Pangandaran - Nilai Kesejahteraan Ronggeng Amen
Pangandaran - Nilai Kesejahteraan Ronggeng Amen
Oleh
Rahmat Priyanto1),
Vivih Vira Yuniar2) & Yuliana Pinaringsih Kristiutami3)
1,2STP ARS Internasional
3Akademi Pariwisata BSI Bandung
Abstrak
Pantai Pangandaran menjadi salah satu sektor yang paling populer dimana terjadi pengingkatan
jumlah wisatawan pada setiap tahunnya. Namun kurangnya pengelolaan secara maksimal terhadap
wisata budaya berdampak terhadap kondisi kesejahteraan pelaku seni Ronggeng Amen. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan pelaku seni Ronggeng Amen di Kabupaten
Pangandaran. Pengambilan data dilakukan dengan dengan metode kualitatif deskriptif. Dengan
data primer berupa hasil dari kegiatan wawancara dan data sekunder berupa hasil studi
kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kesejahteraan pelaku seni Ronggeng
Amen masih dalam tingkat ekonomi yang kurang. Sehingga hasil analisis memunculkan upaya
dalam pengembangan kesenian Ronggeng Amen guna meningkatkan kesejahteraan para pelaku
seninya dengan beberapa hal sebagai berikut : Memperbanyak sarana pementasan, Kesadaran
Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Pembinaan terhadap pelaku seni Ronggeng Amen, Bantuan
dan pendanaan terhadap pelaku seni Ronggeng Amen dan melakukan evaluasi langsung oleh
pemenrintah daerah kepada pelaku seni Ronggeng Amen
Kata Kunci: Kesejahteraan, Kesenian & Wisata Budaya
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.9 No.2 Desember 2020 Hospitality 213
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. Pertunjukan dalam Festival atau acara dengan menggunakan komponen analisis data
besar Kabupaten Pangandaran interaktif yaitu dengan reduksi data, penyajian
Beberapa event budaya di Kabupaten data dan penarikan kesimpulan (Sugiyono,
Pangandaran jelas menghadirkan seni tradisi 2019).
yang lahir di Kabupaten Pangandaran. Seperti
salah satunya acara tahunan yang didalamnya HASIL DAN PEMBAHASAN
menampilkan kesenian Ronggeng Amen adalah Analisis Kesejahteraan Pelaku Seni
pada upacara hajat laut yang telah menjadi Kesejahteraan sosial terdiri dari
trend Kabupaten Pangandaran. Pemerintah indikator kependudukan dimana
Kabupaten Pangandaran menjadikan kesenian kependudukan tersebut merupakan pelaku
Ronggeng Amen sebagai alat untuk seni yang tergabung ke dalam kelompok seni
mengumpulkan masyarakat. Sehingga dengan Ronggeng Amen. Sejatinya dalam sebuah
adanya pementasan kesenian Ronggeng Amen kelompok seni tentunya harus memiliki
banyak masyarakat yang datang pada acara kepengurusan atau anggota yang tetap. Hal
yang diselenggarakan pemerintah tersebut. tersebut supaya kelompok seni dapat
Namun dilihat dari timbal balik yang diberikan memaksimalkan dan dapat dipertanggung
oleh pemerintah daerah kepada pelaku seni jawabkan dalam aspek kualitas maupun
Ronggeng Amen belum berdampak kuantitas suatu kelompok seni tersebut
sepenuhnya terhadap kesejahteraan pelaku seni. (Mustajab, 2013). Untuk dapat melestarikan
kesenian daerah seperti Ronggeng Amen,
METODE PENELITIAN tentunya harus memiliki regenerasi pelaku
Penelitian ini dilakukan dengan metode seni guna dapat memberdayakan kesenian
penelitian kualitatif deskriftif. Penelitian tersebut agar tidak hilang dimakan waktu
kualitatif deskriptif ini cenderung (Mustajab, 2013).
menggunakan analisis induktif. menyatakan Salah satu upaya dalam meningkatkan
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian kesejahteraan pelaku seni yaitu dengan
yang menggunakan latar alamiah, dengan melihat kondisi kesehatan. Kesehatan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi merupakan pondasi yang berpengaruh
dan dilakukan dengan jalan melibatkan terhadap kualitas maupun kinerja para pelaku
berbagai metode yang ada (Moleong, 2017). seni untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan
Maka dari itu peneliti menekankan pada suatu hidupnya (Samranah, 2017). Jika tingkat
analisis yang menggambarkan langsung kesehatan yang rendah akan menurunkan
keadaan dan kondisi realita yang ada. output yang dihasilkan baik dari segi kualitas
Pengumpulan data dalam penelitian ini maupun kuantitas yang akan berdampak pada
dilakukan secara detail dan mendalam yang turunnya pertumbuhan ekonomi pelaku seni.
melibatkan berbagai sumber informasi seperti Pendidikan sangat berperan penting dalam
wawancara, observasi dan dokumentasi. Data usaha untuk mengukur kualitas sumber daya
yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi manusia seperti pelaku seni Ronggeng Amen.
data primer berupa data hasil wawancara dan Pendidikan merupakan salah satu sarana
data sekunder berupa studi kepustakaan. dalam meningkatkan keahlian pelaku seni
Wawancara dilakukan kepada beberapa tersebut. Tujuan pendidikan bukan hanya
orang seperti Pelaku seni Ronggeng Amen, menjadi seorang individu yang terpelajar,
kepala bidang kebudayaan Kabupaten tetapi juga manusia berbudaya serta
Pangandaran dan ketua paguyuban seni berkualitas (Sukarma, 2017). Salah satunya
Ronggeng Jawa Barat. Sedangkan observasi dengan menanamkan nilai budaya kepada
dengan cara meunjungi ke kediaman beberapa siswa tentunya harus dilakukan sejak dini.
pelaku seni serta menyaksikan pementasan Terdapatnya kegiatan extrakulikuler yang
kesenian ronggeng amen di acara hajatan. dilakukan di sekolah seperti sekolah dasar,
Analis data yang digunakan peneliti menengah pertama maupun sekolah
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
214 Hospitality Vol.9 No.2 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
menengah atas berguna dalam pembentukan ekonomi, dampak pengembangan sektor
diri setiap siswa dalam pengetahuan mengenai pariwisata di Kabupaten Pangandaran
kesenian daerah. terhadap pelaku kesenian Ronggeng Amen
Kesejahteraan kerja meliputi jaminan kerja belum terkoordinir dengan baik. Hal tersebut
kepada pelaku seni serta peran peranan dikarenakan antara lain intensitas manggung
pemerintah terhadap penyediaan sarana yang diperoleh dalam program
penunjang terhadap kesenian Ronggeng penyelenggaran dari pihak pemerintah masih
Amen. Untuk menciptakan pembangunan dan kurang. Peningkatan pariwisata tentunya
pengembangan dalam suatu kelompok berdampak pada kesenian daerah. Kesenian
maupun organisasi tentunya harus dapat dijadikan sebagai daya jual terhadap
memikirkan kondisi kesejahteraan sumber wisatawan (Prasodjo, 2017). Dinas Pariwisata
daya manusia yang terdapat di dalamnya. dan Kebudayaan hendaknya menjalankan
Salah satu faktor penting dalam sebuah tugasnya sebagai fasilitator (Simamora &
kelompok atau organisasi yaitu dengan Sinaga, 2016). Dengan melihat fasilitas sarana
adanya perlindungan jaminan kerja (Cahyono dan prasarana untuk pementasan kesenian
& Adhiatma, 2018). Selain itu sarana daerah dalam rangka sebagai pendukung
prasarana dalam menunjang pementasan pariwisata yang belum memadai. Maka
kesenian sangat penting dalam pengembangan hendaknya pihak pemerintah secara serius
kesenian maupun pemberdayaan pelaku seni harus menanggapi perihal kendala yang
di dalamnya (Latif, 2019). terjadi di lapangan, karena kelengkapan
Seseorang dapat dikatakan sejahtera dalam sarana prasarana pementasan untuk kegiatan
hal keuangan jika meraka mempuanyai kesenian daerah tersebut sangat diperlukan
kebebasan keuangan dalam membuat pilihan (Simamora & Sinaga, 2016).
untuk dapat menikmati hidupnya.
Kesejahteraan keuangan dibutuhkan Upaya Untuk Mensejahterakan Pelaku
persiapan dan perencanaan secara optimal Seni Ronggeng Amen
(Yulianti, 2020). Pentingnya manajemen 1. Peningkatan Kesadaran Pemerintah
pengelolaam keuangan di dominasi oleh Kabupaten Pangandaran
alasan pelaku seni tersebut untuk dapat Dalam Pengembangan kesenian
memenuhi kebutuhan hidup pelaku seni daerah untuk dapat menjadi daya tarik wisata
maupun keluarganya. Memperbanyak dengan tujuan menjadi daya jual terhadap
program rutin yang diselenggarakan wisatawan yaitu perlu adanya dukungan
pemerintah daerah Kabupaten Pangandaran penuh dari pihak pemerintah daerah
mengenai kegiatan berbasis kebudayaan Kabupaten. Peranan lembaga pemerintah,
daerah merupakan salah satu cara dalam khususnya di daerah kawasan wisata menjadi
mendapatkan pemasukan pelaku seni. faktor penting untuk peningkatan pariwisata
Pendapatan pelaku seni tentunya harus dapat tersebut. Sistem pariwisata akan berjalan lebih
memenuhi kebutuhan hidup pelaku seni. baik jika digerakkan oleh mekanisme lembaga
pemerintah yang telah mencakup semua
Analisis Dampak Pariwisata Terhadap palaku pariwisata didalamnya (Simamora &
Pelaku Seni Sinaga, 2016). Pemerintah mempunyai
Pembangunan pada sektor pariwisata tanggung jawab dalam pelestarian dan
perlu adanya peningkatan dengan cara pengembangan sebuah kesenian yang terdapat
memberdayakan dan mengembangkan di daerah. Sehingga peran pemerintah dalam
sumber-sumber dan potensi pariwisata di pengelolaan untuk menjadi kesenian yang
kawasan wisata tersebut. Meningkatnya dapat menjadi nilai jual kepda wisatawan
sektor pariwisata tentunya berdampak pada sangan dibutuhkan. Hal tersebut dapat
aspek-aspek di dalamnya seperti halnya aspek membuat intensitas pementasan kesenian
ekonomi (Rulloh, 2017). Dalam aspek dapat berjalan lancar sehingga pendapatan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.9 No.2 Desember 2020 Hospitality 215
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
untuk para pelaku seninya meningkat. pelaku seni.
2. Memperbanyak Sarana Pementasan 4. Bantuan dan Pendanaan Terhadap Pelaku
Dalam membangun sebuah pariwisata Seni Ronggeng Amen
yang maju pemerintah daerah bertanggung Sebuah kelompok seni atau organisasi
jawab memfasilitasi kelompok seni yang aktif untuk dapat berjalan lancar yaitu jika terdapat
berkesenian di daerah tersebut untuk bersama adanya bantuan maupun pendanaan yang
mengembangkan kesenian daerah sesuai diberikan oleh pemerintah daerah kepada
dengan kebutuhan yang diperlukan suatu organisasi atau kelompok seni. Bantuan
kelompok seni dalam hal sarana prasarana tersebut dapat dijadikan sebagai tunjangan
untuk mendukung kegiatan dan program untuk pelaku seni sebagai pengakuan dari
kesenian daerah. pihak pemerintah. Pemerintah hendaknya
Pementasan kesenian hendaknya harus memikirkan kesejahteraan para pelaku
dikembangkan ke daerah-daerah setempat seninya. Dengan menganggarkan dana berupa
dengan cara penyediaan fasilitas pentas guna bantuan langsung tunai kepada pelaku seni
memperkenalkan dan melestarikan kesenian Ronggeng Amen. Dalam hal tersebut bantuan
daerah kepada wisatawan. Sarana pementasan berupa dana tunai dapat meringankan pelaku
tari terdiri dari panggung indoor yang seni jika sedang tidak terdapat kegiatan
diselenggarakan di panggung terbuka dan pementasan manggung.
outdoor berada di dalam ruangan atau aula 5. Evaluasi Oleh Pemerintah Kabupaten
maupun pendopo (Endarini, 2017). Dalam hal Pangandaran Terhadap Pelaku seni
tersebut bertujuan sebagai penertasi pasar Ronggeng Amen
dalam kegiatan penyelenggaraan pementasan Dalam sebuah kelompok maupun
kesenian Ronggeng Amen pada tempat- organisasi perlu dilakukan kegiatan evaluasi
tempat atau daerah yang memang stategis terkait pelaksanaan kegiatan maupun
dengan banyaknya wisatawan yang pementasan yang telah dilaksanakan
berkunjung ke daerah tersebut. sebelumnya untuk mengukur hasil yang telah
3. Pembinaan Terhadap Pelaku Seni dicapai dengan tujuan dasarnya. Hal tersebut
Ronggeng Amen guna pengembangan kegiatan pariwisata
Pengembangan suatu kesenian daerah menuju ke arah yang lebih baik (Zulfajri,
bukan hanya mengenai fasilitas yang 2019). Evaluasi dilakukan terkait hal apa saja
diberikan saja, namunfasilitas non fisik pun yang telah dilaksanakan, hal tersebut
sangat dibutuhkan untuk para pelaku seninya. dilakukan untuk melihat apakah tujuan
Seperti halnya pembinaan dan perhatian organisasi kelompok sudah berjalan baik atau
kepada pelaku seni sangat diperlukan. tidak dan sesuai harapan atau belum. Pada
Pembinaan merupakan salah satu upaya kesenian Ronggeng Amen hendaknya
pendidikan formal maupun non formal yang dilakukan evaluasi terkait intensitas
dilaksakan secara berencana dan tersususun pementasan yang telah dilakukan. Dengan
guna menumbuhkan dan membimbing serta adanya kegiatan evalusi sebuah kelompok
mengembangkan pelaku seni dengan tujuan seni dapat mengetahui dan mengukur
untuk mengoptimalkan kemampuan sebagai mengenai hal apa saya yang menjadi tolak
bekal, untuk kedepannya dalam menambah, ukur dalam pementasan sehingga menjadi
meningkatkan dan mengembangkan dirinya lebih menarik.
sebagai manusiawi yang optimal dan pribadi
yang mandiri (Sucipta & Biasa, 2019). PENUTUP
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi Kesimpulan
ruang, memotivasi serta Kesejahteraan pelaku seni Ronggeng
menumbuhkembangkan kesenian Ronggeng Amen di Kabupaten Pangandaran dilihat dari
Amen sebagai peluang dalam meningkatkan usia pelaku seni dikategorikan pada rentang
pendapatan guna mensejahterakan kehidupan usia produktif sampai lanjut. Dilihat dari
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
216 Hospitality Vol.9 No.2 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kesehatan pelaku seni dapat disimpulkan bahwa [6] Permatasari, D. (2018). Implementasi
pelaku seni mayoritas menggunakan fasilitas Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran
pemerintah yaitu sarana kesehatan puskesmas Nomor 14 Tahun 2015 Tentang
dan menggunkan program kesehatan BPJS Penyelenggaraan Kepariwisataan Oleh
mandiri. Dilihat berdasarkan tingkat Uptd Pariwisata Wilayah Pangandaran. 4,
pendidikan pelaku seni maka dapat 64–76.
disimpulkan bahwa mayoritas tingkat [7] Prasodjo, T. (2017). Pengembangan
pendidikan pelaku seni rendah yaitu hanya Pariwisata Budaya dalam Perspektif
sampai SD dan SMP. Pelayanan Publik. 3(1).
Dampak pariwisata terhadap pelaku seni [8] Rosni. (2017). Analisis Tingkat
yaitu berdampak terhadap kesenian Ronggeng Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Di
Amen. Namun untuk kondisi kesejahteraan Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi
pelaku seninya belum berdampak secara Kabupaten Batubara. (2002), 53–66.
maksimal. [9] Rulloh, N. (2017). Pengaruh Kunjungan
Saran Wisata Terhadap Kesejahteraan
Berdasarkan kesimpulan yang telah Masyarakat Sekitar Objek Wisata
disampaikan, hendaknya pihak pemerintah Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam. 1–
Kabupaten Pangandaran mengembangkan 120.
berbagai cara dengan membuat pelatihan [10] Samranah. (2017). Faktor-Faktor Yang
seperti sanggar untuk meneruskan jejak pelaku Mempengaruhi Status Kesehatan Pada
seni sebagai regenarasi dari penerus pelaku seni Santri Kelas X SMA Di Pondok Pesantren
Ronggeng Amen. Serta pemerintah hendaknya Ummul Mukminin Makasar.
mendukung penug adanya kesenian daerah [11] Satria, E., Atina, N., Simbolon, M. E., &
Ronggeng Amen melalui kegiatan atau event Windarto, A. P. (2018). SPK :
yang berkaitan dengan kebudayaan kemudian ALGORITMA MULTI-ATTRIBUTE
menyelenggarakan kegiatan rutin dan UTILITY THEORY ( MAUT )
dipentaskan di daerah-daerah kabupaten PADADESTINASI TUJUAN WISATA
Pangandaran sebagai usaha dalam penetrasi LOKAL DI KOTA SIDAMANIK. 3(2),
pasar. 168–172.
[12] Simamora, K. R., & Sinaga, S. R. (2016).
DAFTAR PUSTAKA Peran Pemerintah Daerah dalam
[1] Cahyono, B., & Adhiatma, A. (2018). Pengembangan Pariwisata Alam dan
Peran Modal Sosial Dalam Peningkatan Budaya di Kabupaten Tapanuli Utara. 4(1),
Kesejahteraan Masyarakat Petani 79–96.
Tembakau. 1(1), 131–144. [13] Sucipta, K., & Biasa, M. I. (2019). Peran
[2] Endarini, A. (2017). Pelestarian kesenian Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi
babalu di sanggar putra budaya desa DKI Jakarta Pada festival Seni
proyonanggan kabupaten batang. Geguntangan Dalam Melesatarikan
[3] Latif, S. (2019). Analisis Strategi Budaya Hindu. (September 2019).
Pengembangan Wisata Pesisir : Studi Pada [14] Sugiyono, P. D. (2019). Metode Penelitian
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kuantitatif Kualitatif dan R&D (2nd ed.).
Kabupaten Pangandaran. 7245–7262. Bandung: Alfabeta.
[4] Moleong. (2017). Metode Penelitian [15] Suherti, O. (2006). Gending ibing lulugu
Kualitatif. Bandung: PT Remaja dalam pertunjukan ronggeng tayub di
Rosdakarya. ciamis. (212), 16–26.
[5] Mustajab, A. (2013). Sistem Manajemen [16] Sukarma, I. W. (2017). Pengembangan
Sanggar seni Ambarala Kecamatan kearifan lokal seni budaya melalui
Bungoro Kabupaten Pangkep. pendidikan berbasis banjar di bali. 21–32.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.9 No.2 Desember 2020 Hospitality 217
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
[17] Syarifuddin, D. (2017). SENI
PERTUNJUKAN SAUNG ANGKLUNG
UDJO KOTA BANDUNG , INDONESIA.
1–9.
[18] Yulianti, D. (2020). Dampak
Pengembangan Pariwisata Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat.
[19] Zulfajri, T. (2019). Pengembangan Festival
Sebagai Daya Tarik Pariwisata.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
218 Hospitality Vol.9 No.2 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534