Anda di halaman 1dari 10

Vol.9 No.

2 Desember 2020 Hospitality 209


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
NILAI KESEJAHTERAAN PELAKU SENI RONGGENG AMEN SEBAGAI
PENDUKUNG PARIWISATA DI KABUPATEN PANGANDARAN

Oleh
Rahmat Priyanto1),
Vivih Vira Yuniar2) & Yuliana Pinaringsih Kristiutami3)
1,2STP ARS Internasional
3Akademi Pariwisata BSI Bandung

Email: rahmat.rmp@bsi.ac.id, 2vivihviray@gmail.com &


1
3yuliana.pinaringsih@gmail.com

Abstrak
Pantai Pangandaran menjadi salah satu sektor yang paling populer dimana terjadi pengingkatan
jumlah wisatawan pada setiap tahunnya. Namun kurangnya pengelolaan secara maksimal terhadap
wisata budaya berdampak terhadap kondisi kesejahteraan pelaku seni Ronggeng Amen. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan pelaku seni Ronggeng Amen di Kabupaten
Pangandaran. Pengambilan data dilakukan dengan dengan metode kualitatif deskriptif. Dengan
data primer berupa hasil dari kegiatan wawancara dan data sekunder berupa hasil studi
kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kesejahteraan pelaku seni Ronggeng
Amen masih dalam tingkat ekonomi yang kurang. Sehingga hasil analisis memunculkan upaya
dalam pengembangan kesenian Ronggeng Amen guna meningkatkan kesejahteraan para pelaku
seninya dengan beberapa hal sebagai berikut : Memperbanyak sarana pementasan, Kesadaran
Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Pembinaan terhadap pelaku seni Ronggeng Amen, Bantuan
dan pendanaan terhadap pelaku seni Ronggeng Amen dan melakukan evaluasi langsung oleh
pemenrintah daerah kepada pelaku seni Ronggeng Amen
Kata Kunci: Kesejahteraan, Kesenian & Wisata Budaya

PENDAHULUAN ciri khas budaya sunda seperti jaipongan, dan


Pariwisata merupakan salah satu sektor pendak silat. Salah satu daerah di Provinsi Jawa
paling penting dan potensial dalam Barat yang memiliki potensi wisata cukup
memberikan kontribusi untuk meningkatkan banyak dengan prospek ke depan yang sangat
taraf perekonomian pada suatu negara termasuk menjanjikan yaitu Kabupaten Pangandaran
negara Indonesia (Satria, Atina, Simbolon, & (Latif, 2019).
Windarto, 2018). Dalam hal tersebut Pangandaran merupakan kabupaten
Pariwisata menjadi satu tumpuan dalam yang menjadikannya daerah wisata yang
pembangunan sebuah wilayah, termasuk berkembang cukup signifikan sebagai
pembangunan sebuah kota dalam suatu negara, kabupaten yang baru setelah sekarang terpisah
sehingga sangat wajar apabila pariwisata dari kabupaten Ciamis. Kabupaten
menjadi sektor andalan dalam pembangunan Pangandaran bukan hanya memiliki potensi
ekonomi masyarakat dalam meningkatkan pariwisata daerah berupa wisata alam, flora,
kesejahterannya. Di setiap provinsi di fauna, saja melainkan memiliki wisata budaya
Indonesia terdapat kebudayaan yang menjadi yang didalamnya terdapat tari daerah khas tatar
daya tarik khusus para wisatawan untuk sunda yang sudah ada dari sejak dulu dan
menikmati setiap kebudayaan. Provinsi Jawa hingga sekarang menjadi kesenian yang
Barat merupakan salah satu provinsi di menarik masyarakat di Kabupaten Pangandaran
Indonesia yang juga memiliki banyak sekali (Permatasari, 2018). Wisata budaya menjadi
tempat wisata yang indah dan tidak kalah suatu daya tarik wisata yang sangat menarik,
manarik dengan provinsi yang lain. Seperti Dengan adanya wisata budaya yang dimiliki
beberapa seni dan kebudayaan yang menjadi suatu daerah dapat disuguhkan kepada
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
210 Hospitality Vol.9 No.2 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
masyarakat umum melalui suatu pementasan kenyataanya tingkat kesejahteraan pelaku seni
atau pertunjukan guna memperkenalkan Ronggeng Amen masih dibawah tingkat
pariwisata budaya di Jawa Barat (Syarifuddin, sejahtera. Berdasarkan pemaparan sebelumnya,
2017). dimana seharusnya potensi wisata di suatu
Salah satu kesenian yang masih daerah dapat dikelola secara maksimal guna
memiliki pasar di masyarakat yaitu kesenian menciptakan peluang untuk para pelaku seni
ronggeng amen. Ronggeng merupakan suatu agar dapat meningkatkan kesejahteraan
bentuk kesenian yang hidup ditengah hidupnya.
