Anda di halaman 1dari 13

Beaker Kuantum 2021

Michael Lesa, 1806143314

Rangkuman materi

Bab 5: Osilator Harmonis


Fungsi gelombang dalam osilator Harmonis:

( )
2
1 −a x
2 2
ψ v =N v H v a x e

Dimana nilai

()
1
1 a
Nv = 4
1
π
(2v v ! )2

d n   2
n  2 
H n ()  (1) e e
 d n 
 

  1/ 2 x
Pada proses ortonormal fungsi osilator harmonis gunakan batas -∞ hingga ∞

∫ ψ v ψ ¿v=δnm
−∞

Energi, frekuensi, dan bilangan gelombang dalam osilator harmonic

( ) (n+ 12 )
1
k 2
En =ℏ n=0,1,2
μ

1/ 2
1 k 1 k
1/ 2
 obs    obs   
2    2c   
Amplitudo osilator harmonis
1
2 2
Arms =x rms =¿ x ¿

Missal, untuk mencari Arms pada ψ 2 ,maka


∫ ψ 2 x2 ψ∗¿ 2=¿ x 2>¿ ¿ ¿


−∞

2
Arms =√ x

Bab 6: Hidrogen dan Sistem 2,3D


Fungsi gelombang total hidrogen
Terdiri dari dua fungsi, yaitu Fungsi harmonis bola (angular) dan fungsi radial hidrogen
Orbital 1s , n=1, l=0, m=0

 n ,,m (r, , )  R n , (r ) Ym (, )


R(r)adalah bagian radial yang dirumuskan:

1 3

 n    1!  2
 2  2 r
R n , ( r )    3
  
re na o
L2n1 2r / na o 
 2 n n  !   na o 
ds  x d q q x 
L x   s
s
q
dx
e
dx q

x e  
 
m
Y ι adalah bagian angular :
1
 2  1   m ! 2 m
 P cos  e
m im
Y ( ,  )  

 4   m ! 

m
dm
m

P (x)  1  x

2
 2
dx m
P ( x ) m≠ 0

1 d 2
P ( x )  
2 ! dx 
x  1

m=0  
( )
0.5
0 1 1
y 0=
4 pi 1

Jika ingin melakukan proses ortonormal pada fungsi angular, gunakan bentuk:
2 

 
m * m
d d sin  Y ( , ) Y (, )   n mk
0 0

Kalo ternomalkan =1
Kalo orthogonal=0
Kalo ortnomormal memenuhi

Jika ingin melakukan proses ortonormal pada fungsi radial, gunakan bentuk:

∫ R nl ( r ) R¿nl r 2 dr =δ nm
0

Jika ingin melakukan proses ortonormal pada fungsi total, gunakan bentuk:
2π π ∞

∫ d ∅ ∫ sinθdθ ∫ ψ n ,l , m ψ ¿n , l ,m r 2 dr=δnm
0 0 0

Menentukan probabilitas menemukan elektron pada suatu orbital


Cara 1, pake fungsi total hidrogen
2π π a0

prob ( 0<r <a 0 )=∫ d ∅ ∫ sinθdθ ∫ ψ n , l ,m ψ ¿n ,l , m r 2 dr


0 0 0

Cara 2, pake fungsi radial aja


a0

prob ( 0<r <a 0 )=∫ Rnl ( r ) R nl r dr


¿ 2

Menentukan Nilar rata-rata r: <r>


Cara 1, pake fungsi total hidrogen
2π π ∞
¿ r ≥∫ d ∅∫ sinθdθ ∫ r ψ n ,l ,m ψ ¿n ,l , m r 2 dr
0 0 0

Cara 2, pake fungsi radial aja



¿ r ≥∫ r R nl ( r ) Rnl r dr
¿ 2

0
Menentukan Nilar rata-rata r paling mungkin ditemukannya elektron

d ( r 2 R 2n ,l ( r ) )
=0
dr

Sistem 2 dan 3 D
Dalam sistem 2 Dimensi, sistemnya adalah:

Dimana

Serta, Energinya

h2 π2 2 2
Enx .ny = ( n x +n y ) nx=1,2 …
8 m L2

Sistem 3D
 2   2  2  2 
      E ( x , y , z )
2m  x 2 y 2 z 2 

n x n y y n z
 ( x , y, z )  A x A y A z sin x sin sin z
a b c
2
h 2  n 2x n y n 2z 
E n x n yn z   
8m  a 2 b 2 c 2 
 

Aturan penting dalam integrasi


n!
 e dx 
n  x
x
0
 n 1

2 1−cos 2 x
sin x=
2
a a
Untuk fungsi genap ∫ f ( x )=2∫ f ( x )
−a 0

a
Untuk fungsi ganjil ∫ f ( x )=0
−a

Rotasi
-Dalam frekuensi (v)
v = 2B (l + 1) Hz
h
B
8 2 I
I =μ R2
-Dalam bilangan gelombang
2 B ( l+1 )
v= =2 B(l+1) cm^-1
c
B
B ¯¿
c

Bab 7: Pesturbasi dan variasi


 Pesturbasi
Intinya di metode ini nih, yang dicari adalah koreksi energi akibat gangguan atau
ketidakidealan, bisa orde 1,2,3, dst Cuma yang kita pake di kuliah ini orde 1 aja
Misal:
Sistem partikel dalam kotak
Idealnya:

0 −ℏ d 2
H = +U ( x ) dimanaU ( x )=0
2m d x 2

ψ=
0
√ 2
a
sin
nπx
a
2 2
0 h n
E=
8 m a2
Ada gangguan (biasanya mempengaruhi operator hamiltoniannya)
Misal, pada batas 0.5a sampai 0.7a terdapat potensial sebesar c. Operator hamiltoniannya:

−ℏ d 2
H= +U ( x ) dimanaU ( x )=c
2m d x 2

−ℏ d 2
H= +c
2m d x 2
Sedangkan nilai dari

H (1 )=H−H 0
Koreksinya adalah:
0.7 a
∆ E= ∫ ψ H ψ dx
0 (1 ) ¿0

0.5 a

Dan energi totalnya setelah koreksi


0
E=E +∆ E

 Variasi (Mempunyai fungsi trial)


Di metode ini, kita ingin memperikarakan nilai dari E0 dengan aproksimasi Eϕ
Misal:
Sistem partikel dalam kotak
Fungsi trialnya adalah f ( x )=e−a x dimana a parameter variasi
Ada gangguan (biasanya mempengaruhi operator hamiltoniannya)
Misal, pada batas 0.5a sampai 0.7a terdapat potensial sebesar c. Operator Hamiltonian totalnya:

−ℏ d 2
H= +U ( x ) dimanaU ( x )=c
2m d x 2
2
−ℏ d
H= +c
2m d x 2
Lalu, nilai Eϕ

  Ĥ d
*

E 
   d
*

Lalu cari nilai minimum dari Eϕ dengan


dE
=0
da
Jowban soal uas SP
1.Jawab dengan menggunakan fungsi total dari suatu orbital itu sendiri
 n ,,m (r , , )  R n , (r ) Ym (, )

Nah, jadi fungsi yang memperngaruhi bentuk itu adalah fungsi angularnya (bergantung pada
sudut).
Kita tinjau fungsi angular untuk orbital s ¿ dan m=0)

Hanya pada orbital s, bentuk angularnya tidak dipengaruhi sudut (bulat sempurna)
Perbandingannya dengan 1s,2s,3s ada pada bilangan kuantum n, jadi yang berbeda adalah fungsi
radialanya (seberapa besar radius bola nya)
Huckel

Untuk menentukan energi dari senyawa diatas, apa sih langkahnya?


1. Memberikan nomor terhadap masing-masing atomnya (nomorinnya bebas ya gaes)

2. Buat determinan sebanyak atomnya (berarti determinannya 4x4)

3. Rule of thumb :
- 1,1 ; 2,2; 3,3; 4,4 = a-e

- Untuk dua tom berdekatan beta


- Untuk dua atom jauh =0

Anda mungkin juga menyukai