Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL ARTIKEL JURNAL

PERANCANGAN SMARTFARM PADA PETERNAKAN LEMBU


DI DESA GUNUNG TUA MENGGUNAKAN JARINGAN
GSM BERBASIS ARDUINO UNO

ISHAK HALOMOAN HARAHAP


0701183252

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi saat ini sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Begitu pesatnya perkembangan teknologi kini pemanfaatannya tidak hanya
dirasakan oleh kelompok yang mengerti dalam mengoperasikan komputer namun
seorang di tingkat desa juga dapat merasakan perubahan besar yang diberikan
oleh perkembangan teknologi ini. Perkembangan teknologi di tingkat desa sangat
dibutuhkan dan menjadi primadona kebutuhan desa untuk mengembangkan dan
menggali potensi yang ada di setiap desa. Pemerintah melalui kementriannya
juga menyadari hal tersebut, perkembangan desa menjadi prioritas utama
pemerintah karena desa yang berkembang dapat mendongkrak perekonomian
negara dan mencegah negara dari ancaman resesi. Penghasilan desa dapat dilihat
dari pemenuhan kebutuhan pokok dari sektor pertanian dan peternakan. Pada
bidang peternakan, kebutuhan yang paling mendasari kesuksesan kegiatan ini
dapat dilihat dari bagaimana seorang peternak melakukan monitoring terhadap
hewan ternaknya.
Desa Gunung Tua yang terletak di Kabupaten Padang Lawas Utara
merupakan daerah perbukitan dengan sumber pencarian masyarakat setempat
berada pada sektor pertanian dan peternakan. Sektor peternakan yang paling
mendominasi diantaranya adalah peternakan lembu. Pada peternakan lembu
biasanya seorang peternak dalam mencukupi kebutuhan makanan hewan
ternaknya biasanya membawa hewan ternaknya ke padang rumput untuk waktu
yang cukup lama. Permasalahan yang sering terjadi adalah seorang peternak
yang tidak sadar hewan ternaknya telah memasuki wilayah larangan atau wiayah
yang tidak boleh dilalui oleh hewan ternaknya. Untuk menjaga situasi tersebut,
secara tradisional tiap-tiap hewan ternak akan dipasangkan sebuah lonceng pada
lehernya agar seorang peternak mengetahui posisi akhir atau keberadaan hewan
ternaknya jika pergi terlalu jauh dan memudahkan dalam pencarian. Hal ini
merupakan hal yang sangat banyak di keluhkan oleh masyarakat Gunung tua,
khususnya para peternak lembu karena sulitnya menemukan hewan ternaknya
jika sistem yang berjalan masi secara tradisional sebagaimana yang selalu
mereka lakukan sehari-hari.
Berdasarkan permasalahan diatas dibutuhkan suatu sistem yang dapat
memonitoring keberadaan hewan ternak yang sedang merumput agar tidak
pergi terlalu jauh dan sulit untuk ditemukan, sehingga judul yang di angkat pada
penelitian ini adalah “Perancangan Smartfarm Pada Peternakan Lembu di Desa
Gunung Tua Menggunakan Jaringan GSM berbasis Arduino Uno”.

1.2 Rumusan Masalah


Terdapat permasalahan pada sistem merumput yang dilakukan seorang peternak
di Desa Gunung Tua yaitu sulitnya menemukan kembali dimana posisi hewan
ternak yang di liarkan. Diperlukan sebuah sistem untuk memonitoring posisi
hewan yang di bebaskan merumput dengan jangkuan yang cukup jauh dari posisi
peternak karena biasanya hewan dibiarkan untuk merumput dengan sendirinya.
Wilayah yang masi tidak terjangkau dengan fasilitas dan jaringan internet yang
baik menjadikan pada perancangan ini menggunakan jaringan GSM untuk
berkomunikasi antara perangkat yang dirancang dengan pengguna. Pada
perancangan ini akan dirancang sebuah sistem untuk memantau posisi terakhir
hewan ternak dengan menggunakan sensor PIR yang ditanamkan di beberapa
tempat, jika sensor mendeteksi pergerakan dari hewan ternak maka secara
otomatis alat akan mengirimkan sms kepada pengguna sesuai dengan posisi
dimana sensor di tanamkan.

