Anda di halaman 1dari 16

PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK RACHMI


NOMOR:

TENTANG:

PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS

Menimbang : a. Bahwa Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi


perlu untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada

pelanggan melalui peningkatan mutu secara


bekesinambungan
b. Bahwa Akreditasi Rumah Sakit merupakan salah satu
Instrumen peningkatan mutu berkelanjutan dan
kewajiban bagi Rumah Sakit sesuai ketentuan
pemerintah

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun


2009 tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 44

tahun 2009 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan


perawatan Bangunan Gsedung Pedoman Teknis
Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C
Departemen Kesehatan RI Tahun 2007
3. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN
UMUM Nomor 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
012/Menkes/Per/III/2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi 1


MEMUTUSKAN

Menetapkan : PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS


Pertama : Peraturan Direktur tentang Pedoman Pengelolaan Sistem
Utilitas di RSKIA Rachmi
Kedua : Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas di RSKIA Rachmi
sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.
Ketiga : Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,

dan apabila dikemudian hari temyata terdapat


kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal…….
Direktur,

dr. Sussy Listisrsasih, MMR


NIP: 2018086

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi2


Lampiran 1 : Peraturan Direktur RSKIA Rachmi
Nomor :
Tentang : Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas

PEDOMAN
PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK RACHMI YOGYAKARTA

RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK RACHMI


JL. KH. Wachid Hasyim No.
47 Yogyakarta 55262
Telp: 0274-376717 email: rskia.rachmi@gmail.com

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi1


KATA PENGANTAR

Assalamu' alaik um wr.wb.

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan dan teknologi yang


semakin berkembang pesat, serta meningkatnya kesadaran klien/pasien akan hak-
haknya perlu kita sadari bersama bahwa pelayanan di rumah sakit menjadikan
suatu tantangan yang harus diantisipasi untuk mencapai peningkatan yang
menyeluruh.
Suatu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di rumah sakit, yaitu
dengan mewujudkan suatu pelaksanaan standar pelayanan yang memadai serta
perilaku yang benar, di setiap tindakan yang berhubungan dengan pelayanan
tersebut. Untuk mencapai tujuan di atas maka perlu diterbitkan Pedoman
Pengelolaan Sistem Utilitas RSKIA Rachmi.
Besar harapan kami buku ini dapat dipelajari, dipahami serta petugas
mampu melaksanakan setiap kebijakan dan prosedur yang telah ditentukan di
lingkungan RSKIA Rachmi sehingga Pedoman Pengelolaan Sistem Utilitas
RSKIA Rachmi dapat berjalan dengan lancar dan tertib sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Kami mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan buku panduan ini. Kami menyadari bahwa buku pedoman ini
masih banyak kekurangannya, untuk itu saran dan masukan yang berharga
senantiasa kami harapkan.

Wassalamu' alaikum wr.wb.

Yogyakarta,
Penyusun

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A........................................................................................Latar Belakang
.................................................................................................................1
B............................................................................................................. Pegertian
.................................................................................................................1
C................................................................................Maksud dan Tujuan
.................................................................................................................2
BAB II RUANG LINGKUP.........................................................................................3
BAB III KEBIJAKAN.................................................................................................... 4
BAB IV TATA LAKSANA............................................................................................5

A.....................................................................Ketersediaan Air 24 Jam 7 Hari


.................................................................................................................5
B...............................................................Ketersediaan Listrik 24 Jam 7 Hari
.................................................................................................................5
C.........................................................Area Resiko Tinggi Kegagalan Listrik
.................................................................................................................6
D..........................................Pengujian Sumber Listrik dan Air Alternatif
.................................................................................................................6
E.....................................................................................Pengujian Kualitas Air
.................................................................................................................6
F...........................................................................................Sistem Kualitas Air

.................................................................................................................7
G.........................................................................................Sistem Penghawaan
.................................................................................................................7
H............................................................................Sistem Pengkodisian Udara
.................................................................................................................8
I.........................................Sistem Mekanikal dan Elektrikan Suatu Gedung
.................................................................................................................8
BAB V DOKUMENTASI............................................................................................11

