Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD), sebelumnya disebut Masa Orientasi Siswa
(MOS) atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), merupakan sebuah kegiatan
yang umum dilaksanakan di sekolah guna menyambut kedatangan para peserta didik baru.

Masa orientasi lazim kita jumpai hampir di tiap sekolah, mulai dari tingkat SMP,
SMA, hingga perguruan tinggi. Hmapir seluruh sekolah negeri maupun swasta menggunakan
cara itu untuk mengenalkan almamater pada peserta didik baru.

MOPD dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan
mempererat tali persaudaraan. MOPD juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa
terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru,
kakak kelas, guru, hingga karyawan lainnya di sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan
berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah.

Pada 11 Juli 2016, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Anies
Baswedan secara resmi melarang kegiatan MOPD/MOS yang dilakukan oleh pelajar, karena
rawan terjadi aksi plonco maupun kekerasan yang dilakukan senior terhadap siswa baru.[1]
Meskipun demikian, kegiatan pengenalan di sekolah tetap dilakukan oleh para guru dan
dilakukan saat jam belajar

B. DASAR PELAKSANAAN
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan peraturan pengenalan lingkungan
sekolah bagi siswa baru tahun ajaran 2016-2017 (Permendikbud No. 18, 2016).  Pengenalan
lingkungan sekolah merupakan kegiatan pertama masuk sekolah untuk mengenalkan: program,
sarana - prasarana sekolah, dan arah belajar, serta menanamkan konsep pengenalan diri dan
pembinaan awal kultur Sekolah (Ps 1:2). Pemberlakukan Permendikbud no 18 tahun 2016  ini
berarti kegiatan Masa Orientasi Siswa Baru (MOS) menurut Permendikbud no 55, 2015, dicabut.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini dilakukan paling lama tiga (3) hari pada minggu pertama masuk sekolah
yang dilaksanakan pada hasil sekolah dan jam pelajaran dibawah tanggung jawab kepala
sekolah. Perencaan dan penyelenggaraannya menjadi hak para guru. Pelibatan siswa senior dan
alumni dilarang. Demikian juga dilarang melakukan pungutan biaya dalan bentuk apa pun. 

Pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru bersifat edukatif bukan perploncoan. Karena itu,
siswa baru diharuskan memakai seragam dan atribut resmi sekolah dan dilarang diberi tugas dan
menggunakan atribut yang tidak relevan dengan tujuan kegiatan pengenalan ini. 

Ada lima tujuan yang hendak dicapai dengan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah. Pertama,
mengenali potensi diri siswa baru. Kedua,membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan
sekolah dan sekitarnya.  Ketiga, menumbuhkan  motivasi, semangat,  dan cara belajar  efektif
sebagai siswa  baru. Keempat, mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah
lainnya. Kelima, menumbuhkan perilaku positif untuk membantu para siswa memiliki etos kerja
dan semangat gotong royong pada diri siswa.
BAB II
PROGRAM PERENCANAAN KEGIATAN

Materi Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru


Saat ini di sekolah sedang, akan atau tengah dilaksanakan kegiatan Penerimaan Siswa Peserta
Didik baru sehingga kita semua tahu hal tersebut menandakan tidak akan lama lagi tahun ajaran
baru segera dimulai. Pada awal masuk tentu saja biasanya sekolah melaksanakan kegiatan Masa
Orientasi Siswa, Tapi saat ini telah diganti dengan kegiatan pengenalan lingkungan Sekolah yang
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada minggu pertama awal tahun pelajaran sehingga mulai dari
sekarang akan lebih baik bila mempersiapkan segala administrasi yang berhubungan dengan
kegiatan pengenalan lingkungan sekolah dan salah satunya adalah materi pengenalan lingkungan
sekolah bagi peserta didik baru.

Materi Pengenalan Lingkungan Sekolah - harus berdasarkan permendikbud nomor 18 tahun


2016. Tidak boleh menyalahi aturan karena pada lampiran III Permendikbud tersebut diatas telah
dijelaskan mengenai kegiatan dan atribut yang dilarang dalam pelaksanaan pengenalan
lingkungan sekolah. Beberapa contoh kegiatan yang tidak diperbolehkan seperti Memberikan
tugas kepada siswa baru yang wajib membawa suatu produk dengan merk tertentu, Menghitung
sesuatu yang tidak bermanfaat, Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik
seperti menyiramkan air serta hukuman yang bersifat fisik dan/atau mengarah pada tindak
kekerasan.
Sedangkan atribut yang dilarang adalah menyuruh siswa membawa Tas karung, tas belanja
plastik, Kaos kaki berwarna-warni tidak simetris, Aksesoris di kepala yang tidak wajar, Papan
nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pembuatannya dan/atau berisi konten yang
tidak bermanfaat serta atribut lainnya.
Perlu kita ketahui bersama yang tertuang di dalam Pasal 11. Dengan berlakunya Permendikbud
Nomor 18 Tahun 2016 ini, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun
2014 tentang Masa Orientasi Siswa Baru di Sekolah artinya sudah tidak berlaku lagi. Dengan
demikian pada tahun pelajaran 2016/2017 nanti seluruh materi kegiatan pengenalan Lingkungan
Sekolah Bagi Siswa Baru harus berpedoman pada Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016.
Materi pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru Untuk SD, SMP, SMA dan SMK tahun
pelajaran 2016/2017. Pada permendikbud nomor 18 tahun 2016 ada 3 lampiran penting sebagai
pedoman pembuatan materi kegiatan pengenalan lingkungan sekolah sebagai berikut

A. Silabus Pengenalan Lingkungan Bagi siswa baru


1. Mengenali Potensi diri Siswa Baru
Kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang dimaksud adalah kegiatan wajib dan pilihan.
contoh kegiatan wajib yakni Pengisian formulir siswa baru oleh orang tua/wali, Kegiatan
pengenalan siswa (khusus SD, siswa dapat dikenalkan oleh orang tua). Sedangkan kegiatan
pilihannya yakni Diskusi konseling, Mengenalkan kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah
dan Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap diskusi

2. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain
terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah, sedangkan kegiatannya

Kegiatan pengenalan warga sekolah;


Kegiatan pengenalan visi-misi, program, kegiatan, cara belajar, dan tata tertib sekolah;
Kegiatan pengenalan fasilitas sarana dan prasarana sekolah dengan memegang prinsip persamaan
hak seluruh siswa;
Pengenalan stakeholders sekolah lainnya.
-pilihan
Pengenalan tata cara dan etika makan, tata cara penggunaan fasilitas toilet, dan tata cara
berpakaian/sepatu.
Mengajak siswa berkeliling ke seluruh area sekolah, sambil menjelaskan setiap fasilitas, sarana,
dan prasarana yang terdapat di sekolah serta kegunaannya.
Menginformasikan fasilitas-fasilitas umum di sekitar sekolah.
Menginformasikan kewajiban pemeliharaan fasilitas dan sarana prasarana sekolah dan fasilitas-
fasilitas umum.
Kegiatan simulasi penanggulangan bencana.
Menginformasikan daerah rawan di sekitar sekolah.
Kegiatan pengenalan manfaat dan dampak teknologi informasi, termasuk sanksi yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan terkait
3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru

Simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dan semangat belajar siswa
Kegiatan pengenalan etika komunikasi, termasuk tata cara menyapa/berbicara menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
-pilihan
Pengenalan metode pembelajaran dalam bentuk quantum learning (speed reading, easy writing,
mind mapping, super memory system).
Mendatangkan narasumber dari berbagai profesi untuk berbagi pengalaman.
Kegiatan pengenalan kewirausahaan.
Kegiatan pengenalan institusi pasangan pada sekolah kejuruan.
4. Mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya

Pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan, dan santun


Pengenalan etika pergaulan antar siswa serta antara siswa dengan guru dan tenaga kependidikan,
termasuk kepada sikap simpati, empati, dan saling menghargai, serta sportif.
-pilihan
Kegiatan atraksi masing-masing kelas, antara lain perlombaan bidang kesenian, dan olahraga.
Kegiatan yang menjalin keakraban antar siswa dengan warga sekolah antara lain dengan
permainan atau diskusi kelompok.
5. Menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai,
menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih dan sehat untuk
mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong pada
diri siswa.

Kegiatan penanaman dan penumbuhan akhlak dan karakter


Pengenalan budaya dan tata tertib sekolah;
Pemilihan tema kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang sesuai dengan nilai-nilai positif.
-pilihan
Beribadah keagamaan bersama, pengenalan pendidikan anti korupsi, cinta lingkungan hidup, dan
cinta tanah air.
Kegiatan kebanggaan terhadap keanekaragaman dan kebhinekaan, antara lain pengenalan suku
dan agama, penggunaan pakaian adat di sekolah.
Kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dan pengenalan tata cara membuang sampah
sesuai dengan jenis sampah. Penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb) secara
efisien.
Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian
memakai fasilitas sekolah.
Kegiatan pendidikan bahaya pornografi, narkotika psikotropika, dan zat adiktif lainnya antara
lain bahaya merokok.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Semua kegiatan dilaksanakan oleh guru kepada siswa baru. Semua rencana harus
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan agenda sekolah dan dipantau oleh kepala
sekolah melalui coordinator pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru, dalam hal
ini alah seksi kesiswaan

B. SARAN
Sebaiknya apapun kegiatan yang sudah dilaksanakan, di setiap akhir kegiatan dibuat
penulisan laporan pertanggungjawaban untuk dijadikan bahan evaluasi untuk kegiatan
berikutnya. Harapan utamanya adalah kegiatan yang sudah terlaksana akan menjadi
cermin atau gambaran, sehingga kegiatan berikutnya akan terlaksana dengan sukses

Anda mungkin juga menyukai