Anda di halaman 1dari 7

Destination Statement

Memandang ke depan, CIMB Niaga memperkirakan beberapa hal penting yang akan terjadi
pada masa mendatang serta membutuhkan penyesuaian lebih lanjut bagi Bank, di antaranya
adalah respon dari kebijakan paska pandemi COVID-19, serta ketidakpastian kondisi makro
ekonomi global sebagai akibat volatilitas harga hingga ketidakpastian rantai pasok global.
Industri perbankan juga akan dihadapkan pada isu keberlanjutan. Meski demikian,
keberlanjutan telah menjadi bagian dari prioritas CIMB Niaga dalam menjalankan usaha,
dengan melakukan sinergi antara aspek ekonomi, lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola ke
dalam proses dan usaha perbankan. Perbankan Konsumer terus berfokus pada Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM). Hasilnya Perbankan Konsumer
CIMB Niaga tumbuh 11,77% di tahun 2022 mencapai Rp67,2 triliun dari sebelumnya Rp60,1
triliundi dorong utamanya oleh pertumbuhan KPR dan KPM.
Analisis SWOT Terkait Produk
Consummer Banking PT. Bank CIMB Niaga memiliki produk dan jasa andalan yaitu, Kredit
Pemilikan Rumah, Kredit Tanpa Agunan dan Kartu Kredit. Analisis SWOT pada produk dan
jasa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Strength (kekuatan) merupakan sumber daya, keunggulan, maupun keterampilan yang
berkaitan dengan kompetitor perusahaan serta kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh
perusahaan. Kekuatan atau strength menjadi kompetensi khusus yang memberikan
keunggulan komparatif bagi PT. Bank CIMB Niaga. Kekuatan dapat termuat dalam image
produk yang positif di tengah masyarakat, teknologi yang digunakan dapat mempermudah
nasabah dalam bertransaksi, kepemimpinan pasar yang tinggi. Kekuatan meliputi:
(a) Produk pembiayaan kompetitif dan flexibel
(b) Kualitas pembiayaan yang bagus
(c) Pimpinan dan manajemen supportif

2. Weakness (kelemahan) merupakan faktor keterbatasan yang dapat menghambat kinerja


perusahaan. Kelemahan meliputi beberapa hal seperti image produk yang ditawarkan masih
lemah, kurangnya variasi produk sesuai kebutuhan masyarakat, serta keterampilan
pemasaran. Kelemahan yang dimiliki antara lain:
(a) Pricing (suku bunga) reguler lebih mahal;
(b) Persyaratan dan proses pemberian pembiayaan yang selektif.

3. Opportunity (peluang) merupakan situasi yang menguntungkan dalam lingkungan


perusahaan. Beberapa contoh peluang antara lain, adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia
yang mengharamkan bunga bank, preferensi nasabah sangat positif terhadap penerapan
prinsip Syariah, sehingga menjadi potensi pengembangan bisnis ke depan serta menjadi
peluang bagi Bank CIMB Niaga Unit Usaha Syariah. Peluang yang dimiliki antara lain
meliputi:
(a) Penyaluran pembiayaan/kredit yang meningkat dimasa pandemi
(b) Peningkatan Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan konsumtif.

4. Threat (ancaman) merupakan pengganggu utama bagi posisi perusahaan dalam


menjalankan kegiatan bisnis. Bentuk ancaman dapat berupa persaingan, pilihan produk bank
pesaing yang lebih variatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar serta memiliki keunggulan
komparatif dapat menjadi. Ancaman yang ditemukan di Bank CIMB Niaga berupa agresivitas
kompetitor.

Pengertian Matriks BCG Suwarsono (2008:94)


matriks BCG pada mulanya di desain untuk melihat posisi portofolio unit bisnis yang
diperlukan oleh manajemen pada tingkatan korporat. Posisi pasar yang tergambar disusun
sesuai dengan karakteristik pasar yang melekat pada masing – masing unit usaha strategik.
Dalam pekembangannya kemudian alat analisis ini juga sering digunakan untuk melihat
bukan saja portofolio bisnis, tetapi juga portofolio produk.

Produk Market Share Leading Rival’s Relative Category


Rival Market Share Market Growth
Share Rate
KPR Rp60,1 triliun BNI Rp89,3 triliun 67,30% 6,5%
KPM Rp67,2 triliun BNI Rp95,7 triliun 70,1% 7,14%
Berdasarkan data diatas, maka kedua produk CIMB Niaga tergolong ke Market Growth
yang tinggi dan Relative Market Share yang rendah sehingga termasuk dalam klasifikasi
Anjing/Dog. Dimana pada klasifikasi ini untuk mencapai arus kas positif atau potensi
penjualan bisnis, perusahaan perlu melakukan optimasi operasional dan menghilangkan
semua aktivitas dan fitur yang tidak memberikan nilai tambah. Selain itu, perusahaan juga
perlu mempertimbangkan untuk mengubah posisi penawaran mereka.

Analisis TOWS
External Weakness External Strength
a) Pricing (suku bunga) a) Produk pembiayaan
reguler lebih mahal kompetitif dan
b) Persyaratan dan flexible
proses pemberian b) Kualitas pembiayaan
pembiayaan yang yang bagus
selektif c) Pimpinan dan
manajemen supportif
Internal Threat WT ST
a) Pilihan produk bank a) Menciptakan produk a) Membangun
pesaing yang lebih bank baru dengan koordinasi antar
variatif dan sesuai bunga regular yang stakeholder untuk
dengan kebutuhan relatif rendah serta menciptakan suatu
pasar serta memiliki memiliki produk bank baru
keunggulan persyaratan dan b) Meningkatkan dan
komparatif proses yang mudah mempromosikan
ulang produk
pembiayaan yang
memiliki nilai sales
terbesar
Internal Opportunity WO SO
a) Penyaluran a) Meningkatkan a) Memberikan benefit
pembiayaan/kredit program kredit lebih kepada
yang meningkat dengan bunga pengguna kredit
dimasa pandemic rendah dan CIMB Niaga
b) Peningkatan persyaratan mudah
Kebutuhan
masyarakat akan
pembiayaan
konsumtif

Sehingga, beberapa strategi yang dapat dilakukan berdasarkan analisis TOWS:


1. Menciptakan produk bank baru dengan bunga regular yang relatif rendah serta
memiliki persyaratan dan proses yang mudah
2. Meningkatkan program kredit dengan bunga rendah dan persyaratan mudah
3. Membangun koordinasi antar stakeholder untuk menciptakan suatu produk bank baru
4. Meningkatkan dan mempromosikan ulang produk pembiayaan yang memiliki nilai
sales terbesar
5. Memberikan benefit lebih kepada pengguna kredit CIMB Niaga

Strategic
Perspektif Goals Targets Initiatives Budget
Objectives
Financial Menurunkan
suku bunga
sehingga akan
Meningkatka Jumlah
25% menaikkan
n margin mendapatan
pendapatan jumlah
pendapatan meningkat
nasabah yang
melakukan
pinjaman
Mengurangi
Penurunan Penurunan biaya
Persentase
bunga sebesar operasional
menurun
pinjaman 1,5% yang tidak
perlu
Meningkatka Jumlah Peningkatan Mengurangi
pinjaman sebesat
n jumlah suku bunga
yang 100.000.00
pinjaman pinjaman
diberikan 0
Persentase Melakukan
30% jumlah
Customer Peningkatan jumlah promosi 200.000.00
nasabah
(Nasabah) nasabah baru nasabah untuk produk 0
baru
baru bank
Persentase
Komplain
Tingkat maksimal Meningkatka
nasabah
kepuasan complain n kinerja
<2% jumlah 35.000.000
nasabah yang customer
keseluruhan
minimal dilakukan service
nasabah
oleh nasabah
Peningkatan
jumlah Melakukan
Jumlah Minimal
Proses produk baru riset terkait
minimal satu produk 76.000.000
Internal yang dapat pasar oleh
produk baru per 1 tahun
bersaing di divisi RnD
pasar
Jumlah
Meningkatka minimal
Pembelajara Minimal 2 Melakukan
n jumlah training
n dan kali dalam pelatihan 24.000.000
training yang
Pertumbuhan setahun pegawai
pegawai dilaksanaka
n

Berdasarkan analisis balanced scorecard, dapat diketahui sebagai berikut:


Strategi objectives pada perspektif finansial adalah meningkatkan margin pendapatan,
penurunan bunga pinjaman, dan meningkatkan jumlah pinjaman.
Strategi objectives pada perspektif consumer atau nasabah adalah peningkatan nasabah baru
dan mempertahankan kepuasan nasabah.
Strategi objectives pada perspektif proses internal adalah peningkatan jumlah produk baru
yang dapat bersaing di pasar.
Strategi objectives pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah meningkatkan
jumlah training pegawai.

Anda mungkin juga menyukai