Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Hukum dan Administrasi Perencanaan


Kode Mata Kuliah : PWKL4204
Jumlah SKS : 3 SKS

SOAL

1. Jelaskan mengenai dua asumsi dari teori Von Thunen, tentang relasi antara aktivitas
pertanian dengan central city!
2. Dalam pola penggunaan lahan oleh konsep Von Thunen, fruit and vegetable berada
pada ring I, sementara timber and fuel berada di ring II, jelaskan asumsi dari Von
Thunen dalam menempatkan zone masing-masing komoditas tersebut!
3. Berikan penjelasan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh proses aglomerasi dan
deglomerasi dalam teori Weber!
4. Berikan penjelasan mengenai ketidakselarasan teori lokasi Weber dengan kondisi saat
ini!
5. Jelaskan faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam menentukan lokasi
fasilitas!
6. Jelaskan mengenai Algoritma Maranzana untuk memilih lokasi fasilitas dalam jaringan
perhubungan serta prosedur dalam proses penggunaan metode tersebut
JAWABAN
1. Asumsi-asumsi terori Von Thunen adalah:
a. Kawasan tersebut merupakan kawasan pertanian yang terpencil, artinya tidak
ada hubungan dengan daerah luarnya, khususnya dalam hal ekspor impor
komoditas pertanian;
b. Kawasan pertnaian itu merupakan dataran dengan tingkat kesuburan tanah yang
seragam. Dengan demikian tidak terdapat kendala penanaman komoditas
pertanian dari aspek kesuburan tanah
c. Terdapat satu-satunya kkota kecil (town) atau pusat kota (central city) sebagai
tempat pemasaran dari surplus komoditas-komoditas pertanian yang berada
disekitarnya. Kota kecil (town) tersebut tidak menerima pemasaran hasil
pertanian dari daerah lain. Semua petani memproduski komoditas untu kdijual
dengan memaksimalkan keuntungan.
d. Semakin menekati kota kecil (town), harga tanah atau biaya sewa tanah akan
semakin mahal/tinggi.
2. asumsi dari Von Thunen dalam menempatkan zone masing-masing komoditas
a. kawasan pertanian tersebut diasumsikan secara geografis merupakan dataran yang
rata (flat), memiliki tingkat kesuburan yang relative sama dan dengan akses yang
juga sama ke semua arah. Dengan demikian diasumsikan tidak ada kendala alam
yang dapat mengurangi akses, seperti gunung, lembah, sungai, dan sebagainya.
b. Town atau kota kecil merupakan satu-satunya pusat pemasaran produk-produk dari
daerah sekitarnya. Semakin dekat ke town semakin makhal harga/sewa lahan,
semakin jauh dari town harga/sewa lahan semakin murah
c. Biaya transport produk-produk, semakin dekat ke town semakin murah, sebliknya
semakin jauh dari town semakin mahal, karena biaya transport merupakan fungsi
dari jarak dan berbanding lurus
d. Sayuran dan buah-buahan (vegetable & fruit) berada di lingkaran (ring) I kareana
komoditas ini mudah busuk/rusak, sehingga untuk menyingkat waktu tempuh, harus
berada dekat dengan town sebagai pusat pemasarannya.
e. Kayu dan bahan bakar (timber & fuel) sangat mengungtungkan berada di lingkaran
(ring) II karena bobotnya yang cukup berat. Jika berada lebih jauh dari town, biaya
tarnpsort semakin mahal karean biaya tarasport adalah jarak x bobot yang diangkut
x ongkos (Rp./satuan bobot/satuan jarak).
f. Pertanian tanaman pangan berada di lingkaran (ring) III, IV, dan V. semakin deka
ke town, pertanian harus dikelola semakin intensif agar menguntungkan.
g. Peternakan dan perkebunan dengan hasil produknya mentega, keju, daging, wol,
tembakau berada di lingkarang (ring) VI
h. Di luar lingkarang (ring) VI, kawasannya tidak lagi menguntungkan untuk
diusahkan karena terlalu jauh dan akan terlalu berat beban biaya tarsnportnya,
walaupun harga/sewa lahan sangant murah bahkan tidak bernilai. Pada kawasan
lebih jauh dari lingkarang (ring ) VI ini menjadi hutan blantara.
3. Dampak aglomerasi atau deglomerasi merupakan kekuatan local yang berpengaruh
menciptakan konsentrasi atau pemencaran berbagai kegiatan dalam ruang.
Aglomerasi adalah pengelompokan beberapa perusahaaan dalam suatu dareah atau
wilayah sehingga membentuk dareah khusus industry. Aglomerasi terjadi kareana
adanya keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari adanya aglomerasi, yaitu antara
keuntungan dari penghematan akibat pengguanaan infrastruktur secara bersama,
misalnya lahan parker, gardu listrik sedangkan Deglomerasi adalah suatu
kencenderugnan perusahaan untuk memilih lokasi usaha yang terpisah dari kelompok
perusahaan lain.
4. Terori weber tidak lagi selaras dengan kondisi-kondisi modern saat ini, antara lain
