Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN PELAKSANAAN

MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH

(MPLS)

SMK MANUNGGAL BHAKTI NGORO

PADA MASA PANDEMI COVID-19

BIDANG SMKB

CABANG DIKNAS KAB.JOBANG

TAHUN 2021

 
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesia telah mengalami banyak perubahan,
mulai dari paradigma, kurikulum, pelaksanaan pembelajaran termasuk penyelenggaraan
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Permendikbud No. 18 Tahun 2016
tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Peserta Didik baru menyatakan bahwa
pengenalan lingkungan sekolah dimaksudkan untuk mendukung proses pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu,
pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik perlu dilakukan kegiatan
yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai taman belajar yang
menyenangkan.
MPLS merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh peserta didik baru ketika masuk
sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar yang
efektif, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah. Artinya,
peserta didik baru tidak hanya dikenalkan dari sisi fisik sekolah barunya akan tetapi juga
pengenalan sekolah yang bersifat non fisik. Sesuai dengan Permendikbud No.18 Tahun
2016 bahwa penyelenggaraan MPLS di sekolah wajib melakukan kegiatan yang
bermanfaat, bersifat edukatif, kreatif dan menyenangkan. Kegiatan MPLS dilarang
mengarah pada perploncoan atau tindakan kekerasan lainnya (bersifat humanis). Konsep
MPLS yang humanis, dinamis, menyenangkan, edukatif, dan bermakna sangat penting
untuk dilakukan mengingat Indonesia tengah mengalami Pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah mengubah paradigma pendidikan
Indonesia. Salah satu yang dapat diamati adalah adanya pergeseran dari pembelajaran
konvensional secara tatap muka ke arah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dapat
diakses dengan memanfaatkan teknologi digital. Konsep PJJ ini juga akan diadopsi dalam
kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Kondisi Pandemi seperti saat ini belum
memungkinkan untuk mengadakan MPLS secara tatap muka. Oleh karena itu, kegiatan-
kegiatan MPLS secara daring ini akan menyajikan konsep-konsep penting, seperti:
pengenalan lingkungan sekolah dari rumah, pencegahan penyebaran Virus Corona, dan
berbagai kegiatan edukatif lainnya. Kegiatan MPLS sepenuhnya akan dilaksanakan dari
rumah menggunakan metode daring dengan memanfaatkan beragam aplikasi, seperti:
aplikasi meeting, Learning Management System (LMS), dan media sosial. Penggunaan
beragam aplikasi ini dimaksudkan untuk memfasilitasi semua peserta didik baru agar
dapat mengenal lingkungan sekolahnya yang baru.
1. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang pembagian
urusan pendidikan antara pemerintah pusat dan daerah.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
5. Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah
6. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
Pada Satuan Pendidikan Formal.
7. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 26 Tahun 2015 tentang Masa
Orientasi Peserta Didik Baru.
8. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor 58/SE/2020
tentang Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Untuk Peserta Didik Baru Tahun
Pelajaran 2020/2021.
 
2. Tujuan
Tujuan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Peserta Didik Baru, antara lain:
 mengenali potensi diri peserta didik baru;
 membantu peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan
sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana
prasarana sekolah;
 menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara elajar efektif sebagai peserta didik
baru;
 mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah lainnya;
 menumbuhkan perilaku positif, antara lain: kejujuran, kemandirian, sikap saling
menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup
bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memilki nilai integritas, etos kerja,
dan semangat gotong royong.
BAB II
BENTUK KEGIATAN MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)
BAGI PESERTA DIDIK BARU SMK DI PROVINSI DKI JAKARTA
 
