Anda di halaman 1dari 11

Manajemen Pertunjukan Yogyakarta ....

(Stefanus Dwi N) 299

MANAJEMEN PERTUNJUKAN YOGYAKARTA GAMELAN FESTIVAL 2016


PERFORMANCE MANAGEMENT YOGYAKARTA GAMELAN FESTIVAL 2016

Oleh: Stefanus Dwi Nugroho Liskananto, Pendidikan Seni Musik, FBS UNY
Email: stefanusdwi28@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses manajemen pertunjukan Yogyakarta Gamelan
Festival 2016 dari pra hingga pasca acara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data
yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Isntrumen penelitian yaitu peneliti sendiri
sebagai alat pengumpul data utama. Analisis data melalui tiga tahapan yaitu pengumpulan data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data diperoleh melalui uji kredibilitas (triangulasi teknik dan peer de
briefing), uji depenabiliy dan uji konfimability. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) berlangsungnya
Yogyakarta Gamelan Festival selama 21 tahun merupakan keberhasilan dalam upaya mempertahankan dan
megelola manajemen, (2) struktur organisasi yang diterapkan sangat ideal dan cocok untuk mengatasi pertunjukan
yang berskala besar dan juga cara kerja organisasi yang mengusung konsep kekeluaragaan dan profesionalistas
menjadikan setiap anggotanya nyaman dalam bekerja. Proses manajemen pertunjukan dibagi menjadi 4 yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan evalusai. (3) pendanaan bersifat swadaya tanpa ada bantuan dana
dari sponsor maupun pemerintah, dana yang diperoleh melaui donatur, program usaha dana yang dilakukan oleh
Gayam 16, dan penjualan marchendise.

Kata kunci: Manajemen, Pertunjukan, YGF 21

Abstract
The objective of this research is to describe the performance management process of Yogyakarta
Gamelan Festival 2016 from pre to post event. This research uses descriptive qualitative research type. Data
obtained through observation, interview and documentation. The research instrument is the researcher himself as
the main data collection tool. Data analysis through three stages is data collection, data presentation and
conclusion. Data validity is obtained through credibility test (engineering triangulation and peer de briefing),
depenabiliy test and confirmability test.The results of this study show that (1) the Yogyakarta Gamelan Festival
lasts for 21 years is a success in maintaining and managing the management, (2) organizational structure is
applied ideal and suitable for overcoming large-scale performances and also the workings of the organization
that carries the concept of kekeluaragaan And professionalism make every member comfortable in work. The
performance management process is divided into 4 namely planning, organizing, movement and evaluation. (3)
self-funded funding without any funding from sponsors or government, funds obtained through donors, fund
business programs conducted by Gayam 16, and marchendise sales.

Key words: Management, Performance, YGF 21

PENDAHULUAN masyarakat khususnya generasi muda saat ini


Musik merupakan salah satu hal yang tidak yang mulai meninggalkan musik maupun
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Banyak
kesenian daerah. Di dalam sebuah pertunjukan
tentu terdapat proses panjang yang melibatkan
sekali orang yang menikmati musik, baik itu musik
banyak orang demi mencapai tujuan yang
klasik, modern maupun tradisional. Saat ini musik
diinginkan melalui pertunjukan tersebut.
tradisional mulai banyak diminati oleh para
Yogyakarta Gamelan Festival merupakan
penikmat musik, dan sekarang ini mulai banyak
acara berkelas internasional yang diselenggarakan
pertunjukan-pertunjukan musik yang menyajikan
setiap tahunnya oleh komunitas Gayam 16. Acara
musik tradisional. Dalam hal ini pertunjukan
tersebut merupakan wadah bagi seniman atau
merupakan sebuah hal penting untuk mengenalkan
musisi tradisional yang ingin menampilkan karya
musik tradisional kepada
musiknya. Panitia dalam acara tersebut adalah
300 Jurnal Pendidikan Seni Musik Volume 6, Nomor 5, Tahun 2017

Setiap tahunnya banyak sekali seniman


anggota dari komunitas Gayam 16. Acara
ataupun musisi baik dari dalam maupun luar
Yogyakarta Gamelan Festival telah berlangsung
negeri yang mendaftarkan diri sebagi calon
selama 20 tahun, dan tahun ini memasuki tahun
peserta dalam gelaran tersebut. Namun karena
ke 21. Menurut Desyana W.P salah satu manajer
terbatasnya waktu tetap harus diadakan seleksi
Yogyakarta Gamelan Festival awalnya
atau pemilihan calon peserta yang akan
merupakan divisi bidang musik daerah dari
berpartisipasi dalam acara tersebut.
acara Festival Kesenian Yogyakarta, hingga
Dari pernyataan di atas, menarik untuk
akhirnya Yogyakarta Gamelan Festival keluar
dianalis yaitu manajemen pertunjukan tersebut,
dari divisi tersebut dan hingga saat ini berdiri
bagaimana mengelola pertunjukan dalam acara
sendiri di bawah Komunitas Gayam 16.
tersebut, dengan keterbatasan dana, sumber daya
Yogyakarta Gamelan Festival selama ini
manusia yang memang bukan ahli dalam
tidak pernah mendapatkan bantuan dana dari
manjemen pertunjukan bahkan bukan orang
pemerintah, bahkan dari pihak panitia sendiri
yang berlatar belakang seni, dan juga mengatasi
juga tidak pernah bekerjasama dengan sponsor.
banyaknya calon peserta yang ingin ikut serta
Pihak Gayam 16 sendiri setiap tahunnya hanya
dalam event tersebut. Bagaimana event berkelas
mengandalkan dana dari donatur maupun dana
hibah dan itupun belum tentu ada di setiap internasional tersebut bisa berlangsung hingga
tahunnya, sekalipun ada dana tersebut masih memasuki tahun yang ke 21.
belum mencukupi untuk menyelenggarakan
event berkelas internasional itu. METODE PENELITIAN
Jika dilihat dari sumber daya Jenis Penelitian
manusianya, anggota kepanitian Yogyakarta Penelitian ini merupakan penelitian yang
Gamelan Festival bukanlah berasal dari orang- dilakukan dengan menggunakan metode
orang yang ahli dalam bidang seni pertunjukan kualitatif adalah mengetahui dan
seni, dan setiap dua tahun sekali pihak panitia mendeskripsikan manajemen pertunjukan
selalu mengadakan open recruitment volunteer Yogyakarta Gamelan Festival 2016.
atau pendaftaran anggota kepanitian baru,
artinya selalu terdapat orang-orang baru dalam Waktu dan Tempat Penelitian
kepanitian mereka. Setiap volunteer yang Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
berpartisipasi dalam Yogyakarta Gamelan Juni sampai dengan bulan Oktober 2016 dengan
Festival berasal dari berbagai macam kalangan lokasi bertempat di sekretarian Koumnitas
dan latar belakang pendidikan, dimulai dari Gayam 16, Mantrigawen Lor, Yogyakarta dan
siswa SMA hingga Mahasiswa. juga di tempat dilaksanakanya Yogyakarta
Dalam hal ini setiap volunteer yang masuk Gamelan Festival 2016 di Gedung PPKH UGM.
dalam kepanitiaan Yogyakarta Gamelan Festival Fokus Penelitian
memiliki pengalaman yang berbeda-beda, itu
Fokus dalam penelitian ini adalah
semua dikarenakan latar belakang pendidikan yang
manajemen pertunjukan Yogyakarta Gamelan
juga tidak sama dan tidak semua dari mereka
Festival tahun 2016 yang tediri dari tahap-tahap
berlatar belakang seni. Berdasarkan pengamatan
pertunjukan dimulai dari pra acara sampai
peneliti melalui observasi lapangan setiap
dengan pasca acara, susunan kepanitian dan tata
volunteer diantaranya ada yang berasal dari SMA,
kelola pertunjukan tersebut.
mahasiswa ekonomi, bahasa, psikologi dan lain
sebagainya. Mereka semua berangkat dari
pengalaman yang berbeda-beda ada yang sudah Teknik Pengumpulan Data
pernah membuat atau terlibat dalam sebuah Menurut Creswell (2009:266) langkah-
pertunjukan dan ada juga yang baru pertama kali
langkah pengumpulan data meliputi usaha
membatasi penelitian, mengumpulkan informasi
ikut dalam sebuah kepanitian pertunjukan.
Manajemen Pertunjukan Yogyakarta .... (Stefanus Dwi N) 301

melalui observasi dan wawancara, baik yang dengan informan, peneliti juga mengutarakan
terstruktur maupun tidak, dokumentasi, materi- maksud dan tujuan dilakukanya wawancara.
materi visual, serta usaha merancang protokol Peneliti memilih beberapa informan yang
untuk merancang dan merekam. dianggap bisa memberikan data yang dibutuhkan
Dalam penelitian ini peneliti oleh peneliti. Adapun narasumber yang dipilih
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai adalah sebagi berikut:
berikut: a. Setyaji Dewanto selaku General Manager
1. Observasi Yogyakarta Gamelan Festiival, beliau juga
Menurut Creswell (2009:267) observasi pernah terlibat sebagai volunteer pada awal
kualitatif merupakan observasi yang di dalamnya YGF berlangsung hingga saat ini beliau
peneliti langsung turun ke lapangan untuk menjabat sebagai General Manager. Dalam
mengamati perilaku dan aktivitas individu- hal ini peneliti melakukan wawancara seputar
individu di lokasi penelitian. Dalam hal ini sejarah awal berdirinya Yogyakarta Gamelan
peneliti melakukan observasi secara partisipatif Festival, pembetukan kepanitian YGF, dan hal
dan terus terang di mana peneliti juga ikut andil lainya terkait proses penyelenggaraan
dalam kegiatan yang sedang diamati, peneliti Yogyakarta Gamelan Festival 2016.
mengamati setiap kejadian-kejadian yang terjadi b. Desyana W.P selaku manajer keuangan
dan peneliti juga mengamati secara langsung Yogyakarta Gamelan Festival, peneliti
struktur kerja dalam proses manajemen melakukan wawancara mengenai keuangan
pertunjukan Yogyakarta Gamelan Festival 2016. dalam Yogyakarta Gamelan Festival.
Peneliti juga mengatakan secara terus terang Pemasukan dan pengeluaran dalam
kepada sumber data bahwa peneliti sedang Yogyakarta Gamelan Festival 2016, peneliti
melakukan penelitian, peneliti berperan sebagai juga menanyakan beberapa hal tentang
volunteer dalam divisi konser Yogyakarta komunitas Gayam 16.
Gamelan Festival. 3. Dokumentasi
Penelti juga telah melakukan observasi Dokumentasi merupakan sebuah bagian
jauh-jauh sebelumnya, dengan peneliti pernah penting yang tidak boleh terlewatkan dalam
menjadi salah satu penampil dalam YGF pada sebuah pertunjukan. Menurut Sugiyono (2013:
tahun 2014 menjadi penonton pada tahun 2015. 240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang
2. Wawancara sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
Menurut Esterberg (2002) wawancara gambar, atau karya-karya monumental dari
adalah perteman dua orang untuk bertukar seorang. Dalam hal ini peneliti menggunakan
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga arsip berupa foto, video, dan catatan mengenai
dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik Yogyakarta Gamelan Festival yang berasal dari
tertentu. Pada penelitian ini peneliti sekretariat YGF dan juga panitia yang berperan
menggunakan teknik wawancara tidak dalam proses penyelenggaraan Yogyakarta
terstruktur yang mana menurut Sugiyono (2013: Gamelan Festival 2016.
233) wawancara tidak terstruktur adalah Dokumen yang digunakan oeh peneliti
wawancara yang bebas di mana peneliti tidak antara lain, foto dan juga video yang diperoleh
menggunakan pedoman wawancara yang telah dari divisi dokumentasi YGF. Peneliti juga
tersususn secara sistematis dan lengkap untuk menggunakan arsip dari sekretariat Gayam 16
pengumpulan datanya. berupa notulen rapat, program kerja divisi dan
Dalam hal ini peneliti melakukan catatan-catatan lainya terkait dengan
wawancara dengan beberapa partisipan yang penyelenggaraan Yogyakarta Gamelan Festival
terlibat secara langsung dengan acara Yogyakarta 2106. Peneliti juga menggunakan dokumen dari
Gamelan Festival. Wawancara dilakukan setelah beberapa media online antara lain laman situs
terjadi persetujuan dan kesepakatan peneliti Pamit Yang2an yang memat artikel seputar
302 Jurnal Pendidikan Seni Musik Volume 6, Nomor 5, Tahun 2017

Yogyakarta Gamelan Festival ke 21, serta laman


blog resmi milik komunitas Gayam 16 yang berisi Gayam 16, sebuah komunitas yang didirikan
oleh alm Sapto Rahardjo yang saat itu juga
seputar komunitas Gayam 16 dan program-
bekerjasama dengan GLC (Geronimo Listener
program yang ada di Komunitas Gayam 16.
Club). Beliau adalah seorang seniman yang
Teknik Pengumpulan Data berasal dari Yogyakarta, seniman yang karyanya
banyak menggabungkan musik gamelan dengan
Menurut Sugiyono (2013: 244) analisis
musik modern dan juga kebetulan pada saat itu
data adalah proses mencari dan menyusun data
beliau juga bekerja di Radio Geronimo sehingga
secara sitematis, data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, beliau kenal dengan komunitas pendengar radio
Geronimo (hasil wawancara dengan Putri). Bisa
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan kedalam unit-unit dikatakan juga beliau adalah pencetus musik
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, gamelan kontemporer. Komunitas Gayam 16
memilih mana yang penting dan yang akan pertama kali dibentuk pada tahun 2000, yang
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga sekarang komunitas Gayam 16 berlokasi di Jalan
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang Mantri Gawen Lor Nomor 9 Yogyakarta.
lain. Awalnya komunitas Gayam 16 terbentuk
Seperti dijelaskan juga oleh Creswell karena adanya Yogyakarta Gamelana Festival dan
(2010: 274) bahwa peneliti perlu mempersiapkan pada saat itu komunitas Gayam 16 hanya sebagai
data tersebut untuk diteliti, melakukan analisis- kantor dan juga sekretariat Yogyakarta Gamelan
analisis yang berbeda, memperdalam pemahaman Festival. Pada tahun 2000 Gayam 16 juga ditunjuk
terhadap data tersebut, menyajikan data, dan menjadi pelaksana dan panitia dari Liga Komposer
membuat interpretasi makna yang lebih luas Indonesia. Namun seiring berjalanya waktu
terhadap data tersebut. program-program atau kegiatan-kegiatan di dalam
Gayam 16 semakin bertambah dan berkembang,
Pada tahap awal peneliti mengumpulkan
salah satu kegiatan lain dari Komunitas Gayam 16
data-data dari hasil observasi, wawancara dan
yaitu “Gamelan Mben Surup” yang mana program
dokumen-dokumen terkait penyelenggaraan
tersebut merupakan program pelatihan gamelan
Yogayakarta Gamelan Festival 2016. Kemudian
yang dibuka untuk umum dan juga gratis bagi
peneliti memilah-milah data yang dianggap tidak
siapa saja.
diperlukan dan keluar dari fokus permasalahan.
Setelah peneliti memilah data hasil penelitian Hingga saat ini Komunitas Gayam 16
kemudian peneilti menyajikan data tersebut masih aktiv dalam berbagai macam kegiatan
dalam bentuk teks naratif, hasil temuan-temuan baik program mereka secara internal maupun
peneliti di lapangan disajikan dalam bentuk teks. kegiatan di luar program mereka (eksternal).
Peneliti berusaha membandingkan fakta-fakta Samapai dengan saat ini komunitas Gayam 16
yang terjadi di lapangan dengan teori yang ada selalu membuka diri bagi siapa saja yang ingin
dan melihat perkembanganya. bergabung dan juga mengikuti program yang
Setelah melalaui tahap pengumpulan data ada di Gayam 16.
dan penyajian data, peneliti kemuadian
B. Yogyakarta Gamelan Festival
meakukan penarikan kesimpulan. Tujuanya
Yogyakarta Gamelan Festival merupakan
yaitu untuk mendeskripsikan proses manajemen
satu-satunya event gamelan reguler yang rutin
pertunjukan Yogyakarta Gamelan Festival 2016.
diadakan setiap tahun di Yogyakarta, awalnya
HASIL PENELITIAN DAN Yogyakarta Gamelan Festival merupakan bagian
PEMBAHASAN A. Komunitas Gayam 16 dari Festival Kesenian Yogyakarta. Pada tahun
Yogyakarta Gamelan Festival merupakan 1995-1999 YGF tergabung dalam divisi musik
salah satu program yang dimiliki oleh komunitas yang ada di Festival Kesenian Yogyakarta,
hingga pada tahun 2000 YGF memisahkan diri
Manajemen Pertunjukan Yogyakarta .... (Stefanus Dwi N) 303

yaitu sebagai wadah pemersatu pemain dan


dari Festival Kesenian Yogyakarta. Peneliti tidak
pecinta gamelan di seluruh dunia.
berhasil memperoleh informasi mengenai hal
Setelah selesai membahas tema hal
megapa YGF memisahkan diri dari Festival
berikutnya yang menjadi pembahasan adalah
Kesenian Yogyakarta, dikarenakan memang
peserta yang akan berpartisipasi dalam acara
tidak ada narasumber yang tahu mengenai hal
YGF ke 21, dalam hal peserta yang berhak
tersebut. Satu-satunya sumber yang mengetahui menentukan siapa saja yang boleh tampil dalam
alasan tersebut adalah alm Sapto Rahardjo. acara tersebut adalah Setyaji Dewanto selain
dikarenakan beliau berperan sebagai “General
C. Penyelenggaraan Yogyakarta Gamelan
Manager” beliau juga merupakan orang yang
Festival ke 21
dipercaya sejak awal dan memiliki “link” serta
Berdasarkan hasil penelitian yang
memiliki banyak reverensi baik komposer
didapatkan dalam proses pelaksanaan
gamelan, komunitas gamelan dan juga pemain
Yogyakarta Gamelan Festival tahun 2016,
gamelan. Untuk peserta masih belum bisa
terdapat tahapan-tahapan produksi yang
dipastikan secara langsung, jika masih
dilakukan. Dalam hal ini tahapan tersebut dibagi
kekurangan peserta maka pihak sekretariat akan
menjadi 4 yaitu: perencanaan, pengorganisasian,
melihat apakah ada peserta yang mendaftarkan
pergerakan dan evaluasi.
diri, jika memang ada calon peserta yang
1. Perencanaan
mendaftar calon tersebut tetap harus melalui
Proses perencanaan Yogyakarta Gamelan
rekomendasi dari “General Mager”.
Festival 2016 telah dilaksanakan sejak bulan
2. Pengorganisasian
Desember 2015. Tahap perencanaan ini hanya
Tahap pengorganisasian merupakan
dilaksanakan oleh 6 orang manajer festival dan 1
tahap lanjutan yang dilakukan setelah
orang ”program director”, dimana pembahasan
perencanaan, tahapan ini dilaksanakan pada
pada rapat pertama tersebut adalah tentang
rapat pleno yang pertama tanggal 30 Maret 2016.
tanggal, tema, peserta dan tempat.
Dalam hal ini Setyanto Prajoko selaku Human
Mengenai tanggal pelaksanaan acara
Resource & Development Manager yang
tersebut sepakat telah ditentukan bahwa acara
menentukan bagaimana susunan kepanitian
Yogyakarta Gamelan Festival ke 21 akan
Yogyakarta Gamelan Festival 2016, sebelum
dilaksanakan pada tanggal 22-24 Juli 2016, acara
memutuskan beliau akan melihat bagaimana
YGF biasanya dilaksanakan antara bulan Juli
susunan panitia YGF pada tahun sebelumnya.
hingga Agustus sehingga panitia menetapkan
Karena susunan panitia di YGF pada dasarnya
tanggal dan bulan yang tidak jauh berbeda dengan
tidak banyak berubah dari tahun ke tahun, hal itu
tahun-tahun sebelumnya. Yang kedua adalah tema
dilakukan agar setiap divisi benar-benar paham
acara YGF ke 21, untuk tema pada tahun
dengan tugasnya dan tidak perlu belajar lagi,
sebelumnya masih menggunakan “Grand Design”
cukup fokus dngan divisi yang dipegang dari
yang dibuat oleh alm. Sapto Raharjo yaitu 5W+2H
tahun-tahun sebelumnya. Jika memang ada
( who, what, when, where, why, how dan howgh )
beberapa anggota yang pindah ke divisi lainya
dimana “Grand Design” tersebut telah digunakan
itu sudah melalui pertimbangan dan keputusan
sejak tahun 1993 sampai dengan 2015, yang
dari Setyanto Prajoko selaku Human Resource &
artinya pada tahun 2016 panitia harus membuat
Development Manager dan manager yang lainya.
tema baru sebagai kelanjutan dari “Grand Design”
Pada tahun 2016 ini tidak ada perekrutan
tersebut. Lalu sesuai kesepakatan pada rapat
volunteer terbuka, melainkan perekrutan
pertama, temaYGF ke 21 yaitu adalah
dilakukan secara tertuptup jadi jika memang ada
“Gathering” dengan alasan kembali lagi ke tujuan
divisi-divisi yang membutuhkan anggota lagi
awal diadakanya YGF
304 Jurnal Pendidikan Seni Musik Volume 6, Nomor 5, Tahun 2017

untuk membantu maka officer dari masing- sendiri maupun divisi lainya. Setelah semua
masing divisi berhak untuk mencari anggota dirasa siap dan cukup pada rapat pleno yang
baru, tentu saja dengan persetujuan Setyanto terakhir (ke-lima) dilakukan pemantapan akhir,
Prajoko selaku Human Resource & Development masing-masing divisi kembali melaporkan
Manager. Jadi pada dasarnya anggota kepanitian tentang program kerjanya yang sudah terlaksana,
dalam Yogyakarta Gamelan Festival selalu sama setelahnya tidak ada lagi rapat pleno melainkan
setiap tahunya, hal ini dilakukan guna rapat terbatas untuk masing-masing divisi.
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Pada tanggal 20 Juli 2016 seluruh
ditahun selanjutnya karena setiap tahun hanya kegiatan mulai terfokus di PKKH, setiap
fokus dalam satu divisi, berbeda jika tiap-tiap keperluan dan kebutuhan mulai dibawa ke
divisi selalu berganti-ganti anggota maka setiap tempat acara. Pada hari itu juga pukul 15.30
anggota divisi tersebut selalu harus belajar dari WIB diadakan upacara pemotongan tumpeng
awal lagi dan hasilnya pasti kurang maksimal. dan juga press conference. Acara tersebut
3. Penggerakan dihadiri oleh seluruh panitia YGF dan juga tamu
Untuk memudahkan peneliti dalam undangan dalam hal ini tamu udangan yang
menganalisis tahapan pergerakan, tahap hadir meliputi wartawan, perwakilan peserta dan
pergerakan ini dibagi menjadi 2 yaitu pra acara juga pihak pengelola PKKH. Setelah upacara
dan acara. pemotongan tumpeng selesai, seluruh panitia
a. Pra Acara kembali melakukan persiapan sesuai divisinya
Tahapan pra acara tentunya semua proses masing-masing. Persipan ini dilakukan hingga
yang dilakukan sebelum hari H, tahap ini tanggal 21 Juli 2016 dan seluruh divisi bekerja
dimulai pada saat rapat pleno yang kedua pada memaksimalkan waktu yang tersisa, sehingga
tanggal 26 April 2016. Dalam rapat pleno seluruh persiapan selesai sebelum hari H. b.
tersebut agenda yang dibahas adalah Acara
pemantapan struktur organisasi dan juga rencana Pada tanggal 22 Juli 2016 merupakan hari
kerja awal oleh tiap-tiap divisi. Dalam proses pertama berlangsungnya Yogyakarta Gamelan
pra acara masing-masing divisi yang dikomando Festival 2016, pada pukul 13.00 sampai dengan
oleh seorang officer mulai melaksanakan 16.00 dilaksanakan soundchek, dalam hal ini divisi
program kerja yang telah mereka susun. Peran konserlah yang mempersiapkan segala sesuatunya
Ishari Sahida selaku program director di sini yang dibutuhkan. Dalam tahapan ini bisa kita lihat
sangat dibutuhkan, peranya adalah memberikan bagai mana panitia menyusun urutan penampil
deadline untuk program kerja tiap-tiap divisi pada saat pentas dan juga pada saat soundcheck.
agar setiap program kerja yang telah dirancang Pada hari pertama peserta yang akan tampil adalah
dapat diselesaikan tepat waktu. Sawitra Kumara dari Yogyakarta, Keraton Kawitan
Dalam proses manajemen pertunjukan Amertha Bumi dari Kendal dan terakhir adalah
Yogyakarta Gamelan Festival 2016 diadakan David Kotlowy dari Australia. Soundchek pertama
lima kali rapat pleno, dalam setiap rapat pleno dilakukan oleh perserta terakhir yang tampil pada
yang diadakan masing-masing divisi melalui hari pertama yaitu David Kotlowy kemudian
officernya masing-masing melaporkan tentang dilanjutkan Keraton Kawitan Amertha Bumi dan
program kerja yang sudah terlaksana, belum Sawitra Kumara. Hal itu dilakukan agar peserta
terlaksana, sedang dalam proses dan juga setiap pertama yang akan tampil tidak perlu lagi pulang
permasalahan yang ditemui dalam melaksanakan menuju penginapan melainkan melakukan
program kerja. Program Director juga selalu persiapan di ruang transit yang telah disediakan
memberikan masukan kepada setiap divisi yang oleh panitia, sehingga tidak ada kemungkinan
bekerja, dan mengingatkan jika ada suatu hal peserta datang terlambat dan dirasa lebih efektif
yang terlupakan. Tidak hanya program director danefisien
melainkan seluruh anggota kepanitiaan yang
hadir pada rapat tersebut juga boleh
memberikan masukanya, baik untuk divisinya
Manajemen Pertunjukan Yogyakarta .... (Stefanus Dwi N) 305

Pada pukul 16.30 diadakan briefing beliau berada di divisi konser pada awal YGF
untuk persiapan memulai acara, awalnya hari dibentuk.
pertama akan diadakan Opening Ceremony Pada hari terakhir (ke-3) seluruh panitia
pada pukul 19.00 dan berlokasi di halaman benar-benar memaksimalkan tenaga yang tersisa
parkir di depean gedung PKKH, namun pada agar dipuncak acara YGF 2016 seluruh rangkaian
saat itu turun hujan dan tidak memungkinkan acara berlangsung lebih baik, dari dua hari
Opening Ceremony di laksanakan di halaman, sebelumnya. Pada hari ketiga peserta yang akan
sehingga panitia memutuskan untuk tampil pada konser YGF 2016 adalah Duet Bonang
melaksanakan Opening Ceremony di depan Unggul Anjang dari Yogyakart, Pradangga
pintu masuk menuju gedung. Hal itu juga Sawokembar dari Yogyakarta, Victorhugo Hidalgo
membuat jadwal sedikit mundur namun masih and Sean Hayward feat. Sri Mara World Music
bisa teratasi, awalnya panitia sedikit kuwalahan Collective dan terakhir adalah Mustikaning Daha
karena perbedaan konsep dari tahun dari Kediri. Workshop hari ketiga diisi dengan
sebelumnya karena pada tahun ini jadwal Srawung Tetembangan oleh Wahono Simbah. Acara
workshop, Pameran dan konser berlangsung dihari ketiga berjalan dengan sangat lancar dan
secara bersamaan. Pada saat itu workshop YGF jumlah penonton meningkat drastis dari hari
hari pertama diisi dengan Gamelan Karaoke pertama dan kedua, seluruh penampil konser
oleh Azis Rifkiyanto. Walaupun hujan turun menampilkan seluruhnya dengan maksimal,
cukup lebat namun acara pada hari pertama workshop dan juga pameran juga tidak lepas dari
tetap berjalan lancar dan jumlah pengunjung daya tari pengunjung. Pada hari yang ketiga seluruh
yang datang juga cukup banyak. divisi bekerja dengan sangat baik, dan merekan
Pada hari yang kedua yaitu pada tanggal selalu belajar dari hari sebelumnya, sehingga dihari
23 Juli 2016 konsep acara tidaklah berbeda jauh ketiga ini semua terlihat matang dan juga berjalan
dengan hari pertama, hanya saja soundchek dengan sangat lancar hingga acara selesai.
dilaksanakan lebih awal yaitu pukul 10.00 Wib, 4. Evaluasi
format soundchek yang dilakukan juga sama Pada Yogyakarta Gamelan Festival 2016
seperti hari pertama yaitu penampil terakhir evaluasi dilaksanakan setiap hari setelah acara
melakukan sounchek pertama dilanjutkan selesai, dalam hal ini acara YGF berlangsung
penampil kedua dan terakhir penampil ketiga. selama tiga hari berturut-turut berarti terjadi tiga
Pada hari kedua peserta yang akan tampil adalah kali evaluasi. Hal ini dilakukan agar setiap
Kontra-GaPi dari Filipina, Canda Nada kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada hari
Yogyakarta dan terakhir Sanggar Tarara (Duta pertama tidak kembali terjadi dihari kedua dan
Seni Kabupaten Bangkalan) dari Bangkalan. ketiga.
Pameran juga dibuka lebih awal yaitu pukul a. Evaluasi Hari Pertama
13.00 dan Workshop dilaksanakan pukul 19.00, Yang menjadi evaluasi untuk hari pertama
workshop di hari kedua diisi dengan Gergaji adalah mundurnya jadwal opening ceremony
Musik oleh Iwan Raditya dan Gamelan Kemanak dikarenakan hujan, akibatnya seluruh rangkaian
oleh Wangsit Sarjito (Keraton Kawitan Amertha acara juga sedikit mundur dari yang sudah
Bumi). Pada hari kedua seluruh rangkaian acara dijadwalkan. Namun secara keseluruhan acara
cenderung berjalan lebih lancar dan juga lebih pada hari pertama berjalan cukup lancar dan
rapi dibandingkan hari pertama, namun konser masing-masing divisi bekerja dengan baik.
yang dijadwalkan selesai pukul 10.00 masih b. Evaluasi Hari Kedua
meleset dari perkiraan dan selesai pukul 10.30, Evaluasi hari kedua adalah untuk divisi
hal ini dikarenakan divisi konser kurang konser, pada saat itu tim rodish dari divisi konser
bekerja maksimal, pada saat itu divisi konser bekerja kurang maksimal dalam pergantian alat dari
langsung melakukan briefing dan saat itu peserta satu kepeserta berikutnya. Juga kurangnya
Setyanto Prajoko selaku HRD memberikan komunikasi dari rekan-rekan divisi konser dengan
officer sehingga terjadi kerusakan fasilitas gedung
kritik dan masukan berdasarkan pengalaman
306 Jurnal Pendidikan Seni Musik Volume 6, Nomor 5, Tahun 2017

PKKH yaitu Black Board sehingga mengharuskan setiap pengelompokan program kerja dilakukan
panitia menggati kerusakan tersebut. Untuk divisi secara sistematis dan juga ada dalam teori
yang lain sudah berjalan dengan baik. manajemen. Jika dikatakan sebagai manajemen
c. Evaluasi Hari Ketiga tradisional dimana kepanitian yang merupakan
Hari ketiga seluruh divisi cenderung orang Indonesia kusunya Jawa, kepanitiaan YGF
berjalan sangat baik, sehingga tidak ada tidak selalu menghitungkan semuanya dengan
kesalahan fatal yang dilakukan. Hal ini karena angka dalam hal ini yang dimaksud adalah profit
setiap divisi belajar dari hari-hari sebelumnya (keuntungan berupa materi).
dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Om Joko juga menyampaikan kita sebagai
Pada hari terakhir ini acara berlangsung dengan orang jawa khusunya harus bisa menerapkan
sangat baik, dimulai tepat waktu dan juga sistem empan papan artinya kita bisa
berakhir tepat waktu, jumlah pengunjung yang menempatkan sesuatu dengan tepat. Dalam hal ini
datang juga meningkat dibandingkan dengan dua kepanitiaan YGF harus bisa menerapkan kapan
hari sebelumnya. harus menggunakan sistem manajemen modern
Dalam YGF 2016 evaluasi dilakukan dan kapan harus menerapkan sistem manajemen
bukan hanya semata-mata untuk mengkoreksi tradisional. Hal ini juga yang membuat nyaman
dan mencari kesalahan yang ada, melainkan juga dan bisa meningkatkan kinerja produksi
untuk memberikan semangat kepada setiap kepanitiaan YGF. Selain itu hal tersebutlah yang
anggota panitia yang bekerja mengingat acara bisa membuat para staff kerja dan juga volunteer
YGF ini berlangsung selama tiga hari berturut- betah dalam berkerja melaksanakan program untuk
turut. kelangsungan acara YGF selam 21 tahun ini
Evaluasi terakhir dilaksanakan satu walaupun mereka tidak menerima keuntungan
minggu setelah acara selesai yaitu pada tanggal berupa materi (dibayar dengan uang).
31 Juli 2016 pukul 19.00, evaluasi tersebut Peneliti juga melihat selama peneliti
berlangsung di Sekretariat Gayam 16. Evaluasi melakukan obeservasi dan juga berperan dalam
terakhir lebih mengarah kepada laporan tiap-tiap kepanitiaan YGF 2016 bahwa rekan-rekan
divisi terutama yang berkaitan dengan anggaran panitia juga menerapkan sitem kekeluargaan
dan juga sekalian diadakan sum-suman dan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Di mana
pembubaran panitia. hal ini juga yang berhasil membuat kenyamanan
dalam bekerja dan juga membuat setiap panitia
D. Manajemen Pertunjukan Yogyakarta merasa ikhlas dalam bekerja seperti setiap
Gamelan Festival panitia melakukan pekerjaan untuk keluarganya.
Jika dilihat pada dasarnya manajemen Hal ini lah yang membuat sistem
pertunjukan Yogyakarta Gamelan Festival manajemen Yogyakarta Gamelan Festival dapat
nampak seperti manajemen pertunjukan pada dikatakan unik, bagaimana setiap panitia
umumnya. Manajemen yang dipersiapkan dan melakukan pekerjaanya dengan sangat
telah dijalankan selama 20 tahun terakhir ini profesional dan ikhlas tanpa mendapatkan
memang terbukti hebat dalam melaksanakan keuntungan berupa uang. Tentunya setiap
sebuah pertunjukan terutama pertunjukan panitia pasti mendapatkan pengalaman yang
berskala besar seperti Yogyakarta Gamelan berharga dan berguna untuk diterapkan diluar,
Festival ini yang bisa membuat para panitia konsisten
Menurut Setyanto Prajoko selaku dan selalu ada dalam pelaksanaan event
Human Resource & Develompment Manager
Yogyakarta Gamelan Festival. Dan kemudian
yang akrab dipanggil Om Joko manajemen
mengapa selalu ada volunteer baru yang ingin
yang dilakukan dalam Yogakarta Gamelan
ikut serta dan berperan dalam acara Yogyakarta
Festival menerapkan konsep manajemen
modern dan tradisional. Dikatakan sebagai Gamelan Festival.
manajemen modern karena YGF saat ini
memiliki struktur organisasi yang pasti, dan
Manajemen Pertunjukan Yogyakarta .... (Stefanus Dwi N) 307

E. Struktur Organisasi Yogyakarta Gamelan


Festival Yogyakarta Gamelan Festival terdapat 5 manajer
Pada gelaran Yogyakarta Gamelan yang bertugas sesuai bidangnya masing-masing
Festival 2016 terdapat 88 orang yang berada yaitu : Finance Manager, Educational &
dalam struktur kepanitian YGF 2016 dimulai Entertaiment Manager, General Manager,
dari manajer hingga volunteer. Berikut Human Resources & Development Manager dan
merupakan struktur kepanitiaan Yogyakarta Operational & Area Manager.
Gamelan Festival 2016:
4. Program Director
1. Gamelan Community
Program director Yogyakarta Gamelan
Gamelan Comumunity adalah pemain dan
Festival 2016 dijabat oleh Ishari Sahida. Tugas
pecinta gamelan dari seluruh dunia. Yogyakarta
dan fungsi dari program director itu sendiri
Gamelan Festival merupakan festival gamelan
adalah mengkerucutkan lagi konsep yang telah
yang dimiliki oleh semua pemain dan pecinta
dibentuk bersama dengan manajer dan
gamelan di dunia, dengan begitu keinginan atau
mengontrol kinerja officer dari setiap divisi
suara komunitas gamelan di dunialah yang
apakah sudah sesuai dengan tujuan yang
menjadi patokan atau pedoman penyelenggaran
diinginkan.
Yogyakarta Gamelan Festival. Oleh sebab itu
5. Officer
dalam struktur organisasi YGF komunitas
Officer merupakan pimpinan divisi yang ada
gamelan ada dipaling atas.
dalam struktur kepanitiaan YGF, dalam hal ini
2. Gamelan Hangeka Buwana
kepanitian YGF 2016 memiliki 11 divisi yaitu:
Gamelan Hangeka Buwana merupakan
publicity, exhibition, documentation, concert,
perseroan legal formal dan berbadan hokum yang
workshop, liaison officers ,merchandise, food &
dimiliki oleh YGF dan didirikan oleh alm. Sapto
beverages, transportation & accommodation,
Raharjo. Pada tahun 2005 terdapat regulasi atau
area dan secretariat. Dari setiap divisi tersebut
peraturan yang mewajibkan setiap event di
ada seorang officer yang memimpin, selain itu
Yogyakarta harus dilaksanakan oleh suatu juga seorang officer bertugas untuk membuat
organisasi yang berbadan hokum, oleh karena itu program kerja divisi, dan anggaran divisi. Dalam
terbentuklah PT. Gamelan Hangeka Buwana hal ini officer juga yang berhubungan langsung
sebagai instansi berbadan hokum yang berfungsi dengan program director. Staff
sebagai steering committee. Dalam hal ini Dalam struktur kepanitiaan Yogyakarta
Gamelan Hangeka Buwana beranggotakan Ishari Gamelan Festival, staff berada satu tingkat
Sahida selaku program director, Setyaji Dewanto dibawah officer, dalam hal ini berarti staff
selaku General Manager, Setyanto Prajoko selaku
bertugas sebagai pelaksana dalam program kerja
HRD Manajer, Desyana Wulani Putri selaku
yang telah dibuat bersama dengan officer sesuai
manajer keuangan, Bagus Ariyanto selaku manajer dengan divisinya masing-masing.
operasional, Sari Utami selaku Educational &
Entertainment Manager, dan Heru Puji Ismana 6. Volunteer
selaku Marchendise Manajer. Dalam hal ini volunteer merupakan bagian
3. Manajer paling bawah yang berada di struktur organisasi
Dalam hal ini manajer Yogyakarta kepanitiaan Yogyakarta Gamelan Festival, namun
Gamelan Festival berperan menjadi tim inti, tugas volunteer disini dituntut untuk memiliki
yang merancang konsep acara dan juga menjalin loyalitas tinggi dan juga kontribusi dan dedikasi
relasi baik dengan anggota panitia dan juga terhadap divisinya masing-masing. Tugas
dengan pihak-pihak dari luar kepanitian yang volunteer juga sebagai pembatu officer dan staff
juga turut membantu dan terlibat dalam acara dalam melaksanakan program kerja yang telah
dibuat, selain itu dalam kepanitiaan
Yogyakarta Gamelan Festival. Dalam
308 Jurnal Pendidikan Seni Musik Volume 6, Nomor 5, Tahun 2017

YGF volunteer juga bisa memberikan ide, tetapi 1. Penjualan Marchendise


bukan ide konseptual tentang acara tersebut Disinilah letak peran kerja dari divisi
melainkan lebih kepada teknis yang dibutuhkan marchendise, di mana divisi ini berperan sebagai
terutama terhadap divisinya masing-masing. Pada salah satu program usaha dalam YGF. Divisi
tahun 2016 ini YGF tidak mengadakan open marchendise dituntut untuk bisa membuat
recruitmet volunteer, namun tetap ada sesuatu (berupa barang) yang menarik dan juga
pengambilan volunteer tetapi berdasarkan officer layak untuk dijual ke pasar. Tidak hanya
dari tiap-tiap divisi sesuai dengan kebutuhan dan menarik dalam setiap item yang dijual haruslah
juga recomendasi dan persetujuan dari HRD. mengandung tema dan juga mengandung unsur
gamelan dan juga bisa mengedukasi setiap
F. Sistem Pendanaan Yogyakarta Gamelan pembelinya. Barang-barang yang dijual di
Festival antaranya : kaos, topi, gantungan kunci, korek
Perlu diketahui bahwa Yogyakarta api, tas, dan beberapa aksesoris lainya.
Gemalan Festival merupakan event berkelas 2. Penyewaan Tempat
internasional yang telah berlangsung selama 21 Sekretariat Gayam 16 yang berletak di
tahun. YGF merupakan event atau acara non jalan Mantrigawen Lor No. 9 Yogyakarta
profit dalam arti lain pihak penyelenggara dalam memiliki tempat yang cukup luas, dan juga
hal ini yaitu komunitas Gayam 16 dan juga terdapat sebuah aula kecil yang biasa digunakan
seluruh panitia yang ada di dalamnya tidak untuk rapat dan juga latihan. Tempat tersebutlah
pernah mencari keuntungan dalam setiap yang biasa disewakan untuk umum, biasanya
penyelenggaraan Yogyakarta Gamelan Festival. tempat tersebut disewa untuk latihan tari, musik
Begitu juga dengan peserta yang yang dan kegiatan lainya.
berpartisipasi dalam acara tersebut, setiap pesrta 3. Friend of YGF
juga tidak pernah menerima bayaran dari pihak Friend of YGF merupakan progam terbaru
penyelenggara. dari Gayam 16 guna mendapatkan donator.
Dari sini muncul pertanyaan, dari Melalui program Friends of YGF setiap orang bisa
manakah pihak Gayam 16 mendapatkan dana turut berperan dalam penyelenggaraan YGF, di
untuk menyelengarakan Yogyakarta Gamelan mana setiap orang bisa ikut berdonasi. Pihak
Festival? Berdasarkan informasi yang peneliti panitia YGF juga menyiapkan marchendise
dapatkan melalui wawancara dengan Finance eksklusiv dan hanya dimiliki oleh donatur sebagai
Manager YGF yaitu Desyana Wulani Putri, tanda terimakasih dan cenderamata dari YGF.
selama ini memang YGF tidak pernah memberi Wujud dari cenderamata tersebut bermacam-
bayaran kepada setiap panitia dan juga peserta. macam dan juga variatif tergantung jumlah
Semua pihak panitia dan juga peserta secara nominal yang diberikan sebagai donasi.
sukarela dan tanpa paksaan ikut berperan dalam Selain pemasukan dari beberapa usaha
penyelenggaraan Yogyakarta Gamelan Festival. dana yang dilakukan di atas, YGF juga memiliki
pemasukan lain, diantaranya adalah dana hibah
Sesuai dengan yang dikatakan Putri
dari Dinas Kebudayaan Yogyakarata namun
pada wawancara pada bulan Oktober 2016,
dana tersebut tidak selalu ada setiap tahunya
selama ini YGF bisa tetap berlangsung berkat
maka dari itu pihak panitia tidak bisa
relasi yang dijalin sejak lama yang dulu telah
diawali oleh alm. Sapto Rahardjo. Hingga mengandalkan dana tersebut sebagai pemasukan
kemudian pihak Gayam 16 membuat sisitem tetap setiap tahunya. Selain itu masih juga ada
usaha dana yang diperuntukan dalam donator-donatur yang selalu memberikan donasi
penyelenggaraan YGF. Bentuk usaha dana kepada YGF dan terkadang piha manajer juga
yang dilakukan oleh pihak Gayam 16 ikut mengeluarkan dana pribadi mereka masing-
diantaranya yaitu: masing sebagai tambahan pemasukan.
Manajemen Pertunjukan Yogyakarta .... (Stefanus Dwi N) 309

SIMPULAN DAN kenyamanan para anggotanya dalam bekerja.


SARAN Simpulan Serta keanggotaannya bersifat sukarela dan
tidak mengikat.
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh, maka peneliti memperoleh Saran
kesimpulan sebaagai berikut. Berdasarkan kesimpulan yang telah
1. Manajemen pertunjukan Yogyakarta Gamelan diuraikan, maka dalam penelitian ini dapat
Festival 2016 yang dikelola oleh komunitas diajukan saran sebagai berikut:
Gayam 16. Dalam prosesnya terdapat 4 1. Untuk komunitas Gayam 16 mengingat
tahapan produksi yang dilaksanakan, yaitu : sebuah pertunjukan sangatlah penting dan erat
perencanaan, pengorganisasian, pergerakan kaitanya dengan seni, ada baiknya jika
dan evaluasi. Setiap tahapan tersebut komunitas Gayam 16 mengenalkan lebih lagi
dijalankan dengan sangat baik dan sesuai tentang manajemen pertunjukan yang
dengan tujuan. digunakan dalam Yogyakarta Gamelan
2. Dalam struktur organisasi Yogyakarta Gamelan Festival terutama kepada kampus-kampus
Festival terdapat 5 tingkatan yaitu: Manajer, yang berlatar belakang seni.
Program Driector, Officer, Staff dan Volunteer. 2. Memperbaharui kembali informasi yang ada
Struktur organisasi dengan tingkatan seperti itu di website, blog maupun media soasial lainya,
memang sangat cocok digunakan dalam sehingga masyarakat bisa mendapatkan
mengelola pertunjukan dengan skala besar informasi terbaru terkait acara Yogyakarta
seperti YGF. Terdapat 11 divisi berbeda yang Gamelan Festival maupun program-program
menjalankan setiap tugas pokok dan perician yang ada di Komunitas Gayam 16.
kegiatan sesuai dengan kemampuan dan
tanggung jawab masing-masing divisi. Dalam DAFTAR PUSTAKA
kepanitian Yogyakarta Gamelan Festival Creswell, John W 2010. Research desain
walaupun terdapat tingkatan yang berbeda, pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
tetapi tetap mengutamakan mixed. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Sugiyono. 2013. Metode penelitian kuantitatif


kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Pembimbing 1 : Drs. Pujiwiyana, M.Pd.


Pembimbing II: Drs. Sritanto, M.Pd.
Reviewer : Drs. Wien Pudji Priyanto DP,
M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai