Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL KLAB JAZZ UNTUK BEKRAF SATU PINTU

Versi 1, Edit: Jason. 5 Desember 2018

Peserta

Jason Limanjaya (pengetik)


Shendi Abdi Maulana
Tofan Rachmat Zaky
Rinomulat Sembada

JAZZ SEBAGAI FAKTOR PEMAJU INDUSTRI KREATIF INDONESIA

1. Menurut BEKRAF, definisi memajukan industry kreatif Indonesia adalah


menciptakan inovasi berdaya saing internasional dan memajukan
Indonesia di peta ekonomi kreatif dunia (dari FAQ BEKRAF)
2. Dari 16 sektor yang BEKRAF dukung, musik adalah salah satu dari tiga
sektor lokomotif selain fashion dan kuliner.
3. Dari track record, musisi jazz jelas selalu menjadi influencer di industri
musik Indonesia. Contoh: Tulus, Yura, Danilla, Chaka Priambudi dan Tesla
Manaf yang di awal karir mereka bergerak di komunitas termasuk Klab Jazz.
Penjualan karya mereka sukses dan diterima baik oleh masyarakat
Indonesia. Bahkan, mereka pun beberapa kali mewakili Indonesia di
festival-festival luar negeri. Pengaruh mereka juga jauh di luar musik,
terbukti dengan popularitas mereka mempengaruhi endorsement dari
sektor fashion, kosmetik dan merchandising sehingga memajukan sektor-
sektor industri kreatif tersebut.
4. Istilah ‘jazz’ juga memiliki marketing value dalam meningkatkan jumlah
penonton di festival-festival sehingga bermunculan puluhan festival jazz di
seluruh wilayah Indonesia sekarang. Festival-festival ini jelas membantu
industri kreatif lokal yang terlibat (booth makanan minuman, kerajinan,
merchandising dll). Di luar itu, beberapa festival berskala internasional
seperti Java Jazz Festival dan Ubud Jazz Festival berhasil mendatangkan
penonton asing dalam jumlah besar, berkontribusi pada pemasukan devisa.
5. Musik jazz juga secara alamiah fleksibel menyerap pengaruh music budaya-
budaya lain di luar akarnya (budaya Afro-Amerika) sehingga apabila
dikombinasikan secara tepat dengan musik tradisi Indonesia, bisa
membantu mempromosikan budaya Indonesia di panggung dunia. Hal ini
mungkin karena audiens Jazz adalah global sehingga musik jazz ala
Indonesia bisa menjadi salah satu ujung tombak penyebaran budaya
Indonesia. Contoh artis-artis yang berhasil: Krakatau Ethnic, simakDialog,
Dwiki Dharmawan.
6. Kesimpulan: musik jazz memiliki potensi dan kekuatan untuk memajukan
industri kreatif tidak hanya musik, tapi juga fine art, fotografi, videografi,
fashion, graphic design. Musik jazz juga bersifat global sehingga bisa
diberdayakan untuk memajukan daya saing Indonesia di peta ekonomi
kreatif dunia.

KEADAAN INDUSTRI JAZZ DI INDONESIA – NEGATIF/KURANG DARI IDEAL

1. Penjualan album jazz di Indonesia tidak baik (kuantitatif)


2. Porsi musisi jazz sebagai minoritas di festival-festival jazz Indonesia
(kuantitatif)
3. Kurangnya representasi musisi jazz Indonesia di panggung jazz dunia
(kuantitatif – perbandingan ratio populasi?)
4. Kurangnya tingkat literasi masyarakat terhadap musik jazz Indonesia
(kualitatif? Perlu research?)
5. Kurangnya acara sosialisasi dan apresiasi jazz yang memasyarakat, di luar
festival berbayar mahal dan tempat-tempat mewah (kualitatif? Perlu
research?)
APA YANG KLAB JAZZ BISA TAWARKAN KEPADA JAZZ INDONESIA DAN BY
EXTENSION, INDUSTRI KREATIF INDONESIA?

1. Sejarah Klab Jazz: konsisten sejak 2004 melahirkan program-program


inovatif dalam mensosialisasikan jazz kepada masyarakat Bandung dan juga
mendukung para musisi jazz untuk maju dan melahirkan karya-karya yang
dibanggakan. (bagian track record KJ – Shendi)
2. Tidak hanya musik, Klab Jazz juga berinovasi memajukan sektor fotografi,
lukisan, fashion dan merchandising melalui Klab Jazz Store, Jazz the Way
You Are dan Jazz Art Exhibition. Semuanya mungkin karena natur budaya
jazz memungkinkan sektor-sektor ini berkembang.
3. Klab Jazz bisa menjadi solusi bagi situasi kurang ideal musik jazz Indonesia
melalui program-program strategis yang memberdayakan musisi jazz
Indonesia untuk lebih kreatif dan produktif dan meningkatkan tingkat
literasi dan apresiasi masyarakat umum kepada jazz Indonesia.

PROGRAM KLAB JAZZ

1. Performance rutin tematik (porsi antara idealis dan komersial?)


Program rutin yang memberdayakan musisi Bandung, penikmat musik
Bandung dan juga masyarakat umum bertempatan pada lokasi yang bisa
dijangkau masyakarat luas, tidak hanya bagi yang berdaya beli tertentu.
- Fungsi edukasi: memberikan exposure kepada masyarakat tentang
sejarah dan varian-varian jazz, tidak hanya di Amerika melainkan juga
JAZZ INDONESIA
- Fungsi entertainment: menghibur para penikmat musik/seni, tidak
hanya khusus jazz saja
- Fungsi estetika: menciptakan lingkungan yang optimal untuk musik jazz
Bandung berkembang dengan kesempatan performance yang sering dan
mempertemukan para musisi dengan audience yang tepat sehingga
meningkatkan motivasi di antara pelaku sehingga kualitas musik jazz
Bandung bisa meningkat secara jangka panjang
2. Workshop/Masterclass bukan hanya untuk musisi, tapi juga untuk foto,
video, audio dll

3. Forum/talk, pameran – contoh: forum sejarah jazz Bandung dengan Otto


Stuparitz?

4. Record label – KJ Record label? Preservasi, rejuvenasi

5. Mini Festival – target jangka panjang sebagai manifestasi terbesar visi KJ

KEKURANGAN KLAB JAZZ

1. Organisasi
Kurangnya sistem manajemen tetap dan sistem publisitas yang maju
sehingga bisa menjamin program yang rutin dan konsisten.
2. Event
Tematik kurang mengandalkan R&D audiens dan pasar dan juga kurangnya
tim tetap dalam pelaksanaan tiap event.
3. Bisnis
Tidak adanya sistem pendanaan dan pemutaran dana yang menjamin visi
dan misi tercapai di tiap program.

SOLUSI YANG BEKRAF BISA BERIKAN KEPADA KLAB JAZZ (skala prioritas)

1. Operational Funding untuk PERFORMANCE berupa biaya rental alat musik


dan sound system. Hal ini vital untuk menjaga mutu acara dan memastikan
penonton dan musisi yang berpartisipasi akan kembali ke acara Klab Jazz
berikutnya.
2. Operational Funding untuk PUBLISITAS/PROMOSI – biaya untuk fotografer,
videographer, sosmed manager, graphic designer mengurusi pre-event dan
post-event. Hal ini vital untuk memaksimalkan partisipasi dan efektifitas
acara kepada masyarakat secara kuantitatif.
3. Sarana dan prasarana - Kolaborasi ke venue (yang berafiliasi dengan
BEKRAF). Program Klab Jazz bisa membantu memberdayakan venue itu
secara efektif.
4. Pemberian penghargaan – bentuk strategi untuk menaikkan reputasi jazz
Indonesia di kancah internasional.
5. Publisitas berbentuk press conference – meningkatkan atau bahkan
menggedor kesadaran masyarakat kepada Klab Jazz dan acara-acaranya.

SISTEM PENGUKURAN TARGET BAGI BEKRAF

1. Adanya post-event report berisi barometer kesuksesan acara dari aspek-


aspek yang didukung BEKRAF. Tiap aspek akan memiliki PIC yang
bertanggungjawab memastikan target itu terpenuhi sejak awal
perencanaan hingga eksekusi acara.
Aspek umum: PUBLISITAS/PROMOSI dan PERFORMANCE
2. Tidak perlu semua event Klab Jazz didukung BEKRAF. Strategi quality over
quantity, pilih 3-4 event paling strategis sepanjang tahun lalu berikan
dukungan maksimal. Misalnya: Jazz Day dalam merayakan International
Jazz Day 2019.
3. R&D Sector? (Topan)

AOB

Mungkin dibuat tiga proposal, dari yang paling praktikal hingga yang paling
lengkap, sebagai strategi meloloskan pesannya kepada BEKRAF.

Over to you pan…


A. Pre-event publicity and execution
B. High quality experience
Performer
- Nyaman perform
- Dapat apresiasi

Audience non-media
- Terhibur
- Fungsi individual -> fasilitas memadai, aman, nyaman
- Fungsi sosial -> interaksi positif, memuaskan, kepada sesama penonton dan performer
- Instagrammable (menurut Tofan sangat JGTC tidak Java Jazz)
- Lasting attachment kepada acaranya hingga menerbitkan komunitas alumni (kolektif)

Media partner

C.

Anda mungkin juga menyukai