Pada bagian ruang lingkup studi ini akan dijelaskan mengenai ruang
lingkup materi, ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup waktu. Hal tersebut akan
dijelaskan seperti di bawah ini:
4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Daerah studi yang akan diidentifikasi dalam studio proses perencanaan
adalah Kecamatan Kalianda. Peserta studio melakukan proses deliniasi wilayah
perencanaan berdasarkan berbagai pertimbangan, beberapa diantaranya yaitu
terdapat perubahan guna lahan secara signifikan yang mempengaruhi
perkembangan Kecamatan Kalianda,wilayah administratif dapat dilihat dari peta
dibawah ini:
Sosial Kependudukan
Aspek sosial kependudukan yaitu membahas hal-hal terkait dalam
perkembangan kependudukan/demografi, yang meliputi jumlah penduduk,
kepadatan, penduduk, proyeksi penduduk, serta yang lainnya.
Ekonomi Pembangunan
Aspek ini membahas mengenai kontribusi ekonomi pembangunan di
desa/kelurahan yang berada disekitar area toll trans sumatera di Kecamatan
Kalianda.
Kelembagaan Pemerintah
Aspek ini membahas informasi mengenai kelembagaan yang terlibat
dalam pembangunan proyek jalan toll trans sumatera di studi kasus
pengembangan wilayah studio proses perencanaan.
Infrastruktur
Aspek ini membahas perkembangan infrastruktur transportasi
pembangunan jalan toll trans sumatera di Kecamatan Kalianda yang
berdampak pada daerah sekitarnya yang terkena area pembebasan lahan.
Tahap pasca survei diisi dengan penyusunan laporan yang dilakukan pada
tanggal XX BULAN TAHUN hingga XX BULAN TAHUN meliputi inventarisasi
data, input data, analisis data, serta pencetakan laporan.
Metodologi dalam Studio Perencanaan Wilayah ini terbagi menjadi dua, yaitu
metodologi pengumpulan data dan metodologi analisis dan permodelan.
5.1 Metodologi Pengumpulan Data
Metodologi pengumpulan data yang dilakukan dibagi menjadi dua
klasifikasi berdasarkan jenis data yang dibutuhkan. Dua metode pengumpulan
data tersebut adalah sebagai berikut:
5.1.1 Metode Pengumpulan Data Primer
Metoda pengumpulan data primer ini dilakukan pada saat survei
lapangan untuk mendapatkan informasi secara rinci fenomena yang terjadi
di kondisi lapangan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui 4 (empat)
metoda, yaitu observasi, wawancara, kuesioner dan traffic counting.
Observasi
Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data dengan cara
peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap objek yang diteliti. Survei pengamatan lapangan yang dilakukan
berkaitan dengan banyak aspek dan fenomena di Kabupaten Lampung
Selatan yang difokuskan satu kecamatan yang menjadi lingkup wilayah
studi, yaitu Kecamatan Kalianda. Observasi ini dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap wilayah studi,
meningkatkan common sense terhadap isu-isu yang penting diperhatikan di
wilayah studi, dan melakuan ground check pada lokai-lokasi yang menjadi
perhatian.
Wawancara
Wawancara menjadi salah satu teknik pengumpulan data dari
responden atas dasar inisiatif pewawancara (peneliti) dengan
menggunakan alat berupa pedoman wawancara, yang dilakukan secara
tatap muka (personal face to face interview). Alat pengumpulan data dalam
wawancara biasanya berupa pedoman wawancara.
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih mendalam
dan aspirasi yang terkait informasi yang ingin diteliti dari wilayah
Kabupaten Lampung Selatan. Wawancara dilakukan kepada pemerintah
Kuesioner
Kuesioner dilakukan untuk memperoleh informasi yang tidak tersedia
dalam data sekunder. Survei kuesioner berupa sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Jenis-jenis
kuesioner yaitu terdapat kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.
Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri. Kuesioner tertutup
adalah kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih.
Traffic Counting
Traffic counting dilakukan untuk menghitung traffic sepanjang jalan
baik secara elektronik maupun secara langsung dari sisi jalan.
Model Transportasi
Permodelan ini berfungsi untuk menganalisis transportasi dan lalu
lintas di wilayah Kabupaten Lampung Selatan dan sekitarnya. Model
bangkitan pergerakan dan asal-tujuan adalah yang utama dari penggunaan
model ini dalam perencanaan kabupaten. Dengan demikian, nantinya dapat
diketahui layak atau tidaknya kapasitas suatu jalan atau telah berada pada
level of service yang baik atau tidak di jalan di wilayah Kabupaten Lampung
Selatan.
Rencana kegiatan dalam studio perencanaan ini terbagi menjadi dua, yaitu
rencana kegiatan studio dan rencana kegiatan survei.
6.1 Rencana Kegiatan Studio
Rencana Kegiatan Studio Proses terdiri dari kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan di studio selama satu semester dalam rangka mengidentifikasi
pengaruh pembangunan Jalan Toll Trans Sumatera (JTTS) terhadap peran
Kecamatan Kalianda sebagai Pusat Kegiatan Wilayah di Provinsi Lampung.
Pada dasarnya dalam kegiatan pekerjaan perencanaan ini ada beberapa
kegiatan yang ingin dilakukan dalam kegiatan studio adalah :
1. Mengidentifikasi potensi dan masalah
2. Mencari Topik Permasalahan
3. Penentuan isu: penentuan isu proses perencanaan ini bertujuan untuk
memfokuskan pada satu isu dominan;
4. Mengidentifikasi kebutuhan data
5. Merumuskan persoalan, tujuan, dan sasaran;
6. Merumuskan teknik pengumpulan data;
7. Membuat timeline survei;
8. Membuat perangkat survei;
9. Membuat ceklis data sekunder;
10. Membuat kuesioner;
11. Membuat pedoman wawancara;
12. Persiapan survei;
13. Rona Awal;
14. Membuat kerangka analisis rencana survei;
15. Pelaksanaan survei (pengumpulan data primer di lapangan);
16. Evaluasi survei;
17. Kompilasi data;
18. Pengolahan dan Analisis data;
19. Penyusunan laporan, presentasi, dan diskusi;
No NAMA DINAS/INSTANSI
1 SKPD Sekretariat Daerah Kecamatan Kalianda
2 SKPD Sekretariat DPRD
3 SKPD Inspektorat
4 SKPD Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kab. Lampung Selatan
5 SKPD Badan Kepegawaian dan Diklat
6 SKPD Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
7 SKPD Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
8 SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
Mengetahui,
Bendahara Studio Proses
Koordinator Program
Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA