Anda di halaman 1dari 2

Masa pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru

Tahun ajaran 2023/2024


Masa pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru ini semua hal-hal atau
kegiatan tersebut sudah ditiadakan, namun diganti dengan hal-hal yang bersifat positif
yang berkaitan dengan muatan karakter yang mulia. Hal ini sesuai dengan konsep pada
kurikulum Merdeka yang menekankan pendidikan yang berkarakter pada peserta didik.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru ini dilaksanakan untuk
mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,
bahwa dalam pelaksanaaan pengenalan lingkungan sekolah bagi siwa baru perlu
dilakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah
sebagai tempat belajar yang ramah lingkungan, sejuk, nyaman bagi peserta didik.

Dengan kata lain Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru adalah
kegiatan pertama yang dilakukan oleh Siswa ketika masuk sekolah untuk pengenalan
program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan
diri, dan pembinaan awal kultur sekolah. Sekolah yang dimaksud seluruh sekolah yang
dari SD, Sederajat, SMP sederajat, SMA sederajat baik berstatus sekolah Negeri
maupun Swasta.

Tujuan Masa pengenalan Lingkungan Sekolah memiliki tujuan sebagai berikut:

1.    Mengenali potensi diri siswa baru.


2.    Bentuk beradaptasi siswa baru dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain
terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah.
3.    menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara elajar efektif sebagai siswa baru. 
4.    mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya.
5.    menumbuhkan perilaku positif sesuai dengan Pendidikan karakter di Indonesia.
6.    Kegiatan MPLS bagi Siswa Baru ini dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 3
(tiga) hari pada minggu pertama awal tahun pelajaran. kegiatan pengenalan lingkungan
sekolah ini hanya pada jam pelajaran. Pengecualian Sekolah yang memiliki asrama
dengan terlebih dahulu melaporkan kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangannya.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus pada pelaksanaan Kegiatan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah Sebagai berikut:
1.    Perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan hanya menjadi hak guru.
2.    Tidak diperkenankannnya melibatkan siswa senior (kakak kelas) dan/atau alumni
sebagai penyelenggara.
3.    Dilakukan di lingkungan sekolah kecuali sekolah tidak memiliki fasilitas yang memadai.
4.    Dilarang melakukan pungutan biaya maupun bentuk pungutan lainnya.
5.    Wajib melakukan kegiatan yang bersifat edukatif.
6.    Dilarang bersifat perpeloncoan atau tindak kekerasan lainnya.

7.    Wajib menggunakan seragam dan atribut resmi dari sekolah.


8.    Dilarang memberikan tugas kepada siswa baru berupa kegiatan tidak relevan dengan
aktivitas pembelajaran siswa.
9.    Diperbolehkan melibatkan guru yang relevan dan kompeten dengan materi kegiatan
pengenalan lingkungan sekolah dan,
10. dilarang melakukan pungutan biaya maupun bentuk pungutan lainnya. 
Penyelenggaraan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah dilaksanakan oleh Guru dan
dapat dibantu oleh siswa apabila terdapat keterbatasan jumlah guru dan/atau untuk
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah dengan syarat
sebagai berikut: 
1.    Siswa merupakan pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan/atau Majelis
Perwakilan Kelas (MPK) dengan jumlah paling banyak 2 (dua) orang per rombongan
belajar/kelas; dan
2.    siswa tidak memiliki sifat tempramen sebagai pelaku tindak kekerasan.
3.    Apabila terjadi Pelanggaran maka sanksi mengacu kepada Permendikbud Noomor 82
Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan pada Satuan
Pendidikan dan peraturan perundang-undangan lainnya.
Contoh atribut yang tidak diperbolehkan penggunaannya dalam pelaksanaan MPLS
adalah:

1.    Tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya.


2.    Kaos kaki berwarna-warni tidak simetris, dan sejenisnya.
3.    Aksesoris di kepala yang tidak wajar.
4.    Alas kaki yang tidak wajar.
5.    Papan nama yang dalam pembuatannya dal kategori sulit, rumit dan  berisi konten yang
tidak bermanfaat. 
6.    Atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Contoh kegiatan yang tidak diperbolehkan dalam pelaksanaan MPLS adalah:


1.    Memberikan tugas kepada siswa baru yang bersifat  wajib membawa suatu produk
dengan merk tertentu.
2.    Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat (menghitung nasi, gula, semut, dsb).
3.    Memakan dan meminum makanan dan minuman sisa hal ini sebagai antisipasi apabila
ada siswa baru memiliki riwayat penyakit yang menular agar peserta lain tidak tertular
penyakit tersebut sesuai dengan aspek kesehatan.
4.    Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik seperti menyiramkan air
serta hukuman yang bersifat fisik dan/atau mengarah pada tindak kekerasan.
5.    Memberikan tugas yang tidak masuk akal seperti berbicara dengan hewan atau
tumbuhan serta membawa barang yang sudah tidak diproduksi kembali.
6.    Aktivitas lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.
Demikianlah beberapa point penting yang dapat diambil Pedoman Resmi mengenai
Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru tahun ajaran 2023/2024. 

Anda mungkin juga menyukai