimana tertera dalam
hadits yang berbuny :

INNAMA BU’ITSTU LIUTAMMIMAA MAKAARIMAL AKHLAQ

Artinya :
Sesungguhnya Aku (Muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia.

Dari akhlak dapat dikupas banyak hal dan mencakup pengertian yang luas.
Mulai dari akhlak sesame mnusia, sesame makhluk, dan kepada Maha
Pencipta.
Akhlak kepada manusia misalnya dengan bersikap rasa rumasa atau saling
merasakan satu dengan yang lain tanpa keluar dari jalur keimanan dan ke-
islaman. Contohnya kita akan berbuat jahat pada orang lain, maka kita
harus merasakan bagaimana seandainya kita dijahati orang lain. Dengan
sikap demikian maka segala tindakan akn lebih dipikir, ditimbang di hati
sebelum dikerjakan.
Akhlak kepada sesame makhluk misalnya, tidak berbuat aniaya terhadap
makhluk lain yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, misalnya
hewan dan jin.
Akhlak kepada Maha Pencipta, misalnya dalam beribadah kita harus dalam
keadan suci dan bersih baik lahir maupun batin. Karena Firman Allah
menyatakan bahwa baik dan buruk sekecil apapun perbuatan akan ada
balasannya. Sesuai dengan Firman-Nya dalam QS Al-Zalzalah ayat 7 – 8
yang berbunyi :

        


    
FAMAN YA’MAL MITSQOOLA DZARROTIN KHOIRON YAROH {7}.
WAMAN YA’MAL MITSQOOLA DZARROTIN SYARRON YAROH {8}

Artinya :
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia
akan melihat (balasan)ny {7}.
Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula {8}.

Dasar pelajaran Asma ‘Abdul Jabbar ini ada empat, yaitu :


1. Kalamullah, artinya kalam Allah dengan rupanya Al-Qur’an
2. Asma’ul Husna, artinya nama-nama yang halus
3. Asma’ul ‘Adzom, artinya nama-nama yang agung
4. Asma’ul Jami, artinya nama-nama yang kumpul

3. Allah memiliki 4.000 nama


Allah memiliki 4.000 nama
Di dalam kitab tafsir Yasin hal. 3 barisan ke-7 :

Tulisan Arab

INNALLAHA TA’ALA ARBA’ATUN AALAFI ISMI WA ALFU MINHAA LAA


YA’RIFUHU GHOIRILLAHI WA ALFU MINHAA LAA YA’RIFUHU GHOIROL
MALAAIKATI WA ALFU FILLAUHIL MAHFUDZ. WA TSALATSU MIATIN
FITTAUROOTI WA TSALATSU MIATIN FIL INJIILI WA TSALATSU MIATIN
FIZZABURO WA MIATU MINHAA FIL QU’ANI TIS’ATUN WATIS’UUNA
DZOOHIROTUN WAWAHIDUN MINHAA KHOFI WAHUWAL ISMUL
A’DZOM LAA YA’RIFUHU ILLAL ANBIYAAI WAL MURSALUUN.
Artinya :
Sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki 4.000 nama antara lain :
Hak Allah ada 1.000 nama __________ 1.000 nama
Hak malaikat ada 1.000 nama __________ 1.000
Di lauhil mahfudz ada 1.000 nama __________ 1.000
Di Kitab Taurat ada 300 nama __________ 300
Di Kitab Injil ada 300 nama __________ 300
Di Kitab Zabur ada 300 nama __________ 300
Di Al-Qur’an ada 100 nama __________ 100
(termasuk 99 nama/Asma’ul husna nyata
dalam Al-Qur’an)
4.000 nama
Dan 1 nama rahasia yaitu “ISMUL ‘ADZOM” yang hanya diketahui oleh
para Nabi & Rosul.

4. Zakat Pembersih Diri

Firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 103 :

      


  

KHUDZ MIN AMWALIHIM SHODAQOTAN TUTHOHHIRUHUM WA


TUZAKKIIHIM BIHAA WA SHOLLA ‘ALAIHIM

Artinya :
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Firman Allah dalam surat Al-A’la ayat 14 – 15 :


    
QOD AFLAHA MAN TAZAKKA

Artinya :
Sesungguhnya beruntunglah (bahagia) orang yang membersihkan
(mensucikan) diri (dengan beriman),

    


WADZAKAROSMA ROBBIHII FASHOLLA

Artinya :
Dan senantiasa mengingat nama Tuhannya, lalu dia mengerjakan Sholat

Keterangan Zakat Pengobatan

Nabi SAW bersabda :

Tulisan Arab

Artinya :
Peliharalah hartamu dengan mengeluarkan zakat, dan sembuhkanlah
(obatilah) para pasienmu (yang sakit dari keluargamu) dengan
bersedekah, dan atasilah, (ditolak) aneka balaak (musibah) dengan
memanjatkan do’a.
BAB II
PENGAMALAN
1. Keterangan Do’a Hikam
Ini bacaan bagi semua yang akhirnya mendapat pangkat keluhuran dalam
menjalankan Tauhid kepada Allah Ta’ala sampai kepada ma’rifat jadi
likoth kepada Allah.
Mengerjakan ini semua bacaan yang ditulis KITAB ini, jangan sampai ada
yan dituju kepada hati, dilirik dengan mata, melainkan kepada Allah
Ta’ala saja di tiap-tiap satu kalimat. Kalau ingat mengerjakan kepada-Nya
saja. Kalau salah tekadnya malah sussah sendiri, maka kalau mau
mengerjakan harus hati-hati jangan sampai salah, kalau salah mengerjakan
tidak salah lagi di dunia dan akhiratnya mendapat penghinaan yang sehina-
hinanya. Kalu ada maksud lagi harus memberitahukan kepada yang
mempunyai barang pemakainya.
Barang Allah SWT, itu ada empat :
1. KALAM ALLAH : rupanya Al-Qur’an
2. ASMA’UL HUSNA : yaitu nama – nama yang halus
3. ASMA’UL ‘ADZOM : yaitu nama – nama yang agung
4. ASMA’UL JAMI’: yaitu nama – nama yang kumpul

Yang bercampur rupa ringkasnya dua nama :


1. Kalimat di dalamnya HIJIBULLAH :
Penghalangnya Allah Ta’ala
2. Kalimat di dalamnya SAYFULLAH :
Pertolongan Allah Ta’ala
a. Kalimat di dalamnya : HIJIBULLAHI :
Perkasanya Allah Ta’ala

b. Kalimat di dalamnya : SAYFULLAHI :


Pedangnya Allah Ta’ala

Kaliamat HIJIB dengan SAYFI dinamakan dua MAGHDUMUN,


SARFIYYUN, MAGHDUM SARFI : samara-samar ghaib SUNNI.
Kalimat HIJIB dengan SAYFI dinamakan dua DANUR, WAYNA SIR
WAYUDA gambar LUFYAN jadinya kalimat ini ditulis secukupnya di
kitab ini yaitu dua MAGHDUMUN SARFIYYUN.

2. Ayat-Ayat Rngkuman

=DO’A RANGKUMAN=

    


BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM
dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Tulisan Arab
1. Illa hadratin nabiyyil mush-thafaa shallallahu ‘alaihi wa sallama wa
alihii wa-azwajihii wa aulaadihii wa-dzurriyyaatihii. Al-fatihah :
Bismillahir Rohmanir Rohiim. Alhamdulillahi Rabbil’aalamiin. Ar
Rahmaanir Rahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaka na’budu wa iyyaka
nasta’in. Ihdinash-shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta
‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihum waladhdhaaliin Amiin.

1. Kepada Nabi yang terpilih (Muhammad s.a.w), keluarganya, para


istrinya, anak-anaknya, dan kepadaa semua cucunya, Al-Fatihah :
Dengan Nama allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang Maha pengasih lagi
Maha Penyayang. Yang menjadi raja di hari kiamat. Hanya kepada
Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkaulah kami memoohon
pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan mereka
yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang sesat. Semoga
Allah mengabulkan.

Tulisan Arab

2. Tsumma ilaa hadhraati ikhwaanihii mina ambiyaa-i wal mursaliina


wal auliyaa-i wasysyuhadaa-i wash shaalihiina wash-shahaabati
wattabi’iina wal’ulamaail ‘aamiliina wal mushannifiinal mukhlishiina
wa jami’il malaaikatil muqarrabiina, Al-Fatihah :
Bismillahir Rohmanir Rohiim. Alhamdulillahi Rabbil’aalamiin. Ar
Rahmaanir Rahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaka na’budu wa iyyaka
nasta’in. Ihdinash-shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta
‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihum waladhdhaaliin Amiin.

2. Kemudian kepada para handai tolannya, dari para Nabi dan Utusan, para
Wali, para Pahlawan (Syuhada), orang-orangn yang shaleh , para
sahabat dan tabi’in (pengikut), para ‘ulama, yang mengamalkan imunya,
para pengarang yang ikhlash dan kepada para malaikat yang selalu
taarrub ( mendekatkan diri kepada Allah) Al-Fatihah :
Dengan Nama allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang Maha pengasih lagi
Maha Penyayang. Yang menjadi raja di hari kiamat. Hanya kepada
Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkaulah kami memoohon
pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan mereka
yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang sesat. Semoga
Allah mengabulkan.
Tulisan Arab

3. Tsumma ilaa jamii’i ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaati


wal mu-miniina wal mu-minaati mim-masyaariqiil ardhi ilaa
magharribihaa, barrihaa wa bahrihaa khushuushan aaba anaa wa
ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddatatinaa wa masyaayi khanaa
wa masyaayikha masyaayikhanaa wa asaatidzatinaa wa asatidzati
asaatidzatinaa waliman ‘ijtama’naa haa hunaa bisababihi almarhum
H. Mama Amilin Bin h. Sarbin, Al-fatihah :
Bismillahir Rohmanir Rohiim. Alhamdulillahi Rabbil’aalamiin. Ar
Rahmaanir Rahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaka na’budu wa iyyaka
nasta’in. Ihdinash-shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta
‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihum waladhdhaaliin Amiin.

3. Kemudian kepada semua ahli kubur dan kaum muslimin laki-laki dan
perempuan; dan kepada kaum mukminin laki-laki dan peerempuan dari
dunua bagian timur sampai bagian baratnya, baik yang di darat maupun
di laut; khusushnya bapak-bapak kami dan para ibu kami, para nenek
kami yang laki-laki dan pperempuan, para guru besar kami dan para guru
besar mereka, kepada guru kami, para gurunya guru kami, dan lebih
utama lagi kebada orang yang menyebabkan kami berkumpul dii sini

Almarhum :
H. Mama Amilin
Bin
H. Sarbini
Al-Fatihah :
Dengan Nama allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang Maha pengasih lagi
Maha Penyayang. Yang menjadi raja di hari kiamat. Hanya kepada
Engkaulah kami mengabdi, dan hanya kepada Engkaulah kami memoohon
pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan mereka
yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang sesat. Semoga
Allah mengabulkan.

    



        
      

        
  
        
4. Bismillahir Rahmaanir Rahhiim. Alif Laam Miim. Dzalikak kitaabu
laa riba fiihi hudal lilmuttaqiin. Alladziina yu’minuuna bil ghaibi wa
yuqiimuunash shalaata wa mimma razaqnaahum yunfiquun.
Walladziina yu-minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min
qablik. Wa bil aakhirati hum yuuqinuun. Ulai-ika ‘alaa hudam mir
rabbihum wa ulaa-ika humul muflihuun (Al-baqaarah :1 s/d 5)

4. Dengan Nama Allah Yang maha Pengasih lagi maha Penyayang. Alif
laam miim (hanya Allah yang Maha mengetahui maksudnya). Inilah kitab
(Al-Qur’an) yang tidak ragu-ragu lagi di dalamnya terdapat petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa yaitu orang-orang yang beriman dan pada
berita ghaib, mendirikan shalat, dan mau mendermakan sebagian yang
telah kami rezeqikan. Orang-oranng yang beriman pada kitab (Al-
Qur’an)yang diturunkan kepadamu, pada kitab-kitab yang diturunkan
sebelummu, dan pada hari akhirat petunjuk dari Tuhannya dan mereka
itulah orang-orang yang berbahagia (QS Al-Baqarah : 1 s/d 5).

        



5. Wa ilaahukum ilaahuw-waahidul laa ilaaha illa huwar Rahmaanur
Rahiim (Qs Al-Baqarah : 163)

5. Tuhan mu itu Tuhan yang maha Satu. Tidak ada Tuhan melainkan Dia
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang (Qs Al-Baqarah : 163)

       


     
       
       
      
        
    
      
6. Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu
sinatuAllahu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu
sinatuw wa laa naum, lahuu maa fis samawaati wa maa fil ardh, man
dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illa bi-idznih, ya’lamu maa baina
aidiihim wa maa khalfahum wa laa yuhituuna bisyai-im min ‘ilmihi
illa bimaa syaa wasyi’a kursiyyuhus samaawati wal ardha wa laa ya-
uuduhu hifzhumaa wa huwal ‘aliyyul ‘azdiim (Qs Al-Baqarah : 255)

6. Allah; tidak ada Tuhan melainkan Dia. Yang Maha hidup lagi Maha
Tegak. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Baginya segala yanng ada di
langit dan segala yang ada di bumi. Siapakah yang akan dapat
memberikan pertolongan di sisi-Nya, tanpa izin-Nya ? Dia Maha
mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan apa-apa yang di
belakang mereka, dan mereka tidak akan menjangkau ilmu-Nya
sedikitpun, kecuali pengetahuan yang telah dikehendaki oleh-Nya.
Singgasana-nya sangat luas, seluas semua langit dan bumi, dan tidak sulit
bagi-Nya mengatur keduanya itu. Dia maha luhur lagi Maha Agung. (Qs.
Al-Baqarah : 255)

        


     
      
       
      
      
       
         
 
        
)      X)V
     
7. Amanar Rasuulu bimaa unzila ilaihi mir Rabbihi wal mu’minuun,
kullun aama billahi wa malaaikatihi wa kutubihii wa rusulihii laa
nufarriku baina ahaddin mir rusulihii wa qaaluu sami’naa wa
atha’naa ghufranaka rabbanaa wa ilaikal mashiir. Laa yukallifullahu
nafsan illa wus’ahaa, lahaa maa kasabat wa ‘alaiha maktasabat,
rabbana laa tuakhiznaa in nasii-naa au akhtha’naa, rabbanaa wa laa
tahmil ‘a ‘alainaa ishran kamaa hamaltaahuu ‘alal ladziina min
qablinaa, rabbanaa waa laa tuham-milnaa maa laa thaqata lanaa bihii
(wa’fu annaa, waghfir lanaa warhamnaa) 7X; anta maulanaa
fanshurnaa ‘alal kaumil kaafiriin (Qs. Al-Baqarah : 285-286)

7. Rasulullah telah beriman kepada apa saja yang diturunkan kepadanya,


dari Rabb_Nya dan orang-orang yang beriman semuuanya telah beriman
kepada Allah. Para malaikat_Nya, Kitab-kitab_Nya, dan kepada para
Utusan-Nya. Kami tidak membeda-bedakan diantara satu Utusan dengan
utusan-utusan lainnya. Mereka berkata : Kami mendengar dan kami
mnaati ampunan Engkau yang kami harapkan. Tuhan kami, dan hanya
kepada Engkau tempat kembali. Allah tidak (membebani) seseorang,
kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Baginya balasan apa yang dia
perbuat dan bainya pula siksa dari apa yang dia lakukan. Tuhan kami,
janganlah kiranya Engkau memberi beban kepada kami sebagaimana
Engkau bebankan kepada mereka sebelum kami dan janganlah pula
Engkau bebankan kepada kami sesuatu yang kami tidak mampu (maafkan
kami, ampunilah kami, maka tolonglah kami menghadapi golongan kafir)
(Qs. Al-Baqarah : 285-386

Tulisan Arab
   
   
 
   
    
8. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Bismillahir Rahmaanir Rahiim.
Qul huwallahu ahad. Allahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad.
Walam yakul lahu kufuwan ahad. (3 X)

8. Tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Maha Besar. Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (hai
Muhammad) Dia Allah Maha Satu. Allah tempat tumpuan hajjat. Tidak
melahirkan dan tidak dilahirkan. Tidak ada sesuatupun yang menyerupai-
Nya. (3 X).

Tulisan Arab
   
   
   
    
    
    

9. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Bismillahir Rahmaanir Rahiim.


Qul ‘audzubirzbbil falaq, min syarri maa khalaq, waimn syarri
ghaasiqin idzaa waqab, wamin syarrin naffatsati fil ‘uqad, wa min
syarri haasidin idzaa hasad.

9. Tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Maha Besar. Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (hai
Muhammad) aku berlindung diri kepada Tuhan yang (memelihara)
shubuh. Dari kejahatan makhluq-Nya. Dari kejahatan malam apabila
telah gelap. Dari kejahatan perempuan-perempuan tukang sihir yang
meniup buhul (ikatan) tali. Dan dari kejahatan orang yang dengki bila ia
mendengki.

Tulisan arab
   
   
 
 
   
    
  
10. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Bismillahir Rahmaanir Rahiim.
Qul a’udzu bi rabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril
waswaasil khan naas. Al ladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal
jinnati wan naas.

11. Tiada Tuhan selain Allah, Dialah yang Maha Besar. Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (hai
Muhammad). Aku berlindung kepada Tuhan (pemelihara) manusia. Raja
(baggi) manusia. Tuhan (sembahan) manusia. Dari kejahatan (bisikan)
syaithan yan maju mundur. Yang membisikkan (kejahatan0 di dalam hati
manusia. dari bangsa jin dan manusia.
3. Do’a Hikam

= DO’A HIKAM =

Tulisan Arab
1. BISMILLAAHIR RAHMATI LILLADZIINA

Dengan Nama Allah, kasih saying-Nya untuk . . . . . . (tak terbatas)

Tulisan Arab
2. BISMILLAAHIS SAMII’IL ‘ALIIMI MINASY SYAITHAANIR
RAJIIMI

Dengan nama Allah yang maha mendengar lag maha mengetahui dari godaan
syaithan yang terkutuk

Tulisan Arab
3. BISMILLAAHI WA BILLAAHI WA MINALLAHI WA ‘ALALLAHI
WA FIL LAAHI

Dengan nama Allah, dan Demi Allah dari Allah dan attas Allah dan dalam
lindungan allah

Tulisan Arab
4. SUBHANALLOHI WALHAMDULILLAAHI WA LAA ILAAHA
ILLALLOHU WALLOHU AKBAR LA HAWLA WA LAA QUWWATA
ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ADZIIM KAAF HAA YAA AIN SHAAD

Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah
maha besar, tiada daya upaya kekuatan kecuali dengan izin Allah yang maha
tinggi lagi maha agung, kaaf haa, yaa, ‘ain shad

Tulisan Arab
5. BISMILLAAHI WA BILLAAHI WA MINALLAHI WA ‘ALALLAHI
‘ALIYYIL ‘ADZIIM WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM KAAF HAA
YAA ‘AIN SHAAD

Dengan nama Allah, dan demi Allah dan dari Allah, dan atas Allah tiada daya
upaya kekuatan kecuali dengan izian Allah yang maha tinggi lagi mahha
agung, dan dia maha mendengar lagi maha mengetahui, kaaf haa, yaa, ‘ain,
shad.

Tulisan Arab
6. BISMILLAAHI SYAAFI (3 X)
BISMILLAAHI KAAFI (3 X)
BISMILLAHI MU’AAFI (3 X)
BISMILLAHIL LADZII LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL
ARDHI WA LAA FIS SAMAA-I WA HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM

Dengan nama Allah yang maha menyembuhkan (3 X)


Dengan nama Allah yang maha mencukupi (3X)
Dengan nama Allah yang maha memaafkan (3X)
Dengan nama Allah yang tidak berbahaya, dengan nama-Nya segala sesuatu
di bumi dan tidak pula di langit. Dan dia maha mendengar lagi maha
mengetahui.

Tulisan Arab
7. BISMILLAHIS SAMII’IL LADZII LAISAKMITSLIHI SYAI-UN WA
HUWAS SAMII’UL ALIIM, KAAF HAA YAA ‘AIN SHAAD

Dengan nama Allah yang maha mendengar , yang tidak ada sesuatu yang
menyerupai-Nya, dan dia maha mendengar lagi maha mengetahui, kaaf, haa,
yaa, ‘ain, shad

Tulisan Arab
8. BISMILLAHI KHOIRIL ASMAA-I, BISMILLAHIL LADZII LA
YADURRU MA ‘ASSMIHII DAA-UN, BISMILLAHI IFTATAHTU WA
‘ALALLAHI TAWAKKALTU ‘ALALLAHU RABBIL ‘ARSYIL
‘ADZIIM

Dengan nama Allah yang sebaik-baiknya nama, dengan nama Allah Tuhan
bumi dan langit, dengan nama Allah yang tidak berbahaya dengan nama-Nya
seegala penyakit, dengan nama Allah akau membuka dan kepada Allah aku
berserah diri, Allah, Tuhanku yang tidak aku mensekutukan-Nya dengan
sesuatu apapun.

)١( ‫يم‬
ِ ‫ح‬ِ ‫ن ال َّر‬
ِ ‫م‬
َ ‫ح‬ ِ َّ‫م الل‬
ْ ‫ه ال َّر‬ ِ ‫س‬
ْ ِ‫ب‬
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].

[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap
pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan,
minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang
berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi
makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang
memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar
Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah
yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

Tulisan Arab
9. BISMILLAAHI JABBARUL ASMAA-I, BISMILLAHIJADDIIRUL
ARDHI WAS SAMAA-I, BISMILLAHIL LADZI LA YADHURRU
MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA-I, WA
HUWAS SAMII’UL ‘ALIIM.

Dengan nama Alllah, nama yang maha perkasa, dengan nama Allah yang
maha pasti keputusan-Nya, di bumi maupun di langit, dengan nama Allah
yang tidak berbahaya, dengan nama-Nya segala sesuatu baik di bumi dan
tidak pula di langit, dan dia maha mendengar lagi maha mengetahui.

Tulisan Arab
10. BISMILLAHI ‘ALAA QALBI HATTA YURWAA, BISMILLAHI
‘ALAA RUKKABI HATTA TAQWA, BISMILLAHI ‘ALLAL ARDHI
HATTA TUTHWA, KASADDIL KAAFI WA JADDIL KAAFI, YAA
KAAFI YAA MU;AAFI

Dengan nama Allah, atas hatiku sampai diceritakan, dengan nama allah atas
kendaraanku sampai muat, dengan nama Allah atas bumi sampai dilewatkan,
wahai Zat yang merahaisiakan kecukupan, wahai Zat yang menemukan
kecukupan, wahai Zat yang maha mencukupi, wahai Zat yang maha
memaafkan segala kesalahan.

Tulisan Arab
11. ALLAHUMMMA HASHANTU NAFSI BIL HAYYIL QOYYUMIL
LADZII LA YAMUUTU ABADA WA DAFA’TU ‘ANIS SUU-A BI ALFI
ALFI ALFI LAA HAULA WA LAA KUWWATA ILLA BILLAHIL
‘ALIYYIL ‘ADZIIM

Ya Allah, bentengilah diriku dengan zat yang maha hidup lagi maha berdiri
sendiri yang tidak mati selama-lamana dan cegahlah diriku dari segala
kejahatan yang tak terhitung nilainya, tiada daya upaya kekuatan kecuali
dengan izin allah yang maha tinggi (kedudukannya) lagi maha agung

Tulisan Arab
12. A’UUDZU BIWAJHIKAL KARIIMIL LAADZII LAA YAMUUTU
ABADA YAA HAYYU YAA QOYYUMU BIRAHMATIKA
ASTHAGITSU BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN

Aku berlindung dengan Zat yang maha mulia yang tidak mati selama-
lamanya, wahai Zat yang maha hidup agi maha berdiri sendiridengan kasih
sayang-Mu, aku mohon pertolongan, dengan kasih saying-Mu, wahai Zat yang
maha mengasihi.

Tulisan Arab
13. ALLAHU HAFIIDZUN, ALLAHU LATHIIFUN, QODIIMUN
AZALIYYUN HAYYUN QOYYUUMUN LAA YANAAMU
Allah itu maha menjaga, Allah itu maha halus (lembut), Zat yang terdahulu,
yang tidak ada mulanya, hidup, berdiri sendiri, tidak pernah tidur.

Tulisan Arab
14. YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AW HAAMU KULLA
KUNHI TSANAA IHI MA MAJDIHI

Wahai Muhammad tidak akan sampai kepadamu kebingungan yang besar,


semuanya akan memuji dan mengagungkan-Mu

Tulisan Arab
15. YA MUNTQIIMU YAA BAA’ITSU SHOLLALLAHU ‘ALAA
MUHAMMAD ASTAGHFIRULLAH

Wahai Zat yang maha benar, wahai Zat yang maha membangkitkan. Allah
senantiasa membrikan rahmat-Nya atas Nabi Muhammad, aku mohon ampun
kepada Allah.

Tulisan Arab
16. YAA MAN TAQAMNAA YAA SYADIIDAL BATHSYI

Wahai Zat yang membalas kebaikan kami, wahai Zat yang amat dahsyat
amukan-Nya

Tulisan Arab
17. YAA BARIIUN NUFUUSI BILAA MATSAALIN MIN GHAIRIHI

Wahai yangn membebaskan jiwa-jiwa tanpa perumpamaan (contoh) dari


yang lainnya

Tulisan Arab
18. BIHAQQI KAAF HAA YAA ‘AIIN SHOOD, WA BIHAAKI HAA MIIM
‘AIIN QOOF THOO HAA YAA SIIN WAA SHOOD AKFINAA
SYARRODZ DZAA LIMIINA WAL HAASIDIIN.

Dengan kebenaran kaaf haa yaa ‘aiin shood dengan kebennaran haa miim
‘aiin siin qoof thoo haa dan yaa siin dan shood. Cegahlah kami dari kejahatan
orang-orang yang ingin berbuat zalim dan orang-orang yang ingin berbuat
dengki.

Tulisan Arab
19. YAA JABBARU YAA QOHHAARU YAA DZAL BATHSYIS SYADIIDI
KHUDZLII BIHAQQII MAN DZOLAMANII
Wahai Dzat yang maha perkasa, Wahai Dzat yang maha mengalahkan, Wahai
Dzat yang maha dahsyat amukannya, berilah aku dengan kebenaran-Mu,
tehadap orang yang menganiyayaku.

Tulisan Arab
20. ASHSHOLAATU WAS SALAAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI YAA
ROSUULALLAH KHUDZ BIYADI QOLLT HILLATI ADRIKNII

Sholawat serta salam semoga untukmu wahai bagindaku, waha utusan Allah,
ambillah kekuasaanku, teteap sedikit rahasiaku yang akan kau temukan.

Tulisan Arab
21. ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD
SHOLATUN TAKUUNU LANAA ‘ALALLAHI BAA BAN
MASYHUUDAN WA’AN A’DAAIHII HIJAABAN MASDUUDAN
WA’ALAA AALIHI WASOHBIHI WASALLAM.

Yaa Allah semoga sholawat tercurah kepada baginda kami nabi Muhammad,
satu do’a yang menjadikan untuk kami atas Allah pintu yang menjadi saksi-
saksi, dan penghalang-Nya menutupi musuh-musuh, dan atas keluarganya
dan sahabat keselamatan.

Tulisan Arab
22. YAA ALLAHU YAA SAMII’U YAA QORIIBU YAA MUJIIBU YAA
SARII’U YAA MUNTAQIIMU YAA SYADIIDAL BATSYI

Wahai Allah, Wahai Dzat yang maha mendengar, Wahai yang maha dekat,
Wahai Dzat yang maha mengabulkran, Wahai Dzat yang maha cepat
penghitungannya, Wahai Dzat yang maha membalas, Wahai Dzat yang maha
dahsyat amukannya.

Tulisan Arab
23. YAA HAYYU YAA ‘ALIYYU YAA MALIYYU YAA WAFIYYU YYAA
QOWIYYU YAA WAA QIYYU YAA GHONIYYU YAA BAQIYYU
WASHOLLALLAHU ‘ALAA MUHAMMAD ASTAGHFIRULLAH

Wahai Dzat yang maha hidup, Wahai Dzat yang maha tinggi, Wahai Dzat
yang maha memenuhi janji-janjinya, Whai Dzat yang maha kuat, Wahai Dzat
yang maha memelihara, Wahai Dzat yang maha kaya, Wahai Dzat yang maha
kekal, dan Allah senantiasa memberikan Rahmat-Nya kepada baginda kami
Nabi Muhammad aku mohon ampun kepada Allah

Tulisan Arab
24. YAA KAAFI YAA WAAFI YAA SYAFII YAA MU’AAFII YAA
ILAAHI YAA ASAFI
Wahai Dzat yang maha mencukupi, Wahai Dzat yang maha menyempurnakan
janji-janji-Nya, Wahai Dzat yang maha menyembuhkan, Wahai Dzat yang
maha memaafkan kesalahan, Yaa Tuhanku, Wahai Dzat yangn maha
menyayangi.

Tulisan Arab
25. YAA KAAFII YAA WAAFII YAA SYAAFII YAA MU’AAFII YAA
MUJIIBA DA’WATAL MUDDHTHORRIINA YAA HAADII YAA
GHIYAATSAL MUSTAGHIITSIINA AGHITSNAA AGHITSNAA
AGHITSNAA

Wahai Dzat yang maha mencukupi, Wahai Dzat yang maha menyempurnakan
janji-janji-Nya, Wahai Dzat yang maha menyembuhkan, Wahai Dzat yang
maha memaafkan, Wahai Dzat yang maha mengabulkan do’a orang-orang
yang terdesak, Wahai Dzat yang maha memberi petunjuk, Wahai Dzat yang
maha menolong orang yang membutuhkan pertolongan, tolonglah kami,
tolonglah kami, tolonglah kami

Tulisan Arab
26. KAAF HAA YAA ‘AIIN SHOOD KIFAA YATUNAA HAA MIIM ‘AIIN
SIIN QOOF HIMAA YATUNAA YAA BUNAA TABAAROKA
HITHOONUNAA YAA SIIN SAKFUNAA WALLAHU MIN
WARAAIHIM MUHIITH BAL HUWA QUR’AANUM MAJIID FII
LAUHIMM MAHFUUDZ

Kaaf haa yaa ‘aiin shood yang mencukupi kami, haa miim ‘ain siin qoof
pelindung kami, pintu kami berkahkanlah perjalanan kami, yaa siin atap kami
dan Allah mengawasi dari belakan mereka, yang maha adil, yang mempunyai
Qur’an yang mulian di lauhim mahfudz.

Tulisan Arab
27. YAA HANAANU YA MANAANU YAA DAYYANU YAA BURHAANU
YAA BADII’AS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA HAYYU YAA
QOYYUUMU YAA ARHAAMAR ROOHIMIIN

Wahai Dzat yang maha mengasihani, Wahai Dzat yang memberi kurnia,
Wahai Dzat yang maha melunasi hutang, Wahai Dzat yang maha membri alas
an, Wahai Dzat pencipta langit dan bumi, Wahai Dzzt yang maha hidup,
Wahai Dzat yang maha berdiri sendiri, Wahai Dzat yang maha mengasihi
orng-orang yang dikasihi

Tulisan Arab
28. ALMUHIITHUL ‘ALIIMUR ROBBUSY SYAHIIDUL HASIIBUL
FA’AALUL KHOLLAAQUL KHAALIQUL BAARI-UL
MUSHOWWIRU

Wahai dzat yang maha mengawasi lagi maha mengetahui, Tuhan yang
menyaksikan serta menghitung lagi melakukan, yang maha mebuat serta
menciptakan, yang maha membentuk serta membebaskan

Tulisan Arab
29. ALLAHUMMA ANTA ROBBUL ‘ARSYIL ‘ADZIIM MAA SYAA
ALLAHU KAANA WAMAA LAM YASYA LAM YAKUN LAA HAULA
WALAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM
INNALLAHA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QODIIR WA INNALLAHA
TA’AALA QOD AHAATHO BIKULLI SYA-IN ‘ALIIMA

Ya Allah, Engkau Tuhan ‘arasy yang agung, apa-apa yang Allah kehendaki
pasti terjadi dan ap-pa yang idak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi, tiada
daya upaya kekuatan kecuali dengan izin Allah yang maha tinggi lagi maha
agung, sesungguh-Nya Allah maha kuasa atas segala sesuatu dan sesungguh-
Nya pula Allah telah mengelilingi sesuatu dengan ilmu pengetahuan.

Tulisan Arab
30. YAA NUURON NUURI YAA NUURO KULLAN NUURI YAA
KHOOLIQON NUURI YAA MAN LAIA KAMISLIHI NUURU
SUBHAANAKA LAA ILAAHA ILLA ANTAL GHOUTSUL GHOUTSU
KHOLLISHNAA MINAN NAAR

Wahai cahaya di atas cahaya, wahai cahaya untuk semua cahaya, wahai
pencipta cahaya, wahai Dzat yang tidak ada sesuatu cahaya apaun
menyerupai-Nya, maha suci Engkau, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, yang
menolong melepaskan kami dari api neraka

Tulisan Arab
31. YAA ALLAHU NI’MAL QORIIBU MUNIIBUS SARIII’U AJIBNAA

Wahai allah sebaik-baiknya Dzat yang sangat dekat, yang menngabulkan


do’a, yang maha cepat hitungan_Nya, kabulkanlah do’a kami

Tulisan Arab
32. YAA ROBBANAA YAA ILAAHANAA YAA SAYYIDANAA YAA
MAULANAA YAA NAASHIRONAA YAA HAFIIDZONAA YAA
QODIIRONAA YAA DALIILANAA YAA MUGHIITSANAA YAA
HABIIBANAA SHUBHAANAKA LAA ILAAHA ILLA ANTAL
GHOUTSUL GHOUTSU KHOLLISHNAA MINAN NAAR
Wahai tuhan kami, wahai Tuhan kami, wahai baginda kami, wahai raja kami,
wahai penolong kami, wahai pelindung kami, wahai yang menguasai kami,
wahai yang memberi petunjuk kami, wahai penolong kami, wahai kekasih
kami, maha suci Engkau, tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau,
yang menolong kami melepaskan dari api neraka.

Tulisan Arab
33. WA AS-ALUKA BI ASMAAIKA YAA JABBAARU YAA GHOFFARU
YAA QOHHARU YAA ROZZAAQU YAA ‘ALLAAMU YAA ‘ALIIMU
SHUBHAANAKA LAA ILAAHA ILLA ANTAL GHOUTSUL
GHOUTSU KHOLLISHNAA MINAN NAAR

Aku mohon kepada Mu dengan nama-nama_Mu, waqhai Dzat yang maha


perkasa,wahai Dzat yang maha pengampun, wahai Dzat yang maha
mengalahkan, wahai Dzat yang maha memberi rezeqi, wahai Dzat yang maha
mengetahui, maha suci Engkau, tiada Tuhan selain Engkau, lepaskanlah kami
dari api neraka

Tulisan Arab
34. MAN YAQUULU ILAIHI SYAIUN KUN FAYAKUUN IF ALLIF YAA
KADZAA WA KADZAA

Dzat berfirman kepada sesuatu, jadi maka jadilah, lembutkanlah yang itu dan
yang itu

Tulisan Arab
35. ALLAHU JABBAARU ALLAHU JADDIIRU JABBAARULLAHU
JADDIIRULLAHU YAA MU’IIZU YAA ‘AZIIZU

Allah itu Dzat yang maha perkasa, Allah itu Dzat yabg maha layak, Allah itu
Dzat yang maha layak, Wahai Dzat yang maha menolong, Wahai Dzat yang
maha mulia

Tulisan Arab
36. ILAAHI LAYYIN QOLBA MAN RO-AANII WARHAM QOLBA MAN
ROO-AANII WARZUQNII MAA FII QOLBII WA NAJJINII MIN
HAADZAL GHOMMI BIROHMTIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN

Yaa Tuhanku, lembutkanlah hati orang-orang yang melihatku, kasihanilah


hati orang-orang yang melihatku dan berilah aku rizqi apa yang ada di hatiku
sekamatkanlah aku dari kebingungan ini dengan kasih sayan_Mu, Wahai Dzat
yang sangat mengasihi

Tulisan Arab
37. YA ALLAH (3 X), HUWAL JALIILUL AKBARI WAL MUHIBBATU
‘ALAL MAKHLUUQI BIL AJHAARI WAKFINAA SYARRODZI
KULLI SYARRI BIHAULIKA WA QUWWATIKA FIL AKBAARI
BIHAQQI ISMIL ‘ADZOMIL AKBARI LAA HAULA WALAA
QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYYIL ‘ADZIIM

Yaa Allah, Yaa Allah, Yaa allah, Allah yang maha besar dan cinta kepada
makhluk_Nya yang amat jelas, cegahlah kami akan kejahatn dari tiap-tiap
orang yang berbuat jahat kepada kami, dengan daya upaya_Mu dan
kekuatan_Mu yang amat besar, dang dengan hak kebesaran nama_Mu yang
amata agung lagi maha besar, tiada daya upaya kekuatan kecuali dengan izin
allah yang maha tinggi lagi maha agung.

Tulisan Arab
38. YAA LATHIIFU (3 X) ULTHUF BINA FII KULLI MAA
QODDARTAHU

Wahai Dzat yang maha lembut (3 X), lembutkanlah untuk kami pada tiap-tiap
apa yang Engkau kegendaki

Tulisan Arab
39. A’UUDZU BINNUURI WAJHIKAL KARIIMIL LADZII ADHOO-AN
LAHUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA ASROQOT LAHUDZ
DZULUMAATU WASHOLUHA ILAIHI AMRUD DUNYAA WAL
AAKHIROTI

Aku berlindunng dengan cahaya kekuasaan_Mu yang mulia yang menerangi


langit-langit dan bumi, dan menghilangkan pada_Nya kegelapan dan
memperbaiki pada_Nya segala urusan dunia dan akhirat

Tulisan Arab
40. ALLAHUMMA INNII ASALUKA BIHAQQI LUTHFIKA WA
BILUTHFI SHON’ILLAHI WA BILJAMIILI SYARRILLAHI WA
DAKHOLTU MAA FII KUN FILLAHI WA SYAAFA’ATU
ROSUULILLAHI SHOLLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM
BIYAAHIM (2 X) AHILIN (2 X) AHYASIN (2 X) HUJJIBAT NAFSI
BIHIJAABILLAHI WA NA’TUHAA BIAAYATILLAHI WABIL
AYAATIL BAYYINATI WA BIHAQQI MAN YUHYIIL ‘IDZOOMI
WAHIA ROMIIM

Yaa Allah, aku mohon pada_Mu dengan kebenaran


kelembutan/kehalusan_Mu dan kehalusan ciptaan Allah, dari kebagusan
rahasia Allah, Allah telah masuk pada semua yang ada pada Allah dan
Rosulullah, Sholawat Allah atas_Nya (pada Beliau) dan salam sejahtera
biyahin (2 X), ahilin (2 X), ahyasin (2 X) , halangilah diriku dengan
penghalang Allah dan cegahlah diriku dengan ayat-ayat Allah, dan dengan
ayat yang jelas den dengan kebenrana Dzat yang menghidupka tulang-tulang
yang telah hancur

Tulisan Arab
41. ALLAHUMMADFA’ ‘ANNAL GHOLAA-A WAL WABAA-A WA
KAIDAL KHOOSIRIINA WAL HAASIDIINA WAHJIBNA MAN
GHOLABANAA MINAL JINNI WAL INSI WAS SULTHOONI WASY
SYAYAATHIINI WAHFINAA ‘AN A’YUUNIN NAADZIRIINA KAMA
AHFAITA RUUHA FII JASADINAA WAHFADZNAA FII LIAANIHIM
WA QUWWATIHIM KAMAA AHFADZTA WA MUHAMMADAN
SHOLLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM MIN JAMII’IL KAAFIRIINA
WALHAASIDIINA

Yaa Allah, cegahlah kami dari berlebih-lebihan dan penyakit menular dan
dari tipu daya orang yang merugi dan dengki. Dan menangkanlah dari orang-
orang yang mau mengalahkan kami, dari sebangsa jinm manusia, raja, serta
setan-setan. Dan sembunyikanlah kami dari pandangan orang yang melihat,
seperti Engkau menyembunyikan ruh pada tubuh kami, dan jagalah kami pada
lidah-lidah mereka dan kekuatan meereka , seperti Engkau telah menjaga
Nabi Muhammad SAW, dari sejumlah orang-orang kafir dan orang-orang
yang dengki

Tulisan Arab
42. ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA BI ’ADAADI KHOLKIKA BI
’IZZATI ‘ARSYIKA BI RIDHAA-I NAFSIKA BI NUURI WAJHIKA BI
MABLAGHI ‘ILMIKA BI GHOOYATI QUDROTIKA BI BASTHI
QUDROTIKA BI HAQQI HAQIIQOTI SYUKRIKA BI MUNTAHAA
ROHMATIKA BI IDROOKI MASYII-ATIKA BI KULLIYATI
DZAATIKA BI KULLI SIFAATIKA BI ITMAAMI WASFIKA BI
NIHAAYATI ASMAAIKA BI MAKNUUNI SIRRIKA BI JAMIILI
SIRRIKA BI JAZIILI SIRRIKA BI KAMAALI MINKA BI GHOIDI
JUUDIKA BI SYADIIDI ‘ADHBIKA BI SAABIQI ROHMATIKA BI
A’DAADI KALIMAATIKA BI GHOOYATI BULUUGHIKA BI
TAFRIIDHI FARDAN NIYYAATIKA BI TAUHIIDI WAAHIDAN
NIYYATIKA BI BIQAA-I BAQAAIKA BI SARMADIYYATI AU
QOOTIKA BI ’IZZATI RUBUU BIYYATIKA BI ’UDZMATI
KIBRIIYATIKA BI JAAHILIKA BI JAALIKA BI AF’AALIKA BI
AN’AAMIKA BI SIYAADATIKA BI MALKUU NIYYATIKA BI
JABBARIYYATIKA BIMANNAA NIYYATIKA BI ‘UTHFIKA BI
LUTHFIKA BI BARRIKA BI IHSAANIKA BI HAQQIKA WA
BIHAQQI HAQQIKA AN TAJ’AL LANA FARJAN WA MAHROJAN
WA SYIFAA-AN MINAL HUMUUMI WAL GHUMUUMI WAL
WABAA-I WAL BALAA-I WAL ‘ANAA-I WA JAMII’AL AAFAATI
WAL ‘AAHAATI FIDDUNYA WAL AAKHIROTI BIHAQQI KAAF
HAA YAA ‘AIIN SHOOD WABIHAQQI THOO HAA WA YAA
SIINWA SHOO WA BIHAQQI HAA MIIM ‘AIIN SIIN QOOF WA
BIHAQQI INNA FATAHNA LAKA FATHAM MUBIINA
BIROHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN
Yaa Allah, sesungguhnya saya mohon pada_Mu pertolongan sejumlah
ciptaan_Mu, dengan kemulyaan Arsy_Mu, dengan keridhoan_Mu, dengan
cahaya Dzat_mu, dengan keinggian ilmu_Mu yang tak terbatas, dengan
kekuasaan_Mu yang luas, denngan kebenaran_Mu aku besyukur kepada_Mu,
dengan kemurahan rahmat_Mu dengan memperolehkehendak_Mu, dengan
semua Dzat_Mu, dengan semua sifat_Mu, dengan kesempurnaan sifat_Mu,
dengan ketinggian nama_Mu, dengan segala rahasia_Mu, dengan tutupan
rahasia_Mu, denngan kebagusan rahasia_Mu, dengan banyak rahasia_Mu,
dengan kesempurnaan diri_Mu, dengan sedikit kebagusan dari pada_Mu,
denngan dahsyat angkara murka_Mu (kebencian_Mu), denngan limpahan
kemurahan kasih syang_Mu, dengan sejumlah firman-firman_Mu, dengan
ketinggia_Mu yang tak terbatas, dengan keputusan_Mu, dengan ke-
Esaan_Mu, dengan kekkekalan sifat_Mu, dengan tidak terbattas waktu-
waktu_Mu, dengan kemulyaan sifat ke-Tuhanan_Mu dengan kebesaran sifat
kesombongan_Mu, dengan pangkat_Mu, dengan ketinggian_Mu, dengan
perbuatan_Mu, dengan nikmat-nikmat_Mu, dengan keagunagan_Mu, dengan
kepemimpinan_Mu, dengan kerajaan_Mu, dengan pembinaan_Mu, dengan
kemurahan_Mu, dengan kelembutan/kehalusan_Mu, dengan kebaikan_Mu,
dengan kebenaran_Mu agar Engkau jadikan kepada kami sebagai
kelapangan, dan mempunyai jalan keluar sebagai penawar/obat dari
kessahan, kebingungan, bala dan semua bahaya di dunia maupun di akhirat,
dengan kebenaran kaaf haa yaa ‘aiin shood dan dengan kebenaran thoohaa
dan yaasiin dan shood dan dengan kebenaran inna fatahna laka fathum
mubiina dengan kasih saying_Mu, wahai Dzat yang maha menyayangi.

Tulisan Arab
43. ALLAHUMMA BITALA’ LUU-I NUURI BIHAA-I HUJUUBI
‘ARSYIKA MIN A’DAA-I IHTAJABTU WA BISYATHWAATIL
JABBARU MIMMAN YAKIIDUUNII ISTATARTU WA BITHOULISY
SYADIIDI QUWWATIKA MIN KULLI SULTHOONI
TAHOSKHSHONTU WA BISAIMUUMI QOYYUMI DAWAAMI
ABADIYYATIKA MIN KULLI SYAITHOONII ISTA’ADTU WA
BIMAKNUUNI SIRRI MIN SIRRIKA MIN KULLI HAMMIN WA
GHOMMA TAKHOLLASHTU YAA HAMALATAL ‘ARSYI ‘AN
HAMALATAL ‘ALRSYI YAA SYADIIDAL BATHSYI YAA HABISAL
WAHSI IHBIS ‘ANNI MAN DZOLAMANII WAGHLIB MAN
GHOLABANII KATABALLAHU LAA AGHLIBANAA ANAA WA
ROSULII INNALLAHA QOWIYYUN ‘AZIIZ. ALLAHUMMA INNII
AS-ALUKA BISYIRRI DZAATI WA BIDZAATIS SIRRI HUWA ANTA
ANATA HUWA LAA ILAAHA ILLA ANTA IHTAJABTU
BINUURILLAHI WA BINUURI ‘ARSYILLAHI WA BIKULLI
ASMILLAHI MIN ‘ADUWWI WA ‘ADUWWILLAHI WA MIN KULLI
SYARRI KHOLKQILLAHI BIMAA-ATI ALFI ALFI ALFI LAA
HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHI KHOTAMTU ‘ALAA
NAFSI WALLADZIINA WA AHLII WAWAA LIDII WA JAMII’I MAA
A’THONII ROBBI BIKHOTAMILLAHI ‘AN KUDDUUSIL MAANI’IL
LADZII KHOTAMA BIHII AFTHOOROS SAMAAWAATI WAL
ARDHI HASBUNALLAHU WA NIMAL WAKIIL LAA HAULA
WALAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM

Yaa Allah, dengan sinar chaya_Mu dan dinding arsy_Mu yang tetap untuk
musuh-musuh_Mu, aku mohon pelindung dan dengan keperkasaan_Mu dari
orang-orang yang ingin menipuku, aku mohon kepada_Mu tutupan yang kuat
dengan kekuatan_Mu, dari semua raja-raja yang dzolim, aku bentengi diriku
dengan sifat_Mu yang terus menerus dan berdiri selama-lamanya dari pada
syaithan, aku mohon bantuan-Mu dengan tutupan rahasia dari pada
rahasia_Mu, dari segala kesedihan dan kebingungan, aku ikhlashkan diriku,
wahai penjaga arsy, wahai pemukul yang keras, wahai yang memenjarakan
makhluk yang jahat, tolonglah aku dari orang-prang yang mendzolimi aku,
dan kalahkanlah orang yang mengalahkan aku. Allah teleh menetapkan
dengan pasti orang-orang yang aku dengan rosulku telah kalahkan.
Sesungguhnya Allah maha kuat lagi maha perkasa. Yaa Allah, sesungguhnya
aku memohon pada_Mu dengan rahasia Dzat_Mu, dan dengan asma-
asma_Mu (asma Allah) dari semua musuh-musuhku, dari semua musuh-
musuh Allah dan dari segala keburukan/kejahatan makhluk-makhluk_Mu
dengan 1.000.000.000 tiada daya dan upaya kecualli dengan kekuatan_Mu
Yaa Allah. Aku tutup atas diriku, anak-anakku, para ahli-ahliku, dan orang
tuaku dan para kepada semua orang yang Engkau berikan kepadaku. Tuhanku
dengan tutupan_Mu tentang larangan kesucian-Mu yang akhir padanya
memerintah langit dan bumi, cukup kepada_Mu Yaa Allah, aku berserah diri
dan Engkaulah sebaik-baiknya tempat berserah. Tiada daya dan upaya
kekuatan melainkan dengan izin Allah yang maha tinggi dan maha agung.

Tulisan Arab
44. YAA DAA FI’U YAA MAANI’U YAA HAAFIIDZU YAA KAIIMU

Wahai Dzat yang maha menolak, wahai Dzat yang maha mencegah, wahai
Dzat yang maha menjaga, wahai Dzat yang maha mulia

Tulisan Arab
45. ALLAHUMMA YAA ‘ALIYYU YAA ‘ADZIIMU YAA HALIIMU YAA
‘ALIIMU ANTA ROBBII WA ‘ILMUKA HASBII FANI’MAR ROBBU
ROBBI WA NI’MAL HASBU HASBII TANSURU MAN TASYAA-U
WA ANTAL ‘AZIIZUL ROHIIM

Yaa Allah Dzat yang maha tinggi, wahai Dzat yang maha agung, wahai Dzat
yang maha shabar lagi maha mengetahui Engkau Tuhanku, ilmuku tempat
berserahku dan sebaik-baiknya Tuhan, Tuhanku dan sebaik-baiknya tempat
berserah, berserahku. Engkau menolong orang-oraang yang Engkau
kehendaki, dan Engkau yang maha mulia lagi mha penyayang.

Tulisan Arab
46. ALLAHUMMA AHRUSNAA BIAINIKAL LATII LAA TANAAMU WA
AKNUFNAA BIKANAFIKAL LADZII LAA YUROOMU
WARHAMNAA BIKUDROTIKA INNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-IN
QODIIR

Yaa allah, jagalah kami dengan Dzat_Mu yang tidak tudur dan peliharalah
kami dengan pemeliharaan_Mu yang tidak pernah meleset dan kasihanilah
kami dengan kekuasaan_Mu. Sesungguhnya engkau maha kuasa ataas segala
sesuatu

Tulisan Arab
47. YAA SYADIIDAL BATHSYI YAA JABBARU YAA QOHHARU YAA
SAIFAL HAIBATI WAS SIDATI W WAAL QUWWATI WAL
‘ANAMATI MIN BA-SI JABBAARUUTI ‘IJJATI WWA MAN
NASHRU ILLAA MIN INDILLAH

Wahai Dzat pemukul yang palling keras, wahai Dzat yang paling kuat, wahai
Dzat yang maha perkasa, wahai pedang kewibawaan senjata yang paling
hebat, dan mencegah dari kerusakan denngan kekuasaan-Nya yang paling
mulia, dan tidak ada ppertolongan kecuali dari Allah

Tulisan Arab
48. LAA TUDRIKUHUL ABSHOORU WAHUA YUDRIKUL ABSHOORU
WAHUAL LATHIIFUL KHOBIIRU ALIF LAAM ROO KAAF HAA
YAA ‘AIIN SHOOD HAA MIIM ‘AIIN SIIN QOOF ROBBIHKUM BIL
HAQQI WA ROBBUNAAR ROHMAANUL MUSTA’AANU ‘ALAA
MAA TASIFUUN

Dan tidak dapatt dicapai dengan penglihatan, sedangkan Dia dapat mencapai
segala penglihatan, karena Dia-lah yang maha halus lagi maha mengetahui,
Alif Laam Roo Kaaf Haa Yaa ‘Aiin Shood Haa Miim ‘Aiin Siin Qoof. Tuhanku
, adillah dengnan benar, dan Tuhan kami maha penyayang lagi maha
penolong atas apa-apa yang kamu gariskan

Tulisan Arab
49. YAA HAYYU YAA QOYYUMU TAKHOSSUNAA BIKA FAA
HAMNAA BIHIMAA YATIKA YAA HALIIMU YAA SATTARU
WADKHILNAA YAA AWWALU YAA AAKHIRU MAKNUUNI
GHOBIS SIRRI MAA SYAA ALLAHU LAA HAULA WALAA
QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM

Wahai Dzat yang maha hidup, wahai Dzat yang maha berdiri sendiri, kami
mohon penjagaan dari-Mu, tetapkanlah kami dengan perlindungan_Mu.
Wahai Dzat yang maha shabar, wahai Dzat yang maha menutupi dan
memasukkan kami, wahai Dzat yang maha awal, wahai Dzat yang maha
akhir, pada tutupan rahasia ghaib_Mu, apa-apa yang Allah kehendaki tidak
ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah yang maha tinggi lagi maha
agung
Tulisan Arab
50. YAA HAYYU YAA QOYYUMU YAA DZAL JALAALI WAL
IKROOMI YAA NUUROS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA
ZAINAS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA JABBAROS
SAMAAWAATI WALARDHI YAA ‘AMIIDAS SAMAAWAATI
WALARDHI YAA BADII’AS SAMAAWAATUI WAL ARDHI YAA
QOYYAMAS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA DZAL JALAALI
WAL IKROOMI YAA SARIIKHOL MUSTASHRI KHIINA
WAMUNTAHAL ‘AA-IDIINA WAL MUFARRIJA ‘ANIL
MAKRUUBIINA WAL MUROWWIHA ‘ANIL MAHMUUMIINA WA
YAA KAASIFAL KURBI YAA ILAAHAL ‘AALAMIINA WA YAA
ARHAMARROOHIMIIN

Wahai Dzat yang maha hidup, wahai Dzat yang maha berdiri sendiri, wahai
Dzat yang maha mulia, wahai Dzat cahaya langit dan bumi, wahai Dzat yang
maha perkasa atas langit dan bumi, wahai Dzat sebagai sandaran langit dan
bumi, wahai Dzati pembagus langit dan bumi, wahai Dzat yang mulia, wahai
Dzat yang maha mendengar terhadap teriakan orang yang meminta
pertolongan, dan sebagai akhir tempat kembalinya orang-orang, wahai Dzat
yang membebaskan orang-orang yang dalam kesusahan, dan yang
menggembirakan orang-orang yang dalam ke-adaan sedih/bingung, wahai
penerima do’a orang-oraang yang dalam ke-adaan bahaya, wahai pembuka
kesukaranku, wahai Tuhan semesta alam, wahai Dzat yang maha pengasih

Tulisan Arab
BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN ‘ABDUL JABBAR
4. Ayat Alat
Setelah selesai membaca do’a hikam dilanjutkan dengan do’a alat
sambil mengangkat tangan

Tulisan Arab
1. A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONIR ROJIIM

Tulisan Arab
2. BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM (3 X)

Tulisan Arab
3. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR ROSUULULLOH

Tulisan Arab
4. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN

Tulisan Arab
5. YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU

Tulisan Arab
6. YAA JABBARU YAA QOHHARU

Tulisan Arab
7. YAA JABBARU YAA JADDIRU

Tulisan Arab
8. ALLAHU JABBARU ALLAHU JADDIIR

Tulisan Arab
9. YAA HANNANU YAA MANNANU YAA BURHAAM

Tulisan Arab
10. YAA KAAFI YAA WAAFI YAA MU’AAFI ALLAHU KAAFI ALLAHU
WAAFI

Tulisan Arab
11. YAA MAN TAQOMNAA YAA SYADIIDAL BATHSYI

Tulisan Arab
12. YAA MUNTAQIIMU YAA BA’IITSU ASTAGHFIRULLAH

Tulisan Arab
13. YAA MUHAMMAD FALAA TABLUGHUL AUHAAMU KULLA
KUNHI TSANAA IHI WA MAJDIH

Tulisan Arab
14. BISMILLAHI ALLAHUMMA YAA ALLAH (4 X) YAA MUHAMAD (4
X)
Tulisan Arab
15. YAA ALLAH YAA ROSUULALLAH YAA MUHAMMAD (47 X)

Tulisan Arab
LAA ILAAHA ILLALLAH (3X)

Tulisan Arab
‘ABDUL JABBAR

Do’anya :
Mohon Rahmat dan pertolongan atas diri saya . . . saya mohon hijib Allah, saifullah,
hijbullah, saifullah, mohon syafa’at dan manfa’at dari nabi – nabi dan rosul – rosul,
dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabat –sahabatnya, Sayyidina Abu Bakkar,
Sayyidina ‘Ummar, Sayyidina Utsman, dan Sayyidina ‘Ali, mohon karomahnya
daripada guru – guru saya, ibu bapak saya serta leluhur – leluhur saya melalui Asma
‘Abdul Jabbar, supaya nyata buktui atas diri saya karena ‘Abdul Jabbar (sedot melalui
mulut tahan di dada sejenak turunkan ke perut dan dilepas perlahan-lahan)
5. Ayat Kebutuhan

Tulisan Arab
YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AUHAAMU KULLA KUNHI
TSANAA IHI QA MAJDIH
BISMILLAHI ALLAHUMMA YAA ALLAH (4 X)
YAA MUHAMMAD (3 X)

Dibaca sebanyak 101 kali yaitu denggan cara diwirid biasa dan 11 kali dengan angkat
tanggan (do’a)

Do’anya :
Mohon Rahmat dan pertolongan atas diri saya . . . mohon . . . (niat/hajat kita supaya
nyata bukti atas diri saya melalui asma ini )

Tulisan Arab
YAA ALLAH YAA ROSUULALLAH YAA MUHAMMAD (47 X 7)

Di baca sebanyak 47 kali X 7 kali dengan cara di wirid biasa sebanyak 47 kali X 6
dan 47 kali X 1 dengan angkat tangan (do’a). *do’anya sama yang di atas

6. Do’a Masalah

Posisi tangan tapak jala

Tulisan Arab
YAA JABBARU YAA QOHHARULLAHU JADDIIRU YAA ‘ABDUL JABBAR
(3 X)

Di baca 3 kali, sebut maslah . . . sedot dari mulut, tahan sambil niat. Mohon . . .
(niat/hajat kita) supaya nyata bukti atas diri saya melalui asma ‘Abdul Jabbar. LAA
ILAAHA ILLALLAH . . . 3 X (kepalan tangan dikuatkan), lepas perlahan (kepalan
tangan dibuka) sambil membaca LAA ILAAHA ILLALLAH . . . (baca dalam hati,
supaya nyata bukti atas diri saya*) dilakukan terus berulang-ulang sampai merasa
cukup/puas. Sedot . . . tahan (posisi tangan mengepal). “supaya nyata buktu atas diri
saya” . . . ‘ABDUL JABBAR 3 X (kepalan dikuatkan), lalu lepas perlahan-lahan
dengan dikasih hawa, setelah selesai langsung membaca ALHAMDULILLAHI
ROBBIL ‘AALAMIIN, ARROHMAANIR ROHIIM, MAALIKI YAU
MIDDIIN, IYYAAKA NA’’BUDU WA IYYAKA NASTA’IIN, angkat
tangan/baca diteruskan . . . IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM,
SHIROOTHOL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHOIRIL
MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALLADH DHOOOLLLIIN. ALIF LAAM
MIIM tangan lebih dikencangkan, rasakan getarannya . . . sedot dari hidung . . . tahan

(posisi tangan diletakkan di atas dada) baca DZAALIKAL KITAABU LAA RIBA
FIIHI HUDAL LIL MUTTAQIIN. ALLADZIINA YU-MINUUNA BIL GHOIBI
WA YUQIIMUUNASH SHOLAATA WA MIMMAA ROZAQNAAHUM
YUNFIQUUN. WALLADZIINA YU-MINUUNA BIMAA UNZILA ILAIKA
WAMAA UNZILA MIN QOBLIK. WA BIL AAKHIROTI HUM
YUUQINUUN. ULAA IKA ‘ALAA HUDAMMIR ROBBIHIM WA ULAA-IKA
HUMUL MUFLIHUUN . . . napas ke perut . . . lepas perlahan-lahan.

Catatan : Do’a/niat maslah sebaiknya pada 4 waktu sholat diperuntukkan untuk


kebutuhan orang lain atau keluarga serta orang-orang yang membutuhkan. Satu
waktu lagi untuk kebutuhan pribadi.

7. Ayat Penetapan

Tulisan Arab
ASH SHOLAATU WASSALAAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI YAA
ROSUULALLAH KHUD BIYADII QOLLAT HILLATII ADRIKNII

Caranya :
Diwirid sebanyak 13 kali, kemudian dibaca kembali sebanyak 3 kali sambil angkat
tangan/do’a. Tahan . . . dan rasakan gerakannya . . . sedot melalui mulut . . . tahan . . .
sambil membaca ayat penetapan sekali lagi . . . kemudian tekan.

Tulisan Arab
MAN YAQUULU ILAIHI SYAI-IN KUN FAYAKUUN IF ALLIU YAA
KADZAA WA KADZAA

Caranya :
Diwirid sebanayk 13 kali, kemudian dibaca kembali sebanyak 3 kali, sambil angkat
tangan/do’a. Tahan . . . dan rasakan getarannya. Sedot melalui mulut . . . tahan . . .
baca MAN YAQUULU ILAIHI SYAI-IN KUN FAYAKUUNU . . . tekan/pompa.
Tahan . . . IF ALIF . . . kepalan tangan sambil nafas dibuka perlahan . . . baca YAA
KADZAA WA KADZAA

8. Do’a IKRAR

Posisi jari tangan menyatu

Tulisan Arab
A’UUDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONIR ROJIIM

Tulisan Arab
BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM (3 X)

Tulisan Arab
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR ROSUULULLAH

Tulisan Arab
INNAA LILLAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI’UUN

Tulisan Arab
Tulisan Arab
YAA JABBAARU YAA QOHHARULLAHU JABBAARULLAHU JADDIIRU
(3 X)

Tulisan Arab
YAA ‘ABDUL JABBAAR (3 X)

Tulisan Arab
LAA ILAAHA ILLALLAH (3 X)

Caranya :
a. Wirid Ikrar (selama 7 hari)
Diwirid sebanyak 13 kali, caranya setiap awal hitungan sebut “IKRAR” kemudian
baca yat IKRAR. Setelah selesai, baca kembali sebanyak 3 kali dengan menyebut
IKRAR pada setiap awal hitungan dibaca sambil angkat tangan/do’a.

Do’anya :
Mohon Rahmat dan pertolongan atas diri saya, saya mohon kekuatan, keimanan,
perezeqian, hokum-hukum atau hikmah, janji-janji allah atas diri saya.
Tahan . . . ikuti gerakan tangan, kemudian disedot melalui mulut. Tahan, baca
kembali permohonan di atas dallam hati (mengharap janji-janji allah Ta’ala kepada
diri kita) tahan sekuatnya. Hisap melalui hidung, tahan nafas (niat dalam hati untuk
hasil, setelah Allah penuhi janji-janji kita pada diri sendiri, keluarga dan orang yang
membutuhkan), lepas perlahan-lahan.

b. Penafasan Tiga Belas Titik (selama 40 hari tanpa putus)


Bacaan IKRAR di atas diwirid 13 kali, caranya sama dengan di atas dengan menyebut
“IKRAR” setiap awal hitungan wirid. Kemudian baca 3 kali lagi sambil angkat
tangan/do’a, MOHON RAHMAT DAN PERTOLONGAN ATAS DIRI SAYA,
mohon :
1. KEKUATAN
Tahan . . . ikuti gerakan tangan . . . sedot/hisap melalui mulut . . . tahan
nafas . . . salurkan ke 13 titik pernafasan yang mulai dari : KEPALA/OTAK,
TELINGA, MATA, HIDUNG, MULUT, TENGGOROKAN, TANGAN
(s/d lengan), DADA, HATI, PERUT, PAHA, (s/d lutut), KAKI (dari lutut
s/d jari jempol), sedot/hisap kembali melalui hidung, tahan dan slurkan
kembali ke 13 titik pernafasan mulai dari UJUNG JARI JEMPOL sampai
dengan ke KEPALA/OTAK, kemudian lepas perlahan-lahan.

2. KEIMANAN

3. PEREZEKIAN

4. HUKUM-HUKUM dan HIKMAH

KETERANGAN :
Untuk permohonan/do’a berikutnya, dilakukan satu persatu dengan cara yang
sama dengan permohonan pertama (KEKUATAN).

9. ANTA MUWTU QOBLAL MAUTU (AMQM)


Posisi jjari tangan menyatu.
Bacaan ayat alat :
1. A’UUDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR ROJIIM
2. BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM
3. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA SYHADU ANNA
MUHAMMADAR ROSUULULLAH
4. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN
5. YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU
6. YAA JABBARU YAA QOHHAARU
7. YAA JABBARU YAA JADDIIRU
8. ALLAHU JABBARU ALLAHU JADDIIR
9. YAA HANNANU YAA MANNAANU YAA BURHAAMU
10. YAA KAAFI YAA WAAFI YAA MU’AAFI ALLAHU KAAFI
ALLAHU WAAFI
11. YAA MANTAQOMNA YAA SYADIIDAL BATHSI
12. YAA MUNTAQIIMU YAA BA’ITSU ASTAGHFIRULLAH
13. YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AUHAAMU
KULLA KUNHI TSANAA-IHI WA MAJDIIHI
14. BISMILLAHI ALLAHUMMA YAA ALLAH (4 X), YAA
MUHAMMAD (3 X)
15. YAA ALLAH YAA MUHAMMAD YAA ROSUULALLAH (47 X)

o Dzikir 5 x nafas
Sedot malalui hidung, lepas melalui mulut sambil mengucap LAA
ILAAHA ILLALLAH, sedot melalui hidung, lepas melalui mulut
sambil mengucap LAA ILAAHA ILLALLAH. Ulangi sampai 5
kali, setelah selesai, pada hitungan ke-5, sedot/hisap kembali melalui
mulut (sambil membaca LAA ILAAHA ILLALLAH di dalam hati
sebanyak 5 kali), tahan nafas (tidak boleh bocor), baca ayat no
3,5,7,9,11,13,15

 ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU


ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH
 YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU
 YAA JABBARU YAA JADDIIR
 YAA HANNANU YAA MANNANU YAA BURHAAMU
 YAA MANTAQOMNA YAA SYADIIDAL BATHSYI
 YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AUHAAMU
KULLA KUNHI TSANAA IHI WA MAJDIHI
 YAA ALLAH YAA ROSUULALLAH YAA MUHAMMAD 47 X

o Dzikir 10 x nafas
Sama seperti cara 5 x nafas (di ulang 10 x)
o Dzikir 15 x nafas
Sama seperti cara 5 x nafas (di ulang 15 x)

Kemudian membaca do’a di bawah ini :


 BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM -> 1 kali
 YAA MU’IZZU YAA AZIIZ -> 2 kali
 YAA JABBAAR YAA QOHHAR -> 2 kali
 YAA JABBAAR YAA JADDIR -> 2 kali
 ANTAL MUUTU QOBLAL MAUTU

Tahan, ikuti gerakan tangan, sedot pakai mulut (posisi tangan mengepal di atas dada,
sambil niat ANTA MUUTU QOBLAL MAUTU ‘MATI SEBELUM MATI
HARUS MI’RAJ DULU’. Tahan, baca ALLAHU JABBAARU ALLAHU
JADDIRU (3 X), sedot pakai mulut sambil baca ‘LAA ILAAHA ILLALLAH’.
Kemudian sedot/hisap lagi melalui hidung, tahan dan dzikir LAA ILAAHA
ILLALLAH (50 X), (nafas jangan sampai bocor).
Nafas perlahan-lahan.
Jika kurang puas ulangi kembali dari atas hingga 13 x.
BAB III
PENGAJARAN

1. Ta’uth
Setelah disampaikan mengenai dasar, tujuan dan pengertian Asma ‘Abdul
Jabbar, calon murid yang ingin belajar siap untuk di “Ta’uth”

Niat
Untuk petunjuk, membaca do’a maslah.
YAA JABBARU YAA QOHHAARU ALLAHU JABBAR ALLAHU
JADDIIR YAA ABDUL JABBAAR, YAA ‘ABDUL JABBAR, YAA
‘ABDUL JABBAAR. Di ulang 3 x
Masah. Sedot tangan mengepal.
Laporan maslah si A bi si dalam tekad niatnya mempelajari Asma ‘Abdul
Jabbar, mohon diturunkan dn dinyatakan besar kecilnya zakat kifarat
pembersihan dirinya si A bin si B (tahan sejenak/konsentrasi), kepalan
dikuatkan.
Mohon kekuatan, ke-imanan, perezekian dan hokum-hukum/hikmah pada
dirinya.
Mohon izinnya kepada yang mempunyai H. Mama Amilin bin H. Sarbini,
Sukirman bin Suta Tirta Wijaya (sebut silsilah guru masing-masing).
AL FATIHAH
LAA ILAAHA ILLALLAH (3 X), sambil kepalan dilepas, kasih hawa. ASH
SHOLAATU WASSALAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI . . .ADRIKNI.
MAN YAKUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUN . . . tiup. IF ALIF
sedot tangan mengepal, lepas kasih hawa, YAA KADZA WA KADZA.

A. ANGAT TANGAN KE 1 (IKRAR)


Posisi guru berhadapan denngan murid denngan posisi tangan berbentuk
TAPAK JALA (memencar).
Murid mengikuti ucapan guru :
Dengan ridho ikhlash penuh ketekatan saya niat mempelajari ASMA
‘ABDUL JABBAR pada diri saya, saya mohon apa yang menjadi
halangan, hambatan dan gangguan pada diri saya da’jal – da’jal dunia,
saya mohon dibersihkan sebersih-bersihnya dan apa tekad niat saya
dallam permohonan saya supaya nyata bukti atas diri saya melalui
ASMA ‘ABDUL JABBAR.

Guru :
Baca maslah 1 X
Maslah. Tangan mengepal, mohon apa yang menjadi halangan, hambatan
dan ganggguan atas diri saya A bin si B dari da’jal-da’jal dunia dalam
tekad niatnya mempelajari ASMA ‘ABDUL JABBAR, mohon
dibersihkan dengan sebersih-bersihnya, dan apa tekad niatnya dalam
permohonannya supaya nyata bukti atas ddirinya melalui ASMA
‘ABDUL JABBAR. LAA ILAAHA ILLALLAH (3 X) lepas kasih
hawa, baca ASH SHOLAATU . . . MAN YAKUULU ILAIHI SYAI-
UN KUN FAYAKUN, tiup . . .IF ALIF, sedot tangan mengepal. Lepas
YAA KADZA WA KADZA.
B. ANGKAT TANGAN KE 2 (TA’UTH)
A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR ROJIIM
BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM
ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR ROSUULULLAH
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN
YAA JABBAR, YAA QOHHAR, ALLAHU JABBAR
ALLAHU JADDIR (3 X)
YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X)

Do’anya :
Saya mohon rahmat dan pertolongan ataas diri saya. Saya mohon apa
yang menjadi halangan, hambatan dan gangguan dari da’jal-da’jal dunia.
Saya mohon dibersihkan dengan sebersih-bersihnya dan apa segala dosa-
dosa saya senngaja atau tidak sengaja mohon diampunkan karena
‘ABDUL JABBAR. Sedot.

Guru :
Baca maslah 1 X. Niat sama dengan yang di atas.
Caranya sama dengan angkat tangan ke 1.

C. ANGKAT TANGAN KE 3 (TA’UTH II)


A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR ROJIIM
BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM
ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR ROSUULULLAH
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN
YAA MUHAMMADU FALAA TABLUGHUL AUHAAMU KULLA
KUNHI TSANAA IHI WA MAJDIHI
BISMILLAHI ALLAHUMMA, YAA ALLAH, (4 X), YAA
MUHAMMAD (3 X)
YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X)

Do’anya :
Saya mohon rahmat dan pertolongan ataas diri saya. Mohon dijembarkan dan
diluaskan pikiran saya, dilapangkan hati saya, dan saya mohon dimudahkan,
ditingkatkan dan dilimpahkan upaya perizqian saya dalam limpahan
Rahmat_Mu. Saya mohon diselamatkan dari dunia sampai akhirat serta kedua
orang tua saya, karena ‘ABDUL JABBAR. Sedot.

Guru :
Baca maslah 1 X. Niat diulangi kembali seperti di atas, caranya sama dengan
ta’uth ke I.

D. ANGKAT TANGAN KE 4 (TA’UTH III)


A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHAANIR ROJIIM
BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM
ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR ROSUULULLAH
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN
YAA ALLAH YAA ROSUULALLAH YAA MUHAMMADU (3 X)
YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X)

Do’anya :
Saya mohon rahnat pertolongan atas diri saya, saya mohon diselamatkan ibu
bapak saya, ahli-ahlli saya serta sudara-saudara saya dari dunia sampai akhirat
karena ‘ABDUL JABBAR *) sedot. (khusus bila murid masih bujanngan dan
orang tua lengkap).

Guru :
Baca maslah 1 X. Niat diulangi kembali seperti di atas.
Caranya sama dengan ta;uth I.
AL FATIHAH (untuk murid) Guru : (sedot) berdo’a untuk si murid lepas
baca :

Tulisan Arab
LAA FATAA ILLAA ‘ALAA WALAA SAIFA ILLAA DZULFAQQOR
*) bila si murid telah berkeluarga do’anya sebagai berikut :
Saya mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya, saya mohon diselamatkan
ibu bapak saya, anak serta istri saya, ahli-ahli saya serta saudara-saudara saya
dari dunia sampai akhirat karena ‘ABDUL JABBAR.

*) bila si murid yatim (orang tuanya telah almarhum), do’anya sebagia


berikut :
Saya mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya , saya mohon diampuni
dosa-dosa kedua ibi bapak saya dan angkat derajat mereka setinggi-tingginya,
diselamatkan anak istri saya, saudara-saudara saya serta ahli-ahli saya dari
dunia sampai akhirat karena ‘ABDUL JABBAR.

2. Zakat Kifarat Pembersihan Diri


Zakat kifarat bukan merupakan suatu syarat dalam mempelajari ASMA
‘ABDUL JABBAR, tetapi merupakan suatu kesadaran akan kewajiban antara
si murid dengan guru. Zakat kifarat disampaikan besar kecilnya dan
berdasarkan kesanggupan murid atau tekadnya.

Do’a menerima zakat :


Posisi uang dipegang pada kedua ujungnya.
Baca do’a maslah 1 X, niatnya :
‘Saya terima denngan ridho ikhlash zakat kifarat pembersihan diri si A
bin si B sebesar . . . sebagai . . . (tanda sanggup atau pelunasan), supaya
nyata bukti atas diri saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR. LAA
ILAAHA ILLALLAH (3 X), lepas kasih nyawa, ASH SHOLAATU
WASSALAAMU . . . MAN YAQUULU.

Angkat tangan.
Dengan ridho ikhlash penuh ketekatan, saya niat mengeluarkan zakat kifarat
pembersihan diri saya sebesar . . . sebagai tanda sanggup saya mempelajari
ASMA ‘ABDUL JABBAR kepada diri saya supaya nyata bukti dalam tekad
saya dan permohonan saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR.
Guru :
Baca maslah 1 X, niatnya sama dengan di atas. Saya terima.

3. Penambahan Ayat dan Tata Cara Do’a


Setelah selesai di ta’uth, diberikan ayat ‘alat. Caranya sebagia berikut :
A. Pemberian ayat alat secara bertahap (dua ayat atau sesuai kebutuhan)
dalam satu minggu (7 hari), didzikir 13 X setiap satu ayat. Setelah selesai
didzikir, angkat tanngan seperti posisi orang berdo’a dan membaca
kembali ayat yang telah diberikan.
B. Untuk pertama kali diberikan empat ayat dari ayat ‘alat (ayat ta’uth) yaitu :
a. A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONOR ROJIIM
b. BISMILLLAHIR ROHMAANIR ROHIIM (3 X)
c. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU
ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAH
d. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN YAA
‘ABDUL JABBAR (3 X).

Diwirid 13 X 7 hari.
Penambahan ayat selanjutnya sebanyak dua ayat.
1. YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU
2. YAA JABBARU YAA QOHHAARU

Diwirid 13 X, kemudian dibaca kembali dari ayat ke 1 sambil angkat


tangan/do’a. Ditutp dengan YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X).

Contoh :
a. A’UDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONOR ROJIIM
b. BISMILLLAHIR ROHMAANIR ROHIIM
c. ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAR ROSUULULLAH
d. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN
e. YAA MU’IZZU YAA ‘AZIIZU
f. YAA JABBARU YAA QOHHARU YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X).

Do’anya :
Mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya, saya mohon . . . (sebut niat/hajat
kita) supaya nyata bukti atas diri saya karena ‘ABDUL JABBAR, sedot
melalui mulut lwpas kasih hawa.

Menambahkan ayat selanjutnya sama dengan di atas, ayat kewajiban dulu,


kemudian dibaca 1 kali lagi dimulai dari ayat ke 1 ditutup dengan YAA
‘ABDUL JABBAR (3 X).

C. Do’a Untuk Ayat Alat (15 Ayat)


Mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya, mohon . . . (niat kita) supaya
nyata bukti pada diri saya karena ‘ABDUL JABBAR.

D. Gabungan Ayat Alat (15 Ayat)


1. Di-dzikir dari ayat prtama sampai terakhir (15 ayat) satu persatu
sebanyakk 13 kali selama satu minggu (7 hari)
2. Diwaktu angkat tangan (permohonan) ditambah LAA ILAAHA
ILLALLAH (dibaca 3 X) dan ditutup dengan ‘ABDUL JABBAR (3
X).
3. Diperagakan gerakannya setiap satu ayat, satu persatu (1-15)
4. Peragaan tersebut dilaporkan dan diperagkan ke petunjuk.

4. Pelekotan Ayat Alat (15 ayat)


1. Tujuannya, melekotkan atau menyatukan uyat-ayat yang telah diamalkan
supaya menjadi satu pada diri si murid untuk dipunyai sendiri, dan
bertanggung jawab dari dunia sampai akhirat atau dari yaqin menjadi
‘ainal yaqin.
2. Laporkan maslah (tata cara pelekotan)
3. Ssanggup mengeluarkan zakat pelekotan pembersihan dirinya antara si
murid dengan si guru, dipegang tanda sanggupnya.
4. Mengikuti tata cara pelekotan tersebut.

5. Ayat Kebutuhan
a. Bacaannya
i. Yaa Muhammad falaa tablughul auhaamu kulla kunhi tsanaa ihi wa
majdihi bismillahi Allahumma Yaa Allah (4 X), Yaa Muhammad
(1 X) dengan cara 90 X diwirid, 11 X angkat tangan dan ditutup
do’a.
ii. Yaa Allah Yaa Rosuulullah Yaa Muhammad dengan cara 47 X 6
diwirid, 47 X 1 sambil angkat tangan dan ditutup do’a.

Do’anya :
Mohon rahmat pertolongan atas diri saya, mohon . . . (niat/hajat
kita) supaya nyata bukti atas diri saya, melalui asma ini.
iii. Mengerjakan amalan dianjurkan di satu waktu saja. Waktu yang
paling baik dikerjakkan pada waktu ashar, selama satu minggu
tidak boleh putus.
b. Tujuannya
i. Untuk meningkatkan apa segala niat hajat dalam mempelajari
ASMA ‘ABDUL JABBAR meningkat dalam bidang yang
diinginkan (kebutuhan untuk keluarga, pribadi umum, dll)
ii. Untuk diberikan orang diluar yang mempelajari ASMA ‘ABDUL
JABBAR (contoh : unruk orang yang berobat, baru ingin belajar,
dll).

TATA CARA PELEKOTAN ALAT

Membaca maslah
Sebut maslah. Laporan maslah tekad niatnya si A bin si B melekotkan
menyatukan ayat-ayat yang telah diamalkan melalui ASMA ‘ABDUL
JABBAR, supaya nyata dapat menjadi satu bias menyelamatkan dari dunia
sampai akhirat, saya mohon diturunkan zakat kifarat pelekotannya (tahan),
supaya nyata bukti dalam hidupnya. Mohon diturunkan, ditingkatkan
kekuatan, keimanannya, mohon rahmat dan pertolongan, syafa’at, manfa’at,
karomah dan mu’jizat atas dirinya dan mohon izin kepada yang mempunyai
Mama H. Amilin bin H. Sarbini (al fatihah), terus baca LAA ILAAHA
ILLALLAH 3 X, lepas kasih hawa.

Angkat tangan (si A bin si B)


Dengan ridho ikhlash penuh ketekatan saya niat melekotkan dan menyatukan
daripada ayat-ayat yang telah saya amalkan melalui ASMA ‘ABDUL
JABBAR supaya lekot menjadi satu, bias menyelamatkan dari dunia sampai
akhirat. Apa tekad dan permohonan saya, supaya nyata bukti dalam hidup saya
melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR, sedot . . . .

Untuk Guru :
Baca maslah 1 X dibarengi niat di atas, kirim LAA ILAAHA ILLALLAH 1
X, baca ASH SOLAATU . . .s/d selesai, lepas kasih hawa. Dilanjutkan, baca
MAN YAQUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUN IF ALIF (sedot,
tahan) kemudian lepas YAA KADZA WA KADZA.

Angkat tangan (si A bin si B)


Baca ayat satu persatu dari ayat alat 1 s/d 15/ masing-masing tiga kali di akhiri
ucapan mohon masuk likot atas diri saya, tangan ditegakkan, rasakan
getarannya, sedot melalui mulut, tekan.

Untuk Guru ;
Baca lagi ayat yang disebut 1 X. Lalu baca LAA ILAAHA ILLALLAH 1 X.
Niat di atas, baca maslah 1X, baca ASH SHOLAATU WASSALAAMU . . .
ADRIKNI (tiup, gentak), lepas baca MAN YAQUULU ILIHI SYAI-UN
KUN FAYAKUN, IF SLIF (sedot, tahan), YAA KADZA WA KADZA
(tiup, gentak).
Baca : LAA ILAAHA ILLALLAH 3 X, mohon masuk, selanjutnya ASH
SHOLAATU . . . (tiup, gentk), MAN YAUULU ILAIHI SYAI-UN KUN
FAYAKUN IF ALIF (sedot, tahan) YAA KADZA WA KADZA (tiup,
gentak). Al fatihah untuk murid, guru membaca maslah 1 X niatkan, lalu tiup
lepas kasih hawa.

 Penyampaian zakat kifarat pelekotan alat kepada si murid berdasarkan


kesanggupannya. Adapun do’anya sama dengan do’a menerima zakat
kifarat pembersihan diri.

6. Ayat Masalah
Diberikan kepada murid yang telah selesai ayat alat dan memang sasuai atau
pantas unttuk menerima ayat maslah.

Posisi tangan seperti tapak jala.


YAA JABBARU YAA QOHHARU, ALLAHU JABBAR, ALLAHU
JADDIIR, YAA ‘ABDUL JABBAR (3 X).

Caranya :
 Diwirid sebanyak 13x6, padda sat do’a dibaca 13x1 dengan focus yang
berbeda setiap satu minggu.
 Lama pengamalan selama 21 hari, tidak boleh putus, dibagi dengan tiga
fokus untuk tiap minggunya.
 Fokus-1, fokus-2 dan fokus-3. Dua fokus dengan niat bebas sesuai dengan
kebutuhan/maslah yang dihadapi. Salah satu fokus dari tiga fokus harus
diniatkan untuk KESELAMATAN DUNIA AKHIRAT.
 Setiap minggunya diadakan selamatan/sedekah.
 Fokus-1, sedekahnya tiga gelas susu putih, dilakukan sehabis sholat
maghrib.
 Fokus-2, sedekahnya 13 (tiga belas) gelas susu, dilakukan sehabis sholat
maghrib.
 Fokus-3, sedekahnya tumpengan terbuat dari beras ketan dilakukan
sehabis sholat asshar.

Cara do’anya :
Maslah . . . mohon . . . (fokus ke . . . ) supaya nyyata bukti atas diri saya
dalam hidup saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR.

Tata Cara Sedekah 3 (tiga) gelas susu


I. Tiga gelas susu telah ada/siap di hadapan
II. Posisi tangan disatukan, kemudian membaca rangkuman, dan alat.

Do’a ini dibaca setelah kita sholat, membaca rangkuman dan membaca alat.

Do’anya :
Mohon rahmat dan pertolongan atas diri saya mohon syafa’at, mana’at dari
nabi-nabi dan rosul-rosul, dari nabi Muhammad dan para sahabt-sahabatnya,
sayyidina Abu Bakkar, Umar, Usman dan Ali.
Mohon karomahnya dari para guru-guru saya, ibu bapak saya serta leluhur-
leluhur saya, supaya dinyatakan kemu’jizatan atas diri saya melalui ASMA
‘ABDUL JABBAR, supaya nyata bukti pada diri saya karena ‘ABDUL
JABBAR. Sedot melalui mulut dalam-dalam dibarengi niat/do’a di atas,
tahan, sedot lagi melalui hidung dibarengi dengan niat tersebut di atas, lallu
dilepas perlahan-lahan.

Posisi tangan membentuk tapak jala.

Baca ayat maslah 3x, sebut maslah, sedot dalam-dalam melelui mulut
dibarengi tangan kanan mengepal, ditahan dan baca niat “saya niat sedekah
tiga gelas susu putih dalam hal . . . .(niat fokus-1), supaya nyata bukti atas diri
saya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR (kepalan diikutkan) baca LAA
ILAAHA ILLALLAH 3x, lalu lepas perlahan dibarengi denngan kepalan
terbuka sambil membaca LAA ILAAHA ILLALLAH 3x dibarengi niat
“saya niat sedekah tiga gelas susu putih dalam hal . . . (fokus-1) LAA
ILAAHA ILLALLAH, supaya nyata bukti atas diri saya, (dilakukan terus
berulang-ulang sampai puas), kemudian sedot sambil mengepal dan
dikeraskan “supaya nyata bukti atas diri saya ‘’ABDUL JABBAR 3x, lepas
kasih hawa kemudian membaca surat al fatihah, ALHAMDULILLAHI . . .
WA IYYAKA NASTA’IIN, angkat tangan/do’a . . . IHDINASH
SHIROOTHOL MUSTAQIIM WALADH DHOOOLLLIIN . . . ALIF
LAAM MIIM (tangan lebih dikeraskan) ikuti geraknya, sedot melalui hidung
kepalan tangan diletakkan di dada, lalu membaca DZAALIKAL KITAABU
LAA ROIBA FIIHI HUDAL LIL MUTTAQIIN s/d HUMUL
MUFLIHUUN.

Tata cara sedekah 13 (tiga belas) susu dan nasi tumpeng sama dengan tata cara
sedekah tiga gelas susu, hanya fokusnya yyang diganti/beda.
Pada sedekah tumpeng, pada niat sedekahnya, niat fokus-1, fokus-2 dan fokus-
3 dibaca kembali.

7. Ayat Do’a Hikam (50 ayat)


I. Tujuannya
Untuk meningkatkan dan menyempurnakan pelajaran supaya mencapai
apa yang dicita-citakan dan memperoleh pangkat keluhuran dalam
ketauhdian kepada Allah SWT.

II. Pemberian Ayat


Pemberian Ayat Hikam sebanyak 5 ayat setiap satu minggu sekali atau
setiap menambah ayat ini disesuaikan dengan kemampuan murid dan
panjang pendeknya ayat hingga ayat 50.

III. Pengamalan
Ayat hikam diamalkan sebanyak 13x balik. Kemudian diulang satu kali
lagi dari awal, lalu do’a angkat tangan dengan membaca ayat 15 setiap
pengamalan ayat hikam atau kewajiban selama satu minggu. Caranya
adalah membaca rangkuman, kemudian kewajiban hikam dulu lalu
alat, ayat kebutuhan, dan masalah (lihat BAB PENGAMALAN).
Bila telah sampai pengamalan ke ayat 50, digerakkan ayat hikam satu
per satu setiap habis wirid. Untuk kemudian dilikhot hikam.

IV. Pelikhotan ayat hikam


Tujuan :
Untuk melikhotkan/menyatukan ayat hikam di dalam dirinya, bisa
menyelamatkan dari dunia sampai akhirat kepada dirinya, keluarganya
dan orang yang membutuhkannya.

Tata Cara Pelekotan Hikam

I. Baca maslah (3x). Sebut maslah si A bin si B sedot dalam-dalam. Tekad


niatnya si A bin si B melekotkan menyatukan do’a hikam yang telah
diamalkannya melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR supaya nyata likhot
menjadi satu, bias menyelamatkan dari dunia sampai akhirat, mohon
diturunkan zakat perizqiannya (tahan), supaya nyata bukti dalam hidupnya
mohon diturunkan, ditingkatkan kekuatannya, keimanannya, perizqiannya,
hokum-hukum dan hikmah-hikmahnya. Mohon rahmat pertolongan, syafa’at,
manfa’at, karomah dan kemukjizatannya, mohon hizbullah, mohon syaifullah,
mohon izik kepada yang mempunyai para rasul-rasul, nabi-nabi, nabi
Muhammad dan para sahabatnya dan Mama Amilin bin H. Sarbini, baca Al-
Fatihah lalu baca LAA ILAAHA ILLALLAH 3x, kasih hawa.
II. Angkat tangan ikut membaca :
Dengan ridho ikhlash penuh ketekadan saya niat melekotkan menyatukan dari
pada do’a hikam yang telah saya amalkan melalui ASMA ‘ABDUL JABBAR
supaya mohon masuk menjadi satu, bias menyelamatkan dari dunia sampai
akhirat, apa tekad niat saya dalam permohonan saya supaya nyata bukti dalam
hidup saya, keluarga saya, orang yang membutuhkan pada diri saya, mohon
hizbullah, syaifullah, hizbullahi, syaifullahi.

III. Angkat tangan (si A bin si B) ikut baca :


Baca ayat satu per satu dari ayat 1 sampai ayat 50 sebanyak satu kali, diakhiri
dengan baca mohon masuk, sedot.
Baca ayat tersebut satu kali lagi dibarengi baca LAA ILAAHA ILLALLAH
1x, niat diturunkan hizbullah, syaifullah, hizbullahi, syaifullahi, kalamullah,
asma’ul husna, asma’ul adzom, asma’ul jammi, sedot.
Baca maslah 1x lanjut baca ASH SHOLAATU s/d selesai (tiup, gentak).
MAN YAQUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUUN IF ALIF (sedot,
tahan) YAA KADZAA WA KADZA (tiup, gentak) seterusnya sampai 50
ayat sama dengan di atas

IV. Angkat tangan (si A bin si B) ikut baca :


Baca alat, mohon hizbullah, syaifullah, hizbullahi, syaifullahi turun zat dua
danur weinda sir weinda pada dirinya, sedot, baca LAA ILAAHA
ILLALLAH 3 kali, tiup sambil sebut nama si A bin si B, niatkan hizbullah,
syaifullah, hizzbullahi, syaifullahi, (baca al-fatihah si A bin si B) baca maslah
1 kali dan diniatkan. Tiup, lepas pelan-pelan.

Setelah selasai 50 ayat, wajib pula disampaikan zakat perizqian atas diri si
murid.
Penyerahan zaqat perizqian bias untuk siapa saja namun terlebih dahulu
melapor kepada guru.

8. Ayat Penetapan
Bacaannya :
1. ASH SHOLAATU WAS SALAAMU ‘ALAIKA YAA SAYYIDI YAA
RASUULULLAH KHUDZ BIYADI QOLLAT HILLATI ADRIKNI
Diwirid 13 kali, 3 kali dibaca sambil angkat tangan/do’a selama satu
minggu.
2. MAN YAKUULU ILAIHI SYAI-UN KUN FAYAKUUN IF ALIF
YAA KADZA WA KADZA.
Diwirid 13 kali, 3 kali dibaca sambil angkat tangan/do’a selama satu
minggu.

9. Peningkatan IKRAR
 DO’A IKRAR
Pengamalan ini dilakukan selama satu minggu berturut-turut tidak boleh
putus.
Tata cara pengamalan lihat BAB II.8.a
 DO’A IKRAR dengan pernafasan titik 13
Pengamalan dilakukan selama 40 hari berturut-turut tidak boleh putus.
Tata cara pengamalan lihat BAB II.8.b
 Peningkatan akhir, anta muwtu qoblal mautu
Tata cara pengamalan lihat BAB II.9.

Bila telah selesai pada ini murid atau penuntut diperbolehkan untuk mengjar.
BAB IV
KETERANGAN DO’A HIKAM (KITAB MERAH)

Do’a kesemuanya yang mau mempelajari hal ini KITAB HIKAM,


sebenarnya kitab ini dipakai lahir dan bathin, untuk keterangan yang sebagian saja.
Tambahan kata-kata ini bukan ilmu jin atau syetan, padahal memang yang dipakai
Nabi, kalau memang ada maksud lagi bias mi’raj sesudah Nabi Muhammad SAW.

Dalilnya juga sabda Nabi Muhammad SAW.


AGAMA HADI HADALLAHU WA ISMUHU ISLAMUHU
Artinya : Memang kamu sudah tahu kepada kebaikan harus menurut kepada
petunjuk dan lagi harus saling menyelamatkan sesama hidupnya dan kawan-kawan,
kepada Allah diberikan ke islaman.

Umpama kamu belum islam, baru pada mengaku saja. Siapa saja yang bias
mi’raj, terus alasannya baru Firman Allah kamu bias islam namanya. Maka kita harus
mengerti semua kebenarannya Firman Allah yaitu ilmu dunia akhirat samppai lahir
dan bathin. Seandainya kita kurang faham mesti yakin dan shabar mengerjakannya,
andai kata kita kurang teliti, misalnya kurang mengertinya sebab kurang shabar dalam
prakteknya.

Tanyakan terus nasihat dari bapak, mudah-mudahan selamat dunia dan


akhirat. Apabila menanyakan kepada orang lain akan menghabiskan ongkos.
Bagaimana umpamanya kalau menanyakan kepada Allah atau Nabi yang diper-Agung
oleh kita semua.

1. Allah = No. 1 yang islam


2. Arham
3. Musarrof
4. Jibril
5. Aksara
6. Kalimah
7. Ayat
8. Jud

1. Nabi = No. 2 yang islam


2. Sayyid
3. Babaib
4. Sahabat

1. Wali = No. 3 yang islam


2. Kiyai
3. Santri
4. Ummat

1. QUR’AN NUL HAKIM Hak ALLAH


2. QUR’AN NUL ADZIM Hak NABI
3. QUR’AN NUL MAJID Hak MAHDI
4. QUR’AN NUL KARIM Hak KAIRO
1. Hijib BANTEN
2. Hijib BETAWI
3. Hijib CIREBON
4. Hijib HUFRONI

1. INJIL = Pikiran
2. TAURAT = Tulisan
3. ZABUR = Omongan
4. QUR’AN = Tutup

1. Ilmu = Pengetahuan
2. Hayat = Hidup
3. Bassar = Awas benar
4. Kallam = Omongan

1. Jibril
2. Izrail
3. Mikail
4. Isrofil

1. Mu’min = Orang mengerti


2. Muslimin = Orang pandai
3. Muslim = Orang punya pengetahuan tidak tua tidak muda
4. Taslim = Orang mati, tidak tua tidak muda

1. Iman = Sebenarnya
2. Tauhid = Jujur
3. Ma’rifat = Awas
4. Islam = Bagus

1. Guru = yang memberi petunjuk


2. Ratu = yang wajib disembah
3. Orang Tua = Ibu dan bapak
4. Karo

1. Dzat = ada
2. Sifat = bukti
3. Asma = nama
4. Af’al = pekerjaan

1. Badan = yang kasar


2. Nyawa = yang kasar
3. Raga = yang kasar
4. Sukma = yang kasar

1. Rohmat = dari Allah


2. Manfa’at = dari Nabi
3. Karomah = dari yang mati
4. Mu’jizat = dari pada kita
1. Fatabirul li ulil abshor = awas dari dunia sampai akhirat
2. Dassar = awas benar
3. Ma’rifat = awas segala rupa
4. Abshoruhum = was umum

1. Mim = untuk manusia


2. Nun = di huruf
3. Sin = yang empat
4. Ha

1. Rukun = akur
2. Rukun Sujud
3. Rukun Iman
4. Rukun Islam

1. Benar
2. Baik
3. Sehat
4. Napas

1. Munmadhorroh = periksa ayat ‘Ainal Yaqin


2. Munatoqoh = benar-benar yaqin
3. Munnadhoqqoh = tidak salah,, haqqul yakin

1. Hidup = tidak benar salah


2. Benar = tidak benar tidak cukup salah
3. Cukup = baru bener tiga bagian

1. Tanda
2. Bukti
3. Saksi

 QUR’AN NUL HAKIM tidak adanya dari ± tahun 1265 = Hak Allah.
 QUR’AN NUL ADZIM tidak adanya dari ± tahun 1265 = Hak Nabi.
 QUR’AN NUL MAJID mendapat MERJA GULAM AHMAD
= Hak Mahdi Imam Mahdi adanya Qur’an Nul Majid orang kelinng 1-1-
1265
 QUR’AN NUL KARIM adanya dari tahun 2-2-1842 = Hak Kairo.

QUR’AN yang benar tidak adanya sudah ± 637 tahun sampai sekarang sudah
9 turunan.

Sekiranya semua sudah faham hokum islam hak dari Allah, kepada ummat
islam yang harus dipegang kepada semuanya, kata-katanya sama buktinya
lahir bathin. Lahir susah maka tidak ada ketentuannya. Memang umat islam
tidak cina, tidak belanda yaitu sama saja, memang islam tidak ada tandanya.
TUNGGAL seadonan dan yang ada di dunia dua rupa.
1. Islam
2. Kafir
Di antara se-dunia dua rupa, manusia ada empat bagian :
1. Mu’min
2. Muslimin
3. Muslim
4. Taslim

Kalau memang ini kitab bukan campuran kata-katanya kita sudah mengerti
semuanya, sudah mempelajari kepada kebathinan haka dari Allah yaitu Allah,
kalau Allah pujian nama_Nya, Muhammad pekerjaan kita yang benar, kalau
‘abdul mahluq, memang jabbar – Allah maka kita harus menyebut kepada
Allah ‘ABDUL JABBAR memang Allah makhluq yaitu ISIM ADZOM
ISIM SUJUD. Allah adzom jadi kita harus sujud kepada allah yang
menjembarkan kita.

1. BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIIM


Artinya : Ingatan Allah saying dari dunia, ingatan allah kasih di bathin

2. sabda Nabi Muhammad kepada shabatnya ;


INNAMA BU’ITSU LI UTAMMIMA MAKAARIMAL AKHLAQ
Artinya : Saya diutus kepada Allah, tandanya Qur’an. Yaitu supaya
Saya bisa menyempurnakan Qur’an, akhlaq budi pekerti kepada keadaan
Qur’an bisa membedakan akhwal manusia dengan sato/hewan.

3. Firman Allah, kalau pekerti kurang halus budi bahasanya.


FABIMAA ROHMATI MINALLAHI LINTA LAHUM
Artinya : kalau dari allah petunjuk itu halus, memangny juga
Muhammad harus lemah lembut budi kamu, supaya mengurus manusia
semuanya.

4. Firman Allah kepada Nabi Muhammad.


LAU KUNTA FADZDZON GHALIDZOL QOLBI LAN
FADHDHUU MIN HAULIKA
Artinya : kalu Kamu Muhammad keadaan menjalankan keras, paksa,
harus tentu tidak mungkin mau menurut kepadamu Muhammad.

5. Firman Allah di surat Kaaf


WA MAA ANTA ‘ALAIHIM BI JABBARIN
Artinya : seandainya kamu Muhammad bukan harus memaksa kepada
manusia untuk iman islam, semua makhluq tidak boleh dipaksa.

6. Firman Allah kepada nabi Muhammad.


FADZAKKIR BIL QUR’ANI YAHFADZUN NAAS
Artinya : yaitu kamu harus sebenarnya Muhammad mmengingatkan
saja kepada keadaan Qur’an kepada semua manusia.

7. Firman allah di dalam surat adz-dzariyat ayat 55


FADZAKKIR FAINNADZ DZIKO TANFA’UL MU’MINIIN
Artinya : kalau kamu Muhammad memberitahukan kepada manusia
yang sebenarnya pemberitahuan kamu, yang harus ada manfa’at kepada
semua manusia yang percaya kepada kamu.
8. Firman Allah kepada nabi Muhammad.
INNAMAA ANTA MUDZAKKIR
Artinya : seharusnya kamu Muhammad itu hanya mengingatkan saja
kepada manusia.

9. Firaman Allah kepada Nabi Muhammad


TU’MINU AULA TU’MINU
Artinya : merekanya ber-iman atau tidak, kalau tidak iman tegasnya
tidak percaya kepada nasehat kamu

10. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAMAA ‘ALAIKA ILLAL BALAGHUL MUBIINN
Artinya : tidak jadi berat kepada kamu Muhammad dan tidak percaya,
kepada merekanya.

11. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAMAA ‘ALAIKA ‘ALAIHIM BI HAAFIDZIIN
Artinya : tidak diwajibkan kapada kamu Muhammad, tidak jadi berat
kepada kamu kepada keterangan Qur’an maka jagalah akhwal kamu
sendiri.

12. Firman Allah kepda Nabi Muhammad


‘ALAIKUM ANFUSUKUM
Artinya : wajib kamu Muhammad yang dijaga badan kamu sendiri

13. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


KUU ANFUSAKUM WAHLIKUM NAAROO
Artinya : sebenarnya kamu Muhammad merasa kepada diri kamu
sendiri dan lagi rasa ahli-ahli kamu, yaitu anak dengan istri disegala
kelakuan yang bisa menjengkelkan.

14. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


FASDA’ BIMAA TU-MARUUN
Artinyy : kamu Muhammad wajib mengabarkan kepada semua manusia
sebagaimana yang diperintahkan kepada kamu, yaitu menyebarkan
keterangan Qur’an.

15. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WA AN LAISA LI INSAANI ILLA MASYAA
Artinya : seandainya tidak bisa memilih semua menusia kepegang
memilihnya kepada tingkah lakunya di dunia dan akhirat

16. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


SUMMA YUDROKU ADROKA LAKA
Artinya : terus dibalas usahanya merekanya kepada pembelasannya
yang sempurna yang seimbang dengan dosanya.

17. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAKULLU SHOFIRIN WA KABIIRIN MUSTADIRUN
Artinya : semua amal-amal manusia semua sudh ditulis di
LOHMAHFUDNA yang di siksa.

18. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WA ANNAHHU HUWA ASMAKA WA ABKA
Artinya : yaitu rahasianya Allah itu yang membahagiakan dan lagi yang
melaratkan jadi sensing dengan susahnya manusia kepadanya sendiri,
maka harus merasa rumasa.

19. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WA ANNAHU HUWA AMATA AHYA
Artinya : seandainya Allah yang mematikan dan menghidupkan semua
makhluk

20. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WA BATSUL WAJHI WA THOYYIBUL KALAAMI YAZIIDU FIR
RIZQI
Artinya : kalau kamu berbudi kepda semua makhluk dan lagi halus
bahasa kepada semua manusia maka ditambah rezeqinya

21. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


AL HAQQU MIR-ROBBIKA FALA TAKUU NANNA MINAL
MUMTARIIN
Artinya : kalau kebenaran itu dari Allah kamu ingat, kamu jangan
menggerutu

22. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAL HAQQU AHAQQU YU’TABBA WALAW MIN KILAABIN
Artinya : kalau kebenaran itu lebih haq dituruti biarpun kebenaran itu
keluarnya dari anjing (misalnya)

23. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


KHAIRIHI WA SYARRIHI MINALLAHI
Artinya : perkara yang bagus dan yang jelek tetap dari Allah

24. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WA MAY YAT TAKILLAHA YAJ ‘ALLAHUMMAAKHROJA
Artinya : siapa-siapa yang menurut sebagaimana Firman Allah harus
rapih, bersih, yang sedang mengerjakan di tempat yang leluasa yang tidak
ada gangguannya.

25. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAYARZUQHU MIN HAYTSU LAA YAHTASIB
Artinya : serta allah memberi perezeqian kepada mereka tempat rezeqi
yang tidak disangka-sangka datangnya.

26. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


FALAA TAF’AL AMMAN SIYATUKA BIYADIHI
Artinya : ingat kamu jangan lupa, jangan berhenti mengingatkan kepada
yang mempunyai kepada diri kamu, sedang jiwa raga kamu ada dalam
pengawasan Allah.

27. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


ANNIS KURLI WALI WALIDAYKA
Artinya : mereka semuanya harus bersyukur kepada Allah dan
bersyukur kepada Ibu Bapak yaitu yang mengurusnya

28. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


LAA YASYKURULLAHA MAN LAA YASYKURUN NAAAS
Artinya : tidak disebut syukur orang yang tidak bersyukur pada manusia
sebab merekanya tidak rumasa jadi manusia

29. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WA TA’AMANU ‘ALAL BIRRI WATTAQWA
Artinya : mereka semua harus bertolongan dengan sesama hidupnya
kepada kawan-kawan kepada kebagusan dan lagi harus taqwa kepada
Allah yaitu menurut petunjuk_Nya.

30. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WALAA TA’AWANU ‘ALAL ISMI ‘UDWAN
Artinya : mereka semua jangan saling bertolongab kepada kedurhakaan
dan lagi kepada kekeliruan atau musuh.

31. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


ISTAWADHDHU ‘ALAIHI MUSYSYAIYTHOONU
FA’ANSAAKUM DZIKRULLAH
Artinya : syetan itu melupakan kamu supaya mereka jangan sampai
ingat Allah, begitu yang dimaksud.

32. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


INNAL LADZIINA YUHAADUUNA WARROSUULAHU ULAAIKA
FIL ADHOLLIINA
Artinya : seandainya semua orang yang ingkar sebagaimana firman
Allah dan lagi sebagaimana sabda Nabi (Rosul) disebut orang yang sehina-
hinanya.

33. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


IRHAMU MAN FIL ARDDHI YARHMUKUM MAN FISSAMAA-I
Artinya : mereka semua haarus berbaik budi kepada orang yang ada di
bumi, nanti mendapat balasan kebaikan kepada mereka semua kepada
orang yang ada di langit bangsa Jibril.

34. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


AFDHOLUL ‘ILMU ‘ILMULLAHI
Artinya : kalau yang pertamanya ilmu yaitu pengetahuan kepada
kenyataaan bukan cerita saja.

35. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WATAWA SAUBIL HAQQI WATAWA SAUBISH SHOBRI
Artinya : mereka semua harus saling nasehat kepada kebenaran dan lagi
harus memberi kepada kesabaran.

36. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANU DZA NADAYTUMUR
ROSUULA FAQODDIMU BAINA YADAINA WAKUNTUM
SHODAQTUM
Artinya : kalau semua orang yang beriman kepada Allah waktunya ada
maksud mereka apa saja, harus dibarengi dengan keselamatan diwaktunya
ada maksud.

37. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


DZALIKA KHOIRUL LAKUM WA ATH-HAR
Artinya : nah kalau begitu lebih baik dan lagi bersih untuk mereka
semua di masyarakat dunia.

38. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


A’ASFAKTU MAN RUQODDIMU BAINA YADAIKUM
SHODAQTUM
Artinya : bagaimana kamu tidak takut kepada kemelaratan harusnya
harus selamatan dulu, sebab dimana kita punya maksud haruss dibarengi
dengan hajjat kepada apa saja sekiranya pantasnya.

39. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


MA ADHOLLA SHOHHIBUKUM WAMA GHOWA
Artinya : kawan-kawan kamu semua tidak sembarangan dan juga Nabi
Muhammad juga tidak sembarangan lagi tidak bodoh.

40. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAMA YANTIQU ‘ANIL HAWAA
Artinya : dan nabi Muhammad belum pernah menurutkan hawa nafsu.

41. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


INNA HUWA ILLA WAHYUY YUUHA
Artinya : tiada lain Nabi Muhammad hanya bisa menceritakan wahyu
yang diwahyukan kepadanya saja, belum pernah menceritakan di agama.

42. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


KULLUM RI-IN BIMAA KASABA ROHINUN
Artinya : semua manusia itu bermacam-macam kemauannya, kalau
pekerjaannya bagus tentu harus bagus, kalau pekerjaannya jelek tentu
jelek.

43. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WALA TUJ’AUNA ‘ALAA MAA KUNTUM TA’MALUUN
Artinya : tidak dibalas kepada kebagusan atau kepada kejelekan kalau
memang dengan amalnya sendiri.

44. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAA JAAHILUN SAHIYYUN AHABBA ILALLAHI MIN
‘AABIDIN BAAKHILIN
Artinya : kalau yang bodoh mempunyai kebaikan itu lebih disenangi
kepada Allah kalau memang orang yang ibadah kepada Allah tidak tahu
caranya, maka jadi susah dan pelit kepada rezqi.

45. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


AKSARUN NAASI DZUNUBAN YAUMAL QIYAAMATI
AKTSARUHUM KALAAMAN FILHAYAATIHI
Artinya : orang-orang sebanyak-banyaknya dosa dihari kiamat itu orang
yang suka menambahkan omongan tiada faedahnya, bohong banyak
omong kosong.

46. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAL ARDHO MADAD NAHAA WAL QOINAA FIIHAA ROWAA
SIYA
Artinya : Firman Allah, kami sudah menghamparkan bumi untuk diam
kemu semua makhluk, terus kami tancapkan sebanyak banyaknya gunung
serta tanah yang subur.

47. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAL ARDHO FARASY NAA HAA FANI’MAL MAA HIDUUN
Artinya : kami sudah hamparkan bumi yang sangat indah hamparannya.

48. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAL ARDHO WAJA’ALNAAHAA FIROOSYA
Artinya : kami adakan bumi ini untuk hamparkan makhluk semua.

49. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


FAHKUM BIDHOWAHHIM WALAATAHKUM BISOR’IN
Artinya : seharusnya menghukum manusia yang bukti, jangan
menghukum yang samar yaitu omongan yang tidak benar, yang diam
disebut jalan, yang jalan disebut diam, rasakan ke hati piker ke hati.

50. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WA KUNTUM AZWAA JAN TSALAA TSATA
Artinya : keadaan kamu manusia, firman Allah itu tiga bagian untuk :
undang-undang, kenegaraan.

51. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAL ‘ALALLAHU TSALAA TSATA AQSAAMIN
Artinya : Allah sudah membuat hal tiga bagian seperti Negara dibagi
tiga.

52. Yang dipegang undang-undang :


 Negara
 Yang tengah pegang keuangan
 Yang akhir pegang logam
53. Yang pertama arhumsi : Program pemerintah, pegang undang-undang
Negara, pekerjaannya impor dan ekspor.
Yang tengah urhumsi : Program tambang dengan keuangan.
Yang akhir urhumsi :
1. Tani dengan produksi :
Hutan dengan kontraakan
2. Logam
3. Arang batu
4. Garam
5. Tani sampai kepada produksi yang ada selainnya tanah yang akan
ditambang.

54. Firman Allah


ATII’ULLAHA WA ATHUR-RUULA WA ULIL AMRI MINKUM
Artinya : kamu semuanya harus menurut sebagaimana Firman Allah
harus tauhid dan lagi harus menurut kamu semua kepada semua Rosul
utusan Allah dan lagi harus menurut kamu semua kepada Negara yang
pegang pemerintahan banggsa kamu semua yang sedang kuasa di
masyarakat dunia.

55. Firman Allah


WAMAA DZOLAMNAA HUMULLAHU SYAI-A
Artinya : Allah tidak menganiaya kepada kamu semua sedikitpun juga
tidak membalas baik kepada yang jelak dan tidak membalas jelek kepada
yang bagus.

56. Firman Allah


ASH SODAQOTU TADHFA’UL BALAA
Artinya : memang sedekah itu mungkin bisa menunjang bala dunia.

57. Firman Allah


WALLAHU MUKHRIJUN BIMAA KUNTUM TAKTUMUUN
Artinya : kalau sudah dari Allah, itu yang mengeluarkan atau
memperlihatkan kepada segala macam perkara keadaan kamu yang
meniadakan atau menyembunyikan.

58. Firman Allah


WA MALLAHU BIGHAFILIN ‘AMMA TA’MALUUN
Artinya : subhana wata’ala yang tidak mungkin kehilangan disegala
rupa perkara yang diperbuat kepada kamu semua.

59. Firman Allah


WALTAKUM MINKUM UMMATUY YAD’UUNA ILAL KHOIRI
Artinya : wajib semua manusia harus mengajak-ajak kebagusan, yaitu
kepada oraqngn yang rusak.

60. Firman Allah


WAYAN BIFIFIL KALAAMI TA AMULU BIQOLBI QOLBI WAIN
JALAKAT LISANUHU FALA DAWAKA
Artinya : wajib diceritakan, harus di angan-angan dulu, piker di hati
kalau salah lisan lebih tambahnya anggur menambahkan pati makanya
harus piker di dalam hati.

61. Firman Allah


INNA KULLA SYAI-IN KHOLAQNAAHU BI QODIRIN
Artinya : seandainya kami menjadikan kepada kamu semua perkara
sama kepada ketentuannya dengan pasti.

62. Firman Allah


WA KULLU SYAI-IN FA’AALAHU FIL ZUBURI
Artinya : dan semua perkara yang dikerjakan kepada kamu semua juga
dicatat ditempat kitab yang diraksa kepada kami.

63. Sabda Nabi di akhir zaman tandanya masjid


MASA IIDUHUM AMIRROTUN KHOLIJATUN ANNIL HUDA
Artinya : isinya masjid semua kaum yang pegang agama yang ngajinya
diukir-ukir dibagus-bagus, robohnya petunjuk islam jadinya.

64. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


‘ULAMA UHUM SYARRU MAN TAHTA ADIMIL
ADIMILSAMA’I MINHUM TAHUJUL FITNATTUM
Artinya : kalau ulama merekanya itu penjahat-penjahat orang yang ada
dibawah langit ini, mereka yaitu ulama pekerjaannya membohongkan,
fitnah saja.

65. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WALAA MINAL QUR’AANU ILLA ROHMAN
Artinya : kalau di Qur’an sama sekali hokum-hukumnya mereka tidak
diturut, tidak diatur hanya yang diatur barisnya saja dan membaca saja
dibagus-baguskan.

66. Firman Allah kepada Nabi Muhammad


WAYAKSIRUL NISAU HATTA YAKUNALIH LIHAMSINA
ROATAN ALQOYYUMUL WAHIDI
Artinya : nanti berbaris banyak benar perempuan sampai sebanyak
lima puluh perempuan yang sebaris memegang satu laki-laki sambil
menginjak-injak merekanya.

ALHAMDU ............................................... alam itu


LILLAHI ............................................... yang tetap
ROBBI ............................................... yang bersih dalam dirinya
‘ALAMIN ............................................... yang akan mengalaminya
ARROHMAN ............................................... bagian dunia
ARROHIM ............................................... bagian akhirat
MALIKI YAUMIDDI ............................................... harus tahu
kebalikannya
IYYAKA NA’BUDU ............................................... puguh lahi diam (tetap
pendiriannya)
WAIYYAKA NASTA’IN ............................................... dan lagi harus tahu
batas
IHDINASH SHIROTHOL MUSTAQIM ...............................................
harus tahu hukumnyaa surat-surat
SHIROTHOL LADZIINA ............................................... kamu harus tahu
suratnya
AN’AMTTA ‘ALAIHIM ............................................... itu orangg, kamu
orang
GHAIRIL MAGHDHUBI ............................................... yang akan
dihukum
‘ALAIHIM ............................................... orang
WALADH DHOLLIN ............................................... yang nyasar/sesat
ALIF LAAM MIIM ............................................... alam ini
DZALIKAL ............................................... yang ada
KITAABU LAA RIBAFIHI ............................................... di dalamnya kitab
HUDAN ............................................... ditunjukkan
LIL MUTTAQIIN ............................................... diketemukan
ALLADZIINA YU-MINUUNA ............................................... orang yang
halus budi
BIL GHOIBI WA YUQIIMUUNASH SHOLAATA
............................................... sebab di kamu ada ghaib yang sholat,
makanya orang harus membersihkan diri
WAL LADZIINA YU-MINUUNA ............................................... dan lagi
kalau orang harus mengerti
BIMAA UNZILA ILAIKA ............................................... orang yang bisa
bolak balik
WA BIL AKHIROTIHUM YUUQINUUN ............................................... dan
lagi akhirat puguh rupanya

TAMAT
BILA SUDAH MENGERTI TINGGAL MENGERJAKAN YANG NYATA
DAN BUKTI HASILNYA.
BAB V
PESAN DAN KESAN

PESAN
1. Apa yang didapat dari guru/petunjuk agar dipatuhi, karena guru/petunjuk tidak
mungkin mencelakakan kepada murid, sebaliknya ingin supaya lebih baik baik
dari pada gurunya.
2. Jangan pernah berhenti mambaca apa yang selama ini diamalkna walaupun
sudah selesai atau sudah berhaasil dalam bidang masing-masing, bila mungkin
ditingkatkan lebih banyak bilangannya, sehingga selalu mensyukuri yang
Allah berikan kepada kita “enak tidak enaknya” menjadi nikmat yang
dirasakan dan bila Allah sudah mengabulkan do’a kita dan kita sudah
meningkatkan kadar iman, terasa untuk diri kita manfa’at yang besar sekali
untuk ahli keluarga, maupun orang lain yang disebabkan hasil pelajaran,
pengamalan, sholat dan dzikir kita.
3. Walau sudah ucapan kita diturutui atau dipatuhi/dilaksanakan oleh mereka
yang membutuhkan khususnya, namun demikian isnya Allah kadar iman dan
ikhlas kita maksimal.
4. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang patuh, taqwa, ikhas dan bersih hati
sehingga nanti Allah memberi kehendak_Nya kepada kita, apa-apa yang Allah
kehendaki, siapapun tidak ada yang bisa menghalangi_Nya.
5. Jangan memutuskan hubungan silaturrahmi di dalam kemanfa’atan dan
kebaikan
6. Kalau ada niat hajjat (kebutuhan) harus disertakan dengan zakat besar atau
kecilnya.
KESAN
“SATU HILANG DUA TERBILANG”
1. Dan Allah akan menggantikan yang lebih baik lagi, mennambahkan
pengetahuan yang lebih luas lagi dan bertambah kesabaran di dalam
menghadapi masalah-masalah senag maupun susah, terus dan terus lagi tiada
batas seperti matahari tiada hentinya tetap besar menjadi kecil dan kecil
menjadi besar. Itulah yang dirasakan kepada orang yang mengerti. Tiada hari,
detak jam, tanpa kesan innngat Allah, lalu ucap selalu baik dan manfaat bagi
pribadi, keluarga dan masyarakat sekitar kita dan berdo’a untuk norang lain
dan keselamatan orang banyak
2. Bersyukur bagi orang yang masih mengamalkan dan mengingat bacaannya
walaupun tidak pernah bertemu karena keberhasilannya, itu semacam
kehendak Allah SWT dan usaha yang diberikan ikhlash dan kesadaran yang
tinggi dan tanggung jawab ada. Mudah-mudahan kita semua termasuk orang-
orang yan mendapat ke-ridhoan dari Allah SWT.
BAB VI
PENUTUP

KODE ETIK DEWAN GURU IKRAR

Kode etik adalah segala tingkah laku yang berpengaruh terhadap kesopanan/adab
pada umumnya.

Kode etik dewan guru sebagai berikut :


1. Seorang murid boleh meminta bantuan kepada dewan guru yang lain selai
gurunya/petunjuknya dalam hal masalah. Namun, dewan guru yang diminta
tolong tidak boleh memberikan satu ayatpun kepada yangn meminta tolong,
hanya arahan-arahan saja untuk lebih meningkatkan apa=apa yang telah
diajarkan si murid oleh gurunya masing-masing. Murid diperbolehkan
mengeluarkan zakat kebutuhan/karena ada masalah kepada dewan guru yang
lain dan dewan guru yang diminta tolong diperbolehkan menerima zakat
urusan tersebut.
2. Seorang murid boleh pindah belajar/menuntut ilmu kepada guru/petunjuk yang
lain dengan alasan-alasan yang tepat dan masuk akal. Contohnya : karena
jarak yang terlalu jauh dsb. Dengan catatan harus dengan persetujuan si dewan
guru/petunjuk itu sendiri . bila alas an tidak tepat dan tidak msuk akal, pindah
guru/petunjuk dapat ditolak.
3. Seorang murid boleh menanyakan sesuatu masalah dalam hal pengamalan dan
pengajaran kepada dewan guru yang lain yang dipercaya, yang tetap
berpedoman pada buku biru.
4. Seseorang dewan guru tidak boleh mempengaruhi atau memberikan tanggapan
yang negative atas penagajaran dan pengamalan anggota dewan guru yang lain
di depan murid-muridnya atau di depan murid orang lain. Bila terjadi
perbedaan pendapat dalam hal pengamalan dan pengajaran dikembalikan
kepada buku pedoman atau forum komunikasi dewan guru (majlis ta’lim, dsb).
5. Pihak dewan guru boleh menegur langsung atau meluruskan murid dewan
guru yang lain apabila terdapat penyimpangan atau salah penggertian
mengenai sejarah, pengamalan dan pengajaran ASMA ‘ABDUL JABBAR
yang kemudian diteruskan informasinya kepada guru yang bersangkutan.
6. Seseorang murid dewan guru boleh mengeluarkan zakat perezekian kepada
siapapun, kecuali zakat kifarat pembersihan diri hanya kepada
guru/petunjuknya saja.
7. Yang disebut dewan guru telah terdaftar di puusat dan telah menebus dan
membeli buku biru “Pedoman Pengamalan dan Pengajaran Asma ‘Abdul
Jabbar”.

= SANGSI =
Bila terjadi pelanggaran, dewan guru akan mendapatkan sangsi
Berupa teguran, peringatan atau dibawa ke siding dewan guru.

TUGAS DAN KEWAJIBAN DEWAN GURU

1. Dewan guru wajib memberi contoh perilaku yang baik terhadap muridnya dan
anggota IKRAR pada umumnya.
2. Berpegang teguh kepada buku biru “Pedoman dan Pengajaran Asma
‘Abdul Jabbar” dalam hal pengajaran dan penyebaran Asma ‘Abdul
Jabbar.
3. Mendukung, mengawasi dan berpartisipasi dalam program kerja IKRAR
sebagai wadah/organisasi Asma ‘Abdul Jabbar.
4. bertanggung jawab terhadap Pengamalan dan Pengajaran Asma ‘Abdul
Jabbar terhadap diri sendiri, keluarga dan muridnya dari dunia sampai akhirat
sesuai dengan buku pedoman.
5. Sanggup mengatasi dan membantu penyelesaian segala permasalahan yang
terjadi dalam dewan guru itu sendiri, IKRAR dan kondisi masyarakat social
di lingkungan sekitarnya.
6. Dewan guru wajib menyampaikan dan memotivasi anggota-anggotanya untuk
membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) serta membantu dalam penyebaran
atribut-atribut pengajaran dan pengurus pusat IKRAR.
7. Mambayar setiap bulannya iuran atau angket yang telah disepakati bersama
pada musyawarah dewan guru IKRAR.

HAK DEWAN GURU

Berhak memberikan saran, koreksi serta kritik yang sifatnya membangun terhadap
jalannya kegiatan dalam kepengurusan dewan guru IKRAR untuk kemajuan kita
bersama.

Anda mungkin juga menyukai