1. Pengenalan Lingkungan Sekolah
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan momentum terbaik untuk
mengenalkan kondisi, potensi, sarana prasarana, dan kultur budaya sekolah. Berikut ini
adalah kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan selama masa pengenalan lingkungan
sekolah.
1. Mengenali Potensi Diri Peserta Didik Baru
Kegiatan Wajib
 Pengisian formulir peserta didik baru oleh orangtua/wali melalui google form.
 Kegiatan pengenalan peserta didik yang disampaikan melalui media daring.
Kegiatan Pilihan:
 Mengenalkan kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah yang disampaikan
melalui media daring.
1. Peserta didik baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya,
antara lain: kultur sekolah, aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana-prasarana
sekolah.
Kegiatan Wajib
 Kegiatan pengenalan warga sekolah yang disampaikan melalui media daring.
 Kegiatan pengenalan sejarah, logo sekolah dan maknanya, lagu mars sekolah, visi-
misi, program, kegiatan, cara belajar, dan tata tertib sekolah yang disampaikan
melalui media daring.
 Kegiatan pengenalan fasilitas sarana dan prasarana sekolah termasuk peralatan
praktik kejuruan (bengkel, lab, standar training workshop) yang disampaikan
melalui media daring.
 Kegiatan pengenalan unit produksi/teaching factory SMK yang disampaikan
melalui media daring.
 Pengenalan stakeholders sekolah terutama Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI)
Institusi Pasangan dalam pelaksanaan dual system/link and match antara SMK
dengan Dunia Industri yang disampaikan melalui media daring.
Kegiatan Pilihan
 Menginformasikan fasilitas-fasilitas umum di sekitar sekolah yang disampaikan
melalui media daring.
 Menginformasikan kewajiban pemeliharaan fasilitas dan sarana prasarana sekolah
dan fasilitas-fasilitas umum yang disampaikan melalui media daring.
 Menginformasikan daerah rawan di sekitar sekolah yang disampaikan melalui
media daring.
 Kegiatan pengenalan manfaat dan dampak teknologi informasi, termasuk sanksi
yang diatur dalam peraturan perundangundangan terkait yang disampaikan
melalui media daring.
1. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai peserta didik
baru
Kegiatan Wajib
 Cara menumbuhkan motivasi dan semangat belajar peserta didik yang
disampaikan melalui media daring.
 Prestasi yang pernah diraih oleh Guru, peserta didik dan kepala sekolah pada
sekolah tersebut baik yang bersifat akademis maupun nonakademis yang
disampaikan melalui media daring.
 Kegiatan pengenalan etika komunikasi, termasuk tata cara menyapa/berbicara
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar yang disampaikan melalui
media daring.
Kegiatan Pilihan:
 Pengenalan metode pembelajaran yang efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang disampaikan melalui media daring.
 Mendatangkan Alumni SMK yang sudah sukses sebagai motivator untuk berbagi
pengalaman (success story) yang disampaikan melalui media daring.
 Kegiatan pengenalan kewirausahaan atau adiwiyata (kegiatan berbasis lingkungan)
yang disampaikan melalui media daring.
1. Mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya
Kegiatan Wajib:
 Penyampaian informasi pembiasaan baik di sekolah melalui pembiasaan salam,
senyum, sapa, sopan, dan santun yang disampaikan melalui media daring.
 Pengenalan etika pergaulan antar siswa serta antara siswa dengan guru dan tenaga
kependidikan, termasuk kepada sikap simpati, empati, dan saling menghargai, serta
sportif yang disampaikan melalui media daring.
Kegiatan Pilihan:
 Kegiatan yang menjalin keakraban antar peserta didik dengan warga sekolah
antara lain dengan memanfaatkan media daring seperti membuat WA Group guru
dengan siswa dan orang tua siswa yang disampaikan melalui media daring.
1. Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling
menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup
bersih dan sehat untuk mewujudkan peserta didik yang memiliki nilai integritas,
etos kerja, dan semangat gotong royong pada diri peserta didik.
Kegiatan Wajib:
 Kegiatan penanaman dan penumbuhan akhlak dan karakter yang disampaikan
melalui media daring.
 Pengenalan budaya dan tata tertib sekolah yang disampaikan melalui media daring.
Kegiatan Pilihan:
 Pengenalan pembiasaan baik di sekolah seperti beribadah keagamaan bersama,
pengenalan pendidikan anti korupsi, cinta lingkungan hidup, dan cinta tanah air
yang disampaikan melalui media daring.
 Pengenalan pembiasaan baik di sekolah antara lain kerja bakti membersihkan
lingkungan sekolah dan pengenalan tata cara membuang sampah sesuai dengan
jenis sampah yang disampaikan melalui media daring.
1. Pencegahan Covid-19
Pandemi Covid-19 menjadi salah satu materi penting yang perlu diangkat dalam kegiatan
MPLS 2020. Hal ini dilakukan untuk membekali peserta didik baru tentang pengetahuan
dan keterampilan pencegahan penyebaran virus Corona. Virus corona adalah kumpulan
virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Virus corona (Latin : crown) berbentuk
seperti mahkota yang merujuk pada protein spike yang mengelilingi permukaan virus.
Protein spike ini berperan penting dalam pola infeksi virus ke sel pernapasan.
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah
virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 pada
manusia pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada
pertengahan Desember 2019. Nama SARS-CoV-2 ini ditetapkan oleh Komite Internasional
tentang Taksonomi Virus (ICTV) pada 11 Februari 2020 sebagai nama virus corona baru
yang menyebabkan penyakit COVID-19.  COVID-19 juga dikenal
sebagai coronavirus Wuhan atau virus pneumonia pasar makanan laut Wuhan (Wuhan
seafood market pneumonia virus)  dan disebut juga novel coronavirus.
Infeksi SARS-CoV-2 terjadi di jaringan dan saluran paru-paru yang menyebabkan
peradangan di paru-paru dan saluran pernapasan hingga membuat pernapasan menjadi
lebih sulit, lalu berkembang menjadi pneumonia dan bronkitis.  Gejala COVID-19 dapat
muncul dalam satu atau dua hingga  empat belas hari setelah terpapar virus . Gejala
COVID-19 berupa demam ≥ 38 0C, pilek, nyeri tenggorokan, batuk dengan lendir, nyeri
dada, dan sesak saat bernapas. COVID-19 bisa menimbulkan komplikasi serius berupa
sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.
Penderita COVID-19 bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Beberapa orang hanya
mengalami pilek ringan, sementara yang lain harus dirawat di rumah sakit, bahkan
meninggal karena paru-parunya meradang dan terisi cairan. Sebaliknya, sejumlah kasus
infeksi virus ini juga menunjukkan tidak adanya gejala apapun pada pasien yang dideteksi
positif. Hal ini karena sistem kekebalan yang memainkan peran penting dalam merespon
infeksi COVID-19 tersebut.
COVID-19 dapat ditransmisikan dari manusia ke manusia. Virus ini menyebar melalui
percikan air liur penderita (bantuk dan bersin), menyentuh tangan atau wajah penderita,
menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air
liur penderita. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa virus dapat tetap hidup pada
plastik dan baja hingga tiga hari, tetapi tidak bertahan hidup di atas karton selama lebih
dari satu hari atau pada tembaga selama lebih dari empat jam.
Obat untuk COVID-19 belum ada, sehingga perawatan difokuskan pada pengurangan
gejala, misalnya  memberikan obat pereda demam dan nyeri, perlakuan mandi dengan air
hangat,  istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah, dan banyak minum air putih. Pada
umumnya penderita COVID-19 akan pulih dengan sendirinya, perlakuan yang diberikan
pada penderita adalah isolasi, serial foto toraks sesuai indikasi, terapi simptomatik, terapi
cairan, ventilator  mekanik (bila gagal napas), dan bila disertai infeksi bakteri, dapat
diberikan antibiotik.  Antibiotik ini tidak bekerja untuk melawan COVID-19, karena
antibiotik bekerja pada bakteri.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi maupun penularan
COVID-19 adalah sebagai berikut:
1. Menjaga imunitas, menjaga lingkungan, menggunakan masker saat berada di
ruang terbuka, mengolah makanan dengan tepat, dan segera ke dokter apabila
mengalami gejala seperti sakit tenggorokan, flu, batuk, demam, atau sesak nafas
2. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik hingga
bersih
3. Menghindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan
kotor atau belum dicuci
4. Menghindari kontak langsung atau berdekatan dengan penderita
5. Menjaga jarak saat berbicara dengan orang lain, sekurang-kurangnya 1 meter,
terutama dengan orang yang sedang menderita batuk, pilek/bersin, dan demam
6. Menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu, kemudian
membuang tisu dan mencuci tangan hingga bersih
7. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan
8. Tidak keluar rumah dalam keadaan sakit
9. Menghindari menyentuh hewan atau unggas liar yang terbukti tertular virus
corona
10. Menghindari makan daging yang tidak dimasak hingga matang
11. Untuk seseorang yang diduga terinfeksi COVID-19, hendaknya tidak keluar rumah
kecuali untuk berobat, tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu,
mencegah orang lain menjenguk, menghindari menggunakan perlengkapan dengan
orang lain, memakai masker dan sarung tangan, dan menerapkan etika batuk serta
menggunakan tisu
12. Pasien yang telah sembuh mengisolasi diri selama sepekan dan melakukan
pemantauan kondisi kesehatan secara mandiri
Salah satu cara yang dapat bekerja secara efektif mencegah infeksi dan penularan virus
corona adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Bahkan, sabun lebih efektif untuk digunakan daripada cairan pembersih tangan atau hand
sanitizer, karena sabun dapat menghilangkan bakteri dan virus yang ada di permukaan
kulit. Virus corona merupakan virus yang memiliki lapisan membran lipid luar atau
lapisan lemak pada bagian luar. Mencuci tangan dengan sabun dan air memiliki
kemampuan untuk melarutkan lapisan lemak ini dan membunuh virusnya.
Berikut ini adalah istilah-istilah yang kerap kali muncul selama Pandemi Covid-19.
Tabel 2.2 Istilah-Istilah dalam Kasus COVID-19
 
No Istilah Penjelasan

1 Wabah (outbreak) Tingkat kejadian penyakit yang lebih tinggi dari normal

Penyakit yang keberadaannya permanen di sebuah


2 Endemi
wilayah atau populasi

Situasi dimana penyakit menyebar dengan cepat


3 Epidemi diantara banyak orang, dan dalam konsentrasi yang
lebih tinggi dari biasanya
Penyakit yang lazim di seluruh negara, benua, atau
4 Pandemi seluruh dunia. Pandemi adalah epidemi yang telah
menyebar di wilayah yang luas

Orang Tanpa Individu yang tidak menunjukkan gejala, namun tetap


5
Gejala (OTG) memiliki risiko tertular dari orang positif COVID-19

Disebut Orang Sehat Dalam Pemantauan, adalah orang


Orang Sehat dalam
6 yang saat dan atau dalam 14 hari datang dari
Risiko (ODR)
negara/wilayah terjangkit dan tidak ada gejala sakit

Orang yang memiliki gejala panas badan atau gangguan


Orang dalam saluran pernapasan ringan, dan pernah mengunjungi
7
Pemantauan (ODP) atau tinggal di daerah yang diketahui merupakan
daerah penularan virus corona

Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk


COVID-19 tetapi inkonklusif atau tidak dapat
8 Probable
disimpulkan atau seseorang dengan hasil konfirmasi
positif pan-coronavirus atau beta coronavirus

Orang yang memiliki gejala panas badan dan gangguan


Pasien dalam saluran pernapasan ringan atau berat, serta pernah
9
Pengawasan (PDP) berkunjung atau tinggal di daerah yang diketahui
merupakan daerah penularan COVID-19
 
Pasien yang diduga kuat terinfeksi COVID-19 dengan
ciri-ciri sedang mengalami gejala-gejala dan juga pernah
10 Suspect Corona
melakukan kontak dengan pasien yang dinyatakan
positif terkena COVID-19

Pasien yang sudah terbukti secara medis terinfeksi


11 Pasien Positif
SARS-CoV-2 dalam serangkaian uji lab

Pasien yang terbukti secara medis tidak memiliki virus


SARS-CoV-2 melalui uji lab. Untuk pasien yang
12 Pasien Negatif
sebelumnya positif dan dinyatakan sembuh, biasanya
akan dinyatakan negatif setelah melakukan dua kali tes

Serangkaian pengujian dengan mengambil sampel ludah


Swab Test atau Uji atau lendir di tenggorokan bagian belakang atau saluran
13
Swab pernapasan bawah untuk mendeteksi ada tidaknya virus
corona
Metode uji cepat untuk melacak seseorang terinfeksi
COVID-19 menggunakan teknologi yang mampu
14 Rapid Test
memberikan hasil hanya dalam waktu 30 menit serta
tidak memerlukan instrumen yang rumit

Mengidentifikasi orang yang mungkin telah melakukan


kontak dengan orang yang terinfeksi virus untuk melihat
15 Screening
apakah seseorang terjangkit virus itu, sering dengan
mengukur suhu tubuh mereka

Sampel dari seseorang yang diambil untuk mengetes ada


16 Spesimen
tidaknya virus corona di dalamnya

Jumlah virus dalam sampel, terutama darah seseorang


17 Viral Load atau cairan tubuh lainnya yang biasanya diukur untuk
mengetahui apakah seseorang terinfeksi atau tidak

Tetesan atau cipratan yang dihasilkan oleh bersin, batuk


18 Droplet
maupun saat berbicara

Waktu yang diperlukan untuk gejala muncul setelah


19 Inkubasi
seseorang terinfeksi

Sebuah wilayah/daerah/negara yang melakukan


pengawasan ketat di semua area, mengunci masuk atau
20 Lockdown
keluar dari suatu area untuk mencegah penularan virus
corona penyebab COVID-19

Cara atau imbuan yang dilakukan kepada masyarakat


untuk menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga
21 Social Distancing
jarak antar manusia, menghindari berbagai pertemuan
yang melibatkan banyak orang

Kebijakan menjaga jarak fisik untuk memastikan


22 Physical Distancing
penyakit tidak menyebar

Menjauhkan orang-orang yang terinfeksi penyakit


23 Isolasi
menular dari mereka yang tidak terinfeksi

Orang yang tetap tinggal di rumah sehingga seseorang


24 Karantina yang mungkin terpapar tidak menularkan penyakit
kepada orang lain

25 Karantina mandiri Aktivitas yang menunjukkan bahwa seseorang secara


sukarela mengurung diri mereka sendiri dengan tinggal
di rumah agar dapat mencegah penyebaran penyakit

Kebijakan yang diciptakan oleh pemerintah untuk


Work From
26 mengurangi penyebaran virus corona dengan cara
Home (WFH)
melakukan aktivitas bekerja dari rumah masing-masing

Gerakan untuk masyarakat Indonesia agar tidak


27 #Dirumahaja melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak diperlukan
dan menghindari membuat kerumunan
 
Zat yang dapat menghentikan atau memperlambat
28 Antiseptik
pertumbuhan mikroorganisme

Cairan pembersih yang digunakan seseorang untuk


29 Hand sanitizer membersihkan virus dari tangannya untuk mengurangi
risiko penularan virus

Zat kimia yang digunakan untuk membersihkan dan


membunuh kuman pada benda tak hidup yang
30 Cairan disinfektan
umumnya digunakan untuk mensterilkan benda-benda
dari pertumbuhan kuman dan bakteri

Bentuk perlindungan diri pada tubuh yang


31 Imun memungkinkan seseorang tidak mudah terserang suatu
penyakit tertentu

Kekebalan kelompok dengan cara pemberian


vaksin secara meluas atau bila sudah terbentuk
32 Herd immunity kekebalan alami pada sebagian besar orang dalam suatu
kelompok setelah mereka terpapar dan sembuh dari
penyakit tersebut

Penularan virus corona yang terjadi secara lokal atau di


lokasi tempat pasien positif COVID-19 berada saat ini,
33 Local Transmission misalnya seseorang yang terinfeksi atau tertular virus
corona saat ia berada di Indonesia, tetapi ia juga tidak
pernah memiliki riwayat perjalanan keluar negeri

Kasus COVID-19 yang menimpa seseorang yang baru


34 Imported Case kembali dari luar negeri, tanpa terkait dengan kluster
manapun
Salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk
Kejadian Luar mengklasifikasikan peristiwa pernyakit COVID-19 yang
35
Biasa (KLB) merebak dan dapat berkembang menjadi wabah
penyakit

Upaya memperlambat penyebaran COVID-19, sehingga


Flattening the Curve fasilitas kesehatan memiliki sumber daya yang memadai
36
(Pelandaian Kurva) bagi para penderita yang dapat dilakukan dengan social
distancing, karantina, dan isolasi

Negara atau wilayah tanpa kasus yang dikonfirmasi,


37 Zona Hijau atau tanpa ada pelancong yang terinfeksi yang datang
dari negara/wilayah lain

Negara atau daerah dengan beberapa kasus penularan


38 Zona Kuning
lokal, tetapi tanpa kelompok penularan komunitas

Negara atau wilayah dengan penyebaran kasus dalam


39 Zona Oranye status parah dan berdekatan dengan zona merah atau
dengan kelompok kecil

Negara atau wilayah yang telah mempertahankan


40 Zona Merah transmisi komunitas dengan pandemi yang sudah tidak
terkendali

Alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan


Alat Pelindung Diri  untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja
41
(APD) saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya
terhadap COVID-19

Hazmat suit dikenal sebagai setelan dekontaminasi, yaitu


Hazmat
pakaian yang digunakan oleh tenaga medis untuk
42 Suit (Hazardous
menghindari paparan virus SARS-CoV-2 atau media
Materials Suit)
berbahaya
1. Skenario Kegiatan MPLS SMK Secara Daring
Kegiatan MPLS ini sepenuhnya dilaksanakan secara daring. Konsep ini dapat diadopsi
dan disesuaikan dengan lingkungan sekolah masing-masing.  Hal terpenting dari
penyelenggaraan MPLS ini adalah kesehatan dan keamanan peserta didik terutama dari
penularan penyebaran virus Covid-19. Berikut adalah beberapa pilihan skenario yang
dapat dilaksanakan dalam menerapkan konsep MPLS “ healt & reward”.
Tabel 2.4 Skenario Kegiatan MPLS Daring
No. Skenario Rekomendasi
● Panitia dapat menyiapkan bahan/materi
MPLS dalam bentuk print out/hard
copy kemudian diberikan kepada orang tua
melalui jasa kurir atau orang tua
mengambil ke sekolah dengan menerapkan
protokol kesehatan. Hasil pekerjaan
Skenario 1
peserta didik dapat dikumpulkan ke
 1. Peserta didik tidak memiliki
sekolah dengan batas waktu yang telah
gawai dan akses internet
ditentukan.
● Panitia dapat memberikan  tugas-tugas
MPLS dengan memanfaatkan tayangan
televisi atau siaran radio dengan konten
yang sesuai. Misalnya, siaran TVRI, Radio
RRI dan lain-lain.

Panitia menyiapkan bahan/materi kedalam


Skenario 2 bentuk soft file (PDF) kemudian materi
Peserta didik memiliki akses tersebut diberikan melalui WA atau
2.
internet terbatas atau sinyal kemungkinan lain orang tua ke sekolah
yang kurang mendukung untuk mengambil bahan/materi soft
file kegiatan MPLS.

Gunakan salah satu aplikasi berikut:


Skenario 3
a.    Voice recorder di smartphone atau
Panitia ingin merekam suara
perekam audio digital lainnya.
3. atau audio visual untuk kegiatan
b.   Microsoft powerpoint kemudian
MPLS agar dapat diakses oleh
gunakan fastone capture (audio visual)
peserta didik
c.    Zoom atau webex meeting (audio visual)

Skenario 4
Panitia  sudah  merekam  materi
Unggah konten digital melalui Google
pembelajaran atau sudah
4. form atau unggah ke WAG (Whatshapp
memiliki konten digital namun
grup).
belum terbiasa menggunakan
LMS (panitia dan peserta didik)

Skenario 5
Panitia dan peserta didik sudah
Kemas konten digital atau materi dalam
terbiasa menggunakan LMS
5. bentuk modul online  dan video kemudian
(LMS) yang dibuat
unggah ke LMS.
misalnya google classroom per
pleton (kelompok MPLS).

 6. Skenario 6 Gunakan salah satu aplikasi berikut:


Panitia ingin melakukan diskusi a.    Wa grup
b.   Telegram
secara online untuk kegiatan
c.     Line
MPLS dan bahan penilaian
d.   Discord forum
sikap
e.    Diskusi online pada LMS

Gunakan salah satu aplikasi berikut.


Skenario 7 a.    Google meet
Panitia ingin melakukan b.   Zoom meeting
 7.
kegiatan MPLS dengan live c.    Jitsi
(sinkronous) d.   Youtube Live Streaming
e.    Cisco Webex

Skenario 8
Gunakan salah satu aplikasi berikut:
Panitia ingin melihat
a.     Gunakan google form
8. perkembangan peserta didik,
b.     Gunakan fitur Classwork-
memberikan umpan balik dan
Assiggnment pada Googel Classroom.
evaluasi kegiatan

Gunakan aplikasi berikut:


Skenario 9
a.    Berikan materi di Youtube
Panitia ingin memberikan materi
9. b.   Membuat video untuk presentasi
berbasis kegiatan dan melihat
materi durasi singkat kemudian diunggah
peserta didik presentasi
misalnya di tag panitia MPLS.
         
Sembilan skenario tersebut sangat mungkin untuk dikembangkan disesuaikan dengan
kondisi, kebutuhan dan kemampuan sekolah masing-masing.  Skenario tersebut
diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan MPLS secara daring.
BAB III
SRATEGI PELAKSANAAN MPLS
SMK DI PROVINSI DKI JAKARTA
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang teknis pelaksanaan masa pengenalan lingkungan
sekolah di tengah Pandemi Covid-19. Kegiatan MPLS dilakukan selama tiga hari pada
tanggal 13, 14, 15 Juli 2020.
Kegiatan MPLS dimulai dengan kegiatan opening atau pembukaan secara daring oleh
Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 13 Juli 2020 dan dilanjutkan oleh masing-
masing sekolah
Pada hari pertama MPLS, kegiatan awal bertujuan untuk membantu peserta didik baru
beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek
keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah.  Beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan dan mekanismenya tercantum pada Tabel 3.1 berikut ini.
Kegiatan MPLS SMK
Daring
MANUNGGAL BHAKTI

Absensi kehadiran Absensi melalui google form atau via whatsapp


peserta didik baru grup/menggunakan aplikasi share live location

●  Pengenalan awal dapat menggunakan live conferences


dimana melibatkan peserta didik, sekolah dan orang tua.
Pengenalan visi, misi,
●  Pengenalan dapat menggunakan video yang
program, lingkungan
selanjutnya diunggah ke kanal youtube sekolah sehingga
sekolah, tata tertib,
dapat ditonton da dipelajari peserta didik kapan saja
pengenalan stakeholders
(saat kuota internet terpenuhi) dan dimana saja.
terutama DUDI institusi
●  Video yang dibuat berupa video atau vlog eksplorasi
pasangan sekolah
lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, tata tertib, cara
berpakaian dan lain-lain dapat diunggah di google drive

●  Membuat file PDF ekstrakurikuler beserta nama dan


gambar/foto kegiatan
Pengenalan
●  Membuat video demo ekstrakurikuler yang
Ekstrakurikuler
melibatkan osis atau ketua ekstrakurikuler kemudian
diunggah di kanal Youtube sekolah.

Pengenalan prestasi
Menampilkan video, atau portofolio penghargaan
sekolah, guru, dan  
yang pernah dirasih oleh guru dan peserta didik
peserta didik

Pemberian materi-materi ●  Pemberian materi dapat menggunakan Teknik  


yang penting sinkronus atau live dengan menggunakan aplikasi
Materi-materi tersebut, meeting seperti zoom, webex, google meet dan lain-
antara lain: lain sehingga terjadi interaksi dua arah antara
●       Wawasan wiyata peserta MPLS dengan narasumber. Pada tahap
mandala inilah proses diskusi dapat dilakukan secara virtual.
●       Pramuka
●       Kesadaran
berbangsa dan bernegara
●       Cara belajar yang
efektif
●       Pendidikan ●  Setiap akhir sesi, peserta didik diminta membuat
karakter resume kemudian dikumpulkan melalui WhatsApp
●       Tata krama grup atau diunggah di media sosial dalam bentuk
●       Anti narkoba poster digital sehingga mengedukasi generasi muda
●       Anti Bulying sekaligus masyarakat.
●       Antivradikalisme di
sekolah.
●       Adiwiyata
●       Covid-19
●       Toleransi beragama

Pengenalan Sarana Pengenalan dapat menggunakan video yang


Prasarana Praktik selanjutnya diunggah ke kanal youtube sekolah
Kejuruan (Bengkel, Lab, sehingga dapat ditonton da dipelajari peserta didik  
Standar Training kapan saja (saat kuota internet terpenuhi) dan
Workshop) dimana saja.

Pengenalan dapat menggunakan video yang


Pengenalan Kegiatan Unit selanjutnya diunggah ke kanal youtube sekolah
Produksi/Teaching sehingga dapat ditonton da dipelajari peserta didik  
Factory SMK kapan saja (saat kuota internet terpenuhi) dan
dimana saja.

●  Pemberian reward dapat berupa kuota internet


Pemberian “reward”  the ●  Panitia membuat profile peserta didik kemudian
 
best of the day diunggah di akun media sosial panitia MPLS
sekolah.
           
BAB IV
PENUTUP
 
Demikian penyusunan panduan pelaksanaan MPLS secara daring di tengah pandemi
Covid-19. Buku panduan ini disusun sebagai acuan/pedoman dalam penyelenggaraan
MPLS SMK DKI Jakarta secara daring di tengah Pandemi Covid-19. Pada akhirnya,
dengan menerapkan MPLS daring di tengah Pandemi kita semua tetap berhapar peserta
didik baru dapat mengenal lingkungan sekolahnya dengan baik dan terjalin kemitraan
antara peserta didik, sekolah dan orang tua dalam hal menggali kebaikan dan potensi diri
dengan maksimal dari rumah.
Jakarta, 10 Juli 2020
Bidang SMK

Anda mungkin juga menyukai