Anda di halaman 1dari 22

Peran Pemerintah Kota Banjarmasin Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Kecil (Studi Pada Pasar Terapung Siring Tandean Sungai Martapura)


Muhammad Aripin
1610413610020
ABSTRAK
Peran Pemerintah Kota Banjarmasin dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kecil (Studi: Pada Pasar Terapung Siring Tandean Sungai Martapura). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peran Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin dalam hal ini yaitu Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil, studi pada
Pasar Terapung Siring Tendean Sungai Martapura. Serta untuk mengetahui hambatan-hambatan
apa saja yang dihadapi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), penelitian
lapangan sangat tepat digunakan karena metode ini merupakan metode unntuk menemukan
realita yang terjadi di masyarakat Kota Banjarmasin yang berkaitan dengan pasar terapung siring
tandean. Sifat penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif yang cenderung menggunakan
analisis.
Hasil penelitian ini menunjukkan peran Pemerintah Kota Banjarmasin dalam
meningkatkan kesjahteraan masyrakat di sekitar Pasar Terapung Siring Tendean cukup berhasil
dengan upaya yang dilakukan dengan mengadakan fasilitas pasar terapung yang menarik, indah,
dan nyaman di akses pengunjung, serta dilakukannya pemberdayaan dan pengayoman kepada
para pedagang pasar terapung siring tendean. Hal ini membuat masyarakat sekitar ikut terlibat
dalam aktivitas ekonomi yang berjalan sehingga bisa mencari penghasilan untuk kebutuhan
hidup. Kendala yang dihadapi adalah terjadinya bencana non alam pandemi virus corona (covid-
19). Sehingga program-program dan upaya yang akan dilakukan tidak dapat berjalan secara
maksimal. Selain itu juga partispasi masyarakat yang kurang koperatif dalam menjaga kawasan
Siring Tendean Kota Banjarmasin.

Kata Kunci: Peran, Pemerintah Kota Banjarmasin, Meningkatkan Kesejahteraan,


Masyarakat Kecil.
The Role of the Banjarmasin City Government in Improving the Welfare of Small
Communities. (Study: At the Siring Tandean Floating Market, Martapura River).
Supervised by Mr. Abdurrahman as thesis supervisor
Muhammad Aripin
1610413610020
ABSTRACT
This study aims to determine the role of the Banjarmasin City Local Government in this
case the Department of Culture and Tourism to improve the welfare of small communities, a
study on the Floating Market Siring Tendean Martapura River. As well as to find out what
obstacles are faced in improving the welfare of the community.
This research uses the type of field research, Field research is very appropriate to use
because this method is a method to find the reality that occurs in the people of Banjarmasin City
related to the Siring Tandean floating market. The nature of this research is descriptive
qualitative which tends to use analysis.
The results of this study indicate that the role of the Banjarmasin City Government in
improving the welfare of the people around the Siring Tendean Floating Market is quite
successful with the efforts made by providing attractive, beautiful, and comfortable floating
market facilities for visitor access, as well as empowering and protecting floating market traders
siring tendean. This makes the surrounding community involved in ongoing economic activities
so that they can find income for their daily needs.

Keywords: Role, Banjarmasin City Government, Improve Well-Being, small community

I. PENDAHULUAN Pembangunan pariwisata dapat


1.1. Latar Belakang
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
Pariwisata merupakan salah satu kesejahteraan masyarakat.
sektor yang potensial dalam meningkatkan Alfiah, dkk (2014) menunjukkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia. kontribusi pariwisata terhadap GDP. Dalam
Pertumbuhan sektor pariwisata ini dapat tulisannya disebutkan bahwa sektor yang
membuka keran investasi swasta, paling besar mendapatkan nilai tambah PDB
menciptakan lapangan kerja, menambah dari pariwisata adalah hotel (95,13 persen),
ekspor, memandu investasi infrastruktur.
angkutan kereta api (71,63 persen) dan pedagang, tenaga kerja dan sebagainya. Sani

angkutan udara (36,75 persen), selain itu (2017) dengan adanya pengembangan

juga menyumbangkan nilai tambah PDB pariwisata pendapatan masyarakat

kepada restoran (13,98 persen), konstruksi mengalami peningkatan dari 53,3 persen

(3,72 persen) dan komunikasi (2,87 persen). menjadi 68,5 persen.

Artinya dengan perkembangaan pariwisata Untuk mendukung perkembangan

maka akan muncul sarana dan prasarana pariwisata perlu adanya analisis yang lebih

menuju lokasi wisata maupun infrastruktur mendalam mengenai potensinya, juga

komunikasi untuk menunjang pariwisata. melakukan promosi secara maksimal untuk

Sahir, dkk (2014) tentang pariwisata meningkatkan perekonomian masyarakat

pantai Camplong menunjukkan bahwa setempat. Untuk itu pemerintah berperan

pariwisata tersebut mempunyai peran dalam sangat penting dalam pengembangan

meningkatkan PAD daerah dan memberikan pariwisata dalam penjelasan UU No. 10

manfaat bagi masyarakat sekitar. Pariwisata Tahun 2009 tentang Kepariwisataan pasal

berperan menyerap tenaga kerja dan 23 point c mengatakan memelihara,

mempunyai peran terhadap peningkatan mengembangkan, melestarikan aset nasional

kualitas SDM melalui pelatihan dan yang mejadikan daya tarik wisata dan assett

pembinaan terhadap pelaku pari-wisata, potensial yang belum tergali. Pengembangan

seperti pedagang, tenaga kerja, masyarakat pariwisata di Indonesia dengan tujuan untuk

sekitar dan sebagainya. Adanya pariwisata meminimalir kemiskinan, melestarikan

tersebut dapat menciptakan kesejahteraan alam, dan sumber daya alam. Dapat

bagi masyarakat yang terlibat langsung mengembangkan budaya, memperbaiki

dalamkegiatan wisata seperti


cittra bangsa, mempererat hubungan dengan provinsi Kalimantan Selatan karena itu

Negara lain (Sutawa, 2012). hingga sekarang terletak di muara sungai

Pulau Kalimantan merupakan salah atau tepi pantai.

satu pulau besar di Indonesia yang Salah satu kota yang memiliki banyak

wilayahnya masih terdapat cukup banyak sungai di pulau Kalimantan adalah Kota

hutan dan sungai-sungai. Setiap provinsi di Banjarmasin. Kota Banjarmasin merupakan

Kalimantan memiliki sungai misalnya Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan. Kota

sungai kapuas di Kalimantan Barat, sungai tersebut dijuluki sebagai “Kota Seribu

kahayan di kalimantan tengah, sungai barito Sungai”. Julukan tersebut didasarkan atas

di Kalimantan Selatan, sungai mahakam di potensi dan kondisi geografis yang dimiliki

Kalimantan Timur serta sungai kayan di Kota Banjarmasin. Banyaknya sungai-

Kalimantan Utara. Sungai-sungai tersebut sungai yang mengelilingi kota menjadi

tersebut merupakan lima dari banyak sungai alasan Kota Banjarmasin memperoleh

yang dimiliki oleh masing-masing provinsi julukan tersebut. Sungai-sungai di Kota

di pulau kalimantan. Banjarmasin sejak zaman dahulu telat

Provinsi Kalimantan Selatan dimanfaatkan masyarakat dalam memenuhi

merupakan salah satu provinsi di pulau kebutuhan hidupnya. Hal tersebut

Kalimantan yang memiliki banyak sungai. menjadikan sungai sebagai potensi daerah

Sungai terbesar yang melintasi provinsi ini Kota Banjarmasin hingga sekarang.

adalah sungai barito yang memiliki banyak Potensi sungai-sungai yang ada di

anak sungai. Sejak zaman dahulu, Kota Banjarmasin dapat diolah dan dikelola

konsentrasi pemukiman penduduk terletak di oleh Pemerintah Daerah guna mencukupi

sepanjang sungai. Banyak kota-kota di kebutuhan masyarakat. Sungai-sungai dapat


dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih, masyarakat banjar sejak zaman dahulu

pengairan dan irigasi, pembangkit listrik, memanfaatkan sungai untuk kebutuhan

sarana transfortasi, budi daya perikanan ekonomi, salah satunya dengan berdagang.

serta sarana pariwisata. Hal tersebut dapat Hal ini kemudian wajar dengan hadirnya

dikembangkan mengingat potensi utama pasar terapung sejak berabad-abad lalu di

yang dimiliki Kota Banjarmasin adalah Banjarmasin dari hasil kolaborasi antara

sungai. Pemerintah bersama masyarakat sungai dan perdagangan tersebut.

karenanya harus saling bekerja sama dalam Sungai menjadi potensi besar bagi

mewujudkan Kota Banjarmasin sebagai Kota Banjarmasin untuk dimanfaatkan

”Kota Seribu sungai” yang sebenarnya. dengan sebaik-baiknya, khususnya di bidang

Masyarakat banjar sejak zaman dahulu pariwisata. Menurut anggota DPRD Kota

telah memanfaatkan sungai untuk memenuhi Banjarmasin, H.achmad Rudiani, beliau

kebutuhan hidup mereka. Sungai dijadikan mengatakan bahwa sektor pariwisata

sebagai sarana transfortasi, air minum, memiliki potensi besar dalam meningkatkan

kegiatan mandi dan mencucu dan PAD Kota Banjarmasin. Hal ini mengingat

sebagainya. Hal ini terjadi sejak ratusam bahwa Kota Banjarmasin tidak memiliki

tahun lalu sehingga membentuk “Budaya sumber daya alam seperti kabupaten-

Orang Sungai” bagi masyarakat yang kabupaten lain di Kalimantan Selatan.

melakukan aktivitas sehari-harinya disungai Wisata sungai karena itu merupakan salah

selalu bersinggungan dengai sungai. Istilah satu potensi besar bagi pemerintah Kota

“Orang Sungai” dan “Orang Dagang” selalu Banjarmasin dalam meningkatkan PAD.

melekat kepada masyarakat banjar dan Pemerintah Kota Banjarmasin hingga

sekitarnya. Hal ini dikarenakan kebiasaan saat ini telah banyak melaksanakan
pembangunan berbasis sungai. Program Pasar terapung telah melekat dengan Kota

revitalisasi di kawasan bantaran sungai Banjarmasin sejak ratusan tahun lalu.

martapura dimanfaatkan pula untuk Budaya pasar terapung merupakan

pembangunan kawasan wisata dengan tetap peninggalan pemerintahan kesultanan

mempertahankan sungai sebagai objek Banjar yang tumbuh secara alami. Hal ini

utamanya. Hal ini mengingat potensi utama dikarenakan Banjarmasin sebagai Ibu Negeri

Kota Banjarmasin adalah sungai sehingga (Ibukota) Kesultanan Banjar yang

dimanfaatkan salah satunya untuk wilayahnya banyak diliputi sungai sehingga

pariwisata. Ada beberapa destinasi wisata di jalur transfortasi banyak menggunakan

Kota Banjarmasin yang berkaitan dengan sungai. Hal ini pula yang melatar belakangi

sungai seperti beberapa di antaranya yaitu terciptanya pasar Terapung di Kota

siring sungai martapura, pasar terapung Banjarmasin hingga saat ini.

muara kuin, pulau kembang, makam dan Pasar terapung di Banjarmasin telah

mesjid sultan suriansyah serta destinasi dikenal hingga ke mancanegara. Situs

wisata lainnya yang semakin dikembangkan. Liputan6.com mengabarkan pasar Terapung

Hal ini menjadi perhatian berbagai kalangan Muara kuin menjadi salah satu dari lima

karena pembangunan Kota Banjarmasin pasar terapung terbaik di dunia. Pasar

dengan konsep sungainya sejak zaman terapung ini telah ada sejak masa kesultanan

dahulu menjadi hal yang harus Banjar. Letaknya ada di kecamatan

dipertahankan. Banjarmasin Utara pada pertemuan antara

Pembangunan pariwisata berbasis sungai Barito dengan sungai Kuin namun

sungai yang terus dipertahankan Kota lokasinya sekarang mulai bergeser

Banjarmasin adalah wisata pasar terapung. mengikuti jalur strategis Kelotok.


Pemerintah Kota Banjarmasin pada yang sudah ada sejak zaman berdirinya

tahun 2015 menggagas pembangunan pasar Kerajaan Banjar. Pasar terapung merupakan

terapung baru di sungai Martapura dengan pasar yang tumbuh secara alami karena

nama pasar Terapung Siring Sungai posisinya berada di muara sungai selain itu,

Martapura (Pierre Teadean) yang merupakan warga Banjarmasin hidup dan tumbuh di

pasar terapung buatan. Pasar terapung ini bantaran sehingga proses jual belinya berada

mulai ditambahkan dermaga pada tahun di sungai. Pasar terapung juga tidak lepas

2017 untuk bersandarnya perahu pedagang. dari berkembangnya Kerajaan Banjar baik

Pembangunan kawasan wisata Siring Sungai secara ekonomi maupun politik.

Martapura saat ini dikatakan telah mampu Para pedagang dan pembeli

meningkatkan pendapatan masyarakat lokal menggunakan jukung, sebutan perahu dalam

dan pedagang tradisional. Pasar terapung bahasa banjar, pasar ini mulai setelah sholat

buatan ini merupakan upaya dalam subuh sampai selepas pukul 07;00 Wita.

melestarikan wisata pasar terapung yang Para pedagang wanita yang berperahu

mulai kehilangan eksitensinya seiring menjual hasil produksinya sendiri atau

perkembangan zaman. tetangganya disebut dukuh, sedangkan

Pasar tradisional yang ada di tangan kedua yang membeli dari para dukuh

Banjarmasin yaitu adalah pasar terapung untuk dijual kembali disebut panyambangan.

muara kuin Banjarmasin yang telah Keistimewaan pasar ini adalah masih sering

mendunia dan menjadi salah satu wisata terjadi transaksi barter antar para pedagang

andalan menarik minat turis domestic berperahu, yang dalam bahasa banjar disebut

maupun manca negara, berdasarkan bapanduk.

sejarahnya pasar terapung merupakan pasar


Adanya dua pasar terapung menjadi dari Badan Pusat Statistik Kota

kebanggaan bagi warga Kota Banjarmasin. Banjarmasin, kawasan Siring Tendean yang

Pembangunan pasar terapung buatan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan

digagas pemerintah Kota Banjarmasin Banjarmasin Tengah masih banyak jumlah

merupakan upaya mempertahankan pasar masyarak miskin yang ada di kawasan

terapung Banjarmasin yang sudah mulai tersebut. Datanya sebanyak 3.727 jumlah

kehilangan eksistensinya. Pembangunan keluarga penerima manfaat. Sebagaimana

tersebut didasarkan karena pasar terapung yang tergambar pada tabel berikut:

Muara Kuin yang dahulu ramai dikunjungi Tabel 1


Data Jumlah Keluarga Penerima
wisatawan kini mulai ditinggalkan salah Manfaat 2020-2021

satunya karena biaya yang mahal untuk


NO KECAMATAN JUMLAH
menuju ke sana. Upaya Pemerintah Daerah 1 Banjarmasin Tengah 3.727
2 Banjarmasin Selatan 5.288
melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
3 Banjarmasin Timur 4.071
sejauh ini tetap memberikan stimulasi 4 Banjarmasin Barat 5.402
5 Banjarmasin Utara 7.809
berupa akses menuju Pasar Terapung Muara
Total 26.297
Kuin dari Siring Sungai Martapura. Sumber: Badan Pusat Statistik Kota
Banjarmasin
Maka dengan adanya pasar terapung Peran Pasar Terapung Siring

Siring Tendean yang dibangun pemerintah Tendean dalam meningkatkan kesejahteraan

Kota Banjarmasin memberikan dampak masyarakat kecil di Kota Banjarmasin

yang baik dalam membantu meningkatkan menjadi perhatian utama dalam karya tulis

kesejahteraan masyarakat miskin yang ada ini. Penulis mencoba menghubungkan antara

di kawasan Siring Tendean Kota peran pasar terapung dan Dinas Pariwisata

Banjarmasin. Berdasarkan informasi data & Kebudayaan dalam menikatkan

kesejahteraan masyarakat kecil di Kota


Banjarmasin. Potensi yang paling besar Berdasarkan rumusan masalah di

untuk pendapatan daerah adalah dengan atas, maka tujuan penelitian dalam hal ini

memanfaatkannya sebagai sarana pariwisata. sebagai berikut:

Karena itu penulis mengambil judul a. Untuk mengetahui bagaimana peranan

Proposal Penelitian Skripsi “Peran pemerintah daerah dalam

Pemerintah Kota Banjarmasin dalam meningkatkan kesejahteraan

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat masyarakat pasar terapung siring

Kecil (Studi : Pada Pasar Terapung Siring tandean martapura

Tandean Sungai Martapura”. b. Untuk mengetahui apa saja hambatan

yang dialami oleh pemerintah daerah


1.2. Rumusan Masalah
dalam meningkatkan kesejahteraan
Berdasarkan uraian latar belakang di
masyarakat pasar terapung siring
atas, maka permasalahan dalam penelitian
tandean martapura.
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana peran pemerintah dalam


1.4. Manfaat Penelitian
meningkatkan kesejahteraan

masyarakat pasar terapung siring Manfaat Teoritis


1. Penelitian ini diharapkan dapat
sungai tandean martapura?
mengembangkan ilmu khususnya
b. Apa saja hambatan pemerintah dalam
yang berfokus pada kajian
upaya meningkatkan kesejahteraan
pengelolaan, dan mempertahankan
masyarakat pasar terapung siring
keberadaan pasar terapung sebagai
sungai tandean martapura?
warisan daerah banjarmasin berbasis

sungai di Kota Banjarmasin.


1.3. Tujuan Penelitian
2. Memberikan sumbangan wawasan sosial tertentu. Bila yang diartikan dengan

bagi penelitian selanjutnya pada peran adalah perilaku yang diharapkan dari

Program Studi Ilmu Pemerintahan. seseorang dalam suatu status tertentu, maka

3. Bagi peneliti, penelitian ini perilaku peran adalah hakekatnya peran

bermanfaat untuk menambah atau juga dapat dirumuskan sebagai suatu

memperkaya wawasan pengetahuan rangkaian perilaku tertentu yang

serta mendapatkan pengalaman ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu

praktis dalam penelitian mengenai (Soekanto, 2012: 212). Kepribadian

strategi pengembangan pariwisata seseorang juga mempengaruhi bagaimana

berbasis sungai di Kota Banjarmasin. peran itu harus dijalankan. Peran yang

Manfaat Praktis dimainkan hakekatnya tidak ada perbedaan

Hasil penelitian ini secara praktis baik yang dimainkan atau diperankan

diharapkan dapat menyumbangkan pimpinan tingkat atas, menengah maupun

pemikiran dan bahan masukan bagi Dinas bawah akan mempunyai peran yang sama.

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Duverger (2010:103) berpendapat

Banjarmasin, sebagai suatu pedoman atau bahwa Istilah “peran” (role) dipilih secara

acuan bagi pengembangan pariwisata Kota baik karena dia menyatakan bahwa setiap

Banjarmasin. orang adalah pelaku didalam masyarakat

dimana dia hidup, juga dia adalah seorang

II. TINJAUAN PUSTAKA aktor yang harus memainkan beberapa

2.1. Pengertian Peran peranan seperti aktor- aktor profesional.

Peran adalah bentuk dari perilaku 2.2. Peran Pemerintah

yang diharapkan dari seseorang pada situasi


Musgrave & Musgrave (Khairul tingkat stabilitas yang semestinya, dan laju

Muluk 2009: 113) mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tepat.

peran pemerintah berkembang menjadi Fungsi stabilitas yang dilakukan oleh

fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi pemerintah daerah misalnya dalam

stabilisasi. mengembangkan pariwisata yang ada di

Fungsi alokasi menunjukkan peran wilayahnya dapat mempercepat

pemerintah untuk mengatasi kegagalan pertumbuhan ekonomi daerah. Kegiatan

mekanisme pasar dengan menyediakan pariwisata dikembangkan agar dapat

public goods, atau dengan mengalokasikan mendorong kegiatan ekonomi dan

seluruh sumber daya yang ada agar dapat meningkatkan citra dari daerah tersebut,

dipergunakan baik secara private maupun mensejahterakan masyarakat lokal, serta

public goods, dan menentukan komposisi memperluas kesempatan kerja bagi

dari public goods. Regulasi yang dilakukan masyarakat lokal.

