Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kuliah

Mata Pengembangan Karakter Seni

Eksistensi dan Dampak Karawitan Jawa di Kancah Internasional

oleh
Audrey Madina Dewi Setiawan
1906373701

Universitas Indonesia
Depok
2019
Gamelan Jawa merupakan seni instrumental yang memang sudah ada sejak zaman pra-
sejarah. Gamelan Jawa adalah alat musik yang muncul dari sejarah Jawa yang di dalam
perkembangannya selalu dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang juga memenuhi setiap
pagelaran adat istiadat orang Jawa. Istilah Gamelan telah lama dikenal oleh bangsa
Indonesia. Selebihnya tidak terbatas hanya itu, biasanya juga dikenal oleh bangsa - bangsa
lain di permukaan bumi ini (Bambang Yudoyono, 1984: 15).

Penulis ingin membahas pengaruh isu besar yang melanda bangsa - bangsa yaitu globalisasi
dan modernisasi terhadap seni budaya Indonesia khususnya karawijan jawa/gamelan jawa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), globalisasi adalah proses masuknya ke
ruang lingkup dunia. Dalam bahasa inggris, kata Globalisasi berasal dari bahasa inggris yaitu
Globalization, yang merupakan gabungan dari kata global yang berarti mendunia dan lization
yang berarti proses.

Menurut KBBI, modernisasi merupakan proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai
warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke
cara-cara baru yang lebih maju, dimana dimaksukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Modernisasi dan globalisasi berkaitan dan selalu berjalan beriringan.

Gamelan jawa merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang kini banyak dikenal di
dunia internasional. Di tengah semakin redupnya minat masyarakat Indonesia untuk
menikmati pagelaran musik gamelan di tanah air, fenomena sebaliknya justru terjadi di luar
negeri.

1. Friends of Gamelan (FRoG)

Di kota Chicago, Illinois, Amerika Serikat, tempat penulis pernah bertugas, setiap pagelaran
musik gamelan menampilkan daya tarik dan nilai magis tersendiri dalam setiap
pertunjukannya.

Terdapat kelompok musik yang bernama Friends of Gamelan (FRoG) yang mendedikasikan
dirinya untuk mempromosikan musik gamelan Indonesia. Kelompok music gamelan ini
menyelenggarakan pembelajaran dan pagelaran musik gamelan secara rutin setiap tahun.
FRoG beranggotakan sejumlah akademisi dan pemuda kota Chicago yang sebagian dari
mereka pernah menimba ilmu bermain musik gamelan di Indonesia.
Pembentukan grup musik FRoG diawali dari panemuan perlengkapan gamelan di “Java
Village” yang diadakan di kota Chicago dalam ajang pameran “Chicago World Fair” pada
1893 yang tersimpan dengan baik di salah satu museum terbesar di Chicago, Field Museum
of Natural History

Ajang pameran “Chicago World Fair” ini pagelaran musik gamelan diselenggarakan secara
rutin dan berhasil memikat perhatian para pengunjung. Pameran tersebut merupakan kali
pertama musik gamelan dipertontonkan ke publik Amerika. Sejumlah perlengkapan “Java
Village”, termasuk di antaranya seperangkat gamelan, tersimpan dan terawat dengan baik di
museum tersebut.

Pada tahun 1970an, sekolompok musisi lokal secara rutin berkumpul di Museum tersebut
untuk berlatih bermain gamelan. Kemudian pada tahun 1980, terbentuklah grup musik
Friends of the Gamelan (FRoG).

Mereka sejak saat itu berupaya memiliki instrumen musik gamelan sendiri sehingga bisa
menyelenggarakan pembelajaran dan pagelaran secara mandiri. Peralatan gamelan yang
pertama mereka miliki, secara khusus dipesan dari Bapak Dutosudarma, salah seorang
pembuat gamelan ternama di daerah Kesultanan Surakarta, Solo.

Pada tahun 2000, FRoG berhasil mendapatkan instrumen gamelan lengkap atas bantuan
warga negara Indonesia yaitu Widiyanto. Satu set alat musik gamelan yang bernama “Sri
Sedana – Dewi Padi” diperoleh dari daerah Wonogiri, Jawa Tengah.

Kini FRoG merupakan salah satu kelompok musisi pencinta gamelan terpopuler yang ada di
Amerika Serikat. Selain melakukan pelatihan rutin, FRoG juga melakukan berbagai
pertunjukan, termasuk pertunjukan tahunan Annual Spring Concert yang selalu
mendatangkan seniman gamelan dari Indonesia sebagai bintang tamu.

KJRI juga selalu terlibat dalam setiap pagelaran yang mereka adakan secara mandiri disertai
penari-penari KJRI yang terlibat pula. Hingga saat ini, hubungan kerjasama antara KJRI dan
FRoG telah dan masih berjalan dengan sangat baik.

Sejak 1978, ratusan pertunjukan gamelan telah mereka lakukan. Para musisi ini memainkan
gamelan dengan penuh rasa cinta terus memainkan dan mempromosikan gamelan jawa
sebagai salah satu kesenian Indonesia melalui berbagai kegiatan yang mereka hadiri maupun
selenggarakan secara mandiri.
Pada tahun 2016, atas dedikasi yang dilakukan dan diberikan, Konsulat Jenderal RI di
Chicago memberikan penghargaan Duta Budaya kepada FRoG pada tahun 2016 lalu. Dengan
pernghargaan tersebut, diharapkan KJRI dan FRoG bisa selalu meningkatkan kerjasama
dalam rangka meningkatkan promosi budaya Indonesia di Chicago dan sekitarnya.

2. Sari Raras

Gamelan tidak hanya menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Berbeda dengan kelompok
gamelan jawa Friends of Gamelan yang beranggotakan warga negara Indonesia, kelompok
gamelan sari raras ini beranggotakan sebagian besar warga negara asing yang tertarik dan
menyukai bermain alat musik gamelan jawa

Nama Sari Raras sendiri mempunyai makna dan konsep yang jelas. Sari dalam kosakata ini
memiliki makna esensi, sedangkan raras berarti melodi yang enak. Oleh karena itu, secara
garis besar, Sari Raras memiliki makna memainkan melodi yang enak didengar untuk
menghaluskan rasa. Maksud lain dinamakan Sari Raras yaitu agar bisa promosi bahwa bagi
orang Jawa, gamelan bisa menghaluskan jiwa

Para pemain gamelan ini tergabung dalam kelompok Sari Raras. Kelompok ini berasal dari
Universitas Berkeley, California, Amerika Serikat, salah satu universitas terbaik di Amerika
Serikat. Kelompok Sari Raras telah berdiri sangat lama yaitu sejak tahun 1988.

Kelompok ini digagas oleh seorang warga negara asing yaitu Peter Garellick. Sari Raras
sendiri dikenal sebagai kelompok gamelan Jawa terkemuka di luar Indonesia. Kelompok ini
didirikan tahun 1988 oleh Midiyanto bersama Kepala Departemen Musik Universitas
Berkeley California Amerika Serikat Ben Brinner. Meskipun berafiliasi dengan Berkeley,
anggotanya tidak terbatas dari kalangan akademis. Komunitas setempat juga dapat mengikuti
kelompok ini.

Di dalam Universitas Berkeley California ternyata memang ada kelas khusus untuk gamelan.
Minat dari mahasiswanya pun tidak sedikit, terbukti banyaknya alumni yang lahir dari
kelompok ini.

Sebenarnya gamelan jawa sudah berada di Universitas Berkeley California sejak tahun 1972.
Namun, meskipun terdapat seperangkat gamelan jawa yang lengkap, gamelan tersebut belum
bisa dimainkan. Alasannya yaitu belum ada tenaga pengajar yang paham menggunakan
gamelan.
Akhirnya perlahan namun pasti, mereka pun mulai belajar dari tutorial gamelan Jawa.
Kemudian setelah 16 tahun gamelan ini dimiliki, akhirnya datanglah dalang Ki Midiyanto
dipercaya untuk mengajarkan gamelan. Ki Midiyanto sendiri sudah mengajar gamelan di
Universitas Berkeley California selama 19 tahun.

Pengalaman selama mengajar, Ki Midiyanto juga banyak menemukan hal yang unik. Di
mana ketertarikan warga Amerika Serikat terhadap budaya Indonesia sangat tinggi. Hal
tersebut dapat dilihat dari minat dan antusiasme selama mempelajari gending-gending budaya
Jawa.

Pengalaman lain yaitu pada waktu mengajarkan beragam gending. Respons dan cara belajar
siswa asing, menurutnya, lebih cepat. Hal ini mungkin dapat terjadi karena para siswanya
sebagian besar memiliki gelar doktor. Untuk perbandingannya, apabila mengajar siswa
Indonesia hingga dua hari, siswa asing dapat menguasainya hanya dua jam.

Namun, apabila secara keseluruhan, patokan ini tidak dapat dijadikan acuan. Tentunya
dengan melihat sejauh mana semangat untuk memainkan dan melestarikan salah satu
kesenian tradisi Jawa ini. Justru hal ini patut dijadikan penyemangat bangsa sendiri untuk
mendalami gamelan secara serius.

Selain bermain gamelan, para mahasiswa Universitas Barkeley ini juga pandai menyinden.
Hal ini dapat terlihat dari tiga siswa, Maegan O’Donahue, Jessika Kenney dan Susan Walton
yang fasih menyanyikan gending Jawa. Namun uniknya, dalam mendalang Ki Midiyanto
menyelipkan bahasa Inggris dalam lakon ini.

Para anggota kelompok Sari Raras sebagian besar sudah bergabung cukup lama, seperti
Ashley Morris, pemain kenong, yang sudah delapan tahun bermain untuk Sari Raras. Peter
berharap kesenian tradisi Jawa bisa tetap bertahan di masa mendatang. Tentunya dengan
peran aktif generasi muda bangsa Indonesia.

Globalisasi yang sering dianggap aliran budayanya hanya satu dan berasal dari satu arah yaitu
dunia barat menuju negara-negara berkembang merupakan hal yang kurang tepat karena pada
kenyataannya kebudayaan barat pun sebenarnya diperkaya masukan dari budaya negara lain.

Menurut saya, kelompok-kelompok gamelan jawa di luar negeri merupakan salah satu faktor
pendukung pelestarian budaya bangsa agar budaya Indonesia semakin mendunia. Hal tersebut
juga merupakan langkah preventif agar gamelan jawa tidak punah dan generasi penerus
bangsa dapat merasakan indahnya alunan musik karawitan jawa. Oleh karena itu, kita wajib
mengapresiasi budaya sendiri dengan mencintai dan menghargai budaya sendiri. Salah
satunya adalah dengan memainkan gamelan jawa.

LAMPIRAN

Kelompok Gamelan Sari Raras. Sumber: https://radarjogja.jawapos.com/2015/08/15/sari-


raras-grup-gamelan-jawa-yang-semua-anggotanya-bule-amerika/
Kelompok Gamelan Friends of Gamelan. Sumber:
https://celebrity.okezone.com/read/2017/05/19/205/1695061/friends-of-the-gamelan-
komunitas-pecinta-kesenian-jawa-asal-amerika

REFERENSI

Abdulsyani, Sosiologi, Skematika, Teori, dan Terapan, (Bumi Aksara, Jakarta, 1994) hlm
176-177.

Darmawan Hadi. Friends of Gamelan Frog Duta Gamelan Jawa. 2018. Internet. [cited 9
Desember 2019]. Available from: https://kumparan.com/darmawan-
hadi1519288845127/friends-of-gamelan-frog-duta-gamelan-jawa-di-chicago-1523185888937

Agregasi VOA. Sari Raras Gamelan Jawa Terkemuka di Berkeley California. Voa Indonesia.
Internet [cited 9 Desember 2019]. Available from: https://www.voaindonesia.com/a/sari-
raras-gamelan-jawa-terkemuka-di-berkeley-california/2649164.html

Panji Prasetyo. Seni gamelan Jawa sebagai representasi dari tradisi kehidupan manusia. 2012.
Univesitas Indonesia. Internet [cited 9 Desember 2019]. Available from:
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291476-S1336-Panji%20Prasetyo.pdf

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia. KBBI [Internet]. [cited 9 Desember 2019]. Available from:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/globalisasi

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia. KBBI [Internet]. [cited 9 Desember 2019]. Available from:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/modernisasi

Anda mungkin juga menyukai