Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi peserta didik baru dilakukan dalam
bentuk kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah
sebagai taman belajar yang nyaman bagi mereka.
Tujuan MPLS
Bentuk kegiatan MPLS dapat bersifat wajib maupun pilihan dengan memperhatikan
tujuan pelaksanaan kegiatan.
Materi MPLS
Materi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang bersifat teoritis dan edukatif,
antara lain sebagai berikut.
Peserta didik akan diberikan pengetahuan mengenai arti dan makna wawasan
wiyata mandala dan juga unsur-unsur wiyata mandala.
Peserta didik juga diarahkan untuk mengenal sekolahnya melalui cara pandang
mereka terhadap sekolah sebagai tempat untuk menimba ilmu dengan segala unsur-
unsurnya yang meliputi gedung sekolah, kepala sekolah, guru, karyawan, komite
sekolah, orangtua/wali, dan masyarakat sekitar.
2. Kepramukaan
Peserta didik dikenalkan secara lebih luas dan mendalam mengenai pentingnya
mengikuti kegiatan pramuka di sekolah.
Pramuka adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah untuk membentuk
watak, akhlak. dan budi pekerti luhur.
Pramuka akan membentuk peserta didik menjadi warga negara berjiwa Pancasila
setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota
masyarakat yang baik dan berguna.
Peserta didik harus disiapkan untuk mampu memajukan bangsa dan negaranya
sendiri melalui kesadaran berbangsa dan bernegara.
4. Belajar Efektif
Pada tahap ini peserta didik akan diberikan materi mengenai cara belajar yang baik,
sehingga mereka akan lebih mudah mencapai tujuan belajar.
Selain itu, peserta didik juga akan mendapatkan metode belajar yang efektif dan
menyenangkan agar mereka tidak cepat bosan dalam belajar.
5. Pendidikan Karakter
Pengenalan tata krama diberikan untuk menegakkan kembali tata krama peserta
didik yang sudah mulai memudar dan luntur.
Peserta didik akan dikenalkan jenis-jenis tata krama dan contoh tata krama dalam
kehidupan mereka sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan
tempat tinggalnya.
Kegiatan MPLS dapat dipilih sesuai kebutuhan tiap satuan pendidikan dan
disesuaikan dengan kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki dengan
memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik baru.
Panitia MPLS tingkat satuan pendidikan harus merencanakan dengan baik skenario
kegiatan MPLS di masa pandemi Covid-2019 ini.
Belum adanya keputusan resmi dari pemerintah yang memperbolehkan
pembelajaran secara tatap muka di awal tahun pelajaran 2020/2021, tidak menutup
kemungkinan untuk calon peserta didik baru melaksanakan Belajar Dari Rumah.
Terkait dengan kondisi tersebut, pihak panitia MPLS hendaknya dapat membuat
beberapa alternatif skenario MPLS masa pandemi Covid-19, apakah akan
dilakukan secara daring, luring, atau kombinasi keduanya.
Materi MPLS yang bersifat teoritis dapat dikenalkan secara daring kepada calon
peserta didik baru, Profil sekolah juga dapat disampaikan secara daring dan dikemas
dalam bentuk video yang menarik.
Jika akan melakukan MPLS secara daring, maka ada tiga bentuk skenario yang
dapat dilakukan, sebagai berikut.
Peserta didik baru tidak harus belajar secara real time (Asynchronous
Online Courses).
Peserta didik baru harus mengikuti kelas secara langsung dan dapat
berinteraksi secara bersamaan (Synchronous Online Courses).
Peserta didik baru melakukan kombinasi belajar secara langsung dan tidak
langsung (Hybrid Courses).
Seluruh kegiatan MPLS dilakukan peserta didik baru dari rumah masing-masing dan
dikendalikan secara dievaluasi secara blended (kombinasi darng dan luring) oleh
panitia MPLS.
Kegiatan MPLS secara daring ini dilakukan selama 3 (tiga) hari sesuai waktu yang
ditetapkan dalam Kalender Pendidikan.
Berikut ini mekanisme yang dapat diterapkan untuk pelaksanaan MPLS secara
daring.
Beberapa aplikasi untuk sarana komunikasi dalam MPLS daring, misalnya Google
Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, Webex dan WA.
Materi yang akan disampaikan dalam MPLS daring dibuat semenarik mungkin dalam
bentuk PPT atau video untuk diintegraskan dalam Google Classroom atau
disematkan dalam web sekolah.
Presensi peserta didik dapat dilakukan dengan Google Form, perkenalan dengan
guru dapat menggunakan Google Meet Webex, atau Zoom.
Demo ekstrakurikuler juga bisa dikemas dalam vlog yang nantinya dimasukkan
dalam Google Classrom. Komunikasi wali kelas dengan peserta didik baru dapat
juga dilakukan dengan Whatsapp Grup.
Berikut ini contoh skenario kegiatan MPLS daring dan Luring yang dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan panitia penyelenggara MPLS di tingkat sekolah.
Demikian contoh skenario kegiatan MPLS tahun 2020 masa pandemi Covid-19.
Semoga bermanfaat.