KVNT P4 X 1 Xuja Anecw If Uhc DJNQHD SR DFDlaanjgw
KVNT P4 X 1 Xuja Anecw If Uhc DJNQHD SR DFDlaanjgw
Demikian disampaikan Wamendag Jerry sebagai narasumber dalam diskusi grup terpumpun (focus
group discussion) yang bertajuk “Mencari Titik Temu Dalam Kerja Sama Ekonomi Strategis Indonesia
dan Uni Eropa” di Jakarta pada hari ini, Selasa (4/7). Diskusi diprakarsai Centre for Strategic and
International Studies (CSIS) dengan menghadirkan Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri dan Head
of Trade and Economic Section EU Delegation to Indonesia Marika Jakas.
"Sejak peluncuran perundingan hingga saat ini, banyak pemangku kepentingan di Indonesia yang
berharap perundingan ini dapat segera diselesaikan karena potensi yang besar antara Indonesia dan
UE. Potensi manfaat perjanjian ini bagi perekonomian Indonesia juga ditekankan kembali dalam
dua kajian yang telah dilakukan CSIS pada 2015 dan 2021 silam," jelas Wamendag Jerry.
Manfaat optimal perjanjian perdagangan, imbuh Wamendag Jerry, hanya dapat diperoleh apabila
kedua pihak menghindari kebijakan yang berpotensi menghambat perdagangan dan investasi.
“Sejalan dengan itu, Indonesia terus menyoroti perkembangan kebijakan EU Green Deal dan
turunannya, terutama terkait deforestasi dan perdagangan karbon. Diharapkan perjanjian ini dapat
memastikan bahwa produk Indonesia tidak akan menghadapi hambatan di pasar Eropa,” tandas
Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry menekankan, perundingan I-EU CEPA adalah agenda prioritas Indonesia. Pemerintah
Indonesia dan UE menargetkan untuk segera menyelesaikan perundingan. Perundingan ini telah
dilaksanakan sebanyak 14 putaran, dan putaran selanjutnya akan dilakukan pada pertengahan bulan
Juli 2023.
UE adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia, dan merupakan tujuan ekspor terbesar ke-3 dan
sumber impor terbesar ke-4 di dunia. Pada 2022, total perdagangan antara Indonesia dan UE
mencapai USD 33 miliar atau meningkat 13,97 persen dibandingkan pada 2021. Dari sisi investasi,
UE merupakan investor utama ke-6 di Indonesia, dengan nilai investasi hingga USD 2,7 miliar pada
2022.
Beberapa produk unggulan Indonesia ke UE antara lain minyak kelapa sawit, asam lemak
monokarbosilat, batu bara, bijih tembaga, dan alas kaki. Sementara itu, produk-produk unggulan UE
yang diimpor Indonesia antara lain tabung dan pipa, obat-obatan, vaksin, mesin, serta kertas.
--selesai--