masyarakat Sunda. Ronggeng memiiki arti Berdasarkan uraian yang telah
sebutan untuk penari atau pengibing dalam dikemukakan, maka yang akan diteliti oleh
pertunjukan tarian hiburan semacam tayub, penulis mengenai kesejahteraan pelaku seni dan
ketuk tilu dan sejenisnya (Suherti, 2006). sejauh mana kesejahteraan pelaku seni sebagai
Kesenian Ronggeng Amen memiliki keunikan sinergi baru guna mendukung pariwisata
tersendiri dimana setiap pagelaran atau Kabupaten Pangandaran.
pementasan selalu menarik banyak masyarakat
sehingga banyak melibatkan peran masyarakat LANDASAN TEORI
di dalamnya. Seni Ronggeng Amen menjadi Gambaran Kesejahteraan Sosial
salah satu kesenian di Kabupaten Pangandaran Kesejahteraan Sosial dalam terdiri dari
yang masih memiliki pasar di masyarakat. Jika 3 indikator yaitu penduduk, tingkat
dilihat dari potensi wisata di Kabupaten pendidikan dan kesehatan. Dalam hal ini
Pangandaran yang memang berpotensi besar, dimana penduduk tersebut merupakan pelaku
Namun dalam pengelolaan wisata budaya seni yang tergabung ke dalam kelompok seni.
masih belum dikelola secara maksimal. Hal Jumlah pelaku seni di Kabupaten
tersebut bisa dilihat dari kesenian Ronggeng Pangandaran adalah kurang lebih sebanyak
Amen Pangandaran. Dimana dalam segi 100 orang yang terbagi ke dalam 18 kelompok
pemanfaatan dan intensitasnya belum seni Ronggeng Amen yang sudah memiliki
dimaksimalkan pementasannya secara izin opersional kesenian daerah yang
maksimal. Kondisi yang belum maksimal dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata dan
terhadap keberadaan Ronggeng Amen Kebudayaan Kabupaten Pangandaran. Namun
berpengaruh kepada para pelaku seni yang kelompok seni yang aktif berkesenian di
belum bisa memberdayakan hidupnya dari kabupaten Pangandaran hanya sebanyak 10
potensi kesenian Ronggeng Amen. Sehingga kelompok seni saja, 10 kelompok seni
dampak dari kondisi tersebut adalah terhadap tersebut paling sering pentas dalam acara
kesejahteraan, bahwasanya pelaku seni seperti acara hajatan maupun event dalam
Ronggeng Amen belum tersejahterakan dari pemerintah.
kesenian ronggeng amen. Kesejahteraan adalah Pelaku seni Ronggeng Amen berkisar
sebuah kondisi dimana seseorang dapat rentang usia muali dari 20 tahun sampai ada
memenuhi kebutuhan pokok hidupnya salah yang menginjak 60 tahun lebih. Untuk melihat
satunya dengan memiliki pekerjaan yang komposisi jumlah pelaku seni Ronggeng
memadai untuk dapat menunjang kualitas hidup Amen Kabupaten Pangandaran bedasarkan
yang lebih baik sehingga kebutuhan hidupnya umur, sebagai berikut:
dapat terpenuhi secara lahir dan batin (Rosni,
2017). Kehidupan ekonomi pelaku seni dalam
beberapa rombongan bahwasanya tingkat
kesejahteraan pelakunya masih dalam taraf
rendah karena belum ada pementasan secara
rutin yang diselenggarakan, pelaku seni hanya
dibayar per kegiatan saja dan setiap pendapatan Tabel 1. Komposisi Pelaku Seni
tidak ada patokan khususnya. Pada Berdasarkan Ukuran
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.9 No.2 Desember 2020 Hospitality 211
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kebutuhan hidupnya jika kondisi tubuh mereka
sehat dan tidak terdapat kendala kesehatan yang
terjadi kepadanya.

Gambaran Kesejahteraan Kerja


Kesejahteraan kerja dinilai mampu
menunjukan kondisi kesejahteraan dalam aspek
pekerjaan sebagai pelaku seni. Kesejahteraan
kerja ini dibedakan berdasarkan pementasan
manggung yang di lakukan oleh kelompok seni
atau sering di sebut lingkung seni. Fasilitas
pementasan manggung pada kesenian
Ronggeng Amen di Kabupaten Pangandaran
Kualitas sumber daya manusia tentunya dibedakan menjadi 2 yaitu: Pada pementasan
sangat diperlukan dalam pelestarian maupun Ronggeng Amen di pemukiman dan
pengembangan kesenian Ronggeng Amen pementasan kelompok seni pada kegiatan rutin
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pemerintah.
serta kesejahteraan hidupnya. 1. Pada pementasan Ronggeng Amen di
Tabel 2. Komposisi Pelaku Seni pemukiman biasanya dilaksanakan pada
Berdasarkan Tingkat Pendidikan acara hajatan pernikahan maupun khitanan.
Untuk pementasan di acara seperti hajatan
semua peralatan yang dibutuhkan saat
manggung di koordinir maupun di sewa oleh
pihak kelompok seni saja. Dalam
pementasan yang dilakukan di hajatan tidak
terdapat peran pemerintah di dalamnya.
Sehingga semua kegitan dan acara yang
berlangsung hanya berkaitan dengan
Berdasarkan tabel 2, mayoritas pelaku kelompok seni dan pihak yang
seni Ronggeng Amen hanya sampai pada membutuhkan jasa saja.
tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA saja. 2. Pementasan yang dilakukan merupakan
Untuk pelaku seni seperti pemain gamelan program kegitan rutin yang di selenggarakan
pendidikan yang paling tinggi hanya sampai pihak pemerintah di pondok seni Kabupaten
SMP. Walaupun ada beberapa yang sampai Pangandaran. Hal tersebut berdasarkan hasil
jenjang perguruan tinggi. wawancara dengan informan 1 sebagai
Salah satu upaya dalam meningkatkan berikut:
kesejahteraan pelaku seni selanjutnya yaitu “Di Kabupaten Pangandaran ada salah satu
dengan melihat kondisi kesehatan. Pelaku seni event yang diselenggarakan namanya itu
Ronggeng Amen memiliki kartu program fasilitasi ruang publik, nah biasanya pada
kesehatan yang memang di fasilitasi akhir pekan itu di tampilkan kesenian
pemerintah guna meringankan masyarakat Ronggeng Amen di pondok seni
seperti BPJS. Mereka menggunakan kartu Pangandaran, tapi itu bergantian karena di
BPJS pada saat kondisi badan yang tidak fit Pangandaran setidaknya ada 4 kesenian
sehingga yang mereka lakukan adalah pergi ke yang sudah mendapat legalisasi bahwa itu
sarana kesehatan masyarakat seperti puskesmas terindikasi dari Kabupaten Pangandaran
dengan menggunakan kartu BPJS yang dimana yaitu kesenian Ronggeng Amen, Ronggeng
pembiayaan yang ditangguhkan lebih ringan Gunung, Lebon dan Badud”.
bahkan tidak dipungut biaya. Pelaku seni yang terbagi ke dalam kelompok
Seorang pelaku seni dapat memenuhi atau lingkung seni di fasilitasi tempat
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
212 Hospitality Vol.9 No.2 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pementasan untuk mementaskan kelompok
seninya. Namun baru hanya terdapat 1 tempat
pementasan saja. Pementasan yang menjadi
program rutin tersebut memiliki sistem pada
saat pementasan, dimana sistem yang dilakukan
yaitu dengan sistem rolling atau bergantian.

Gambaran Kesejahteraan Keuangan


Seseorang dapat dikatakan sejahtera
dalam hal keuangan jika mereka mempunyai
kebebasan keuangan dalam membuat pilihan
untuk dapat menikmati hidupnya. Dalam hal ini
kesejahteraan keuangan pelaku seni dilihat dari
intensits pementasan yang telah dilakukan.
