Cara Penulisan Catatan Kaki
Cara Penulisan Catatan Kaki
1. Catatan kaki berada di bagian bawah halaman. Letaknya dipisahkan dengan garis
yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan empat spasi dari teks.
2. Penulisan catatan kaki menggunakan spasi 1
3. Catatan kaki diberi nomor.
4. Jika ditulis lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya dimulai seperti margin
teks biasa atau tepat pada margin kiri
5. Jarak antarnomor pada catatan kaki sama dengan jarak spasi teks
6. Jarak baris terakhir setiap catatan kaki adalah 3 cm dari tepi bawah halaman
7. Catatan kaki yang terlalu panjang hingga menjangkau halaman selanjutnya tidak
diperkenankan. Untuk menghindarinya, penulis bisa memotong isi tulisan daripada
catatan kaki.
8. Jika catatan kaki mengacu pada sumber yang sama dalam dua nomor berturut-turut
tidak perlu ditulis lengkap dengan identitas yang sama. Pada nomor yang terakhir
cukup cantumkan “Ibid”.
9. Kemudian jika sumber yang sama dipakai dalam nomor yang tidak berurutan atau
melompati catatan kaki dengan nomor lain, cukup tuliskan “ cit.”
10. Nama pengarang dari sumber tidak dibalik, baik nama asing atau nama Indonesia
11. Jika sumber berupa buku, majalah, atau koran, dan ditulis oleh dua atau tiga orang,
maka nama penulis ditulis semua.
12. Pengarang yang jumlahnya lebih dari 3 orang bisa ditulis nama pengarang pertama
dalam catatan kaki, diikuti “dkk.” atau “ al.”
13. Pangkat dan gelar tidak ditulis, kecuali gelar kebangsawanan yang memang menjadi
bagian dari nama.
Teknik Menulis menulis sumber acuan dalam catatan kaki juga tergantung pada gaya
penulisan APA, MLA, atau Chicago, dan lain-lain. Jadi, sebelum Anda menulis catatan kaki,
perlu Anda ketahui terlebih dahulu pedoman penulisan teknis yang akan digunakan dalam
tulisan Anda. Biasanya, catatan kaki akan banyak digunakan dalam gaya penulisan Chicago
untuk menggantikan kutipan dalam badan teks.
Sementara itu, menuliskan catatan kaki juga bisa berguna untuk memberikan informasi
tambahan dari suatu bagian teks. Untuk menambahkan informasi dalam catatan kaki, cara
yang dilakukan sama persis dengan menuliskan catatan kaki pada kutipan. Angka catatan
kaki bisa juga dicantumkan di tengah kalimat dan di akhir suatu kata untuk menandai adanya
keterangan tambahan.
Berikut ini berbagai contoh penulisan catatan kaki (footnote) yang berasal dari berbagai
bentuk sumber kutipan:
Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan
(Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.
#. Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal)
Gemala Rabi’ah Hatta, “Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam
Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No.
26, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.
#. Sumber artikel dalam sebuah buku (kumpulan karangan)
David Roberts, “Managing Records in Special Formats”, dalam Judith Ellis (ed.), Keeping
Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.
#. Catatan Kaki Sumber Makalah Seminar
Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986, hlm. 52.
#. Sumber Lisan
Biasanya terdapat buku atau tulisan yang ditulis tidak hanya satu orang. Maka untuk
mencatat catatan kaki pun harus dengan format yang berbeda.
Jika secara kebetulan nama pengarang yang satu sama dengan nama pengarang lain yang
buku atau artikelnya digunakan sebagai sumber kutipan, nama diri (given name) perlu
disebutkan dalam catatan kaki.
Format penulisan:
Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit), hlm. Nomor
Halaman.
Contoh penulisan:
Muhamad Mulkan Fauzi dkk., Jomblo Berdasi (Tasikmalaya: Lingkar Pena, 2014),
hlm. 15
Mahmud Efendi, dkk. BahasAndi Ahmad, Ahmad Suhandi, Media Pembelajaran
Interaktif, (Jakarta: Kompas Media, 2012), hlm. 7.
Lega Siarnagama, Rizki Ramadan, dan Khairul Amri, Pembelajaran Bahasa Arab
Terpadu, (Indramayu: IAI Press, 2019), hlm. 192.
Wiwin Indarti, dkk, Buku Ajar Geografi, (Jakarta: Airlangga, 2015), hlm. 57 – 59.
Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta: Bina Sanjaya, 1996), hal.
50-68.
²Patrick Wesell dan Arnold Jonathan, Anatomy of Atom (New Zealand: Light Pen,
1989), hal. 36-40.
³Abdul Khalik, Rapi Armad, Bagus Kuncoro, Belajar Bahasa Indonesia, (Surabaya:
Dwikarya, 2009), hlm 25.
¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.
²Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama, 2008),
hlm, 47.
10Muhammad Sulaiman dan Aizuddinur Zakaria, Jejak Bisnis Rasul (Bandung:
Hikmah, 2008), 17.
14al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din (Damaskus: Dar al-Fikr,1980), 98.
Format penulisan:
¹Nama Pengarang, Judul Buku, Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Terbit, hlm. Nomor halaman.
Contoh penulisan:
¹Richard R Bootzin, dkk, Psychology Today: An Introduction, Seventh Edition, (New York:
McGraw Hill Inc, 1991), hlm. 497.
¹Multatuli, Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H. B. Jassin,
(Jakarta: Jambatan, 1972), hlm 99.
Catatan kaki dari koran berarti dimana catatan kaki tersebut diambil dari sumber koran.
Format Penulisan:
Contoh:
Kirana Lita, “Bahasa Jawa dan Aplikasinya”, Tempo, 31 Maret, 2010, hlm. 25.
¹Rizki Satria Yudha, “kebangkitan dalam Genggaman” Fatamorana, Edisi IV, April 2019,
hlm. 17
¹Muhammad Adnan, “Peran Serta Orang Tua, Guru dan Lingkungan Dalam Mendidik Moral
Anak Studi Kasus Babakan, Yogyakarta” (Paper presented at Seminar Lokakarya Pendidikan
MIPA se-Indonesia, Mataram, 2003), Hal. 15.
²Mochtar Naim, ’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.
Pada dasarnya catatan kaki dan daftar pustaka dalam menulis buku sama saja dari sisi
referensinya, karena bab referensi, catatan kaki dan penulisan daftar pustaka dibahas
berbarengan dalam buku Bahasa Indonesia. namun ada sedikit bedanya cara penulisan dan
penekanannya, dalam referensi catatan kaki, selalu mencantumkan nomor halaman dan tidak
dalam daftar pustaka.
Dalam menulis buku, penekanan catatan kaki dengan membuat tanda nomor di tulisan dan
referensi penjelasannya di halaman yang sama, sedangkan daftar pustaka atau bibliografi
semua sumber referensi diletakkan diakhir bab atau diakhir tulisan.
Catatan kaki bisa digunakan jika penulis ingin memberi penjelasan tambahan sebuah istilah,
frase, kalimat, dan sejenisnya. Pemakaiannya dengan penjelasan bisa dilihat dalam contoh
berikut:
Catatan kaki bisa juga digunakan jika penulis inging memberi penjelasan tambahan, lengkap
dengan referensinya. Dimana running notes atau referensi langsung adalah penyebutan
sumber yang dirujuk (referensi) yang diletakkan di teks utama sebuah karya ilmiah.
Contoh catatan kaki yang menjelaskan suatu teks lengkap dengan referensinya adalah sebagai
berikut:
Sumber: (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-ali-mustadi-mpd/handout-
seminar-karya-tulis-ilmiah_2.pdf)
Ibid. merupakan kependekan dari Ibidem yang artinya “pada tempat yang sama”, dipakai
apabila suatu kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang mendahuluinya, yang
tidak disela oleh sumber atau footnote lain. Contoh:
1. Arti Op.Cit.
Opera Citato atau disingkat Op.Cit. yang memiliki arti “dalam karangan yang telah disebut”,
dipakai untuk menunjuk pada suatu buku atau sumber yang disebut sebelumnya lengkap pada
halaman lain dan telah diselingi oleh sumber lain.
Apabila nama penulis sama dan buku yang dikutip lebih dari satu, untuk menghindari
kesalahan sebaiknya disebutkan sebagian dari judul buku atau sumber tersebut. Contoh:
2. Arti Loc. Cit.
Loco Citato yang berarti “pada tempat yang telah disebut” disingkat Loc.Cit. Istilah ini
dipakai untuk menunjuk pada suatu buku atau sumber yang disebut sebelumnya pada
halaman yang sama dan telah diselingi oleh sumber lain. Contoh:
Sumber:(http://pjih.fh.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Pedoman-Penulisan-
Padjadjaran-Jurnal-Ilmu-Hukum.pdf)
Penggunaan istilah pada catatan kaki tersebut pada dasarnya untuk mempermudah penulisan
sumber yang sama yang telah disebutkan sebelumnya. Baik sumber yang sama secara
berurutan maupun sumber yang sama yang diselingi oleh sumber lain.
Catatan kaki mungkin kini sudah mulai digunakan dalam menulis buku atau karya ilmiah.
Kebanyakan kutipan dicantumkan dalam teks (in-text) atau dalam bentuk sitasi.
Tidak berbeda jauh dengan sitasi, catatan kaki berguna sebagai penyedia informasi tambahan
dan kutipan yang dicantumkan di bagian bawah tulisan. Dalam catatan kaki akan dituliskan
informasi tambahan terkait suatu bagian teks untuk menjaga alur tulisan.
Terdapat dua tujuan dalam membuat catatan kaki saat menulis buku, yaitu sebagai kutipan
dan uraian menjelaskan sesuatu.
Teknik menulis catatan kaki dengan Microsoft Word sebagai kutipan dapat dilakukan
dengan menempuh beberapa langkah, di antaranya:
Menulis kutipan langsung bisa dilakukan dengan cara memberi tanda kutip (“…..”) kemudian
menuliskan dengan persis sama kalimat-kalimat yang akan dikutip. Di sisi lain, kutipan tidak
langsung ditulis dengan parafrase, yaitu meminjam gagasan lain dan menuliskannya dengan
kalimat sendiri.
Buat Anda yang sedang atau ingin menerbitkan buku? Dengan menjadi penulis penerbit
buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya
cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang Teknik Menulis Catatan Kaki Anda dapat
melihat Artikel-artikel berikut:
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana
caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM
PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Referensi: