Anda di halaman 1dari 12

Contoh Skenario Kegiatan MPLS Tahun 2020 Masa Pandemi Covid-19

Amongguru.com. Di dalam Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang


Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru diamanatkan bahwa
penyelenggaraan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) wajib dilakukan
secara edukatif, kreatif, dan juga menyenangkan.

Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) diperlukan dalam rangka penerimaan


peserta didik baru di sekolah untuk mendukung proses pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional.

Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah kegiatan pertama masuk Sekolah untuk


pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman
konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur (budaya) sekolah.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi peserta didik baru dilakukan dalam
bentuk kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah
sebagai taman belajar yang nyaman bagi mereka.
Tujuan MPLS

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bertujuan sebagai berikut.

. Mengenali potensi diri peserta didik baru.

. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya,


antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana
sekolah.

. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai peserta


ddik baru.

. Mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah


lainnya.

. Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling


menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup
bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos
kerja, dan semangat gotong royong pada diri peserta didik.
Ketentuan Pelaksanaan MPLS

Berdasarkan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2020, Masa Pengenalan Lingkungan


Sekolah bagi peserta didi baru dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga)
hari pada minggu pertama awal tahun pelajaran.

Pengenalan lingkungan sekolah sebagaimana dimaksud dilaksanakan hanya pada


hari sekolah dan jam pelajaran.

Pengecualian terhadap jangka waktu pelaksanaan PLS dapat diberikan kepada


sekolah berasrama dengan terlebih dahulu melaporkan kepada dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya disertai dengan rincian
kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.

Bentuk-bentuk Kegiatan MPLS

Bentuk kegiatan MPLS dapat bersifat wajib maupun pilihan dengan memperhatikan
tujuan pelaksanaan kegiatan.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk kegiatan MPLS sesuai Permendikbud Nomor 18


Tahun 2016.

. Kegiatan mengenali potensi diri siswa baru.

. Kegiatan membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan


sekitarnya.

. Kegiatan menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai


peserta didi baru.

. Kegiatan mengembangkan interaksi positif antar peerta didik dan warga


sekolah lainnya.

. Kegiatan menumbuhkan perilaku positif pada diri peserta didik baru

Materi MPLS
Materi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang bersifat teoritis dan edukatif,
antara lain sebagai berikut.

1. Wawasan Wiyata Mandala

Peserta didik akan diberikan pengetahuan mengenai arti dan makna wawasan
wiyata mandala dan juga unsur-unsur wiyata mandala.

Peserta didik juga diarahkan untuk mengenal sekolahnya melalui cara pandang
mereka terhadap sekolah sebagai tempat untuk menimba ilmu dengan segala unsur-
unsurnya yang meliputi gedung sekolah, kepala sekolah, guru, karyawan, komite
sekolah, orangtua/wali, dan masyarakat sekitar.

2. Kepramukaan

Peserta didik dikenalkan secara lebih luas dan mendalam mengenai pentingnya
mengikuti kegiatan pramuka di sekolah.
Pramuka adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah untuk membentuk
watak, akhlak. dan budi pekerti luhur.

Pramuka akan membentuk peserta didik menjadi warga negara berjiwa Pancasila
setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota
masyarakat yang baik dan berguna.

3. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Peserta didik akan diberi pemahaman mengenai pentingnya kesadaran berbangsa


dan bernegara.

Pengaruh globalisasi akan menjadikan generasi muda lebih mementingkan diri


sendiri dan kelompoknya daripada mementingkan kepentingan bangsa dan negara.

Peserta didik harus disiapkan untuk mampu memajukan bangsa dan negaranya
sendiri melalui kesadaran berbangsa dan bernegara.

4. Belajar Efektif

Pada tahap ini peserta didik akan diberikan materi mengenai cara belajar yang baik,
sehingga mereka akan lebih mudah mencapai tujuan belajar.

Selain itu, peserta didik juga akan mendapatkan metode belajar yang efektif dan
menyenangkan agar mereka tidak cepat bosan dalam belajar.

5. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter perlu ditegakkan di lingkungan sekolah, sesuai


amanat Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 tentang penguatan pendidikan karakter
pada satuan pendidikan formal.
Penguatan Pendidikan karakter adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung
jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui
harmonisasi hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja
sama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari
Gerakan Nasional Revolusi Mental.

6. Tata Krama Siswa

Pengenalan tata krama diberikan untuk menegakkan kembali tata krama peserta
didik yang sudah mulai memudar dan luntur.

Peserta didik akan dikenalkan jenis-jenis tata krama dan contoh tata krama dalam
kehidupan mereka sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan
tempat tinggalnya.

7. Pengenalan Kurikulum 2013

Peserta didik akan mendapatkan penjelasan mengenai Kurikulum 2013 sebagai


kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah di semua jenjang satuan
pendidikan.

Kurikulum 2013 menjadi kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah untuk


menggantikan kurikulum tingkat satuan pendidikan

Di dalam kurikulum 2013 terdapat perubahan mengenai materi pembelajaran yang


diberikan kepada peserta didik, ada beberapa materi yang telah dirampingkan dan
ada juga yang ditambahkan.

Contoh Skenario Kegiatan MPLS Tahun 2020 Masa Pandemi Covid-19


Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah tahun ajaran
2020/2021 akan berbeda suasananya dengan tahun-tahun sebelumnya, karena
berada di masa pandemi Covid-19.

Di dalam mencegah penyebaran Covid-19, satuan pendidikan yang melaksanakan


kegiatan MPLS harus tetap mengutamakan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan.

Kegiatan MPLS dapat dipilih sesuai kebutuhan tiap satuan pendidikan dan
disesuaikan dengan kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki dengan
memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik baru.

Panitia MPLS tingkat satuan pendidikan harus merencanakan dengan baik skenario
kegiatan MPLS di masa pandemi Covid-2019 ini.
Belum adanya keputusan resmi dari pemerintah yang memperbolehkan
pembelajaran secara tatap muka di awal tahun pelajaran 2020/2021, tidak menutup
kemungkinan untuk calon peserta didik baru melaksanakan Belajar Dari Rumah.

Terkait dengan kondisi tersebut, pihak panitia MPLS hendaknya dapat membuat
beberapa alternatif skenario MPLS masa pandemi Covid-19, apakah akan
dilakukan secara daring, luring, atau kombinasi keduanya.

Baca : Pembelajaran Daring dan Luring : Pengertian, Ciri-ciri, Serta Perbedaannya

Materi MPLS yang bersifat teoritis dapat dikenalkan secara daring kepada calon
peserta didik baru, Profil sekolah juga dapat disampaikan secara daring dan dikemas
dalam bentuk video yang menarik.

1. Bentuk Kegiatan MPLS Daring

Jika akan melakukan MPLS secara daring, maka ada tiga bentuk skenario yang
dapat dilakukan, sebagai berikut.

 Peserta didik baru tidak harus belajar secara real time (Asynchronous
Online Courses).

 Peserta didik baru harus mengikuti kelas secara langsung dan dapat
berinteraksi secara bersamaan (Synchronous Online Courses).

 Peserta didik baru melakukan kombinasi belajar secara langsung dan tidak
langsung (Hybrid Courses).

Seluruh kegiatan MPLS dilakukan peserta didik baru dari rumah masing-masing dan
dikendalikan secara dievaluasi secara blended (kombinasi darng dan luring) oleh
panitia MPLS.
Kegiatan MPLS secara daring ini dilakukan selama 3 (tiga) hari sesuai waktu yang
ditetapkan dalam Kalender Pendidikan.

2. Mekanisme MPLS Daring

Berikut ini mekanisme yang dapat diterapkan untuk pelaksanaan MPLS secara
daring.

 Penyampaian rencana pelaksanaan MPLS daring kepada orangtua dan


peserta didik baru, sehingga orangtua akan menyiapkan diri untuk mendampingi
peserta didik dalam mengikuti MPLS daring sesuai jadwal.

 Teknik penilaian menyesuaikan dengan jenis kegiatan, dapat berbentuk


observasi, partisipas, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisa, dan angket.

 Instrumen penilaian dibuat untuk tujuan penilaian portofolio yang


menggambarkan unjuk kerja peserta didik baru selama kegiatan MPLS daring.

 Panitia memberikan umpan balik (feedback) dan menyampaikan hasil belajar


peserta didik.

 Pemberian penghargaan kepada peserta didik yang dengan proses belajar


paling baik.

3. Media MPLS Daring

Aplikasi yang dapat digunakan untuk melaksanakan MPLS daring hendaknya


dipilihkan yang mudah digunakan untuk sarana komunikasi.

Beberapa aplikasi untuk sarana komunikasi dalam MPLS daring, misalnya Google
Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, Webex dan WA.
Materi yang akan disampaikan dalam MPLS daring dibuat semenarik mungkin dalam
bentuk PPT atau video untuk diintegraskan dalam Google Classroom atau
disematkan dalam web sekolah.

Presensi peserta didik dapat dilakukan dengan Google Form, perkenalan dengan
guru dapat menggunakan Google Meet Webex, atau Zoom.

Demo ekstrakurikuler juga bisa dikemas dalam vlog yang nantinya dimasukkan
dalam Google Classrom. Komunikasi wali kelas dengan peserta didik baru dapat
juga dilakukan dengan Whatsapp Grup.

4. Skenario Kegiatan MPLS Daring dan Luring

Berikut ini contoh skenario kegiatan MPLS daring dan Luring yang dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan panitia penyelenggara MPLS di tingkat sekolah.
Demikian contoh skenario kegiatan MPLS tahun 2020 masa pandemi Covid-19.
Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai