Anda di halaman 1dari 10

HASIL PRAKTIKUM 3

TEKNIK SAMPLING DAN SURVEY


Pada praktikum 3 ini membahas tentang penduga rasio (khusus PCAS)
penduga rasio adalah metode yang digunakan untuk mengestimasi atau
memperkirakan nilai suatu variabel tertentu dalam populasi berdasarkan
perbandingan atau rasio dengan variabel lain yang diketahui (x) dimana variabel
yang ingin diestimasi (y) memiliki korelasi variabel yang diketahui.
Asumsi Penduga Rasio:
a. Keacakan dan repsentative sampel
Sampel yang digunakan harus dipilih sevara acak dari populasi yang
diteliti dimana keacakan ini berguna untuk memastikan bahwa sampel dapat
merepsentatifkan populasi secara keseluruhan
b. Ketergantungan antar variabel
Yang mendasari penduga rasio adalah adanya hubungan antar variabel
yang diketahui (variabel pembanding) dan variabel yang diestimasi (variabel
target)
Penduga Rasio Dengan N Diketahui
Dalam kasus ini, jumlah total populasi (N) diketahui atau diketahui dengan
pasti sebelum melakukan estimasi. Dengan mengetahui N estimasi dapat
dilakukan dengan menggunakan penduga rasio yang mempertimbangkan
perbandingan atau rasio antara variabel yang diketahui dan variabel yang ingin
diestimasi.
Penduga Rasio Dengan N Diketahui
Penduga rasio dapat digunakan untuk menduga rata-rata dan total populasi
dengan memanfaatkan hubungan antara variabel yang diketahui dengan variabel
yang ingin diestimasi.
PENDUGA
1. Rasio
2. Rata-rata
3. Populasi
Rumus dari penduga rasio N diketahui sebagai berikut:
a. Penduga rasio (r)
a) Penduga titik
n n
n yi y i
y
r  i 1
n
 i 1
n
Dimana: r = rasio
n xi y
x
i
i 1 i 1

b) Penduga selang
 N  n  1  2
Vˆ (r )    2  sr
 N  nx 
n n n n

 ( yi  rxi )2  yi2  2r  xi yi  r 2  xi2


sr2  i 1
 i 1 i 1 i 1

n 1 n 1
Sehingga selang keercayaan untuk r adalah

r t  Vˆ (r ) , untuk n < 30
( , n 1)
2

r  z Vˆ (r ) , untuk n > 30
2

b. Penduga rasio untuk rata-rata


a) Penduga titik
y
yr  rx  x  y , dimana r = rasio
x
b) Penduga selang
Vˆ (r )  x 2Vˆ (r )
 N  n  1  2
.......  x 2   2  sr
 N  nx 
n n n n

 ( y  rx )i i
2
y 2
i  2r  xi yi  r 2  xi2
sr2  i 1
 i 1 i 1 i 1

n 1 n 1
Sehingga selang kepercayaan untuk yrat adalah

y t  Vˆ ( y ) , untuk n < 30
( , n 1)
2
y  z Vˆ ( y ) , untuk n > 30
2

c. Penduga rasio total


a) Penduga titik
ˆy  rˆx  r ( Nx ) , dimana r = rasio
b) Penduga selang
Vˆ (ˆy )  (ˆx )2Vˆ (r )
 N  n  1  2
.........  ( Nx )2   2  sr
 N  nx 
n n n n

 ( yi  rxi )2  yi2  2r  xi yi  r 2  xi2


sr2  i 1
 i 1 i 1 i 1

n 1 n 1
Sehingga selang kepercayaan untuk torsi adalah

ˆy  t  Vˆ ( y ) , untuk n < 30


( , n 1)
2

ˆy  z Vˆ ( y ) , untuk n > 30


2

Penduga Rasio Dengan N Tidak Diketahui


Dalam kasus ini, penduga dengan N tidak diketahui dapat
dihitungmenggunakan pendekatan yang serupa dengan penduga rasio saat N
diketahui, namun dengan tidak memperhatikan factor penyesuaian untuk N tidak
diketahui ( N dianggap memiliki nilai yang saat besar)
Penduga rasio dengan N tidak diketahui dapat digunakan untuk menduga
rata-rata dan total populasi dengan memanfaatkan hubungan antara variabel yang
diketahui dengan variabel yang ingin diestimasi.
Penduga:
1. Rasio
2. Rata-rata
3. Total
Dalam kasus ini, penduga rasio dengan N tidak diketahui dapat dihitung
menggunakan pendekatan yang serupa dengan penduga rasio saat N diketahui,
namun dengan tidak memperhatikan faktor penyesuaian untuk N tidak diketahui.
(N dianggap memiliki nilai yang sangat besar)
Penduga rasio dengan N tidak diketahui dapat digunakan untuk menduga rata-
rata dan total populasi dengan memanfaatkan hubungan antara variabel yang
diketahui dengan variabel yang ingin diestimasi.
a. Penduga rasio (r)
a) Penduga titik
n n
n yi y i
y
r  i 1
n
 i 1
n
Dimana: r = rasio
n xi y
x
i
i 1 i 1

b) Penduga selang
 1 
Vˆ (r )   2  sr2
 nx 
n n n n

 ( y  rx )
i i
2
y 2
i  2r  xi yi  r 2  xi2
sr2  i 1
 i 1 i 1 i 1

n 1 n 1
Sehingga selang keercayaan untuk r adalah

r t  Vˆ (r ) , untuk n < 30
( , n 1)
2

r  z Vˆ (r ) , untuk n > 30
2

b. Penduga rasio untuk rata-rata


a) Penduga titik
y
yr  rx  x  y , dimana r = rasio
x
b) Penduga selang
Vˆ (r )  x 2Vˆ (r )
 1 
.......  x 2  2  sr2
 nx 
n n n n

 ( yi  rxi )2  yi2  2r  xi yi  xi2


sr2  i 1
 i 1 i 1 i 1

n 1 n 1
Sehingga selang kepercayaan untuk yrat adalah

y t  Vˆ ( y ) , untuk n < 30
( , n 1)
2

y  z Vˆ ( y ) , untuk n > 30
2

c. Penduga rasio total


a) Penduga titik
ˆy  rˆx , dimana r = rasio
b) Penduga selang
Vˆ (ˆy )  (ˆx ) 2Vˆ (r )
 1 
.........  (ˆx ) 2  2  sr2
 nx 
n n n n

 ( yi  rxi )2  yi2  2r  xi yi  r 2  xi2


sr2  i 1
 i 1 i 1 i 1

n 1 n 1
Sehingga selang kepercayaan untuk torsi adalah

ˆy  t  Vˆ ( y ) , untuk n < 30


( , n 1)
2

ˆy  z Vˆ ( y ) , untuk n > 30


2

Berikut Program Penduga Rasio Dengan N Diketahui


Program:
data <- read.csv("D:/P3.csv", sep = ";", TRUE )
data
x <- data$x
y <- data$y
N <- 150
PRN <- function (x,y,N){
n <- length(x)
x2 <- sum(x^2)
y2 <- sum(y^2)
xy <- sum(x*y)
xbar <- mean(x)

#PENDUGA RASIO (N diketahui)


Rhet <- (sum(y)/sum(x)) #rataan
#Ragam Rhet (varR)
a <- (N-n)/N
b <- (1/(n*xbar^2))
c <- (y2-(2*Rhet*xy)+(Rhet^2*x2))/9
varR <- a*b*c
#batas galat
bgR <- (qt(0.975,df=9)*sqrt(varR))
#selang kepercayyaan
BBr <- Rhet-bgR
BAr <- Rhet+bgR

#PENDUGA RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI


ybarR <- Rhet*xbar #penduga titik
#~~~~~~~~~~~~~~~~~~~#
var.ybarR <- xbar^2*varR #penduga ragam
#~~~~~~~~~~~~~~#
bgy <- (qt(0.975,df=9)*sqrt(var.ybarR)) #batas galat
#~~~~~~~~~~~#
BBy <- ybarR-bgy
BAy <- ybarR+bgy

#PENDUGA RASIO UNTUK TOTAL POPULASI


#tauy=Rhet*tauhetx=Rhet*N*xbar
tauy <- Rhet*N*xbar
#ragam dugaan rasio total populasi
#vartauy=taux^2*varR=Nxbar^2*varR
vartauy <- (N*xbar)^2*varR
#dengan kepercayaan 95% dapat ditentuukan batas galat
pendugaan sbb:
#dari hasil di atas sudah dihitung untuk BG pada bgR
bgt <- (qt(0.975,df=9)*sqrt(vartauy))
BBt <- tauy-bgt
BAt <- tauy+bgt

#####OUTPUT#####
cat("Output:","\n",
"~~~~~N diketahui~~~~~","\n",
"\n",
" Penduga Rasio ","\n",
"Rasio",Rhet,"\n",
"Ragam",varR,"\n",
"BG",bgR," stdv",sqrt(varR),"\n",
"Interval:","\n",
"P(",BBr,"<","tau","<",BAr,")=95%","\n",
"\n",
" Penduga Rasio Rata-rata Populasi ","\n",
"Rataan",ybarR,"\n",
"Ragam",var.ybarR,"\n",
"BG",bgy," stdv",sqrt(var.ybarR),"\n",
"Interval:","\n",
"P(",BBy,"<","miu","<",BAy,")=95%","\n",
"\n",
" Penduga Rasio Total Populasi ","\n",
"Total",tauy,"\n",
"Ragam",vartauy,"\n",
"BG",bgt," stdv",sqrt(vartauy),"\n",
"Interval:","\n",
"P(",BBt,"<","tau","<",BAt,")=95%","\n")
}
PRN(x,y,N=150)

Output:
Output:
~~~~~N diketahui~~~~~

Penduga Rasio
Rasio 0.1661628
Ragam 0.0007022414
BG 0.0599468 stdv 0.02649984
Interval:
P( 0.106216 < tau < 0.2261096 )=95%

Penduga Rasio Rata-rata Populasi


Rataan 170.4
Ragam 738.5124
BG 61.47544 stdv 27.17558
Interval:
P( 108.9246 < miu < 231.8754 )=95%

Penduga Rasio Total Populasi


Total 25560
Ragam 16616528
BG 9221.316 stdv 4076.338
Interval:
P( 16338.68 < tau < 34781.32 )=95%

Interpretasi:
Berdasarkan output di atas yaitu menduga rasio dengan N diketahui Pertama,
masukkan variabel n yaitu 10 RT dan N yaitu 150 RT. Kemudian, memanggil data
dengan syntax data <- read.csv("D:/P3.csv", sep = ";", TRUE ). Kemudian,
syntax BG=0.97*sqrt(ragamx) berarti mencari nilai batas galat untuk penduga
rasio = 0.0599468, batas galat penduga rata-rata populasi = 61.47544 dan batas
galat penduga rasio total populasi = 9221.316 Kemudian, untuk mencari nilai
batas atas dengan menambahkan jumlah batas galat dengan nilai penduga total y
dan batas bawah dengan mengurangkan jumlah batas galat dengan nilai penduga
total y sehingga diperoleh selang kepercayaan untuk penduga rasio yaitu
0.106216 sampai 0.2261096, untuk penduga rasio rata-rata selang kepercayaannya
yaitu 108.9246 sampai 231.8754 dan penduga rasio total populasi selang
kepercayaannya yaitu 16338.68 sampai 34781.32.
Berikut Program Penduga Rasio Dengan N Tidak Diketahui
Program:
data <- read.csv("D:/P3noN.csv", sep = ";", TRUE )
data
x <- data$x
y <- data$y
PRnoN <- function (x,y,taux){
n <- length(x)
x2 <- sum(x^2)
y2 <- sum(y^2)
xy <- sum(x*y)
xbar <- mean(x)
#penduga rasio
Rhet <- (sum(y)/sum(x))
#Ragam Rhet (varR)
a <- (1/(n*xbar^2))
b <- (y2-(2*Rhet*xy)+(Rhet^2*x2))/(n-1)
varR <- a*b
#batas galat
bgR <- (qt(0.975,df=n-1)*sqrt(varR))
#selang kepercayyaan
BBr <- Rhet-bgR
BAr <- Rhet+bgR
#PENDUGA RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI (N tak tahu)
ybar <- mean(y) #pendga titik
xbar <- mean(x)
vary <- xbar^2*varR #penduga ragam
bgy <- (qt(0.975,df=n-1)*sqrt(vary))#batas galat
#selang kepercayaan
BBy <- ybar-bgy
BAy <- ybar+bgy

#PENDUGA TOTAL POPULASI (N tak tahuuu)


#tauy=Rhet*tauhetx=Rhet*N*xbar
tauy <- Rhet*taux
#ragam dugaan rasio total populasi (N tak tahu)
#vartauy=taux^2*varR=Nxbar^2*varR
vartauy <- taux^2*varR
#dengan kepercayaan 95% dapat ditentuukan batas galat
pendugaan sbb:
#dari hasil di atas sudah dihitung untuk BG pada bgR
bgt <- (qt(0.975,n-1)*sqrt(vartauy))
BBt <- tauy-bgt
BAt <- tauy+bgt

#####OUTPUT#####
cat("Output:","\n",
"~~~~~N tidak diketahui~~~~~","\n",
"\n",
" Penduga Rasio ","\n",
"Rasio",Rhet,"\n",
"Ragam",varR,"\n",
"BG",bgR," stdv",sqrt(varR),"\n",
"Interval:","\n",
"P(",BBr,"<","tau","<",BAr,")=95%","\n",
"\n",
" Penduga Rasio Rata-rata Populasi ","\n",
"Rataan",ybar,"\n",
"Ragam",vary,"\n",
"BG",bgy," stdv",sqrt(vary),"\n",
"Interval:","\n",
"P(",BBy,"<","miu","<",BAy,")=95%","\n",
"\n",
" Penduga Rasio Total Populasi ","\n",
"Total",tauy,"\n",
"Ragam",vartauy,"\n",
"BG",bgt," stdv",sqrt(vartauy),"\n",
"Interval:","\n",
"P(",BBt,"<","tau","<",BAt,")=95%","\n")
}
PRnoN(x,y,1800)

Output:
Output:
~~~~~N tidak diketahui~~~~~

Penduga Rasio
Rasio 17.82787
Ragam 0.4551871
BG 1.526222 stdv 0.6746755
Interval:
P( 16.30165 < tau < 19.35409 )=95%

Penduga Rasio Rata-rata Populasi


Rataan 0.2175
Ragam 6.775004e-05
BG 0.01861991 stdv 0.008231042
Interval:
P( 0.1988801 < miu < 0.2361199 )=95%

Penduga Rasio Total Populasi


Total 32090.16
Ragam 1474806
BG 2747.2 stdv 1214.416
Interval:
P( 29342.96 < tau < 34837.36 )=95%

Interpretasi:
Berdasarkan output di atas yaitu menduga rasio dengan N tidak diketahui
Pertama, masukkan variabel n yaitu 10 RT dan N yaitu 150 RT. Kemudian,
memanggil data dengan syntax data <- read.csv("D:/P3noN.csv", sep = ";",
TRUE ). Kemudian, syntax BG=0.97*sqrt(ragamx) berarti mencari nilai batas
galat untuk penduga rasio = 1.526222 batas galat penduga rata-rata populasi =
0.01861991 dan batas galat penduga rasio total populasi = 2747.2 Kemudian,
untuk mencari nilai batas atas dengan menambahkan jumlah batas galat dengan
nilai penduga total y dan batas bawah dengan mengurangkan jumlah batas galat
dengan nilai penduga total y sehingga diperoleh selang kepercayaan untuk
penduga rasio yaitu 16.30165 sampai 19.35409, untuk penduga rasio rata-rata
selang kepercayaannya yaitu 0.1988801 sampai 0.2361199 dan penduga rasio
total populasi selang kepercayaannya yaitu 29342.96 sampai 34837.36.

Anda mungkin juga menyukai