Dalam setiap rombongan seni Rongeng Amen
memiliki intensitas manggung yang berbeda- Berdasarkan tabel 3 mengenai jenis
beda. Rata-rata intensitas manggung yang di pemain dan pendapatan yang diperoleh pelaku
dapat dari acara seperti hajatan atau bagi yang seni dibedakan menjadi beberapa kelas. Hal
membutuhkan jasa. Setiap kelompok mulai dari tersebut berdasarkan seberapa besar peran
5 sampai 10 panggung bahkan terdapat salah pelaku seni dalam pementasan kesenian
satu rombongan pernah mendapat sebanyak 24 Ronggeng Amen.
sampai penuh 30 panggung dalam waktu 1 Dampak Pariwisata Terhadap Pelaku Seni
bulan. Berikut berdasarkan hasil wawancara Ronggeng Amen
dengan informan 2: Salah satunya kegiatan pemerintah yang
“Sebenarnya dari sekarang itu, dari seni melibatkan kesenian Ronggeng Amen yaitu:
memang buruh ringan, yang sampingan namun Berdasarkan permasalahan yang terjadi di
menjadi pokok atau utama buruh senang, jadi Kabupaten Pangandaran, maka peneliti
buruh senang itu bagaimana, ibaratnya ada menyampaikan beberapa solusi atau upaya
keinginan hanya tinggal berucap, jika sudah dalam pengembangan kesenian Ronggeng
jadi untuk rokok dikasih, makan pun semaunya, Amen untuk dapat mensejahterakan kehidupan
nah itu dari seni mah. para pelaku seninya, antara lain :
Namun seiring bertambahnya kelompok seni 1. Kegiatan Rutin di Pondok Seni
yang membentuk kelompok kesenian baru Pangandaran
membuat intensitas manggung kelompok Pemerintah daerah menyelenggarakan
sebelumnya berkurang. Intensitas manggung kegiatan rutin yang dinamakan fasilitas ruang
yang kurang menyebabkan kurangnya publik yang dilaksanakan di pondok seni
pendapatan yang diperoleh pelaku seni. Kabupaten Pangandaran. Kegiatan tersebut
Dalam 1 rombongan terdapat 4 warna atau 4 dilaksanakan pada setiap akhir pekan yaitu pada
jenis pemain yang membedakan sabtu malam dengan mementaskan kesenian
pendapatannya. 4 warna tersebut yaitu nayaga, khas Pangandaran, yaitu kesenian Kuda
Ronggeng, soundsystem dan gamelan. Lumping. Sistem pementasan atau kegiatan
Berikut jenis pemain berdasarkan pendapatan rutin itu bergantian. Pemerintah daerah
setiap satu kali pementasannya: memiliki regulasi atau kebijakan terkait jenis
kesenian apapun harus mendaftarkan grup atau
sanggar seninya sebagai bukti resmi bahwa
kesenian tersebut legal dan dapat
dipertanggung jawabkan dalam seni
Tabel 3. Jenis Pemain dan Pendapatan kualitasnnya. Kegiatan rutin terlaksana tidak
Pemain Ronggeng Amen lama setelah Kabupaten Pangandaran lahir.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.9 No.2 Desember 2020 Hospitality 213
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. Pertunjukan dalam Festival atau acara dengan menggunakan komponen analisis data
besar Kabupaten Pangandaran interaktif yaitu dengan reduksi data, penyajian
Beberapa event budaya di Kabupaten data dan penarikan kesimpulan (Sugiyono,
Pangandaran jelas menghadirkan seni tradisi 2019).
yang lahir di Kabupaten Pangandaran. Seperti
salah satunya acara tahunan yang didalamnya HASIL DAN PEMBAHASAN
menampilkan kesenian Ronggeng Amen adalah Analisis Kesejahteraan Pelaku Seni
pada upacara hajat laut yang telah menjadi Kesejahteraan sosial terdiri dari
trend Kabupaten Pangandaran. Pemerintah indikator kependudukan dimana
Kabupaten Pangandaran menjadikan kesenian kependudukan tersebut merupakan pelaku
Ronggeng Amen sebagai alat untuk seni yang tergabung ke dalam kelompok seni
mengumpulkan masyarakat. Sehingga dengan Ronggeng Amen. Sejatinya dalam sebuah
adanya pementasan kesenian Ronggeng Amen kelompok seni tentunya harus memiliki
banyak masyarakat yang datang pada acara kepengurusan atau anggota yang tetap. Hal
yang diselenggarakan pemerintah tersebut. tersebut supaya kelompok seni dapat
Namun dilihat dari timbal balik yang diberikan memaksimalkan dan dapat dipertanggung
oleh pemerintah daerah kepada pelaku seni jawabkan dalam aspek kualitas maupun
Ronggeng Amen belum berdampak kuantitas suatu kelompok seni tersebut
sepenuhnya terhadap kesejahteraan pelaku seni. (Mustajab, 2013). Untuk dapat melestarikan
kesenian daerah seperti Ronggeng Amen,
METODE PENELITIAN tentunya harus memiliki regenerasi pelaku
Penelitian ini dilakukan dengan metode seni guna dapat memberdayakan kesenian
penelitian kualitatif deskriftif. Penelitian tersebut agar tidak hilang dimakan waktu
kualitatif deskriptif ini cenderung (Mustajab, 2013).
menggunakan analisis induktif. menyatakan Salah satu upaya dalam meningkatkan
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian kesejahteraan pelaku seni yaitu dengan
yang menggunakan latar alamiah, dengan melihat kondisi kesehatan. Kesehatan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi merupakan pondasi yang berpengaruh
dan dilakukan dengan jalan melibatkan terhadap kualitas maupun kinerja para pelaku
berbagai metode yang ada (Moleong, 2017). seni untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan
Maka dari itu peneliti menekankan pada suatu hidupnya (Samranah, 2017). Jika tingkat
analisis yang menggambarkan langsung kesehatan yang rendah akan menurunkan
keadaan dan kondisi realita yang ada. output yang dihasilkan baik dari segi kualitas
Pengumpulan data dalam penelitian ini maupun kuantitas yang akan berdampak pada
dilakukan secara detail dan mendalam yang turunnya pertumbuhan ekonomi pelaku seni.
melibatkan berbagai sumber informasi seperti Pendidikan sangat berperan penting dalam
wawancara, observasi dan dokumentasi. Data usaha untuk mengukur kualitas sumber daya
yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi manusia seperti pelaku seni Ronggeng Amen.
data primer berupa data hasil wawancara dan Pendidikan merupakan salah satu sarana
data sekunder berupa studi kepustakaan. dalam meningkatkan keahlian pelaku seni
Wawancara dilakukan kepada beberapa tersebut. Tujuan pendidikan bukan hanya
orang seperti Pelaku seni Ronggeng Amen, menjadi seorang individu yang terpelajar,
kepala bidang kebudayaan Kabupaten tetapi juga manusia berbudaya serta
Pangandaran dan ketua paguyuban seni berkualitas (Sukarma, 2017). Salah satunya
Ronggeng Jawa Barat. Sedangkan observasi dengan menanamkan nilai budaya kepada
dengan cara meunjungi ke kediaman beberapa siswa tentunya harus dilakukan sejak dini.
pelaku seni serta menyaksikan pementasan Terdapatnya kegiatan extrakulikuler yang
kesenian ronggeng amen di acara hajatan. dilakukan di sekolah seperti sekolah dasar,
Analis data yang digunakan peneliti menengah pertama maupun sekolah
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
214 Hospitality Vol.9 No.2 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
menengah atas berguna dalam pembentukan ekonomi, dampak pengembangan sektor
diri setiap siswa dalam pengetahuan mengenai pariwisata di Kabupaten Pangandaran
kesenian daerah. terhadap pelaku kesenian Ronggeng Amen
Kesejahteraan kerja meliputi jaminan kerja belum terkoordinir dengan baik. Hal tersebut
kepada pelaku seni serta peran peranan dikarenakan antara lain intensitas manggung
pemerintah terhadap penyediaan sarana yang diperoleh dalam program
penunjang terhadap kesenian Ronggeng penyelenggaran dari pihak pemerintah masih
Amen. Untuk menciptakan pembangunan dan kurang. Peningkatan pariwisata tentunya
pengembangan dalam suatu kelompok berdampak pada kesenian daerah. Kesenian
maupun organisasi tentunya harus dapat dijadikan sebagai daya jual terhadap
memikirkan kondisi kesejahteraan sumber wisatawan (Prasodjo, 2017). Dinas Pariwisata
daya manusia yang terdapat di dalamnya. dan Kebudayaan hendaknya menjalankan
Salah satu faktor penting dalam sebuah tugasnya sebagai fasilitator (Simamora &
kelompok atau organisasi yaitu dengan Sinaga, 2016). Dengan melihat fasilitas sarana
adanya perlindungan jaminan kerja (Cahyono dan prasarana untuk pementasan kesenian
& Adhiatma, 2018). Selain itu sarana daerah dalam rangka sebagai pendukung
prasarana dalam menunjang pementasan pariwisata yang belum memadai. Maka
kesenian sangat penting dalam pengembangan hendaknya pihak pemerintah secara serius
kesenian maupun pemberdayaan pelaku seni harus menanggapi perihal kendala yang
di dalamnya (Latif, 2019). terjadi di lapangan, karena kelengkapan
Seseorang dapat dikatakan sejahtera dalam sarana prasarana pementasan untuk kegiatan
hal keuangan jika meraka mempuanyai kesenian daerah tersebut sangat diperlukan
kebebasan keuangan dalam membuat pilihan (Simamora & Sinaga, 2016).
untuk dapat menikmati hidupnya.
Kesejahteraan keuangan dibutuhkan Upaya Untuk Mensejahterakan Pelaku
persiapan dan perencanaan secara optimal Seni Ronggeng Amen
(Yulianti, 2020). Pentingnya manajemen 1. Peningkatan Kesadaran Pemerintah
pengelolaam keuangan di dominasi oleh Kabupaten Pangandaran
alasan pelaku seni tersebut untuk dapat Dalam Pengembangan kesenian
memenuhi kebutuhan hidup pelaku seni daerah untuk dapat menjadi daya tarik wisata
maupun keluarganya. Memperbanyak dengan tujuan menjadi daya jual terhadap
program rutin yang diselenggarakan wisatawan yaitu perlu adanya dukungan
pemerintah daerah Kabupaten Pangandaran penuh dari pihak pemerintah daerah
mengenai kegiatan berbasis kebudayaan Kabupaten. Peranan lembaga pemerintah,
daerah merupakan salah satu cara dalam khususnya di daerah kawasan wisata menjadi
mendapatkan pemasukan pelaku seni. faktor penting untuk peningkatan pariwisata
Pendapatan pelaku seni tentunya harus dapat tersebut. Sistem pariwisata akan berjalan lebih
memenuhi kebutuhan hidup pelaku seni. baik jika digerakkan oleh mekanisme lembaga
pemerintah yang telah mencakup semua
Analisis Dampak Pariwisata Terhadap palaku pariwisata didalamnya (Simamora &
Pelaku Seni Sinaga, 2016). Pemerintah mempunyai
Pembangunan pada sektor pariwisata tanggung jawab dalam pelestarian dan
perlu adanya peningkatan dengan cara pengembangan sebuah kesenian yang terdapat
memberdayakan dan mengembangkan di daerah. Sehingga peran pemerintah dalam
sumber-sumber dan potensi pariwisata di pengelolaan untuk menjadi kesenian yang
kawasan wisata tersebut. Meningkatnya dapat menjadi nilai jual kepda wisatawan
sektor pariwisata tentunya berdampak pada sangan dibutuhkan. Hal tersebut dapat
aspek-aspek di dalamnya seperti halnya aspek membuat intensitas pementasan kesenian
ekonomi (Rulloh, 2017). Dalam aspek dapat berjalan lancar sehingga pendapatan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.9 No.2 Desember 2020 Hospitality 215
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
untuk para pelaku seninya meningkat. pelaku seni.
2. Memperbanyak Sarana Pementasan 4. Bantuan dan Pendanaan Terhadap Pelaku
Dalam membangun sebuah pariwisata Seni Ronggeng Amen
yang maju pemerintah daerah bertanggung Sebuah kelompok seni atau organisasi
jawab memfasilitasi kelompok seni yang aktif untuk dapat berjalan lancar yaitu jika terdapat
berkesenian di daerah tersebut untuk bersama adanya bantuan maupun pendanaan yang
mengembangkan kesenian daerah sesuai diberikan oleh pemerintah daerah kepada
dengan kebutuhan yang diperlukan suatu organisasi atau kelompok seni. Bantuan
kelompok seni dalam hal sarana prasarana tersebut dapat dijadikan sebagai tunjangan
untuk mendukung kegiatan dan program untuk pelaku seni sebagai pengakuan dari
kesenian daerah. pihak pemerintah. Pemerintah hendaknya
Pementasan kesenian hendaknya harus memikirkan kesejahteraan para pelaku
dikembangkan ke daerah-daerah setempat seninya. Dengan menganggarkan dana berupa
dengan cara penyediaan fasilitas pentas guna bantuan langsung tunai kepada pelaku seni
memperkenalkan dan melestarikan kesenian Ronggeng Amen. Dalam hal tersebut bantuan
daerah kepada wisatawan. Sarana pementasan berupa dana tunai dapat meringankan pelaku
tari terdiri dari panggung indoor yang seni jika sedang tidak terdapat kegiatan
diselenggarakan di panggung terbuka dan pementasan manggung.
outdoor berada di dalam ruangan atau aula 5. Evaluasi Oleh Pemerintah Kabupaten
maupun pendopo (Endarini, 2017). Dalam hal Pangandaran Terhadap Pelaku seni
tersebut bertujuan sebagai penertasi pasar Ronggeng Amen
dalam kegiatan penyelenggaraan pementasan Dalam sebuah kelompok maupun
kesenian Ronggeng Amen pada tempat- organisasi perlu dilakukan kegiatan evaluasi
tempat atau daerah yang memang stategis terkait pelaksanaan kegiatan maupun
dengan banyaknya wisatawan yang pementasan yang telah dilaksanakan
berkunjung ke daerah tersebut. sebelumnya untuk mengukur hasil yang telah
3. Pembinaan Terhadap Pelaku Seni dicapai dengan tujuan dasarnya. Hal tersebut
Ronggeng Amen guna pengembangan kegiatan pariwisata
Pengembangan suatu kesenian daerah menuju ke arah yang lebih baik (Zulfajri,
bukan hanya mengenai fasilitas yang 2019). Evaluasi dilakukan terkait hal apa saja
diberikan saja, namunfasilitas non fisik pun yang telah dilaksanakan, hal tersebut
sangat dibutuhkan untuk para pelaku seninya. dilakukan untuk melihat apakah tujuan
Seperti halnya pembinaan dan perhatian organisasi kelompok sudah berjalan baik atau
kepada pelaku seni sangat diperlukan. tidak dan sesuai harapan atau belum. Pada
Pembinaan merupakan salah satu upaya kesenian Ronggeng Amen hendaknya
pendidikan formal maupun non formal yang dilakukan evaluasi terkait intensitas
dilaksakan secara berencana dan tersususun pementasan yang telah dilakukan. Dengan
guna menumbuhkan dan membimbing serta adanya kegiatan evalusi sebuah kelompok
mengembangkan pelaku seni dengan tujuan seni dapat mengetahui dan mengukur
untuk mengoptimalkan kemampuan sebagai mengenai hal apa saya yang menjadi tolak
bekal, untuk kedepannya dalam menambah, ukur dalam pementasan sehingga menjadi
meningkatkan dan mengembangkan dirinya lebih menarik.
sebagai manusiawi yang optimal dan pribadi
yang mandiri (Sucipta & Biasa, 2019). PENUTUP
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi Kesimpulan
ruang, memotivasi serta Kesejahteraan pelaku seni Ronggeng
menumbuhkembangkan kesenian Ronggeng Amen di Kabupaten Pangandaran dilihat dari
Amen sebagai peluang dalam meningkatkan usia pelaku seni dikategorikan pada rentang
pendapatan guna mensejahterakan kehidupan usia produktif sampai lanjut. Dilihat dari
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
216 Hospitality Vol.9 No.2 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kesehatan pelaku seni dapat disimpulkan bahwa [6] Permatasari, D. (2018). Implementasi
pelaku seni mayoritas menggunakan fasilitas Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran
pemerintah yaitu sarana kesehatan puskesmas Nomor 14 Tahun 2015 Tentang
dan menggunkan program kesehatan BPJS Penyelenggaraan Kepariwisataan Oleh
mandiri. Dilihat berdasarkan tingkat Uptd Pariwisata Wilayah Pangandaran. 4,
pendidikan pelaku seni maka dapat 64–76.
disimpulkan bahwa mayoritas tingkat [7] Prasodjo, T. (2017). Pengembangan
pendidikan pelaku seni rendah yaitu hanya Pariwisata Budaya dalam Perspektif
sampai SD dan SMP. Pelayanan Publik. 3(1).
Dampak pariwisata terhadap pelaku seni [8] Rosni. (2017). Analisis Tingkat
yaitu berdampak terhadap kesenian Ronggeng Kesejahteraan Masyarakat Nelayan Di
Amen. Namun untuk kondisi kesejahteraan Desa Dahari Selebar Kecamatan Talawi
pelaku seninya belum berdampak secara Kabupaten Batubara. (2002), 53–66.
maksimal. [9] Rulloh, N. (2017). Pengaruh Kunjungan
Saran Wisata Terhadap Kesejahteraan
Berdasarkan kesimpulan yang telah Masyarakat Sekitar Objek Wisata
disampaikan, hendaknya pihak pemerintah Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam. 1–
Kabupaten Pangandaran mengembangkan 120.
berbagai cara dengan membuat pelatihan [10] Samranah. (2017). Faktor-Faktor Yang
seperti sanggar untuk meneruskan jejak pelaku Mempengaruhi Status Kesehatan Pada
seni sebagai regenarasi dari penerus pelaku seni Santri Kelas X SMA Di Pondok Pesantren
Ronggeng Amen. Serta pemerintah hendaknya Ummul Mukminin Makasar.
mendukung penug adanya kesenian daerah [11] Satria, E., Atina, N., Simbolon, M. E., &
Ronggeng Amen melalui kegiatan atau event Windarto, A. P. (2018). SPK :
yang berkaitan dengan kebudayaan kemudian ALGORITMA MULTI-ATTRIBUTE
menyelenggarakan kegiatan rutin dan UTILITY THEORY ( MAUT )
dipentaskan di daerah-daerah kabupaten PADADESTINASI TUJUAN WISATA
Pangandaran sebagai usaha dalam penetrasi LOKAL DI KOTA SIDAMANIK. 3(2),
pasar. 168–172.
[12] Simamora, K. R., & Sinaga, S. R. (2016).
DAFTAR PUSTAKA Peran Pemerintah Daerah dalam
[1] Cahyono, B., & Adhiatma, A. (2018). Pengembangan Pariwisata Alam dan
Peran Modal Sosial Dalam Peningkatan Budaya di Kabupaten Tapanuli Utara. 4(1),
Kesejahteraan Masyarakat Petani 79–96.
Tembakau. 1(1), 131–144. [13] Sucipta, K., & Biasa, M. I. (2019). Peran
[2] Endarini, A. (2017). Pelestarian kesenian Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi
babalu di sanggar putra budaya desa DKI Jakarta Pada festival Seni
proyonanggan kabupaten batang. Geguntangan Dalam Melesatarikan
[3] Latif, S. (2019). Analisis Strategi Budaya Hindu. (September 2019).
Pengembangan Wisata Pesisir : Studi Pada [14] Sugiyono, P. D. (2019). Metode Penelitian
Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kuantitatif Kualitatif dan R&D (2nd ed.).
Kabupaten Pangandaran. 7245–7262. Bandung: Alfabeta.
[4] Moleong. (2017). Metode Penelitian [15] Suherti, O. (2006). Gending ibing lulugu
Kualitatif. Bandung: PT Remaja dalam pertunjukan ronggeng tayub di
Rosdakarya. ciamis. (212), 16–26.
[5] Mustajab, A. (2013). Sistem Manajemen [16] Sukarma, I. W. (2017). Pengembangan
Sanggar seni Ambarala Kecamatan kearifan lokal seni budaya melalui
Bungoro Kabupaten Pangkep. pendidikan berbasis banjar di bali. 21–32.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534
Vol.9 No.2 Desember 2020 Hospitality 217
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
[17] Syarifuddin, D. (2017). SENI
PERTUNJUKAN SAUNG ANGKLUNG
UDJO KOTA BANDUNG , INDONESIA.
1–9.
[18] Yulianti, D. (2020). Dampak
Pengembangan Pariwisata Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat.
[19] Zulfajri, T. (2019). Pengembangan Festival
Sebagai Daya Tarik Pariwisata.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534 http://stp-mataram.e-journal.id/JHI
218 Hospitality Vol.9 No.2 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
http://stp-mataram.e-journal.id/JHI P-ISSN: 2088-4834 E-ISSN : 2685-5534

Anda mungkin juga menyukai