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk merancang smartfarm pada peternakan lembu di
Desa Gunung Tua menggunakan jaringan GSM berbasis Arduino Uno.
1.4 Kontribusi Penelitian
Kontribusi penelitian ini adalah untuk membantu masyarakat di Desa Gunung Tua
khususnya para peternak lembu dengan metode merumput untuk mempermudah
melakukan monitoring posisi akhir hewan ternaknya dengan memanfaatkan
jaringan GSM berbasis Arduino Uno.

1.5 Kajian Terdahulu


Beberapa kajian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
No Penulis Judul Hasil Penelitian
1. Wire Bagye, Alat Pengaman Penelitian ini berjalan
Tsurayya Kandang Berbasis dengan baik dimana sensor
Azizah Mikrokontroller PIR dapat mendeteksi
(2018) Arduino Uno objek manusia, dan
Arduino uno melakukan
pemprosesan data yang
kemudian akan dikirimkan
sebuah pesan singkat
melalui sms menggunakan
SIM 800. Penelitian ini
ditujukan sebagai proteksi
kendang ayam.
2. Jaka Putra, Monitoring Keamanan Pada penelitian ini dibuat
dkk (2019) Toko Menggunakan system keamanan berganda
Sensor Pir dan Pintu untuk menjaga toko,
Berbasis Arduino dan dimana input pertama
Notifikasi SMS adalah magnet switch dan
Gateway input kedua adalah sensor
pir, jika salah satu input
mendapatkan respon maka
Arduino akan memberikan
respon berupa nyala buzzer
dan notifikasi sms.
3. Titin Rancang Bangun Alat Penelitian ini dilakukan
Yulianti, Pengusir Hama Babi dengan menggunakan input
dkk (2021) Menggunakan Arduino sensor PIR yang digunakan
dan Sensor Gerak untuk mendeteksi
keberadaan babi di lahan
pertanian dan
menggunakan output
buzzer dan motor dc untuk
menggertakkan orang-
orangan sawah.
4. Rahmad Sistem Keamanan Pada Penelitian ini membahasa
Genaldo, Ruangan Pribadi tentang system keamanan
dkk (2020) Menggunakan ruangan menggunakan
Mikrokontroller sensor PIR untuk
Arduino dan SMS mendeteksi objek manusia
Gateway yang memasuki ruangan
tanpa izin pemilik dan
setiap input yang diterima
akan dikirimkan
pemberitahuan berupa sms
kepada pemilik.
5. Septian Tri Rancang Bangun Pada penelitian ini
Setianto, Sistem Keamanan dilakukan perancangan
(2022) Rumah Menggunakan pada system keamanan
Sensor PIR dan SMS rumah menggunakan
Berbasis Arduino sensor PIR dan output
berupa SMS.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan
Smart farming atau pertanian maupun peternakan pintar adalah suatu sistem yang
menggabungkan teknologi modern seperti Internet of Things (IoT) dan big data
untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Salah satu cara untuk
menerapkan smart farming adalah dengan menggunakan Arduino dan GSM.
Arduino adalah sebuah platform open-source yang memungkinkan pengguna
untuk membuat dan mengembangkan perangkat elektronik interaktif dengan
mudah. Arduino memiliki berbagai jenis board yang dapat diadaptasi untuk
berbagai aplikasi, termasuk untuk smart farming. Sementara itu, GSM (Global
System for Mobile Communications) adalah teknologi telekomunikasi seluler
yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data melalui jaringan seluler.
Dalam konteks smart farming, Arduino dan GSM dapat digunakan untuk
mengumpulkan dan mengirimkan data tentang lingkungan dan keadaan
peternakan ke suatu pusat kontrol. Arduino dapat digunakan untuk mengambil
berbagai macam data diantaranya adalah data hasil pengolahan pembacaan sensor.
Data ini kemudian dapat dikirimkan melalui jaringan GSM ke suatu server yang
dapat diakses oleh peternak atau pengelola perternakan. Dari sana, data tersebut
dapat dianalisis dan digunakan untuk mengambil keputusan yang lebih baik terkait
peternakan.
Salah satu contoh penggunaan smart farming adalah pada sistem monitoring
lokasi terakhir hewan ternak. Dalam sistem ini Arduino digunakan untuk
mengambil data lokasi terakhir posisi hewan ternak yang terbaca oleh sensor. Data
tersebut kemudian dikirimkan melalui GSM ke pengelola untuk mendapatkan
informasi terakhir posisi hewan ternak yang dibebaskan merumput. Berdasarkan
infromasi yang diterima tersebut pengola dapat mengetahui dimana posisi terakhir
dari hewan ternak yang sedang merumput sehingga memudahkan pengelola untuk
mengumpulkan hewan ternak yang dibebaskan tersebut saat kembali ke kandang.
2.1.1 Diagram Blok Sistem
Diagram blok sistem pada penelitian ini digunakan untuk melihat
hubungan antara input dan output perangkat yang digunakan. Gambar 2.1 dibawah
ini merupakan gambar diagram blok dari sistem yang dirangcang.

Sensor PIR Arduino Uno Modul GSM

Gambar 2.1 Blok Diagram


Pada gambar 2.1 diatas digunakan beberapa komponen penyusun sistem
yang dirancang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sensor PIR sebagai input
2. Arduino Uno sebagai pusat sistem kendali
3. Modul GSM sebagai output
Berdasarkan blok diagram diatas maka sistem kerja pada perancangan ini
digambarkan dengan hewan ternak merupakan objek yang akan di monitoring.
Sensor PIR (Passive InfraRed) akan di tempatkan di wilayah tertentu di padang
rumput, jika salah satu dari sensor PIR menerima input pergerakan hewan ternak
maka hasil pembacaan sensor akan dikelola oleh Arduino uno yang kemudian
akan diteruskan kepada output modul GSM untuk memberitahukan kepada
pengelola lokasi terpantaunya pergerakan hewan ternak di suatu area yang di
tanamkan sensor tersebut. Kemudian pada sore hari, pengelola akan mencari
lokasi hewan ternak yang dibiarkan bebas merumput mengikuti data sms yang
diterima oleh pengelola.

2.1.2 Gambar Rangkaian


Gambar rangkaian pada penelitian ini menampilkan hubungan antara pin
yang digunakan pada mikrokontroller dan beberapa komponen yang digunakan.
1. Rangkaian Sensor PIR

Gambar 2.2 Rangkaian PIR


Pada gambar 2.2 diatas pin vcc pada sensor pir di hubungkan ke 5
volt Arduino uno. Pin Gnd pada sensor dihubungkan ke pin Gnd Arduino.
Pin Input pada sensor dihubungkan ke pin digital 8. Pengunaan pin digital
pada rangkaian ini dikarenakan sensor pir bekerja dengan sistem digital
yaitu akan bernilai satu jika mendeteksi objek dan akan bernilai nol jika
tidak adanya objek yang terdeteksi.

2. Rangkaian Modul GSM


Gambar 2.3 Rangkaian Modul GSM
Pada rangkaian diatas pin tx pada sim 808 di hubungkan ke pin 11
Arduino dan pin tx pada sim 808 di hubungkan ke pin 10 arduino. Pin vcc
dihubungkan ke pin 5 volt Arduino kemudian pin gnd dihubungkan ke pin
gnd Arduino.
3. Rangkaian Keseluruhan

Gambar 2.4 Rangkaian Keseluruhan


2.1.3 Flowchart Sistem
Start

Inisialisasi

Tidak

Apakah Sensor
PIR
Mendeteksi
Objek?

