Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : ANDY RAHMAN FADILLAH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041920952

Tanggal Lahir : 23 Januari 1992

Kode/Nama Mata Kuliah : PWKL4409/MANAJEMEN DAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN

Kode/Nama Program Studi : PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kode/Nama UPBJJ : 84 / MANADO

Hari/Tanggal UAS THE : JUMAT, 30 JUNI 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN EKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ANDY RAHMAN FADILLAH


NIM : 041920952
Kode/Nama Mata Kuliah : PWKL4409/MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Fakultas : FISIP
Program Studi : PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UPBJJ-UT : MANADO

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
lamanhttps://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujianUAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaansaya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturanakademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
MANADO, 30 JUNI 2023
Yang Membuat Pernyataan

ANDY RAHMAN FADILLAH


Jawaban no 1
1. Permasalahan lingkungan yang akan terjadi jika kegiatan reklamasi teluk benoa terjadi ialah yang
pertama yaitu pencemaran laut, dikarenakan teluk benoa ini termasuk daerah konservasi hutan
mangrove yang tidak boleh direklamasi . yang kedua rusaknya ekosistem habitat laut dikarenakan
terjadinya pengurugan serta pembangunan pulau pulau buatan yang akan mengakibatkan perubahan
ekosistem laut yang sebelumnya sudah terbentuk dan berjalan sesuai jaringan ekosistemnya.
Selanjutnya akan mengakibatkan pencemaran udara dan akses ke pantai semakin terbatas.
2. Sikap saya sebagai perencana ialah melakukan upaya pendekatan pada pihak terkait baik dari pihak
pejabat serta pihak yang kontra akan hal ini. Memberikan pengertian serta alasan mengapa hal ini
harus dilakukan. Menerima kritik dan saran, serta bermusyawarah dengan pihak penyelenggara untuk
mencari jalan keluar bersama.
3. Prinsip pengelolaan lingkungan antara lain terpadu, berkelanjutan, parsitipatif, dan melembaga
(Manurung, 2009). Prisnsip terpadu adalah berbagai upaya kegiatan yang dilakukan secara sinergi satu
sama lainnya. Implikasi dari upaya terpadu adalah apabila kegiatan pemanfaatan lingkuan dilakukan,
maka secara secara bersamaan pula dilakukan upaya pengendalian, pengawasan, dan pemeliharaan.
Pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan secara terpadu, meliputi sektoral, ekosistem, dan bidang
ilmu. Dalam oprasionalnya terpadu dengan penataan ruang, perlindungan alam nonhayati,
perlindungan sumberdaya buatan, konservasi sumber alam hayati dan ekosistemnya, cagar budaya,
keanekaragaman hayati, serta perubahan iklim. Prinsip berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan
adalah kegiatan pemanfataan lingkungan dalam suatu kegiatan pembangunan yang dapat berlangsung
secara terus menerus sehingga lingkungan masih dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan datang.
Dalam hal ini, interaksi dalam komponen lingkungan harus seimbang. Prinsip partisipatif adalah adanya
partisipasi dalam seluruh unsur yang terkait, yaitu pemerintah, pelaku pembangunan, dan masyarakat
yang bersama-sama berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan. Sikap yang perlu dimiliki adalah
semua pihak mempunya hubungan yang setara dalam pengambilan keputusan sebagai mitra. Prinsip
melembaga dalam pengelolaan lingkungan berarti pelaksanaan pengelolaan lingkungan merupakan
suatu kebiasaan, bukan suatu yang dipaksakan. Sudah merupakan suatu system yang telah diterima,
disepakati dan diakui oleh semua pihak. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009, perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup diselenggarakan dengan asas tanggung jawab Negara, asas
keberlanjutan, dan asas manfaat yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan
yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa. Selain itu, pada pengelolaan lingkungan azas yang harus diperhatikan pula adalah: keserasian dan
keseimbangan; keterpaduan; kehatihatian; keadilan; ekoregion; keanekaragaman hayati; pencemar
membayar; parsitipatif; kearifan local; tata kelola pemerintahan yang baik; dan otonomi daerah.

Jawaban no 2

a. Sampah merupakan masalah yang masih sangat sulit untuk atasi terutama pada kota besar
(Nurdjaman,1993 dalam Muhdhar, 2016), yang menyebabkan permasalahan lingkungan bila tidak
segera di berikan solusi yang efektif. Permasalahan ini tidak hanya terjadi pada kota-kota besar di
indonesia, tapi juga kebanyakan kota di dunia. Masalah ini tentunya tak lepas dari kegiataan manusia
itu sendiri sebagai penghasil sampah. Di himpun dari sebuah jurnal menerangkan bahwa sampah
menjadi salah satu penghasil gas metana (CH4) yang dapat mmpengaruhi iklim. Maka dari itu persoalan
sampah untuk menangani masalah sampah bukannya untuk menciptakan kenyaman bagi suatu kota
atau daerah pada penduduk, tapi juga merupakan permasalah lingkungan yang harus secepatnya di
carikan solusi yang dapat mengatasi hal ini. Misalnya saja data dari salah satu Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) yang di kelola swasta yakni PT. Narpati di kota semarang, menyatakan adanya kenaikan
jumlahh sampah yang di kelola setiap tahunnya, pada tahun 2011 dari jumlah 150 ton/hari, meningkat
pada tahun berikutnya menjadi 200 ton/hari (Wijayanti, 2013), dan akan semangkin meningkat seiring
dengan adanya pertumbuhan penduduk. Dan pada kota Surabaya sendiri, pada tahun 2017 dengan
populasi sebesar 2,8 juta jiwa (BPS,Jatim), Surabaya dapat menghasilkan sekitar 2.913,18 ton sampah
dalam sehari (humas,surabaya.go.id). Peningkatan volume sampah yang terjadi seiring dengan
pertumbuhan penduduk, serta penimbunan sampah dalam jumlah besar ini memerlukan adanya
program antisipasi yang dilakukan. beberapa usaha yang telah banyak dilakukan adalah dengan melalui
badan mandiri seperti Bank sampah, dan dapat juga berupa program kerja sama antara pemerintah
dan swasta dengan program PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) untuk mengubah sampah
menjadi sumber energi listrik. PLTSa ini merupakan suatu program yang relatif baru untuk di terapkan
di Indonesia, dan yang sudah mulai melaksanakan ini adalah Surabaya, jakarta dan juga Semarang. Bila
di himpun dari pemberitaan yang ada menyebutkan PLTSa di Surabaya telah berjalan selama 3 tahun
dan juga bekerja sama dengan PLN dalam penjualan hasil produksi listiknya. Tentu dalam menyokong
keberhasilan dan keberlanjutan PLTSa ini tentunta dibutuhkan mekanisme atau system yang lebih
kompleks, dimana pembangkit listrik ini tidak akan bias berjalan tanpa adanya sampah. Mungkin kita
sama-sama mengetahui bahwa sampah pasti akan selalu tersedia pada lokasi hunian manusia, namun
partisipasi masyarakat juga memiliki andil yang cukup besar dalam system yang di jalankan. Dengan
keikut sertaan masyarakat dalam pelaksanaannya akan membantu dalam mencapai target yang ingin di
capai, misalnya menciptakan prilaku yang tertib dalam memilah sampah, menciptakan lingkungan asri
yang bebas sampah dan tujuan lain yang dihapkan dari adanya PLTSa tersebut.
b. Tujuan dari program pembangkit listrik tenaga sampah ialah menjaga kebersihan lingkungan dengan
meminimalisir jumlah sampah, dan mengurangi emisi gas karbon. Sasaran program ini supaya
menjadikan Surabaya sebagai salah satu smart city yang ada di Indonesia. Serta dapat meningkatkan
kesadaran dari setiap SDM supaya dapat secara baik dalam mengelola sampah untuk kebersihan
bersama.
c. Pemerintah kota Surabaya sebagai penyediaan prasarana dan sarana tempat pemrosesan akhir (TPA)
benowo. PT. Sumber Organik sebagai pihak yang memfasilitasi pengelolahan sampah dengan
manajemen dan pemeliharaan mesin terutama di bagian landfill gas power plant. Pihak dinas
kebersihan dan ruang terbuka hijau Surabaya sebagai pengawas.
d. Pengelolaan sampah di kota jember dengan berupaya mendaur ulang supaya meminimalisir kenaikan
angka sampah pertahunnya yang disebut jember zero waste.

Jawaban no 3
1. Mengesahkan UU tentang pendirian rumah di kawasan bantaran sungai. Melarang pendirian bangunan
untuk hunian dan tempat usaha di kawasan bantaran sungai. Serta mengatur peraturan untuk
dilarangnya membuang sampah, limbah padat atau cair pada daerah bantaran sungai serta sungainya.
2. Menjaga kebersihan antara lain tidak membuang sampah pada kawasan bantaran sungai serta didalam
sungainya. Tidak mendirikan rumah atau tempat usaha di daerah kawasan bantaran sungai sesuai
peraturan yang berlaku dibuat oleh menteri PU. Tidak mengalirkan limbah pabrik dan industry di
sungai. Tidak melakukan pencemaran terhadap air sungai. Tidak melakukan pemancingan illegal seperti
melakukan penangkapan ikan sungai dengan bom rakitan atau sejenisnya.
3. Peran swasta terhadap menjaga ekosistem sungai ialah membangun tempat sendiri untuk
pembuangan pabrik tersebut seperti limbah padat atau cair, tidak merusak strukstur bentuk sungai
terhadap pembangunan yang akan dilakukan, berusaha supaya pembangunan tidak terlalu dekat
dengan sungai supaya pohon-pohon sekitar sungai tetap asri.
4. Melakukan suatu kegiatan untuk mengajak para masyarakat supaya tidak membuang sampah di sungai
dan menjaga kebersihan sungai bersama. Melakukan penanaman pohon di sekitar lahan dekat sungai
supaya terciptanya lingkungan sungai yang asri. Membuat program untuk masyarakat yang tinggal di
kawasan sungai supaya para penduduk tau hal apa yang harus dilakukan dan yang dilarang supaya
sungai tetap bersih.
Jawaban no 4
Tradisi mantari bondar , Sumatera Utara
Menjaga hutan dan sumber air. Mantari berarti menteri, sementara bondar merupakan saluran atau aliran air,
sehingga artinya pada dasarnya ialah petugas yang menjaga saluran air dan hutan. Mantari bondar sendiri
membawahi penjaga bondar yang semuanya dipilih mealui rapat adat masyarakat setempat.
Dengan tradisi ini, masyarakat desa hatabosi berkomitmen untuk menjaga kelestarian hutan dan konservasi air
yang juga merupakan sumber utama mereka dalam mendapatkan air bersih dan air untuk lahan pertanian.
1. Peran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan ini ialah melakukan penjgaan hutan serta sumber
air di kawasan masyarakat tinggali. Mantari bondar ini merupakan tradisi desa hatabosi, sebuah
singkatan dari empat desa, yaitu haunatas, tanjung rompa, bonan dolok dan siranap. Tradisi ini sudah
berusia ratusan tahun yang dilakukan oleh masyarakat disana.
2. Tradisi mantari bondar di sumatera utara merupakan bukti bahwa pada dasarnya masyarakat kita
punya jiwa karakter yang baik dan bertanggung jawab atas kepedulian lingkungan yang ada.
Berkepedulian tinggi dalam menjaga kelestarian alam, karena alam telah menyediakan segala sesuatu
yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari.
3. Keunikan dalam mengelola kelestarian alam. Jika masyarakat pada umumnya seperti di perkotaan
dengan cara dipukul rata untuk menjaga kebersihan disetiap kampung, beda dengan tradisi mantari
bondar ini yang mana penjaga bondar ini dipilih melalui rapat adat masyarakat setempat.

Anda mungkin juga menyukai