dengan adanya.
a. Intervensi pemerintah
Salah satu bentuk intervensi pemerintah adalah menetapkan adanya kwasan
industry. Pemeritah kota dan kabupaten menetapkan bagian wilayahnya sebagai
kawasan industry, sebagaimana yang tertuang didalam rencana pola runga dari
Renca Tata Ruang Wilayah.
b. Globalisasi
Banyak industry yang telah memindahka nsebgaian atau seluruh kegiatannya ke
banyak negara yang dinilai akan lebih efisien dan menguntungkan, kareana berbagai
alasan, misalnya upah buruh yang murah. Harga laha nyang murah, kemudahan-
kemudahan yang diperoleh (pajak, perizinan, kelengkapan infrastruktur, dan
sebagainya). Dengan demikian industry sudah meluas ke dalam jaringan global
c. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang murah seringkali menjadi pertimbangan pemilihan lokasi
dibangdingkan dengan biaya transport
d. Perkembangan teknologi proses produksi
Perkembangan teknologi proses dari bahan baku menjadi produk serta besarnya
skala market, mendorong tumbugnya produks-produksi skala miasal, yang tidak
diperhatikan di dalam Teori Weber.
e. Dinamika harga
Harga sanga dinamis, dapat berubah setiap saat dan bervariasi antar satu lokasi
dengan lokasi lainnya.
f. Keanekaragaman system tapsnport
Teori weber didasarkan atas kondisi saat itu, yaitu pengangkutan bahan baku dan
produk industry hanya menggunakan satu jenis angkutan darat yang sederhana
dengan peningkatan biaya trapsort terhadapa jarak
5. Bagi pengusaha swasta, keputusan pemilihan lokasi fasilitas merupakan bagian dari
strategi perusahaan. Keputusan pemilihan fasilitas menjadi strategi perusahaan yang
penting, karena;
a. Pemilihan lokasi fasilitas akan berakibat pada kebutuhan investasi yang besar yang
seringkali investasi yang telah ditanamkan tersebut tidak dapat kembali
b. Keputusan lokasi fasilitas akan berpengaruh pada kapsitas atau kemampuan
perusahaan untuk perusahaan untuk berkompetisi.
c. Keputsan lokasi fasilitas akan berpengaruh tidak saja mempengaruhi biaya yang
dikeluarkan tetapi juga keuntungan yang akan diperoleh.
d. Keputsan lokasi fasilitas akan berpengaruh pada biaya lahan, buruh, biaya bahan
baku, serta tarapsortasi dan distribusi.
Factor penentu lokasi fasilitas antara lain ditentukan oleh ;
a. Kedekatan terhadap konsumen, yang antara lain dapat diukur dari waktu tempuh,
jarak tempuh, ongkos perjalanan yang dikeluarkan oleh konsumen untuk
memperoleh fasilitas tersebut
b. Kedektan terhadap pemasok/penyedia yang antara lain dapat diukur dari ongkos
angkut atau kareana adanya perjanjian perdagangan.
c. Iklim bisnis, menyangkut berbagai kondisi yang memudahkan berlangsungnya
kegiatan usaha, termasuk pengadaan fasilitas usaha, misalnya birokrasi, keamanan,
persaingan usaha, ketersediaan tenaga kerja yang terampil
d. Total biaya, menyangkut berbagai biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan
fasilitas, misalnya biaya pembebasan lahan, biaya kosntruksi, biaya pengangkutan,
dan sebagainya
e. Kebijaka pemerintah, terutama menyangkut berbagai pertauaran pemerintah yang
mengatur pembangunan fasilitas, misalnya Rencana Tat Ruang, jarak antara
fasilitas, insentif dan disinsetif, dan sebagainya
f. Infrastruktur, menyangkut ketersediaan infrastruktur yang memudahkan atau
menjadi kendala pembangunan fasilitas, misalnya ketersediaan jaringan jalan,
listrik, air minum
g. Batas minimal pengguna fasilitas, antara lain diukur dari jumlah penduduka
pendukung minimal.
6. Algoritma maranza adalah salah satu metode untuk memilik lokasi fasilitas yang berada
dalam jaringan perhubungan, upaya untuk memperoleh fasilitas dapat diukur dengan
waktu tempuh ataupun biaya perjalanan. Jaringan perhubungan digambarkan dengan
jaringan jalan berserta titik –titik perpotongan jalan. Nodes atu simpul ini bukan berupa
persimpangan jalan, tetapi dipandang sebagai kawasan perumahan sebagai tempat
konsumen yang akan menikmati fasilitas yang akan ditempatkan. Dengan melaui
prosedur;
a. Gambarkan jaringan beserta nodes atau simpul-simpulnya dan membuat nomor
simpul-simpul
b. Cantumkan weight atau bobot yang berupa jumlah konsumen pada setiap simpul
dan waktu tempuh atau ongkos perjalanan antar simput
c. Buat table atau matriks antar simpul yang menggambarkan jarak dan jumlah antar
simpul
d. Melakukan langkah-langkah metode algoritma maranza sebgaimana yang
dijelaskan pada contoh perhitungan

Anda mungkin juga menyukai