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi2


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangunan-bangunan gedung tidak dapat terlepas dari masalah-

masalah lingkungan seperti hujan, angin, panas, dingin, lembab, polusi dan
sebagainya. HaI itu menyebabkan sebuah bangunan memerlukan suatu sistem
utilitas yang dapat berfungsi dalam pelayanan suatu bangunan (building
service), dimana fungsi utamanya adalah pada operasi mekanikal dan
elektrikal seperti sistem tata udara, sistem plumbing, sistem kelistrikan,
sistem tata cahaya, sistem transportasi vertikal dan sistem-sistem yang lain
yang dapat menunjang bangunan tersebut agar dapat berfungsi dengan baik.
Secara fisik sistem utilitas rumah sakit sebagian besar merupakan jalur-jalur
panjang, baik pada arah horisontal maupun pada arah vertikalnya. Dan di

dalam perancangan bangunan jalur-jalur ini menuntut disediakannya


ruang/tempat/lokasi yang secara kuantitas cukup dan secara kualitas
memenuhi syarat, baik syarat teknis maupun syarat pemeliharaan dan
perbaikan.
Di dalam perancangannya seringkali jalur instalasi ini ditempatkan
pada satu zona dengan jalur sirkulasi, baik yang berada dalam jalur vertikal
maupun yang berada pada jalur horisontal. Pada lajur vertikal yang
ditempatkan pada satu zona disebut core dan pada jalur horisontal sering kita
lihat berada sejalan dengan jalur-jalur koridor yang menjalar di dalam
bangunan yang bersangkutan.

B. Pengertian
Sistem utilitas adalah untuk menyiapkan pelayanan penting yang
dibutuhkan oleh RSKIA Rachmi untuk mendukung standar pelayanan pasien
yang berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan
biaya yang efektif. Dokumen ini mengidentifikasi Perencanaan Manajemen
Utilitas yang digunakan untuk memastikan bahwa layanan penting ini selalu
tersedia.

C. Maksud dan Tujuan

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi1


1. Merencanakan sistem utilitas sebaik mungkin agar fungsi
bangunan dapat berjatan lancar dan keberadaarmya tidak rnengganggu
lingkungan di sekitarnya
2. Menerapkan sistem penghawaan yang tepat untuk rumah sakit
3. Menggunakan sistem komunikasi yang tepat di lingkungan rumah
sakit
4. Mengetahui spesifikasi jenis air bersih dan air minum, standar
penggunaan dan penyesuaian terhadap pemenuhan kebutuhan penghuni
bangunan
5. Merancang secara rinci sistem plambing air bersih yang terdiri
dari:
a. Sistem perpipaan air bersih
b. Perhitungan kebutuhan sistem penyediaan sistem air bersih

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi2


BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan sistem utilitas di RSKIA Rachmi mencakup semua faktor


pendukung pelayanan di RSKIA Rachmi untuk mendukung standar pelayanan
pasien yang berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien
dan biaya yang efektif. Panduan ini berlaku di RSKIA Rachmi meliputi
Pengelolaan air bersih, Listrik, Gas medis, dan Sistem Komunikasi.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi3


BAB III
KEBIJAKAN

1. Dalam kondisi air sumur tanah dan PDAM tidak dapat digunakan,
Rumah Sakit Khusus Ibu dan nak Rachmi Yogyakarta masih dapat membeli
air bersih dengan mengunakan mobil tangki air dari perusahaan-perusahaan
yang memasok air bersih di Yogyakarta.
2. Kebutuhan air minum RSKIA Rachmi selain memasak juga dengan
pengiriman secara rutin oleh perusahaan distributor air minum yang ditunjuk
dan di kuatkan dengan bentuk MOU, setiap harinya selalu mengirim untuk
kebutuhan air minum baik karyawan maupun pelayanan pasien.
3. RSKIA Rachmi dipasok oleh tenaga listrik dari PLN dengan kapasitas 56
KVA dan Genset dengan kapasitas 42,5 KVA. Apabila terjadi pemadaman
listrik dalam waktu yang cukup lama maka akan dilakukan penyewaan genset

oleh perusahaan distributor.


4. Pemeriksaan kualitas air bersih fisik, kimia dan biologis dilakukan 3
bulan sekali di BLK (Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta.
5. Pengadaan gas medis O2 dan N2O di stok oleh pihak ke 3

BAB IV

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi4


TATA LAKSANA

A. Ketersediaan Air 24 Jam 7 Hari


1. RSKIA Rachmi juga mempunyai satu sumur pompa air tanah
dengan kapasitas 100-150 m3 per sumur per hari. Air sumur tanah
disimpan di tandon air yang berjumah 3 buah dengan kapasitas
masing-masing 1050 liter yang terbuat dari fiber ada di lantai 3 diatas
ruang direktur RSKIA Rachmi. Kebutuhan air saat ini di RSKIA
Rachmi adalah 11,38 m3 per hari / tergantung jumlah BOR. Dengan
demikian, kebutuhan air untuk RSKIA Rachmi terjamin selama 24 jam
7 hari.
2. Dalam kondisi air sumur tanah dan PDAM tidak dapat digunakan,
RSKIA Rachmi masih dapat membeli air bersih dengan mengunakan
mobil tangki air dari perusahaan-perusahaan yang memasok air bersih.
3. Kebutuhan air minum RSKIA Rachmi selain memasak juga dengan
pengiriman secara rutin oleh perusahaan distributor air minum yang
ditunjuk dan di kuatkan dengan bentuk MOU, setiap harinya selalu
mengirim untuk kebutuhan air minum baik karyawan maupun
pelayanan pasien.
B. Ketersediaan Listrik 24 Jam 7 Hari
1. RSKIA Rachmi dipasok oleh tenaga listrik dari PLN 3 phase
dengan kapasitas 23 KVA, 16,5 KVA dan 16,5 KVA dengan
keseluruhan total daya 56 KVA dan belum mampu dicover 1 Genset
dengan kapasitas 42,5 KVA.
2. RSKIA Rachmi memiliki 1 Generator Set dengan kapasitas 42,5
KVA yang dipergunakan ketika pasokan listrik dari PLN terhenti.
Generator mampu beroperasional secara terus menerus 24 jam 7 hari
sepanjang tahun. Generator tersebut digunakan untuk:
a. Mendukung sistem pencahayaan rute keluar dengan sumber listrik
darurat yang dapat diandalkan. mendukung sistem komunikasi darurat.
b. Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan
di beberapa unit termasuk : Kamar Bersalin, Kamar Bayi, Unit Gawat
Darurat, HCU, Kamar Operasi dan Ruang Pemulihan menyediakan
sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan untuk sistem

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi5


penting lainnya namun tidak terbatas pada: sistem udara medis, sistem
vakum medis, area dimana sistem pendukung kehidupan pasien
digunakan dan sistem yang mempengaruhi keselamatan pasien,
pengunjung, dan staf.
C. Area Resiko Tinggi Kegagalan Listrik
1. Area Pelayanan Pasien :
a.

Ruang Operasi
b.
IGD
c.
HCU
2. Area Bukan Pelayanan Pasien :
a.
Pusat CCTV
b.

Ruang
c. Server

Personal komputer yang terkait untuk unit keuangan


d.
Seluruh area beresiko tinggi tersebut terhubung dengan pasokan
listrik alternative, sehingga dalam kondisi listrik dari PLN terputus,
area tersebut tetap menerima aliran listrik.
D. Pengujian Sumber Listrik dan Air Alternatif
Untuk menjamin ketersediaan listrik dan air alternatif RSKIA Rachmi
melakukan pengujian secara teratur setiap bulan untuk sistem tenaga
listrik dan air alternatif. Hasil pengujian tersebut dicatat dan disimpan di
Unit Pemeliharaan.
Untuk sumber listrik alternatif selalu dilakukan test running genset tanpa
beban, dalam 1 minggu 2 kali. Untuk pengujian air alternatif, dalam
beberapa waktu menggunakan air pasokan dari PDAM ataupun pasokan
dari rekanan penyedia air minum yang ditunjuk.
E. Pengujian Kualitas Air
Untuk melakukan pemantauan terhadap kualitas air, fisik, kimia dan
biologi air di RSKIA Rachmi diuji setiap 3 bulan. Pemeriksaan itu
dilakukan oleh Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Yogyakarta. Hasil
pengujian dicatat dan disimpan di Unit Sanitasi.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi6


F. Sistem Utilitas Lainnya
Selain listrik dan air, sistem utilitas yang tercakup dalam perencanaan
ini adalah:
1. Gas Medis
Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan
untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan di RSKIA Rachmi.
Kebutuhan gas medis tersedia selama 24 jam 7 hari dalam seminggu,
dengan dikuatkan dalam bentuk MOU maupun KSO.
Jenis gas medis yang digunakan dalam pelayanan medis di RSKIA
Rachmi meliputi :
a. Oxygen (O2) gas
b. Nitrous Oksida (N2O)
2. HVAC (Heating, Ventilation, Air Conditioning)
Sistem pengkondisian udara RSKIA Rachmi menggunakan system
Air Conditioning / AC split di beberapa ruangan. 1 ruang operasi
menggunakan dua AC Fan. AC Fan berjumlah 27 unit, secara

keseluruhan digunakan di kamar perawatan dan unit-unit. Ventilasi


gedung menggunkan jendela.
G. Sistem Penghawaan
Setiap bangunan rumah sakit harus memiliki ventilasi alami dan/atau
ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya. Bangunan rumah
sakit harus mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan
jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan
ventilasi alami. Persyaratan teknis dari sistem penghawaan yaitu :
1. Jika ventilasi alami tidak mungkin dilaksanakan, maka diperlukan
ventilasi mekanis seperti pada bangunan fasilitas tertentu yang
memerlukan perlindungan dari udara luar dan pencemaran.
2. Sistem tata udara harus ditempatkan agar memudahkan dalam
pemeriksaan dan pemeliharaan.
3. Sebagai ventilasi, udara segar harus dimasukkan ke dalam
ruangan untuk menjaga kesegaran dan kesehatan ruangan
4. Udara segar harus dimasukkan langsung dari luar dan bukan
udara yang berasal dari lobi atau koridor tertutup.
5. Untuk sistem tata udara individu, seperti unit jendela dan unit
split, udara segar boleh dimasukkan langsung ke dalam ruangan.

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi7


6. Tata udara untuk ruangan yang dapat menimbulkan pencemaran
atau penularan penyakit ke ruangan lainnya harus langsung dibuang
ke luar.
H. Sistem Pengkodisian Udara
Untuk kenyamanan termal dalam ruang di dalam bangunan rumah sakit
harus mempertimbangkan temperature dan kelembaban udaranya.
Untuk mendapatkan tingkat temperature dan kelembapan udara di
dalam ruangan dapat dilakukan dengan alat pengkondisian udara yang
mempertimbangkan :
1. Fungsi bangunan rumah sakit/ruang, jumlah pengguna, letak
geografis, orientasi bangunan, volume ruang, jenis peralatan dan
penggunaan bahan bangunan
2. Kemudahan pemeliharaan dan perawatan
3. Prinsip – prinsip penghematan energy dan ramah lingkungan
I. Sistem Mekanikal dan Elektrikal Suatu Gedung
Pada umumnya Sistem mekanikal dan elektrikal suatu gedung
terdiri dari:

1. Sistem Mekanikal
a. Sistem Plumbing

Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan meliputi


sistem pembuangan limbah / air buangan (air kotor
dan air bekas), sistem venting, air hujan dan sistem
penyediaan Air bersih
b. Sistem Fire Fighting ( Sistem Pemadaman
Kebakaran )
Sistem Fire Fighting atau sistem pemadam
kebakaran disediakan di gedung sebagai preventif
(pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari
sistem APAR.( sistem hidran, sprinkle, smook detektor
dan Fire Extinguisher belum ada).
c. Sistem Tata Udara ( AC )
Secara umum sistem tata udara berfungsi

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi8


mempertahankan kondisi udara ruanga baik suhu
maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman.
Kenyamanan dalam suatu ruangan diperkantoran /
fungsi gedung lainnya merupakan kebutuhan
psikologis yang mulai banyak diperhatikan di zaman
modern ini
2. Sistem Elektrikal

a. Sistem Elektrikal / Arus Kuat

Sistem elektrikal merupakan suatu rangkaian peralatan


penyediaan daya listrik untuk memenuhi kebutuhan
daya listrik tegangan rendah. Dalam rangkaian
peralatan yang disediakan meliputi sarana
penyesuaian tegangan listrik (trafo/ transformator),

sarana penyaluran utama (Kabel feeder) dan


panel hubung utama atau LVMDP (Low Voltage
Main Distribution Panel) dan panel distribusi utama di
tiap gedung (SDP / Sub Distribution Panel) dan
terakhir panel-panel di tiap lantai (PP- LP
untuk penerangan, Panel Stop Kontak, Panel Stop
Kontak UPS, Panel UPS OK dan PVAC utuk power
AC), Generator Set untuk tenaga cadangan apabila
terjadi pemadaman listrik dari sumber utama

b. Sistem Penyalur Petir


Secara umum sistem ini berfungsi untuk memproteksi
gedung dan sekitarnya dari petir. Pekerjaan penyalur
petir menyangkut meliputi pemassangan dan
penyediaan instalasi penyalur petir, grounding dan
pembuatan bak kontrol.
c. Sistem Telepon
Sistem telepon berfungsi ssebagai alat komunikasi
antar instansi dalam gedung. Sistem ini menggunakan

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi9


PABX yang berfungsi sebagai sentral komunikasi
telepon di dalam gedung (pelanggan) yang terhubung
dengan telkom
d. Sistem Data / Jaringan Komputer

e. Sistem CCTV (Close CircuitTelevision)


f. Sitem Perkuncian

BAB V
DOKUMENTASI

1. MOU Perusahaan distributor air minum

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi10


2. Tersedianya Genset
3. Denah CCTV
4. Hasil laboratorium pengujian kualitas air bersih
5. MOU penyedia gas medis oleh pihak ke tiga
6. Denah air bersih
7. Data inventaris sistem utilitas

Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Rachmi11

Anda mungkin juga menyukai