pemerintah juga termasuk dalam fungsi Setidaknya good governance memiliki

alokasi ini. Fungsi distribusi merupakan beberapa indikator pengukuran. Diantara

tugas pemerintah dalam melakukan indikator tersebut adalah transparansi,

penyesuaian terhadap distribusi pendapatan partisipasi, akuntabilitas, dan koordinasi.

dan kekayaan guna menjamin terpenuhinya


2.3. Teori Pengembangan
kondisi yang adil dan merata. Dan fungsi
Pengembangan merupakan suatu
stabilitas merupakan penggunaan kebijakan
proses yang dinamis dan berkelanjutan
anggaran sebagai suatu alat untuk mencapai
menuju ketataran nilai yang lebih tinggi
tingkat kesempatan kerja yang tinggi,
dengan cara melakukan penyesuaian dan

koreksi berdasar pada hasil monitoring dan


evaluasi serta umpan balik implementasi terus bergerak secara dinamis ke arah

rencana sebelumnya yang merupakan dasar perkembangan zaman beradaptasi sesuai

kebijaksanaan dan merupakan misi yang dengang perkembangan tersebut.

harus dikembangkan. Menurut Teori Cooper


III. METODE PENELITIAN
dalam Sunaryo (2013:23-31) menjelaskan
3.1. Tipe Pendekatan
bahwa kerangka pengembangan destinasi Tipe pendekatan yang digunakan

pariwisata terdiri dari komponen-komponen oleh Peneliti yaitu pendekatan kualitatif.

utama seperti atraksi, aksesibilitas, amenitas, Haris Herdiansyah (2011:9) mengartikan

fasilitas pendukung dan kelembagaan. bahwa pendekatan kualitatif adalah suatu

2.4. Teori Pariwisata pendekatan ilmiah yang bertujuan untuk

memahami suatu fenomena dalam konteks


Murphy dalam Sedarmayanti (2014:4)
sosial secara ilmiah dengan mengedepankan
mengartikan pariwisata adalah Keseluruhan
proses interaksi komunikasi yang mendalam
dari elemen-elemen terkait (wisatawan,
antara peneliti dengan fenomena yang akan
daerah tujuan wisata, perjalanan, industry,
diteliti.
dan lain-lain) yang merupakan akibat dari
3.2. Jenis Pendekatan
perjalanan ke daerah tujuan wisata,
Jenis pendekatan yang digunakan
sepanjang perjalanan tersebut tidak
adalah penelitian lapangan. Penelitian
permanen
lapangan sangat tepat digunakan karena
Ismayanti (2010:1) mengartikan
metode ini merupakan metode unntuk
pariwisata adalah kegiatan dinamis yang
menemukan realita yang terjadi di
melibatkan banyak manusia serta
masyarakat Kota Banjarmasin yang
menghidupkan berbagai bidang usaha,
berkaitan dengan terapung siring tandean.
berdasarkan pengertian tersebut pariwisata
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif kualitatif deskriptif ini, diharapkan dapat

yaitu cenderung menggunakan analisis. mengetahui secara langsung informasi yang

Proses dan makna (perspektif subjek) lebih kita cari dan dapat mengolah data sehingga

ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. nantinya dapat menemukan suatu fakta yang

Landasan teori dimanfaatkan sebagai menarik dan lebih bermakna di lapangan.

pemandu agar fokus penelitian sesuai

dengan fakta di lapangan. Selain itu 3.4. Lokasi Penelitian

landasan teori ini juga bermanfaat untuk Penelitian ini dilaksanakan di Kota

memberikan gambaran umum tentang latar Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan

penelitian dan sebagai bahan pembahasan yang mana Kota Banjarmasin memiliki

hasil penelitian. Denzim dan Licoln dalam kebudayaan dan kesenian yang memiliki ciri

Moleong (2009:5) menyatakan bahwa khas salah satunya dari kesenian tradisional.

penelitian kualitatif adalah penelitian yang Peneliti melakukan penelitian tepatnya di

menggunakan latar alamiah, dengan maksud Pasar Terapung Siring Tendean untuk

menafsirkan fenomena yang terjadi dan mewawancarai para pedagang, dan di Dinas

dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai Kebudayaan dan Pariwisata Kota

metode yang ada. Banjarmasin, yang beralamat di Pasar Baru

3.3. Fokus Masalah No.48, Kertak Baru Ilir, Kec. Banjarmasin

Penelitian ini memfokuskan pada Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan

peran dan hambatan pemerintah Kota Selatan 70231.

Banjarmasin dalam meningkatkan 3.5. Teknik Pengumpulan Data

kesejahteraan masyarakat pada pasar


Dalam pengumpulan data, Peneliti
terapung siring tandean. Dengan pendekatan
menggunakan teknik triangulasi. Gabungan
dari tiga teknik diantaranya observasi, 3.7. Analisis Data

wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model

analisis interaktif. Model ini memiliki


3.6. Informan Penelitian
empat komponen. Menurut Miles dan
Penentuan informan dalam penelitian
Huberman (1992:15-19) empat
ini menggunakan teknik purposive
komponen tersebut diantaranya
sampling, yaitu penentuan informan tidak
Pengumpulan Data, Reduksi Data,
didasarkan atas kedudukan, pedoman, atau
Penyajian Data dan Verifikasi atau
wilayah tetapi didasarkan pada adanya
Kesimpulan
tujuan dan pertimbangan tertentu yang tetap
IV. HASIL PENELITIAN DAN
berhubungan dengan permasalahan.
PEMBAHASAN
Informan penelitian dalam penelitian yang

dipilih dalam wawancara, yaitu: Penelitian ini mengenai Penelitian ini

1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bertujuan untuk mengetahui peran

Kota Banjarmasin sebagai informan Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin dalam

utama yang berkaitan langsung dengan hal ini yaitu Dinas Kebudayaan dan

masalah utama peneliti. Pariwisata untuk meningkatkan

2) Para pedagang pasar terapung di Siring kesejahteraan masyarakat kecil, studi pada

Sungai Tendean Kota Banjarmasin Pasar Terapung Siring Tendean Sungai

sebagai penguat data dalam masalah Martapura. Serta untuk mengetahui

utama peneliti, sehingga masalah hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi

penelitian tentang peran bisa dalam peningkatan kesejahteraan

dipadukan dalam suatu sudut pandang masyarakat tersebut.

yang berbeda.
Musgrave & Musgrave (Khairul 1. Peran Pemerintah Kota Banjarmasin

Muluk 2009: 113) mengungkapkan bahwa


Menurut Soekanto (2012),
peran pemerintah berkembang menjadi
peran adalah bentuk dari perilaku yang
fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi
diharapkan dari seseorang pada situasi sosial
stabilisasi.
tertentu. Bila yang diartikan dengan peran
Fungsi alokasi menunjukkan peran
adalah perilaku yang diharapkan dari
pemerintah untuk mengatasi kegagalan
seseorang dalam suatu status tertentu, maka
mekanisme pasar dengan menyediakan
perilaku peran adalah hakekatnya peran
public goods, atau dengan mengalokasikan
juga dapat dirumuskan sebagai suatu
seluruh sumber daya yang ada agar dapat
rangkaian perilaku tertentu yang
dipergunakan baik secara private maupun
ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu.
public goods, dan menentukan komposisi
Peran (role) dipilih secara baik karena dia
dari public goods. Regulasi yang dilakukan
menyatakan bahwa setiap orang adalah
pemerintah juga termasuk dalam fungsi
pelaku didalam masyarakat dimana dia
alokasi ini. Fungsi distribusi merupakan
hidup, juga dia adalah seorang aktor yang
tugas pemerintah dalam melakukan
harus memainkan beberapa peranan seperti
penyesuaian terhadap distribusi pendapatan
aktor- aktor profesional.
dan kekayaan guna menjamin terpenuhinya
Musgrave (2009) mengungkapkan,
kondisi yang adil dan merata. Good
pemerintah daerah mempunyai peran yang
governance memiliki beberapa indikator
kuat dan aktif dalam menentukan masa
pengukuran. Diantara indikator tersebut
depan perekonomian di wilayahnya. Ia
adalah transparansi, partisipasi,
dipandang sebagai badan koordinasi dan
akuntabilitas, dan koordinasi.
perencanaan kunci bagi pembangunan
ekonomi daerah dengan menyediakan tingkat stabilitas yang semestinya, dan laju

mekanisme dan intensif sehingga pertumbuhan ekonomi yang tepat.

perekonomian dapat berkembang. Peran Maka dalam hal ini upaya-upaya Pemerintah

pemerintah berkembang menjadi fungsi Kota Banjarmasin melalui Dinas

alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi Kebudayaan dan Pariwisata dalam

stabilisasi. melakukan peningkatan kesejahteran

Fungsi alokasi menunjukkan peran berperan aktif. Fungsi dari regulasi,

pemerintah untuk mengatasi kegagalan penjagaan stabilitas, pengawasan,

mekanisme pasar dengan menyediakan pendampingan, dan pengadaan fasilitas

public goods, atau dengan mengalokasikan sudah di lakukan oleh pihak pemerintah.

seluruh sumber daya yang ada agar dapat Pedagang atau pelaku usaha di kawasan

dipergunakan baik secara private maupun Pasar Siring Tendean pun merasakan

public goods, dan menentukan komposisi dampaknya, walaupun tetap ada beberapa

dari public goods. Regulasi yang dilakukan hal yang perlu di perbaharui dan di evaluasi.

pemerintah juga termasuk dalam fungsi


2. Indikator Peran Pemerintah dalam
alokasi ini. Fungsi distribusi merupakan
Good Governance
tugas pemerintah dalam melakukan
Tata kelola pemerintahan
penyesuaian terhadap distribusi pendapatan
dianggap penting untuk menjamin
dan kekayaan guna menjamin terpenuhinya
kesejahteraan nasional. Tata kelola
kondisi yang adil dan merata. Dan fungsi
pemerintahan yang baik, atau dapat
stabilitas merupakan penggunaan kebijakan
disebut good governance seturut
anggaran sebagai suatu alat untuk mencapai
kesepakatan Perserikatan Bangsa-Bangsa
tingkat kesempatan kerja yang tinggi,
(PBB) merupakan salah satu fungsi dan pembangunan negara yang kuat, serta

tanggung jawab negara. bertanggung jawab, dengan tetap beriringan

Beberapa definisi mengenai good dengan prinsip demokrasi dan prinsip pasar

governance dikemukakan oleh beberapa yang efisien. Di samping itu, dalam tata

lembaga. Salah satunya United Nation kelola pemerintah yang baik akan

Development Program (UNDP) atau menghindari kesalahan dalam alokasi dana

lembaga PBB untuk pengembangan negara- pembangunan. Termasuk penanggulangan

negara di dunia mendefinisikan tata kelola dini tindak pidana korupsi. Good

pemerintahan yang baik sebagai suatu governance juga akan menjalankan

tanggung jawab dari kewenangan ekonomi, anggaran secara disiplin sehingga aktivitas

kewenangan administrasi, dan kewenangan usaha rakyat dapat tumbuh dengan baik.

politik untuk mengatur masalah-masalah Tindakan korupsi yang berpotensi

sosial negara tersebut. Dari pengertian memincangkan tata kelola pemerintahan

tersebut, terlihat tiga sektor utama dari menggerogoti Indonesia sebagai masalah

kewenangan pemerintah yang kemudian yang sangat serius. Kemudian Komisi

digunakan untuk sebesar-besar kepentingan Pemberantasan Korupsi (KPK) didirikan

rakyat. sebagai lembaga independen pada 2002.

Sementara itu, bank dunia lebih Pemerintah sebelumnaya juga menetapkan

melihat tata kelola pemerintahan dari segi UU nomor 28 tahun 1998 tentang

ekonomi. Dalam definisinya, dikatakan penyelenggaraan negara yang bersih dan

bahwa suatu negara telah mencapai tata bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.

kelola yang baik apabila telah berhasil Berdasarkan definisi di atas,

menyelenggarakan sistem pengaturan setidaknya good governance memiliki


beberapa indikator pengukuran. Diantara berkurangnya pelanggaran terhadap

indikator tersebut adalah: peraturan perundang-undangan.

a) Transparansi b) Partisipasi

Transparansi merupakan proses


Partisipasi merujuk pada keterlibatan
keterbukaan menyampaikan informasi atau
seluruh pemangku kepentingan dalam
aktivitas yang dilakukan. Harapannya, agar
merencanakan kebijakan. Masukan dari
pihak-pihak eksternal yang secara tidak
berbagai pihak dalam proses pembuatan
langsung ikut bertanggung jawab dapat ikut
kebijakan dapat membantu pembuat
memberikan pengawasan. Memfasilitasi
kebijakan mempertimbangkan berbagai
akses informasi menjadi faktor penting
persoalan, perspektif, dan opsi-opsi
terciptanya transparansi ini. Transparansi
alternatif dalam menyelesaikan suatu
merupakan keterbukaan atas semua tindakan
persoalan. Proses partisipasi membuka
dan kebijakan yang diambil oleh
peluang bagi pembuat kebijakan untuk
pemerintah.
mendapatkan pengetahuan baru,
Prinsip transparansi menciptakan
mengintegrasikan harapan publik kedalam
kepercayaan timbal-balik antara pemerintah
proses pengambilan kebijakan, sekaligus
dan masyarakat melalui penyediaan
mengantisipasi terjadinya konflik sosial
informasi dan menjamin kemudahan di
yang mungkin muncul. Komponen yang
dalam memperoleh informasi yang akurat
menjamin akses partisipasi mencakup,
dan memadai. Meningkatnya kepercayaan
tersedianya ruang formal melalui forum-
masyarakat terhadap pemerintahan,
forum yang relevan, adanya mekanisme
meningkatnya jumlah masyarakat yang
untuk memastikan partisipasi publik, proses
berpartisipasi dalam pembangunan dan
yang inklusif dan terbuka, dan adanya
kepastian masukan dari publik akan guidence atau panduan untuk operasional

diakomodir di dalam penyusunan kebijakan. perusahaan, baik yang dilakukan dalam

Lembaga-lembaga dan seluruh kegiatan internal maupun eksternal

proses pemerintahan harus berusaha perusahaan. Internal berkaitan dengan

melayani semua pihak yang berkepentingan. operasional perusahaan dan bagaimana

Dalam konteks praktek lapangan dunia perusahaan tersebut bekerja, sedangkan

usaha, pihak korporasi mempunyai eksternal lebih kepada bagaimana

tanggungjawab moral untuk mendukung perusahaan tersebut bekerja dengan

bagaimana good governance dapat berjalan stakeholder lainnya, termasuk didalamnya

dengan baik di masing-masing lembaganya. publik.