Ya

Kirimkan SMS

Selesai

Gambar 2.5 Flowchart


Pada flowchart diatas sistem akan berjalan dimulai dengan melakukan
inisialisasi. Inisialisasi merupakan sebuah tahapan pengenalan input dan output
yang digunakan pada sistem. Pada penelitian ini Arduino akan menginisialisasikan
sensor PIR sebagai input dan modul GSM sebagai output. Setelah proses
inisialisasi selesai, maka sensor PIR akan menunggu pembacaan objek
disekitarnya. Jika sensor PIR menerima input maka Arduino akan memerintahkan
modul GSM untuk mengirimkan pesan singkat SMS tentang pembacaan sensor
tersebut.
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Mikrokontroller
Mikrokontroller atau microcontroller adalah sebuah perangkat
semikonduktor yang terdiri dari mikroprosesor, memori, dan perangkat
input/output (I/O) yang terintegrasi dalam sebuah chip tunggal. Mikrokontroller
biasanya digunakan dalam sistem elektronik untuk mengontrol dan mengatur
berbagai macam perangkat elektronik, mulai dari perangkat rumah tangga,
kendaraan, hingga peralatan industri.
Mikrokontroller memiliki keunggulan dalam ukuran yang relatif kecil,
mudah digunakan, hemat biaya, dan mudah diprogram. Mikrokontroller juga
dapat dikustomisasi dengan mudah sesuai kebutuhan aplikasi tertentu. Sebagai
contoh, dalam sebuah sistem kendali temperatur, mikrokontroller dapat digunakan
untuk membaca sensor temperatur dan mengontrol perangkat pemanas atau
pendingin dengan mudah dan efisien.
Mikrokontroller umumnya dapat diprogram menggunakan bahasa
pemrograman C atau C++. Kebanyakan produsen mikrokontroller menyediakan
perangkat lunak atau Integrated Development Environment (IDE) untuk
memprogram mikrokontroller mereka. Selain itu, ada juga berbagai macam
pustaka atau library yang dapat digunakan untuk memudahkan penggunaan
mikrokontroller dalam berbagai aplikasi.
Beberapa jenis mikrokontroller yang populer antara lain adalah keluarga
mikrokontroller PIC buatan Microchip, keluarga mikrokontroller AVR buatan
Atmel, dan keluarga mikrokontroller STM32 buatan STMicroelectronics. Selain
itu, juga terdapat berbagai macam jenis mikrokontroller lain yang diproduksi oleh
berbagai perusahaan di seluruh dunia.
Dalam penggunaannya, mikrokontroller dapat ditemukan dalam berbagai
macam aplikasi, seperti dalam kendali mesin industri, kendali robotik, kendali
sistem keamanan, kendali alat kesehatan, kendali sistem kendaraan, dan banyak
lagi. Penggunaan mikrokontroller akan terus berkembang seiring dengan semakin
berkembangnya teknologi dan kebutuhan masyarakat akan teknologi yang lebih
canggih dan efisien.
2.2.2 Arduino Uno
Arduino Uno adalah salah satu jenis board mikrokontroler open-source
yang paling populer dan paling banyak digunakan dalam proyek-proyek
elektronik. Arduino Uno didasarkan pada mikrokontroler ATmega328P dan
memiliki berbagai fitur, termasuk input/output digital dan analog, komunikasi
serial, dan koneksi USB. Pada dasarnya, Arduino Uno adalah platform yang
dirancang untuk memudahkan pembuatan proyek-proyek elektronik dan
mengurangi biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk membuatnya.
Mikrokontroler ATmega328P adalah salah satu dari keluarga mikrokontroler
AVR buatan Atmel. Mikrokontroler AVR biasanya diprogram menggunakan
bahasa C atau C++ dengan menggunakan perangkat lunak Arduino IDE yang
tersedia secara gratis di internet. Arduino IDE sendiri merupakan perangkat lunak
open-source yang dapat digunakan untuk memprogram board Arduino dan
membangun proyek-proyek yang berbasis pada platform tersebut.
Arduino Uno memiliki spesifikasi teknis sebagai berikut:
1. Mikrokontroler: ATmega328P
2. Tegangan kerja: 5V
3. Tegangan input (recommended): 7-12V
4. Tegangan input (limit): 6-20V
5. Pin input/output digital: 14 (dari mana 6 dapat digunakan sebagai output
PWM)
6. Pin input analog: 6
7. Arus DC per pin I/O: 20 mA
8. Arus DC untuk pin 3.3V: 50 mA
9. Kapasitas EEPROM: 1 KB
10. Kapasitas flash memory: 32 KB (dari mana 0.5 KB digunakan untuk
bootloader)
11. Kecepatan clock: 16 MHz
Untuk memulai menggunakan Arduino Uno, langkah pertama adalah mengunduh
dan menginstal perangkat lunak Arduino IDE dari situs resmi Arduino. Setelah
itu, board Arduino Uno harus dihubungkan ke komputer menggunakan kabel USB
yang disediakan. Setelah terhubung, kita dapat mulai membuat program
menggunakan bahasa pemrograman C/C++ dan memprogram board Arduino Uno
melalui Arduino IDE (Arduino, 2021).

2.2.3 Sensor PIR (Passive InfraRed)


Sensor PIR (Passive Infrared Sensor) adalah jenis sensor yang digunakan
untuk mendeteksi pergerakan benda dengan cara mendeteksi perubahan suhu yang
dihasilkan oleh tubuh manusia atau hewan. Sensor PIR terdiri dari beberapa
elemen yang peka terhadap radiasi inframerah yang dihasilkan oleh tubuh manusia
atau hewan ketika mereka bergerak di dekat sensor.
Sensor PIR biasanya digunakan dalam sistem keamanan, seperti sistem pengaman
rumah atau gedung, untuk mendeteksi adanya gerakan manusia yang
mencurigakan. Ketika sensor PIR mendeteksi perubahan suhu yang terjadi di
dekatnya, maka sensor tersebut akan memberikan sinyal keluaran yang dapat
digunakan untuk mengaktifkan alarm atau melakukan tindakan keamanan lainnya.
Sensor PIR juga digunakan dalam berbagai aplikasi lain, seperti dalam pengaturan
lampu otomatis, pengaturan suhu ruangan, pengontrol perangkat elektronik, dan
sebagainya. Kelebihan dari sensor PIR adalah keakuratannya dalam mendeteksi
gerakan manusia dan hewan, serta tidak memerlukan kontak fisik dengan benda
yang akan dideteksi.
Namun, sensor PIR juga memiliki kekurangan, yaitu rentan terhadap gangguan
radiasi inframerah dari sumber lain, seperti sinar matahari atau pemanasan
ruangan, yang dapat menghasilkan sinyal palsu dan mengurangi akurasi deteksi.
Selain itu, sensor PIR juga tidak dapat mendeteksi pergerakan benda yang tidak
menghasilkan suhu yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya, seperti gerakan
benda logam atau kaca.
Sensor PIR dapat dihubungkan dengan mikrokontroller atau sistem elektronik
lainnya untuk mengolah sinyal keluaran dan melakukan tindakan yang diinginkan,
seperti mengaktifkan alarm atau mengontrol perangkat elektronik. Sensor PIR
tersedia dalam berbagai macam ukuran dan bentuk, sehingga dapat disesuaikan
dengan kebutuhan aplikasi yang berbeda.

2.2.4 Modul GSM 808


Modul GSM 808 adalah sebuah modul elektronik yang digunakan untuk mengirim
dan menerima data melalui jaringan seluler menggunakan teknologi GSM (Global
System for Mobile Communications). Modul ini sering digunakan dalam aplikasi
Internet of Things (IoT) dan proyek-proyek elektronik yang memerlukan
komunikasi nirkabel jarak jauh, seperti sistem pengendalian kendaraan jarak jauh,
sistem pemantauan suhu dan kelembaban, dan sebagainya.
Modul GSM 808 dapat digunakan untuk mengirim dan menerima SMS
(Short Message Service), melakukan panggilan telepon, mengirim dan menerima
data melalui GPRS (General Packet Radio Service), dan sebagainya. Modul ini
dapat dihubungkan ke mikrokontroler atau komputer melalui antarmuka serial
atau USB, dan dapat dikendalikan dengan menggunakan perintah AT (Attention).
Modul GSM 808 memiliki banyak fitur yang berguna, seperti dukungan
untuk berbagai bahasa dan karakter set, kemampuan untuk menangani pesan
berukuran besar, dukungan untuk koneksi internet berkecepatan tinggi, dan
sebagainya. Modul ini juga dapat digunakan dengan berbagai macam kartu SIM
dari operator seluler yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai