Bencana IPO - Indonesia Value Investing
Bencana IPO - Indonesia Value Investing
Profil Penulis Ebook Investment Planning - Kuartal I 2020 Ebook Market Planning - Konsultasi Video Seminar - 2020
Buku Investasi Saham Koleksi Ebook Investment Planning, 2011 - 2018 Produk Gratis Value Investing Private Class
Ebook Investment Planning edisi Kuartal I 2020 (edisi terbaru) sudah terbit! Anda bisa
READ THE BLOG IN ENGLISH
memperolehnya disini, gratis konsultasi saham langsung dengan Teguh Hidayat.
Select Language
Powered by Translate
Bencana IPO
Jika anda termasuk yang membeli saham IPO Martina Berto (MBTO), maka anda pasti
tergoda dengan pendapat yang menyebutkan bahwa perusahaan consumer goods (dalam hal
ini kosmetik wanita) seperti MBTO, tentunya memiliki kinerja yang bagus, karena sampai
kapanpun kaum wanita akan selalu membutuhkan bedak dan lipstik. Tapi kenapa kok pas
listing hari perdananya pada 13 Januari lalu, MBTO malah ditutup turun? Apakah kinerjanya
buruk?
Selain MBTO, perusahaan kosmetik yang juga listing di BEI adalah Mustika Ratu (MRAT), CONTACT US
Mandom (TCID), dan Unilever (UNVR). Tapi TCID jarang dibicarakan investor, karena PT Avere Mitra Investama
likuiditas sahamnya sangat seret. Sementara UNVR gak terlalu cocok jika digolongkan Citylofts Sudirman Suite 25-10,
sebagai perusahaan kosmetik, karena selain memproduksi kosmetik, UNVR juga Jln. KH Mas Mansyur Kav.121, Jakarta Pusat
memproduksi makanan, minuman, dan kebutuhan sehari-hari. Jadi jika kita mencari Telp/SMS/WA: 081220445202 (Nury)
081314822827 (Yanti)
pembanding untuk MBTO, maka MRAT adalah yang paling cocok. Ukuran perusahaannya
dari sisi aset juga nggak terlalu berbeda.
CARI ARTIKEL/ANALISIS SAHAM?
Kembali ke masalah MBTO. MBTO adalah salah satu anak usaha dari Grup Martha Tilaar, KETIK KATA KUNCINYA DISINI:
sementara MRAT adalah perusahaannya Ibu Mooryati Soedibyo. Jadi MBTO ini sama sekali Telusuri
bukan saudari dari MRAT, karena pemiliknya berbeda. Berbeda dengan Grup Mustika Ratu
yang seluruhnya sudah listing di bursa sejak tahun 1995 dalam bentuk MRAT, Grup Martha
FOLLOW TWITTER FOR FREE UPDATE
Tilaar tidak meng-IPO-kan seluruh grupnya, melainkan hanya MBTO saja. Sementara Grup
Martha Tilaar masih punya banyak perusahaan lainnya diluar MBTO, salah satunya PT Sari
Ayu Martha Tilaar. Jadi MBTO ini kira-kira sama seperti Agung Podomoro Land (APLN) yang
juga menggelar IPO beberapa waktu lalu, dimana APLN hanyalah anak usaha dari Grup
Agung Podomoro.
Dan ternyata, juga terdapat kesamaan antara MBTO dan APLN, dalam hal harga saham
terbarunya. MBTO ketika IPO dilepas pada harga 740. Sekarang? Tinggal 500, atau sudah
anjlok lebih dari 30%. Sementara APLN juga sudah turun ke posisi 340, sekitar 7% dibawah
harga IPO-nya. Terlepas dari faktor pengaruh dari kondisi IHSG pada saat ini yang memang
lagi koreksi, namun penurunan MBTO hingga 30% tersebut jelas tetap tidak bisa diterima.
Terlalu dalam! Bukannya biasanya saham-saham IPO itu selalu naik tajam, paling tidak pada
satu atau dua hari perdagangan perdananya? Kenapa MBTO ini malah sudah ditutup turun
bahkan sejak hari perdagangan pertamanya?
Lantas apanya yang salah? Kalau kita melirik catatan kinerja terakhirnya, MBTO secara
fundamental sebenarnya cukup bagus. Laba bersihnya pada semester pertama 2010 (1H10)
https://www.teguhhidayat.com/2011/01/martina-berto.html 1/4
6/24/2020 Bencana IPO - Indonesia Value Investing
mencapai 12 milyar. Karena ekuitasnya 92 milyar, maka Annual ROE-nya 25.7%, cukup besar
dan memang menggambarkan MBTO sebagai perusahaan consumer goods dengan Tweets by @teguhidx
profitabilitas yang bagus. Secara historis pun, sejak 2007, pendapatan dan laba bersih MBTO
senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Kalaupun ada masalah adalah utangnya yang Teguh Hidayat
mencapai 172 milyar, sedikit terlalu besar. Tapi karena sebagian besar dari utang tersebut @teguhidx
merupakan utang operasional, dan bukannya utang finansial, maka pengaruh negatifnya Menurut temen2 disini, second wave
terhadap perolehan laba bersih perusahaan terbilang kecil. corona akan terjadi, atau tidak?
Jangan lupa retweet.
Jadi masalahnya terletak di? Yup, harga sahamnya. Harga IPO MBTO yaitu 740, mencetak teguhhidayat.com/2020/06/second…
PBV 2.9 kali. Angka ini sekilas masih wajar, mengingat MBTO termasuk perusahaan dengan
profitabilitas bagus. Tapi kalau kita bandingkan dengan tetangga terdekatnya yaitu MRAT,
21h
angka PBV tersebut ternyata sangat tinggi. PBV MRAT berdasarkan laporan keuangan
Kuartal III 2010 pada harga terbarunya yaitu 470, hanya 0.6 kali! Dilihat dari PER pun sama.
PER MBTO mencapai 33.5 kali, jauh diatas PER MRAT yang cuma 11.4 kali. Meski MRAT Teguh Hidayat
sekilas memiliki rasio profitabilitas yang kecil, karena ROE-nya cuma 5.4%, tapi itu karena @teguhidx
MRAT memiliki ekuitas yang besar, yaitu 326 milyar (jauh diatas utangnya yang cuma 39 It's new normal, waktunya bikin kelas tatap
milyar). Sementara utang MBTO terbilang besar untuk ukuran perusahaan consumer goods. muka lagi, sambil tetap memperhatikan
Jadi secara overall, MRAT masih sedikit lebih bagus dari MBTO. Makanya gak masuk akal protokol kesehatan Jadwalnya:
kalau saham IPO MBTO dijual lebih mahal daripada MRAT. Alhasil, saham MBTO langsung Jakarta, Sabtu - Minggu, 4-5 Juli
terjun bebas ketika listing. 2020.teguhhidayat.com/2020/06/semina…
Pada harga sekarang yaitu 500, MBTO mencatat PBV dan PER masing-masing 1.9 dan 22.6
Jun 20, 2020
kali, masih mahal kalau MRAT yang dijadikan pembandingnya. Kalau tidak ada upaya untuk
menaikkan harga sahamnya, dan sepertinya memang tidak akan ada, maka untuk saat ini
Teguh Hidayat
sepertinya agak sulit mengharapkan MBTO bisa bangkit kembali.
@teguhidx
So, sepertinya ada dua hal yang bisa kita simpulkan dari artikel ini. Pertama, teori bahwa
► 2020 (36)
membeli saham IPO sudah pasti untung, sepertinya harus dikaji kembali. Anda memang
masih bisa meraup gain instan dari saham IPO, tak peduli meski harga IPO-nya mahal, tapi ► 2019 (78)
itu dengan catatan anda harus segera keluar begitu sahamnya listing. Meski MBTO langsung ► 2018 (69)
ditutup melemah pada hari perdagangan pertamanya, namun MBTO sempat naik hingga ► 2017 (58)
menyentuh level 800 pada pembukaannya. Kalau anda ketika itu menjualnya pada harga
► 2016 (59)
tersebut, maka anda masih dapet gain 8% dari MBTO ini, not bad. Semua saham IPO juga
begitu: Langsung melesat pada pembukaan hari listing pertamanya, meski harga ► 2015 (76)
penutupannya belum tentu tetap menguat. ► 2014 (68)
► 2013 (76)
Tapi kalau anda gak mau main kilat seperti itu, maka jangan beli sahamnya kalau harganya
mahal (kalau anda gak yakin soal mahal – murah ini, anda bisa minta pendapat pada teman ► 2012 (65)
anda yang lebih berpengalaman), karena jika anda telat keluar sedikit saja, anda akan ▼ 2011 (60)
langsung terjebak loss. ► Desember (4)
► November (4)
Dan kedua, hati-hati pada IPO perusahaan yang merupakan anak usaha dari sebuah
perusahaan, ataupun sebuah grup usaha. Bisa jadi IPO tersebut hanya bertujuan untuk ► Oktober (5)
mengambil dana sebesar-besarnya dari investor untuk bayar utang dan sebagainya, dan ► September (5)
bukannya untuk mencari dana untuk menambah modal, ekspansi, atau semacamnya. Apalagi ► Agustus (5)
jika harganya mahal. IPO model gini, begitu sahamnya listing biasanya kemudian dibiarkan
► Juli (5)
begitu saja mengikuti harga pasar. Dan kalau harga IPO-nya mahal, adalah wajar jika
kemudian dia turun bukan? ► Juni (6)
► Mei (5)
Susahnya, turunnya harga saham-saham anyar ini turut menyebabkan IHSG terkoreksi cukup
► April (4)
https://www.teguhhidayat.com/2011/01/martina-berto.html 2/4
6/24/2020 Bencana IPO - Indonesia Value Investing
dalam (karena pertumbuhan harga mereka kan minus, alias bukannya naik, tapi malah turun ► Maret (6)
dari harga perdananya). Koreksi yang terjadi pada IHSG sejauh ini memang masih wajar, ► Februari (4)
dimana ketika artikel ini ditulis, IHSG ditutup di posisi 3,346, alias masih di level 3,300-an.
▼ Januari (7)
Tapi jika dimasa mendatang saham-saham IPO ini terus saja turun, maka bukan tidak
mungkin koreksi IHSG kali ini akan sedikit lebih dalam dari yang diperkirakan. Time will tell. XL Axiata
My Poor Airlines
Share artikel ini melalui (klik salah satu): Facebook Twitter Linkedin Lintasme
The Tale of Bank Mandiri vs Garuda
Mas Teguh, ulasannya T.O.P tapi kenapa sekarang mas, nggak kemarin2 waktu mau Tips & Strategi Investasi Saham,
IPO..btw thanks mas. Saya juga tertarik dg rencana bikin Analisa44, kalo bs jgn mahal ya Modal 10 – 20 Juta
mas biar terjangkau. Seiring dengan semakin
25 Januari, 2011 meleknya masyarakat dengan
investasi di pasar saham, dan
ditambah banyaknya peluang
investasi yang timbul dari penur...
Anonim mengatakan... Balas
Kok tidak dibandingkan dengan EMDE dan WINS, yang juga mengalami closing dibawah Membedah Prospek Bank BRI di
harga IPO?? Atau hanya membatasi anak usaha saja. But overall, i still like ur post. Tahun Pandemi, Part 2
Pada ulasan sebelumnya
25 Januari, 2011 tentang Bank BRI,
kesimpulannya adalah bahwa
kita tidak perlu khawatir bahwa
BBRI akan bangkrut atau semacamnya, it...
Teguh Hidayat mengatakan... Balas
@all. wah, saya gak sempet ngamatin, jadinya baru tau kalo EMDE dan WINS jg pny Membedah Prospek Bank BRI di
masalah yg sama.. sy belum mengecek keduanya, tp kemungkinan harga IPO mereka jg Tahun Pandemi
mahal. soal Henderson, sepertinya itu cuma rumor, kurang meyakinkan. Bank BRI (BBRI) melaporkan
laba bersih Rp8.2 trilyun
26 Januari, 2011
sepanjang Kuartal I 2020,
cenderung stagnan dibanding
periode yang sama tahun 2019 yan...
Unknown mengatakan... Balas
Price Earning Ratio dan Price to
Ulasan yg bagus Bung Teguh. Semoga bisa jadi pembelajaran bagi kita semua bahwa
Book Value
tidak selamanya ikut IPO itu menguntungkan. Sepertinya IPO yg dilakukan tahun 2010
Price Earning Ratio (PER)
kemarin harganya dipatok tinggi memanfaatkan momentum pasar yg lagi bullish. Emiten adalah salah satu ukuran paling
dan penjamin emisi yg IPO serakah semua, hue2. dasar dalam analisis saham
26 Januari, 2011 secara fundamental. Secara
mudahnya, PER adalah ‘ perb...
https://www.teguhhidayat.com/2011/01/martina-berto.html 3/4
6/24/2020 Bencana IPO - Indonesia Value Investing
Saham itu sebenarnya tergantung kepercayaan masyarakat kepada saham, misalnya krisis dan pasar saham jatuh
saham Bakrie aja yang ketahuan jelek bangat, bahkan profitnya minus, masih dihargai seperti sekarang memang ada
mahal tuh oleh masyarakat, let say BUMI, menurutku BUMI itu sahamnya kemahalan dan b...
saham itu sebenarnya secara etis gak bisa diterima karena menggelapkan pajak, namun
namanya pasar saham dimana investor bebas berspekulasi dan memprediksi masa
depan, maka saham BUMI masih aja di collect bahkan harganya bisa jadi semakin lama
semakin tinggi meskipun performanya menurun, karena masyarakat sadar bahwa Benarkah W. Buffett Jual
kedudukan Bakrie kuat, gak mungkin lah Bakrie jatuh... Saham-Saham Perbankan? Ada
Hubungannya dengan
Kalo IPO perusahaan yang bagus dan terkenal sich menurutku gak mungkin lah
Penurunan BBRI dkk?
jatuh...kalopun jatuh pasti nantinya akan naik lagi, semangat!!!!!!!!!!
Pada hari Rabu, 13 Mei, muncul
02 Februari, 2011 berita di Barrons.com yang
menyebutkan bahwa Berkshire Hathaway
(BRK) telah menjual saham US Bancorp
(USB),...
Anonim mengatakan... Balas
IPO Garuda gmn yah? Apakah pemerintah akan membiarkan saham garuda langsung
turun? Mudah2an investor garuda ga ngamuk spt kasus di pasar modal Bangladesh.
OUR PARTNERS
04 Februari, 2011
Anggun Trader
Posting Komentar
PERINGATAN: DILARANG KERAS copy
paste tulisan yang disajikan di website ini, baik
sebagian maupun seluruhnya, KECUALI
← The Tale of Bank Mandiri vs Garuda DENGAN: 1. Menyebutkan nama Teguh
Garuda Indonesia → Hidayat sebagai penulisnya, dan 2.
Menyertakan link ke www.teguhhidayat.com
Langganan: Posting Komentar (Atom) sebagai sumber artikelnya. Setiap pelanggaran
terhadap ketentuan ini akan dituntut sesuai
dengan Undang-Undang yang berlaku.
ANALISIS PILIHAN
Nippon Indosari Corpindo (ROTI)
23/10/2018 - 3 Komentar
Bubble Properti?
27/12/2011 - 11 Komentar
Hak Cipta Tulisan oleh Teguh Hidayat. Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
https://www.teguhhidayat.com/2011/01/martina-berto.html 4/4