Pelaksanaan good governance secara benar c) Akuntabilitas

dan konsisten bagi dunia usaha adalah


Akuntabilitas didefinisikan sebagai
perwujudan dari pelaksanaan etika bisnis
bentuk pertanggungjawaban atas peraturan
yang seharusnya dimiliki oleh setiap
yang telah dibuat. Proses ini juga sekaligus
lembaga korporasi yang ada didunia. Dalam
menguji seberapa kredibel suatu kebijakan
lingkup tertentu etika bisnis berperan
tidak berpihak pada golongan tertentu.
sebagai elemen mendasar dari konsep CSR
Akuntabilitas akan melewati beberapa
(Corporate Social Responsibility) yang
proses pengujian tertentu. Proses yang
dimiliki oleh perusahaan.
terstruktur ini diharapkan akan mampu
Pihak perusahaan mempunyai
membaca celah-celah kekeliruan, seperti
kewajiban sebagai bagian masyarakat yang
penyimpangan anggaran atau pelimpahan
lebih luas untuk memberikan kontribusinya.
kekuasaan yang kurang tepat. Mekanisme
Praktek good governance menjadi kemudian
akuntabilitas juga memberikan kesempatan
kepada para pemangku kebijakan untuk dan sistem pemantauan kinerja

meminta penjelasan dan penyelenggara pemerintahan dan sistem

pertanggungjawaban apabila terdapat hal-hal pengawasan dengan sanksi yang jelas dan

yang tidak sesuai dengan konsesus dalam tegas.

pelaksanaan tata kelola di bidang tertentu. d) Koordinasi

Akuntabilitas merupakan Koordinasi adalah sebuah

pertangungjawaban pejabat publik terhadap mekanisme yang memastikan bahwa seluruh

masyarakat yang memberinya kewenangan pemangku kebijakan yang memiliki

untuk mengurusi kepentingan mereka. Para kepentingan bersama telah memiliki

pengambil keputusan di pemerintah, sektor kesamaan pandangan. Kesamaan pandangan

swasta dan organisasi-organisasi masyarakat ini dapat diwujudkan dengan

bertanggung jawab baik kepada masyarakat mengintegrasikan visi dan misi pada

maupun kepada lembaga-lembaga yang masing-masing lembaga. Koordinasi

berkepentingan. menjadi faktor yang sangat penting, karena

Bentuk pertanggungjawaban tersebut kekacauan koordinasi dapat menyebabkan

berbeda satu dengan lainnya tergantung dari efisiensi dan efektivitas kerja menjadi

jenis organisasi yang bersangkutan. terganggu.

Instrumen dasar akuntabilitas adalah V. PENUTUP


5.1. Kesimpulan
peraturan perundang-undangan yang ada,
Berdasarkan hasil penelitian
dengan komitmen politik akan akuntabilitas
maka dapat disimpulkan bahwa Peran
maupun mekanisme pertanggungjawaban,
Pemerintah Kota Banjarmasin dalam
sedangkan instrumen-instrumen
meningkatkan kesjahteraan masyrakat di
pendukungnya adalah pedoman tingkah laku
sekitar Pasar Terapung Siring Tendean
cukup berhasil dengan upaya yang Peneliti memberikan saran kepada

dilakukan mengadakan beberapa fasilitas. pihak Pemerintah Banjarmasin agar bisa

Serta dilakukannya pemberdayaan dan melakukan peninjauan berkala yang lebih

pengayoman kepada para pedagang pasar massif, sehingga hal-hal yang terjadi

terapung siring tendean. Hal ini membuat dilapangan dapat diketahui secara jelas.

masyarakat sekitar ikut terlibat dalam Kepada pedagang dan pengunjung agar

aktivitas ekonomi yang berjalan sehingga sama-sama menjaga fasilitas yang sudah

bisa mendapat penghasilan untuk kebutuhan disediakan pihak pemerintah, serta terlibat

hidup. aktif pada kebijakan pemerintah yang terkait

Kendala yang dihadapi dalam dengan Siring Tendean Kota Banjarmasin.

melakukan upaya peningkatan kesejahteraan DAFTAR PUSTAKA

masyarakat di kawasan sekitar Siring


BUKU:
Tendean Banjarmasin adalah terjadinya
Duverger, Maurice. (2010). Sosiologi
hambatan yang tak terduga yaitu bencana
Politik. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
non alam pandemi virus corona (covid -19).
Gregor Polancik. (2009). Empirical
Sehingga program-program dan upaya
Research Method Poster. Jakarta.
dilakukan pemerintah tidak dapat berjalan
Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata.
maksimal. Selain itu partisipasi masyarakat
Jakarta: Grasindo.
yang kurang koperatif dalam menjaga
Miftah, Thoha. (2012). Perilaku Organisasi
kawasan diskeitar Siring Tendean Kota
Konsep Dasar dan Implikasinya. Jakarta:
Banjarmasin.
PT. Raja Grapindo Persada.
5.2. Saran
Moleong. 2009. Metode Penelitian Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung : PT. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Remajarosdakarya. kualitatif,

Muluk, Khairul. (2009). Peta Konsep dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Desentralisasi & Pemerintahan Daerah. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian

Surabaya. ITS Press. Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

Pitana, I Gede dan Gayatri, Putu G. (2005). (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta.

Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Sutopo, H.B. 2002. Metodologi penelitian

Robbins, dan judge, 2008. Perilaku kualitatif. UNS press.

Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.

Sedarmayanti. (2014). Sumber Daya

Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta:

Mandar Maju.

Soekanto, Soerjono. 2012, Sosiologi Suatu

Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Suryadana, Liga M & Octavia, Vanny.

(2015). Pengantar Pemasaran Pariwisata.

Bandung: Alfabeta.

Syarbani Syahrial, Fatkhuri. (2016). Teori

Sosiologi Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-dasar

Pariwisata. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai