Bab V
Bab V
1. Prinsip-prinsip penilaian
25
2. Lingkup dan Teknik Penilaian
1. Lingkup penilaian
Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan, sedangkan lingkup penilaian hasil belajar
oleh satuan pendidikan mencakup aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
2. Penilaian Sikap
a. Sikap Spiritual
26
Tabel penilaian sikap
3. Penilaian Pengetahuan
4. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilain kinerja,
penilaian proyek, dan portofolio. Penilaian keterampilan menggunakan angka
dengan rentang skor 0 sampai dengan 100, predikat, dan deskripsi.
28
B. Kriteria Kenaikan Kelas, Kriteria Kelulusan dan Mutasi
Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga
Madrasah……………………dengan mempertimbangkan antara lain:
3. Mutasi
29
didik seperti yang tercantum di dalam pasal 12 (ayat 1, poin ke 5) UU No. 20 Tahun
2003, yang berbunyi:
"Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak pindah ke program
pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara."
Berikut ini aturan-aturan yang berkaitan dengan pindah Belajar peserta
didiklpeserta didik dari Madrasah……………………., maupun dari jalur
pendidikan lain yang setara, pada jenjang dasar (SMP/MTs).
Adapun Aturan/syarat secara prosedur pindah Belajar peserta didik
Madrasah………………………….:
a. MTs atau bentuk lain yang sederajat wajib menerima warga negara berusia 13
(tiga belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun sebagai peserta didik
sampai dengan batas daya tampungnya. dengan batas daya tampungnya yaitu
paling banyak 32 orang per rombongan belajar/kelas.
b. Peserta didik jalur nonformal dan 'informal dapat diterima di SMP, MTs, atau
bentuk lain yang sederajat tidak pada awal kelas 7 (tujuh) setelah memenuhi
persyaratan: lulus ujian kesetaraan Paket A; dan lulus tes kelayakan dan
penempatan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan formal yang
bersangkutan. Tidak hanya peserta didik jalur formal saja (SMP/MTs) yang
diperbolehkan untuk pindah sekolah, tetapi juga peserta didik dari jalur
nonformal ataupun informal memiliki kesempatan yang sama dengan syarat
lulus ujian kesetaraan paket A, dan lulus tes kelayakan/penempatan sekolah yang
dituju.
c. Peserta didik pendidikan dasar setara SMP/MTs di negara lain dapat pindah ke
SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat di Indonesia setelah memenuhi
persyaratan: menunjukkan ijazah atau dokumen lain yang membuktikan bahwa
yang bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan dasar setara SD/MI; dan
lulus tes kelayakan dan penempatan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan. Melalui ayat di pasal ini pemerintah Indonesia
memfasilitasi peserta didik setara SMP dari Negara lain untuk dapat pindah
sekolah di Indonesia, dengan syarat telah menyelesaikan pendidikan dasar setara
SD, dan lulus tes kelayakan dan penempatan sekolah yang dituju terlebih dulu.
d. Satuan pendidikan memberikan bantuan penyesuaian akademik, sosial, dan/atau
mental yang diperlukan oleh peserta didik berkelainan dan peserta didik
pindahan dari satuan pendidikan formal lain atau jalur pendidikan lain. Bantuan
30
bisa berupa penyesuaian nilai mata pelajaran dan nilai raport, bantuan
pengenalan lingkungan sekolah dll. Penerimaan peserta didik pada satuan
pendidikan dasar dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel.
e. Keputusan penerimaan calon peserta didik menjadi peserta didik dilakukan
secara mandiri oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala satuan
pendidikan. Setiap satuan pendidikan diberikan wewenang khusus untuk
menerima atau tidaknya pindahan peserta didik melalui rapat guru yang
dipimpin oleh kepala Madrasah. Salah satu tujuan dari rapat ini adalah untuk
mendengarkan pendapat dari wali kelas tentang kondisi daya tampung
kelas/jumlah peserta didik. Satuan pendidikan dasar (SMP/MTs) dapat
menerima peserta didik pindahan dan satuan pendidikan dasar lain.
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ juknis penilaian hasil belajar dari
Kemenag RI dengan penyesuaian masa darurat;
b. Penilaian hasil belajar dapat mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan;
c. Penilaian hasil belajar dapat berbentuk portofolio, penugasan, proyek, praktek,
tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan/atau bentuk
31
asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh dan tetap
memperhatikan protokol kesehatan dan/atau keamanan;
d. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan
penilaian akhir tahun (PAT);
e. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak
perlu dipaksakan mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;
f. Pemberian tugas kepada siswa dan penilaian hasil belajar pada masa Belajar dari
Rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di
rumah. Pemberian tugas perlu proporsional atau tidak berlebihan, agar
perlindungan kesehatan, keamanan, dan motivasi siswa selama masa darurat
tetap terjaga;
g. Hasil belajar anak dikirim ke guru bisa berupa foto, gambar, video, animasi,
karya seni dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan yang
memungkinkan diwujudkan di masa darurat;
h. Dari hasil belajar tersebut, guru dapat melakukan penilaian baik dengan teknik
skala capaian perkembangan, maupun hasil karya
i. Kemudian dianalisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang muncul
lalu dilakukan skoring.
32
c. Kepala Madrasah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
2. Proses Pengawasan
a. Pemantauan
c. Pelaporan
d. Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
1) Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar; dan
33
Evaluasi Ketercapaian Lulusan
34
KKM.
Terbentuknya Pengembang Peserta didik siap Pengadaan Kepala Madrasah
peserta didik yang an kurikulum dalam kecakapan kerja sama dan Kabag Humas
terampil dan hidup dengan MTs
pembelajaran terdekat
Terbentuknya Pengembang Tenaga pendidik Peningkatan Kepala Madrasah
tenaga pendidik an kurikulum berkualitas kecakapan
yang profesional dan pendidik
pembelajaran melalui
pelatihan
PAKEM
Peningkatan
kecakapan
PTK
Terlaksananya Pengembang Tenaga pendidik Pembuatan Kepala Madrasah
kegiatan studi an kurikulum berwawasan luas rincian /
banding dalam dan rancangan
rangka upaya pembelajaran studi banding
peningkatan mutu dalam rangka
upaya
peningkatan
mutu dalam
hal
keadministra
sian,
kelengkapan
sarana
prasarana
Rapat
sosialisasi
studi banding
dalam rangka
upaya
peningkatan
mutu
Pelaksanaan
studi banding
dalam rangka
upaya
peningkatan
mutu
Tersusunnya job Perlengkapan Sekolah memiliki job Penyusunan Kepala Madrasah
description yang organisasi description yang baru job
baru untuk dan untuk Komite description
Komite kelembagaan Madrasah, Kepala yang baru
Madrasah, Kepala Madrasah, Guru dan untuk
Madrasah, Guru Staf Komite
dan Staf di awal Madrasah,
semester genap Kepala
tahun pelajaran Madrasah,
2016/2017 Guru dan
Staf
Terbentuknya Sekolah menjalin 1. Pengadaan1. Kabag Kesiswaan
kerja sama kerja sama dengan kegiatan 2. Kabag Kurikulum
dengan lembaga lembaga pendidikan lomba
35
pendidikan lain di lain di luar olahraga
luar kecamatan untuk (bola kaki –
kecamatan untuk mengembangkan Bola voli)
mengembangkan sekolah dalam hal antar
sekolah dalam hal peningkatan kualitas madrasah
peningkatan peserta didik 2. Pengadaan
kualitas peserta kerja sama
didik dengan MTs
Di wilayah
sekitar untuk
mengadakan
study
banding
36