Anda di halaman 1dari 20

Pengawasan &

Penanganan
Pembiayaan
Bermasalah
Tujuan Pengawasan Pembiayaan

Proses Pembiayaan

Realisasi
Analisis Kelayakan Pemantauan dan Pengawasan
Pembiayaan

Keterlibatan Pejabat Bank

Menyelamatkan dana masyarakat yang telah


diamanahkannya.
Media Pengawasan
Pembiayaan Bermasalah

Kesedian dan kemampuan peminjam untuk


melunasi pinjaman mengalami perubahan
setelah pemberian pinjaman.

Pembiayaan
Bermasalah
Ketidakmampuan bankir untuk melakukan
analisis pembiayaan yang baik, keputusan
yang tergesa-gesa untuk memberikan
pinjaman tanpa memiliki informasi yang
memadai.
Adverse Selection: Pemilik
dana (bank) tidak mengetahui
pasti karakteristik
entrepreneur (nasabah)

Masalah:
Asymetric Principle-Agent (Bank – Nasabah)
information

Moral Hazard:
Entrepreneur (nasabah)
menggunakan dana pembiayaan
tidak sesuai dengan yang
diperjanjikan
Gejala Awal Munculnya Pembiayaan Bermasalah
Dampak Pembiayaan Bermasalah
Kualitas
Peningkatan Pengaruh negatif
Pembiayaan yang
Pembiayaan kepada bank
semakin
Bermasalah selaku kreditor
menurun

Mengancam
keberlangsungan usaha Menimbulkan
perbankan pembentukan cadangan
pembiayan bermasalah
semakin besar
Penurunan CAR
mempengaruhi tingkat
Kepercayaan masyarkat

Penurunan modal Penurunan laba


Kerugian
mengakibatkan mengakibatkan
pembiayaan akan
penurunan rasio penurunan
menurunkan laba
CAR modal
Penggolongan Kolektabilitas Pembiayaan

Lancar atau kolektabilitas 1

Kolektabilitas adalah Dalam Perhatian Khusus atau


pengelompokkan nasabah dalam Kolektabilitas 2
membayar angsuran pokok
maupun bagi hasil/profit margin
pembiayaan. Kurang Lancar atau Kolektabilitas 3

Secara umum kolektabilitas


pembiayaan dikatagorikan
Diragukan atau Kolektabilitas 4
menjadi lima macam, yaitu:

Macet atau kolektabilitas 5


Keterangan Kolektabilitas
1. Lancar (pass) apabila memenuhi kriteria:
a. Pembayaran angsuran pokok dan atau imbalan tepat waktu
b. Memiliki mutasi rekening yang aktif
c. Bagian dari pembiayaan yang dijamin dengan agunan tunai (cash collateral)

2. Dalam Perhatian Kusus (Special Mention) apabila memenuhi kriteria:


a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau imbalan yang belum
melampui 90 hari
b. Kadang-kadang terjadi cerukan
c. Mutasi rekening masih relatif aktif
d. Jarang terjadi pelaggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan
3. Kurang Lancar (substandard), apabila memenuhi kriteria:
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok atau imbalan yang telah
melampui 90 hari
b. Sering terjadi cerukan
c. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah
d. Terjadi pelaggaran kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari
e. Terdapat indikasi masalah keunagan yang dihadapi debitur

4. Diragukan (dobubtful), apabila memenuhi kriteria:


a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau imbalan yang telah
melampui 180 hari
b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen
c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari
e. Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian pembiayaan
maupun pengikatan jaminan.
5. Macet (loss), apabila memenuhi kriteria:
a.Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau imbalan yang telah melampui
270 hari
b.Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru
c.Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan dengan
nilai yang wajar.

Cerukan adalah overdraft yaitu jumlah penarikan yang melebihi dana yang
tersedia pada akun giro; rekening negatif yang disebabkan oleh nasabah yang
menulis cek yang melebihi jumlah dana yang ada di rekeningnya; sesuai dengan
ketentuan, penarikan yang melebihi dana merupakan suatu utang sehingga dapat
dilaporkan sebagai suatu ekspansi kredit, bank tidak diwajibkan untuk memberikan
cerukan; walaupun demikian, mereka sering membuat pengecualian bagi para
nasabah yang mempunyai hubungan baik; nasabah bank yang memperoleh
fasilitas cerukan dapat menarik dana atau cek sejumlah yang diperlukan
setiap waktu tanpa khawatir ceknya ditolak atau mereka harus membayar
denda cerukan.
Laporan Statistik Perbankan Syariah
Laporan Kolektabilitas Pembiayaan
Bank Muamalat Indonesia 2010
Restrukturisasi Pembiayaan dalam Upaya
Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah

Penurunan biaya pinjaman

Upaya yang
dilakukan bank Penambahan pokok pinjaman
dalam kegiatan
Restrukturisasi usaha pembiayaan
agar debitur dapat Perpanjangan jangka waktu
Pembiayaan pembiayaan
memenuhi
kewajibannya yang
dapat dilakukan Pengambialihan aset debitur
antara lain:

Penyertaan modal
Pentingnya Restrukturisasi Pembiayaan

Bagaimana menghadapi pembiayaan


bermasalah tanpa membunuh usaha
debitur sekaligus memberikan solusi
terbaik bagi bank dan debitur?

Restrukturisasi pembiayaan sangat


memungkinkan usaha debitur terus berjalan.
Solusi ini disamping dapat menyelamatkan
dana perbankan, juga dapat menyelamatkan
usaha debitur serta memberikan manfaat
bagi masyarkat pada umumnya
Kebijakan dan Tangung Jawab Restrukturisasi
Pembiayaan

Dituangkan secara Persetujuan dari


Restrukturisasi
tertulis dengan komisaris atau
Pembiayaan
melibatkan direksi bank pengawas bank

Diserahkan kepada
secara terpisah dengan
satuan kerja pemberi
pembiayaan

Pejabat restrukturisasi
pembiayaan
Teknik Restrukturisasi Pembiayaan
Golongan Debitur
berdasarkan prospek usaha

Jika hasil Tidak


Memilik
pengkajian memiliki
prospek
menunjukan prospek
pembiyaan layak
direstrukturisasi,
Dilakukan
maka
dilikuidasi restrukturisasi Melakukan
selanjutnya bisa
pembiayaan pengakajian
menggunakan
secara
berbagai macam
komprehens
skema dalam
if usaha
restrukturisasi. Pengkajian dapat dilakukan Hasil pengkajian debitur
sebagaiman melakukan akan menjadi
analisis pembiayaan, persetujuan
namun dengan proyeksi restrukturisasi
baru kedepan
Metode Restrukturisasi Pembiayaan

a. Persyaratan kembali (reconditioning), yaitu perubahan sebagian atau seluruh


persyaratan pembiayaan tanpa menambah sisa pokok kewajiban nasabah yang
harus dibayarkan kepada Bank, antara lain meliputi:
1. Perubahan jadwal pembayaran
2. Perubahan jumlah angsuran
3. Perubahan jangka waktu
4. Perubahan nisbah dalam pembiayaan mudharabah atau musyarkah
5. Perubahan proyeksi bagi hasik dalam pembiayaan mudharabah atau musyarkah;
6 Pemberian potongan

b. Penataan kembali (restrutcuring), yaitu perubahan persyaratan pembiayaan yang


antara lain:
1. Penambahan dana fasilitas pembiayaan bank
2. Konversi akad pembiayaan
3. konversi pembiayaan menjadi penyertaan modal
Faktor-faktor Pembiayaan Macet
Kurang tajamnya analisis kredit : kegagaan dalam
menyimpulkan dengan tepat apakah usahanya layak
dibiayai atau tidak
Faktor
Internal
Tidak di milikinya sistem pengawasan dan administrasi
pembiayaan: sehingga manajemen tidak dapat
melakukan tindakan-tindakan koreksi dengan segera

Persaingan yang sangat ketat: Debitur kurang mampu


menghadapi persaingan karena barang yang dihasilkan
buruk, dll

Faktor Keadaan ekonomi yang tidak mendukung perkembangan


Eksternal usaha debitur. Misalnya krisis ekonomi, inflasi.

Penggunaaan pembiayaan diluar objeknya. Misalnya


pembiayaan modal kerja, digunakan untuk pembelian
mobil pribadi.
Penyitaan Barang Jaminan Pembiayaan
Cara-cara Penyitaan sebagaimana yang
diajarkan menurut ajaran Islam:
a.Simpati : sopan,menghargai, dan fokus
ketujuan penyitaan
b.Empati : menyalami keadaan nasabah,
membangkitkan kesadaran nasabah untuk
mengembalikan utangnya
c.Menekan : tindakan ini dilakukan jika dua
tindakan sebelumnya tidak diperhatikan

Apabila cara-cara diatas tidak


diacuhkan oleh nasabah, maka cara-
cara yang ditempuh adalah dengan:
a.Menjual barang jaminan
b.Menyita barang yang senilai dengan
nilai jaminan

Anda mungkin juga menyukai