Anda di halaman 1dari 10

Volume 10, Nomor 2, Oktober 2022

ISSN: 2338-039X (print) | E-ISSN: 2477-538X (online) pp. 113-122

Perspektif Bisnis Dalam Prambanan Jazz Festival Yogyakarta

Jessica Christiani
Program Pascasarjana, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
esterjessicach@gmail.com

Abstrak

Prambanan Jazz sebagai salah satu festival musik skala internasional. Prambanan Jazz tergolong dalam kategori festival
musik profit. Secara eksplisit festival Prambanan Jazz dapat dilihat melalui deretan musisi popular yang dihadirkan,
pemberian harga tiket yang cukup mahal, serta terlibatnya pihak sponsorship dalm acara. Prambanan Jazz merupakan
fenomena sosial adalah salah satu festival musik yang berhasil memperoleh loyalitas dan animo masyarakat. Fakta di
lapangan seputar euphoria masyarakat menyambut hadirnya Prambanan Jazz dengan bukti dari penjualan tiket yang habis
terjual dan meningkatnya antusias penonton dari tahun ke tahun. Studi tentang sebuah festifal seperti Prambanan Jazz ini
dilakukan untuk mengupas dimensi bisnis dari pertunjukan musik dalam bentuk festival dan mengungkap perspektif
bisnis tim pengelola. Tujuannya penelitian adalah untuk mengetahui kacamata tim promotor dalam mengelola sisi bisnis
Prambanan Jazz, serta strategi dibalik kesuksesan festival. Metode studi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data
yang dikumpulkan melalui wawancara dengan 4 orang narasumber yang merupakan tim inti pengelola. Hasil temuan
penelitian ini menunjukkan terdapat dua pilar utama bisnis yang ada dalam Prambanan Jazz Yogyakarta. Pilar pertama
adalah bisnis pertunjukan musik yang meliputi konsep dan konten yang dihadirkan dalam festival. Pilar kedua adalah
tentang bisnis di dalam venue. Pengelolaan Prambanan Jazz Yogyakarta cenderung menggunakan strategi win win solution,
serta strategi kurasi musik demi mendukung optimalisasi penyelenggaraan festival.

Kata kunci: Festival Musik; Prambanan Jazz; Bisnis

Abstract

Business Perspectives in Prambanan Jazz Festival Yogyakarta. As one of the international scale music festivals, Prambanan Jazz
belongs to the category of profit music festivals. This can be seen explicitly through the rows of popular musicians presented, the ticket
prices are quite expensive, and the involvement of sponsors in the event. The social phenomenon where Prambanan Jazz Festival has
become one of the festivals that has managed to gain the loyalty and interest of the community cannot be avoided. Facts on the ground
regarding the community's euphoria welcoming Prambanan Jazz Festival 's presence, to the fact that tickets were sold out, and the
increasing enthusiasm of the audience from year to year are proof that this festival has succeeded in winning the hearts of the public.This
study was conducted to explore the business dimension of this festival and reveal the business perspective of the management team. The
aim is to find out the perspective of the promoter team in managing the business side of Prambanan Jazz, as well as the strategy behind
the success of this festival. The study method used is descriptive qualitative. Data was collected through interviews with 4 informants who
are the core management team. The findings of this study indicate that there are two main business pillars in Prambanan Jazz Festival.
The first pillar is the music show business which includes the concept and content presented at the festival. The second pillar is about the
business within the venue. In its management, it tends to use a win win solution strategy and music curation strategy to support the
optimization of the festival

Keywords: Music Festival; Prambanan Jazz; Business

PENDAHULUAN
tahun lalu aktivitas seperti ini masih menjadi
Konser musik dari waktu ke waktu telah
suatu kegiatan khusus dan momentum, kini
membuktikan eksistensinya dalam memenuhi
dapat lebih mudah diakses dengan jumlah
kebutuhan hiburan masyarakat. Jika sepuluh
penyelenggaraan yang semakin banyak serta

Artikel diterima: 24 Juni 2022 Revisi: 18 Oktober 2022 Terbit: 30 Oktober 2022
114 ] Jessica Christiani: Perspektif Bisnis Dalam Prambanan Jazz Festival Yogyakarta

konsep yang semakin bervariatif. Salah satu Tabel 1. Jumlah Musisi Non-Jazz dan Jazz yang Hadir
di Prambanan Jazz Festival
festival musik skala internasional yang merebut
perhatian masyarakat setiap tahunnya adalah
Tahun Musisi Non-Jazz Musisi Jazz
Prambanan Jazz Festival (PJF). Sebagai salah 2018 22 kelompok 4 kelompok
satu festival tahunan yang diselenggarakan di
Candi Prambanan Yogyakarta, Prambanan Jazz 2019 22 kelompok 6 kelompok
Festival berada dibawah naungan Rajawali 2020 11 kelompok 2 kelompok
Indonesia Communication sebagai promotor 2021 8 kelompok 2 kelompok
(yang selanjutnya disebut Ricomm). Kantor 2022 9 kelompok 2 kelompok
Jumlah 72 kelompok 16 kelompok
Ricomm terletak di Jl. Pandega Marta II No.6,
Manggung, Caturtunggal, Kec. Depok,
Melalui tabel diatas dapat ditarik sebuah
Kabupaten Sleman Yogyakarta, dan telah
kesimpulan bahwa kehadiran musisi dengan
berdiri sejak tahun 2022.
genre non jazz lebih mendominasi jika
dibandingkan dengan musisi jazz. Di satu sisi,
fenomena tersebut dapat menjadi hal yang
berlawanan dengan branding Prambanan Jazz
Festival sebagai festival musik jazz. Walau
begitu, festival ini dinilai tetap berhasil merebut
animo dan loyalitas masyarakat terhadap
festival. Hal ini ditandai dengan antusias
masyarakat setiap tahunnya yang menantikan
Gambar 1. Peta Lokasi Kantor Ricomm penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival ,
terjualnya tiket walau belum diumumkan
Tak hanya sebatas sebuah acara, festival musik deretan musisi yang akan hadir, dan bahkan di
juga memiliki berbagai efek positif yang dibawa, tahun 2022 tiket telah habis terjual walau
yaitu: citra sosial dan peluang hiburan, penyelenggaraan festival masih terhitung H-4
infrastruktur dan pembangunan kota, promosi bulan (Purnomo, 2022).
lokal, pembangunan ekonomi, dan sosial
budaya (Carvalho et al., 2019). Dengan Nilai Ekonomi yang Hadir Dalam
mengusung konsep utama kolaborasi antara Prambanan Jazz Festival
festival dan diplomasi budaya, Prambanan Jazz Nilai ekonomi yang besar juga hadir dalam
Festival menghadirkan perayaan musik yang setiap penyelenggaraan festival musik,
dibalut erat dengan warisan budaya Candi terutama festival musik profit. Melalui
Prambanan beserta cerita yang mengikutinya. kacamata manajemen, perihal sisi ekonomi
Hal ini dinilai sebagai upaya menjembatani dalam sebuah festival telah berkembang pesat
antara kemegahan pusaka Candi Prambanan sejak tahun 2012 (Brandão & de Oliveira, 2019).
serta sejarahnya dengan kehidupan masyarakat Yang artinya dimensi ekonomi-bisnis
modern. Hal tersebut kemudian dikemas mengalami perkembangannya dalam ranah
melalui rangkaian kegiatan pertunjukan musik festival musik hingga saat ini. Sebagai festival
yang menyasar berbagai generasi. skala internasional, Prambanan Jazz Festival tentu
Prambanan Jazz Festival diselenggarakan memberi dampak ekonomi bagi semua
dari setiap tahun menghadirkan deretan musisi stakeholder dan bagi ekosistem. Hal yang dengan
dengan genre non jazz dibanding musisi jazz. eksplisit terlihat adalah meningkatnya angka
Berikut merupakan tabel yang memaparkan pariwisata yang ketika ditelaah lebih dalam juga
data musisi yang hadir terhitung sejak tahun memberi manfaat bagi UMKM, masyarakat
2018 - 2022. sekitar kawasan Candi Prambanan, serta bagi
: Jurnal Pengkajian, Penyajian dan Penciptaan Musik Vol. 10, No. 2, April 2022 [ 115

negara. Eksistensi festival musik tak hanya membangun kultur kehidupan sosial budaya
berbicara tentang euphoria perayaan, namun masyarakat dimana semakin meningkatnya
juga tentang benefit yang dihadirkan. Dampak interaksi manusia dengan teknologi, termasuk
terhadap sektor ekonomi, sosial, budaya daerah dalam dunia musik pertunjukan. Namun jika
setempat tentu dirasakan langsung oleh dilihat lebih dalam melalui sudut pandang
individu maupun kelompok masyarakat Prambanan Jazz Festival, teori tersebut dinilai
(Knight et al., 2021). kurang relevan. Melalui studi yang penulis
lakukan, kemajuan teknologi digital menjadi
Pertumbuhan ekonomi dapat
faktor pendukung keberhasilan festival. Data
berkembang apabila pasar memegang alur
traffic pengaksesan karya musisi di platform
penting dalam transaksi, dimana produsen
digital juga menjadi salah satu faktor
yang menyediakan barang atau jasa memiliki
pertimbangan diundangnya musisi ke
hubungan timbal balik dengan konsumen yang
Prambanan Jazz Festival, video penampilan saat
memerlukan (Safri, 2018). Untuk itu, sisi
konser berlangsung-pun kerap diunggah
ekonomi dalam setiap perhelatan Prambanan
melalui kanal Youtube sebagai
Jazz Festival dapat dilihat melalui hubungan
pendokumentasian. Prambanan Jazz Festival
timbal balik yang terjadi antara artis sebagai
yakin jika euphoria dan pengalaman yang
penyedia jasa hiburan, Prambanan Jazz Festival
dihadirkan dalam sebuah festival musik tidak
sebagai distributor yang mengelola jasa, dan
akan bisa terganti dengan dokumentasi
penonton sebagai konsumen. Tak hanya sampai
digitalnya. Kemajuan teknologi digital menjadi
disitu, hubungan timbal balik antara pengelola
salah satu alat pembantu tim pengelola
dengan berbagai stakeholder bahkan ekosistem
Prambanan Jazz Festival untuk
industri musik secara lebih luas juga berisi
mengoptimalisasikan keberhasilan festival
kegiatan ekonomi langsung maupun tak
melalui berbagai hal teknis yang dilakukan di
langsung. Sehingga keberadaan festival musik
lapangan. Sehingga hasil penelitian
menjadi sangat penting sebagai salah satu aliran
Irnanningrat dinilai tidak relevan di semua
pendapatan dalam perputaran ekonomi
dimensi festival musik. Perbedaan faktor
industri musik (Leenders et al., 2010).
kondisi, daerah, kebijakan peraturan daerah,
Adapun pandangan lain tentang kebijakan pemegang modal serta stakeholder
pertunjukan musik yang dapat menjadi lainnya dapat menghasilkan dampak yang
referensi dalam memperluas khazanah berbeda-beda. Perbedaan ini diharapkan dapat
penelitian ini. (Irnanningrat, 2016) melalui memperluas sudut pandang.
jurnalnya menyatakan jika terdapat 4 dimensi
Sebagai sebuah festival musik yang
yang menyebabkan matinya pertunjukan musik
mengusung citra jazz tentu menjadi sebuah
secara perlahan, dan hal ini dilihat melalui
pertanyaan jika tendensi musisi yang
kacamata teori McDonaldisasi. Keempat
dihadirkan didominasi oleh musisi genre non
dimensi tersebut adalah dimensi efisiensi,
jazz. Fakta bahwa Prambanan Jazz Festival
dimensi prediksi, dimensi daya hitung, dan
merupakan festival musik profit menjadi alasan
dimensi kontrol. Penelitian ini menyebutkan
yang menimbulkan praduga awal bahwa pihak
bahwa para pemegang modal dapat dengan
pengelola lebih menitikberatkan orientasi bisnis
mudah mendapat keuntungan yang besar dan
dibanding pada sisi musikal dalam festival.
menghemat biaya produksi. Hal ini dapat
Fenomena bahwa festival ini mampu merebut
dilihat dari fenomena pendokumentasian
animo masyarakat menjadi tanda bahwa
sebuah pertunjukan musik yang kemudian
Prambanan Jazz Festival berhasil memperoleh
hasilnya akan diproduksi secara masal di
loyalitas konsumennya walau dengan segala
berbagai platform digital maupun bentuk fisik
tanda tanya didalamnya. Penelitian yang
(CD, kaset, dll). Efek ini kemudian akan
116 ] Jessica Christiani: Perspektif Bisnis Dalam Prambanan Jazz Festival Yogyakarta

dilakukan untuk menjawab bagaimana Dalam sebuah penyelenggaraan festival


perspektif tim Ricomm dalam mengelola sisi musik, tak dipungkiri jika terjadi perputaran
bisnis Prambanan Jazz Festival dan bagaimana ekonomi yang besar. Menurut Asosiasi Festival
strategi tim Ricomm dalam mengelola Independen tahun 2010 melakukan survey
ekuivalensi antara sisi bisnis dan sisi musikal terhadap hampir 5.000 pengunjung dari 13
Prambanan Jazz Festival? festival di Inggris tentang kebiasaan belanja
mereka saat menghadiri festival. Menurut
Tujuan dari penelitian ini yang pertama
angka tersebut, 350.000 orang yang hadir dalam
adalah untuk mengetahui perspektif tim
festival akan menghabiskan rata-rata £346
Ricomm sebagai promotor dalam mengelola sisi
untuk festival, termasuk harga tiket dan hal ini
bisnis Prambanan Jazz Festival sebagai salah
turut berkontribusi terhadap ekonomi lokal
satu festival musik unggulan. Ilmu dan nilai-
festival (Larsen & Hussels, 2011). Sehingga tak
nilai tentang bisnis dalam Prambanan Jazz
dipungkiri bahwa kehadiran festival tak hanya
Festival tak serta merta hanya berlaku dalam
berbicara tentang perayaan musik beserta
lingkungan festival seni, namun juga dalam
euphoria-nya, namun juga tentang perputaran
kehidupan secara meluas. `Tetap terdapat nilai-
ekonomi yang besar terutama pada festival
nilai universal yang dapat diterapkan di
musik komersial.
berbagai lingkungan yang bisa dipetik dan
dipelajari. Yang kedua, tujuan penelitian ini Bisnis festival musik kini semakin nyaring
adalah mengetahui strategi tim Ricomm dalam dalam dunia industri musik. Kontribusi yang
mengelola keseimbangan antara sisi bisnis dan dihasilkan tak hanya tentang dampak ekonomi
sisi musikal Prambanan Jazz Festival sebagai secara lokal, namun juga nasional. Asosiasi
festival seni agar berkesinambungan dengan Festival Independen pada tahun 2010
baik. memperkirakan bahwa bisnis festival musik
semakin booming dan turut menyumbang lebih
Bisnis dalam Festival Musik dari 1 miliar Poundsterling setiap tahunnya
Industri musik kontemporer dalam untuk perekonomian Inggris (Larsen & Hussels,
perjalanannya mengalami berbagai pergantian 2011). Terciptanya lapangan pekerjaan
kultur sebagai akibat dari perubahan zaman. tambahan juga turut menghasilkan pendapatan
Bisnis musik dalam beberapa dekade terakhir tambahan dari keberadaan festival musik.
mengalami perubahan seperti penurunan Ekosistem industri musik tentu
pendapatan dari rekaman musik yang berdinamika. Tak hanya tentang keberhasilan,
kemudian berkembang menjadi streaming namun juga tentang masa-masa redup
rekaman dan penjualan secara digital. khususnya saat terjadi pandemi Covid19.
Fenomena ini tentu mengharuskan individu di Dengan keterbatasan ruang gerak, perubahan
dalamnya untuk memodifikasi model bisnis tajam dalam budaya interaksi, serta kebijakan
yang digunakan. Namun terlepas dari peraturan pemerintah membuat industri musik
fenomena tersebut, terdapat satu pusat redup. (De Fretes & Listiowati, 2020)
perhatian dalam industri musik kontemporer, menyebutkan bahwa kesadaran ekologi
yaitu live music tak terkecuali yang dihadirkan membuat manusia untuk menyelami dan
dalam festival musik (Hitters & Winter, 2020). beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang
Festival musik telah berkembang sedemikian terjadi, tak terkecuali dalam dunia musik
rupa dalam kurun waktu beberapa dekade pertunjukan. Hal tersebut dapat dicapai melalui
terakhir. Tahun 1990-an merupakan momen kolaborasi secara kooperatif, kreatif, dan
awal festival diadakan dan mulai bermunculan inovatif antara individu maupun kelompok
di seluruh dunia dalam ekonomi barat yang untuk menjaga keberlangsungan budaya musik
maju (Hitters & Winter, 2020). yang berkelanjutan.
: Jurnal Pengkajian, Penyajian dan Penciptaan Musik Vol. 10, No. 2, April 2022 [ 117

Menurut (David, 2011) mendefinisikan eksternal. Optimalisasi berbagai lini organisasi


manajemen strategi sebagai gabungan antara menjadi faktor penting yang keberadaannya
seni dan ilmu merumuskan, menerapkan, harus dipertahankan.
mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
Strategi Implementasi
fungsi demi tercapainya tujuan organisasi.
Dalam tahap ini mengandung kegiatan
Artinya manajemen strategi berperan sebagai
perencanaan tahunan, membuat kebijakan,
motor penggerak yang juga dalam prosesnya
serta mengoptimalisasikan pemberdayaan
turut mengupayakan berbagai cara agar
sumber daya dalam organisasi.
organisasi dapat berjalan dengan optimal dalam
berbagai lini. Melalui keberadaannya, Evaluasi Strategi
manajemen strategi bertujuan untuk Adalah tahap terakhir yang merupakan tahap
memaksimalkan terciptanya peluang baru dan yang sangat diperlukan pengelola. Dengan
perencanaan jangka panjang maupun jangka adanya tahap ini manajer dapat mengetahui
pendek, serta mengusahakan organisasi agar strategi mana yang tidak berjalan dengan baik
mengoptimalisasi tren saat ini untuk masa melalui evaluasi efektivitas kinerja di lapangan.
depan. Proses strategi pengelolaan Namun karena kondisi internal dan eksternal
membutuhkan proses dalam pelaksanaannya, organisasi yang dinamis, maka penyusunan
atau tidak dapat dilakukan dengan instan. strategi akan berubah mengikuti kondisi.
(David, 2011) memaparkan bahwa terdapat tiga Sehingga setiap strategi yang dibuat memiliki
tahapan dalam manajemen strategi: sifat adaptif dan modifikatif. Adapun tiga topik
evaluasi yang sifatnya fundamental: meninjau
Perumusan Strategi
faktor eksternal dan internal (hal ini menjadi
Tahap ini berisikan upaya-upaya dalam yang paling penting), mengukur kinerja, dan
mengembangkan visi dan misi, mengambil tindakan korektif.
mengidentifikasi peluang dan ancaman
eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan METODE
kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka
panjang, membuat strategi alternatif, dan Penelitian ini dilakukan menggunakan metode
merumuskan strategi tertentu demi tercapainya kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh
tujuan organisasi. Artinya, pada tahap ini pihak melalui proses wawancara terhadap empat
pengelola akan berhadapan dengan kegiatan- orang narasumber yang merupakan tim inti
kegiatan analisis organisasi internal maupun Ricomm, yaitu:
Tabel 2. Deskripsi pekerjaan tim inti Ricomm.

Kode Nama Jabatan Deskripsi Pekerjaan


OB Oetji Bella Project Manager Bertanggung jawab penuh memastikan sebuah project
mencapai tujuan dengan memimpin, merencanakan,
mengkoordinasikan, dan memaksimalkan sumber daya.
JP Julian Pasaribu Director of Memimpin semua kegiatan operasional perusahaan.
Operations
RA Rizky Ahmad Talent Relation Bertanggung jawab dalam proses perekrutan seluruh SDM
yang terlibat.
CC Chellano Business and Mengembangkan strategi bisnis perusahaan
Chandra Development

Yogyakarta. Wawancara tersebut dilakukan


Pengambilan data melalui wawancara
menggunakan metode wawancara semi
dilakukan dua kali, yaitu pada tanggal 23 Mei
terstruktur, dimana penulis sebelumnya telah
2022 dan 30 Mei 2022 di kantor Ricomm
memberikan kerangka pertanyaan kepada
118 ] Jessica Christiani: Perspektif Bisnis Dalam Prambanan Jazz Festival Yogyakarta

narasumber. Namun pada saat sesi berlangsung merumuskan porsi bisnis dan sisi musikal
juga muncul pertanyaan-pertanyaan baru dalam Prambanan Jazz Festival, Branding
sebagai upaya penggalian informasi agar lebih Prambanan Jazz Festival, Kekuatan, kelemahan,
mendalam. Adapun pertanyaan wawancara ancaman, peluang (SWOT) dalam tim dan
tersebut adalah: Gambaran besar tugas dan Prambanan Jazz Festival.
tanggung jawab dalam tim, Goals utama tim
Proses analisis data diawali dengan
Ricomm melalui Prambanan Jazz Festival,
mengelompokkan data berdasarkan kategori
Proses pengelolaan mulai dari pra produksi
yang sama dan memberi pengkodean. Pada
hingga pasca produksi beserta kendalanya,
proses analisa ini menghasilkan 8 kode yang
Formulasi strategi yang digunakan tim
berbeda. Kedelapan kode tersebut adalah:
Ricomm, Perspektif tim Ricomm dalam
Tabel 3. Kode dan definisi analisis data.

Kode Singkatan Definisi


Gambaran besar jobdesk GB-JD Gambaran besar tentang tanggung jawab dan pekerjaan yang
dilakukan.
Tujuan Utama TU Tujuan utama tim Ricomm melalui hadirnya Prambanan Jazz
Festival
Proses Pengelolaan PP Proses pengelolaan Prambanan Jazz Festival sejak tahap pra
produksi hingga pasca produksi.
Kendala Pengelolaan KP Kendala yang dialami selama proses pengelolaan.
Formulasi Strategi FS Formulasi strategi pengelolaan yang digunakan tim Ricomm.
Perspektif Bisnis PB Kacamata tim Ricomm dalam mengelola sisi bisnis Prambanan
Jazz Festival.
Branding BR Citra yang dibangun dalam Prambanan Jazz Festival.
SWOT SW Analisis tentang kelebihan, kekurangan, ancaman, dan peluang
tim Ricomm maupun Prambanan Jazz Festival.

HASIL DAN PEMBAHASAN musik dengan diplomasi budaya. Konsep ini


dinilai menjadi daya tarik utama karena mampu
Festival musik komersial memiliki porsinya menawarkan pengalaman menonton festival
sendiri dalam memandang bisnis yang musik dengan balutan kemegahan Candi
berputar. Dalam penyelenggaraannya, Prambanan yang kental, sehingga membuat
Prambanan Jazz Festival memiliki dua kategori Prambanan Jazz Festival memiliki konsep yang
bisnis yaitu: berbeda dari festival musik lainnya.

Bisnis Pertunjukan Musik Konten: Tentang bentuk pertunjukan


yang disajikan oleh deretan musisi yang hadir.
Melalui Prambanan Jazz Festival, tim Ricomm
Untuk itu, tim Ricomm dalam proses kurasi
mencoba menyajikan pertunjukan musik
musisi tentu memiliki berbagai faktor sebagai
sebagai hidangan utama. Dengan menjual
dasar pertimbangan memilih artis agar dapat
penampilan berbagai musisi nasional dan
mendorong kualitas pertunjukan yang
internasional sebagai produk utama, tim
dihadirkan. Faktor tersebut seperti: rating
Ricomm berusaha memberi pengalaman yang
musisi di berbagai platform digital, issue yang
tak terlupakan bagi konsumen yang membeli
beredar di dunia industri musik, genre sang
produk tersebut. Faktor yang berpengaruh
musisi, segmen pasar musisi, serta permintaan
dalam tingkat penjualan tiket konser adalah:
atau voting dari penonton Prambanan Jazz
Konsep: Berbicara tentang gagasan utama Festival (Prambanan Jazz Festival lovers).
yang diusung Prambanan Jazz Festival secara
keseluruhan, yaitu akulturasi antara konser
: Jurnal Pengkajian, Penyajian dan Penciptaan Musik Vol. 10, No. 2, April 2022 [ 119

Bisnis dalam Venue Tak hanya berbicara tentang strategi


manajemen secara teknis, hadirnya Prambanan
Diplomasi budaya menjadi salah satu poin
Jazz Festival juga berbicara tentang peningkatan
penting yang diperhatikan tim Ricomm. Walau
nilai ekonomi, sosial dan budaya. Dalam
tidak disampaikan secara gamblang, pihak
rangkuman riset yang diterbitkan oleh British
pengelola festival cukup teliti dalam mengurus
Council tahun 2019, menemukan bahwa untuk
detail hal teknis agar poin diplomasi budaya
menumbuhkan nilai ekonomi dalam musik
tersebut dapat sampai kepada semua pihak
diperlukan peran music entrepreneur yang
yang hadir tanpa terkecuali. Keberadaan festival
diharapkan dapat menghadirkan inovasi dalam
musik tak hanya berkontribusi pada sisi industri
bisnis musik (Resmadi & Bastari, 2019). Karena
pariwisata saja, namun juga pada
ekosistem musik akan menunjukkan
pengembangan ekonomi budaya dan regional
pertumbuhannya jika didukung oleh kehadiran
(Chang et al., 2022). Hal ini mendukung bahwa
beragam sektor pendukung seperti label
hadirnya Prambanan Jazz Festival dapat
rekaman, promotor, booking agent, pemilik
menjadi media yang subur untuk pertumbuhan
venue, media musik, event organizer, dan
diplomasi budaya serta perkembangan
festival musik. Dan kehadiran Prambanan Jazz
ekonomi dan pariwisata regional setempat.
Festival dinilai menjadi pupuk yang baik untuk
Selain menjual pengalaman menonton mendorong pertumbuhan kesuburan ekosistem
konser musik yang berkualitas, tim Ricomm musik Indonesia. Dalam pengelolaannya,
juga berupaya mengoptimalkan potensi bisnis Prambanan Jazz Festival tak hanya
dalam venue. Setiap pengunjung yang datang menghubungkan antara pihak manajemen artis
dalam sebuah festival musik tak hanya menjadi dengan penonton saja, namun juga berbagai
konsumen atas pengalaman dan euphoria stakeholder seperti media musik dan non
konser musik, namun juga konsumen atas musik, label rekaman PT. TWC selaku pengelola
barang pendukung lainnya seperti food and venue, event organizer, booking and travel
beverage, souvenir, dan merchandise (Barrière agent, perusahaan sponsor, dll. Kemudian
& Finkel, 2020). Walau begitu, Ricomm memiliki dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa setiap
prinsip utama untuk tetap mengusung festival musik Prambanan Jazz dihelat, tak
keindahan Candi Prambanan. Sehingga hal hanya tentang bisnis musik yang sedang
tersebut berpengaruh pada beberapa poin bergulir, namun juga tentang bisnis lain yang
dalam SOP (Standard Operating Procedure) di bersinggungan, serta proses bertumbuhnya
venue seperti: Meredam visual brand sponsor ekosistem musik Indonesia.
agar pengunjung tetap bisa menangkap secara
penuh pertunjukan musik beserta magisnya Strategi Ricomm Dalam Mengelola
pemandangan kawasan candi tanpa terganggu Ekuivalensi antara Bisnis dan Musikal
atribut sponsor. Memfasilitasi pengunjung yang Prambanan Jazz Festival
ingin membeli cinderamata, makanan,
Sebagai sebuah festival yang menghadirkan
minuman dengan menyediakan tenda-tenda
pertunjukkan musik sebagai sajian utamanya,
yang berjualan serta area Pasar Kangen.
Prambanan Jazz Festival tentu harus
Menyediakan ruang publik seperti toilet umum,
memperhatikan kualitas musik yang
mushalla, dan arena bermain anak. Sebagai
dihadirkan. Namun di satu sisi yang lain,
media promosi bisnis pariwisata secara implisit
sebagai festival musik profit, Prambanan Jazz
melalui unggahan semua orang yang ada di
Festival juga harus memastikan sisi bisnis dalam
venue, dimana hal ini menjadi misi budaya
festival berjalan dengan baik. Untuk itu strategi
Indonesia melalui Prambanan Jazz Festival
yang digunakan tim Ricomm dalam menjaga
tentang diplomasi budaya.
keseimbangan antara keduanya.
120 ] Jessica Christiani: Perspektif Bisnis Dalam Prambanan Jazz Festival Yogyakarta

Strategi win win solution sebagian karyanya dengan aransemen jazz. (RA,
Salah satu sumber utama pendanaan sebuah OB)
festival musik profit adalah penonton. Jumlah
Tren musik yang sedang berlangsung.
tiket yang terjual memiliki peran yang sangat
Hal ini tetap menjadi perhatian sebagai upaya
penting dalam penerapan strategi bisnis. Tak
tim dalam menghadirkan kebaruan dalam
dapat dipungkiri jika di Indonesia, jazz
festival. (CC, RA, JP). Momen yang sedang
merupakan genre yang dinilai segmented dan
berlangsung seperti musisi yang baru
hanya menyasar kelas-kelas sosial tertentu.
memenangkan penghargaan bergengsi,
Ricomm menilai jika penonton tidak mengenal
memecahkan rekor, baru mengeluarkan album
musisi yang tampil, maka akan berimbas pada
atau single, serta fenomena lain yang sedang
angka penjualan tiket dan pemasukan festival.
berkembang. (JP, CC, RA). Rating sang artis.
“secara bisnisnya oke tak masukin, yang secara
Faktor ini berbicara tentang seberapa besar
konsepnya oke ya kita masukin juga” (ungkap OB).
masyarakat luas menyukai musisi tersebut,
Untuk itu strategi yang digunakan adalah yang kemudian dihitung menggunakan skala
win win solution, dimana tim Ricomm tertentu pada masing-masing platform. (RA,
menghadirkan deretan musisi populer yang CC)
digemari masyarakat walau secara genre musik
Musisi yang memiliki fanbase atau
musisi tersebut bukanlah musisi jazz. Saat
penggemar yang militan, sehingga mampu
menghubungi manajemen artis, akan selalu ada
menarik masa untuk datang ke festival. (RA, JP).
negosiasi dari tim Ricomm yang meminta sang
Musisi yang memiliki nilai ekonomi. Hal ini
musisi membawakan beberapa penampilannya
berbicara tentang musisi yang dinilai mampu
dengan aransemen jazz. Hal ini dilakukan
meningkatkan potensial bisnis dalam festival.
dengan tujuan agar dapat menjaga konsep
(CC). Musisi yang menjadi permintaan
Prambanan Jazz Festival sebagai festival musik
penggemar. Melalui pembukaan polling di
jazz, namun juga tetap menarik penonton yang
media sosial Prambanan Jazz dan kanal media
hadir.
partner dapat diketahui musisi-musisi yang
Proses Kurasi Musisi menjadi permintaan penggemar untuk
Kualitas sebuah festival musik juga dapat dilihat dihadirkan dalam festival. (OB, RA, CC)
dari line up musisi yang dihadirkan. Masing-
Musisi yang mampu memberi warna
masing festival memiliki formulanya sendiri
baru dalam festival, namun tetap sesuai konteks
dalam menyusun deretan musisi yang akan
yaitu dengan tema dan branding festival. (OB).
dihadirkan, yang tentu saja disesuaikan dengan
Musisi yang menjadi pilihan CEO yang dinilai
kondisi masing-masing festival. Prambanan
memiliki kemampuan pemetaan musisi
Jazz Festival memiliki beberapa kriteria yang
internasional (JP). Musisi yang memiliki
menjadi dasar pertimbangan saat proses kurasi.
engagement digital serta jadwal penampilan off
Kecocokan antara artis dengan tema dan air yang cukup tinggi. Engagement digital
branding festival. Hal ini tidak melulu berbicara berbicara tentang jumlah penonton di kanal
tentang genre jazz, karena tim mencoba Youtube, jumlah pendengar bulanan di Spotify
menghadirkan Prambanan Jazz tidak secara atau Joox, serta keaktifan di media sosial
kaku sebagai konser musik jazz, namun sebagai lainnya. (CC, RA).
festival musik secara general. Sehingga musisi
Strategi manajemen yang digunakan tim
yang hadir boleh menyajikan karya dengan
Prambanan Jazz telah sesuai dengan teori
genre non jazz, namun tetap harus mendukung
manajemen event dan special event, yang
branding festival dengan cara membawakan
kemudian implementasinya secara garis besar
meliputi Planning, Organizing, Actuating,
: Jurnal Pengkajian, Penyajian dan Penciptaan Musik Vol. 10, No. 2, April 2022 [ 121

Controlling, dan Evaluating (Amadea, 2018). Festivals. Scientific Annals of Economics and
Yang secara detail telah diterapkan oleh tim Business, 91–112.
pengelola mulai dari tahap pra-produksi atau
Carvalho, L. C., Calisto, L., & Gustavo, N. (2019).
saat perencanaan, tahap produksi, hingga pasca
Strategic Business Models to Support
produksi. Pernyataan tersebut jika dinilai
Demand, Supply, and Destination
sejalan dengan hasil penelitian yang penulis
Management in the Tourism and Hospitality
lakukan, sehingga dapat memperkuat hasil
Industry.
temuan studi ini.
Chang, J.-J., Chen, R.-F., & Lin, C.-L. (2022).
SIMPULAN Exploring the Driving Factors of Urban
Music Festival Tourism and Service
Hadirnya PJF sebagai sebuah perayaan tahunan Development Strategies Using the
musik Jazz di Candi Prambanan tak hanya Modified SIA-NRM Approach.
berbicara tentang euphoria, namun juga Sustainability, 14(12), 7498.
perputaran ekonomi yang besar didalamnya.
Berbagai sisi yang memiliki potensi ekonomi David, F. R. (2011). Strategic Management: Concept
harus dioptimalkan dengan merumuskan and Cases (13th ed.). Pearson.
strategi yang sesuai kondisi di lapangan. De Fretes, D., & Listiowati, N. (2020).
Namun tak hanya tentang nilai ekonomi Pertunjukan Musik dalam Perspektif
didalamnya, pihak pengelola juga tak boleh Ekomusikologi. Promusika, 8(2), 109–122.
mengabaikan kualitas musik serta konsep yang
dihadirkan. Tujuannya adalah menghadirkan Hitters, E., & Winter, C. (2020). The
festival musik yang berkualitas, memberi Festivalization of Live Music:
pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung, Introduction. International Journals of
memiliki nilai ekonomi yang tinggi, serta Music Business Research, 9(2), 4–12.
memberi dampak positif bagi semua
Irnanningrat, S. N. S. (2016). Matinya
stakeholder dan masyarakat luas.
Pertunjukan Musik. Promusika, 4(2), 94–
Penelitian ini terbatas pada perspektif 101.
bisnis tim pengelola PJF serta strategi yang
Knight, J., Brennan, K., Brine, S., Davies-Jones,
digunakan. Untuk itu penelitian ini masih bisa
A., & Efford, C. (2021). The Future of UK
dikembangkan dalam ranah lainnya seperti
Music Festivals. House of Commons
perspektif sosial budaya maupun ranah
Digital, Culture, Media and Sport
kebijakan publik dalam festival musik.
Committee.

REFERENSI Larsen, G., & Hussels, S. (2011). The Significance


of Commercial Music Festivals. Handbook
Amadea, S. (2018). Manajemen Event Prambanan on the Economics of Leisure.
Jazz Sebagai Upaya Memperkuat Branding
Pariwisata Candi di Yogyakarta. Universitas Leenders, M. A. A. M., van Telgen, J., & Gemser,
Muhammadyah Yogyakarta. G. (2010). Success in the Dutch Music
Festival Market: The Role of Format and
Barrière, L., & Finkel, R. (2020). The Material Content. The International Journal on Media
Culture of Music Festival Fandoms. Management, 79–94.
European Journal of Cultural Studies, 25(2).
Purnomo, S. (2022, March 26). Empat Bulan Lagi
Brandão, A., & de Oliveira, R. F. (2019). Digelar, Tiket Prambanan Jazz 2022 Sudah
Internationalization Strategies in Music Habis Terjual. El John News.
122 ] Jessica Christiani: Perspektif Bisnis Dalam Prambanan Jazz Festival Yogyakarta

https://eljohnnews.com/empat-bulan-
lagi-di-gelar-tiket-prambanan-jazz-2022-
sudah-habis-terjual/

Resmadi, I., & Bastari, R. P. (2019). Rangkuman


Riset Pemetaan Ekologi Sektor Musik. British
Council Indonesia.

Safri, H. (2018). Pengantar Ilmu Ekonomi.


Lembaga Penerbitan Kampus IAIN
Palopo.

Anda mungkin juga menyukai