Responsi
Responsi
Nomor 3
Suatu penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh insektisida terhadap hasil padi. Pada
penelitian tersebut dilakukan percobaan dengan menggunakan 5 perlakuan yang diberikan
kepada padi yaitu A = Kontrol, B = Insektisida FCe; C= Insektisida EC, D= Insektisida BHC,
dan E = Insektisida DDT. Percobaan tersebut diulang sebanyak 5 kali. Data yang diperoleh dari
hasil percobaan tersebut yaitu sebagai berikut:
Konsentrasi Asam
Batch
1 2 3 4 5
1 A=3.54 C=3.91 D=3.73 E=3.51 B=3.92
2 D=3.53 A=3.06 E=3.63 B=4.02 C=4.05
3 B=4.84 E=3.21 C=4.25 D=3.87 A=3.64
4 C= 4.55 D=3.05 B=4.52 A=3.44 E=3.52
5 E=3.60 B=4.01 A=3.30 C=4.13 D=3.50
Jawab
Rancangan yang cocok dengan studi kasus diatas adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin
(RBSL).
Model linier yang sesuai adalah 𝑌𝑖𝑗𝑘 =
- Hipotesis
- Pengaruh perlakuan
𝐻0 = Tidak terdapat pengaruh keragaman perlakuan terhadap respon yang diamati
𝐻1 = Terdapat pengaruh keragaman perlakuan terhadap respon yang diamati
- Pengaruh baris
𝐻0 = kelompok baris tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati
𝐻1 = kelompok baris berpengaruh terhadap respon yang diamati
- Pengaruh kolom
𝐻0 = kelompok kolom tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati
𝐻1 = kelompok kolom berpengaruh terhadap respon yang diamati
- Taraf signifikansi
𝛼 = 5%
- Daerah kritis
𝐻0 ditolak jika p-value < 𝛼
- Statistik uji
Perhatikan gambar berikut.
b. Baris
Dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh konsentrasi
keasaman insektisida terhadap hasil padi.
c. Kolom
Dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh batch
(pengulangan) pada pemberian insektisida terhadap hasil padi.
Uji Tuckey
- Hipotesis
𝐻0 = Tidak terdapat perbedaan signifikan di seluruh pasangan perlakuan
𝐻1 = Terdapat perbedaan signifikan di seluruh pasangan perlakuan
- Taraf signifikansi
𝛼 = 5%
- Daerah kritis
𝐻0 ditolak jika p-value < 𝛼
- Statistik uji
Perhatikan gambar berikut.
- Keputusan
- Kesimpulan
Dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan signifikan di
seluruh pasangan perlakuan, kecuali pada pasangan perlakuan E-A, D-A, D-E, dan B-C yang
tidak memiliki perbedaan signifikan.
Plot Tuckey
Plot menunjukkan setiap perbandingan pasangan perlakuan pada sumbu Y dan selisih rata-rata
pada sumbu X. Jika garis horizontal untuk suatu pasangan perlakuan tidak melewati garis
vertikal 0, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan rata-rata antara pasangan perlakuan
tersebut signifikan secara statistik, begitu pula sebaliknya apabila melewati 0. Dari plot di atas,
dapat diketahui bahwa beberapa garis pasangan perlakuan tidak melewati garis vertikal 0 dan
hanya pasangan perlakuan E-A, D-A, D-E, dan B-C yang melewati garis vertikal 0, ini artinya,
dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%, semua pasangan perlakuan tidak memiliki
perbedaan signifikan secara statistik kecuali pasangan perlakuan E-A, D-A, D-E, dan B-C.
Uji Duncan
Dari output di atas didapatkan informasi bahwa kelompok B dianggap tidak berbeda secara
signifikan jika dibandingkan dengan kelompok C karena mereka semua berada di dalam satu
group yang sama, yaitu group a. Begitupun dengan kelompok D yang dianggap tidak berbeda
secara signifikan jika dibandingkan dengan kelompok E dan A karena kelompok-kelompok
berada di dalam group b. Perlakuan yang paling memengaruhi respon adalah perlakuan B
karena perlakuan B atau Insektisida FCe memiliki rata-rata paling tinggi.
Plot Duncan
Plot menunjukkan setiap perbandingan pasangan baris pada sumbu Y dan selisih rata-
rata pada sumbu X. Jika garis horizontal untuk suatu pasangan baris tidak melewati garis
vertikal 0, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan rata-rata antara pasangan baris tersebut
signifikan secara statistik, begitu pula sebaliknya. Pada plot di atas, dapat diketahui bahwa
seluruh garis pasangan kecuali C-A dan B-A melewati garis vertikal 0, ini artinya dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 95% seluruh pasangan baris selain C-A dan B-A tidak
memiliki perbedaan yang signifikan secara statistik.
- Hipotesis Baris
𝐻0 = Tidak terdapat perbedaan signifikan di seluruh pasangan baris
𝐻1 = Terdapat perbedaan signifikan di seluruh pasangan baris
- Hipotesis Kolom
𝐻0 = Tidak terdapat perbedaan signifikan di seluruh pasangan kolom
𝐻1 = Terdapat perbedaan signifikan di seluruh pasangan kolom
- Hipotesis perlakuan
𝐻0 = Perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati
𝐻1 = Perlakuan berpengaruh terhadap respon yang diamati
- Taraf signifikansi
𝛼 = 5%
- Daerah kritis
𝐻0 ditolak jika p-value < 𝛼
- Statistik uji
Perhatikan gambar berikut.
- Keputusan Baris
- Kesimpulan Kolom
Dengan tingkat kepercayaan 95%, dari data yang ada membuktikan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan di seluruh pasangan kolom, kecuali pada kolom 3-2.
- Kesimpulan Perlakuan
Dengan tingkat kepercayaan 95%, dari data yang ada membuktikan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan di pasangan perlakuan B-A, C-A, D-B, E-B, D-C, dan E-C, dan
tidak terdapat perbedaan yang signifikansi di beberapa pasangan perlakuan lain yang tidak
disebutkan.
Pengecekan Model
a. Uji independensi
- Hipotesis
𝐻0 = Tidak terdapat korelasi serial pada galat percobaan
𝐻1 = Terdapat korelasi serial pada galat percobaan
- Taraf signifikansi
𝛼 = 5%
- Daerah kritis
𝐻0 ditolak jika p-value < 𝛼
- Statistik uji
Perhatikan gambar berikut.
Berdasarkan hasil output pada pengecekan model untuk asumsi independensi, asumsi
homoskedastisitas, dan asumsi normalitas residual dapat dilihat bahwa kriteria keputusan
menunjukkan tidak terdapat korelasi serial pada galat percobaan, asumsi homoskedastisitas
terpenuhi dan galat percobaan tidak berdistribusi normal maka dapat disimpulkan model
cukup layak digunakan. Data yang ada menyatakan adanya pengaruh keragaman rata-rata
pengaruh insektisida terhadap hasil padi dan pengaruh terbesar adalah dari Insektisida FCe.
Soal 2
Sebuah artikel di Fire Safety Journal (“The Effect of Nozzle Design on the Stability and
Performance of Turbulent Water Jets,” Vol. 4, Agustus 1981) menjelaskan sebuah percobaan di
mana faktor ditentukan oleh beberapa desain nozzle yang berbeda pada enam tingkat kecepatan
jet. Minat difokuskan pada perbedaan potensial antara desain nozzle, dengan kecepatan
dianggap sebagai variabel gangguan. Datanya adalah ditunjukkan di bawah ini :
Nozzle Jet Efflux Velocity (m/s)
Design 11.73 14.37 16.59 20.43 23.46 28.74
1 0.78 0.80 0.81 0.75 0.77 0.78
2 0.85 0.85 0.92 0.86 0.81 0.83
3 0.93 0.92 0.95 0.89 0.89 0.83
4 1.14 0.97 0.98 0.88 0.86 0.83
5 0.97 0.86 0.78 0.76 0.76 0.75
Rancangan yang cocok dengan studi kasus diatas adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL).
- Hipotesis
• Pengaruh perlakuan
𝐻0 = Tidak terdapat pengaruh keragaman perlakuan terhadap respon yang diamati
𝐻1 = Terdapat pengaruh keragaman perlakuan terhadap respon yang diamati
• Pengaruh kelompok
𝐻0 = Tidak terdapat pengaruh keragaman kelompok terhadap respon yang diamati
𝐻1 = Terdapat pengaruh keragaman kelompok terhadap respon yang diamati
- Taraf signifikansi
𝛼 = 5%
- Daerah kritis
𝐻0 ditolak jika p-value < 𝛼
- Statistik uji
Perhatikan gambar berikut.
i-j Keputusan
- Kesimpulan
Dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan signifikan di pasangan
perlakuan 16.59-11.73, 20.43-11.73, dan 20.43-23.46, sedangkan pada pasangan lain tidak terdapat
perbedaan signifikan.
Plot menunjukkan setiap perbandingan pasangan perlakuan pada sumbu Y dan selisih rata-
rata pada sumbu X. Jika garis horizontal untuk suatu pasangan perlakuan tidak melewati garis
vertikal 0, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan rata-rata antara pasangan perlakuan
tersebut signifikan secara statistik, begitu pula sebaliknya apabila melewati 0. Dari plot di
atas, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan signifikan di pasangan perlakuan 16.59-
11.73, 20.43-11.73, dan 20.43-23.46, sedangkan pada pasangan lain tidak terdapat perbedaan
signifikan.
Dari output di atas didapatkan informasi bahwa kelompok 20.43 dianggap tidak berbeda
secara signifikan jika dibandingkan dengan kelompok 16.59 karena mereka semua berada di
dalam satu group yang sama, yaitu group a. Begitupun dengan kelompok 23.46 dan 11.73
yang dianggap tidak berbeda secara signifikan karena kelompok-kelompok berada di dalam
group d. Perlakuan yang paling memengaruhi respon adalah perlakuan 20.43 karena memiliki
rata-rata paling tinggi.
Normalitas : berdistribusi normal
Homoskedastisitas : terpenuhi
SYNTAX NO.3
responsidinda=data.frame(batch=gl(5,1,25),op=gl(5,5,25),treat,dinda2)
View(responsidinda)
anova(responsidinda.aov)
list(treat =treat),
mean))
mean.treat
#Uji Duncan
library(agricolae)
library(DescTools)
#PENGECEKAN MODEL
library(car)
durbinWatsonTest(responsidinda.aov)
shapiro.test(responsidinda.aov$residuals)
SYNTAX NO.2
# ANOVA
summary(responsi.aov)
# uji tukey
ordered = TRUE)
mean.WOL=with(subset(frame.JEV),
# Uji duncan
library(agricolae)
duncan.test(responsi.aov, "JEV",
# pengecekan model
# asumsi independensi
library(car)
durbinWatsonTest(responsi.aov)
# asumsi homoskedastisitas
bartlett.test(dinda3~JEV,
data = frame.JEV)
shapiro.test(responsi.aov$residuals)