Anda di halaman 1dari 10

P E D O M A N PELAKSANAAN

PROGRAM PERKESMAS

UPTD PUSKESMAS GAMBUT

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR

DINAS KESEHATAN

TAHUN 2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
.
Perawatan kesehatan masyarakat (Perkermas) merupakan Pelayanan keperawatan profesional
yang merupakan perpaduan antara ilmu kesehatan masyarakat dengan ilmu keperawatan yang ditujukan
pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada keluarga dan kelompok resiko tinggi. Dalam Upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit atau masalah kesehatan lainnya tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif deangan
memperhatikan keterjangkauan pelayanan kesehatan dengan melibatkan klien individu, keluarga,
kelompok , dan Masyarakat (Kepmenkes RI No.279/2006). Untuk mengupayakan terbinanya kesehatan
masyarakat, di wilayah kerja Puskesmas Gambut maka diharapkan 50% keluarga rawan kesehatan
memperoleh kunjungan rumah dan pembinaan kesehatan oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan
Perkesmas.

Permasalahan kesehatan yang dihadapi berdasarkan data tahun 2018 Masih banyaknya Penyakit
dengan resiko tinggi Maternal, Bayi, Penyakit Kronis dan Lamsia penyakit seperti , stroke, hipertensi,
Dibetes Melitus, Preeklamsi, BBLR. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-
upaya untuk memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama
keluarga miskin rawan kesehatan/risiko tinggi.
Upaya keperawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan profesional yang terintegrasi
dengan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat. Perawat Puskesmas
mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Untuk mencapai kemandirian masyarakat baik di sarana
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas (Kepmenpan No. 94 tahun 2001).

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan khususnya masalah


keperawatan kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

2. Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
tentang kesehatan.

C. SASARAN
Sasaran terdiri dari :
1. Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia lanjut, penderita
penyakit menular (a.l TB Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia), penderita
penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan (vulnerable
group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas :
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas dan jaringannya)
dan belum mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan mempunyai masalah kesehatan
terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular.
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan prioritas serta belum
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan

2
3. Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah
kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi.
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain Posyandu, Kelompok
Balita, Kelompok ibu hamil, Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok
pekerja informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain sekolah, pesantren, panti
asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas).
4. Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap
timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada
a. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai :
1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain
2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain
3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam berdarah, dll)
c. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat lainnya
d. Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah terpencil, daerah perbatasan
e. Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit seperti daerah transmigrasi.

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN

Pedoman program Perkesmas ini berlaku di lingkup UPTD Puskesmas Gambut.

E. Batasan Operasional

1. Pedoman Program Perkesmas: yaitu Panduan atau Acuan bagi Pelaksana Program Perkesmas
dalam melaksanakan Kegiatan pembinaan keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Gambut.
2. Perawatan Kesehatan Masyarakat yaitu : Perawatan kesehatan masyarakat (Perkermas) merupakan
Pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara ilmu kesehatan masyarakat
dengan ilmu keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada keluarga
dan kelompok resiko tinggi. Dalam Upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan
melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit atau masalah kesehatan lainnya tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif deangan memperhatikan keterjangkauan pelayanan
kesehatan dengan melibatkan klien individu, keluarga, kelompok, dan Masyarakat (Kepmenkes RI
No.279/2006).

3
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Pelaksana utama kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat adalah semua perawat fungsional
keperawatan di Puskesmas. Sebagai pelaksana keperawatan kesehatan masyarakat di Puskesmas,
perawat minimal mempunyai enam peran dan fungsi, yaitu (1) sebagai penemu kasus (case finder); (2)
sebagai pemberi pelayanan (care giver); (3) sebagai pendidik/penyuluh kesehatan (health
teacher/educater); (4) sebagai koordinator dan kolaborator; (5) pemberi nasehat ( counseling);
(6) sebagai panutan (role model).

Dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat perawat bekerja sama


dengan petugas kesehatan lain serta masyarakat. Kerjasama dengan petugas kesehatan lain, terkait
dengan kegiatan yang memerlukan kemampuan teknis tertentu yang bukan kewenangan perawat.
Kerja sama dengan kader/masyarakat terutama dalam melaksanakan kegiatan yang dapat
dilimpahkan kepada Desa Pelaksanaan masyarakat.

Pelaksanaan program Perkesmas dilaksanakan oleh Koordinator perkesmas, yang


melibatkan Lintas Program dan Lintas sektor.
Tim Pelaksanan Perkesmas terdiri dari :
1. Dokter Umum / Perawat

2. Petugas Gizi

3. Bidan Desa

4. Kader Desa

Lintas Program yang terlibat :

1. Program KIA

2. Program Gizi

3. Program Lansia

4. Program TB

5. Program HIV

6. PSPK

Sedangkan Lintas sektor yang terlibat meliputi :

1. RT/Pembakal

2. Kelurahan/Kecamatan

3. Dinas Kesehatan/Dinas Sosial

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pelaksanaan program Perkesmas dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kompetensinya
Tim Pelaksanan Perkesmas terdiri dari :

1. Dokter umum bertugas Konsultasi Kasus Keluarga Binaan

2. Perawat /Bidan Desa bertugas melakukan Pendataan, Pembinaan Keluarga berisiko tinggi
penyakit.

3. Kader Desa Jika ada melaporkan kepetugas jika ada kasus keluarga berisiko tinggi penyakit

4
Sedangkan Lintas sektor yang terlibat meliputi :
1. RT/Pembakal dengan fungsi :
a. Melaksanakan koordinasi, pengawasan, kasus keluarga resti penyakit
b. Memberikan dukungan dalam pembinaan dan pengembangan program Perkesmas

2. Kelurahan Kecamatan selaku sektap Perkesmas


a. Kolaborasi terkait informasi keluarga binaan
b. Memfasilitasi aspek kepegawaian terkait formasi kepegawaian tim pembina perkesmas
c. Melakukan pengawasan secara umum terhadap program perkesmas

3. Dinas Kesehatan/Dinas Sosial dengan fungsi :


a. Memberikan dukungan dalam pembinaan maupun pendanaan / bantuan kepada masyarakat yang
kurang mampu

C. JADWAL KEGIATAN

WAKTU
KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Koordinasi X X X X X X X X X X X X
dengan
Lintas program
dan
Mengumpulkan
data

Kunjungan X X X X X X X X X X X X
kasus
Koordinasi lintas
sektor

Kunjungan X X X X X X X X X X X X
kasus Resti

5
BAB III

STANDART FASILITAS

A. DENAH RUANGAN

Ruangan penanggung jawab program Perkesmas menjadi satu dengan ruang pelayanan
kesehatan P2M, oleh karena bersama dengan program lain.

B. STANDAR FASILITAS

Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan perkesmas, UPTD


Puskesmas Gambut memiliki:
1. Kendaraan roda dua
2. Perkesmas Kit
3. Family Folder

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN PROGRAM PERKESMAS


1. RUANG LINGKUP
Lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat meliputi upaya kesehatan
perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM). Pelayanan kesehatan yang diberikan
lebih difokuskan pada promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Upaya preventif
meliputi pencegahan tingkat pertama (primary prevention), pencegahan tingkat kedua (secondary
prevention) maupun pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention
2. METODE
a. Pendekatakan individu

b. Pendekatan Keluarga

c. Pendekatan Kelompok

d. Pendekatan Masyarakat

3. JENIS KEGIATAN DAN LANGKAH- LANGKAH KEGIATAN

Kegiatan Program Perkesmas

Kegiatan Keperawatan Kesehatan Masyarakat, meliputi kegiatan di dalam maupun di luar gedung
Puskesmas baik upaya kesehatan perorangan (UKP) dan atau upaya kesehatan masyarakat (UKM).

1. Kegiatan dalam gedung Puskesmas

Merupakan kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat yang dilakukan di poli asuhan keperawatan,
poliklinik pengobatan, maupun ruang rawat inap Puskesmas, meliputi:

a) Asuhan keperawatan terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap

b) Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan.

c) Penyuluhan/pendidikan kesehatan.

d) Pemantauan keteraturan berobat .

e) Rujukan kasus/masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain di Puskesmas.

f) Pemberian nasehat (konseling) keperawatan.

6
g) Kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan dan atau
prodesure yang telah ditetapkan (contoh pengobatan, penanggulangan kasus gawat darurat, dll).

h) Menciptakan lingkungan terapeutik dalam pelayanan kesehatan di gedung Puskesmas


(kenyamanan, keamanan, dlll).

i) Dokumentasi keperawatan.

2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas

Melakukan kunjunganke keluarga/kelompok/masyarakat untuk melakukan asuhan keperawatan di


keluarga/kelompok/masyarakat :

a. Asuhan keperawatan kasus yang memerlukan tindak lanjut di rumah (individu dalam konteks keluarga)
Merupakan asuhan keperawatan individu di rumah dengan melibatkan peran serta aktif keluarga.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :

1) Penemuan suspek/kasus kontak serumah

2) Penyuluhan/Pendidikan kesehatan pada individu dan keluarganya.

3) Pemantauan keteraturan berobat sesuai program pengobatan.

4) Kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai rencana.

5) Pelayanan keperawatan dasar langsung(direct care) maupun tidak langsung (indirect care).

6) Pemberian nasehat (konseling) kesehatan/keperawatan.

7) Dokumentasi keperawatan.

b. Asuhan keperawatan keluarga

Merupakan asuhan keperawatan yang ditujukan pada keluarga rawan kesehatan/keluarga miskin yang
mempunyai masalah kesehatan yang di temukan di masyarakat dan dilakukan di rumah keluarga.
Kegiatannya meliputi, antara lain :

1) Identifikasi keluarga rawan kesehatan/keluarga miskin dengan masalah kesehatan di masyarakat.

2) Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah.

3) Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga (lingkup keluarga).

4) Kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai rencana.

5) Pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care) maupun tidak langsung (indirect care).

6) Pelayanan kesehatan sesuai rencana, misalnya memantau keteraturan berobat pasien dengan
pengobatan jangka panjang.

7) Pemberian nasehat ( konseling) kesehatan/keperawatan di rumah.

8) Dokumentasi keperawatan.

c. Asuhan keperawatan kelompok khusus.

Merupakan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat rawan kesehatan yang memerlukan
perhatian khusus, baik dalam suatu institusi maupun non institusi. Kegiatannya meliputi antara lain:

1) Identifikasi faktor-faktor resiko terjadinya masalah kesehatan di kelompok.

2) Pendidikan/penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan.

3) Pelayanan keperawatan langsung (direct care) pada penghuni yang memerlukan keperawatan.

4) Memotivasi pembentukan, membimbing, dan memantau kader- kader kesehatan sesuai jenis
kelompoknya.

5) Dokumentasi keperawatan.

7
d. Asuhan Keperawatan masyarakat di daerah binaan.

Merupakan asuhan keperawatan yang ditujukan pada masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko
tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan. Kegiatannya meliputi kegiatan kunjungan ke daerah
binaan untuk :

1) Identifikasi masalah kesehatan yang terjadi di suatu daerah dengan masalah kesehatan spesifik.

2) Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui kegiatan memotivasi masyarakat untuk membentuk


upaya kesehatan berbasis masyarakat.

3) Pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat.

4) Memotivasi pembentukan,mengembangkan dan memantau kader-kader kesehatan di masyarakat.

5) Ikut serta melaksanakan dan memonitor kegiatan PHBS.

6) Dokumentasi keperawatan.

4. INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator keberhasilan kinerja Perkesmas terdiri dari:

1. Indikator kinerja klinik


Ada 4 indikator dalam menilai keberhasilan kinerja klinik Perkesmas yaitu:
a. Indikator input
1) Persentasi perawat koordinator (S1 Ners Keperawatan)
2) Persentasi perawat terlatih keperawatan kesehatan komunitas
3) Persentasi Penanggung jawab daerah binaan/desa punya PHN kit
4) Persentasi Puskesmas memiliki pedoman/standar
5) Tersedia dana operasional untuk pembinaan
6) Tersedia standar/pedoman/SOP pelaksanaan kegiatan
7) Tersedia dukungan administrasi (buku register, family folder, formulir laporan, dll)
b. Indikator proses
1)  Persentasi keluarga rawan mempunyai family folder
2) Maping (peta) sasaran Perkemas
3) Rencana kegiatan Perkesmas (POA)
4) Bukti Pembagian tugas perawat
5) Ada kegiatan koordinasi dengan petugas kesehatan lain
6) Catatan keperawatan
7)  Kegiatan Refleksi Diskusi Kasus
8) Hasil pemantauan dan evaluasi
c. Indikator output (key indicator)
1) Persentasi keluarga rawan dibina
2)  Persentasi keluarga selesai dibina
3) Persentasi penderita (prioritas SPM) dilakukan tindak lanjut keperawatan (follow up care)
4) Persentasi kelompok dibina
5) Persentasi daerah binaan di suatu wilayah
d. Indikator hasil (Outcome)
yang ingin dicapai adalah terbentuknya keluarga mandiri dalam memenuhi kesehatannya/mengatasi
masalah kesehatannya yang terdiri dari 4 tingkatan keluarga mandiri (KM IV).

5. MEKANISME PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. PENCATATAN :
a. Data dasar dan tabulasi data dibuat setiap awal tahun
b. Membuat Rencana Kerja Tahunan dan Bulanan

c. Setiap kegiatan dicatat dalam buku kegiatan harian

d. Hasil pembinaan dimasukan buku rekap Puskesmas.

e. Buku Rekap Puskesmas digunakan sebagai bahan laporan ke kabupaten

8
2. PELAPORAN :
a. Laporan Program Perkesmas dilaporkan ke Dinkes Kab. Pada setiap selesai kegiatan

3. EVALUASI DAN MONITORING


Dari semua hasil kegiatan dilakukan evaluasi dan Monitoring yang baiksetiap selesai
kegiatan .

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan program Perkesmas didanai oleh Dana Alukasi

Khusus (BOK), direncanakan melalui pertemuan minilokakarya puskesmas .

BAB VI

KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Program Perkesmas perlu diperhatikan

keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi

pada saat pelaksanaan kegiatan Program Perkesmas. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus

dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Program Perkesmas perlu diperhatikan

keselamatan Tim Pembinaan Keluarga UPTD Puskesmas Gambut dan lintas sektor terkait dengan

melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan

kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan untuk keselamatan pelaksana kegiatan Pembinaan yang

akan dilaksanakan. Kegiatan Pembinaan yang dilaksanakan harus sesuai standart dan prosedur yang ada

dan mematuhinya sehingga keselamatan kerja bisa terpenuhi.

9
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan perkesmas dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator

sebagai berikut:

1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal.

2. Kesesuaian petugas yang melaksanan kegiatan

3. Ketepatan metode yang digunakan

4. Tercapainya indikator kinerja Program Perkesmas

Permasalahan dibahas di lokakarya mini Puskesmas Gambut

BAB IX

P E N U T U P KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Semua jenis kegiatan Program Perkesmas supaya dilaksanakan dengan tertib administrasi, baik
kegiatan didalam gedung maupun kegiatan diluar gedung. Dengan menggunakan Pedoman tersebut,kegiatan
diharapkan agar :
1. Tertib data dan tertib Administrasi
2. Kegiatan bisa terarah dan tepat sasaran
3. Mudah dievaluasi sesuai dengan Target yang ditentukan,sehingga dapat
menentukantindak lanjut kegiatan yang tepat

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam pelaksanaan program
perkesmas kesehatan dengan tetap memperhatikan prinsip proses pembelajaran dan manfaat.

Keberhasilan kegiatan upaya perawatan kesehatan masyarakat tergantung pada komitmen yang kuat dari
semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Gambut Pengelola Program

Sugeng Riyanto, S.KM., M.Ked.Trop Sarianah, S.Kep., Ns. MM


NIP. 19680221 199203 1 008 NRPTT. 011.1.07

10

Anda mungkin juga menyukai